Anda di halaman 1dari 12

KOMITE SEKOLAH SESUAI PERMENDIKBUD

NO. 75 TAHUN 2016

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENDIKBUD


LATAR BELAKANG
• Kepmendiknas Nomor 44/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah
sudah tidak relevan karena tidak mengacu pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas (masih berdasarkan UU Sisdiknas sebelumnya: UU Nomor 2 Tahun 1989
yang telah dicabut) dan PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
• Salah satu contoh norma yang sudah tidak relevan adalah komponen keanggotaan
Komite Sekolah masih memasukkan unsur Guru dari sekolah yang bersangkutan.
• Optimalisasi tugas dan fungsi Komite Sekolah
• Menghindari praktik pungli baik yang dilakukan Sekolah maupun Komite Sekolah
• Melindungi masyarakat yang kurang mampu
• Perlunya transparansi alokasi anggaran dari Pemda/Pemerintah Pusat kepada sekolah
dan akuntablitas pertanggungjawaban penggalangan dana oleh Komite Sekolah.
NORMA YANG DIATUR

1. Fungsi Komite Sekolah: Peningkatan MUTU PELAYANAN Pendidikan.


2. Tugas Komite Sekolah
a. Memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan

terkait:
1) Kebijakan dan program Sekolah;
2) RAPBS/RKAS;
3) Kriteria kinerja Sekolah;
4) Kriteria fasilitas pendidikan di Sekolah; dan
5) Kriteria kerjasama Sekolah dengan pihak lain.
b. Menggalang dana dan sumber daya pendidikan lainnya dari masyarakat melalui
upaya kreatif dan inovatif
c. Mengawasi pelayanan pendidikan di Sekolah
d. Menindaklanjuti keluhan, saran, kritik, dan aspirasi masyarakat atas kinerja Sekolah
NORMA YANG DIATUR
NORMA YANG DIATUR
NORMA YANG DIATUR
NORMA YANG DIATUR
KETENTUAN LAIN

• Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi sesuai dengan


kewenangannya WAJIB memastikan dibentuknya Komite Sekolah
yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016, baik
Sekolah Negeri maupun Swasta
• Seluruh Ketentuan Perubahan ini sejalan dan merupakan
pengembangan dari UU Sisdiknas dan PP Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Satuan Pendidikan
• Ketentuan lainnya diatur dalam UU Sisdiknas dan PP Nomor 17
Tahun 2010 (seperti ketentuan Larangan yang tidak boleh dilakukan
oleh Komite Sekolah dalam PP 17/2010)
NORMA YANG DIATUR
NORMA HARUS DIPERHATIKAN (PASAL 12)

Komite Sekolah, baik perseorangan maupun kolektif dilarang:


a. menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar,
pakaian seragam, atau bahan pakaian seragam di Sekolah;
b. melakukan pungutan dari peserta didik atau orang tua/walinya;
c. mencederai integritas evaluasi hasil belajar peserta didik secara
langsung atau tidak langsung;
d. mencederai integritas seleksi penerimaan peserta didik baru secara
langsung atau tidak langsung;
e. melaksanakan kegiatan lain yang mencederai integritas Sekolah
secara langsung atau tidak langsung;
f. mengambil atau menyiasati keuntungan ekonomi dari pelaksanaan
kedudukan, tugas dan fungsi komite Sekolah;
g. memanfaatkan aset Sekolah untuk kepentingan pribadi/kelompok;
h. melakukan kegiatan politik praktis di Sekolah; dan/atau mengambil
keputusan atau tindakan melebihi kedudukan, tugas, dan fungsi
Komite Sekolah.
BEBERAPA PERATURAN GUNA MENGHINDARI PUNGUTAN

• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 tahun


2012 Tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan Pada Satuan Pendidikan
Dasar.
• Pada Permendikbud ini, dilarang adanya pungutan pada satuan pendidikan dasar yg
diselenggarakan pemerintah pusat dan daerah.
• Sumber biaya pendidikan pada satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah: (1) anggaran pendapatan dan belanja
negara; (2) anggaran pendapatan dan belanja daerah; (3) sumbangan dari peserta
didik atau orang tua/walinya; (4) sumbangan dari pemangku kepentingan
pendidikan dasar di luar peserta didik atau orang tua/walinya; (5) bantuan lembaga
lainnya yang tidak mengikat; (6) bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau
(7) sumber lain yang sah.

• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 tahun


2014 Tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah
• Pasal 4 : (1) Pengadaan pakaian seragam sekolah diusahakan sendiri oleh orangtua
atau wali peserta didik. (2) Pengadaan pakaian seragam sekolah tidak boleh dikaitkan
dengan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru atau kenaikan kelas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai