Anda di halaman 1dari 5

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU BINAAN

DALAM MENGGUNAKAN METODE TANYA


JAWAB MELALUI SUPERVISI AKADEMIK
OLEH:SOPHIA CORNELIA
BOLLA,S.Pd
ABSTRAK
Demi peningkatan mutu pendidikan di Taman Kanak –Kanak ,dilakukan berbagai upaya yang berkaitan dengan profesionalisme guru dan juga perbaikan proses
pembelajaran.Permasalahan dalam penilitian tindakan kelas ini adalah bagaimana pembinaan profesiolalismedengan supervise akademik dapat meningkatkan
kompetensi guru dalam meningkatkan kompetensi guru dalam meningkatkan metod e Tanya jawab di TK binaan Kupang?Tujuan penelitian tindakan sekolah yang
dilaksanakan oleh kepala sekolah terhadap guru-guru yakni untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan metode Tanya jawab dan untuk mengetahui
sejauh mana pembinaan professional dengan supervise akademik dapat meningkatkan kompetensi guru.
Peniliatian ini adalah penilitian tindakan [action research] yang bersifat pendampingan .Sedangkan kemampuan yang akan ditingkatkan adalah kemamouan
guru dalam mengguanakan metode Tanya jawab dalam pelakasanaan pembelajaran,tindakan dilaksanakan dalam 2 siklus yang mengacu pada permasalahan dan
tujuan penilitian.Subyek penilitian adalah guru yang berada di TK Binaan Kta Kupang pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016.Indikator keberhasilan dalam
penilitian ini adalah:
1. Meningkatkan aktivitas guru dalam pembinaan.
2. Efektifitas pembianaan dengan supervise akademik.
3. Meningkatan kemampuan dan penguasaan guru dalam menggunakan metode Tanya Jawab yaitu yaitu nilai rata rata yang diperoleh diatas 80.
Hasil penilitian adalah:
Untuk siklus 1, nilai rata rata yakni 62,5 dan meningkat pada siklus 2dengan keberhasilan yang diper oleh guru 100.Simpulan yang dapat diambil peneliti setelah
penilitian tindakan sekolah adalah kemampuan guru menggunakan metode Tanya jawab baik.

Kata kunci ; Kompetensi Guru, Supervisi Akademik.


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
observasi.
Penelitian ini dilakukan melalui dua siklus. Pada siklus I melalui
pembinaan pertama manunjukan bahwa kompetensi guru dalam
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
kuantitatif rata-ratanya adalah 72%, sebelumnya adalah 66,89%
berada dalam kategori baik
Pada siklus II setelah diadakan pembinaan yang kedua maka
diperoleh perubahan kompetensi guru, yaitu secara kuantitatif
rata-rata 87,9% berada dalam kategori sangat baik.

Kata Kunci : RPP, Pembinaan Terstruktur


SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai