Anda di halaman 1dari 19

Kelompok : II ( Dua)

Nama Kelompok :
Agustina Ani :16.23.017816
Marlina :16.23.017811
Nia Anggraini :16.23.017826
Ni Nyoman Triani :16.23.017831
PRESENTASI
Modul-4
“Individu, Masyarakat Dalam Proses Sosial budaya”

Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial


Dosen Pembimbing : Drs. M. Ramli ,M.Pd
Individu, Masyarakat Dalam Proses Sosial
Budaya
1.INDIVIDU

2.MASYARAKAT

3.PANCASILA SEBAGAI ACUAN NILAI,MORAL,


NORMA DAN HUKUM DALAM
MASYARAKAT INDONESIA
4. FUNGSI PANCASILA BAGI KEHIDUPAN
BANGSA INDONESIA
IDU

1. Manusia selaku Individu


Individu adalah seseorang atau seorang manusia
yang utuh. Setiap individu mempunyai cirri khas
yang berbeda dengan individu lainnya, seperti
bentuk fisik, kecerdasan, bakat, keinginan, perasaan
dan memiliki tingkat pemahaman atau arti tersendiri
terhadap suatu objek. Jadi individu adalah kondisi
internal dari seorang kondisi manusia yng berfungsi
sebagi objek. Manusia selaku individu mempenyuai
3 naluri, yaitu:

a. Naluri untuk mempertahankan makhluk hidup

b. Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan


keturunan

c. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan


2. Manusia Selaku Makhluk Sosial

Ketergantungan individu
terhadap individu lain sangat tinggi.
Sejak ia dilahirkan sampai meninggal
membutuhkan bantuan orang lain.
Manusia adalah makhluk yang
tidak dapat dengan segera
menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Pada masa bayi
sepenuhnya manusia tergantung
kepada individu lain. Ia belajar
berjalan, belajar makan, belajar
berpakaian, belajar membaca, belajar
membuat sesuatu dan sebagainya,
memerlukan bantuan orang lain yang
lebih dewasa. Semakin sering dan
rajin belajar semakin berkembang
kemampuannya.
B. MASYARAKAT 

1. Pengertian Masyarakat
Masyarakat, dalam Bahasa Inggris disebut society artinya sekelompok manusia yang
hidup bersama, saling berhubungan dan mempengaruhi, saling terikat satu sama
lain sehingga melahirkan kebudayaan yang sama. Pengertian sekelompok manusia
disini, tidak mempunyai batas yang jelas harus beberapa orang, tetapi jumlahnya
minimal harus 2 orang.
Selo Sumardjan seorang sosiologi Indonesia mengartikan masyarakat sebagai orang
orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Anderson dan Parker
(Astrit Susanto, 1977) menyebutkan secara rinci bahwa masyarakat adalah :

a. Adanya sejumlah orang


b.Tinggal dalam suatu daerah tertentu
c. Mengadakan hubungan satu sama lain.
d. Saling terikat satu sama lain karena mempunyai kepentingan bersama
e. Merupakan satu kesatuan sehingga mereka mempunyai perasaan solidaritas
f. Adanya saling ketergantungan
g. Masyarakat merupakan suatu sistem yang diatur oleh norma-norma atau
aturan- aturan tertentu
h. Menghasilkan kebudayaan
Berdasarkan tempat tinggal, kita mengenal
masyarakat pedesaan dan masyarakat a. Pengunaan lahan
perkotaan. Perbedaan antara perkotaaan b. Mata mencaharian
dan pedesaan dapat dilihat dari : penduduk

c. Jumlah dan kepadatan


penduduk

d. Pendidikan dan
keterampilan penduduk

e. Kontrak social

f. Hubungan social

g. Mobilitas penduduk

i. Sratifikasi social h. Status social


2. Status dan Peran Individu Dalam Masyarakat
Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (Role) dan
kedudukan (Status) yang berbeda. Peran adalah pola perilaku ynag diharapkan
dari seseorang yang mempunyai posisi tertentu. Sedangkan kedudukan adalah
posisi seseorang dalam kelompok. Mengingat setiap individu mempunyai
kepentingan yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan berperan
dibeberapa kelompok sesuai dengan kepentinganya itu.
Dengan demikian peran dan kedudukan sangat penting untuk menjaga
keseimbangan dan integritas sosial. Kedudukan atau status seseorang dalam
masyarakat ada dua macam :

1. Ascribed status

2. Achieved status
C. PANCASILA SEBAGAI ACUAN NILAI, MORAL, NORMA
DAN HUKUM DALAM MASYARAKAT INDONESIA
Telah kita ketahui bahwa pancasila adalah dasr Negara
RI yang ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945. Berarti tata
kehidupan manusia Indonesia selaku individu, selaku
anggota masyarakat dan sebagai rakyat suatu Negara,
harus mengacu kepada nilai, norma, kaidah yang
terkandung dalam pancasila.
Adapun nilai benda atau material dan nilai non-
material. Nilai material biasanya diukur dari
(1) nilai guna dan
(2) nilai tukar. Nilai non-material dapat berupa nilai
kerohanian, seperti nilai keindahan, nilai
keagamaan fan sebagainya.
. Pancasila menghasilkan
kepribadian yang khas Indonesia yang dapat
dibedakan dari bangsa manapun didunia.
Pancasila memberikan arah dan petunjuk
kepada setiap orang untuk berprilaku sesuai
dengan kepribadian bangsa.
D. FUNGSI PANCASILA BAGI KEHIDUPAN
BANGSA INDONESIA
1. Pancasila sebagai pedoman sikap dan perilaku setiap individu

Mengingat individu adalah anggota masyarakat dan


Negara, maka kesejahteraan, keutuhan dan keamanan masyarakat
dan Negara diawali dari sikap dan perilaku individu. Pancasila
memberikan arahan dan pedoman dari kesejahteraan yang ideal
yang diingankan oleh setiap manusia yaitu kesejahteraan yang
mnyelaraskan antara harapan dan kenyataan, antara lahir dan
batin, antara jasmaniah dan rohaniah, antara dunia dan akhirat.

Dengan demikian sikap dan perilaku


yang dituntut dari pancasila adalah
pribadi-pribadi utuh yang memiliki
keseimbangan, keselarasan, keserasian
hubungan antara individu dengan
tuhannya, individu dengan individu lain
dan individu dengan alam.
2. Pancasila sebagai pedoman bermasyarakat
Pancasila sangat memahami kodrat dan
hakikat manusia selaku makshluk sosial yang
senantiasa membutuhkan orang lain dalam hidup
dan perkembangannya, dalam sila ke 2 dan ke 5.

3. Pancasila sebagai pedoman bernegara


Bernegara merupakan alat yang
mengatur atau mengendalikan persoalan
persoalan bersama atas nama masyarakat.
Pancasila menjadi dasar hidup
bernegara, menjadi semangat bernegara
untuk mencapai kesejahteraan bersama,
menjadi sumber dari segala sumber hokum
yang berlaku di Indonesia, menjadi
pedoman berperilaku semua unsure
aparatur Negara dlam melaksanakan
beban, tugas dan tanggung jawab.
Kegiatan belajar 2
struktur sosial budaya, pranata sosial budaya,
dan proses sosial budaya

A. Struktur Sosial Budaya

B. Pranata Sosial Budaya

C. Proses Sosial Budaya


Struktur Social Budaya, Pranata Social
Budaya, Dan Proses Social Budaya
A. STRUKTUR SOSIAL BUDAYA 1. Ukuran Kekayaan
Masyarakat merupakan suatu sistem social
budaya, artinya terdiri dari sejumlah orang yang
berhubungan secara timbale balik melalui budaya 2. Ukuran Kekuasaan
tetentu. Sistem terdiri dari berbagai unsure,
komponen atau perilaku yang saling terkait satu
sama lain sehingga membentuk satu kesatuan . 3. Ukuran Kehormatan
Selain itu perbedaan social dapat pula
disebabkan oleh perbedaan agama seperti islam,
Kristen, hindu dan budha; perbedaan suku seperti 4. Ukuran Ilmu Pengetahuan
suku sunda, batak, minangkabau dan sebagainya;
perbedaan marga seperti simatupang, simalungun
dan sebagainya.
Lapisan-lapisan yang bertingat ini disebut
dengan stratifikasi sosial. Ukuran yang digunakan
untuk mengolong- golongkan penduduk dalam
lapisan-lapisan tertentu adalah:
Setiap orang diharapkan berperan sesuai dengan kedudukanya
sehingga timbul kerja sama yang saling menguntungkan. Karena itu
pula pelapisan social diperlukan selama hak dan kewajiban setiap
orang dalam setiap lapisan diterima secara seimbang dan adil. Ada dua
sifat pelapisan social yang berkembang di masyarakat.

1. Bersifat tertutup
(closed social
stratification)
2. Bersifat terbuka
(oven social
stratification)
B. PRANATA SOSIAL BUDAYA
Kebutuhan hidup individu beragam karena itu sering kali individu
harus menjadi anggota berbagai kelompok sosial. Tiap kelompok sosial
tersebut mempunyai norma dan sistem tata kelakuan yang berbeda pula,
yang harus dipunuhi oleh setiap anggotanya sehingga tercipta tata tertib
dan pemenuhan kebutuhan secara optimal.

Sosial budaya bukan hanya menujuk kepada organisasi atau sejumlah


orang yang terlibat di dalamnya, tetapi mengandung pengertian seperangkat
kelakuan dan norma yang harus di patuhi dalam berinteraksi untuk memenuhi
kebutuhan tertentu.
Mengingat kebutuhan manusia sangat beraragam maka pranata-pranata
social budaya pun bermacam-macam seperti:

1. Pranata Ekonomi 4. Pranata Pendidikan

2. Pranata Social 5. Pranata Kepercayaan

3. Pranata Politik 6. Pranata kesenian


Di setiap pranata sosial
budaya sosial budaya selalu ada
kontrol sosial yang berfungsi
sebagai alat agar para anggotanya
taat dan patuh terhadap norma
yang telah di tentukan. Kontrol
sosial dapat dilakukan melalui:

Pencegahan (Perventif )

Penanggulangan (Represif)

Ajakan Atau Bujukan (Persuasif)


c. PROSES SOSIAL BUDAYA
Interaksi sosial dapat terjadi antar individu, individu dengan
kelompok dan antar kelompok. Interaksi sosial dapat juga terjadi
tidak melalui percakapan atau persentuhan badan (bersalaman). Bila
proses interaksi terus berlanjut sehingga menimbulkan perubahan-
perubahan dalam struktur masyarakat, maka dapat menimbulkan
proses sosial. Dan bila proses ini terus berlanjut dapat menyebabkan
perubahan sosial dan perubahan kebudayaan.

1. Kerja sama (Cooperation)

2. Persaingan (Competation)

3. Pertikaian (Conflict)
Simpulan
 Pada hakikatnya manusia merupakan satu kesatuan yang utuh yang terdiri
dari berbagai aspek, seperti aspek biologis/jasmaniah dan aspek
rohaniah/kejiwaan yang didalam kehidupanya tidak terlepas dari interelasi
dan interaksi dengan lingkuan alam/fisis, lingkungan sosial maupun
lingkungan budaya, sehingga berkembang disiplin ilmu penegtahuan,
seperti ilmu Geografi, Sosiologi, Antropologi, Sejarah, Politik, Ekonomi,
Psikologi, Sosiologi , dan sebagainya.
 Individu dalam masyarakat tersusun menurut suatu sistem yang saling
terkait satu sama lain.individu mempunyai kebutuhan , karena itu
diperlukan wadah atau tempat berinteraksinya individu menurut pola
perilaku tertentu dan sesui dengan norma dan kebudayaan tertentu pula.
Mengingat manusia selalu berinteraksi dengan individu lain baik dlam satu
kelompok maupun dengan individu di luar kelompokny, maka terjadi
proses sosial budaya yang mengerah kepada perubahan sosial dan budaya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai