Anda di halaman 1dari 4

MENINGKATKAN SPEAKING SKILL SISWA MELALUI ROLE PLAY PADA

MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SMP N 2 SRUMBUNG

Laila Nur Hanifah1), Dr. Nunik Sugesti, S.Pd., M.Hum.2)


1
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Negeri Yogyakarta
2
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Negeri Yogyakarta
1
email: laila7586fbs.2019@student.uny.ac.id
2
email: nuniksugesti@uny.ac.id

ABSTRAK
Selain sarana komunikasi antarindividu, bahasa memudahkan manusia untuk
memahami pesan yang disampaikan orang lain. Kemampuan berbicara atau speaking
skill diperlukan agar siswa dapat menguasai bahasa Inggris secara sempurna. Salah
satu metode yang dapat dilakukan yakni role play. Kegiatan ini dilakukan di SMP N
2 Srumbung, tepatnya di kelas 7D dan 7E dengan metode observasi kualitatif.
Kegiatan ini dilakukan dalam 2 siklus untuk masing-masing kelas yang dilaksanakan
pada tanggal 9, 11, 23, dan 25 Agustus 2022. Setelah melakukan penelitian,
didapatkan hasil bahwa kemampuan speaking siswa-siswi kelas 7D dan 7E
meningkat. Meskipun demikian, tingkat kecemasan mereka turut meningkat.

Keyword: role play, speaking skill, SMP N 2 Srumbung, bahasa Inggris, observasi

Pendahuluan Dalam mempelajari bahasa, ada 4


Bahasa merupakan sarana untuk keterampilan dasar yang wajib
berkomunikasi antar individu. Bahasa dikuasai yakni listening, speaking,
memudahkan kita untuk memahami writing, dan reading skills. Listening
pesan yang disampaikan orang lain dan reading skills termasuk ke dalam
baik dengan gerakan maupun kata kelompok receptive understanding
yang disampaikan melalui lisan atau atau passive skills sebab siswa atau
tulisan. Selain itu, bahasa juga dapat orang yang mempelajari bahasa baru
menyatukan masyarakat dari berbagai hanya perlu menerima dan memahami
latar belakang baik secara regional bahasa tersebut melalui kegiatan
maup mendengar dan membaca. Sebaliknya,
reading (membaca) dan speaking yang diperankan (Soleh, M.,
(berbicara) masuk ke dalam Suparman, U., & Herpratiwi, 2014: 3).
productive skills atau active skills. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk
Masing-masing kemampuan dasar ini melatih siswa dalam menghadapi
secara alami mendukung kemampuan situasi yang sebenarnya menggunakan
lainnya (Masduqi, 2006: 507). bahasa Inggris sehingga mereka dapat
mengembangkan kemampuan
Di SMP N 2 Srumbung,
berkomunikasi secara natural.
khususnya dalam mata pelajaran
bahasa Inggris, proses penguasaan Penelitian ini bertujuan untuk:
kemampuan dasar bahasa tersebut
1. Melaksanakan pembelajaran
telah diterapkan, baik secara aktif
bahasa Inggris menggunakan
maupun pasif melalui kegiatan
metode role play untuk materi
membaca, menulis, dan mendengarkan.
Introducing to Others.
Sayangnya, para peserta didik belum
menguasai speaking skills dengan baik. 2. Melatih dan meningkatkan

Hal ini disebabkan oleh beberapa keterampilan speaking siswa

faktor, seperti kurangnya sikap untuk memperkenalkan orang lain.

percaya diri pada siswa, kurangnya


kosa kata dalam bahasa Inggris, serta
Metode Penelitian
kegiatan dalam belajar mengajar yang
Metode yang digunakan dalam
kurang mendukung siswa-siswi untuk
penelitian ini adalah observasi
melatih speaking skill mereka.
kualitatif. Mahasiswa meminta peserta
Terdapat berbagai macam metode didik untuk membuat dialog secara
untuk melatih speaking skill siswa, berkelompok (4 orang) lalu masing-
yakni membaca keras (reading aloud), masing anak saling memperkenalkan
discussion, storytelling, dan bermain teman mereka. Kemudian, masing-
peran (role play). Pada kesempatan ini, masing kelompok mempraktikkan
mahasiswa memilih kegiatan role play dialog mereka dengan maju ke depan
untuk membantu melatih speaking kelas dan berdialog sesuai dengan apa
skill siswa-siswi SMP N 2 Srumbung, yang telah mereka buat.
khususnya kelas 7D dan 7E. Role play
Sementara itu, objek dari
merupakan kegiatan bermain peran
penelitian ini adalah siswa-siswi kelas
atau simulasi tingkah laku dari orang
7D dan 7E yang masing-masing kesalahan pelafalan (pronunciation).
berjumlah 30 anak. Penelitian ini Mahasiswa kemudian mengizinkan
dilakukan dalam dua siklus. Siklus beberapa kelompok untuk melihat
pertama dilaksanakan pada tanggal 9 buku catatan dengan syarat mereka
dan 11 Agustus 2022. Siklus kedua harus mengulangi praktik di
dilaksanakan pada 23 dan 25 Agustus pertemuan berikutnya. Di akhir sesi,
2022. mahasiswa mengulang kembali kata-
kata yang sering salah diucapkan oleh
siswa.
Hasil dan Analisis
Pada siklus kedua, mahasiswa
Penelitian ini dilakukan sebanyak
meminta semua kelompok untuk
2x untuk masing-masing kelas untuk
mengulang kembali dialog mereka
materi Introducing to Others. Pada
dalam bahasa Inggris tanpa teks. Dari
siklus pertama, mahasiswa mendapat
hasil pengamatan, sebagian kelompok
beberapa temuan selama melakukan
tampak lebih cemas karena belum
penelitian ini. Pertama, siswa menjadi
hafal dengan dialog mereka. Sebagian
termotivasi untuk melakukan kegiatan
lain tampak percaya diri meskipun
role play karena dialog yang
masih terdapat beberapa kesalahan
digunakan berhubungan erat dengan
dalam pengucapan kata.
kehidupan sehari-hari sehingga dalam
siswa tidak mendapat kendala saat Selain itu, siswa-siswi yang sudah
membuat dialog dalam bahasa hafal atau sudah memahami materi ini
Indonesia. Akan tetapi, siswa tampak lebih percaya diri saat
mengalami kesulitan untuk mahasiswa menanyai mereka
menerjemahkan dialog yang telah ungkapan-ungkapan yang dipakai
dibuat tersebut dalam bahasa Inggris dalam materi ini.
sehingga mahasiswa turut membantu
penerjemahan dialog tersebut.
Kesimpulan
Kedua, pada saat praktik maju ke
Dari hasil penelitian ini, dapat
depan kelas, masih banyak siswa yang
disimpulkan bahwa bermain peran
belum percaya diri dalam berdialog
atau role play efektif membantu siswa
dalam bahasa Inggris. Hal ini
dalam meningkatkan speaking skill
dikarenakan mereka takut melakukan
mereka. Siswa terbukti menjadi lebih
termotivasi dan lebih percaya diri
dalam pembelajaran bahasa Inggris
dibandingkan sebelumnya. Meskipun
demikian, tingkat kecemasan (anxiety)
mereka saat diminta untuk role play
tanpa teks meningkat. Hal ini tentu
saja dapat menghambat proses
peningkatan kemampuan berbicara
mereka. Untuk itu, perlu adanya
motivasi dari guru untuk membantu
siswa menghadapi kecemasan yang
dirasakan saat berbicara bahasa
Inggris.

Daftar Pustaka
Masduqi, H. 2016. Integrating
Receptive Skills and Productive
Skills into a Reading Lesson.
Proceeding The 2nd International
Conference on Teacher Training
and Education Sebelas Maret
University. 2(1): 507-511

Soleh, M., Suparman U., Herpratiwi.


2014. Pembelajaran Speaking
dengan Metode Role Play
Menggunakan Teks Berbentuk
Narrative pada Siswa Kelas XI
SMA Negeri 1 Kotabumi Lampung
Utara. Diakses dari:
https://media.neliti.com/media/publ
ications/192475-ID-pembelajaran-
speaking-dengan-metode-role.pdf

Anda mungkin juga menyukai