Anda di halaman 1dari 19

TERMINOLOGI

MEDIS
Nur Ayisah Hutabarat
(102020011)
RAHASIA CARA MENGENAL dan MENGERTI ISTILAH MEDIS.
Kenali arti istilah tersebut!
Bagaimana caranya?

Contoh: Apa arti “GEA”?


Ini adalah singkatan kata yang bisa berarti Gastro-enteritis akutyang berarti penyakitnya adalah radang
lambung dan usus yang akut. Menentukan kode prosedur terapi untuk mengatasi gastroenteritisnya
harus terlebih dahulu menyimak diagnosisnya,apakah GEA yang dimaksud infeksi atau noninfeksi, yang
tentu akan menentukan jenis asuhan dan obat yang akan diberikanpada akhirnya menjadi penentu
jumlah Rp.yang harus ditagih! Oleh karenanya dokter harus menentukan diagnosis GEA-nya infeksi atau
non-infeksi yang akan menentukan metode dan prosedur pemeriksaaan dan jenis serta jumlah obat yang
harus diterima pasien berikut jumlah hari rawatnya menentukan jumlah Rp. yang akan/harus ditagih oleh
institusi pelayanan dan dibayar kembali oleh badan asuransi pasiennya!
Namun ada yang mengatakan bahwa GEA adalah gastroenteritis amebiasis. Ini berarti penyakitnya adalah
amebiasis dengan gejala radang lambung dan usus. Umumnya amebiasis menyerang usus besar bukan
lambung, dan harus terbukti dengan hasil pemeriksaan laboratorium feces ditemukannya Amoeba hystolika
(+). Jadi apakah GEA bisa menjadi abbreviation (ringkasan penulisan) istilah diagnosis untuk amebiasis? 
Ini yang perlu diperhatikan bahwa pernyataan singkatan (Abbreviation) medis yang diterapkan hendaknya
yangdiberlakukan secara nasional, diketahui dan ditaati singkatan penulisannya oleh semua dokter
pendiagnosis dan diartikan sama oleh badan asuransi yang terlibat!
Akhir-akhir ini,semenjak Kode Diagnoses dimanfaatkan oleh pihak asuransi kesehatan untuk
penentu besaran tagihan biaya rawat pelayanan kesehatan, berkembang bahwa kepanjangan
singkatan medis DBD yangselama ini diterima sebagai Demam Berdarah Dengue, sekarang ada
yang mengharuskan pengkode diagnoses untuk mengartikan menjadi Demam Berdarah Dehydrasi,
agar memperoleh biaya tagihan bagi Demam Berdarah dan Dehydrasi, padahal kasusnya adalah
murni Dengue Haemorrhagic Fever. Alasannya adalah biaya rawat Demam Berdarah terlalu minim,
maka D-nya diartikan saja sebagai dehydrasi agar dapat menagih biaya terapi dehydrasi, walau
pasiennya sebetulnya tidak dehydrasi.
ICD-10, WHO menyertakan aturan batasan perbedaan pemilihan kode bagi diagnosis utama, co-
mobid atau complicationpada Morbidity Rules (MB1, 2, 3, 4 dan 5)! Para Dokter yang harus
memahami ini!
Pengkode diagnoses, tindakan pemeriksaan dan terapi, dilarang
melaksanakanabuse(menyalahgunakan wewenang) ataupunfraud (menipu).
Abbreviation (Singkatan) istilah medis:
Perlu keseragaman pengertian terkait
Abbreviation istilah medis yang digunakan dan
hendaknya dimengerti serta ditaati bersama oleh
para tenaga medis!Perlu diterbitkan kamus
singkatan istilah medis yang diberlakukan secara
nasional!
Apakah klinis typhoid sama dengan Observasi
Typhoid, Observasi febris, Febris Typhoid,
Demam Tifus ? yang merupakan satu di antara 10
penyakit terbesar di pelayanan rumah sakit di
Indonesia.Kode ICD-10Demam Typhus
(tifus)adalah A75.- berbeda dengan Demam
Typhoid (tifoid)karena infeksi Salmonella
Typhosa adalah A01.0di ICD-10, WHO! Kode
Fever Typhus Abdominalisbaru sama dengan
kode Fever Typhoid (A01.0).
 
Apakah yang dimaksud dengan diagnosis post rawat 1 minggu
dengan Observasi febris? Melalui kode ICD ini menunjukkan
bahwa jenis penyakit belum dapat ditentukan (R50.9). Padahal
pasien telah diberi antibiotika selama rawat??? Diagnosis
finalnya apa?
Para petugas rekam medis yang lulusan pendidikan
Manajemen Rekam Medis-Informasi Kesehatan menguasai
Terminologi Medis dan akan sangat teliti, dan tentu akan
menanya ke dokter yang terkait agar mampu menentukan
kode ICD, WHO dengan presisi. Diharap dengan sangat bahwa
para Dokter menulis diagnoses dengan jelas dan tepat serta
akurat sesuai kondisi gangguan yang disandang pasiennya.
Secara internasional tidak ada aturan bahwa dokter harus
menjadi koder ICD-10! Dokter wajib menulis ejaan diagnoses
pasien dengan jelas agar coder ICD-10 bisa memilihkan kode
dengan presisi dan tepat sesuai penyakit/gangguan yang
disandang pasiennya.
Contoh:
Myocarditis = inflamasi otot jantung = otot jantung meradang?
ICD-10: Myocarditis (chronic)(fibroid)(interstitial)(old)(progressive)(senile)(with arteriosclerosis) I51.4
I51.4 Myocarditis, unspecified
Myocardial fibrosis
Myocarditis:
NOS .. .chronic (interstitial)
Ataukah yang dimaksud radang jantung = carditis?
ICD-10: I51.8 Other ill-defined heart diseases
Carditis (acute)(chronic)(subacute) Pancarditis (acute)(chronic
Apa disertai pericarditis dan endocarditis?
Pericarditis. ICD: (with decompensation) (with effusion) I31.9
Endocarditis. ICD: (chronic)(non-bacteriaol)(thrombotic)(valvular) I38
Agar kode diagnosisnya benar diperlukan bantuan dokter untuk menentukan diagnosis mana yang dimaksud !
Metode pemeriksaan, jenis terapi, asuhan medis, pelayanan perawatan tentu akan menjadi
penentubesaran Rp.- yang akan ditagih. Mau tidak mau para Dokter harus membantu penentuan
istilah diagnoses akhir (selesai rawat, pulang) pasien dengan tepat dan sesuai hasil analisis kualitatif
rekam medis pasien terkait!
MENGUASAI ISTILAH MEDIS
Perhatikan unsur kata prefix, root dan suffix yang terkandung pada satu istilah medis. Sudah waktunya
memperhatikan jenis prefixes (kata depan), roots (akar kata istilah) dan suffixes (kata akhiran) yang umum
terkandung dalam istilah-istilah medis.
Prefix (kata depan) terletak pada permulaan penulisan istilah bisa menunjukkan keterangan waktu (pre-, post-,
ante- dsb), bisa juga menunjukkan arti sebelum, sesudah, jumlah, waktu atau lokasi.
Combining form adalah akar kata yang ejaannya diakhiri dengan kata vowel (huruf hidup). Ini membantu
manakala kata suffix yang mengikutinya dimulai dengan consonant (huruf mati).Combining form tidak bisa berdiri
sendiri!
Root(akar kata) adalah pusat kata yang terbentuk.
Suffix(kata akhiran) adalah kata penutup suatu istilah yang merubah arti root istilah yang dimaksud. Cardiology
(cardi/o-logy= ilmu tentang jantung) (cardio-logist = ahli penyakit jantung). Carditis = radang jantung).
Cardiectomy (operasi memotong jantung)
Contoh: Akar kata (root)jantung CardiaCardi/o- .... (combining form)
cardi/o-megaly (I51.7) cardi/o-pathy (I51.9) cardi/o-myo-pathy (I42.9)
cardi/o-sten-osis (see Disease, heart)
cardi/o-phobia (F45.2) cardi/o-scler-osis (I25.1) cardi/o-rrhexis (I21.9)
cardi-ectasis(see Hypertrophy, cardiac) Hypertrophy cardiac (chronic)
(idiopathic) (I51.7)
I adalah alfabet mewakili kode Bab Cardiovascular.
F adalah kode Bab Gangguan Jiwa dan Prilaku.
Contoh: Root (akar kata) istilah bagian tubuh yang umum masih ditemui di pelayanan
medis:

Organ Root Organ Root


Anus/rectum Procoto Lungs Pneum/o-, pneum/ono-,
pulm/o-, pulm/ono-,Bladder Cyst/o- Mouth Stomat/o- Blood
Hem/o- atau Nose Rhin/o- emia-
Bones Oste/o- Ovary Oophor/o- Brain
Encephal/o- Skin Derm/o- Breast Mast/o-; mamm/o Stomach
Gastr/o-Gums Gingiv- Teeth Dent/o- Heart
Cardi/o- Testis Orchid/o- Intestine Enter/o- Tongue Gloss/o-
Kidney Nephr/o- Uterine tubes Salping/o Large intestine Col/o-
Uterus Hyster/o-; metr/o- Liver Hepat/o- Veins Phleb/o-;
ven/o-
STRATEGI PEMBELAJARAN ISTILAH MEDIS

Strategi kemenangan untuk mampu menguasainya arti istilah medis yang dapat Anda laksanakan adalah pelajari
ejaan dan hafalkan arti unsur kata prefixes, roots dan suffixes setiap dua atau tiga hari sekali. Jangan
melaksanakan pembelajarannya dalam satu waktu yang sama, karena bisa merasa bosan dan jenuh.
Mulailah memperhatikan roots yang berkaitan dengan anatomi organ tubuh. Jantung = heart = cardia; hati =
liver = hepar; paru = lung = pulmo, pneumonr; lambung = stomach = gaster. dst.
Arti suffix–itis adalah radang/peradangan = inflamasi = inflammation. Contoh: gastritis,
enteritis, colitis, hepatitis, nephritis, ureteritis, urethritis, dermatitis dsb. -algia = pain = rasa sakit
Contoh: cephalgia; anthralgia; myalgia; gastralgia; neuralgia dsb.
Arti prefix neo- adalah baru, new. Contoh: neoplasm,
neonatal, neonatorium, neovascularization. hyper- adalah berlebih, melampaui,
melebihi di atas)
Contoh: hyper-acidity; hyper-aemia; hyper-capnia; hyper-bilirubinaemia; hyper-tension.
Latilah dalam beberapa minggu, Anda akan mengenyam dengan puas jerih upaya Anda!
Contoh: Prefixes yang umum dijumpai pada terminologi medis
Prefix Arti:
A-; An- Tanpa (without); jauh dari (away from); negatif; tidak; bukan
(not) Ante- Sebelum (before); ke-arah (toward)
Anti- Menentang (against); berlawanan (counter).
Brady- Lambat (slow)
Dys- Buruk (bad); sulit (difficult); menyakitkan (painful)
End-; Endo- Di dalam (within); dalam (in); sebelah dalam (inside)
Hemi- Setengah (half); separuh
Hyper- Berlebih (excessive); meningkat (increased)
Hypo- Kurang (deficient); menurun (decreased)
Inter- Di antara (between, among)
Intra- Di dalam (within); di antara (among)
Makro- Besar (large)
Mega- Besar (large)
Micro- Kecil (small)
Neo- Baru (new) aneh; janggal (strange)
Per- Berlebih (excessive); melewati (through) Peri-
Sekeliling (surrounding); mengelilingi (around) Poly- Banyak (many)
Post- Setelah (after)
Pre- Sebelum (before) Sub- Di bawah; bawah (below)

Super-; Supra- Di atas (above); berlebih (excessive)


Tachy- Cepat (fast, rapid)
Prosedur Yang Umum Muncul di Tagihan Biaya Pelayanan (USA)
Prosedur Deskripsi

Biopsy Pengangkatan sel atau jaringan hidup untuk peme-


riksaan mikroskopik.
Bone marrow biopsy Pengambilan sampel jaringan dari sumsum tulang
dengan jarum untuk pemeriksaan mikroskopik.
Chamberlain procedure Insersi tube ke dalam dada untuk memeriksa jaringan dan organ di
area antara paru dan area tulang dada dan spine (tulang punggung)
Colonscopy Pemeriksaan dalam kolon
Cone biopsy Pengangkatan jaringan cervix dan cervical canalber- bentuk
cone-shape untuk diagnosis kanker servik uteri.
Lanjutan: Prosedur Deskripsi

Cystoscopy Pemeriksaan kantung kemih (vesica urinaria) dan urethra


dengan penggunaan cystoscope.
Dilation and curretage (D&C) Cervix uteri didilatasi dan canalis cervical berserta lapisan uterus
dikuret (scraped).
Ductal lavage Koleksi sel-sel dari duct ASI pada kelenjar mamma
Endoscopic retrograde cholangio- Pemeriksaan secara endoscopic tractus gastro- pancreatography (ERCP)
intestinal untuk identifikasi abnormalitas, di antara- nya batu-empedu dan pancreatitis.

Excisional biopsy Seluruh benjolan atau area yang mencurigakan diangkat untuk diagnosis.

Spinal tap LP (lumbar puncture) untuk koleksi cairan cerebrospinal dari bagian bawah
columna spinalis dengan menggunakan syringe.
Thermal ablation Prosedur menggunakan suhu panas untuk mengangkat jaringan atau
bagian dari tubuh, atau untuk menghancurkan fungsi bagian terkait.
Thoracoscopy Pemeriksaan endoscopik dari bagian dalam dada untuk diagnostik
kanker paru serta kondisi lain-lain.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai