Anda di halaman 1dari 5

Strategi Peningkatan Mutu Tembakau Besuki

Na-Oogst di PTPN X Kebun Kertosari Jember


Tanaman tembakau adalah tanaman perkebunan yang merupakan
komoditas unggulan di Kabupaten Jember. Perusahaan Tembakau
PTPN X mengemban usaha tembakau Na-Oogst dan Tembakau
Bawah Naungan (TBN) yang dijadikan sebagai rokok cerutu dimana
kualitas rokok yang dihasilkan bagus sehingga dapat diekspor ke luar
negeri khususnya Belanda.
Harga tembakau sangat bergantung pada kualitasnya, sehingga
keberhasilan dalam budidaya tanaman tembakau tidak hanya
ditentukan oleh kuantitas melainkan juga kualitas. Kualitas tembakau
dibedakan menjadi tig akelas, yakni dekblad, omblad, dan filler.
Adanya penurunan mutu tersebut merupakan salah satu indikator
kinerja perusahaan semakin menurun. Faktor lain yang juga dapat
menyebabkan penurunan mutu atau kualitas tembakau adalah cuaca,
terutama tingginya curah hujan.
Penurunan mutu dapat dianalisis dengan diagram tulang ikan dan
diagram pareto. Analisis pareto atau disebut juga dengan Vilvredo
Pareto Analys (VPA) adalah teknik untuk menghitung angka-angka dan
jenis kemungkinan cacat yang terjadi dalam sebuah produk atau jasa.
Tujuan, Metode Penelitian, dan Opini
Langkah - langkah penerapan konsep Pareto sebagai berikut: Tujuan Penelitian:
(1) Identifikasi Masalah, (2) Mencocokan akar penyebab masalah -Mengetahui penyebab penurunan mutu tembakau Besuki Na-Oogst
utama yang mengarah pada keadanya masalah, (3) Periksa daftar -Mengetahui strategi peningkatan kinerja mutu perusahaan dengan
masalah dan beri masing - masing skor berdasarkan kepentinganya, menganalisis kondisi dan gambaran pada proses pengolahan
(4) Menempatkan masalah pada kelompok - kelompok yang semua tembakau
memiliki akar penyebab yang sama, (5) Menjumlah skor dan melihat -Menganalisis faktor penyebab terjadinya penurunan mutu tembakau
kelompok mana yang memiliki skor tertinggi kemudian Besuki Na-Oogst PTPN X Kebun Kertosari
mengidentifikasi, (6) Menyusun data menjadi informasi yang berguna
dengan menggunakan diagram pareto sejumlah data yang besar Metode = Penelitian pada 2016. Lokasi penelitian dilakukan secara
dapat disaring menjadi informasi sengaja pada PTPN X Kebun Kertosari. Analisis data menggunakan
metode deskriptif analitis. Metode pengumpulan data primer dengan
Jurnal yang telah kami review merupakan jurnal yang observasi, Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara. Data
pengambilan keputusanya menggunakan Analisis Pareto. sekunder diperoleh dari BPS, dokumen kantor PTPN X Kebun
Analisis ini merupakan analisis yang paling muda, yang dapat Kertosari. Responden purposive sampling, yaitu manager
membantu dalam pengambilan sebuah keputusan yang pengolahan, asisten manajer, juru teknik fermentasi, sortasi tahap I/II,
paling efektif dari berbagai pilihan yang ada, tehnik sortasi tahap III/IV, sortasi filter, sortasi dekblad/omblad, juru teknik
pengambilan keputusan pareto ini dapat memberikan manfaat nazien/nametten dan juru teknik pengebalan. Analisis diagram tulang
perubahan yang paling besar dalam sebuah pekerjaan seperti ikan lalu. Analisis secara kuantitatif dengan diagram pareto.
mampu menampilkan pilihan tindakan yang dapat menjadi Hipotesis:
pertimbangan sebelum pengambilan sebuah keputusan. (1) Penyebab mutu tembakau Na-Oogst PTPN X
Menurut kami sesuai atau relevan, Karena pembahasan pada Kebun Kertosari yang tidak mampu mencapai target,
jurnal Strategi Peningkatan Mutu Tembakau Besuki Na-Oogst yaitu SDM, metode, bahan baku. (2) Penyebab
Di Ptpn X Kebun Kertosari Jember yaitu permasalahan utama terjadinya penurunan mutu tembakau Na-
dianalisis dan dikelompokan kemudian dibentuk dengan Oogst PTPN X Kebun Kertosari, yaitu kelalaian dan
Diagram pareto pada 15 permasalahan yang diidentifikasi keterbatasan keterampilan SDM. (3) Penyebab faktor
dengan nilai tingkat frekuensi yang berbeda menggunakan yang mempengaruhi mutu tembakau Na-Oogst PTPN
presentase, tingkat skor frekuensi tertinggi permasalahan ada X Kebun Kertosari tidak mampu mencapai target,
dalam kelalaian tenaga kerja. yaitu SDM dan strategi peningkatan mutu.
Hasil Pembahasan
Hierarki SDM didukung dengan faktor pendukung yang Strategi yang digunakan alam memperbaiki kinerja
berada di bawahnya yaitu keterampilan SDM (0,570). mutu Tembakau Besuki Na-Oogst PTPN X Kebun
Dilanjutkan dengan komputasi strategi alternative untuk Kertosari yaitu dengan perbandingan berpasangan
meningkatkan kierja mutu tembakau yaitu kualitas SDM (Pairwise comparison) dengan menggunakan
(0,359), research and development (0,084), sarana perangkat lunak expert choice dan diperoleh bobot
proses produksi (0,040), sistem proses terintegrasi tertinggi yaitu SDM (0,440), metode (0,283), bahan
(0,334), dan treatment (0,183). Kualitas SDM sangat baku (0,182), mesin (0,026), dan lingkungan
berpengaruh pada peningkatan mutu tembakau. SDM (0,069).
yang terampil dengan memanfaatkan sarana prasarana
serta teknologi yang ada dapat menghasilkan tembakau
yang berkualitas begitupun sebaliknya. Analisis mutu tembakau Besuki Na-Oogst PTPN X
Kebun Kertosari dianalisis dengan menggunakan
diagram pareto untuk menentukan permasalahan
Kualitas SDM merupakan strategi utama atau utama. Teknik pengambilan keputusan dengan
strategi yang diprioritaskan karena SDM bagian analisis pareto memberikan manfaat perubahan
dari penanggung jawab dan penggerak suatu yang paling besar dalam sebuah permasalahan
kegiatan. Kualitas suatu produk dapat di misalnya pada analisis mutu tembakau mampu
kendalikan oleh SDM yang terampil, sehingga untuk memberikan pilihan tindakan yang dapat
mampu untuk menghasilkan tembakau yang baik. digunakan menjadi sebuah pertimbangan sebelum
Faktor yang paling berpengaruh terhadap mengambil sebuah keputusan. Pengambilan
peningkatan kinerja mutu tembakau Besuki Na- keputusan pada mutu tembakau dengan teknik
Oogst di PTPN X Kebun Kertosari adalah SDM. Vilfredo Pareto Analysis (VPA) atau analisis pareto
Strategi peningkatan kualitas SDM sebagai strategi dengan berfokus pada sumber daya manusianya,
utama dan strategi pendukung, yaitu adanya karena berhubungan langsung dengan hal
sistem proses terintegrasi, perbaikan treatment, pembelian bahan baku dan proses produksinya
pengembangan research and development serta serta juga akan berpengaruh terhadap hasil akhir
tersedianya sarana proses produksi yang lengkap. tembakau.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu Tembakau Besuki Na-Oogst PTPN X Kebun Kertosari

Lingkungan
Mesin Cuaca ialah faktor alam
Kendala yang terjadi yaitu yang tidak dapat diprediksi.
Metode pada kondisi mesin yang Cuaca berpengaruh
terdapat benda berupa terhadap semua tahap
Bahan baku Metode yang sederhana dan
tradisional. oli/cairan pelumas mesin dan pengusahaan tembakau,
Sumber Daya Manusia Bahan baku yang kurang mulai dari budidaya,
Sortasi dilakukan sebanyak 4 jarum, yang itu dapat merusak pengeringan hingga
(SDM) baik, nantinya pada proses kali. Kesalahan lain yakni kualitas dari tembakau na-
pengolahan.
pengolahan akan diberikan kesalahan masak fermentasi, oogst itu sendiri. Proses
Semua tahapan mulai dari
perlakuan yang sedemikian kurangnya penelitian dan pengolahan masih
budidaya, pengeringan dan
menggunakan mesin-mesin
pengolahan yang melakukan rupa agar tembakau dapat pengembangan,
mencapai kualitas yang keterbatasan perlakuan tradisional, belum adanya
sumber daya manusia dan
diharapkan. Kesalahan proses produksi. pembaharuan mesin
akan mempengaruhi kualitas
bahan baku antara meliputi pengolahan seperti mesin
tembakau Besuki na-oosgt
sortasi, penjahit kemasan dan
yakni meliputi kelalaian tenaga kesalahan masak petik,
kesalahan masak curing, dan mesin kontrol tembakau
kerja atau petugas, kurangnya
kesalahan romposan. (aroma, daya bakar, rasa dan
pengalaman kerja, kurangnya
lainnya).
keterampilan kerja, dan usia
tenaga kerja.
Daftar Pustaka
- Anggitaningsih, R., dan M. S. Hisan. 2018. Potret Perempuan Buruh PTPN X Kertosari Ajung Kalisat dalam
Meningkatkan Perekonomian Keluarga. An-Nisa, 11(2): 179-196.
- Darmasetiawan N, Istiko AW. 2012. Pengaruh faktor internal petani terhadap peningkatan mutu tembakau di
Desa Pacekelan Kec. Purworejo Kabupaten Purworejo. Surya Agritama 1(1): 48–58.
- Herjanto, E. 1999. Menejemen Operasi. Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo.
- Kelejan,R.A., V.P.K.Lengkong. H.N.Tawas. 2018. Pengaruh Perencanaan Sumber Daya Manusia dan
Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT.Air Manado. EMBA, 6 (4) : 1918-1927
- Marimin, N. Maghfiroh. 2011. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Rantai Pasok.
Bogor:IPB Press
- Mayangsari D, Hadi SP, Hidayat W. 2014. Pengaruh peran total quality management dan kompensasi terhadap
kualitas sumber daya manusia PT. Djarum (studi kasus pada pabrik BL 53 Kudus). Diponegoro Journal of Social
and Politic 2014: 1–8.
- Ramadhani GS, Wilandari Y, Suparti S. 2014. Analisis pengendalian kualitas menggunakan diagram kendali
demerit (studi kasus produksi air minum dalam kemasan 240 Ml di PT TIW). Jurnal Gaussian 3(3): 401–410.
- Rusdianto AS, Novijanto N, Alihsany R. 2011. Penerapan statistical quality control (sqc) pada pengolahan kopi
robustacara semi basah. Jurnal Agrotek 5(2): 1–16.
- Auliana K. N., Rudi W., dan M. Rondhi. 2015. Strategi Peningkatan Mutu Tembakau Besuki NA-OOGST di
PTPN X Kebun Kertosari Jember. Jurnal Manajemen & Agribisnis. 14 (02): 174-185
- Tobacco Control Support Center-IKMI. 2014. Bunga Rampai Fakta Tembakau dan Permasalahannya di
Indonesia. Jakarta Pusat: Tobacco Control Support Center-IKMI
- Utami SW, Daryanto A, Rujito H. 2014. Strategi peningkatan dayasaing tembakau besuki naoogst berbasis
perbaikan kinerja mutu. Jurnal Manajemen dan Agribisnis 11(2): 100–109.

Anda mungkin juga menyukai