Anda di halaman 1dari 39

Bimbingan Teknis Komite Sekolah

Penguatan Pendidikan Karakter

PERMENDIKBUD NO. 75 TAHUN 2017


TENTANG KOMITE SEKOLAH

Agustus 2017

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


POSTUR ANGARAN PENDIDIKAN
APBN 2017
PROV. JAWA
TIMUR
LATAR BELAKANG REVITALISASI KOMITE SEKOLAH
1. Kepmendiknas Nomor 44/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah sudah
tidak relevan karena tidak mengacu pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (masih
berdasarkan UU Sisdiknas sebelumnya: UU Nomor 2 Tahun 1989 yang telah dicabut) dan PP
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Salah satu
contoh norma yang sudah tidak relevan adalah komponen keanggotaan Komite Sekolah masih
memasukkan unsur Guru dari sekolah yang bersangkutan.
2. Optimalisasi tugas dan fungsi Komite Sekolah
3. Menghindari praktik pungli (pungutan liar) baik yang dilakukan Sekolah maupun Komite
Sekolah
4. Melindungi masyarakat yang kurang mampu
5. Perlunya transparansi alokasi anggaran dari Pemda/Pemerintah Pusat kepada sekolah dan
akuntablitas pertanggungjawaban penggalangan dana oleh Komite Sekolah.
6. Tujuan: Revitalisasi Komite Sekolah dengan prinsip Gotong Royong
DASAR HUKUM / PERATURAN TERKAIT
1. Pasal 51 ayat (1) dan Penjelasannya Undang-Undang Nomor 20 4. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sapu Bersih Pungutan Liar (SABER Pungli)
“Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, 5. Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2016 tentang Petunjuk
dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik
pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis 6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib
sekolah/madrasah.” Belajar
Yang dimaksud dengan manajemen berbasis 7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
sekolah/madrasah adalah bentuk otonomi manajemen Pendidikan
pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun
sekolah/madrasah dan guru dibantu oleh komite 2012 tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan Pada
sekolah/madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan. Pendidikan Dasar
2. Pasal 56 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun
Pendidikan Nasional 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 jo. Peraturan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan 10. Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 tentang Juknis Bantuan
Penyelenggaraan Pendidikan Operasional Sekolah (BOS)
MODUS PUNGLI OLEH SEKOLAH/KOMITE SEKOLAH
Modus
Berkedok / seolah-olah SUMBANGAN, Pungutan diatasnamakan Komite Sekolah
MODUS PUNGLI OLEH SEKOLAH/KOMITE SEKOLAH
MODUS PUNGLI OLEH SEKOLAH/KOMITE SEKOLAH
MODUS PUNGLI OLEH SEKOLAH/KOMITE SEKOLAH
MODUS PUNGLI OLEH SEKOLAH/KOMITE SEKOLAH
FUNGSI DAN TUGAS KOMITE SEKOLAH [PASAL 2 & 3]
1. Fungsi Komite Sekolah: Peningkatan MUTU PELAYANAN Pendidikan.
2. Tugas Komite Sekolah
a. Memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan
pendidikan terkait:
1) Kebijakan dan program Sekolah;
2) RAPBS/RKAS;
3) Kriteria kinerja Sekolah;
4) Kriteria fasilitas pendidikan di Sekolah; dan
5) Kriteria kerjasama Sekolah dengan pihak lain.
b. Menggalang dana dan sumber daya pendidikan lainnya dari masyarakat melalui
upaya kreatif dan inovatif
c. Mengawasi pelayanan pendidikan di Sekolah
d. Menindaklanjuti keluhan, saran, kritik, dan aspirasi masyarakat atas kinerja
Sekolah
KEANGGOTAAN [PASAL 4]
YANG TIDAK DAPAT MENJADI
KOMITE SEKOLAH
Orangtua/wali dari Tokoh Masyarakat
siswa yang masih 1. Guru & Tenaga Kependidikan dari
aktif • maks 30% Sekolah yang bersangkutan
• Memiliki pekerjaan dan 2. Penyelenggara Sekolah yang
• maks 50% perilaku hidup yang menjadi bersangkutan  Sekolah Swasta
• Diharapkan panutan
ketua Komite • Tidak termasuk ORANG YANG KARENA JABATANNYA
dari Orang anggota/pengurus OPG dan BERPOTENSI CONFLICT OF INTEREST
Tua/Wali pengurus Parpol TERHADAP PENGELOLAAN ANGGARAN
NEGARA
Pakar Pendidikan Jumlah Anggota:
5-15 orang 3. Pemerintah Desa
• maks 30% 4. Pejabat daerah yang tergabung dalam
• Pensiunan PTK Persentase ini merupakan batas Forum Koordinasi Pimpinan
maksimal sampai dengan jumlah Kecamatan/Pimpinan Daerah
• Berpengalaman di
anggota memenuhi 100% yang 5. Anggota DPRD
bidang pendidikan
disesuaikan dengan kondisi 6. Pejabat pemerintah pusat/pemda
daerah masing-masing. yang membidangi pendidikan
KEANGGOTAAN & KOORDINASI [PASAL 4 – 9]
2. METODE PEMBENTUKAN 3. BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN

a. Dalam 1 Sekolah: melalui rapat orang a. Mengundurkan diri


tua/wali, dimusyawarahkan dan/atau b. Meninggal dunia
melalui voting. Ditetapkan oleh Kepala c. Tidak dapat melaksanakan tugas karena
Sekolah (Sesuai dengan PP 17 Tahun berhalangan tetap
2010) d. Dijatuhi pidana dan telah inkracht
b. Komite Sekolah Gabungan: bagi Sekolah 4. PEMBINA KOMITE SEKOLAH
yang memiliki siswa kurang dari 200 dapat
Bupati/walikota, camat, lurah/kepala desa
membentuk Komite Sekolah gabungan
dgn Sekolah Lain. Pembentukannya sesuai dengan wilayah kerjanya
difasilitasi oleh Dinas Pendidikan sesuai
kewenangannya. Ditetapkan oleh Kepala 5. KOORDINASI DAN KONSULTASI
Sekolah yang memiliki siswa paling banyak Dengan Sekolah, Dewan Pendidikan, Dinas
c. Masa Jabatan: 3 tahun, dapat dipilih Pendidikan, dan pemangku kepentingan
kembali 1x lainnya
METODE PENGGALANGAN DANA
YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH KOMITE SEKOLAH
SMA/SMK NEGERI DI DAERAH YG TIDAK
BANTUAN SUMBANGAN MELAKSANAKAN WAJIB BELAJAR 12
TAHUN & SEKOLAH SWASTA
Definisi: Pemberian Definisi: Pemberian
uang/barang/jasa uang/barang/jasa oleh
PUNGUTAN
oleh pemangku peserta didik, orang
kepentingan satuan tua/wali baik Pasal 10 Definisi: Penarikan uang
pendidikan di luar perseorangan maupun oleh Sekolah kepada
peserta didik,
peserta didik atau bersama-sama, BUKAN  orangtua/walinya yang
orang tua/wali, masyarakat atau lembaga
dengan syarat yang secara sukarela, dan tidak bersifat wajib, mengikat,
disepakati para mengikat satuan serta jumlah dan jangka
pihak pendidikan waktu pemungutannya
• Sumbangan oleh KS tidak boleh untuk membayar gaji/honor guru dan tendik.
ditentukan
• Dana BOS/BOSDA diutamakan untuk kebutuhan pokok
(Permendagri Nomor 31 Tahun 2016  APBD untuk Guru PNS) sekolah misalkan buku pelajaran, buku di perpustakaan.
• Namun, dapat melalui mekanisme bantuan kepada Pemerintah • Pungutan TIDAK DIPERUNTUKAN untuk pembangunan fisik
Daerah/Pemerintah Pusat, alumni, dana CSR (perusahaan) atau kelompok atau renovasi bangunan (misalkan tempat ibadah dan ruang
masyarakat lainnya. Ataupun sumbangan kepada org tua siswa yang mampu dan kelas), atau untuk pembelian kendaraan operasional sekolah.
sifatnya sukarela
SKEMA PERBEDAAN BANTUAN, PUNGUTAN DAN SUMBANGAN
ASPEK BANTUAN SUMBANGAN PUNGUTAN
TINDAKAN Pemberian Pemberian Penarikan
BENTUK Uang/Barang/Jasa Uang/Barang/Jasa Uang
PELAKU Pemangku kepentingan Peserta didik, orang Sekolah
satuan pendidikan di tua/wali baik
luar peserta didik atau perseorangan maupun
orang tua/wali bersama-sama,
masyarakat atau lembaga
SIFAT (SYARAT DAN Disepakati para pihak Sukarela, dan tidak Wajib, mengikat, serta
KETENTUAN) mengikat satuan jumlah dan jangka
pendidikan waktu pemungutannya
ditentukan

Sumbangan WAJIB? INI ADALAH


Iuran WAJIB? PUNGUTAN
PUNGUTAN LIAR (PUNGLI)
ADALAH PENGENAAN BIAYA ATAU PUNGUTAN DI TEMPAT YANG SEHARUSNYA TIDAK ADA BIAYA
DIKENAKAN ATAU DI PUNGUT DI LOKASI ATAU PADA KEGIATAN TERSEBUT TIDAK SESUAI KETENTUAN.

SEBAGAI KEGIATAN MEMUNGUT BIAYA ATAU MEMINTA UANG SECARA PAKSA OLEH SESEORANG KEPADA
PIHAK LAIN DAN HAL TERSEBUT MERUPAKAN SEBUAH PRAKTEK KEJAHATAN ATAU PERBUATAN PIDANA.

FAKTOR PENYEBAB PUNGLI


 Aspek Individu Pelaku :  Aspek Organisasi
• Sifat tamak manusia; • Kurang adanya sikap keteladanan
• Moral yang kurang kuat; pimpinan;
• Penghasilan yang kurang mencukupi; • Tidak adanya kultur organisasi yang benar;
• Kebutuhan hidup yang mendesak; • Sistem akuntabilitas yang benar di instansi
• Gaya hidup yang konsumtif; pemerintah yang kurang memadai;
• Malas atau tidak mau kerja; • Kelemahan sistim pengendalian
• Ajaran agama yang kurang diterapkan. manajemen.
DATA INDEKS PERSEPSI KORUPSI (IPK) INDONESIA

KENAIKAN SKOR INDEK PERSEPSI KORUPSI INDONESIA

2015: skor IPK indonesia


sebesar 36 dan menempati
2015 urutan 88 dari 167 negara yg
diukur.
Skor Indonesia naik 2 poin dan
2014 naik 19 peringkat dari tahun
2014 (tahun 2014, Indonesia
peringkat 107)
2013
Indonesia masih termasuk
kelompok negara dengan tingkat
30 31 32 33 34 35 36 korupsi
37 tinggi (dibawah rata-rata
global di skor 43)
DATA LAPORAN MASUK OMBUDSMAN RI TAHUN 2016

BIDANG %
Pendidikan 49 %
Pertanahan 11 %
Gakkum 8%
Adminduk 7%
Cukai & Pajak 7%
Kepegawaian 6%
Perhubungan 5%
Perizinan 4%
Kesehatan 3%
Lainnya
PERSPEKTIF HUKUM PIDANA

PUNGLI (PN) = KORUPSI (DELIK SUAP)


• Delik Merugikan Keuangan Negara dan atau Perekonomian
Negara. Psl 2 Ayat (1) Dan Psl 3
• Delik : Suap Menyuap Pasal 5 Ayat (1) a,b (2) ; Psl 6 (1) a,b
(2) ; Psl 11 ; Psl 12 A, B, C, D ; Psl 13
• Delik Penggelapan Dalam Jabatan Psl 8 ; Psl 9 ; Psl 10 A, B, C
• Delik Pemerasan Dalam Jabatan Psl 12 e , f , g
• Delik Perbuatan Curang Psl 7 (1) A, B, C, D , (2) ; Psl 12 H
• Delik Benturan Kepentingan Dlm Pengadaan (Psl 12 I)
• Delik Gratifikasi (Psl 12 B Jo 12 C)

UU No. 11 Tahun 1980 (TP Suap) KUH Pidana

Pasal 368 (Pemerasan)


Pasal 3 (penerima Suap) Anc 3 Thn Anc 9 Thn
Pasal 378 (Penipuan)
Anc 4 Thn
MEKANISME PENGGALANGAN DANA [PASAL 10]
YANG HARUS DILAKUKAN SEKOLAH

A. Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT), dan
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), dengan ketentuan (tertuang dalam
Permendikbud Nomor 16 Tahun 2016 tentang BOS):

1. RKAS memuat BOS


2. RKJM disusun setiap 4 (empat) tahun
3. RKJM, RKT, dan RKAS disusun berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah
4. RKJM, RKT, dan RKAS harus disetujui dalam rapat dewan guru setelah memperhatikan
pertimbangan Komite Sekolah dan disahkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Pendidikan provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya untuk
SD/SDLB/SMP/SMPLB dan SMA/ SMALB/SMK yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau
Pemerintah Daerah atau yayasan untuk SD/SDLB/SMP/ SMPLB atau SMA/SMALB/SMK yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
MEKANISME PENGGALANGAN DANA [PASAL 10]
YANG HARUS DILAKUKAN SEKOLAH (LANJUTAN)

B. Menentukan Kebutuhan YANG TELAH DAN TIDAK DIBIAYAI OLEH NEGARA dalam
Penyelenggaraan Pendidikan
C. Komite Sekolah membuat proposal yang diketahui Sekolah sebelum melakukan
penggalangan dana dan sumber daya pendidikan lainnya dari masyarakat. Bentuk
proposal minimal berisi:
1. Jenis kebutuhan yang tidak dapat dibiayai negara (yang telah diputuskan sebelumnya
pada rapat Komite Sekolah dengan Sekolah yang disepakati oleh orangtua siswa)
2. Besaran anggaran untuk pemenuhan Kebutuhan
3. Rencana sumber penggalangan dana
4. Rencana pelaksanaan (jangka waktu)
5. Metode pemberian sumbangan/bantuan
6. Narahubung/Contact Person
MEKANISME PENGGALANGAN DANA [PASAL 10]
D. Hasil penggalangan dana dibukukan pada rekening bersama antara Komite Sekolah
dan Sekolah

D. Hasil penggalangan dana dapat digunakan untuk:


1. Menutupi kekurangan biaya sekolah
2. Pembiayaan program terkait peningkatan mutu sekolah
3. Pengembangan Sarpras
4. Pembiayaan kegiatan operasional Komite Sekolah yang dilakukan sewajarnya dan harus
dipertanggungjawabkan secara transparan (ATK, konsumsi rapat, transportasi).

E. Penggunaan hasil penggalangan dana oleh sekolah harus mendapatkan persetujuan


Komite Sekolah dan dipertanggungjawabkan secara akuntabel.
Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017
PERUNTUKAN BOS (SD/SDLB dan SMP/SMPLB), dapat digunakan untuk..
9. Pembayaran Honor
1. Pengembangan Perpustakaan a. Guru honorer (hanya untuk memenuhi SPM);
(termasuk penyediaan buku teks) b. Tenaga administrasi (tenaga yang melaksanakan administrasi sekolah
2. Semua jenis pengeluaran dalam PPDB termasuk melakukan tugas sebagai petugas pendataan Dapodikdasmen),
(termasuk pendaftaran ulang siswa termasuk tenaga administrasi BOS untuk SD;
lama) c. Pegawai perpustakaan;
d. Penjaga sekolah;
3. Kegiatan Pembelajaran dan
e. Petugas satpam;
Ekstrakurikuler f. Petugas kebersihan.
4. Kegiatan Evaluasi Pembelajaran 10. Pembelian/Perawatan Alat Multi Media Pembelajaran
5. Pengelolaan Sekolah 11. Biaya Lainnya
6. Pengembangan Profesi Guru dan Apabila seluruh komponen 1-10 telah terpenuhi pembiayaannya dan masih
Tenaga Kependidikan, serta terdapat kelebihan BOS, maka BOS dapat digunakan untuk keperluan
lainnya, dimana penggunaan dana ini harus diputuskan melalui rapat
Pengembangan Manajemen Sekolah dengan dewan guru dan Komite Sekolah. Pembiayaan yang dapat dibiayai
7. Langganan Daya dan Jasa (biaya antara lain:
langganan listrik, air, telepon, internet) a. peralatan pendidikan yang mendukung kurikulum yang diberlakukan
8. Pemeliharaan dan Perawatan Sarana oleh pemerintah;
dan Prasarana Sekolah b. membangun jamban/WC beserta sanitasinya, dan kantin sehat, bagi
SD/SDLB yang belum memiliki prasarana tersebut;
c. mesin ketik untuk kebutuhan kantor.
Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017
PERUNTUKAN BOS (SMA/SMALB), dapat digunakan untuk..
1. Pengembangan Perpustakaan 8. Pembayaran Honor
(termasuk penyediaan buku teks) BOS dapat digunakan untuk pembayaran honor guru pada
2. Semua jenis pengeluaran dalam untuk jenjang SMA/SMK sebagai akibat peralihan kewenangan
PPDB (termasuk pendaftaran ulang pengelolaan pendidikan menengah dari pemerintah daerah
siswa lama) kabupaten/kota kepada pemerintah provinsi, dengan
3. Kegiatan Pembelajaran dan ketentuan:
Ekstrakurikuler a. batas maksimum penggunaan BOS untuk membayar honor
4. Kegiatan Evaluasi Pembelajaran adalah 15% (lima belas persen) dari total BOS yang
5. Pengelolaan Sekolah diterima;
6. Pengembangan Profesi Guru dan b. mendapat persetujuan dari Pemerintah Pusat melalui dinas
Tenaga Kependidikan, serta pendidikan masing-masing provinsi dengan menyampaikan
Pengembangan Manajemen Sekolah perhitungan jumlah guru, nama guru dan mata pelajaran
7. Langganan Daya dan Jasa (biaya yang diampu, serta dan satuan pendidikan yang menjadi
langganan listrik, air, telepon, satuan administrasi pangkalnya;
internet) c. memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV; dan
8. Pemeliharaan dan Perawatan d. bukan merupakan guru yang baru direkrut setelah peralihan
Sarana dan Prasarana Sekolah kewenangan.
10.Pembelian Alat Multi Media Pembelajaran
Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017
PERUNTUKAN BOS (SMK), dapat digunakan untuk..

1. Pengembangan Perpustakaan 9. Pembayaran Honor


(termasuk penyediaan buku BOS dapat digunakan untuk pembayaran honor guru untuk jenjang SMK
teks) sebagai akibat peralihan kewenangan pengelolaan pendidikan menengah dari
2. Semua jenis pengeluaran dalam pemerintah daerah kabupaten/kota kepada pemerintah provinsi, dengan
PPDB (termasuk pendaftaran ketentuan:
ulang siswa lama) a. batas maksimum penggunaan BOS untuk membayar honor adalah 15%
3. Kegiatan Pembelajaran dan (lima belas persen) dari total BOS yang diterima;
Ekstrakurikuler b. mendapat persetujuan dari Pemerintah Pusat melalui dinas pendidikan
4. Kegiatan Evaluasi Pembelajaran masing-masing provinsi dengan menyampaikan perhitungan jumlah guru,
5. Pengelolaan Sekolah nama guru dan mata pelajaran yang diampu, serta dan satuan pendidikan
6. Pengembangan Profesi Guru yang menjadi satuan administrasi pangkalnya;
dan Tenaga Kependidikan, serta c. memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV; dan
Pengembangan Manajemen d. bukan merupakan guru baru yang direkrut setelah peralihan kewenangan.
Sekolah 10. Pembelian Alat Multi Media Pembelajaran
7. Langganan Daya dan Jasa (biaya 11. Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi dan Sertifikasi Kejuruan
langganan listrik, air, telepon, 12. Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK dan/atau Praktek Kerja Industri
internet) (Prakerin)/Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dalam Negeri dan Pemagangan
8. Pemeliharaan dan Perawatan 13. Pengembangan Sekolah Rujukan
Sarana dan Prasarana Sekolah
PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL PENGGALANGAN DANA
[Pasal 11] Sumbangan dan [PASAL 12] Larangan untuk KS
Bantuan DILARANG berasal dari: (juga terdapat pada PP 17 Tahun 2010)
a. Perusahaan rokok dan/atau 1. Menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar,
lembaga yang menggunakan merk pakaian seragam, atau bahan pakaian seragam di Sekolah
dagang, logo, semboyan, dan/atau 2. Melakukan pungutan kepada siswa & orangtua siswa
warna yang diasosiasikan sbg ciri 3. Mencederai integritas evaluasi hasil belajar siswa
khas perusahaan rokok 4. Mencederai integritas seleksi pada PPDB
b. Perusahaan minuman 5. Melaksanakan kegiatan lain yang mencederai integritas
beralkohol dan/atau lembaga 6. Mengambil/mensiasati keuntungan ekonomi dari pelaksanaan
yang menggunakan merk dagang, kedudukan
logo, semboyan, dan/atau warna 7. Memanfaatkan asset Sekolah untuk kepentingan
yang diasosiasikan sbg ciri khas pribadi/kelompok diluar untuk urusan Sekolah
perusahaan beralkohol 8. Melakukan kegiatan politik praktis di Sekolah
c. Partai politik. 9. Mengambil keputusan atau tindakan melebihi kedudukan & tusi
KS
PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL PENGGALANGAN DANA

[PASAL 13] Mekanisme Laporan KS

Komite Sekolah menyampaikan laporan kepada orgtua/wali


siswa, masyarakat, dan Kepsek melalui pertemuan berkala
paling sedikit 1x dalam 1 semester

Laporan KS terdiri dari:


a. Laporan kegiatan KS (rutin dan berkala)
b. Laporan hasil perolehan penggalangan dana (dibuat setiap
melakukan penggalangan dana)
KRITERIA MINIMAL FORMAT
LAPORAN TAHUNAN KOMITE SEKOLAH
A. UMUM
 SK Pengangkatan Komite Sekolah
 Profil Pengurus Komite Sekolah

B. IKHTISAR PROGRAM KEGIATAN SELAMA 1 TAHUN


 Dana Yang Tersedia di Awal Tahun  Laporan per kegiatan Komite Sekolah berbentuk
 Laporan per Kegiatan Komite Penggalangan Dana (dituangkan dalam laporan
Sekolah Non Penggalangan Dana tahunan dan dibuat setiap kegiatan sebagai
o Ruang Lingkup Kegiatan pertanggungjawaban)
o Laporan Keuangan o Proposal Kegiatan untuk Penggalangan Dana
o Dokumenasi & Hasil kegiatan o Laporan Pemasukan dari Penggalangan Dana
o Laporan Pengeluaran dari Penggunaan Dana
o Dokumentasi & Hasil Kegiatan
 Dana Yang Tersisa Pada Akhir Tahun
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 14:
Ketentuan dalam Permendikbud ini harus disesuaikan dalam jangka
waktu 1 tahun sejak Permendikbud ditetapkan (30 Desember 2016).

1. Maka, batas waktu penyesuaian Komite Sekolah diseluruh Sekolah terhadap Peraturan
Menteri ini paling lambat 30 Desember 2017;
2. Dinas Pendidikan wajib memastikan setiap Sekolah wajib memiliki Komite Sekolah; dan
3. Sesuai dengan PP Nomor 17 Tahun 2010, pembentukkan Komite Sekolah dapat
menggunakan nomenklatur lain dengan pembentukan, struktur, tugas, dan fungsi yang
sama dengan Komite Sekolah sesuai peraturan perundang-undangan.
KETENTUAN PENUTUP DAN TINDAK LANJUT
1. Sumbangan, bantuan, dan DAK Fisik tidak dapat dilaksanakan apabila tidak terdapat Komite
Sekolah.
2. Pemerintah Daerah membuat aturan tentang batasan yang jelas mengenai apa yang dapat
dipungut dan yang tidak dapat dipungut melainkan dengan sumbangan/bantuan.
3. Regulasi yang dibuat oleh Pemerintah Daerah mengacu pada peraturan perundang-undangan
termasuk PP Nomor 17 Tahun 2010 dan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016.
4. Regulasi yang dibuat Pemerintah Daerah mengakomodir antara lain: prinsip tidak memungut dari
peserta didik atau orang tua/walinya yang tidak mampu secara ekonomis dan tidak dikaitkan
dengan persyaratan akademik untuk penerimaan peserta didik, penilaian hasil belajar peserta
didik, dan/atau kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
5. Dengan adanya regulasi tersebut, diharapkan Kepala Sekolah dan Komite Sekolah yang telah
melaksanakan penggalangan dana sesuai dengan peraturan perundang-undangan tidak terkena
Tim Saber Pungli maupun penegak hukum lainnya.
TANTANGAN REVITALISASI KOMITE SEKOLAH

1. Keterlibatan aktif peran anggota KS dan Orang tua/wali


2. Peran Dinas Pendidikan untuk :
a. memastikan adanya Komite Sekolah di setiap sekolah;
b. mencegah adanya Pungli berkedok sumbangan dan memberatkan
orang tua;
c. melakukan pengawasan pada saat memasuki tahun ajaran baru
(mulai bulan 5-7) agar jangan ada pungutan oleh sekolah dan
sumbangan oleh KS kepada org tua/wali.
TANTANGAN REVITALISASI KOMITE SEKOLAH

3. Bagi daerah yang belum menetapkan Wajib Belajar 12 Tahun maka sebaiknya
Perda yang mengatur penetapan APBS (Anggaran Pendapatan dan Biaya Sekolah)
untuk menetapkan iuran wajib (pungutan) oleh sekolah, dengan mengatur antara
lain :
a. APBS ditetapkan sebelum Tahun Ajaran Baru;
b. disusun oleh Sekolah dan KS dengan wajib memetakan kemampuan wali siswa
untuk SMA/SMK
c. APBS harus disetujui DISDIK dan ada waktu bagi DISDIK untuk mencermati
bahwa APBS tersebut tidak membebani orang tua/wali siswa.
d. APBS wajib disosialisasikan kepada seluruh orang tua/wali siswa.
BEBERAPA CONTOH PRAKTIK BAIK PENGGALANGAN BANTUAN
DAN SUMBANGAN

1. Bpk. Solihin, saat ini Kepala Sekolah SDN 3 Menteng Jakarta Pusat
a. Memanfaatkan dana CSR perusahaan-perusahaan di sekitar sekolah
b. Proposal diserahkan ke perusahaan-perusahaan itu.
c. Pengiriman yang ke 7 baru mendapat respons, diuji oleh manajemen untuk
melihat keseriusan ybs.
d. Menolak diberi bantuan dana dalam bentuk uang agar tidak repot. Bantuan
dalam bentuk sarana prasarana sekolah.
BEBERAPA CONTOH PRAKTIK BAIK PENGGALANGAN BANTUAN
DAN SUMBANGAN

2. SMPN 1 Karawang Barat – lomba penataan ruang kelas dan taman antar
paguyuban orang tua
a. Dengan adanya Paguyuban, orang tua mengetahui situasi kelas anaknya yang
sangat memprihatinkan.
b. Disepakati dengan Komite Sekolah dan kepala sekolah, untuk
menyelenggarakan lomba menata ruang kelas.
c. Kelas didisain oleh orang tua, siswa, dan wali kelas.
d. Sumbangan orang tua: dana sesuai kesepakatan paguyuban (yang kurang
mampu tidak diminta), tenaga, dan barang (tanaman, rak buku, foto, dll).
e. Hadiah: sumbangan piala dari Ditbindikkel dan BRI.
3. Sekolah-sekolah di Kabupaten Bantul – menyelenggarakan kelas orang tua
dengan dana infaq dari peserta yang hadir.
4. Sekolah PABH (Pengajian Ahad…) – Menambah luas sekolah dengan mengajak
masyarakat beramal jariyah melalui pembelian tanah wakaf.
5. PAUD Gajah Wong Yogyakarta – mengajak masyarakat (pengamen, pengemis,
dan pemulung) di bantaran sungai untuk mendanai sekolah melalui usaha
peternakan.
6. SMP Negeri 3 Depok – Kelas orang tua dan kelas motivasi untuk anak dengan
nara sumber orang tua siswa.
7. Sekolah Kebangsaan Setia Wangsa Kuala Lumpur – memperoleh dana CSR
10.000 ringgit. Dana dikelola oleh PIBG (Persatuan Ibu Bapa Guru) dengan di
antaranya mengadakan School Fair. Dana akhirnya menjadi sekitar 100.000
ringgit yang kemudian digunakan untuk perbaikan dan pengadaan sarana
sekolah.
8. Apa lagi?
TUGAS KELOMPOK – waktu 10 menit

1. Bagi kelas dalam dua kelompok SD dan SMP.


2. Bagi menjadi sub kelompok beranggotakan 5 orang.
3. Tentukan program sekolah yang akan disarankan untuk
dilaksanakan sekolah.
4. Identifikasi cara program itu dilaksanakan, termasuk
pendanaan.
KANAL PELAPORAN DAN INFORMASI

Unit Layanan Terpadu Saber Pungli

021-570 3303
0812 976 929 1193
021-5790 3020
193
021-573 3125 ult.kemdikbud.go.id
0821 1213 1323

pengaduan@kemdikbud.go.id lapor@saberpungli.id

Posko Pengaduan Itjen Kemdikbud LAPOR!

0812 976 929 1708

pengaduan@kemdikbud.go.id lapor.go.id
TERIMA KASIH

Staf Ahli Menteri Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

Anda mungkin juga menyukai