Anda di halaman 1dari 152

PEMERIKSAAN KLINIS PADA ANAK

Apakah saya sudah tahu?


 Difteria?
 RR bayi berapa?
 Nadi anak 1 tahun diraba dimana?
 Demam? suhu normal?
 Dosis paracetamol?
 Vaksin BCG utk apa?
 Leukosit normal berapa?
 Apakah syok itu?tanda-tandanya?
Daftar Penyakit Kompetensi 2
1 Spina bifida (neuro) 16 Akalasia (gastro)
2 Hidrosefalus (neuro) 17 Perforasi usus (gastro)
3 Mati batang otak (neuro) 18 Malrotasi traktus gastrointestinal
4 Cerebral palsy (neuro) (gastro)
5 Sinusitis maksilaris akut (respi) 19 Stenosis pilorik (gastro)
6 Hipertrofi adenoid (respi) 20 Atresia intestinal (gastro)
7 MDR TB (respi) 21 Divertikulum meckel (gastro)
8 Efusi plura (respi) 22 Fistula umbilikal, omphalocele-
gastrochizis (gastro)
9 Atelektasis (respi)
23 Ileus (gastro)
10 Kelainan jantung kongenital (VSD,
ASD, PDA, ToF) 24 Atresia bilier (hepato)
11 Radang dinding jantung (endokarditis, 25 Penyakit Hirschsprung (gastro)
miokarditis, perikarditis) 26 Atresia anus (gastro)
12 Kelainan katup jantung 27 Tumor wilms (nefro)
13 Sumbing bibir dan palatum (gastro) 28 Acute kidney injury (nefro)
14 Micrognatia dan macrognatia (gastro) 29 Penyakit Ginjal kronik (nefro)
15 Atresia esofagus (gastro) 30 Sindroma nefrotik (nefro)
Daftar Penyakit Kompetensi 4
1 Kejang demam (neuro) 16 Kandidiasis mulut (tropik)
2 Tetanus (tropik) 17 Infeksi umbilikus (neonatus)
3 HIV/AIDS tanpa komplikasi 18 Gastroenteritis (kolera,giardasis)
(tropik) (gastro)
4 Otitis media akuta (respi) 19 Refluks gastroesofageal (gastro)
5 Rinitis akut (respi) 20 Demam tifoid (tropik)
6 Rinitis alergi (alergi) 21 Alergi makanan (alergi)
7 Influenza (respi) 22 Intoleransi makanan (gastro)
8 Pertusis (tropik) 23 Penyakit cacing tambang (tropik)
9 Tonsilitis (respi) 24 Strongiloidiasis (tropik)
10 Faringitis (respi) 25 Ascariasis (tropik)
11 Laringitis (respi) 26 Taeniasis (tropik)
12 Asma bronkial (respi) 27 Skistomiasis (tropik)
13 Bronkitis akut (respi) 28 Hepatitis A (hepato)
14 Pneumonia/bronkopneumonia 29 Disentri amoba, disentri basiler
(respi) (gastro)
15 TB paru tanpa komplikasi (respi) 30 Infeksi saluran kencing (nefro)
Daftar Penyakit Kompetensi 4
31 Pyelonfritis tanpa 46 Ulkus mulut (apthosa,herpes)
komplikasi(nefro) (tropik)
32 DM tipe 1 (endokrin) 47 Parotitis (tropik)
33 Manultrisi energi protein (nutrisi) 48 Hipoglikemia ringan
34 Defisiensi vitamin (nutrisi)
35 Defisiensi mineral (nutrisi)
36 Obesitas (nutrisi)
37 Anemia defisiensi besi ( (hemato)
38 Limpadenitis (hemato)
39 Demam dengue,DHF( tropik)
40 Malaria ( tropik)
41 Leptospira ( tropik)
42 Reaksi anafilaktik (alergi)
43 Skrofuloderma (respi)
44 Dermatitis atopi (alergi)
45 Urtikaria akut (alergi)
Daftar Ketrampilan Kompetensi 4
1 Penilaian kesadaran GCS
2 Uji fungsi paru/ spirometri dasar
3 Terapi inhalasi, nebulisasi
4 Terapi oksigen
5 Pijat jantung luar
6 Resusitasi cairan
7 Resusitasi bayi baru lahir
8 Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
9 Menilai skor apgar
10 Inisiasi menyusui dini
11 Penilaian status gizi
12 Tatalaksana BBLR (kangooro mother
care)
13 Tatalaksana gizi buruk
14 Peresepan makanan pada bayi
15 Tatalaksana dehidrasi berat
A Good Student in Pediatrics
 Observer
 Social and confident
 Listener
 Like challenges
 Dedicated
 Empathetic
A Good Student in Pediatrics
 Observer
 Social and confident
 Listener
 Like challenges
 Dedicated
 Empathetic
Observer

Patient assessment
needs

s er v at i o n
good ob
Social and confident

 Pediatrics has some unique issues


 Working with patients and parents
 If you can not smile, you are in trouble
Listener

 Allow parents to talk, listen to children


 Concentrate on what they say
 Understand their feeling as they speak
 Don’t be judgmental
Like challenges

 Age
 The family unit
 The environment
Dedicated

 Care of babies and young children can

be overwhelming

 Make sure you have the temperament,


personality and dedication required
Empathetic

 Children respond to people who enjoy


and care about them

 Breaking bad news


Pendahuluan
 Pemeriksaan klinis pd anak perlu pendekatan dan
ketrampilan khusus
 Dokter harus sabar, lembut dan menyenangkan
 Ciptakan hub. dokter – pasien – keluarga yg baik shg
timbul rasa percaya dan yakin dari penderita dan
keluarga
 Dokter harus mempunyai pengetahuan & ketrampilan
yang cukup
 Lakukan pemeriksaan yang tidak menyenangkan/
sakit pada akhir pemeriksaan
Pemer. Fisik :
Keadaan Umum :
Pemerikasaan fungsi vital :
Kepala :
Leher :
Thorax :
Abdomen :
Extremitas :
Pemeriksaan khusus :
Neurologis
Status lokalis ( bila ada kelainan lokal )
Untuk pemeriksaan fisik, harus mengetahui keadaan Normal
dan Tidak Normal

Ada 4 hal penting yang harus diketahui untuk melakukan


Pemeriksaan fisik:
 Membuat anak percaya dengan pemeriksa
 Mampu mengatasi penderita
 Pemeriksaan fisik dengan teliti dan lengkap
 Mampu membuat ringkasan dan kesimpulan

• Jangan bertindak kasar pada anak


• Jangan mempergunakan istilah
yang mengkhawatirkan orang
tua misalnya kanker, tumor, dll
PAT
General Appearance
Work of Breathing
Circulation to the Skin
APPEARANCE

Tone
Interactiveness
Consolability
Look/gaze
Speech/cry
Work of Breathing

 Increased or
Decreased
Respirations
 Stridor
 Wheezing
Circulation to the Skin

 Inadequate perfusion
of vital organs
 Leads to
compensatory
mechanisms in non-
essential functions
 Ex: vasoconstriction in
the skin.
Initial Assessment (s)

 Primary  Secondary
 A = Airway  E = Exposure
 B = Breathing  F = Full Set of

 C = Circulation Vitals
 D  G = Give Comfort
= Disability
Measures including
Pain Assessment & Tx.
 H = Head –to-Toe
assessment & history
 I = Inspect posterior
surfaces – rashes,
Physical Assessment
 The approach is:
 Orderly
 Systematic
 Head-to-toe

 But FLEXIBILIY is essential


 And be kind and gentle
 but firm, direct and honest
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :
- Penampilan anak saat dibawa kedokter
( aktif bermain,gembira,tidur,tdk sadar,kejang dst. )
- Status gizi
- Tanda-2 anemia, ikterus, sianosis, dispnea
( tanda ini ditemukan dislrh tbh, tdk perlu diulang di st. lokalis )
- Tanda - tanda vital :
T …, N…../reg/lemah, RR…/dalam-dangkal/ tipe pernafasan,
suhu tubuh, BB
- Kulit : ada effluoresensi/ rash ? dst
STATUS GISI/NUTRISI

Inspeksi
 Postur tubuh tampak kurus /gemuk
 Tanda tanda lain yaitu hidrosefalus, edema, anemia
 Tanda defisiensi vitamin A, xerosis vit A, bercak Bitot

Palpasi
 Lemak subkutan Dengan cubit tebal kulit
 Keadaan otot Eutrofi/atrofi/hipotrofi/hipertrofi

Dilengkapi Dengan Data Anthropometri


Berat badan, tinggi badan, rasio berat badan thd tinggi badan
Lingkar lengan atas, tebal lipatan kulit, lingkar kepala, lingkar
dada, lingkar perut
Gizi Buruk
KESADARAN

 Kompos mentis

 Apatis

 Somnolen

 Sopor

 Koma

 Delirium
Kesadaran menurun
Lethargi
Gangg. Kesadaran
Anemia
Morbili
FREKWENSI NAFAS
UMUR FREKWENSI FREKWENSI
NORMAL/MENIT SESAK/MENIT
NEWBORN 30-50 60

BAYI 20-30 50

TODDLER 20-30 40

ANAK 15-20 30
FREKWENSI JANTUNG DALAM KEADAAN
NORMAL

UMUR RATA RATA BATAS ATAS FREK


FREK/MENIT NORMAL
0-6 BULAN 140 160
6-12 BULAN 130 150
1-2 TAHUN 110 130
2-6 TAHUN 100 120
6-10 TAHUN 95 110
10-14 TAHUN 85 100
TEKANAN DARAH

Jarang dilakukan pd bayi dan membutuhkan kesabaran

Yang harus diperhatikan :

 Anak dalam keadaan relak

 Manset harus sesuai dengan ukuran lengan

 Manset menutup 2/3 lengan atas

 Lengan,jantung,tensimeter harus dalam posisi horisontal

dan pada level yang sama


HARGA NORMAL SISTOLIK

UMUR/TH SISTOLI ST.DEV BATAS ATAS


K NORMAL
0-1 60-70 10 90
1-4 90 10 110
6 100 10 120
8 105 10 125
10 110 10 130
12 115 10 135
14 120 10 140
HARGA NORMAL DIASTOLIK

UMUR/TH DIASTOLI ST.DEV BATAS ATAS


K NORMAL

2 62 8 78
4 64 8 80
6 66 8 82
8 70 8 86
10 72 8 88
12 74 8 90
14 76 8 92
Kepala :
Bentuk … . ( ada kelainan/tdk ), lingkar kepala, UUB.
Rambut … ( jarang ?, mudah dicabut ?, merah ?dst )
Mata : …. Cowong, Conjuctiva ( merah ?, kotoran ?,
Bitot spot ?
Pupil ( bulat- isokor ?, diameter, refleks cahaya )
Refleks cornea
Hidung : Sekret ?, pernafasan cuping hidung ?
Telinga : bentuk, letak, keluar cairan dst
Mulut : Trismus
Bibir, gigi, lidah
Faring/Tonsil hipermia ?, pembesaran, beslag
H E E N T

Head
Eyes
Ears
Nose
Neck
Throat
Mata merah
Pseudomembrane
TRISMUS
Leher :
• Pembesaran kelenjar getah bening
• Tanda-tanda pembesaran kel thyroid
• Kelenjar lain (parotis)
• letak trachea ditengah ?
MEMERIKSA KELENJAR

Pemeriksaan kelenjar harus secara keseluruhan dan sistimatik


Urutan pemeriksaan sebagai berikut :

Occipital

Preaurikuler Post Aurikuler

Submental Servikal

Submendibular Supraklavikuler

Epitrochlear Aksiler

Inguinal
Pembesaran kelenjar
 Diperiksa dari depan dan dari belakang penderita.
 Dicatat tempat, ukuran, nyeri atu tidak, bergerak atau melekat.
 Kelenjar multipel, harus diperiksa apakah ada pembesaran hati
dan lien.

 Pembesaran kelenjar servikal biasanya sebagai akibat dari


tonsilitis akut.
 Anak dengan atopi / ekzema, biasanya terdapat pembesaran
kelenjar limfe regional.
 Pembesaran kelenjar bersifat general, harus dicari apakah ada
akut, inflamasi atau neoplasma.
Thorax :
Inspeksi : Bentuk ( barrel chest dst ), retraksi ( ICS,Supraclav. dst )
Simetris/asimetris
Pectus excavatus,
Pulsasi
Palpasi : Gerakan dada kanan - kiri
Thrill, suara nafas kanan – kiri
Perkussi : tanda-tanda cairan/ udara di cavum pleura
Retraksi
Retraksi
Fisiologi
Bernapas
 Inspirasi
 Ekspirasi
….. Thorax

Auskultasi :
Jantung :
Suara jantung : S1, S2, S3
Suara Tambahan :
Murmur ( Bising ) : fase ( siatolik,diastolik dst )
Punctum maximum – penjalaran
Sifat
Grade /6
Friction rub
Paru :
Auskultasi
Suara nafas : Vesikuler, bronchovesikuler,bronchial
Suara tambahan :
Stridor : krn sumbatan saluran nafas atas, fase inspirasi
Wheezing : sumbatan sal nafas bawah, fase ekspirasi
Rochelen : krn banyak cairan/lendir di sal. nafas atas
Ronchi : Basah ( krn lendir yang encer )
- Rh basah halus ( sal nafas kecil/alveolus ): Br Pneumonia
- Rh basah kasar ( san nafas besar/bronkus ): Bronkitis
Kering ( lendir kental ) : bronkitis kronis
Ekspirasi memanjang/ normal
 Practice, Practice, Practice
 by knowing what the norm is, you’ll be able
to pick up on the abnormal, even if you
can’t diagnose it….
 The important thing is to be able to say
“This is not right”
 and refer appropriately!
Abdomen :
Inspeksi : normal,buncit, kollateral-2
Palpasi : soufel, turgor, nyeri?
Hepar : ….. x ….x….. cm
Lien : Soufner 1 - 8
Tumor : lokalisasi, movable/tdk movable,padat/cistik, rata dst
Perkusi : Meteorismus
Shifting Dulness : Pend. terlentang kemudian perkusi dari daerah

umbilikus ke lateral, keredupan + ---kmd.penderita


dimiringkan, perkusi--- redup hilang---- asites

Auskultasi : Bising : Meningkat ( diare, ileus obstruktif )


Palpasi Hepar
dan limpa
a. Garis Mid Sternal
b. Garis Mid Clavicular
c. Garis Anterior Axillar

a. Garis Mid
Vertebrae
b. Garis Mid Scapular

Anterior
Posterior

a. Garis Anterior Axillar


b. Garis Mid Axillar
c. Garis Posterior Axillar

Lateral
Pemeriksaan turgor
CARA MEMERIKSA ASITES

Shifting Dullness
 Melakukan perkusi pada abdomen anak sampai daerah dengan
suara redup.
 Selanjutnya penderita diminta untuk miring keposisi tertentu
sehingga daerah dengan suara redup ada diatas.
 Bila ada cairan dalam abdomen, maka daerah dengan perkusi
redup berubah menjadi timpani.

Getaran Cairan ( Undulasi )


 Pemeriksaan ini kurang akurat, terutama bila penderita dengan
Obesitas.
 Cara pemeriksaan dengan minta bantuan orang lain meletakkan
bagian tepi tangan, pada bagian midline dari abdomen.
 Satu tangan pemeriksa diletakkan pada satu sisi dari abdomen,
yang lain mmenekan sisi lain sehingga getaran dapat terasa
PEMERIKSAAN GINJAL
 Pemeriksaan ginjal tidak mudah pada bayi dan anak.
 Bila ginjal teraba, kemungkinan terjadi pembesaran.
 Pemeriksaan ginjal dilakukan secara bimanual.
Extremitas :
Edema
Refleks fisiologis
Refleks patologis
Akral dingin/hangat
Kekuatan otot
Pemeriksaan khusus

Genetalia externa :
Tumor, hidrocele,mikropenis, hipospadia dst
hiperpigmentasi
hermaprodhite
Edema
Opistotonus
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

• TANDA RANGSANG MENINGEAL

• REFLEX PATOLOGIS
Tanda Rangsang Meningeal
KAKU KUDUK

Pasien berbaring terlentang


Singkirkan penyangga kepala
Lakukan grk anterofleksi leher secara pasif
Sampai dagu menyentuh dada

Positif bila terasa ada tahanan


Tanda Rangsang Meningeal
KAKU KUDUK
Kaku Kuduk
Kaku Kuduk
Tanda Rangasang Meningeal
BRUDZINSKI SIGN , Tanda leher

Pasien berbaring terlentang


Gerakan Anterofleksi leher secara pasif

Positif bila secara reflektorik disusul


Gerakan fleksi pd kedua tungkai sendi lutut & panggul
Tanda Rangsang Meningeal
BRUDZINSKI SIGN , Tanda Tungkai Kontralateral

Pasien terlentang
Salah satu tungkai diangkat dlm sikap lurus
di sendi lutut dan fleksi di sendi panggul

Positif bila tungkai kontralateral timbul


Gerakan reflektorik fleksi di sendi lutut & panggul
TANDA RANGSANG MENINGEAL
KONTRALATERAL
Tanda Rangsang Meningeal
BRUDZINSKI SIGN , TANDA PIPI

Dilakukan penekanan pd kedua pipi tepat dibawah


Os Zygomaticus

Positif bila disusul gerakan reflektorik


Fleksi kedua siku dan gerakan reflektoris keatas
sejenak kedua lengan
TANDA RANGSANG MENINGEAL
BRUDZINSKI SIGN, TANDA SIMFISIS PUBIS

Dilakukan penekanan pada Simfisis Pubis

Positif bila disusul oleh gerak reflektorik


Fleksi pd kedua tungkai di sendi lutut dan panggul
TANDA RANGSANG MENINGEAL
KERNIG SIGN
- Pasien terlentang
- Satu tungkai difleksikan pada sendi lutut dan panggul 900
- Kemudian ekstensi tungkai bawah pd sendi lutut samapi
membentuk sudu > 135o thd paha

Positif bila pada tungkai kontralateral timbul


gerakan reflektorik Fleksi sendi lutut dan sedi panggul
TANDA RANGSANG MENINGEAL
KERNIG SIGN
REFLEX PATOLOGIS
BABINSKI

Lakukan goresantelapak kaki bagian lateral,


dari Posterior ke Anterior

Positif bila terjadi ekstensi ibu jari kaki dan


jari-jari kaki yang lain menyebar
REFLEX PATHOLOGIS
CHADDOCK

Lakukan goresan kulit dorsum pedis lateral


Sekitar malleolus lateralis dari posterior ke anterior

Positif bila terjadi ekstensi ibu jari kaki dan


jari-jari kaki yang lain menyebar
REFLEX PATHOLOGIS
OPPENHEIM

Lakukan pengurutan crista anterior Tibia


dari PROKSIMAL ke DISTAL

Positif bila terjadi ekstensi ibu jari kaki dan


jari-jari kaki yang lain menyebar
REFLEK PATOLOGIS

GONDA

OPPENHEIM

BABINSKI

GORDON
SCHAEFER

CHADDOCK
Pemeriksaan Klinis Pada Neonatus
Anamnesa :
- Gravida…… Paritas…….
- Umur kehamilan
- Prenatal Care
- Kejadian-2 selama hamil ( perdarahan )
- Riwayat hamil/persalinan sebelumnya
- Ax/ faktor resiko : Ibu skt kronis : jantung,asma,DM
Alkohol, rokok, NAPZA
Obat-2 yg dipakai ibu
- KPP, Partus patologis, ketuban keruh/mekoneal dst
Pemeriksaan fisik :
- Apgar Score
- Tampilan : Posisi ( posisi BBL spt saat masih dalam
rahim )
Kulit : Tipis ( prematur )
Warna ( kuning, biru,merah,pucat )
Vernick Caseosa
Lanugo
- Aktifitas/ tangis : cukup/kuat/lemah
Kepala : Moulage,caput succidaneum, cephal hematoma
U2B
Mata : Conjunctivitis/ Blenorrhoea
Perdarahan subconjuctiva
Pupil
Hidung :
Mulut : Micrognatia/ macrognatia
Microglossus/macroglossus
Pearl dari Epstien
Cheilo/palato/gnatoschizis
Telinga : Bentuk/letak/ kelainan
Leher : Leher bayi pendek
Webbed neck
Thorax :
Bentuk : cylindris
pigeon chest – funnel chest
Pernafasan : abdominal, sering Irreguler
Jantung : bising : ……./kel. Congenital
Abdomen :
Bentuk Cylindris
Hepar bisa teraba 1 – 2 cm b.a .c, Lien ttb
Umbilikus : biasanya lepas 4 – 6 hari
Omphalocele, hernia umbilicalis, infeksi
Genetalia :
Laki-laki : cryptorchismus, hidrocele, epi/hipospadia
Wanita : Labia mayora blm menutupi labia minora
Kadang-kadang perdarahan
Anus : Atresia ani
Extremitas : Posisi ( Position of comfort )
Parese/ paralise
Kelainan congenital ( polidactili,sindactili )
Reflex : Reflex menghisap, Rooting reflex
Reflex Moro
Terima kasih
Kasus 1
 Pasien anak laki-laki umur 5 tahun BB 18 kg, datang
dengan keluhan utama nyeri telan 2 hari. Badannya
demam ringan selama 3 hari tanpa disertai batuk dan
pilek. Beberapa hari ini anaknya kalau tidur mendengkur
padahal biasanya tidak. Makan dan minum berkurang.
Berak dan kencing seperti biasa.
 Dari pemeriksaan didapatkan anak compos mentis tidak
sesak, suhu 37,9 celcius, vital sign lain normal.
Didapatkan pembesaran kelenjar getah bening leher
kanan dan kiri, banyak menggerombol dan sekitarnya
bengkak. Pemeriksaan orofaring seperti gambar.
Terdapat stridor inspiratoir. Kulit, abdomen dan
ekstremitas dalam batas normal.
 Pernafasan : stridor, obstruksi, komplikasi
radang paru
 Sirkulasi : pengaruh toksin ke Jantung, syok,
dehidrasi karena sulit menelan dll
PEDOMAN UMUM
PEMERIKSAAN FISIK
PADA ANAK
Lakukan pemeriksaan dalam ruang yang
menyenangkan dan tdk mengancam
 Penerangan, dekorasi dg warna netral
 Suhu
 Penempatan alat
 Gunakan mainan & permainan
 Bila mungkin, dekorasi ruangan sesuai tingkat
usia
 Privasi
 Ketersediaan supply & demand
Berikan waktu bermain dan saling mengenal

 Berbicara pada perawat


 Kontak mata
 Menerima peralatan yang ditawarkan
 Touching
 Duduk diatas meja pemeriksaan
Jika anak tidak siap
 Bicara pada o.t. dulu, bertahap pada anak atau
objek favorit
 Beri anak pujian
 Cerita lucu aau sulap sederhana
 Berikan “teman” yang tidak mengancam (mis.
Boneka tangan/jari ) untuk “bicara”dengan
anak
Bila anak menolak bekerjasama

 Kaji alasan perilaku menolak bekerjasama


 Libatkan anak dan orangtua dalam proses
 Hindari penjelasan yang panjang tentang
prosedur pemeriksaan
 Lakukan pemeriksaan secepat mungkin
 Restrain
 Minimalkan adanya gangguan/stimulasi
Mulailah dengan cara yang tidak
mengancam,t/u anak kecil atau yang takut

 Aktivitas bermain
 Pendekatan “Simon say”
 Teknik boneka kertas
Libatkan anak dalam proses pemeriksaan

 Beri pilihan posisi duduk


 Izinkan untuk memegang atau memainkan alat
 Anjurkan untuk menggunakan alat tersebut
pada boneka, keluarga atau perawat
 Bila ada beberapa anak dalam keluarga yang
akan diperiksa , mulailah dengan anak yang
paling kooperatif
 Posisi aman dan nyaman
 Lakukan pemeriksaan secara sistematis
berdasarkan head to toe
 Tenangkan anak sepanjang pemeriksaan
 Diskusikan hasil temuan dg kelg.
 Puji anak untuk kerjasama selama pemeriksaan
KASUS 2
 Seorang bayi laki-laki, 8 bulan, 6 kg, datang dengan
keluhan kejang. Kejang saat di rumah 1 x selama 5
menit, seluruh tubuh. Setelah kejang penderita sadar.
Tidak pernah kejang sebelumnya. Kejang saat panas
tinggi, terjadi 1 jam yang lalu.
 Panas sejak 2 hari yll. Awalnya sumer kemudian
tinggi. Batuk (+) pilek (+) sejak 4 hari yang lalu,
muntah 3 x/hr sejak kemarin sedikit.
 Minum mulai sulit, makan tidak mau.
 BAB normal, BAK sedikit berkurang
Pemeriksaan fisik

 Compos mentis
 N: 130x/m RR:30x/m t:39 C
 Kepala/leher: faring hiperemia (+), mata
cowong -/-, UUB datar
 Thorak: jantung & paru dbn
 Abdomen: soepel, meteorismus (-), BU dbn,
hepar/lien dbn, turgor baik
 Ekstr: akral hangat
Status neurologis

 Pupil isokor, diameter 2mm/2mm


 Reflex cahaya: +/+
 Kaku kuduk (-)
 Reflex fisiologis KPR dbn, APR dbn
 Reflex patologis: Babinski +/+, Chaddock +/+
Laboratorium

 Hb: 14
 Leko: 9.000
 Trombo: 178.000
 PCV: 42%
Contoh kasus 3
PROBLEM LIST
Anamnesis:
 2 bulan, 3.6 kg, 61 cm

 MRS karena : sesak (parah saat malam hari),


sianosis, reda setelah diberi O2, panas tinggi
 Sering pilek dan batuk dahak + tapi sulit
keluar. Ke dokter diberi puyer. Riwayat
batuk kering mulai umur 20 hari.
 Muntah setelah minum susu, jarang.
 Lahir dengan bantuan bidan dan dokter
dengan vacum, menangis pelan; menangis
keras setelah sal.nafas dibersihkan. BBL: 3.8
kg. KPP + (15 jam).
 Ibu meminum obat batuk saat hamil.
 Kakek batuk lama (1 bulan). Ibu batuk bbrp
hari sblm pasien batuk, dahak putih.
9. Tidak minum ASI.
10. Imunisasi –, kecuali BCG
11. Tinggal di kamar kontrakan, sempit, berisi 5
orang, tidak ada ventilasi.
Pemeriksaan Fisik:
 Sedikit pucat
 RR: 83 x /menit
 Cleaved Labio Palatoskisis dekstra (CLP)
 Papil putih di lidah
 Retraksi suprasternal, subkostal,interkostal (saat
menangis)
 Ronkhi basah kasar +/+
 Hepatomegali 5x5x4
 Makula hipopigmentasi di sekitar labia mayor
 Reflek sucking –
 Reflek grasping (D +/S -)
Analisis

 Takipneu
 Dyspneu
 Kelainan kongenital : Cleaved labio
palatoskisis dekstra  Aspirasi
 Suspect infeksi jamur
 Hepatomegali
 Gizi buruk (BB/TB 62%)
Assesment
1. Diagnosis primer : Bronkopneumonia
2. Diagnosis sekunder :
 cleaved labio palatoskisis
 infeksi jamur
3. Komplikasi : Gizi buruk
4. Diagnosis banding:
- TB
- Bronkitis
Planning diagnosis
 DL
 CRP
 Foto thorax
 Kultur jamur
 Mantoux test
Planning Therapy
 Terapi nutrisi, nasal sonde, dot khusus
(BB 10 kg  layak operasi bedah plastik)
 Operasi bedah plastik untuk CLP
 Obat jamur
 Antibiotik untuk secondary infection
 Vitamin K1
Planning Monitoring
 Vital sign
 Darah lengkap
 Status gizi dan tumbuh kembang
Planning Education
 Nutrisi yang baik dan cukup dengan nasal
sonde atau dot khusus untuk mencegah
aspirasi
 Pantau tumbuh kembang
 Persiapan operasi bedah plastik
 Ayah diminta berhenti merokok
Sekilas KSM
Ilmu Kesehatan Anak
Dokter Muda
 Rotasi di ruangan, poli, PICU
 Jaga Malam IGD dan ruangan

 Tugas penilaian harian


 Tugas ilmiah
 Evaluasi akhir

Anda mungkin juga menyukai