Anda di halaman 1dari 70

Perlibatan Peran Ayah Dalam Tumbah

Kembang Balita
Disampaikan pada Pertemuan Penguatan Kader BKB
Terpadu POKJA II TP PKK Kab/Kota
Oleh :
dr. Muhammad Jabari, M.Si
(Subkoordinator Bina Keluarga Balita Anak & Ketahanan
Keluarga Lansia).
LATAR BELAKANG: VISI INDONESIA 2045

Pembangun SDM Unggul,


an yang
merata dan Indonesia Maju
inklusif
Memiliki kecerdasan Sehat menyehatkan
yang komprehensif dalam interaksi
Negara yang (produktif dan inovatif) alamnya
demokratis,
kuat dan
bersih
Damai dalam
interaksi Berperadaban
Ekonomi yang
maju dan sosialnya dan unggul
berkelanjutan berkarakter kuat
Point Penting
1. Peningkatan Kualitas SDM  Pilar Utama Pembangunan.
2. Kualitas SDM Sangat Ditentukan  Oleh Kualitas
Pembinaan Keluarga Sejak Dini Bahkan Sejak Janin Dalam
Kandungan.
3. Periode emas (usia 0–2 thn)  harus dioptimalkan dengan
menjaga kesehatan dan status gizi anak, memberikan stimulasi
dan menyediakan lingkungan yang mendukung.
4. Kualitas anak dapat dilihat dari proses tumbuh
kembang  yang meliputi aspek fisik, psikologi dan sosial (7
Aspek Perkembangan)

5. Orangtua/keluarga merupakan lingkungan pertama &


utama  peranan penting dalam pertumbuhan &
perkembangan anak melalui Perawatan dan Pengasuhan yang
. Peran Orang Tua Dalam Pengasuhan

Siapkah Kita
Manjadi
Orang Tua ?
JA DI AYO KE
MAU TUA
OR A NG ?
T?? BKB !!!!
HEB A
KELUARGA SEBAGAI
“AGENT OF CHANGE” DALAM
melaksanakan 1000 HPK dengan BAIK dan BENAR

PEMBANGUNAN KELUARGA
PENTING
Menjadi
Orangtua Hebat
6
Menyiapkan Generasi
Berkualitas Dimulai Dari
Psik
ologi Pasangan Usia Subur

Ekono
mi

Biolog
i
Hindari Problem Remaja
dan Pasangan Usia Subur
(PUS) Muda
Sex diluar nikah
Kawin Percintaan patologis
Muda Putus Sekolah

Hamil tidak Abortus Ilegal


dikehendak Stunting
i Kematian IBU & Bayi

Anak terlantar
Perceraian Anak jalanan
KDRT
2. STUNTING: ancaman utama
kualitas Pemuda

Anak yang stunting (gagal tumbuh) bukan hanya


terganggu pertumbuhan fisiknya, melainkan juga
terganggu perkembangan otaknya,
yang akan sangat mempengaruhi
kemampuan dan prestasi di sekolah, serta
produktivitas dan kreativitas di usia-usia
produktif.
Wanita yang pada masa remajanya tidak
tercukupi kebutuhan gizinya dan
hamil/melahirkan di usia muda memiliki
potensi untuk melahirkan anak
yang stunting.
PENYELAMATAN
MELALUI
GERAKAN
1000 HPK
MASALAH KESEHATAN IBU BERKONTRIBUSI
DAN ANAK TERJADINYA PADA
STUNTING

Prevale Stunti
nsi ng
36, 37,
8 2
Sebelum Ibu Hamil- Bayi- 30,
Hamil Bersalin Balita 8 27,
Bayi
Lahir Berat 1
7
1

Anemia
8
Prematur Lahir 9
. 24,4
2
Anem 49% Rendah
ia Ibu Hamil 29,5% 6,6%
1
9
.
1
1
3
9 4
32
.

24% Balita
1
4
9
KEK Balita Pneumon
% Wa
nita 17,3% Diare ia 1
18

Rem Ibu 8

aja Usi 9,8% 1,7% .


8
11.5

hamil
8.3

P a 5
.

ut Sub Balita Gizi Kurang


4
20 20 20 2 2021 Targ20e24t
ri ur 28% 07 13 18 0
Moderat
(Gizi Kurang dan Riskesdas dan Survey Status
1
ely RPJMN
Ibu hamil Gizi Buruk) Gizi Kemkes Severel
9 Stunted

dengan 7,1%
y
Stunted

risiko 2
Sumber: Riskesdas 2007, 2013, 2018, SSGBI
2019, SSGI 2021 komplikasi
Perlu Akselerasi dan Perubahan Fundamental
“Zero Penambahan Stunting “  Pendekatan Hulu

Tren prevalensi stunting Indonesia: Target penurunan stunting :


40 2007-2019 RPJMN 2020-2024
36.8 35.6 37.2
24.1
35
29 29.6 30.8 24,4
30 27.5 27.7 18.4
25 16
14
20
15
Rata- Rata Target Penurunan Tahunan
Rata- Rata Penurunan Tahunan
10 Periode 2020 – 2024: 2,5 %
Periode RPJMN 2015 – 2019: 0,3 %
5
Stu...
0
20072010201320152016201720182019 2020 2021 2022 2023 2024

Target Penurunan
Sumber : Pusat Data dan Informasi Kemenkes: - Riskesdas Sumber: Perpres 18/2020 ttg RPJMN 2020-2024
2018 & - SSGBI 2019
S
Ba ula T N T

2021
ra we
t si 37.8
A 33.8
Su h ce

Sumber: SSGI
Te la 33.2
n w N
Kagg es B T
a
Se limra i
la a 31.4
t n
Kan ta
Ba alim n 30.2
r
Sat an
Te ula tan 30.0
ng we
ah si
29.8
P 29.7
u a
Ga p
al oro
o n 29.5
t
M 29.0
M lu a
a k
KUata luku
U limra u 28.7
Ktara a
Te alim nt
ng a an 27.5
Sah nta
Se ula n 27.5
la we
ta s
n i 27.4
P
Ba ap
U mt
Su ra ua 27.4
Star a
Se uma tera 26.2
la ate
ta r
n a 25.8
J
Ba aw
ra a 24.8
t
Stunted

B 24.5
e
I n an
SI ND t
A ON 24.5
Ja E
STuim wa
Ba m ur 24.4
K ra at
Ti alimt era
m a
23.5
ur n
ta 23.3
n
J 22.8
bi am
R 22.4
Beu ia
S u n 22.3
U ulalu gk
ta w
ra e 22.1
J si
Te aw
Bang a 21.6
Be n ah
lit gka
un 20.9
g
L
Ke n am
R pg p 18.6
ia ul
u D au u
Y I an 18.5
NTT, Sulbar, dan Aceh sebagai Provinsi Tertinggi

a ogy
a 17.6
D ka
Ja KI rt
ka 17.3
rta
Ba 16.8
i l
0
1

10.9
Q U A N T I I T E S
P R E S E N T A T I O N

Permasalahan
Stunting di Aceh
5 Pilar dalam upaya percepatan
penurunan stunting
1. Meningkatkan komitmen dan visi
pimpinan daerah
Lorem ipsum do lor sit amet, lacus nulla ac netus
2. Meningkatkan komunikasi
perubahan perilaku dan n i b h a l i q u e t , p o r tti t o r l i g u l a j u s t o l i b e r o

pemberdayaan masyarakat v i v a m u s p o r tti t o r d o l o r , c o n u b i a m o l l i t . S a p i e n

3. Konvergensi intervensi spesifik n a m s u s p e n d i s s e , ti n c i d u n t e g e t a n t e ti n c i d u n t ,

dan sensitif ero s in Lo re m ip s u m d o lo r s it a m et , la cu s n u ll a


4. Peningkatan ketahan pangan dan a c n e t u s n i b h a l i q u e t , p o r tti t o r
gizi
5. Penguatan dan pengembangan
sistem, data, informasi, riset dan
inovasi
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 35 TAHUN 2014
TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK

Kewajiban dan Tanggung Jawab Orangtua :


Mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi
Anak;
Menumbuh kembangkan Anak sesuai dengan
kemampuan, bakat, dan minatnya;
Mencegah terjadinya perkawinan pada usia Anak; dan
Memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai
budi pekerti pada Anak.
Kekerasan Terhadap Anak  Awal
Kegagalan Pengasuhan dan
Pendidikan Anak.

Dampaknya pada Fase Kehidupan Selanjutnya


 Anak  Remaja  Dewasa  Akhir Hayat.

Efeknya  Lemah Kecerdasan Emosinya 


Qalbunya Labil  Generasi Berkualitas Terancam.
RENUNGAN
 Walyahsyallazina lautaraku minkhalfihim
zhurriyatan zi’afan khafu ‘alaihim falyattaqullaha
walyaqulu qaulan sadidan (QS An Nisa :9).

 "Danhendaklah takut kepada Allah orang-orang yang


seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-
anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar.”
Penguatan PERAN Keluarga
dalam Pengasuhan

o Keluarga adalah wahana utama dan pertama


untuk :
o Mengembangkan potensi keluarga
o Mengembangkan sosial dan ekonomi keluarga
o School of love atau penyemaian 8 Fungsi Keluarga

o Keluarga merupakan SEL suatu bangsa, jika sel-


sel tersebut tidak kokoh, maka kehidupan suatu
bangsa menjadi rapuh.
23
KUALITAS
IBU
ANAK

PERKEMBANGAN
- Perencanaan OTAK
kehamilan
(dengan ikut
program KB)
- Saat kehamilan
- Bersalin STIMULASI
- Merawat anak NUTRISI
selanjutnya PENGASUHAN
(ikut program BKB)
BEBERAPA GIZI MIKRO PENTING PADA IBU HAMIL

1. Iodium (garam, makanan laut,dll)


2. Choline (telur, susu, daging, kedele)
3. Asam Folat (ikan, telur, sayuran hijau)
4. Zinc (Seng): Kerang, Telur, Kacangan)
5. Selenium (ikan laut, telur)
6. Zat besi (telur, Ikan, Sayuran hijau)
IODIUM, ZINK, ZAT BESI, SELENIUM ---- penyebab gangguan
pertumbuhan (STUNTING)
IODIUM, ZINK, ZAT BESI dan CHOLINE --------- gangguan
pertumbuhan otak (kecerdasan)
CHOLINE, ASAM FOLAT, ZAT BESI ------------ BBLR (Berat Bayi
Lahir Rendah)
Masa Emas dan Kritis
Pertumbuhan dan ”Perkembangan
MASA “EMAS DAN “KRITISAnak

Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi & Anak

Pertumbuhan otak
Untuk Mencapai Tinggi dan Berat
Membangun Membangun berat
badan optimal
tinggi badan badan potensial
potensial

Butuh gizi Dibutuhkan seluruh zat gizi (makro dan mikro)


secara seimbang, diperoleh dari menyusui
mikro & protein Butuh Kalori eksklusif sampai 6 bulan, diteruskan dengan
ASI dan MP-ASI

Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN


26
STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
RPJMD

Komitmen RKPD
Peningkatan Komitmen APBD
dan visi kepemimpinan PERAN
di k/l, pemprov, pemda KEMENDA
kab/kota, dan pemdes.
GRI
Peningkatan 5 PILAR
komunikasi perubahan STRATEGI NASIONAL
perilaku dan DAN UPAYA
pemberdayaan MANAJERIAL PEMDA
masyarakat. DALAM PERCEPATAN
Peningkatan PENURUNAN
konvergensi, PREVALENSI
intervensi spesifik dan STUNTING MELALUI 8
sensitive di k/l, AKSI KONVERGENSI 8 Aksi
pemprov, pemda
kab/kota, dan pemdes.
Peningkatan
ketahanan pangan dan
Konverge
Pil Pil Pil Pil Pil
gizi pada tingkat
ar ar ar ar ar
nsi
individu, keluarga, dan
masyarakat. 1 2 3 4 5

Penguatan dan
pengembangan sistem,
data, informasi riset,
dan inovasi

27
MANDAT PERPRES 72/2021
STRANAS: Utk pelaks STRANAS
Acuan Dalam Rangka Menyelenggarakan
Percepatan Penurunan Stunting
14% disusun RAN -> Ps 8 (1)

RENCANA AKSI
TUJUAN PILAR STRANAS NASIONAL
Meliputi paling sedikit
1. Menurunkan 1. Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan 5 hal Ps 8 (3)
prevalensi stunting di kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah 1. Penyediaan data keluarga
2. Meningkatkan kualitas provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, dan
Pemerintah Desa;
berisiko stunting
penyiapan kehidupan
berkeluarga 2. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan 2. Pendampingan keluarga
3. Menjamin pemberdayaan masyarakat; berisiko stunting
pemenuhan asupan 3. Peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik dan 3. Pendampingan semua
gizi Intervensi Sensitif di kementerian/lembaga, calon pengantin/calon
4. Memperbaiki pola Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah PUS;
asuh kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa; 4. Surveilans keluarga
5. Meningkatkan akses 4. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada
tingkat individu, keluarga, dan masyarakat;
berisiko stunting
dan kualitas
pelayanan kesehatan 5. Penguatan dan pengembangan sistem, data, 5. Audit kasus stunting
6. Meningkatkan akses informasi, riset, dan inovasi
air minum dan
sanitasi Ditetapkan oleh Kepala
Badan
 Ps 8 (2)
Faktor Yang Mempengaruhi
Kejadian Stunting
Tidak Intermediat
Langsung e Langsung
•Sanitasi •Jarak
•Pendidi anak •Nutrisi
kan •Jumlah •ASI Stunting
•Sosek anak •Penya
•Kemiski •Umur kit
nan Ibu
Sensitif Spesifik
(70%) (30 %)
( Profil Kesehatan Aceh 2019)
Tidak Intermediat
Langsung e Langsung
•Sanitasi •Jarak
•Pendidi anak •Nutrisi
kan •Jumlah •ASI Stunting
•Sosek anak •Penya
•Kemiski •Umur kit
nan Ibu

1000 HPK
Catin atau Hamil (270 hari)
Pra hamil + Bayi 730 hari
Tidak Langsung

•Sanitasi Turunkan
•Pendidikan Stunting
•Sosek
•Kemiskinan
Tetap berjalan seperti sedia kala
oleh K/L terkait
Intermediate Langsung

•Jarak •Nutrisi
anak
•Jumlah
•ASI Dibuat Program
Khusus

anak •Penya Percepatan


Penurunan
•Umur Ibu kit Stunting

1000 HPK
Catin atau Hamil (270 hari) + Bayi
Pra hamil 730 hari
PENDEKATAN INTERVENSI GIZI TERPADU
PENDEKATAN KELUARGA BERISIKO STUNTING

Ibu Pasca Persalinan


KB Pasca
persalinan

Catin (Pra-konsepsi) Ibu Hamil Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan

1. Anemia; 1. Anemia; 1.BBLR; < 2,5 kg


2. Umur < 19 2. KEK; 2.PB<48cm;
3. Pertumbuhan 3.ASI eksklusif;
Tahun
4.Imunisasi;
3. Lila: < 23,5 cm janin terhambat
5.MPASI;
4. IMT: < 18.4 4. 4T 6.Tata laksana gizi buruk/kurang & infeksi;
kg/m2 7.Pemantauan pertumbuhan & perkembangan
PERIODE EMAS
1000 Hari Pertama Kehidupan
Catatan Penting :

 Beberapa hasil kajian* menunjukkah bahwa salah satu faktor


yang berpengaruh pada kejadian stunting (Kualitas anak rendah)
adalah kondisi ibu saat hamil dan melahirkan:
 Makin muda usia ibu saat hamil dan melahirkan, makin besar
kemungkinannya untuk melahirkan anak yang stunting
 Ibu anemia dan indeks massa tubuh rendah dapat mengakibatkan
hambatan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi
 Perilaku merokok dan keterpaparan terhadap asap rokok memiliki
dampak pada gangguan kehamilan dan janin yang mengakibatkan
bayi lahir stunting
 Dalam rangka percepatan penurunan stunting, setiap Calon Pengantin
harus dipastikan berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.

*UNICEF, 1990; Kramer, 1987; Kramer, 1998


Algoritma Pendekatan
Keluarga
untuk Intervensi Spesifik
Salam BKB (Bina Keluarga Balita)
Orangtua
Hebat,

Balita
Cerdas,

Keluarga
Bahagia
Mau Jadi Orang Tua
Hebat ????
Ayooo Ke BKB
Membentuk kharakter
sejak DINI

Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat


cepat 70-90 persen. Pada usia tersebut otak
menerima dan menyerap berbagai macam
informasi, tidak melihat baik dan buruk.
Itulah masa-masa yang dimana perkembangan
fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai
terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut
masa tersebut sebagai masa-masa emas anak
(golden age).
• Hidup manusia berada di lingkungan energi dan manusia sudah
ditakdirkan oleh Allah selalu merespon semua bentuk paparan
energi yang hadir dalam kehidupannya.
• Energi yang Positif akan membangun respon positif pada otak
janin, begitu juga energi negatif akan menghasilkan energi yang
negatif.
• Karakter Anak akan terbentuk dari hobby Ayahnya ketika Istinya
sedang Hamil.
• Pola Makan Ibu Hamil akan mempengaruhi selera makan anak
setelah lahir. 40
ALAT UKUR PERKEMBANGAN MELALUI :
TUGAS PERKEMBANGAN (7 ASPEK)

GERAKAN KOMUNIKA
GERAKAN
KASAR SI AKTIF
HALUS (GH)
(GK) (KA)

KOMUNIKAS
I PASIF (KP)

KECERDASA
N (KC)

MENOLON
G DIRI
SENDIRI
(MD)

TINGKAH
LAKU
SOSIAL (TS)
Pengertian Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan adalah berbagai ciri
perkembangan yang diharapkan muncul
dan dimiliki setiap individu pada setiap
periode perkembangan.
Seorang individu memiliki tugas
perkembangan pada setiap periode
perkembangannya yang dimulai dari masa
sebelum lahir.
Tugas perkembangan :
Pertumbuhan fisik (tinggi dan berat
badan) yang proporsional
Perkembangan refleks
Perubahan tingkah laku (siklus tidur,
makan dan minum, serta BAB dan
BAK)
Perkembangan motorik (kasar dan halus)
Perkembangan kognitif dan bahasa
Perkembangan psikososial (emosi) :
 Attachment (kelekatan)
 Trust (rasa percaya)
 Otonomi (kebebasan untuk memilih)
Tugas perkembangan :
Pertumbuhan fisik (bertambah tinggi
6-7 cm dan berat badan 2,5-3,5 kg per
tahun)

Perkembangan motorik kasar


(berjalan dan berlari dengan lurus,
melempar dan menangkap benda,
keseimbangan)

Perkembangan motorik halus


(memegang alat tulis, sendok, garpu,
menggunting, meronce, mencoret,
menggambar, mewarnai, dan menulis)
Lanjutan...
Perkembangan kognitif (dapat membedakan
benda, mengelompokkan, mengenali warna,
huruf, dan angka)
Perkembangan bahasa (menyebutkan 2 kata
dalam satu kalimat sampai membuat kalimat yang
lebih kompleks)
Kemandirian& Sosial
Peran Keluarga
Untuk
Membentuk Anak
Unggul Sehat, Kuat, Cerdas,
1. Nutrisi : Makro & Trampil, Percaya
Mikro Diri Kreatif,
Inovatif,
Komunikatif,
Hardware Berprilaku Baik
Otak =
3. Proteksi :
PHBS, Imunisasi Super
Komputer 2. Stimulasi :
Software Contoh
Dilandasi
Kasih Sayang
4. Evaluasi : Tumbuh
Kembang
PERTUMBUHAN OTAK BERBEDA
DENGAN PERTUMBUHAN FISIK TUBUH

47
BRAIN BOOSTER
UNTUK JANIN

5 M 1U
M : MINGGU KE 24
M : MALAM HARI PUKUL 10 – 11
M : MUZIK MOZART
( ARRAHMAN, YUSUF,
MARYAM )
M : 60 MENIT
M : MENEMPEL
U : BERURUTAN
Bagaimana meningkatkan
kecerdasan
Perkembangan otak tergantung pada stimulasi melalui:

Suara Sentuh
Penglihatan Rasa
Interaksi Sosial
Bau
Gerakan Otot Halus dan Kasar
49
Source: Founders’ Network
STIMULASI 20 MENIT YANG MEMUKAU?

Membacakan dongeng selama 20 menit misalnya, Mendongeng yang dilakukan selama


terbukti dapat meningkatkan kepandaian anak 20 menit tersebut dapat mendorong
dalam membaca dan menulis setara dengan terjadinya peletakan dasar
sekurang-kurangnya belajar 10 hari di sekolah perkembangan anak secara afektif
dan kognitif.
Pembentukan Sinaps
 Mulai kehamilan 23 - 25 mgg
 Sampai 3 thn : banyak dan cepat
 Sinaps rontok : 2 – 14 thn
 Kepadatan sinaps anak (3 - 8 thn):
2 x dewasa
 Penurunan kepadatan sinaps : 8 –
18 thn
(Huttenlocher, 1987; Jernigan, dkk, 1991; Pfefferbaum
dkk, 1994; Chugani, 1998; Kolb et al, 1999
Huttenlocher, 1999)

52
Kualitas Sinaps
 Tergantung kualitas stimulasi lingkungan
 Stimulasi yang adekuat : berulang, konsisten,
bervariasi
 Manfaat lingkungan yang kaya stimulasi :
– meningkatkan percabangan dendrit
(meningkatkan kemampuan kognitif)
– meningkatkan proliferasi dan stabilitas sinaps
– merubah sirkuit yang ada atau dengan
membentuk sirkuit baru

(Hutenlocher, 1999; Kolb et al, 1999; Greenough et al, 1999)

53
MENYEIMBANGKAN MODALITAS BELAJAR ANAK
Keterampilan Akademik
Keterampilan motor kompleks KEEMPAT :
Pengaturan perhatian KESIAPAN AKADEMIK
Perilaku terorganisir dari 6 tahun
Spesialisasi tubuh dan otak
Visualisasi
Kepercayaan diri dan pengendalian diri
Persepsi auditori KETIGA:
Persepsi visual PERSEPSI - KETERAMPILAN
Koordinasi mata-tangan (keterampilan pensil) MOTORIK
Integrasi visual-gerak dari 3 tahun
Aktivitas bertujuan

Persepsi tubuh (kesadaran tubuh) KEDUA


Koordinasi bilateral (kerjasama menggunakan PERSEPSI –
kedua sisi tubuh) DASAR MOTORIK
Lateralisasi (preferensi tangan) dari 1 Tahun
Perencanaan gerak (Praxis)

Indra taktil (sentuhan)


Indra vestibular (keseimbangan dan gerakan) PERTAMA:
Indra Proprioseptif (posisi tubuh) UTAMA
(Indra visual dan pendengaran) dari 2 bulan

Carol Stock Kranowitz. The out of Synch Child.


Dimensi Kecerdasan Jamak
Multiple Intelligences
• Kecerdasan Spritual
• Kecerdasan Linguistik (merangkai kalimat, bercerita).
• Kecerdasan logika dan matematika (cerdas angka dan rasional,
pemecahan masalah).
• Kecerdasan Spasial (cerdas ruang/tempat/gambar).
• Kecerdasan Kinestika-raga (cerdas raga, olah tubuh).
• Kecerdasan Musik (nada, irama, lagu, music).
• Kecerdasan Interpersonal (Memahami dan Menyesuaikan diri
dengan orang lain).
• Kecerdasan Intrapersonal (Memahami dan control diri sendiri).
• Kecerdasan Naturalis (Menikmati dan memanfaatkan alam
untuk kebaikan lingkungan.
Apa Modalitas belajar anak ?

Bagaimana meningkatkan
kecerdasan
Cara Anak Belajar
 Bermain
 Cerita/Dongeng
 Musik/Lagu/Nyanyian/Gerakan
 Hafalan

57
BAGAIMANA ANAK USIA DINI
MENARIK MANFAAT BERBAGAI RANSANGAN
• Bermain merupakan cara belajar usia dini
• Anak belajar melalui kelima indera (7 indranya)
• Senang belajar melalui berbuat dan mengalami
• Proses mental pada anak diransang melalui tubuhnya sendiri
(memegang, menari, meraih benda)
• Interaksi verbal, sosial, emosional
• Penekanan pada proses bukan hasil
• Kebutuhan anak sesuai umur

58
Rumah adalah Madrasah bagi Anak-
anak
• Apapun Sekolahnya, • Sekolah Terbaik adalah
• Yang Penting Orang Tuanya. keluarga.
Mari Kita Sebagai Orang Tua, Belajar Menjadi
Guru Kehidupan Buat Anak-anak kita.

Mustahil kita mengharapkan


anak-anak kita Berakhlak Baik
Jika Di Rumah, Orang Tuanya :
• Sering Bertengkar
• Sering Marah-marah
• Sering Berkata Kasar
• Cuek Pada Anak-anaknya
Pentingnya Keterlibatan Ayah

Manfaat Keterlibatan Ayah

Peran-peran Ayah
dalam Pengasuhan

4. Melibatkan
Peran Ayah
Pentingnya Keterlibatan Ayah

• Hanya ayah yang dapat bermain “Sebagai


seorang ayah”.

• Pengalaman anak bermain bersama ayah akan


menjadi pengalaman yang
penting bagi sianak yang terkait dengan
ketrampilan sosial anak dikemudian hari.

61
Perbaiki pola pengasuhan
Rumuskan ulang tujuan pengasuhan

Ortu harus mengenali kelebihan & kekurangan


diri masing masing

Sepakat waktu,
cara,
Dual parenting konsekuensi
Perbaiki pola pengasuhan
Anak perlu validasi: 3 P
Penerimaan, Penghargaan & Pujian

Bedakan pengasuhan anak laki- laki &


perempuan (secara Islam).
Kembalikan Ayah Ke Rumah
PESAN BUAT AYAH

JANGAN KEHILANGAN “GOLDEN MOMENTS”


KARENA
PERAN AYAH SANGAT BERARTI BAGI ANAK 65
Nilai-nilai Islam
dalam proses pendidikan, pengasuhan,dan
perlindungan anak, di WILAYAH :
KELUARGA, masyarakat,
Sekolah/Madrasah,Dayah/Pesantren, diantaranya :

Mahabbah : cinta dan kasih sayang,


Mujahadah : rajin, ulet dan kerja keras,
Amanah : kejujuran dan tanggung jawab,
ta’awun : tolong menolong dan kerjasama serta
Tawadhu : rendah hati.

SIRAH NABAWIYAH  IBROH  PEMBENTUKAN


KEPRIBADIAN  KARAKTER ISLAMI
PERAN AYAH TIDAK DAPAT
DIGANTIKAN OLEH IBU

PERAN IBU TIDAK DAPAT


DIGANTIKAN OLEH AYAH
Kesimpulan ………
Pendidikan, Pengasuhan dan Perlindungan Anak Hingga Fase Tertentu

Masa
Penyusu
Dalam
an 2
Kandun
tahun Hingga Aqil Baligh
gan
(sempur
na)
Pemberian Kasih Sayang, Cinta, Perhatian,
Penghormatan, Lemah Lembut, Sopan,
Menghargai Pandangan Anak, Tanpa Kekerasan
dan Eksploitasi 
RESILIENSI (Anak Yang Punya Ketahanan)

Anda mungkin juga menyukai