CHARACTER BUILDING II
Pokok Bahasan I: Lingkungan Sosial
1. Keluarga
A. Keluarga & Kelompok
RELASI DENGAN SESAMA
1. Masyarakat
A. Pengertian 2. Kebudayaan
1. Kebudayaan sebagai
II. Masyarakat & Kebudayaan hasil proses belajar
B. Terbentuknya Kebudayaan
2. Kebudayaan dan bahasa
3. Kebudayaan dimiliki bersama
4. Unsur-unsur kebudayaan
1. Pengaruh kebudayaan
RELASI DENGAN SESAMA
1. Pengertian bangsa
2. Wawasan kebangsaan Indonesia
A. Pemikiran Tentang Bangsa 3. Pluralitas masyarakat
dan integrasi sosial
III. Bangsa & Negara (I)
B. Pemikiran Tentang Negara 1. Pengertian negara
2. Tugas negara
3. Sifat-sifat negara
4. Tujuan negara
5. Fungsi negara
6. Sistem pemerintahan negara
1. Sistem presidentil
F. Sistem Pemerintahan
2. Hubungan antar lembaga negara
3. Hubungan negara dengan warga negara
1. Pengertian
B. Ketahanan Nasional
2. Konsep Ketahanan Nasional Indonesia
3. Azas-azas Ketahanan Nasional Indonesia
4. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
Pokok Bahasan I: Lingkungan Sosial
1. Arti kedaulatan
C. Kedaulatan Rakyat
2. Batas-batas kedaulatan rakyat
3. Perubahan sistem pemerintahan
1. Pengertian
D. Demokrasi
2. Pemerintahan yang demokratis di bawah Rule of Law
RELASI DENGAN SESAMA
3. Nilai-nilai demokrasi
1. Pengertian
F. Pemilihan Umum
2. Maksud dan tujuan
3. Azas-azas pemilihan umum
1. Pengertian
G. Hak Azasi Manusia
2. Tujuan HAM
3. Pelaksanaan HAM di Indonesia
B. Pentingnya Komunikasi
1. Kaitan budaya dan komunikasi
RELASI DENGAN SESAMA
Taraf 1-5
V. Komunikasi Sosial D. Taraf Kedalaman Komunikasi
1. Peranan perasaan dalam kehidupan manusia
E. Mengungkapkan Perasaan 2. Mengungkapkan perasaan secara verbal
3.Mengungkapkan perasaan secara non-verbal
VI.
1. Norma sebagai penampakan nilai
Nilai dan Norma SosialC. Kaitan Nilai dan Norma
2. Norma sebagai pelindung nilai
VII.
Prasangka dan Konflik SosialC. Mengelola Konflik
1. Egoisme
XI. Kepedulian Sosiali C. Hambatan Dalam Mewujudkan
Kepedulian Sosial 2. Materialistis
E. Menumbuh-kembangkan Kepercayaan
1. Pembagian klasik
B. Pembagian Keadilan
2. Pembagian menurut pengarang-pengarang modern
1. Keluarga
Keluarga merupakan satuan hidup sosial terkecil yang
dimiliki manusia sebagai makhluk sosial. Keluarga
terbentuk melalui ikatan perkawinan atau oleh
hubungan darah.
A. Keluarga & Kelompok Pertemanan/Permainan
1. Suasana keluargaku
Setiap keluarga memiliki suasana khasnya sendiri. Mari
kita amati sejenak bagaimana suasana keluarga kita,
menyangkut hubungan satu sama lain antara anggotanya,
apakah: hangat, damai, akrab, intim, kompak, bersatu, saling
mencintai, saling mendukung, saling merindukan, terbuka,
jujur, komunikasi lancar, mau berkorban satu sama lain, saling
percaya, berlaku adil, saling menghargai, saling membantu,
saling melindungi dsb.? Atau suasana sebaliknya: tegang,
saling benci, menjengkelkan, tidak betah, merasa rumah bagai
penjara, dingin, saling mendiamkan, saling curiga, sering
bertengkar, tidak rukun, pergi tanpa pamit, tidak peduli satu
sama lain, saling membiarkan, hanya memikirkan diri sendiri,
berbohong, menipu, menuntut terlalu banyak, dsb.?
B. Hubungan Dalam Keluarga
1. Fungsi keluarga
Beberapa fungsi penting keluarga:
Fungsi Keluarga
Pendidikan
Pengaturan Fungsi Kerjasama dan Pemeliharaa
seksual reproduksi ekonomi sosialisasi n
nilai
C. Membangun Hubungan Baik Dalam Lingkungan Sosial Awal
1. Masyarakat
Adalah kelompok manusia, yang tinggal menetap dalam
suatu wilayah yang tidak terlalu jelas batas-batasnya,
berinteraksi menurut kesamaan pola tertentu, diikat
oleh suatu harapan dan kepentingan yang sama, yang
keberadaannya berlangsung secara kontinyu, dengan
suatu rasa identitas bersama.
A. Pengertian
2. Kebudayaan
E.B. Taylor mendefinisikan kebudayaan sebagai
keseluruhan kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-
kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
B. Terbentuknya Kebudayaan
4. Unsur-unsur kebudayaan
1) Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (Pakaian,
perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat
produksi, transportasi, dsb.)
2) Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
(pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem
distribusi, dan sebagainya)
3) Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan,
organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan)
4) Bahasa (lisan maupun tertulis)
5) Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dsb.)
6) Sistem pengetahuan
7) Religi (sistem kepercayaan
C. Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat
1. Pengertian Bangsa
Prof. Dr. Ernest Renan, Bangsa terbentuk atas dasar
solidarltas. Solidaritas antar sesama manusia terbangun
karena mereka memiliki pengalaman dan pengorbanan
yang sama di masa lalu dan masa kini serta kehendak
untuk melakukan hal yang sama di masa depan.
A. Pemikiran Tentang Bangsa
1. Pengertian negara
Negara merupakan wadah yang terbentuk atas dasar
perjanjian (kontrak sosial) antar warganya guna
membangun dan mengembangkan kerjasama di antara
sesama mereka, sehingga tujuan bersama dapat
terwujud.
B. Pemikiran Tentang Negara
2. Tugas negara
1. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala
kekuasaan yang asosial (merusak masyarakat) agar
tidak membahayakan.
2. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan-
kegiatan dan golongan ke arah tercapainya tujuan
dari masyarakat seluruhnya.
B. Pemikiran Tentang Negara
3. Sifat-sifat negara
Tiga sifat khas, yakni:
1. Memaksa dan mengatur ketertiban hidup bersama
masyarakat melalui peraturan perundang-undangan dan
menegakkannya.
2. Memonopoli dalam menetapkan tujuan bersama.
3. Mencakup semua.
Negara berdiri di atas berbagai golongan atau kelompok,
dan mengatasi segala perbedaan. Kebijakan yang diambil
oleh negara harus berorientasi bagi kebaikan bersama
seluruh rakyat.
B. Pemikiran Tentang Negara
4. Tujuan negara
Tujuan NKRI adalah seperti yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, alinea IV, yaitu:
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh wilayah
tanah air Indonesia
2. Menyejahterakan kehidupan rakyat
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut bersama dengan bangsa-bangsa lain
membangun kehidupan dunia yang damai dan
berdaulat.
B. Pemikiran Tentang Negara
5. Fungsi negara
Charles E. Meriam menyebutkan ada lima fungsi
negara, yaitu:
1. Keamanan ekstern
2. Ketertiban intern
3. Keadilan
4. Kesejahteraan umum
5. Kebebasan
B. Pemikiran Tentang Negara
2. Ciri-ciri UUD
Setiap UUD memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Organisasi negara yang terlihat pada pembagian
kekuasaan antara Eksekutif-Legislatif-Yudikatif sebagai
penyelenggara negara.
b. Hak asasi manusia dan warga negara.
c. Prosedur mengubah UUD dan larangan untuk
mengubah hal-hal/sifat-sifat tertentu dari UUD.
d. Memuat cita-cita rakyat dan asas ideologi negara.
D. Undang-undang Dasar (Konstitusi)
3. UUD 1945
Pengertian: UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang
ditetapkan pendiri negara tanggal 18 Agustus 1945.
sebagai hukum dasar tertulis, UUD 1945
mengatur/mengikat pemerintah, setiap lembaga negara
dan lembaga masyarakat serta setiap warga negara.
Pembagian: UUD 1945 terbagi atas tiga bagian, yaitu
Pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasannya.
E. Pancasila
1. Sistem presidentil
Sistem pemerintahan Indonesia adalah presidentil
dengan memberikan fungsi dan wewenang yang
dominan pada Presiden. Maksudnya adalah,
menghadirkan kekuasaan eksekutif yang kuat agar
mampu menyelenggarakan pemerintahan negara,
sehingga tujuan pembentukan pemerintahan negara
dapat terwujud.
F. Sistem Pemerintahan
1. Arti kedaulatan
Kedaulatan merupakan hak, kekuasaan mutlak,
tertinggi, tak terbatas, tak tergantung dan tanpa
kecuali. Tidak ada pihak, baik di dalam maupun di luar
negara yang harus diminta izin untuk menetapkan atau
melakukan sesuatu
C. Kedaulatan Rakyat
2. Batas-batas kedaulatan
Beberapa hal yang penting diperhatikan berkaitan
dengan kedaulatan rakyat adalah:
1. Pemerintah negara tetap di bawah kontrol
masyarakat.
2. Kedaulatan rakyat tidak berarti bahwa segala
keputusan harus diambil langsung oleh rakyat.
3. Rakyat tidak langsung membuat UU, melainkan
melalui wakil yang mereka pilih.
C. Kedaulatan Rakyat
1. Pengertian demokrasi
Berasal dari kata demos = rakyat; kratein/kratos =
kekuasaan. Maka demokrasi berarti kekuasaan rakyat.
Demokrasi konstitusional mencita-citakan
pemerintahan yang terbatas kekuasaannya, suatu
negara hukum yang tunduk pada rule of law.
D. Demokrasi
3. Nilai-nilai demokrasi
Menurut Henry B. Mayo, demokrasi memiliki nilai-nilai:
a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara
melembaga.
b. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai
dalam suatu masyarakat yg sedang berubah.
c. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
d. Membatasi penggunaan kekerasan sampai taraf
minimum.
e. Mengakui dan menganggap wajar adanya keaneka-
ragaman.
f. Menjamin tegaknya keadilan.
E. Partai Politik
3. Klasifikasi partai
Partai politik dibedakan atas:
a. Partai Massa: mengutamakan kekuatan
berdasarkan keunggulan jumlah anggota.
b. Partai Kader: mementingkan keketatan organisasi
dan disiplin kerja dari anggota-anggotanya.
F. Pemilihan Umum
2. Tujuan HAM
Pelaksanaan HAM bertujuan untuk mempertahankan
hak-hak warga negara, dengan sarana kelembagaan,
dari tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau
tindakan sewenang-wenang aparat negara, dan
mendorong tumbuh serta berkembangnya pribadi
manusia yang multi-dimensional.
G. Hak Azasi Manusia
Komunikasi sosial
Adalah suatu bentuk interaksi antar individu atau
kelompok yang dilakukan dengan cara verbal maupun
non-verbal, dengan maksud untuk menyampaikan
sesuatu pesan, dengan cara yang dapat dipahami oleh
kedua belah pihak, dan mampu menghasilkan
tanggapan yang dapat dimengerti oleh kedua belah
pihak.
B. Pentingnya Komunikasi
Pentingnya komunikasi
Johnson (dalam Supratiknya, 1999) menunjukkan
betapa pentingnya komunikasi antarpribadi:
1. Meningkatkan perkembangan intelektual dan sosial
kita.
2. Semakin mengenal diri sekaligus membentuk
identitaas diri kita.
3. Memperbaiki pemahan kita tentang sesuatu hal,
lingkungan realitas atau dunia di sekitar kita.
4. Memperbaiki kesehatan mental.
C. Komunikasi Yang Efektif
3. Konflik antarpribadi
Setiap hubungan antar pribadi mengandung unsur-
unsur konflik, pertentangan pendapat atau perbedaan
kepentingan.
B. Konflik Sosial
Mengelola konflik
Tujuan dari mengelola konflik bisa dilihat secara positif
maupun negatif. Secara positif, tujuan pengelolaan
konflik untuk memanfaatkan konflik itu demi perbaikan
orang-orang yang terlibat, perbaikan kualitas
hubungan, dan kerjasama yang semakin produktif.
Secara negatif, tujuan pengelolaan konflik agar konflik
yang terjadi tidak mengganggu orang-orang yang
terlibat, tidak semakin merusak hubungan mereka dan
tidak menjadi ancaman bagi pihak-pihak yang terlibat.
VIII. Pergaulan dan Persahabatan
A. Makna Pergaulan dan Persahabatan
1. Makna berpacaran
Berpacaran adalah tempat kita berlatih diri mengatasi
egoisme kita dan keinginan-keinginan rendah yang
selalu dapat menguasai diri kita; tempat kita belajar
berlaku sopan, di mana teman kita tetap kita
tempatkan sebagai subyek yang harus kita hormati,
dan bukan sebagai obyek yang dapat kita perlakukan
semau kita.
IV. Saling Menghormati dan Menghargai
2. Mempertanggungjawabkan kejujuran
Pembahasan khusus tentang kejujuran berkaitan
langsung dengan kebenaran. Kebenaranlah yang harus
diungkapkan dengan jujur. Untuk kebenaran yang
sudah jelas sebagai sesuatu yang harus diungkapkan,
kita tetap terikat untuk harus mengungkapkannya.
C. Lebih Khusus Tentang Sikap Jujur
1. Egoisme
Sumber hambatan dalam mewujudkan kepedulian
sosial terdapat dalam diri manusia sendiri, yaitu
egoisme, yang merupakan doktrin bahwa semua
tindakan seseorang terarah atau harus terarah kepada
diri sendiri. Egoisme dapat dibagi atas dua, yaitu:
a. Egoisme etis
b. Egoisme psikologis
Egoisme menutup diri manusia agar tidak menaruh
kepedulian kepada sesama.
C. Hambatan Dalam Mewujudkan Kepedulian Sosial
2. Matearialistis
Sumber hambatan kedua adalah matrealistis, yang
merupakan sikap perilaku manusia yang sangat
mengutamakan materi sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan hidupnya. Kaum matrealistis biasanya selalu
berupaya untuk mengumpulkan materi sebanyak
mungkin buat diri sendiri dan keluarganya. Oleh karena
itu kepedulian terhadap sesama menjadi kurang
bahkan semakin menuju ketiadaan.
D. Membangun dan Mengembangkan Sikap Peduli
Menumbuhkembangkan kepercayaan
Berikut beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk memelihara kepercayaan di
antara satu sama lain:
1. Berusaha tetap jujur
2. Mau terbuka (saling terbuka)
3. Mau berbaur
4. Berusaha mempercayai orang lain
5. Tidak memelihara kecurigaan
6. Cepat berdamai
7. Memperbanyak kerjasama
8. Mau menepati janji
9. Berlaku baik
10. Sejalan antara pikiran-perkataan-perbuatan
11. Mengakui kesalahan
12. Buang jauh-jauh perilaku munafik
XIII. Berlaku Adil
A. Hakekat Keadilan
1. Pembagian klasik
a. Keadilan umum (general justice)
b. Keadilan distributif (distributive justice)
c. Keadilan komutatif (commutative justice)
B. Pembagian Keadilan