Anda di halaman 1dari 16

Pendahuluan dan Sistem Bilangan

Kalkulus 1
MATERI KALKULUS 1
1. Sistem Bilangan dan Pertidaksamaan

2. Fungsi

3. Limit & Kekontinuan

4. Turunan
UTS
5. Aplikasi Turunan

6. Integral UAS

7. Aplikasi Integral
Materi sebelum UTS
Pertemuan TOPIK SUBTOPIK

1. Sistem Bilangan Pohon Bilangan


Sistem Bilangan Riil
2. Sistem Bilangan Sistem Bilangan Kompleks
3. Pertidaksamaan Pertidaksamaan
Rasional
Nilai Mutlak
4. Fungsi Definisi fungsi, domain dan range fungsi
Sifat fungsi
Macam-macam fungsi (bentuk dasar, grafik, domain, range)

5. Fungsi Macam-macam fungsi (bentuk dasar, grafik, domain, range)


Komposisi fungsi
Invers fungsi

6. Fungsi Menggambar grafik dengan pergeseran, penskalaan dan pencerminan


Kuis 1  materi
pertemuan 1-5
Materi sebelum UTS
Pertemuan TOPIK SUBTOPIK
7. Limit dan Kekontinuan Definisi Limit
Limit Sepihak
Sifat-sifat Limit
Limit yang Melibatkan Tak Hingga
8. Limit dan Kekontinuan Limit Bentuk Tak Tentu
Kekontinuan Fungsi di Satu Titik
Sifat-sifat Fungsi Kontinu
9. Limit dan Kekontinuan Jenis-jenis Ketidakkontinuan
Turunan Definisi turunan
Sifat dan Rumus-rumus Turunan Fungsi
10. Turunan Aturan Rantai Turunan Fungsi
Turunan Tingkat Tinggi
Turunan Fungsi Implisit
11. Turunan Turunan Fungsi Pangkat Fungsi
Kuis 2  materi pertemuan 6-10
12. Aplikasi Turunan Garis Singgung dan Garis Normal
Teorema L’Hospital
13. Aplikasi Turunan Laju Perubahan yang Berkaitan
Maksimum – Minimum Fungsi (1)
14. Aplikasi Turunan Maksimum – Minimum Fungsi (2)
Menggambar Grafik
KLASIFIKASI BILANGAN RIIL
Bilangan yang paling sederhana adalah bilangan asli :

1, 2, 3, 4, 5,….

Bilangan asli membentuk himpunan bagian dari klas himpunan bilangan yang lebih
besar yang disebut himpunan bilangan bulat :

…, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4,…

Himpunan bilangan bulat masih merupakan himpunan bagian dari klas himpunan yang
lebih besar yang disebut bilangan rasional. Bilangan rasional dibentuk oleh
pembagian bilangan bulat. Sebagai contoh adalah :

2 , 7 , 6 , 0 , 5 (= -5 = 5 )

3 5 1 9 2 2 -2
Bilangan irrasional adalah bilangan-bilangan yang tidak dapat
dinyatakan sebagai perbandingan bilangan bulat. Contoh
bilangan irasional :

√3, √5, 1 + √2, 3√7, π , cos 19°

Bilangan rasional dan irasional bersama-sama membangun suatu


klas bilangan yang lebih besar yang disebut bilangan riil
atau kadang disebut system bilangan riil.
PEMBAGIAN DENGAN NOL
Pada perhitungan dengan bilangan riil,
pembagian dengan nol tidak pernah
diperkenankan karena hubungan dalam
bentuk y = p/0 akan mengakibatkan
0 . y = p
BILANGAN KOMPLEKS
Karena kuadrat suatu bilangan riil tidak negatif, persamaan :
x2 = -1
i = √-1 didefinisikan memiliki sifat i2 = -1.
Bilangan kompleks adalah bilangan-bilangan yang berbentuk :
a + bi
dengan a dan b bilangan riil. Beberapa contohnya adalah :
2 + 3i [a = 2, b = 3]
3 – 4i [a = 3, b = -4]
6i [a = 0, b = 6]
2 [a = 2 , b = 0]
Bilangan Desimal
• Sembarang bilangan rasional dapat dituliskan sebagai
suatu desimal
• Bilangan tak rasional juga dapat sebagai desimal
• Contoh:

2012
GARIS KOORDINAT
Geometri analitik adalah suatu cara untuk menjelaskan rumus aljabar dengan
kurva geometrik dan sebaliknya, kurva geometri dengan rumus aljabar.

Dalam geometri analitik, langkah kuncinya adalah menentukan hubungan


bilangan real dengan titik pada garis, hal ini dilakukan dengan menandai
salah satu dari dua arah sepanjang garis sebagai arah positif dan yang lain
sebagai arah negatif.-+Titik Asal

Bilangan riil yang bersesuaian dengan titik pada garis disebut koordinat
dari titik tersebut.

Pada gambar diberi tanda tempat titik-titik dengan koordinat –4, -3, -2,75,
-1/2, √2, π, dan 4. Tempat dari √2 merupakan hampiran yang diperoleh dari
hampiran desimalnya yaitu π ≈ 3.14 dan √2 ≈ 1.41

-4 -3 -1.75 -1/2 √2

-4 -3 -2 -1 0 1 2
TEOREMA 1.1
Misal a, b, c, dan d bilangan riil :

a) Jika a < b dan b < c, maka a < c

b) Jika a < b, maka a + c < b + c dan a – c < b – c

c) Jika a < b, maka ac < bc untuk c positif dan ac > bc


untuk c negatif

d) Jika a < b dan c < d, maka a + c < b + d

e) Jika a dan b keduanya positif atau keduanya

negatif dan a < b, maka 1/a > 1/b


Pernyataan dlm teorema 1.1 diIlustrasikan :
1. Ketidaksamaan awal : -2 < 6
Operasi : kedua sisi ditambah dengan 7
Ketidaksamaan hasil : 5 < 13
2. Ketidaksamaan awal : -2 < 6
Operasi : kedua sisi dikurangi dengan 8
Ketidaksamaan hasil : -10 < -2
3. Ketidaksamaan awal : -2 < 6
Operasi : kedua sisi digandakan 3
Ketidaksamaan hasil : -6 < 18
Pernyataan dlm teorema 1.1 diIlustrasikan :
4. Ketidaksamaan awal : 3 < 7
Operasi : kedua sisi digandakan 4
Ketidaksamaan hasil : 12 < 28
5. Ketidaksamaan awal : 3 < 7
Operasi : kedua sisi digandakan –4
Ketidaksamaan hasil : -12 > -28
PENYELESAIAN KETIDAKSAMAAN
Penyelesaian ketidaksamaan dalam x yang tidak
diketahui merupakan nilai untuk x yang membuat
ketidaksamaan itu sebagai pernyataan yang benar.
Sebagai contoh x = 1 merupakan penyelesaian dari
ketidaksamaan x < 5, tetapi x = 7 bukan merupakan
penyelesaian.
Proses mendapatkan himpunan penyelesaian suatu
ketidaksamaan disebut menyelesaikanketidaksamaan.
Contoh : Selesaikan 3 + 7x ≤ 2x – 9
Penyelesaian : akan digunakan operasi dalam teorema
1.1 dengan mengumpulkan x pada satu sisi
ketidaksamaan
3 + 7x ≤ 2x – 9 [diberikan]
PENYELESAIAN KETIDAKSAMAAN
5x ≤ -12 [kurangkan 2x dari kedua sisi]
x ≤ - 12 [gandakan kedua sisi dengan
1/5]
5
krn sudah tidak dapat digandakan dgn yang mengandung
x, ketidaksamaan (1)=(4). Jadi himpunannya berupa
selang (-∞, - 12/5)

-12
5
Contoh : Selesaikan
Soal:
Selesaikan
1. 7 ≤ 2 – 5x < 9 3. 2 – 3x ≥ 2x + 12 5. 4x + 1 <
x – 8

2. 4x + 1 < x – 8 4. 2x – 3 < 4x – 3 < 2x + 2

Anda mungkin juga menyukai