Anda di halaman 1dari 7

Komite Sekolah

Permendikbud No. 75 Tahun 2017


Tentang Komite Sekolah

Disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Peran Serta


Orang Tua Dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Oleh : David Kurniawan, S.Kom


LATAR BELAKANG REVITALISASI KOMITE SEKOLAH
1. Kepmendiknas Nomor 44/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah sudah tidak
relevan karena tidak mengacu pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (masih berdasarkan
UU Sisdiknas sebelumnya: UU Nomor 2 Tahun 1989 yang telah dicabut) dan PP Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Salah satu contoh norma yang sudah tidak
relevan adalah komponen keanggotaan Komite Sekolah masih memasukkan unsur Guru dari sekolah
yang bersangkutan.
2. Optimalisasi tugas dan fungsi Komite Sekolah
3. Menghindari praktik pungli (pungutan liar) baik yang dilakukan Sekolah maupun Komite Sekolah
4. Melindungi masyarakat yang kurang mampu
5. Perlunya transparansi alokasi anggaran dari Pemda/Pemerintah Pusat kepada sekolah dan
akuntablitas pertanggungjawaban penggalangan dana oleh Komite Sekolah.
6. Tujuan: Revitalisasi Komite Sekolah dengan Prinsip Gotong Royong
FUNGSI DAN TUGAS KOMITE SEKOLAH [PASAL 2 & 3]

1. Fungsi Komite Sekolah: Peningkatan MUTU PELAYANAN Pendidikan.


2. Tugas Komite Sekolah
a. Memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan pendidikan terkait:
1) Kebijakan dan program Sekolah;
2) RAPBS/RKAS;
3) Kriteria kinerja Sekolah;
4) Kriteria fasilitas pendidikan di Sekolah; dan
5) Kriteria kerjasama Sekolah dengan pihak lain.
b. Menggalang dana dan sumber daya pendidikan lainnya dari
masyarakat melalui upaya kreatif dan inovatif
c. Mengawasi pelayanan pendidikan di Sekolah
d. Menindaklanjuti keluhan, saran, kritik, dan aspirasi masyarakat atas
kinerja Sekolah
KEANGGOTAAN [PASAL 4]
YANG TIDAK DAPAT MENJADI
KOMITE SEKOLAH
Orangtua/wali dari Tokoh
siswa yang masih Masyarakat 1. Guru & Tenaga Kependidikan dari Sekolah
aktif
maks 30%

yang bersangkutan
maks 50% Memiliki pekerjaan dan 2. Penyelenggara Sekolah yang
Diharapkan ketua perilaku hidup yang bersangkutan Sekolah Swasta
Komite dari Orang menjadi panutan
Tua/Wali Tidak termasuk
ORANG YANG KARENA JABATANNYA BERPOTENSI
anggota/pengurus OPG
CONFLICT OF INTEREST TERHADAP PENGELOLAAN
dan pengurus Parpol
ANGGARAN NEGARA
3. Pemerintah Desa
Pakar Pendidikan Jumlah Anggota:
4. Pejabat daerah yang tergabungdalam
5-15 orang Forum Koordinasi Pimpinan
maks 30% Kecamatan/Pimpinan Daerah
Persentase ini merupakan
Pensiunan PTK batas maksimal sampai 5. Anggota DPRD
Berpengalaman di dengan jumlah anggota 6. Pejabat pemerintah pusat/pemda yang
bidang pendidikan memenuhi 100% yang membidangi pendidikan
disesuaikan dengan kondisi
daerah masing-masing.
KEANGGOTAAN & KOORDINASI [PASAL 4 9]
2. METODE PEMBENTUKAN 3. BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN

a. Dalam 1 Sekolah: melalui rapat a. Mengundurkan diri


orangtua/wali, dimusyawarahkan dan/atau b. Meninggal dunia
c. Tidak dapat melaksanakan tugas karena
melalui voting. Ditetapkan oleh Kepala
berhalangan tetap
Sekolah (Sesuai dengan PP 17 Tahun 2010) d. Dijatuhi pidana dan telah inkracht
b. Komite Sekolah Gabungan: bagi Sekolah
yang memiliki siswa kurang dari 200 dapat 4. PEMBINA KOMITE SEKOLAH
membentuk Komite Sekolah gabungan dgn Bupati/walikota, camat, lurah/kepala desa
Sekolah Lain. Pembentukannya difasilitasi sesuai dengan wilayah kerjanya
oleh Dinas Pendidikan sesuai
kewenangannya. Ditetapkan oleh Kepala 5. KOORDINASI DAN KONSULTASI
Sekolah yang memiliki siswa paling banyak Dengan Sekolah, Dewan Pendidikan, Dinas
c. Masa Jabatan: 3 tahun, dapat dipilih Pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya
kembali 1x

Anda mungkin juga menyukai