Anda di halaman 1dari 12

Hasil Kegiatan Praktik Kebidanan Komunitas

dalam Konteks Continuity of Care


di UPT Puskesmas Menteng Kota Palangka Raya

Sri Wahyuni
PO.62.24.2.21.561
CT: Greiny Arisani, SST., M. Kes
CI : Ida Susiana, S. Tr. Keb. Bdn
LATAR BELAKANG
ASI dapat diartikan sebagai makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang
cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI
pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum) sangat baik untuk kesehatan karena
mengandung zat kekebalan terhadap penyakit (Depkes RI, 2018).
ASI berfungsi memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan
kemungkinan serangan penyakit. ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat
pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Dianjurkan setiap ibu hanya memberikan
ASI (eksklusif) sampai bayi berumur 6 bulan (Rosita, 2018).
Berdasarkan data yang diperoleh dari profil kesehatan UPT Puskesmas Menteng, bayi yang
hanya mendapatkan ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan menunjukkan cakupan pemberian ASI
eksklusif hanya sekitar 26,7%. Angka ini dirasakan masih sangat rendah bila dibandingkan dengan
target pencapaian ASI eksklusif tahun 2023 sebesar 80%. (Dinkes, 2019). Masih banyaknya ibu yang
kurang memiliki kesadaran untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya di wilayah Puskesmas
Menteng maka diambil prioritas masalah yaitu pemberian ASI Eksklusif dan cara mengatasinya.
Tabel Data PWS KIA Cakupan ASI Eksklusif
UPT Puskesmas Menteng
No. Puskesmas/Pustu Cakupan ASI Eksklusif
Bulan Ini Absolut Cakupan (%)
1. Menteng 12 71 16.9
2. Tunjung Nyahu
4 12 33.3
3 Panahan 4 6 66.6
4 Amaco 4 15 26.6
5 Palangka Permai
5 17 29.4
6 Bangas Permai
6 10 60.0
Total 35 131 26.7%
Menyatakan bahwa Cakupan ASI Eksklusif pada Januari sampai dengan Maret 2022 di wilayah
Puskesmas Menteng adalah 12 dari jumlah total absolut 71 dengan cakupan 16.9%. di wilayah Pustu
Tanjung Nyahu adalah 4 dari jumlah total absolut 12 dengan cakupan 33.3%. di wilayah Pustu
Panahan adalah 4 dari jumlah total absolut 6 dengan cakupan 66.6%. di wilayah Pustu Amaco adalah
4 dari jumlah total absolut 15 dengan cakupan 26.6%. di wilayah Pustu Palangla Permai adalah 5
dari jumlah total absolut 17 dengan cakupan 29,4% dan di wilayah Pustu Bangas Permai adalah 6
dari jumlah total absolut yaitu 10 dengan cakupan 60%.
Berdasarkan hasil pengumpulan data, analisis data, dan rumusan masalah . Maka didapatkan
hasil prioritas masalah berrdasarkan skoring sebagai berikut :
a. Rendahnya Cakupan KB Pasca Persalinan
b. Rendahnya Cakupan KB Aktif
c. Rendahnya Cakupan ASI Eksklusif pada Ibu Nifas
d. Rendahnya Cakupan ASI Eksklusif
USG
NO. Prioritas Masalah Total Ranking
U S G
Dalam menentukan prioritas masalah Cakupan KB Pasca
1 5 5 5 15 I
kami lakukan dengan menggunakan Persalinan
metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth). Metode USG merupakan salah Rendahnya Cakupan KB
2 4 4 5 13 II
Aktif
satu cara menetapkanurutan prioritas
masalah dengan metode teknik scoring 1-5
dan dengan mempertimbangkan tiga Rendahnya Cakupan ASI
3 4 4 4 12 III
komponen dalam metode USG Eksklusif
BARAMI MA ASI
PROGRAM INOVASI

Program inovasi berdasarkan prioritas masalah yang akan dilaksanakan adalah


membuat kelas ibu hamil dan ibu nifas yaitu “BARAMI MA ASI” Breast Care
Kepada Ibu Hamil dan Ibu Nifas Untuk Mempelancar Produksi ASI. Yaitu Kerjasama
dengan UPT Puskesmas Menteng melakukan kesepakatan dan komitmen dengan Ibu
hamil trimester 3 dan ibu nifas 3-7 hari secara tatap muka dalam kelas ibu hamil dan
ibu nifas yang dimana akan dilakukan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif dan
perawatan payudara menggunakan media leaflet.
Evidence Based Practice
1. Vania Arthamevia Safitri, dkk. 2021. Pengaruh Video Edukasi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu
dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Bulu.
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Vania dkk rerata pengetahuan responden sebelum intervensi adalah
62,9% dan setelah intervensi meningkat menjadi 87,50%.19 Penggunaan media audio visual atau video dianggap
lebih mampu mencapai tujuan pembelajaran karena mampu menstimulasi indera pendengaran dan penglihatan
serta lebih menarik perhatian.20 Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Suiraoka dan Supariasa
yang menyatakan bahwa seseorang akan mengingat 20% dari apa yang didengar, mengingat 50% dari apa yang
dilihat, dan mengingat 80% dari apa yang didengar, dilihat dan langsung dilakukan.

2. Veronica Anggreni Damanik.2020. Hubungan Perawatan Payudara Dengan Kelancaran Asi Pada Ibu
Nifas
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Veronica mendapatkan ada pengaruh yang signifikan terhadap volume
ASI pada ibu postpartum sebelum dan sesudah diberikan perawatan payudara (breast care). Sebelum dilakukan
masase payudara terdapat 81,3% ibu postpartum yang dikategorikan mengalami bendungan ASI dan setelah
dilakukan masase laktasi terjadi penurunan bendungan ASI dari 81,3% menjadi 18,8%. Kesimpulan ada
pengaruh masase laktasi terhadap bendungan ASI.
PELAKSANAAN DAN EVALUASI

Masalah Penyelesaian Masalah Tindak Lanjut


Pelaksanaan Sasaran Pencapaian Evaluasi
Kegiatan
Rendahnya Melakukan Puskesmas, Ibu 1. Telah dilakukan Telah disepakati bahwa Kedepannya kesepakatan ini
cakupan ASI koordinasi dengan hamil tm 3 dan koordinasi dengan setiap ibu hamil tm 3 dan ibu akan di perluas di wilayah
Eksklusif pihak puskesmas ibu nifas 3-7 hari pihak Puskesmas nifas 3-7 hari yang datang kerja puskesmas Menteng
untuk kolaborasi untuk berkolaborasi periksa ke puskesmas akan Dan melanjutkan edukasi
  dimasukkan ke dalam kelas secara berkelanjutan
Memberikan 2. Dilakukan tatap muka “BARAMI MA ASI”
edukasi dan secara langsung
konseling tatap
muka dengan ibu 3. Kelas ibu hamil dan
hamil tm 3 dan ibu nifas “BARAMI MA
nifas hari ke 3-7 ASI” sudah dibentuk
yang terjaring di
kelas “BARAMI MA 4. Telah diberikan
ASI” edukasi dan
konseling
menggunakan media
leaflet, diskusi dan
konseling telah
berjalan.

 
Jadwal Pelaksanaan

No. Hari Kegiatan

1 1-3 Pengkajian data PWS KIA tingkat puskesmas & Analisa Data, Penyusunan Program Inovasi

2 4 Presentasi Hasil Analisa data PWS KIA dan pembuatan perencanaan , penyampaian Program Inovasi

3 5-14 Meningkatkan jejaring kerja dan Pelaksanaan kegiatan Program Inovasi


a. Pembentukan Kelas “BARAMI MA ASI”
b. Penyampaian Program Kegiatan
c. Orientasi Kader Ibu Hamil dan Nifas
d. KIE Ibu hamil dan Nifas Sasaran
e. Evaluasi
f. Dokumentasi

4 15-16 Presentasi hasil individu/ kelompok meliputi Evaluasi pelaksanaan, Penilaian , Rekomendasi serta
Pelaporan.
DOKUMENTASI KEGIATAN
Media Leaflet
Penyuluhan
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai