Anda di halaman 1dari 13

ASAH POTENSI DAN KECERDASAN

ANAK DENGAN PERMAINAN


EDUKATIF
DEFINISI BERMAIN
Bermain merupakan suatu tindakan yang
dilakukan secara sukarela untuk memperoleh
kesenangan dan kepuasan.

Bermain merupakan aktivitas yang dapat


menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan
anak dan merupakan cerminan kemampuan
fisik, intelektual, emosional dan sosial
Keuntungan Bermain
•Membuang ekstra energi.
•Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian
tubuh, seperti tulang, otot dan organ-organ.
•Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang
nafsu makan anak.
•Anak belajar mengontrol diri.
•Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang
akan berguna sepanjang hidupnya.
•Meningkatnya daya kreativitas.
•Mendapat kesempatan menemukan arti
dari benda-benda yang ada disekitar
anak.
•Merupakan cara untuk mengatasi
kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
•Kesempatan untuk bergaul dengan anak
lainnya.
•Kesempatan untuk mengikuti aturan-
aturan.
•Dapat mengembangkan kemampuan
intelektualnya
Macam-macam Bermain
1. Bermain aktif Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan
diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Seperti:
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
contoh: memeriksa alat permainan, memperhatikan, mengocok-
ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, dan menekan.
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
contoh: Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok- balok
menjadi rumah-rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
contoh: bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan
teman-temannya.
d. Bermain fisik
contoh: bermain bola, bermain tali.
2. Bermain pasif Pada permainan ini anak bermain
pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.
Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah
bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk
mengatasi kebosanan dan keletihannya.

Contoh:
Melihat gambar di buku/majalah, mendengar
cerita atau musik,menonton televisi dsb.
Empat parameter yang dipakai dalam
menilai perkembangan anak
Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh).

Gerakan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda dll).

Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah,


berbicara spontan).

Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi dengan


lingkungannya).
Contoh Alat Permainan Edukatif
• Pertumbuhan fisik/motorik
kasar:
Sepeda roda tiga/dua,
bola, mainan yang
ditarik atau didorong

• Motorik halus:
Gunting, pensil, bola,
balok, lilin.
• Kecerdasan/kognitif:
Buku bergambar, buku
cerita, puzzle, lego,
boneka, pensil warna,
radio.

• Bahasa:
Buku bergambar, buku
cerita, majalah, radio
tape, TV
• Menolong diri sendiri:
Gelas/piring plastik,
sendok, baju, sepatu,
kaos kaki

• Tingkah laku social:


Alat permainan yang
dapat dipakai bersama,
misalnya congklak,
kotak pasir, bola, tali.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam
Bermain

• Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf


perkembangan anak.
• Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan
minat anak.
• Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil,
sebelum meningkat pada keterampilan yang lebih
majemuk.
• Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang
tidak ingin bermain.
• Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak
atau sedikit.
Contoh
permainan edukatif

• Puzzle yang dipakai adalah puzzle yang


sederhana, gambarnya belum terlalu rumit
dan cocok untuk anak prasekolah sampai
umur 8 tahun. Tujuan dari permainan
diharapkan mengandung aspek moral dan
inteleknya

Anda mungkin juga menyukai