BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hal yang tidak dapat dipungkiri adalah keberadaan bahasa Inggris yang
merupakan salah satu bahasa yang paling banyak di gunakan di dunia, dan
menempati peringkat 1 tentunya. Posisi bahasa Inggris di dunia saat ini sama
dengan posisi bahasa Indonesia bagi rakyat Indonesia, Rakyat Indonesia yang
terdiri dari berbagai suku bangsa, dan tentu memiliki bahasa daerah sendiri –
Indonesia sebagai bahasa nasional. Begitu juga dengan bahasa Inggris. Bangsa
dalam pergaulan Internasional. Hal yang sudah dapat dipastikan bahwa jika
menggunakan bahasa Inggris maka bangsa itu akan terkucilkan dari pergaulan
bangsa – bangsa di seluruh dunia. Apalagi jika kita berbicara tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi. saat ini dunia barat, sebagai penggunaasli bahasa
Inggris, masih jadi pemimpin dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi.
Artinya jika kita ingin menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk
mewujudkanya kita harus menguasai bahasa asing. Dalam lampiran standar isi
SMP / MTs ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai tingkat fungsional
2
yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk menjelaskan masalah sehari –
tata bahasa dalam bahasa inggris tidak kalah penting. Hal ini dimaksudkan agar
dalam sebuah kalimat. Jika guru bertanya tentang jenis kata siswa sering kali
keliru, sering kali kata benda disebut dengan kata kerja, kata kerja disebut
Penggunaan kata kerja dalam setiap teks bahasa inggris hampir berbeda
– beda, contohnya dalam teks descriptive kita menggunakan VI,Vs, atau bahkan
V – es. Sementara dalam teks recount kita menggunakan V2, yang disebut
dengan past tense. Kata kerja juga terdiri – dari regular verbs ( kata kerja
beraturan ) dan irregular verbs ( kata kerja tak beraturan ). Perubahan kata kerja
untuk menunjukan waktu terjadinya peristiwa memang tidak ada dalam bahasa
kemarin, saat ini, besok, lusa atau tahun depan untuk menunjukan waktu
Dapat dipastikan bahwa dengan menentukan sendiri jenis kata kerja baik
yang regular verbs maupun irregular verbs dalam teks siswa akan keliru. Tidak
3
jarang jenis kata benda, kata sifat maupun keterangan dianggap sebagai kata
kerja. Dengan menggaris bawahi kata kerja beraturan ( regular verbs ) dan kata
kerja tidak beraturan ( irregular verbs ) yang terdapat dalam teks, diharapkan
kedua jenis kata kerja tersebut. Dan diharapkan dalam mengerjakan soal yang
menggunakannya.
Metode diskusi merupakan metode yang membuat para siswa aktif karena
semua siswa memperoleh kesempatan berbicara atau berdialog satu sama lain.
B. Rumusan masalah
Apakah dengan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran regular verbs dan irregular verbs pada siswa kelas IX A SMP 1
C. Manfaat
1. Bagi siswa :
2. Bagi guru :
D. Tujuan penelitian
E. Batasan masalah
2012/2013.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil belajar
jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu
hasil dan belajar, istilah hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa
yang telah dilakukan. Berikut ini adalah beberapa depinisi tentang prestasi
belajar.
perubahan tingka laku siswa. Jadi prestasi adalah hasil maksimal dari
belajar.
salah satu fungsi hasil belajar siswa diantaranya ialah siswa dapat mencapai
prestasi yang maksimal sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki, serta
hadapi / alami.
Indonesia disebut ” kata kerja beraturan ” , adalah kata – kata kerja yang verb 1
verbs ( kata kerja tidak beraturan )adalah kata – kata kerja yang perbahan dari
verb 1 ke verb 2 atau ke verb 3 tidak dengan menambahkan imbuhan – ed, atau
– d, kata – kata kerja ini berubah secara tidak beraturan. Contohnya, go – gone
C. Metode diskusi
dengan kelas lain. Untuk itu guru harus mampu menerapkan berbagai metode
pembelajaran.
adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk saling brtukar
dan tujuan pembelajaran ranah efektif. Karena itu ada tiga macam tujuan
8
pemecahan masalah.
ini bila digunakan dalam proses belajar mengajar dapat merangsang murid
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Setting
a. Tempat
Tempat penelitian adalah SMP 1 Koba, dengan Alamat Jalan Raya Arung
Dalam koba.
b. Waktu
Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober sampai bulan Nopember 2012.
2012;
2012;
tahun 2012;
2. Subjek penelitian
3. Sumber data
a. Data primer
− Pre test
Dalam pre - test peneliti memberikan test kepada siswa berupa pilihan
− Post test
Dalam post peneliti memberikan test yang sama seperti dalam kegiatan
penulis.
11
b. Data skunder
a. Pre test
Peneliti juga melakukan penilaian terhadap test, yang disebut sebagai hasil
test.
b. Post test
c. Observasi
5. Validasi data
6. Analisis data
Siklus 1
a. Rencana tindakan
Menyiapkan teks
b. Pelaksanaan tindakan
c. Observasi
d. Refleksi
Siklus 2
1.
BAB IV
A. Hasil penelitian
1. Pra siklus
berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 10 soal test. Soal tersebut
dalam kalimat past tense, yang berupa kata kerja beraturan ( regular verb )
maupun ( iregular verb ). Pada dasarnya pembelajaran kalimat past tense ini,
baik regular verb, maupun iregular verb telah pernah dipelajari siswa ketika
mereka berada di jelas VIII. Setelah siswa selesai mengerjakan test, penulis
30.00%
25.00%
5.00%
0.00%
Persentase Nilai
14
2. Siklus. 1
tahapan refleksi.
a. Tahapan Perencanaan
berurutan pada kata – kata kerja tersebut peneliti juga menyusun alat
b. Tahapan Pelaksanaan
tata bahasa berupa penggunaan kalimat simple past tense dalam teks,
peneliti menjelaskan kata kerja kedua dalam simple past tense yang
dalam teks yang telah digaris bawahi dan diberikan nomor secara
berurutan. Jumlah kata kerja dalam teks adalah 21 kata kerja. Dalam
tahap ini siswa juga membuat kolom - kolom pada lembaran folio
c. Tahapan Pengamatan
N Kriteria
Poin yg diamati
o Sangat baik Baik Cukup Kurang
1 Keaktifan siswa X
2 Perhatian siswa X
3 Kedisiplinan X
4 Penugasan/resitasi X
rasa ingin tahu bagi para siswa. Perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran ini adalah baik, hal ini dikarenakan adanya kata kerja
d. Tahapan Refleksi
individu, dengan menggunakan tes yang sama pada para siklus. Hal
70.00%
60.00%
50.00%
Sangat baik
40.00% Baik
Cukup
30.00% Kurang
20.00%
10.00%
0.00%
Persentase Nilai
17
dua dalam kalimat past tense. Namun masih banyak juga siswa yang
Dari temuan ini dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa belum
3. Siklus 2
a. Tahapan perencanaan
kerja lebih banyak dari klus 1 dan lebih bervariasi. Penulis meyusun
b. Tahapan pelaksanaan
c. Tahapan pengamatan
Kriteria
N
Poin yg diamati Sangat baik Baik Cuku Kuran
o
p g
1 Keaktifan siswa X
2 Perhatian siswa X
3 Kedisiplinan X
4 Penugasan/ X
resitasi
Keterangan √ ( Peneliti ) ; X ( Kolaborator )
ini muncul dari keingintahuan yang lebih dari para siswa , perhatian
siswa dalam siklus ini sangat baik, hal ini muncul karena kata –kata
sangat baik. Hal ini tentunya dapat dilihat ketika siswa mengerjakan
19
d. Tahap refleksi
diadakan tes soal tes pun sama dengan soal tes pada pra siklus dan
45.00%
40.00%
35.00%
30.00% Sangat baik
25.00% Baik
20.00% Cukup
Kurang
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
Persentase Nilai
kedua baik yang regular maupun yang irregular. Menurut peneliti hal
mapun irregular yang didapat siswa dari teks yang diberikan mulai
dari siklus 1 sampai siklus 2. Sehingga hal ini memacu siswa untuk
peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 2 lebih baik dari pada pra
Berikut di sajikan tabel hasil tes Pra siklus, Siklus 1 dan siklus 2
Jumlah Persentase
Kriteria Pra Siklus Siklus Pra Siklus 1 Siklus 2
Siklus 1 2 Siklus
Sangat 7 17 11 25,93% 62,96% 40,74%
baik
Baik 5 0 10 18,52% - 27,04%
Cukup 7 3 6 25,93% 11,11% 22,22%
Kurang 8 7 0 29,63% 25’93% -
A. Pembahasan
siswa yang memperoleh nilai dengan kriteria sangat baik pada siklus
analisis hasil tes ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil akhir
tidak adanya siswa yang mempunyai nilai kurang dan ini harapan dari
prestasi tinggi, hal ini didukung pula dengan prilaku siswa terutama
dalam teks juga sangat membantu siswa untuk membedakan kata kerja
teks yang diberikan kepada siswa dengan menggaris bawahi kata kerja
kedua akan sangat membantu siswa dalam memahami kata kerja ke dua
memahami regular verb pada kalimat past tense yaitu kata kerja yang
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, dapat disimpulkan
bahwa dengan menggaris bawahi kata – kata kerja bentuk kedua dalam teks
recount terbukti mampu membantu siswa dalam memahami regular verb dan
irregular verb. Hal ini bias dilihat dari perbandingan tes ketiga siklus tersebut
pada bab IV. Dari analisis hasil tes, peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil
akhir dari seluruh tes tetap mengalami peningkatan. Karena pada akhir siklus
tidak adanya siswa yang mempunyai nilai kurang. Dan ini merupakan kriteria
B. Saran
Dengan menggarisi kata – kata kerja yang terdapat di dalam teks recount
mampu membuat siswa untuk meningkatkan hasil belajar. Selain itu siswa
mampu mengingat dan memahami kata – kata kerja bentuk kedua baik yang
regular verb maupun irregular verb. Namun penulis menyarankan agar kata –
kata kerja yang terdapat di dalam teks, tidak hanya sebatas jenis teks recaunt
saja. Tetapi bisa juga pada jenis teks lainya seperti descriptive, report dan teks
yang lain. Hal ini dimaksudkan agar siswa memahami bentuk – bentuk kata
kerja. Baik kata kerja bentuk 1, kata kerja yang mendapatkan penambahan –s, -
es, pada akhir kata, kata kerja bentuk kedua, dan kata kerja bentuk ketiga siswa
juga perlu dibiasakan mencatat/ mengingat meaning ( arti ) setiap kata kerja.
Sebuah metode terbaik sekaligus memerlukan pembiasaan agar dapat berhasil
guna.
24
REFERENSI