Anda di halaman 1dari 50

STUDI PEMBENTUKAN AIR ASAM TAMBANG

DENGAN MENINJAU LAJU OKSIDASI MINERAL


SULFIDA DALAM PEMBENTUKAN AIR ASAM
TAMBANG PADA ENDAPAN HIGH SULPHIDATION
EPITHERMAL
Dr.Eng., Ginting Jalu Kusuma,
S.T., M.T.
Rahayanti Prihartini
22119027
1
PENDAHULUAN

2
Latar Belakang

Cebakan emas yang ditemukan pada endapan high sulphidation epithermal (HSE) umumnya berasosiasi dengan mineral
sulfida (pirit), saat pirit terdedah ke permukaan bagian-bagian dari batuan akan kontak dengan udara dan air yang
berpotensi menimbulkan air asam tambang (AAT) (Gautama, 2014).

Pada kegiatan penambangan di endapan HSE, material dibagi menjadi beberapa domain geologi berdasarkan kepada
tipe alterasi, tingkat oksidasi dan litologi batuan. Berdasarkan penelitian terdahulu, menunjukkan bahwa kondisi
oksidasi yang paling berpengaruh dalam karakterisasi pembentukan AAT.

Pada beberapa penelitian sebelumnya, perhitungan laju oksidasi dilakukan untuk mengetahui pembentukan AAT
Banggung (2018) dan Delila (2021) menjelaskan bahwa laju oksidasi mineral sulfida (pirit) dapat dihitung dengan
menggunakan pendekatan mol besi total dan mol sulfat dalam hasil air lindian.

Penelitian ini dikembangkan untuk mengetahui pengaruh tingkat oksidasi terhadap karakteristik pembentukan AAT,
dengan menghitung laju oksidasi mineral sulfida (pirit) berdasarkan uji kinetik melalui
perhitungan mol besi total, mol sulfat, dan pemodelan PHREEQC. 3
Lingkup Penelitian

Batasan Masalah Tujuan


 Penelitian dilakukan pada sampel  Mengidentifikasi perubahan mineral dan reaksi geokimia
batuan yang berasal dari endapan pembentukan AAT hasil air lindian yang terjadi selama uji kinetik
HSE dengan domain geologi secara inverse dan forward modeling menggunakan pemodelan
berdasarkan tingkat oksidasi; geokimia PHREEQC.
 Meninjau karakteristik laju oksidasi mineral sulfida berdasarkan
 Mencakup aspek lingkungan dalam pendekatan mol besi total, mol sulfat, dan mol pirit dari hasil
karakterisasi geokimia yang terjadi pemodelan geokimia PHREEQC.
pada sampel batuan terpilih;
Hipotesis
 Penelitian hanya dilakukan dalam
skala laboratorium, hanya “Parameter tingkat oksidasi dapat mempengaruhi perubahan mineral
mencakup aspek lingkungan dan dan karakteristik pembentukan AAT dari sampel batuan endapan HSE
tidak mempertimbangkan aspek selama uji kinetik skala laboratorium”.”
teknik dan ekonomis. 4
Diagram Penelitian (1/2) A
Fakta
• Endapan HSE terbentuk oleh sistem fluida hidrotermal dengan
kandungan asam yang tinggi.
Uji Mineralogi & Uji Kinetik
• Endapan HSE dicirikan dengan tingkat oksidasi pada litologi Uji Statik
dan alterasi yang berbeda. Unsur
• Endapan HSE berasosiasi dengan mineral sulfida (terutama FDCLT
• pH pasta;
pirit), sebagai sumber keasaman XRD & XRF • NAG test;
• ABA test. Analisis Kualitas
Rumusan Masalah air lindian
Pembentukan AAT dengan meninjau karakteristik laju oksidasi
mineral sulfida berdasarkan domain geologi tingkat oksidasi pada • pH & TDS
endapan HSE. • ICP-MS & IC

Rumusan Masalah
Parameter tingkat oksidasi dapat mempengaruhi perubahan
mineral dan karakteristik pembentukan AAT dari sampel batuan Komposisi
Karakterisasi Geokimia Pembentuk AAT
endapan HSE selama uji kinetik skala laboratorium. mineral dan unsur

Klasifikasi Sampel Berdasarkan Domain Geologi Tingkat Oksidasi

1
A 5
Diagram Penelitian (2/2)
1

Simulasi Geochemical
Modelling dengan
PHREEQC
Model reaksi geokimia Tidak
pembentuk AAT terpilih

Model reaksi geokimia mewakili


Verifikasi kualitas air
Simulasi forward modeling proses pembentuk AAT, terdiri
lindian hasil simulasi
dengan PHREEQC dari:
dengan uji kinetik lab. Ya •Transfer mol mineral,
pHsim ≈ pHlab
•Prediksi laju oksidasi sulfida

Hubungan antara pembentukan AAT dan


perubahan mineral yang terbentuk

KESIMPULAN

6
2
Tinjauan Umum &
Pustaka

7
Lokasi Sampel Penelitian

Lokasi sampel penelitian berada di Propinsi Sulawesi Utara, terletak ±10 Km ke


arah Tenggara Ibukota, geografis terletak pada zona UTM 51 N.

( Badan Informasi Geospasial, 2018) 8


Air Asam Tambang

Air Asam Tambang (AAT) atau sering juga disebut dengan air asam batuan adalah air pada kegiatan
penambangan atau penggalian memiliki keasaman yang tinggi dan terbentuk sebagai akibat
teroksidasinya mineral sulfida disertai keberadaan air (Gautama, 2014).
Faktor dalam pembentukan AAT :
 Sumber - Mineral Sulfida
 Oksigen –Pengubah senyawa sulfida menjadi ion-ion mudah larut
 Air – Reaktan yang melarutkan ion hasil reaksi oksida dan media transport
 Bakteri
Secara umum, terdapat empat persamaan reaksi stoikiometri saat pirit bereaksi dengan air dan
udara (Stumm & Morgan, 1996), yaitu:

FeS2 + 7/2O 2 + H2O = Fe2+  + 2SO4 2 - + 2H + [1]


FeS2 + 14Fe 3+  + 8H 2 O = 15Fe 2+  + 2SO 4 2-  + 16H + [2]
Fe2+  + O2+ H + = Fe3+ + H2O [3]

Apabila reaksi (1) hingga reaksi (4) digabung, akan diperoleh reaksi oksidasi mineral pirit yang
dikenal sebagai reaksi umum yang menghasilkan air asam tambang

Sumber : GARD Guide (2014) Reaksi oksidasi besi pyrite menjadi ferri hidroksida
FeS2 + 15/4O2 + 7/2H2O = Fe(OH)3 + 2SO4 2-  + 4H + [5] 9
Tingkat Oksidasi

Lokasi sampel didominasi oleh tingkat oksidasi yang dibagi menjadi 3 zona
COX berdasarkan variasi intensitas oksidasi (dimodifikasi dari Yibas, 2021).

 Completely Oxidized (COX)


Tingkat oksidasi dengan kondisi yang mengindikasikan proses oksidasi mineral sulfida
yang sempurna, disebut juga zona pelindian paling atas, sering dijumpai jarosite
MOX
sebagai indikasi proses oksidasi berakhir.

 Moderately Oxidized (MOX)


Tingkat oksidasi dengan kondisi transisi antara lapisan teroksidasi sempurna (COX)
dan tidak teroksidasi (UOX) . Pada tingkat oksidasi Moderately Oxidized (MOX)
UOX menunjukkan indikasi pyrit dan jarosite bersamaan.

 Un-oxidized (UOX)
Tingkat oksidasi yang mengindikasikan ada atau tidaknya proses oksidasi secara aktif,
Ilustrasi bersifat menggambarkan disebut juga zona primer karena tidak menunjukkan konsumsi mineral sulfida.
profil tingkat oksidasi daerah
Bakan dan dibuat tanpa skala
10
PHREEQC

 PHREEQC merupakan program komputer yang ditulis dalam bahasa pemprograman yang didesain untuk berbagai
perhitungan geokimia (Parkhurst, 2013).
 PHREEQC mampu melakukan simulasi untuk berbagai reaksi kesetimbangan antara air, mineral, ion exchanger,
reaksi kompleks permukaan, larutan padatan dan gas.
 Inverse Modeling merupakan salah satu fitur yang dapat dilakukan melalui program PHREEQC yang didasarkan
atas prinsip kesetimbangan mol atau kesetimbangan massa.
 Penentuan model reaksi kimia dilakukan dengan menggunakan forward modeling yang ada pada program
PHREEQC, dimana model reaksi terpilih adalah model yang memiliki kualitas air akhir yang mendekati kualitas air
lindian hasil uji kinetik, baik dari pH maupun kandungan logam atau spesiesnya.

11
3
Metode Penelitian

12
Metode Penelitian (1/3)

Uji Mineralogi & Unsur Uji Statik


Komposisi mineral (XRD) dan Uji pH pasta, Net Acid
Unsur (XRF) Generating test, Acid Base
Accounting (Total Sulfur, MPA,
ANC dan NAPP)

Simulasi penyiraman
dilakukan selama 157 hari ICP-MS dan IC pada hari ke-8
menggunakan FDCLT dan 68.
Uji Kinetik Uji Kualitas Air Lindian

13
Metode Penelitian (2/3)

Simulasi Kinetik

Menentukan laju relatif oksidasi mineral sulfida dan analisis penetral oleh mineral alkali serta
uji kelarutan logam pada air asam tambang.

Sampel dirancang untuk mengalami siklus kering – basah lebih kurang selama 6 bulan
(harian, 3 harian dan mingguan).

Siklus kering disimulasikan dengan pemanasan menggunakan lampu pijar (60 watt).
Pemanasan dilakukan selama 12 jam setiap harinya pada suhu 30 – 33°C.

Siklus basah diawali dengan cara menyiramkan air destilat (deionized water) ke permukaan
sampel batuan dan air hasil lindian akan dikumpulkan pada tempat penampungan di bawah
funnel.

Sumber: ARD test handbook (AMIRA, 2002)

14
Metode Penelitian (3/3)

Laju Oksidasi
Laju oksidasi adalah jumlah mol yang teroksidasi per luas permukaan butir dalam kolom pengujian FDCLT per satuan waktu (Williamson & Rimstidt , 1994).

a. Mol Besi Total b. Mol Sulfat c. Mol Pirit

r=
r= r = laju oksidasi pirit (mol/m2s)
= = transfer mol pirit pemodelan PHREEQC
oksidasi pirit (mol/m2s)
r = laju oksidasi pirit (mol/m2s) A = luas permukaan partikel (m2)
besi total (mol)
= mol sulfat (mol) t = lama siklus penyiraman (s)
sentrasi besi total (ppm)
= konsentrasi mol sulfat (ppm)
me air lindian (ml)
v = volume air lindian (ml)
a atom relatif Fe: 56
= masa atom relatif sulfat: 96
permukaan partikel (m2)
A = luas permukaan partikel (m2)
a siklus penyiraman (s)
t = lama siklus penyiraman (s)
15
4
Data & Pengolahan

16
Sampel Penelitian

RP-AAT-01 RP-AAT-02 RP-AAT-03 Kode Sampel


Domain Geologi

Tingkat Oksidasi

RP-AAT-01 Completely Oxidized


RP-AAT-02 Completely Oxidized
RP-AAT-03 Completely Oxidized
RP-AAT-04 Un-oxidized
RP-AAT-05 Un-oxidized
RP-AAT-06 Un-oxidized
RP-AAT-04 RP-AAT-05 RP-AAT-06

17
Hasil Uji Mineralogi - XRD

Sampel Mineralogi Rumus Kimia Sampel Mineralogi Rumus Kimia

Quartz SiO2 Quartz SiO2


Alunite KAl3(SO4)2(OH)6 Pyrite FeS2
RP-AAT-01 RP-AAT-04
Pyrite FeS2 Muscovite K Al3 Si3 O10(OHF)2
Hematite Fe2O3 Feldspar KAlSi3O8–NaAlSi3O8–CaAl2Si2O8
Quartz SiO2 Quartz SiO2
Alunite KAl3(SO4)2(OH)6 Muscovite K Al3 Si3 O10(OHF)2
RP-AAT-02 RP-AAT-05
Pyrite FeS2 Pyrite FeS2
Hematite Fe2O3 Kaolinite Al2 Si2 O5 (OH)4
Quartz SiO2 Quartz SiO2
Alunite KAl3(SO4)2(OH)6 Pyrite FeS2
Pyrite FeS2 RP-AAT-06 Albite NaAlSi3O8
RP-AAT-03
Hematite Fe2O3 Muscovite K Al3 Si3 O10(OHF)2
Jarosite KFe3+3(OH)6(SO4)2 Chlorite ClO2-

18
Hasil Uji Mineralogi (XRF)

No. Komponen Oksida RP-AAT-01 RP-AAT-02 RP-AAT-03 No. Komponen Oksida RP-AAT-04 RP-AAT-05 RP-AAT-06
1 Al2O3 21,000 15,900 25,200 1 Al2O3 18,300 25,500 23,400
2 SiO2 57,300 60,300 53,500 2 SiO2 53,400 61,400 56,500
3 P2O5 0,689 0,604 0,784 3 P2O5 1,030 0,084 1,010
4 SO3 12,300 16,600 13,900 4 SO3 18,900 6,440 2,030
5 K2O 2,650 3,600 3,120 5 K2O 3,250 1,430 3,750
6 CaO 0,253 0,160 0,231 6 CaO 0,443 0,069 0,874
7 TiO2 0,645   0,653 7 TiO2 0,753 0,451 1,120
8 Fe2O3 4,890 2,740 2,620 8 Fe2O3 3,820 3,520 8,550
9 As2O3     0,026 9 As2O3      
10 SrO 0,022 0,029 0,033 10 SrO 0,114 0,005  
11 ZrO2 0,030 0,020 0,015 11 ZrO2 0,018 0,010 0,051
12 MnO       12 MnO   0,024 0,220
13 ZnO       13 ZnO     0,027
14 Rh2O3 0,164     14 Rh2O3      
15 ReO2       15 ReO2      
16 Cl       16 Cl   0,242 0,015
17 MgO       17 MgO   0,750 2,520
18 Na2O       18 Na2O   0,067  
19 Rb2Okomponen oksida (Al
  O SiO Fe O     19 Rb2O      
Terdapat 2 3, 2, 2 3), yang di dominasi SiO2. 19
20 CuO 0,037     20 CuO   0,010  
Terdapat juga unsur K2O, CAO yang merupakan produk utama hidrolisis feldsfar dalam jumlah kecil.
21 PbO   0,079   21 PbO      
Hasil Uji Statik

Acid Base Accounting pH pasta NAG test


OPSI 2
Paste pH 1:2 in NAG pH
TS MPA ANC NAPP NAG pH NAG pH 4.5
water 7.0

Kode Oks. kg
% kg H2SO4/ton S.U. S.U kg H2SO4/ton
H2SO4/ton
RP-AAT-01 COX 2.76 84.53 <0.5 84.53 4.88 3.1 5 9.2
RP-AAT-02 COX 2.65 81.16 <0.5 81.16 5.23 3.93 0.7 5.1
RP-AAT-03 COX 4.26 130.46 <0.5 130.46 4.58 4.06 0.6 3.9
RP-AAT-04 UOX 3.52 107.80 <0.5 107.80 3.5 2.62 19.4 23.8
RP-AAT-05 UOX 4.12 126.18 <0.5 126.18 6.84 2.23 86.9 108
RP-AAT-06 UOX 0.96 29.40 13,0 16,4 2.72 2.71 19.2 26.6

Ket :
Nilai total sulfur (TS) dan potensi produksi asam bersih (NAPP)
Nilai pH pasta dan NAG pH
Potensi keasaman maksimal (MPA) dan Kapasitas netralisasi asam (ANC)
NAPP dan NAG pH 20
Uji Kinetik

pH TDS ORP
Kode Oks. Siklus
Min Max Average Min Min Max Min Max Average
Harian 4.30 4.40 4.37 17.90 49.50 33.26 116.40 121.00 119.80
RP-AAT-01 COX 3 Harian 3.04 4.18 3.51 23.50 92.70 60.21 123.80 193.80 168.24
Mingguan 3.00 3.13 3.05 93.20 108.00 99.15 173.20 204.00 192.20
Harian 4.72 5.64 3.87 15.50 42.20 30.74 44.40 112.80 90.67
RP-AAT-02 COX 3 Harian 3.68 4.60 4.14 11.30 20.00 15.08 104.10 153.20 130.21
Mingguan 3.66 3.88 3.79 15.20 21.00 17.48 131.60 161.70 146.33
Harian 4.12 4.20 4.16 21.27 21.27 23.23 128.30 128.30 133.59
RP-AAT-03 COX 3 Harian 3.83 4.19 3.99 15.00 20.90 17.81 127.50 159.40 138.31
Mingguan 3.62 3.83 3.69 20.10 26.70 23.56 142.20 166.40 154.13
Harian 3.12 3.54 3.29 76.50 389.00 231.10 167.40 204.00 188.71
RP-AAT-04 UOX 3 Harian 2.19 2.93 2.45 158.00 1920.00 1065.93 202.00 254.00 235.13
Mingguan 1.98 2.27 2.15 1170.00 2330.00 1855.00 239.00 261.00 243.74
Harian 2.27 2.67 2.48 506.00 6340.00 3169.60 218.00 243.00 230.71
RP-AAT-05 UOX 3 Harian 1.89 2.56 2.15 591.00 4170.00 250.33 225.00 267.00 251.79
Mingguan 1.72 2.10 1.91 2920.00 4920.00 3925.00 251.00 276.00 262.50
Harian 3.73 3.73 4.46 57.50 168.00 97.92 58.30 156.30 93.68
RP-AAT-06 UOX 3 Harian 2.55 4.81 3.43 83.30 658.00 336.90 92.80 228.00 183.27
Ket: Oxidation-Reduction PotentialMingguan
(ORP), Electric Conductivity (EC), Total Dissolve Solid
2.30 (TDS)
2.56 2.44 704.00 918.00 819.88 223.00 243.00 212.16 21
Hasil Kualitas Air Lindian (ICP-MS)

RP-AAT-01 RP-AAT-02 RP-AAT-03 RP-AAT-04 RP-AAT-05 RP-AAT-06

Element 8 68 8 68 128 188 8 68 8 68 8 68

ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm

Na 0,840325 0,136951 0,499948 0,222605 0,659698 0,262564 0,3756464 0,3392158 0,1666664 0,011012 2,6070875 1,1818029

Mg 0,713335 0,163622 0,147066 0,631648 0,240537 0,595678 2,4754341 1,7169581 4,8646016 0,000001 5,4035197 35,9695881

K 0,888251 0,184456 0,370157 0,417019 0,526093 0,347121 1,060113 0,6850504 0,2050811 0,016205 1,1042231 1,1889219

Ca 2,399598 0,298932 1,134418 0,607223 0,775343 1,40615 3,7687047 3,2325053 4,4987924 0,086376 6,9214866 38,0132987

Mn 0,049161 0,000694 0,007903 0,075989 0,012243 0,087766 0,0538754 0,4140124 0,5035249 0,015184 0,0436205 3,9239695

Fe 0,0000001 0,0000001 0,0000001 0,099313 0,0000001 3,669814 0,8528501 203,6109658 64,3162163 452,380069 0,0037488 11,1308486

22
Hasil Kualitas Air Lindian (IC)

RP-AAT-01 RP-AAT-02 RP-AAT-03 RP-AAT-04 RP-AAT-05 RP-AAT-06


Element 8 68 8 68 8 68 Element 8 68 8 68 8 68
ppm ppm Ppm ppm ppm ppm Ppm Ppm ppm ppm ppm ppm
F -
3,759 1,238 3,563 0,865 1,499 2,075 F -
0,765 0,751 0,384 - 0,758 1,152
Cl -
3,725 3,455 3,521 3,356 3,571 4,368 Cl -
3,289 3,3 2,106 1,01 4,327 4,048
ANION (ppm)

ANION (ppm)
NO3 2-
4,282 4,451 0,0001 4,93 4,324 4,717 NO 3
2-
3,943 4,137 3,366 1,354 4,28 0,001
SO4 2-
9,465 9,623 10,45 9,143 8,993 15,059 SO4 2-
45,34 311,91 145,5 401,24 59,71 326,6

Na+ 0,722 0,09 0,457 0.128 0,684 0,377 Na+ 0,38 0,114 0,888 0,001 2,939 1,315

KATION (ppm)
KATION (ppm)

NH4 +
0,334 0,344 0,218 0,335 0,287 0,471 NH4 +
0,001 0,187 0,138 0,001 0,367 0,288
K +
0,743 0,189 0,266 0,35 0,517 0,422 K +
0,991 0,352 0,185 0,001 0,9 0,888
Ca 2+
3,435 1,004 2,657 0,411 1,471 4,281 Ca 2+
11,206 3,193 6,121 2,169 8,626 43,913
Mg2+ 1,017 0,489 0,44 0,593 0,551 0,978 Mg2+ 5,033 4,289 4,809 0,001 8,977 55,389

23
5
Pengolahan dan Analisis Data

24
Analisis Uji Mineralogi

Hasil XRD
Kode Sampel XRF
Silicate Aluminosilicate Sulfide Oxide
RP-AAT-01 Quartz Alunite Pyrite Hematite Si, Al, S,K , Ca, Fe, P, Ti, Sr, Zr
RP-AAT-02 Quartz Alunite Pyrite Hematite Si, Al, S,K , Ca, Fe, P, Ti, Sr, Zr

RP-AAT-03 Quartz Alunite, Pyrophyllite, Jarosite Pyrite Hematite Si, Al, S,K , Ca, Fe, P, Ti, Sr, Zr, Mg, Cl, Cu, Mn

RP-AAT-04 Quartz Muscovite, albit, Kaolinite Pyrite   Si, Al, S,K , Ca, Fe, P, Ti, Sr, Zr

RP-AAT-05 Quartz muscovite, kaolinite, Feldsfar Pyrite rutile Si, Al, S,K , Ca, Fe, P, Ti, Sr, Zr, Mg, Cl, Cu, Mn

RP-AAT-06 Quartz pyrite, albite, muscovite, chlorite Pyrite   Si, Al, S,K, Fe, P, Ti, Mg, Mn, Ca, Zr,Cl

25
Analisis Uji Statik

Acid Base Accounting pH pasta NAG test


Sampel Paste pH 1:2 in
TS MPA ANC NAPP NAG pH NAG pH 4.5 NAG pH 7.0 Conclusion Test
water

Kode Oks. % kg H2SO4/ton S.U. S.U kg H2SO4/ton kg H2SO4/ton


NAPP NAG PH Final
RP-AAT-01 COX 2.76 84.53 <0.5 84.53 4.88 3.1 5 9.2 PAF PAF PAF
RP-AAT-02 COX 2.65 81.16 <0.5 81.16 5.23 3.93 0.7 5.1 PAF PAF PAF
RP-AAT-03 COX 4.26 130.46 <0.5 130.46 4.58 4.06 0.6 3.9 PAF PAF PAF
RP-AAT-04 UOX 3.52 107.80 <0.5 107.80 3.5 2.62 19.4 23.8 PAF PAF PAF
RP-AAT-05 UOX 4.12 126.18 <0.5 126.18 6.84 2.23 86.9 108 PAF PAF PAF
RP-AAT-06 UOX 0.96 29.40 13.0 16,4 2.72 2.71 19.2 26.6 PAF PAF PAF
Membandingkan :

1. Nilai total sulfur (TS) dan potensi produksi asam bersih (NAPP)
2. Nilai pH pasta dan NAG pH
3. Potensi keasaman maksimal (MPA) dan Kapasitas netralisasi asam (ANC)
4. NAPP dan NAG pH
26
Analisis Uji Statik

Sampel 1, 2, 3 memiliki nilai NAG pH berkisar antara 3,1 -


4,06 dan sampel 4, 5, 6 memiliki nilai NAG pH berkisar
antara 2,23 - 2,71 yang menunjukkan bahwa semua
sampel bersifat asam dan dikategorikan dalam PAF
(potentially acid forming) dikarenakan nilai NAG pH < 4,5
dan NAPP positif. (AMIRA International ARD Test
Handbook, 2002)

27
Analisis Uji Kinetik (pH) - COX

4
pH value (s.u)

1
0 5 10 15 20 25 30 35 4 0 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 0 0 0 5 10 15 2 0 25 3 0 3 5 4 0 45 50 5 5 6 0
Explanation : Cycle Time 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Daily Cycle 3 Day Cycle Weekly Cycle

Pada awal siklus nilai pH sampel RP-AAT-01, RP-AAT-02, RP-AAT-03 terlihat fluktuatif diakibatkan oleh kondisi initial
28
flushing condition, hingga masuk siklus 3 harian ( hari ke- 60 ) bergerak stabil dan kembali fluktuatif stabil saat masuk
siklus mingguan.
Analisis Uji Kinetik (pH) - UOX

5
pH value (s.u)

1
Explana- Cycle Time
tion :
Daily Cycle 3 Day Cy- Weekly
cle Cycle

Pada awal siklus nilai pH sampel RP-AAT-04, RP-AAT-05, RP-AAT-06 terlihat fluktuatif diakibatkan oleh kondisi initial
flushing condition, hingga masuk siklus 3 harian ( hari ke- 20,35,60 ) bergerak stabil dan relatif turun saat masuk siklus 29
mingguan.
6
Pembahasan

30
Tingkat Oksidasi Sampel Batuan

 Berdasarkan analisis XRD diindikasikan telah terjadi proses oksidasi yang terbentuk sebelumnya pada kondisi
dilapangan, terihat pada sampel RP-AAT-01, RP-AAT-02, dan RP-AAT-03 memiliki kandungan sulfida (Pyrite) yang
telah teroksidasi menjadi hematite.
2FeS2    + 15/2O2   + 4H2O  = Fe 2 S3   + 4H 2 SO4 
(Hematite) (Hematite) Sulfuric acid

 Pada sampel RP-AAT-04 dan RP-AAT-05 komposisi mineral berupa kuarsa dan feldsfar merupakan mineral sillikat,
pyrit sulfida dan mineral muskovit, kaolinit yang tergolong mineral lempung.

 Pada sampel RP-AAT-06 komposisi mineral berupa kuarsa dan albit merupakan mineral sillikat, pyrit sulfida dan
mineral muskovit yang tergolong mineral lempung, terdapat juga chrorite.

31
Simulasi Inverse dan Forward Modelling menggunakan
PHREEQC

Ca, Mg, SO42-, Na, K, Cl,


Al, Si, Fe, Mn

Hasil Uji Kualitas


Air Lindian
Hasil Uji Unsur
dan Mineralogi
(XRD, XRF)

Inverse Model Forward


Phases Pemilihan Model
Modelling Geokimia Modelling

Referensi |ΔpH| ≤ 5%
|ΔSO42-| ≤ 10%
Kualitas Air
Akuades
32
Analisis Hasil Pemodelan Geokimia

Perbandingan nilai pH uji kinetik terhadap pH hasil simulasi PhreeqC

6 Siklus hari ke-8 6 Siklus hari ke-68


5.12
5.5 5.01 5.5
4.51 4.31
5 4.13 5
4.42 3.95
4.5 4.09 4.21 4.5 3.97
3.57 3.83 3.86
4 3.58 4
2.85 3.19

pH
3.5 3.5 3.04
pH

3 2.78 3 2.53
2.48 2.48 2.05 2.52
2.5 2.5 2.06
2 2
1.5 1.5
1 1
RP-AAT-01 RP-AAT-02 RP-AAT-03 RP-AAT-04 RP-AAT-05 RP-AAT-06 RP-AAT-01 RP-AAT-02 RP-AAT-03 RP-AAT-04 RP-AAT-05 RP-AAT-06

pH Kinetik pH Simulasi PhreeqC pH Kinetik pH Simulasi PhreeqC

33
Analisis Hasil Pemodelan Geokimia Transfer Mol Pyrite dan O2

pH hari 8 pH hari 68
Transfer Mol Sampel COX Pyrite 4.93E-05 Pyrite 1.73E-04
2E-03 5 Hematite -5.55E+01 Hematite -8.65E-05
hari ke-8 hari ke-68 RP-AAT-01
4.13 Alunite 8.54E-06 3.187 O2(g) 1.00E-03
O2(g) 9.82E-05    
4 Goethite 1.11E+02    
O2(g) 1.73E-04 Pyrite 4.76E-05
1E-03 Pyrite 5.44E-05 O2(g) 1.49E-04
Transfer Mol

3 RP-AAT-02 4.508 3.974


Hematite -2.72E-05 Hematite -2.38E-05
Gibbsite 4.61E-05 Gibbsite -2.69E-05

pH
O2(g) 1.03E-04 O2(g) 2.30E-04
2
5E-04 Pyrite 3.83E-05 Pyrite 6.76E-05
RP-AAT-03 4.209 Hematite -1.91E-05 3.952 Hematite -1.71E-05
1 Alunite 1.32E-05 Jarosite 1.08E-05
Gibbsite -4.74E-06 Alunite -1.23E+01
• Geothite (FeOOH) : 3.0 – 3.7
0E+00 0 • Gibbsite (Al(OH)3 : 3.7 – 4.3
RP-AAT-01 RP-AAT-02 RP-AAT-03 RP-AAT-01 RP-AAT-02 RP-AAT-03 (Gardguide, 2009)
Pyrite O2(g) pH

Penurunan nilai pH air lindian dari siklus harian menuju siklus mingguan dan diikuti dengan naiknya mol pyrite.
34
Analisis Hasil Pemodelan Geokimia Transfer Mol Pyrite dan O2

pH hari 8 pH hari 68
Transfer Mol Sampel UOX O2(g) 7.83E-04 O2(g) 1.25E-02
3E-02 6
hari ke-8 hari ke-68 Pyrite 2.24E-04 Pyrite 3.63E-03
RP-AAT-04
3.566 Quartz -7.43E-05 2.479 Kaolinite 3.72E-04
5
Albite 1.52E-05 Quartz -7.70E-04
2E-02 4 Muscovite 9.55E-06 Muscovite 9.01E-06
Transfer Mol

O2(g) 5.22E-03 O2(g) 2.76E-02


3 Pyrite 1.51E-03 Pyrite 7.91E-03

pH
RP-AAT-05 2.848 Kaolinite 1.86E-04 2.045 Kaolinite 9.04E-05
1E-02 2 Quartz -3.87E-04 Quartz -1.81E-04
Muscovite 4.73E-06 Muscovite 2.56E-08
1 O2(g) 7.25E-04 O2(g) 1.02E-02
Pyrite 2.22E-04 Pyrite 2.92E-03
0E+00 0 RP-AAT-06 5.009 Quartz -3.46E-04 2.524 Quartz -6.01E-04
RP-AAT-04 RP-AAT-05 RP-AAT-06 RP-AAT-04 RP-AAT-05 RP-AAT-06
Pyrite O2(g) pH Albite 1.28E-04 Albite 5.72E-05
Muscovite -1.27E-05 Muscovite 1.43E-04

Penurunan nilai pH air lindian dari siklus harian menuju siklus mingguan dan diikuti dengan naiknya mol pyrite.
35
Laju Oksidasi – Berdasarkan Mol Besi, Sulfat dan Pyrite

Laju oksidasi adalah perubahan mol per satuan waktu per satuan luas permukaan sampel pada kolom, luas permukaan sampel dalam kolom adalah 1,2 m 2.

Laju Oksidasi Sampel COX Laju Oksidasi Sampel UOX


5 0.0000001 6
1.66666666666667E-10
4.5
1.66666666666667E-11 0.000000001 5
4
1.66666666666667E-12 3.5 1E-11 4
1.66666666666667E-13 3

pH
pH
Transfer Mol

Transfer Mol
1.66666666666667E-14 2.5 1E-13 3
2
1.66666666666667E-15 1E-15 2
1.5
1.66666666666667E-16
1 1E-17 1
1.66666666666667E-17
0.5
1.66666666666667E-18 0 1E-19 0
RP-AAT-01 RP-AAT-02 RP-AAT-03 RP-AAT-01 RP-AAT-02 RP-AAT-03 RP-AAT- RP-AAT- RP-AAT- RP-AAT- RP-AAT- RP-AAT-
Mol Besi Mol Sulfat Mol Pyrite (PhreeqC) pH Uji Kinetik Mol04
Besi 05 Sulfat 06 Mol Pyrite
Mol 04 (PhreeqC)
05 06 Kinetik
pH Uji

Penurunan nilai pH air lindian dari siklus harian menuju siklus mingguan dan diikuti dengan penurunan laju oksidasi pyrite.
Laju oksidasi mol sulfat dan pyrite lebih tinggi dibandingkan laju oksidasi mol besi, menunjukkan kehadiran sulfat dan pyrite 36
yang mana merupakan mineral utama pembentuk air asam tambang.
Pour Baix Diagram-Logam Fe

Diagram Pourbaix membantu menunjukkan bentuk stabil dari logam pada kondisi tertentu

Pada semua sampel memiliki fasies


logam yang sama, yaitu termasuk
fasies Fe2+, yang artinya bentuk
elemen berupa besi ferro (Fe2+)

37
Pour Baix Diagram – Sulfur

Pada hampir semua sampel memiliki


fasies sulfur yang sama, yaitu
termasuk fasies SO42-

Sampel RP-ATT-05 hari ke-68 fasies


berada pada batas HSO4-.

38
7
Kesimpulan

39
Kesimpulan

• Karakterisasi geokimia potensi pembentukan air asam tambang pada jenis oksidasi 3 sampel Completely Oxidized dan 3 sampel Un
Oxidized yang mana semua tergolong sampel tergolong potential acid forming (PAF). Pengelompokan oksidasi didasarkan oleh
keterdapatan hematit (Fe₂O₃) pada sampel COX, diindikasikan telah terjadi proses oksidasi yang terbentuk sebelumnya pada kondisi
dilapangan, terihat pada sampel RP-AAT-01, RP-AAT-02, dan RP-AAT-03.

• Laju oksidasi pembentukan air asam tambang berdasarkan mol sulfat (6,59807x10-10 mol/m2s - 2,84201 x10-8 mol/m2s) lebih mendekati
nilainya dengan nilai transfer mol pirit hasil pemodelan PHREEQC (6.7965 10-12 mol/m2s - 2.503 x10-08 mol/m2s), sedangkan laju
oksidasi berdasarkan perhitungan mol besi total 3,1002 x10-18 mol/m2s - 9,09007 x10-9 mol/m2s) jauh lebih kecil dibanding hasil
pemodelan PHREEQC dan perhitungan berdasarkan mol sulfat. Hal ini disebabkan kandungan Fe pada air lindian dengan lebih banyak
mengendap dibandingkan sulfat.

• Berdasarkan permodelan, diperoleh bahwa transfer mol yang paling dominan sampel COX adalah transfer mol dari reaksi oksidasi pirit
(4,93×10-5 – 1,73×10-4 mol). Begitu pula dengan sampel OUX adalah transfer mol dari reaksi oksidasi pirit (2,24×10-4 – 7,91×10-3 mol).

• Laju Reaksi pyrite pada sampel COX lebih rendah dibandingkan sampel OUX disebabkan pada sampel COX lebih sedkit mengalami reaksi
oksidasi dibandingkan sampel OUX .

40
Saran

 Pengujian kualitas air lindian hasil kinetik dilakukan disemua siklus agar dapat menggambarkan secara lebih rinci

kandungan mineral sampel secara detail.

41
Daftar Pustaka

• AMIRA International. 2002. ARD Test Handbook. Ian Wark Research Institude. New Zealand.

• Gautama, R. S. 2014. Pembentukan, Pengendalian, dan Pengelolaan Air Asam Tambang. Penerbit ITB. Indonesia.

• Lottermoser, B. G. 2010. Mine Wastes: Characterization, Treatment and Environmental Impacts 3 rd Edition.
Springer. New York.

• Delila, Alifianty. (2018) ‘Kajian Karakteristik Geokimia Batuan Hasil Alterasi Advanced Argillic Pada Cebakan
Emas Epithermal High Sulphidation’, Tugas Akhir Program Sarjana, Institut Teknologi Bandung.

• GARD.2009. Global Acid Rock Drainage Guide.The International Network for acid Prevention

• Wahyudi, Herry Setia. (2018) ‘Kajian Laju Oksidasi Mineral Sulfida Pada Batuan Pengapit Lapisan Batubara’,
Tugas Akhir Program Sarjana, Institut Teknologi Bandung.

42
TERIMA KASIH
Tampilan Phreeqc

44
Solution (1)

45
Inverse Modeling Input (2)

46
Database (3)

47
Inverse Modeling Output (4)

48
Forward Modeling Input (5)

49
Forward Modeling Output (5)

50

Anda mungkin juga menyukai