Pembuatan Film Dokumenter Kebudayaan
Pembuatan Film Dokumenter Kebudayaan
KEBUDAYAAN
Mukhlis PaEni
09/20/2022
3. SUMATERA UTARA : ASET WBTB
Dari 8 (Delapan) Etnik itu berapa banyak jumlah Warisan
Budaya (WBTB) yang dimiliki oleh Sumatera Utara?
09/20/2022 5
5. Setelah memperoleh Sertifikat selaku Warisan Budaya Tak Benda
[WBTB] Nasional, 29 Karya Budaya tersebut harus dilestarikan dengan
merujuk pada tujuannya.
Untuk apa Film Dokumenter itu dibuat, yakni :
a. Mengembangkan dan melestarikan Nilai Budaya
b. Mempromosikan Budaya Bangsa ke dunia Internasional
c. Membentuk Bangsa yang Berkarakter
Ia juga harus merujuk ke fungsi utama nya, mengapa Dokumenter itu diperlukan, yakni :
d. Media Informasi
e. Mendorong Kreatifitas
f. Melestarikan Budaya
g. Sarana Pendidikan
09/20/2022
Amanat UU No. 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman 6
6. 29 WBTB Nasional dari Sumatra Utara ini adalah Konten yang
menarik untuk diangkat dalam Film Dokumenter WBTB.
Apa yang dimaksudkan dengan WBTB (Warisan Budaya Tak Benda) disini
adalah Totalitas dan Karya Budaya itu.
- Mulai dari Struktur Penciptaannya
- Nilai Budaya yang terkandung didalamnya
- Filosofi yang melatarbelakangi penciptaannya
- Masyarakat Pemiliknya/ Pendukungnya
- Pewarisannya
Ini penting karena sebuah WBTB baru dapat diakui sebagai Karya WBTB jika
telah diwariskan sekurang-kurangnya di 2 generasi. UNESCO menetapkan
3(tiga) generasi.
09/20/2022 7
7. Perlu ditekankan disini sering adanya kekeliruan pada Pemahaman
Warisan Budaya Tak Benda [WBTB] itu, contoh:
Phinisi dari Sulawesi, sebenarnya yang mendapat Pengakuan bukan wujud
Fisik atau Benda-nya. Namun Ide, Filosofi, Pemikiran atas Penciptaan Perahu
tersebut.
09/20/2022 9
9. Khusus untuk Film Dokumenter tentang Sejarah, salah satu Objek yang menarik
untuk Sumatera Utara adalah tentang Tokoh Tuan Rondahaim dari Simalungun.
Karena Tokoh ini memainkan Peran Politik Lokal diantara kekuatan Sultan-Sultan
Melayu, Kekuatan Politik Siak, Aceh dan Kolonial di jamannya.
Bagaimana Tokoh Tuan Rondahaim ini berkeliat menyelamatkan Negeri nya
“Simalungun” dari Intervensi Kekuatan-Kekuatan itu dengan menghabiskan sepanjang
hidupnya dengan Berperang.
Ini salah satu contoh dari Konten Politik Lokal di Sumatera Utara yang menyebabkan
pemerintah Kolonial memberinya Gelar sebagai “Napoleon Der Bataks” (1828-1891).
Jika dibandingkan dengan Film Layar Lebar Naga Bonar, Karya Asrul Sani (1987), Tokoh
Tuan Rondahaim Saragih ini, adalah Tokoh Real Sejarah yang penuh Keunikan dan
Kepatriotan.
Saya pribadi sangat mendukung jika ada yang berminat mengangkat Tokoh ini tidak
hanya sekedar Film Dokumenter, atau Film Pendek, tapi Film Layar Lebar. Saya
berharap Saudara Garin Nugroho bisa mempertimbangkannya.
09/20/2022 10
TERIMA
KASIH
09/20/2022 11