Anda di halaman 1dari 40

LOGO

Statistika

Ratna Puspita Indah, S.Si, M.Pd.


Materi yang diajarkan
 Peran Statistika dalam Penelitian
 Penyajian Data
 Ukuran Tendensi Sentral, Ukuran Dispersi dan Ukuran Letak
 Momen, Kemiringan dan Keruncingan
 Teori Peluang
 Distribusi Penting dalam Statistik
 Teori Sampling Sederhana
 Uji Hipotesis
 Analisis regresi
Referensi
 Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
 Budiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian.
Surakarta: UNS Press.
 Walpole, R. E. & Myers, R. H. 1995. Ilmu Peluang
dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan. Bandung:
ITB.
Sistem Penilaian

UTS : 30%
UAS : 40%
Tugas : 20%
Keaktivan & Kehadiran : 10%
BAB I
PERAN STATISTIKA
DALAM PENELITIAN
Penelitian dan langkah-langkahnya

Penelitian Kualitatif

Penggolongan
penelitian

Penelitian Kuantitatif
Penelitian dan langkah-langkahnya

Prosedur deduktif

Penelitian Kuantitatif

Prosedur Induktif
Prosedur deduktif
Prosedur berpikir deduktif mengacu kepada prinsip
silogisme, yang mengatakan bahwa jika premis-premis
yang dikemukakan benar, maka kesimpulan yang
diturunkan dari premis-premis tersebut akan benar
adanya. kesimpulan yang dihasilkan dari prosedur
berpikir deduktif ini masih bersifat sementara, dan oleh
karenanya kesimpulan deduktif tersebut disebut
sebagai hipotesis. Hipotesis tersebut akan menjadi
kesimpulan yang bersifat final apabila telah teruji di
lapangan dengan menggunakan prosedur berpikir
induktif.
Prosedur Induktif

Prosedur berpikir induktif ini merupakan penngujian


apakah hipotesis yang telah dirumuskan bersesuaian dengan
fakta-fakta dilapangan
Peran Statistika Dalam Penelitian

Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan


cara penyusunan data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan mengenai suatu keseluruhan (yang disebut
populasi) berdasarkan data yang ada pada bagian
keseluruhan tadi.
Peran statistika dalam penelitian terletak pada statistika
induktif. Statistika induktif adalah bagian statistika yang
mempelajari tata cara penarikan kesimpulan mengenai
populasi berdasarkan data yang ada pada sampel. Penarikan
kesimpulan mengenai populasi berdasarkan pada data
sampel sering disebut generalisasi.
Variabel Dalam Statistika dan Penelitian
Variabel
Variabel diartikan sebagai konstruk-konstruk atau sifat-
sifat yang akan diteliti. Dapat pula dikatakan bahwa
variabel adalah sesuatu yang menggolongkan anggota-
anggota kelompok kedalam beberapa golongan. Dapat
pula dikatakan bahwa variabel adalah suatu sifat yang
dimiliki bermacam nilai (harga).
Apabila suatu variabel hanya mempunyai satu nilai
saja, maka variabel tersebut disebut konstanta.

Contoh: Jenis kelamin adalah variabel yang


mempunyai dua nilai, yaitu laki-laki dan perempuan.
Agama merupakan suatu variabel yang dapat
mempunyai nilai-nilai, misalnya, Islam, Kristen,
Katholik, Hindu, dan Budha.
Nominal

Skala Ordinal
Pengukuran
variabel Interval

Rasio
Nominal
Tidak ada asumsi tentang jarak dan urutan antarkategori dalam
skala ini.

Karakteristik skala pengukuran nominal adalah dapat


dilakukannya klasifikasi atau kategori pengamatan.

Contoh variable nominal adalah jenis kelamin dan agama.


agama dapat mempunyai lima nilai, yaitu Islam, Kristen,
Katholik, Hindu, dan Budha, yang diantara kelima nilai
tersebut juga tidak ada makna urutan, dalam arti tidak ada
agama yang lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan
yang lainnya.
Ordinal

Karakteristiknya yaitu: (1) dapat dilakukannya klasifikasi


pengamatan dan (2) dapat dilakukannya pengurutan pengamatan

Contoh : tingkatan pendidikan dan golongan PNS.

Variable tingkat pendidikan dapat mempunyai enam nilai, yaitu


tidak sekolah, tamat sekolah dasar, tamat sekolah lanjutan
tingkat pertama, tamat sekolah menengah, tamat akademi, dan
tamat perguruan tinggi, yang keenam nilai tersebut mempunyai
makna urutan.
Interval
Karakteristiknya yaitu: (1) dapat dilakukannya klasifikasi
pengamatan, (2) dapat dilakukannya pengurutan pengamatan,
dan (3) terdapatnya satuan pengukuran.

Contoh : prestasi belajar

Apabila A mendapatkan nilai 90 dan B mendapatkan nilai 80,


misalnya, maka A tidak saja mempunyai nilai yang lebih tinggi
daripada B, tetapi juga mempunyai nilai 10 titik lebih tinggi
daripada B.
Rasio
Karakteristiknya yaitu: (1) dapat dilakukannya klasifikasi
pengamatan, (2) dapat dilakukannya pengurutan pengamatan,
(3) terdapatnya satuan pengukuran, dan (4) dapat dilakukannya
perbandingan pengukuran dan ada nilai nol mutlak.

Contoh : Berat Benda

Misalnya berat benda A adalah 60 kg dan berat badan B adalah


30 kg. Dapat dikatakan bahwa berat A adalah 30 titik diatas B
dan dapat pula dikatakan bahwa berat A adalah dua kali berat
badan B.
BAB II
PENYAJIAN DATA
Tabel Daftar
(1) table baris kolom,
Penyajian (2) table kontingensi, dan
Data (3) table distribusi frekuensi.

Grafik Diagram

(1) Batang & Daun,


(2) Garis,
(3) Batang,
(4) Lingkaran,
(5) Lambang (Piktogram)
Tabel atau Daftar
Komponen Tabel

(1) judul table, (2) judul baris, (3) judul kolom,


(4) badan table, dan (5) sumber tabel

(1) Table baris kolom

Table baris kolom dipakai untuk menyajikan


data yang sederhana, yang biasanya hanya
terdiri dari satu variable saja
Contoh Tabel baris
kolom
(2) Table kontingensi

Untuk data yang terdiri dari dua variable (faktor),


dapat dibuat table kontingensi. Bila faktor
pertama terdiri dari a kategori dan faktor kedua
terdiri dari b kategori, maka tabelnya disebut
table kontingensi a x b, dengan a menyatakan
banyaknya baris dan b menyatakan banyaknya
kolom.
Contoh Tabel
Kontingensi
(3) Table distribusi
frekuensi
Jika data kuantitatif dikelompokkan menjadi beberapa
(golongan), maka akan diperoleh table distribusi
frekuensi. Table distribusi frekuensi dapat berupa table
distribusi frekuensi data tunggal dan table distribusi
frekuensi data bergolong.

Contoh table distribusi


frekuensi
Misalnya kita menggulingkan sebuah dadu 20 kali dan
mencatat hasilnya. Mata dadu yang muncul misalnya
adalah sebagai berikut: 5, 3, 2, 2, 1, 6, 4, 3, 5, 6, 2, 1, 4, 2,
3, 5, 1, 6, 6, 2.
Table distribusi frekuensi data tunggalnya
sbb:
Misalnya nilai UAS statistika kelas B1 yang terdiri dari 40 anak
adalah sebagai berikut.

58 53 56 64 50 50 55 57 56 56
71 72 50 77 83 80 88 43 60 68
70 71 60 55 42 58 83 92 95 47
51 82 70 57 67 82 55 69 72 65

table distribusi frekuensi data bergolongnya seperti apa??


Beberapa istilah yang sering dipakai dalam table distribusi frekuensi
data bergolong adalah sebagai berikut:
• Interval kelas. Tiap-tiap kelompok nilai disebut interval kelas
(disingkat kelas).
• Batas Kelas . Batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas
yang satu dengan yang lain.
• Titik Tengah. Titik tengah adalah nilai yang terdapat ditengah-tengah
kelas.
• Tepi Kelas( Batas Nyata Kelas). Tengah-tengah nilai yang
membatasi dua batas kelas uyang berurutan disebut tepi kelas atau
batas nyata kelas.
• Lebar Kelas ( Luas Kelas). Selisih antara tepi atas dan tepi bawah
suatu kelas disebut lebar kelas yang bersangkutan. Biasanya lebar
untuk setiap kelas selalu sama
Distribusi Frekuensi Relatif.
Jika frekuensi masing-masing kelas dinyatakan dalam persen
terhadap frekuensi total, maka diperoleh table distribusi
frekuensi relative.

table distribusi frekuensi relative nilai UAS statistika kelas B1?


PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM

(1) Diagram Batang &


Daun
Diagram batang-daun dipakai untuk menyajikan data dalam bentuk
urutan. Pada diagram batang-daun, angka-angka puluhan merupakan
batangnya, sedangkan angka-angka satuan yang telah terurutkan
merupakan daun.
Contoh:
Data berat badan (dalam kg) dari 40 orang adalah sebagai
berikut:

62 78 70 58 65 54 69 71 67 64

64 65 59 68 70 66 80 54 62 83

77 51 72 79 66 83 63 67 61 71

64 59 76 67 59 64 70 73 67 56

Diagram Batang & Daunnya??


(2) Diagram
Baris
Diagram garis (grafik garis) ditunjukkan oleh pasangan-
pasangan bilangan yang disajikan oleh titik-titk pada
bidang bilangan. Titik-titik yang berurutan dihubungkan
dengan menggunakan ruas garis. Biasanya data yang
disajikan dalam diagram garis adalah data yang
berkesinambungan
Contoh :
Berat badan seorang bayi ditunjukkan oleh table berikut.
Umur (bulan) 1 2 3 4 5 6 7 8
Berat (kg) 2.9 3.2 3.5 3.9 4.5 5.0 5.9 7.0

8
7
Berat (dalam kg)

6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8
umur (dalam bu-
lan)
(3) Diagram Batang
Diagram batang menyajikan data dengan batang-batang tegak
(atau mendatar) yang sama lebarnya. Antara batang yang satu
dengan batang yang lainnya tidak saling berimpitan. Diagram
batang dapat berdimensi dua dan dapat pula berdimensi tiga.

Contoh : Banyaknya Lulusan SLTP A Selama 5 Tahun


Tahun Laki-laki perempuan Jumlah
1991 122 102 224
1992 115 123 238
1993 118 107 225
1994 150 103 253
Diagram Batangnya:

500

450

400

350
Banyaknya Lulusan

300

250

200

150

100

50

0
1991 1992 1993 1994 1995

Tahun
160

140
Banyaknya Lulusan

120

100

80
Column1
60 Laki-laki
Wanita
40

20

0
1991 1992 1993 1994

Tahun
(4) Diagram
Lingkaran
Diagram lingkaran menggunakan daerah lingkaran untuk
menunjukkan suatu kesuluruhan (100%) atau sejumlah
semua nilai
(ukuran). Bagian-bagian dari daerah lingkaran
menunjukkan bagian-bagian atau persen dari keseluruhan.
Luas suatu bagian menunjukkan banyaknya ukuran (data).

Contoh:
 Kegiatan seorang anak selama 24 jam adalah sebagai
berikut. Bekerja membantu orang tua selama 2 jam,
bermain selama 4 jam, belajar (termasuk disekolah)
selama 8 jam, tidur selama 8 jam, dan kegiatan lain-lain
Diagram lingkaran kegiatan anak

8.3%
8.3%
33.3%

16.7
belajar
%
tidur
bermain
bekerja
lain-lain

33.3%
Histogram dan poligon frekuensi

Histogram (sering disebut diagram batang frekuensi)


menggambarkan frekuensi-frekuensi dalam kelas-kelas dalam
bentuk batang-batang (persegi-persegi panjang) yang saling
berimpitan. Fungsi histogram yang terpenting ialah
menggambarkan beda antara kelas-kelas dalam sebuah distribusi.
Penyajian akan dipermudah apabila luas kelas setiap kelas sama.
Histogram nilai UAS statistika kelas B2

16

14

12

10
frekuensi

0
45.5 55.5 65.5 75.5 85.5 95.5 Nilai
Poligon nilai UAS statistika kelas B2

16

14 Poligon frekuensi
12

10
frekuensi

0
45.5 55.5 65.5 75.5 85.5 95.5 Nilai
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai