Anda di halaman 1dari 66

PRAMUKA SIAPA YANG PUNYA

PRAMUKA SIAPA YANG PUNYA


PRAMUKA SIAPA YANG PUNGA
REPUBLIK INDONESIA
PENGERTIAN ISTILAH

GERAKAN PRAMUKA

KEPRAMUKAAN

PRAMUKA
ADALAH NAMA ORGANISASI
PENDIDIKAN DI LUAR SEKOLAH
DAN DI LUAR KELUARGA
SEBAGAI WADAH PEMBINAAN
YANG MENGGUNAKAN
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
DAN
METODE KEPRAMUKAAN
Adalah
Anggota Gerakan Pramuka
ANGGOTA BIASA
1. ANGGOTA MUDA
2. ANGGOTA DEWASA MUDA
3. ANGGOTA DEWASA

ANGGOTA KEHORMATAN
1. PANDU / PRAMUKA PURNA BAKTI
2. ORANG-ORANG BERJASA KEPADA GERAKAN
PRAMUKA
3. ORANG-ORANG BERSIMPATI KEPADA GERAKAN
PRAMUKA
4. PRAMUKA BERWARGA NEGARA ASING YANG
BERGABUNG DALAM SUATU GUGUS DEPAN
SEBAGAI ANGGOTA TAMU
PANDU / PRAMUKA PURNA
BAKTI

ORANG BERJASA KEPADA


GERAKAN PRAMUKA

ORANG BERSIMPATI KEPADA


GERAKAN PRAMUKA
KEPRAMUKAAN
IALAH PROSES PENDIDIKAN DI LUAR
LINGKUNGAN SEKOLAH DAN DI LUAR
LINGKUNGAN KELUARGA
DALAM BENTUK KEGIATAN :
MENARIK, MENYENANGKAN, TERARAH, SEHAT,
TERATUR, TERARAH, PRAKTIS YANG DILAKUKAN
DI ALAM TERBUKA
DENGAN
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
DAN METODE KEPRAMUKAAN

DENGAN SASARAN AKHIR PEMBENTUKAN WATAK,


AKHLAK DAN BUDI PEKERTI LUHUR
PENERAPAN
KEGIATAN KEPRAMUKAAN
MEMILIKI DUA NILAI
• NILAI FORMAL
NILAI PENDIDIKANNYA YAITU
PEMBENTUKAN WATAK

• NILAI MATERIIL
YAITU NILAI KEGUNAAN
PRAKTISNYA
KEPRAMUKAAN
BERFUNGSI BAGI :
A. PESERTA DIDIK :
SEBAGAI PERMAINAN (GAME)
YANG MENARIK
MENYENANGKAN DAN
MENANTANG

B. PEMBINA/ ANGGOTA
PRAMUKA DEWASA :
SEBAGAI PENGABDIAN/
KARYA BAKTI
KEPRAMUKAAN
BERFUNGSI BAGI :

C. MASYARAKAT
SEBAGAI ALAT PEMBINAAN
DAN PENGEMBANGAN
GENERASI MUDA
SIFAT KEPRAMUKAAN

NASIONAL

INTERNASIONAL

UNIVERSAL
SIFAT KEPRAMUKAAN

• NASIONAL
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
DISESUAIKAN DENGAN KEADAAN, KEBUTUHAN
DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT, BANGSA DAN
NEGARA

• INTERNASIONAL
ORGANISASI KEPRAMUKAAN DIMANAPUN DI
DUNIA HARUS MEMBINA DAN
MENGEMBANGKAN RASA PERSAUDARAAN DAN
PERSAHABATAN

• UNIVERSAL
KEPRAMUKAAN DAPAT DIPERGUNAKAN DIMANA SAJA, DALAM
MENDIDIK ANAK BANGSA DARI SUKU BANGSA APA SAJA
3 PILAR KEGIATAN
KEPRAMUKAAN
• AZAS MODERN
MENGIKUTI PERKEMBANGAN

• AZAS MANFAAT
BERMANFAAT BAGI
PESERTA DIDIK

• TAAT PADA KODE KEHORMATAN


DAPAT MENGEMBANGKAN WATAK DAN
KARAKTER
PENERAPAN KEGIATAN
KEPRAMUKAAN
HARUS MEMILIKI 5 UNSUR TERPADU
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN

METODE KEPRAMUKAN

KODE KEHORMATAN PRAMUKA

MOTTO GERAKAN PRAMUKA

KIASAN DASAR KEPRAMUKAAN


KEPRAMUKAAN
MERUPAKAN PROSES PENDIDIKAN
SEPANJANG HAYAT YANG
MENGGUNAKAN TATA CARA
REKREATIF DAN EDUKATIF DALAM
MENCAPAI SASARAN DAN TUJUANNYA
BAGI PEMBINA DALAM MENYUSUN
KEGIATAN HENDAKNYA MEMAHAMI
BENAR APA DAN BAGAIMANA
KEPRAMUKAAN ITU YANG DIPADUKAN
DENGAN APA YANG DIINGINKAN PESERTA
DIDIK SEHINGGA MENJADI PROSES
PENDIDIKAN YANG MENARIK DAN
MENYENANGKAN
IKHLAS BAKTI
BINA BANGSA BER
BUDI BAWA
LAKSANA
GERAKAN KEPRAMUKAAN SEDUNIA
DAN
GERAKAN PRAMUKA
PENDAHULUAN
• Untuk dapat memahami hakekat kepramukaan, kita
perlu mempelajari sejarah berdirinya dan
berkembangnya Gerakan Kepramukaan Sedunia.

• Dalam mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan,


kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri Gerakan
Kepramukaan Sedunia, Lord Robert Baden of Gilwell.

• Hal ini disebabkan karena pengalaman hidup beliaulah


yang mengilhami untuk mengeluarkan gagasannya
mengenai pembinaan para remaja di negeri Inggris.
Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh
berkembang menjadi Gerakan Kepramukaan sekarang
PENGALAMAN
BADEN POWELL
• Baden Powell lahir pada tanggal 22 Pebruari 1857 di
London. Nama sesungguhnya Robert Stephenson Smyth.
Ayahnya seorang Profesor Geometry di Universitas Oxford,
bernama Baden Powell, yang meninggal ketika Stephenson
masih kecil.

Pengalaman yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan


banyak sekali dan cukup menarik. Yaitu :

• Ditinggal bapak sejak kecil, dan mendapatkan pembinaan


watak dari ibunya.
• Latihan ketrampilan berlayar, berenang, berkemah, olah
raga dll yang didapat dari kakak-kakaknya.
• Baden Powell sangat disenangi teman-temannya
karena selalu gembira, lucu, cerdas, suka main musik,
bersandiwara, berolah raga, mengarang dan
menggambar.
• Pengalaman di India sebagai Pembantu Letnan pada
resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak
kuda yang hilang, dan diketemukan di puncak gunung,
serta keberhasilan melatih panca indra kepada Kimball
O’hara.
• Pengalaman terkepung bangsa Boer di kota Mafeking,
Afrika selatan selama 127 hari, dan kekurangan
makan.
• Pengalaman mengalahkan kerajaan Zulu di Afrika dan
mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
• Pengalaman tersebut ditulis menjadi sebuah buku berjudul “
Aids To Scouting “, yang sebenarnya memberi petunjuk
kepada tentara muda Inggris agar dapat melakukan tugas
penyelidik dengan baik. Buku ini sangat menarik bagi para
pemuda bahkan orang dewasa.
• Tn. William Smyth sebagai salah seorang pimpinan Boys
Brigade di Inggris minta agar BP melatih anggotanya sesuai
dengan ceritera pengalaman beliau itu.
• Maka dipanggillah 21 orang pemuda dari Boys Brigade di
berbagai wilayah Negeri Inggris, diajak berkemah dan
berlatih di pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli 1907 selama
8 hari.
• Tahun 1910 BP minta pensiun dari tentara dengan pangkat
terakhir Letnan Jenderal. Beliau mendapat titel Lord dari Raja
George pada tahun 1929. Ia menikah dengan Olave St Clair
Soames pada tahun 1912 dan dianugerahi 3 anak. BP
meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya,
Afrika.
KEPRAMUKAAN SEDUNIA

• Awal tahun 1908, BP menulis cerita


pengalamannya sebagai buku “ Scouting for Boys “
• Atas bantuan Agnes, adik perempuan Baden
Powell berdirilah organisasi kepramukaan putri
bernama “ Girl Guides “ dan diteruskan oleh istri
BP.
• Tahun 1916 berdiri kelompok Pramuka usia Siaga,
yang disebut CUB ( anak serigala ) dengan buku
The Jungle Book berisi ceritera tentang MOWGLI
anak didikan rimba , karangan Rudyard Kipling.
• Tahun 1918 BP membentuk ROVER SCOUT
( pramuka usia penegak ). Tahun 1922 BP.
Menerbitkan buku ROVERING TO SUCCESS
( mengembara menuju bahagia ). Buku itu
menggambarkan seorang pemuda yang harus
mengayuh sampannya sendiri menuju ke pantai
bahagia. Di hadapannya terdapat karang-karang
berbahaya, yaitu :
– Karang perjudian
– Karang wanita
– Karang minuman keras dan merokok
– Karang mementingkan diri sendiri dan mengorbankan
orang lain ( munafik )
– Karang tidak ber Tuhan.
• Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Sedunia, di
arena Olympia, London. Mengundang 27 negara.
Pada saat itu BP diangkat sebagai Bapak Pandu
Sedunia. ( “ Chief Csout Of The World )
• Tahun 1914 BP mulai menulis petunjuk untuk
kursus Pembina Pramuka. Rencana ini baru dapat
dilaksanakan mulai tahun 1919. BP mendapat
tanah dari sahabatnya bernama W.F. de Bois Mac
Leren di Chingford, dan digunakan tempat
pendidikan Pembina Pramuka yang terkenal
dengan nama “ GILWELL PARK “
• Sejak tahun 1920 dibentuk Dewan Internasional dengan 9
orang anggota dan Biro Sekretariatannya yang berada di
London, Inggris. Pada tahun 1958 Biro Kepramukaan
Sedunia (putera) dipindahkan dari London ke Ottawa di
Canada. Kemudian dipindah lagi ke Genewa, di Swiss
tanggal 1 Mei 1968.
• Tahun 1920 sampai 1965 Kepala Biro Kepramukaan
Sedunia ini dipegang berturut-turut oleh Hubert Martin
(Inggris), Kolonel J.S.Wilson (Inggris), Mayjen D.C.Spry
(Canada). Tahun 1965 DC Spry diganti R.T.Lund.
• Biro Kepramukaan Sedunia (putera) hanya mempunyai 40
orang tenaga staf, yang ada di Genewa dan 5 kantor
Kawasan, yaitu di Costa Rica, Mesir, Pilipina, Swiss dan
Nigeria.
• Biro Kepramukaan Sedunia puteri sampai sekarang tetap
berada di London dan juga mempunyai kantor di 5
kawasan yaitu Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan
Amerika Latin.
PENDAHULUAN
• Pendidikan kepramukaan di Indonesia merupakan
salah satu segi pendidikan Nasional yang penting,
yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan
bangsa Indonesia. Oleh karena itu sejarah
kepramukaan di Indonesia perlu kita pelajari, dengan
maksud agar :
– Mengetahui proses pembentukan dan
perkembangan Gerakan Pramuka dan mengetahui
pula peranan apa yang dilakukan dalam perjuangan
Bangsa Indonesia
– Mengetahui dan menginsafi kedudukan Gerakan
Pramuka dalam hubungan dengan sejarah
perjuangan Bangsa Indonesia.
– Dapat memahami kebijaksanaan dalam
menyelenggarakan usaha pendidikan kepramukaan
di Indonesia.
SEJARAH SINGKAT
– Pada tahun 1908 Mayoor Jenderal Robert Baden
Powell dari Inggris melancarkan suatu gagasan
tentang pendidikan di luar sekolah untuk anak-
anak Inggris, agar supaya mereka menjadi
manusia Inggris, warga Inggris dan anggota
masyarakat Inggris yang baik, sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan kerajaan Inggris Raya
ketika itu.
– Untuk itu beliau mengarang buku yang terkenal,
yaitu buku “ Scouting For Boys “ yang memuat
ceritera pengalamannya dan latihan apa yang
diperlukan untuk Pramuka.
• Gagasan Baden Powell itu sangat menarik dan
menyenagkan sehingga dilaksanakan juga di
negara-negara lain. Diantaranya di Nederland
( Padvinder, Padvinderij )

• Oleh orang Belanda gagasan itu kemudian dibawa


dan dilaksanakan juga dijajahannya ( Nederland
Oost Indie ). Di Indonesia orang-orang Belanda
mendirikan organisasi yang bernama NIPV
( Nederlan Indische Padvinders Vereeniging /
Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda )
• Para pemimpin pergerakan Nasional, gagasan itu
diambil alih dan dibentuklah organisasi-organisasi
kepanduan yang bertujuan membentuk manusia
Indonesia yang baik yaitu kader Pergerakan
Nasional. Antara lain :
– JPO ( Javaase Padvindres Organizatie )
– JJP ( Jong Java Padvindery )
– NATIPIJ ( Nationale Islamitische Padvindery )
– SIAP ( Sarekat Islam Afdeling Padvindery )
– HW ( Hisbun Wathon ) , dll.

• Sumpah Pemuda yang dicetuskan dalam Konggres


Pemuda 28 Oktober 1928, benar-benar menjiwai
gerakan kepanduan nasional Indonesia untuk lebih
bergerak maju.
• Adanya larangan Pemerintah Hindia Belanda kepada
organisasi kepanduan di luar NIPV untuk menggunakan
istilah Padvinder dan Padvindery, maka K.H. Agus Salim
menggunakan istilah Pandu dan Kepanduan untuk
menggantikan istilah asing itu.

• Dengan meningkatnya kesadaran nasional Indonesia,


maka timbullah niat untuk mengeratkan persatuan antara
organisasi-organisasi kepanduan. Terbukti pada tahun
1930, INPO ( Indonesische Padvinders Organizatie ), PK
( Pandu Kesultanan ) dan PPS ( Pandu Pemuda Sumatera
) bergabung menjadi satu organisasi yaitu KBI
( Kepanduan Bangsa Indonesia ).

• Kemudian terbentuklah suatu federasi yang dinamakan


Persatuan Antar Pandu-pandu Indonesia ( PAPI ) pada
tahun 1931. Kemudian berubah menjadi Badan Pusat
Persaudaraan Kepanduan Indonesia ( BPPKI ) tahun 1938
• Pada jaman Jepang ( Perang Dunia II ) kepanduan
di Indonesia dilarang adanya. Tokoh-tokoh Pandu
banyak yang masuk dalam organisasi Seinendan,
Keibondan dan Pembela Tanah Air ( PETA ).
• Tanggal 28 Desember 1945 pada saat berkobarnya
perang kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat
Indonesia di Sala. Merupakan satu-satunya
organisasi kepanduan di dalam wilayah Negara
Republik Indonesia.
• Setelah pengakuan kedaulatan, terbukalah untuk
membentuk organisasi-organisasi kepanduan. Maka
berdirilah kembali beberapa organisasi HW, SIAP,
Pandu Islam Indonesia, Pandu Kristen, Pandu
Katholik, KBI, dll.
• Menjelang tahun 1961 kepanduan Indonesia
berpecah belah menjadi lebih dari 100 organisasi
kepanduan. Hal ini sangat melemahkan bangsa,
walaupun organisasi itu terhimpun dalam tiga
federasi yaitu

- IPINDO ( Ikatan Pandu Indonesia ), 13 September


1951
- POPPINDO ( Persatuan Organisasi Pandu Putri
Indonesia ), tahun 1954
- PKPI ( Perserikatan Kepanduan Puteri Indonesia )

IPINDO berhasil menyelenggarakan Jambore


Nasional I di Pasar Minggu, Jakarta tahun 1955.
• Mengalami kelemahan maka ketiga federasi
melebur menjadi PERKINDO ( Persatuan
Kepanduan Indonesia ). Namun hanya
sekitar 60 buah saja dari 100 lebih organisasi
kepanduan. Itu saja hanya kurang lebih
500.000 orang. Namun disana-sini masih
saling berlawanan karena kepentingan
politik.
• Kelemahan Gerakan Kepanduan Indonesia itu mau
dipergunakan oleh pihak Komunis sebagai alasan untuk
memaksa Gerakan Kepanduan di Indonesia menjadi
Gerakan Pionier muda seperti yang terdapat di negara-
negara Komunis.
• Tetapi kekuatan Pancasila di dalam PERKINDO
menentangnya, dan bantuan Perdana Menteri Juanda, maka
perjuangan mereka menghasilkan keputusan Presiden
Republik Indonesia No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan
Pramuka, yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditanda tangani
oleh Ir. Juanda sebagai Pejabat Presiden Republik
Indonesia. Karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke
negeri Jepang.
• Di dalam Keputusan Presiden No. 238 tahun 1961 tersebut,
Gerakan Pramuka oleh Pemerintah ditetapkan sebagai satu-
satunya badan di wilayah Republik Indonesia yang
diperbolehkan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan
bagi anak-anak dan pemuda-pemuda Indonesia. Organisasi
lain yang menyerupai, yang sama dan yang sama sifatnya
dengan Gerakan Pramuka dilarang adanya.
Kemauan yang rendah
lebih sering menjadi
penyebab kegagalan,
daripada
kecerdasan atau kemampuan
yang rendah
HIPIYE
Hepiye ye ye hepiye
Aku pilih Pramuka wae
Yen awan tak pikirke
Yen bengi tak impekke
Tresnaku saya mundak gede
HEPIYA
Hepiya ya ya hepiya
Saya pilih Pramuka saja
Siang jadi kenangan
Malam jadi impian
Cintaku semakin mendalam
HEPIYO
Hepiyo yo yo hepiyo
Ambo pilih Pramuka sajo
Siang hari takana
Jo malam mimpi basuo
Cinta ambo bertambah juo
HEPIYE
Hepiye ye ye hepiye
Beta pilih pilih pilih Pramukae
Siang rindu rindue
Malam mimpi mimpie
Beta pilih pilih beta cintae
KAIFA
Kaifa fa fa fa kaifa
Ana uridu ila Pramuka
Fin nahar ala fikri
Fil lail ala naum
Habibina kabir wa kabir
Kakak kupanggil namamu
Ya ya ya ….
Kakak kupanggil namamu
Ya ya ya ….
O .. O … kakakku,
O .. O ... Kakakku, berikanlah jawabanmu
Aku bilang ya ya
Aku bilang ya ya
Aku bilang kakak
Aku bilang kakak
Aku bilang ya ya
PENGERTIAN
Pendidikan adalah usaha sadar
menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan, bimbingan,
pengajaran dan latihan bagi
perannya di masa yang akan
datang.
3 LINGKUNGAN PENDIDIKAN
SOKO GURU
PENDIDIKAN PESERTA DIDIK
1. Proses pendidikan peserta didik ditujukan pada
pencapaian tujuan Gerakan Pramuka, yang
dilakukan dalam bentuk kegiatan yang
dilaksanakan dari, oleh dan untuk peserta didik
dalam lingkungan alam mereka sendiri, dipimpin
oleh mereka sendiri, tetapi di bawah bimbingan dan
pengawasan orang dewasa sebagai pembinanya
2. Proses pendidikan peserta didik diatur melalui SKU,
SKK dan SPG adalah syarat yang harus dipenuhi
oleh setiap Pramuka. Sedangkan SKK merupakan
syarat pilihan masing-masing Pramuka.
PRAMUKA SIAGA
Usia 7 – 10 tahun
ada tiga SKU :

1. Siaga Mula
2. Siaga Bantu
3. Siaga Tata
PRAMUKA PENGGALANG

Usia 11 – 15 tahun
Ada tiga tingka SKU

1. Penaggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
PRAMUKA PENEGAK

Usia 16 – 20 tahun
Ada dua tingkat
SKU

1. Penegak Bantara
2. Penegak
Laksana
PRAMUKA PANDEGA

Usia 21 – 25 tahun hanya ada satu


tingkat SKU saja yaitu Pandega
MARINA MENARI DI ATAS MENARA

DI ATAS MENARA MARINA MENARI

MENARI MARINA DI ATAS MENARA

DI ATAS MENARA MARINA MERANA


KURSUS
ORIENTASI

KURSUS
PEMBINA PRAMUKA
MAHIR

KURSUS KURSUS
PEMBINA PRAMUKA PEMBINA PRAMUKA
MAHIR TINGKAT DASAR MAHIR
TINGKAT LANJUTAN
KURSUS
PELATIH PEMBINA PRAMUKA
TINGKAT DASAR

KURSUS
PELATIH PEMBINA PRAMUKA
TINGKAT LANJUTAN
Pendidikan watak dan kepribadian
diberikan kepada peserta didik pada saat
sedang asyik melaksanakan kegiatan yang
menarik, menyenangkan, kreatif dan
menantang
Pembina Pramuka yang memiliki tugas
dalam pembinaan watak atau karakter
peserta didik harus dapat menciptakan
kegiatan yang menarik, menyenangkan,
kreatif dan menantang
Kegiatan kepramukaan yang menarik,
menyenangkan, kreatif dan menantang hanya bisa
terwujud bilamana Pembina melibatkan peserta
didik dalam perencanaannya
Kegiatan kepramukaan lebih mengutamakan
kegiatan di alam terbuka, sehingga setiap kegiatan
kepramukaan mempunyai dua nilai yaitu nilai
formal atau nilai pendidikan pembentukan watak
dan nilai materialnya yaitu kegiatan praktisnya

Anda mungkin juga menyukai