Anda di halaman 1dari 5

Script Presentasi PPKn

1. Bagian Pertama (Noel)

a. Pengertian

- Suku Batak merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia (3,58% dari penduduk
Indonesia) yang aslinya berasal dari Provinsi Sumatera Utara.

- Sering sekali orang menganggap penyebutan Batak hanya pada suku Toba, padahal Batak
tidak hanya suku Toba. Sebenarnya, suku batak terbagi menjadi 6 suku, yaitu Batak
Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Angkola, dan Mandailing.

- Pada kali ini kami akan membahas mengenai Suku Batak secara keseluruhan, bukan
mengenai satu suku tertentu saja.

b. Sejarah Suku Batak

- Suku Batak berasal dari sebuah suku di Mongolia yang bernama suku Mansyuria yang
hidup di daerah Tibet Utara sekitar 7000 tahun yang lalu. Pada masa itu, nenek moyang
orang Batak diusir oleh suku Barbar Tartar dan terpaksa harus bermigrasi ke wilayah-
wilayah lain di sekitar daerah yang dikuasai oleh suku Barbar Tartar.

2. Bagian Kedua (Moza)

c. Letak

- Suku Batak Toba meliputi Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan,
Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, sebagian Kabupaten Dairi, dan
sekitarnya. Wilayah Suku Batak Toba ditunjukkan oleh warna jingga di peta.
d. Mata Pencaharian

1) Bercocok Tanam

- Kebanyakan masyarakat Suku Batak bekerja sebagai petani atau pemilik kebun sendiri.
Komoditas pertanian dan perkebunan masyarakat sangat banyak dan berkualitas. Salah
satu komoditas utama masyarakat adalah kopi yang menjadi ciri khas daerah Sumatera
Utara. Contohnya adalah Kopi Sidikalang.
2) Berternak Hewan

- Peternakan juga merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat suku batak. Adapun,
hewan yang diternakkan antara lain kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek.

3) Pengrajin/Membuat Kerajinan

- Masyarakat Suku Batak dikenal luas karena memiliki bentuk kreativitas yang luar biasa.
Mereka dapat memanfaatkan berbagai sumber daya alam untuk membuat berbagai bentuk
kerajinan. Contoh kerajinan yang dibuat oleh masyarakat Suku Batak antara lain Ulos
dan Songket Sipirok, Gorga Batak Toba, Pembuatan Patung Sigale-Gale, Kerajinan
Ukiran di Simanindo, dan lain sebagainya.

e. Persebaran

1) Batak Toba
- Sekitar Danau Toba, Pulau Samosir, Dataran Tinggi Toba, Silindung, Barus dan Sibolga

2) Batak Karo
- Dataran Tinggi Karo, Langkat Hulu, Deli Hulu dan sebagian daerah Dairi

3) Batak Simalungun
- Kabupaten Simalungun, dan sebagian Kotamadya Pematangsiantar

4) Batak Pakpak
- Kabupaten Pakpak Bharat, Subulussalam dan Singkil

5) Batak Mandailing
- Mandailing Natal, Padang Lawas , Tapanuli Selatan, Labuhanbatu, Batubara, Asahan

6) Batak Angkola
- Wilayah perbatasan Sumatera Utara dengan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

3. Bagian Ketiga (Timothy)

f. Kesenian Suku Batak

1) Kesenian Alat Musik


- Sejumlah alat musik menjadi bagian dalam pelaksanaan upacara ritual dan upacara adat
dalam kebudayaan orang-orang Batak Toba. Dua jenis ansambel musik, gondang
sabangunan dan gondang hasapi merupakan alat musik tradisional yang paling sering
dimainkan.

2) Kesenian Tarian

- Tarian Suku Batak disebut tarian tor-tor dan pelaksanaannya disebut manortor. Terdapat
tiga tarian tor-tor dalam budaya Suku Batak, yaitu Sipitu Cawan, Pangurason, dan
Panasulan. Pada mulanya, tari tor-tor merupakan lambang bentuk syukur kepada dewa
pencipta alam semesta. Oleh karena itu, tari ini biasanya dilakukan dalam upacara adat.

3) Kesenian Nyanyian

- Beberapa nyanyian berbahasa batak (lagu tradisional) antara lain Butet, Sinanggar Tulo,
Rambadia, dan lain-lain. Lagu-lagu tradisional ini tidak biasanya dinyanyikan dalam
upacara adat bersama alat musik gondang, tetapi dinyanyikan secara perseorangan atau
kelompok untuk menghayati makna tertentu dari lagu tersebut ataupun untuk
pementasan. Terkadang pula, lagu-lagu batak dinyanyikan untuk bersenang-senang saja.

4) Kesenian Kerajinan

- Seni pahat dan seni patung menjadi keterampilan utama dalam seni rupa tradisional di
kehidupan masyarakat Batak. Ukiran-ukiran atau ornamen pada rumah adat mereka
menjadi bukti keindahan dari seni pahat masyarakat Batak. Adapun, contoh-contoh
kesenian kerajinan batak adalah Martonun Lumban Suhisuhi Toruan, Ukiran Simanindo,
Pembuatan Patung Sigale-Gale, dan sebagainya.

5) Kesenian Sastra

- Ada banyak seni sastra yang berkembang dalam kehidupan masyarakat Batak Toba,
meliputi sastra lisan maupun tulisan. Beragam cerita rakyat, seperti Legenda Danau Toba
dan Batu Gantung menjadi legenda yang sangat terkenal dan populer di masyarakat. Di
dalam kebudayaan Batak juga terdapat pantun-pantun yang disebut umpasa. Semua seni
sastra tersebut memiliki makna filosofis dalam kehidupan masyarakat Suku Batak.

g. Bentuk/Jenis Upacara Adat Suku Batak

1) Mangulosi adalah prosesi adat mengalungkan kain ulos kepada pihak yang mengadakan
pesta suka cita ataupun acara duka. Dalam acara pernikahan, kain ulos ini akan
diselendangkan di pundak kedua mempelai. Sedangkan pada acara kematian, maka ulos
akan diletakkan di tubuh jenazah.

2) Mangongkal Holi adalah sebuah tradisi masyarakat Batak membongkar kembali tulang-
belulang leluhur yang berada di tanah perantauan dan memindahkannya ke tanah
kelahiran. Pertama kali, tulang belulang dicuci dengan air dan jeruk purut dan akhirnya
dimasukkan ke dalam peti kembali. Bagi masyarakat Batak, upacara Mangongkal Holi
merupakan bentuk penghormatan kepada orang tua yang sudah meninggal.

3) Fahombo adalah sebuah tradisi lompat batu masyarakat Nias. Pada zaman dulu, Fahombo
merupakan ritual pendewasaan bagi kaum laki-laki yang telah beranjak dewasa. Mereka
akan mencoba melompati batu setinggi lebih dari dua meter. Jika berhasil, mereka akan
diakui sebagai lelaki dewasa yang pantas bergabung sebagai prajurit untuk berperang dan
menikah.

4) Gondang Naposo adalah tradisi masyarakat Suku Batak yang bertujuan sebagai media
perkenalan dan tegur sapa bagi pemuda dan pemudi, berbalas pantun, sampai melangkah
ke jenjang perkawinan. Festival Gondang Naposo biasanya digelar saat bulan purnama
setelah upacara Mangsae Taon yang dilaksanakan setelah panen raya.

5) Pada masa silam, ada kepercayaan bagi masyarakat Batak, apabila ada seseorang yang
terkemuka meninggal dunia sebelum memiliki anak sebagai penyambung keturunan,
maka dianggap sebagai sebuah kesialan. Dalam rangka mencegah agar kejadian seperti
itu tidak terulang kembali, maka diadakanlah sebuah ritual tarian duka menggunakan
boneka kayu yang dikenal dengan Sigale Gale. Patung Sigale-Gale dimaknai sebagai
sebuah tanda perpisahan dari orang yang sudah meninggal terhadap semua
kerabat/keluarganya, sehingga menjadikan patung ini sebagai salah satu aspek yang
dibutuhkan dalam sebuah ritual kedukaan.

4. Bagian Bersama 😀

h. Mempraktikkan Sebuah Bentuk Kesenian

- Lirik Lagu

Rambadia ramba muna da ito rio rio ramba na poso (Noel)


Marga dia marga muna da ito uso uso naso umboto (Timothy)

Ala tipang tipang tipang polo la baya ala rudeng rudeng rudeng pong (Barengan)
Ala tipang tipang tipang polo la baya ala rudeng rudeng rudeng pong (Barengan)
I anggo ramba nami da ito parasaran ni amba roba (Moza)
I anggo marga muna da ito inda datar pa boa boa (Noel)

Ala tipang tipang tipang polo la baya ala rudeng rudeng rudeng pong (Barengan)
Ala tipang tipang tipang polo la baya ala rudeng rudeng rudeng pong (Barengan)

Arti Lagu Rambadia :

- Makna lagu Rambadia adalah sebagai wujud perkenalan dan salam damai antar sesama
masyarakat Suku Batak. Biasanya, dalam perkenalan di dalam sebuah upacara adat akan
dinyanyikan lagu rambadia. Lagu Rambadia juga merupakan lagu yang menghubungkan
antara satu lagu dengan lagu yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai