Simpangan Baku (Standar Deviasi)

Simpangan baku (standar deviasi) dari

sekumpulan bilangan adalah akar dari jumlah
deviasi kuadrat dari sekumpulan bilangan itu dibagi
dengan banyaknya bilangan. Sedangkan variansi
adalah kuadrat dari simpangan baku (standar
deviasi).
a. Data Tunggal
k
Rumus:  x  x 
2
i
SD  i 1
N
 k

 x  x 
2
i
Variansi:
SD 2  i 1
N

dimana:
SD = simpangan baku (standar deviasi)
xi = data ke-i
x = mean
N = banyaknya data
Contoh:
Tentukan simpangan baku dari data 3, 4, 5, 6, dan 7.
Jawab:
3  4  5  6  7 25
x  5
5 5
k

 ix  x 2

SD  i 1
N

 SD 
3  52  4  52  5  52  6  52  7  52
5
 SD 
 2  1
2 2 2
 0 1  2 2 2

4 1 0 1 4
 SD 
5

10
 SD   2  1,41
5

2 2
Sedangkan variansiny a SD  1,41  2
b. Data Berbobot
k

 f i xi  x 
2
Rumus:
SD  i 1
N

 f i xi  x 
2

Variansi:
SD 2  i 1
N

dimana:
xSD i
= simpangan baku (standar deviasi)
x= data ke-i
=f i mean
= frekuensi ke-i
N = banyaknya data
Contoh:
Tentukan standar deviasi dari data berikut.
Nilai f
3 2
4 8
5 10
6 16
7 4

Jawab:
Nilai fᵢ f ᵢxᵢ x xi  x xi  x 2 f i xi  x 
3 2 6 -2,3 5,29 10,58
4 8 32 -1,3 1,69 13,52
5 10 50 5,3 -0,3 0,09 0,9
6 16 96 0,7 0,49 7,84
7 4 28 1,7 2,89 11,56
Σ 40 212 44,4
 k

fx i i
212
x i 1
  5,3
fi 40

 f i xi  x 
2

SD  i 1
N

44,4
 SD   1,11  1,054
40

Jadi, standar deviasinya adalah 1,054 dan nilai variansin ya

SD 2  1,054 2  1,11
c. Data Kelompok
k

Rumus: SD 
 f x  x 
i 1
i i
2

N
dimana:
SD = simpangan baku (standar deviasi)
= data ke-i
xi = mean
x = frekuensi ke-i
N
f = banyaknya data
i
Contoh:
1. Tentukan nilai standar deviasi dan nilai variansi dari data dalam
tabel distribusi sebagai berikut.
Nilai fᵢ
50 – 59 8
60 – 69 10
70 – 79 16
80 – 89 11
Jawab: 90 – 99 5

Nilai fᵢ xᵢ fᵢxᵢ x xi  x xi  x 2 f i xi  x 

2

50 – 59 8 54,5 436 -19 361 2.888

60 – 69 10 64,5 645 -9 81 810
70 – 79 16 74,5 1.192 73,5 1 1 16
80 – 89 11 84,5 929,5 11 121 1.331
90 – 99 5 94,5 472,5 21 441 2.205
50 3.675 7.250
 k

fx i i
3.675
x i 1
  73,50
fi 50

 f x  x 
2
i i
7.250
SD  i 1
  145  12,042
N 50
Jadi, SD = 12,042

Variansiny a adalah SD  12,042  145

2 2
ANGKA BAKU (NILAI STANDAR)
Jika diketahui data , , , . . . , dengan rata-rata
x
dan simpangan baku S, maka data , , , . . . , disebut
data mentah atau nilai mentah. Kita tidak dapat
membandingkan dua keadaan atau lebih hanya dari
nilai mentah masing-masing.
Perhatikan contoh berikut.
Budi mendapatkan nilai 80 untuk ulangan
Matematika dengan rata-rata 70 dan simpangan baku
8. Sedangkan untuk pelajaran Akuntansi, Budi
mendapatkan nilai 90 dengan rata-rata 80 dan
simpangan baku 12.
 Dari nilai yang diperoleh terlihat bahwa Budi
mendapat nilai lebih baik untuk pelajaran Akuntansi
daripada nilai Matematika, tetapi kita tidak dapat
mengatakan bahwa Budi lebih baik daripada pelajaran
Akuntansi karena nilai rata-rata dan simpangan baku
kedua pelajaran tersebut juga berbeda.
Untuk menentukan data manakah yang lebih baik
maka kita perlu mengubah nilai mentah menjadi nilai
standar atau angka baku. Angka baku yang lazim
dipergunakan adalah z-score yang dirumuskan sebagai
berikut.
 xx
z
S
dengan:
= angka baku atau nilai standar
x = nilai mentah
x = nilai rata-rata
S = simpangan baku
Untuk contoh diatas,

Nilai standar untuk Matematika: z  x  x  80  70  1,25

S 8
Nilai standar untuk Akuntansi: x  x 90  80
z   0,83
S 12
 Nilai tersebut menggambarkan bahwa nilai
Matematika Budi menyimpang sebesar 1,25 di atas
nilai rata-rata Matematika dan nilai Akuntansi Budi
menyimpang sebesar 0,83 di atas nilai rata-rata
Akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan
Budi lebih baik pada pelajaran Matematika
dibandingkan dengan Akuntansi.
KOEFISIEN VARIASI (VARIABILITAS)

Koefisien variasi atau variabilitas adalah

perbandingan antara simpangan standar dengan
dengan nilai rata-rata hitungnya yang dinyatakan
dengan persentase. Koefisien variasi (KV)
ditentukan oleh rumus berikut.
S
KV   100%
x
dengan S = simpangan standar dan x = rata-rata hitung.