Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KANDUNGAN SERTA SEBARAN LOGAM BERAT

Fe dan Mn PADA SEDIMEN LAHAN GALIAN BEKAS


TAMBANG BATUBARA VOID UE-EAST
PT.JORONG BARUTAMA GRESTON

Muhammad Noorfajriansyah
Program studi Teknik Lingkungan,Fakultas Teknik Universitas Lambung
Mangkurat Banjarbaru Jl.A.Yani km 36 Banjarbaru Kalimantan Selatan
Email : Muhammadnoorfajriansyah@gmail.com

Abstrak

Kegiatan eksploitasi dengan open pit dapat menghilangkan permukaan


tanah dan bahan organik tanah. Hasilnya lapisan batuan yang mengandung
sulfur terbuka bereaksi dengan air dan oksigen sehingga melepaskan sulfat ke
lingkungan, sehingga menimbulkan Air Asam Tambang, Unsur logam berat yang
cenderung ditemui pada AAT adalah kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn).
PT.Jorong Barutama Greston melakukan pengelolaan AAT melalui proses
netralisasi dengan menambahkan Kapur (CaO) pada void untuk menetralkan pH
air,saat proses pengapuran air di void menjadi basa, pada kondisi basa
kandungan logam berat yang ada di air asam tambang tadi cenderung
mengendap ke dasar sedimen void karena terjadi reaksi kimia antara kapur
dengan partikel-partikel logam berat tadi. Tujuan penelitian ini adalah Menyelidiki
kandungan dan sebaran logam berat Fe dan Mn pada sedimen yang terdapat
pada Void UE-EAST dan Menyelidiki dinamika konsentrasi logam berat Fe dan
Mn. Pengambilan sampel dalam waktu 3 kali pengambilan dalam 2 bulan dan
dianalisis kandungan logam berat pada sedimen tersebut di laboratorium. Hasil
analisis data sebaran logam berat Fe dan Mn menunjukan nilai kandungan
berbeda pada setiap titik sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa logam
berat Fe dan Mn pada sedimen void UE-East sedikit berpengaruh terhadap zona
sampling dan banyak terpengaruh terhadap waktu penyamplingan. Kondisi dan
keadaan lingkungan pada waktu penyamplingan adalah hal yang paling
berpengaruh pada penelitian ini.

Kata Kunci : Air Asam Tambang, Sedimen, Void, Netralisasi, Prespitasi, Fe & Mn.

1. Pendahulan dengan proses netralisasi yaitu


menambahkan bahan koagulan ke
kolam tempat dimana air asam
Latar Belakang tambang tersebut ditampung contoh
Beberapaperusahaan tambang bahan koagulan yang biasa
batubara di Indonesia mengelola digunakan adalah kapur (CaO).
dan mengolah air asam tambang Pada umumnya penggunaan
yang dihasilkannya dengan proses koagulan untuk proses
pengolahan secara fisika maupun pengendapan akan menurunkan pH
kimia. Salah satu metode yang biasa (Gozan, 2006).
digunakan untuk mengelola air asam Unsur kimia dari kapur itu
tambang secara kimia adalah sendiri sangat kuat mengikat unsur
logam berat seperti Fe dan Mn Rumusan penelitian kali ini
apabila bereaksi antara kapur air adalah
dan logam berat yang sebelumnya 1. Berapa besar kandungan dan
pH air asam akan menjadi normal bagaimana sebaran logam berat
kembali. Reaksi kimia yang terjadi Fe dan Mn yang terdapat pada
antara kapur dengan logam berat Fe sedimen Void UE-EAST?
dan Mn tadi membuat logam berat 2. Bagaimana dinamika konsentrasi
yang terikat cenderung mengendap logam berat Fe dan Mn ?
di dasar kolam yang lama kelamaan
akan membentuk sedimen yang Tujuan Penelitian
mengandung logam berat. Tujuan dalam penelitian kali ini
PT Jorong Barutama Greston adalah
(JBG) telah melakukan proses 1. Menyelidiki kandungan
netralisasi mulai bulan September dan sebaran logam berat Fe dan
2014 dengan penambahan Kapur Mn pada sedimen Void UE-EAST.
(CaO) ke dalam salah satu void yaitu 2. Menyelidiki dinamika
void UE-EAST yang menyebabkan konsentrasi logam berat Fe dan
ph air menjadi netral yang Mn.
sebelumnya nilai ph dikisaran 2-3
menjadi 8-10 menunjukan bahwa air Manfaat Penelitian
menjadi basa. Pada kondisi basa Manfaat penelitian ini
kandungan logam berat yang ada di diharapkan dapat memberikan
air asam tambang tadi cenderung pengetahuan tentang teknologi
mengendap ke dasar sedimen void pengolahan air asam tambang
karena terjadi reaksi kimia antara batubara di Indonesia, khususnya di
kapur dengan partikel-partikel logam Kalimantan Selatan serta dapat
berat tadi. bermanfaat bagi PT. Jorong
Barutama Greston (JBG) dalam
Rumusan masalah penelitian mengatasi permasalahan yang
ditimbulkan dari hasil pengolahan air
asam tambang.
2. Tinjauan Pustaka gravitasi. Salah satu proses kimia
yang dilakukan dalam pengolahan
Proses pengolahan kimia air asam tambang dengan netralisasi
biasanya menyangkut beragam yang merupakan reaksi
reaksi kimia baik satu ataupun penggabungan ion dengan cara
banyak fase. Pengolahan secara mencampurkan air asam tambang
kimia ini mengacu pada dengan ion hidroksil (Octiana,2014).
penambahan zat kimia atau adanya Netralisasi merupakan suatu
suatu reaksi kimia yang terjadi pada upaya agar pH air menjadi normal.
proses pengolahannya. Pengolahan Menetralisasi air asam tambang
air asam tambang hasil dari aktivitas dapat digunakan kapur. Tujuan
penambangan batubara, netralisasi adalah untuk membantu
pengolahan secara kimia dilakukan efektifitas proses selanjutnya antara
dengan penambahan bahan kimia lain : (Nusa Idaman Said, 2010).
berupa senyawa koagulan dan Pada proses oksidasi dengan
flokulan untuk mengikat material- udara, pengurangan Fe dan Mn
material terlarut sehingga dapat efektif pada pH 7 sampai 8.
membentuk flok lebih besar dan Pada proses oksidasi dengan
mampu mengendap secara chlorine reaksi efektif pada pH 7
sampai 8,5 (80%), sedangkan sedimen tiap zona di void UE.East
pada pH < 6 dan > 8,5 hanya serta untuk menyelidiki hubungan
bereaksi < 40%. antara waktu dan zona sampling
Pada proses koagulasi dengan terhadap kandungan logam berat Fe
menggunakan alum efektif pada dan Mn pada sedimen tersebut.
pH 6. Sampel yang digunakan pada
Pengendapan semua logam penelitian kali ini diambil dari sampel
akan terjadi pada pH 8,3 , Fe sedimen di void UE.East PT.Jorong
pada pH 8 sampai 9 dan Mn Barutama Greston dengan luas 7,58
pada pH 11 . ha, kedalaman 15 meter. Void ini
Oleh sebab itu pada proses dibagi menjadi 3 zona berdasarkan
netralisasi dengan kapur Fe dan Mn panjang void. Pada tiap zona diambil
cenderung mengendap ke sedimen 5 titik sampling untuk pengambilan
void. Disamping itu kandungan Fe sampel yang selanjutnya sampel
(pyirit) sebelumnya sudah terdapat akan dikomposit.
didalam void sebab keberadaan Pengompositan sampel
lapisan kandungan pyrit terbuka oleh dilakukan dengan mengambil 100
aktivitas penambangan batubara gram sedimen tiap titik sampling dan
yang sebelumnya void adalah lahan didapat 500 gram sampel sedimen
bekas galian tambang. pada setiap zona, setelah itu sampel
Secara umum sedimen adalah disimpan pada wadah plastik
lapisan bawah yang melapisi sungai, sampel, kemudian sampel di analisis
danau, reservoar, teluk, muara, dan di laboratorium untuk mengetahui
lautan yang terdiri atas bahan nilai Fe dan Mn pada tiap zona
organik dan anorganik. Sedangkan sampling. Pengukuran parameter Fe
menurut dan Mn akan dilakukan 3 kali
(Fardiaz,2005;Sarjono,2009) pengukuran dalam 2 bulan yaitu
sedimen adalah padatan yang dapat minggu ke 0, minggu ke 4 dan
langsung mengendap jika air minggu ke 8 pada setiap zona titik
didiamkan tidak terganggu selama sampling.
beberapa waktu. Pengaruh Pengambilan sampel sebaran
pengendapan logam berat pada dilakukan dengan mengambil 5 titik
sedimen dapat berupa kenaikan sampling di setiap zonasi terkecuali
suhu air dan penurunan pH yang pada minggu ke 4 dan 8 terdapat 2
akan mengurangi adsorpsi senyawa titik sampling pada zona 1 yang tidak
logam berat pada partikulat. Suhu bisa dicapai oleh perahu, sehingga
air yang lebih dingin akan didapat 13 sampel untuk sebaran
meningkatkan adsorpsi logam berat yang selanjut nya di analisis
ke partikulat untuk mengendap di kandungan logam berat Fe dan Mn
dasar. Sementara saat suhu air naik, di Laboratorium jurusan Tanah
senyawa logam berat akan melarut Fakultas Pertanian UNLAM.
di air karena penurunan laju Alat yang digunakan pada
adsorpsi ke dalam partikulat. penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu
peralatan lapangan dan peralatan
3. Metode Penelitian laboratorium,adapun peralatan
lapangan antara lain:
Rancangan Penelitian a. Eckman Grab
Penelitian ini dilakukan untuk b. GPS (Global Positioning System)
menyelidiki kandungan dan sebaran GpsMap 76Csx
logam berat Fe dan Mn pada
c. Wadah Plastik Sampel 30 berat pada sedimen terakumulasi
Bungkus pada void UE-East tersebut.
d. Kamera
e. Ember plastik 4. Hasil dan Pembahasan
f. Kertas Label 4.1 Analisis Hasil pemeriksaan
Peralatan laboratorium antara logam berat Fe & Mn pada
lain : tiap zonasi
a. Gelas ukur 1 buah Pemeriksaan kandungan
b. Gelas beaker 1 logam berat tiap zonasi dianalisis di
c. Corong 1 buah Laboratorium Pekerjaan Umum
d. Labu didih 4 buah Banjarmasin dengan metode SNI-
e. Neraca analitik 1 buah 6989.4.2009 (Fe) SNI-6989.5.2009
f. Labu takar 1 buah (Mn). Hasil analisa laboratorium
g. Kompor listrik 1 buah logam berat Fe dapat dilihat pada
h. Mortar & cawan porselin 2 buah Tabel 1 :
i. buah Gelas Arloji 1 buah
j. Tabung reaksi 30 buah N Zona Mingg Mingg Mingg
k. Pipet 1 ml dan 5 ml 1 buah u ke 0 u ke 4 u ke 8
o (mg/g (mg/g) (mg/g)
l. Spektrofotometer 1 buah
m. vortex mixer 1 buah )
1 Zona 14,646 22,129 10,788
n. Cuvet 1 buah
Data yang diperoleh berasal 1 9 5 7
2 Zona 14,220 20,874 14,857
dari pengamatan dan penelitian
secara langsung baik penelitian 2 5 0 5
yang dilakukan di lapangan maupun 3 Zona 10,778 1,5858 2,9427
penelitian yang dilakukan di 3 3
laboratorium. serta dari studi literatur Tabel 1 Hasil data analisa logam
yang berhubungan dengan dan dari berat sedimen parameter Fe
berbagai data sekunder PT. Jorong Hasil data analisa laboratorium
Barutama Greston seperti data pH pada Tabel 1 setelah itu dapat dibuat
void UE-East, data eksisting uji grafik yang bertujuan untuk melihat
parameter fisika, kimia, maupun pengaruh akumulasi kandungan
biologi. logam berat Fe terhadap waktu
Data dianalisis secara pengambilan sampel.
deskriptif sesuai dengan kondisi 22.13
20.87
25
14.65
lingkungan dan keadaan 20
suhu,cuaca,dan faktor alam lain. 15
14.22 14.86
10 10.78 10.79
dengan menyajikan tabel, grafik 5 2.94
0 1.59
untuk mengetahui nilai Fe dan Mn mg/g
pada setiap zonasi dengan
hubungan pengaturan variasi waktu
setiap pengambilan sampel dan
dilakukan secara objektif dengan Zona 1 Zona 2
menguji sampel sebaran yang
Zona 3
tersebar di 13 titik sampling pada
void UE-East untuk mengetahui
faktor-faktor pengaruh lingkungan di
sekitar titik sampling,sehingga dapat
mengetahui dititik mana saja logam
N Zona Mingg Mingg Mingg
o u ke 0 u ke 4 u ke 8
(mg/g (mg/g (mg/g
) ) )
2 dapat dilihat yakni nilai Fe di zona
1 Zona 0,0425 0,1151 0,0868
2 lebih kecil daripada zona 1 dengan
1 selisih 1,2555 mg/g pada minggu ke
2 Zona 0,0668 0,1659 0,0867
4. Sedangkan pada zona 3 cukup
2 jelas terlihat pada gambar 4.17
3 Zona 0,0224 0,1098 0,1153
bahwa tingkat logam berat
3 berkurang oleh adanya pergerakan
air menuju zona 1 yaitu 1,5858
mg/g. Dari gambar 4.17 terlihat
bahwa pada minggu ke 0 keadaan
dan kondisi void pada saat itu
sangat stabil terlihat bahwa nilai
logam berat yang terkandung tidak
jauh berbeda antar tiap zona. Hanya
Gambar 1 Grafik Kandungan Fe pada zona 3 nilai logam berat
pada sedimen Void UE-East berbeda lebih kecil dari zona 1 dan 2
yaitu 10,7783 mg/g. Pada gambar
Pada zona 1 void UE-East 4.19 dapat dilihat bahwa kenaikan
dapat dilihat pada Gambar 1 bahwa nilai kandungan Fe jelas terlihat
pada minggu ke 4 logam berat Fe pada minggu ke4 zona 1 dan
memiliki jumlah akumulasi logam 2,sedangkan mengalami penurunan
berat yang lebih tinggi daripada drastis juga pada minggu ke 4. Ini
minggu ke 0, yaitu 22,1295 mg/g membuktikan bahwa faktor
terhadap minggu ke 0 yaitu 14,6469 fisik,kimia dan kondisi lingkungan di
mg/g, analisa terhadap kondisi void UE-East pada minggu ke4
lapangan pada saat itu yakni pada sangat berpengaruh terhadap nilai
saat minggu ke 4 tanggul penahan kandungan logam berat Fe.
air yang terdapat disekitar zona 1 Parameter logam berat pada
mengalami jebol sehingga air dari sedimen di void UE-EAST yang di
zona 3 dan 2 mengalami pergerakan analisis selanjutnya yaitu Mn dengan
kearah zona 1. Sehingga dapat metode SNI-6989.5.2009. Hasil
analisis air yang mengalami analisa laboratorium logam berat Mn
pergerakan membawa sedimen dapat dilihat pada Tabel 2 :
yang ada di dasar void terkumpul ke
zona 1 void UE-East. Pada minggu
ke 8 kondisi logam berat Fe pada
sedimen yaitu 10,7887 mg/g analisa
terhadap kondisi void saat itu adalah
tanggul yang jebol pada minggu ke 4 Tabel 2 Hasil data analisa logam
sebelumnya sudah mengalami berat sedimen parameter Mn
perbaikan dan kondisi air relatif
tenang sehingga tingkat logam berat Dari hasil data analisa
yang ada di sedimen mengalami laboratorium pada Tabel 2 dapat
penurunan. Sama hal nya pada dibuat grafik yang bertujuan untuk
zona 2 void UE-East pada minggu melihat pengaruh kandungan
ke 4 nilai logam berat cenderung akumulasi logam berat Mn terhadap
lebih tinggi dari minggu ke 0 waktu pengambilan sampel yang
dikarenakan air mengalami dapat dilihat pada Gambar 2::
pergerakan dari zona 3 menuju ke
zona 1 void yang pasti melalui zona
0.2 0.166 zona 3 0,110 mg/g yang di
asumsikan bahwa pada saat
0.15 0.115
0.110 dilakukan pengecekan pH pada air
0.115
0.1 0.087 minggu ke 2 pH air memiliki nilai
0.067
0.022 rata-rata 6,69 dan pada saat
0.05
Zona 10.043Zona 2
mg/g Zona 3 pengecekan minggu ke 4 pH air naik
0 menjadi 7,03 dimana pada teori nya
apabila pH air naik maka logam
berat yang terlarut di air akan
cenderung mengendap di sedimen
walaupun dalam jumlah yang sangat
sedikit. Asumsi kedua adalah pada
minggu ke 4 kondisi void UE-East
seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya mengalami perubahan
dari minggu sebelumnya
dikarenakan jebolnya tanggul
penahan air yang menyebabkan
volume air di void berkurang dan
menurut data curah hujan pada
minggu tersebut di wilayah void
Gambar 2 Kandungan Mn pada mengalami hujan, di asumsikan
sedimen Void UE-East bahwa pada saat air surut dan
terjadi hujan di void faktor turbulensi
Pada umumnya tingkat bisa menjadi alasan logam berat di
akumulasi dan nilai Mn pada void sedimen mengalami kenaikan, serta
UE-East ini antar waktu dan zona pada saat hujan aliran air dari darat
tidak jauh berbeda. Pada saat pasti akan menuju ke void yang
melakukan pengujian logam berat membawa kandungan logam berat
Mn pada air Void UE.East nilai rata- dari sisi-sisi void. Pada gambar 4.20
rata kandungan Mn adalah 0,769 sama halnya apabila dibandingkan
mg/l yang mana masih di dalam dengan nilai kandungan logam berat
baku mutu PerGub Kalsel No.36 Fe pada gambar 4.19 kenaikan nilai
tahun 2008 yaitu 4 mg/l. Ini kandungan Mn drastis juga terdapat
menunjukan bahwa kandungan Mn pada minggu ke 4 ini membuktikan
pada air di Void UE-East rendah bahwa kondisi lingkungan,faktor fisik
sehingga sangat kecil tingkat dan kimia di void UE-East pada
akumulasi pada sedimen void UE- minggu ke 4 sangat berpengaruh
East itu sendiri. terhadap nilai perubahan nilai
Apabila dilihat dari Gambar 2 kandungan logam berat Fe dan Mn
grafik data pada minggu ke 4 baik dan membuktikan bahwa nilai
zona 1 zona 2 dan zona 3 kandungan Fe pada sedimen void
mengalami kenaikan yang signifikan UE-East lebih besar dari nilai
dari minggu sebelum nya yaitu pada kandungan Mn.
minggu ke 0 kandungan logam berat
pada zona 1 0,043 mg/g ; zona 2 4.2 Analisis Hasil Uji Fe dan Mn
0,067 mg/g ; zona 3 0,022 mg/g sedimen terhadap Hasil Fe
sedangkan pada minggu ke 4 dan Mn air
mengalami kenaikan yaitu zona 1 Berikut Tabel 3 dan 4 Hasil analisa
0,115 mg/g ; zona 2 0,166 mg/g ; Fe pada sedimen dan air :
Tabel 3 Hasil analisa Fe Sedimen 3
Hasil Analisa Fe sedimen UE-East Point 0,900 1,000 0,800
4
Minggu Minggu Minggu Point 1,500 0,230 0,550
ke 0 ke 4 ke 8 5
Zona 14,647 22,130 10,789
Averag 1,220 0,472 0,660
1
e mg/l mg/l mg/l
Zona 14,221 20,874 14,858
2
Zona 10,778 1,586 2,943 20
3 14.863
Averag 13,215 14,863 9,530 13.215
15
e mg/g mg/g mg/g
9.530
10
Tabel 4 Hasil analisa Fe Air Fe air Fe sedimen
Hasil analisa Fe pada air 5
Minggu Minggu Minggu 0.12 0.15 0.38
ke 0 ke 4 ke 8 0
Point 0,140 0,040 0,430 Minggu ke 0 Minggu ke 4 Minggu ke 8
1
Point 0,060 0,070 0,200
2
Point 0,090 0,170 0,500
3
Point 0,110 0,260 0,420
4
Point 0,190 0,230 0,330
5
Avera 0,118 0,154 0,376
ge mg/l mg/l mg/l 1.4
1.220
1.2
Tabel 5 Hasil analisa Mn Sedimen 1
Hasil Analisa Mn sedimen 0.8 0.660
Minggu Minggu Minggu 0.6 Mn air 0.472 Mn sedimen
ke 0 ke 4 ke 8
0.4
Zona 0,043 0,115 0,087 0.130 0.096
0.044
0.2
1
Zona 0,067 0,166 0,087 0
2 Minggu ke 0 Minggu ke 4 Minggu ke 8
Zona 0,022 0,110 0,115
3
Avera 0,044 0,130 0,096
ge mg/g mg/g mg/g

Tabel 6 Hasil analisa Mn Air


Hasil analisa Mn pada air
Minggu Minggu Minggu
ke 0 ke 4 ke 8
Point 1,600 0,400 0,700
1
Point 1,100 0,230 0,500
2
Point 1,000 0,500 0,750
Gambar 3 Grafik rata-rata analisa Fe untuk membandingkan nilai Mn air
& Mn sedimen dengan air dengan sedimen nilai Mn pada air
lebih tinggi daripada sedimen yaitu
Grafik pengukuran pada minggu ke 0 rata-rata Mn pada
perbandingan rata-rata Fe sedimen air 1,220 mg/l ; minggu ke 4 0,472
dan Fe pada air yang ditunjukan mg/l ; minggu ke 8 0,660 mg/l
pada Gambar 3 menunjukan bahwa sedangkan pada sedimen minggu ke
kandungan logam berat parameter 0 0,044 mg/g ; minggu ke 4 0,130
Fe banyak terakumulasi pada mg/g ; minggu ke 8 0,096 mg/g.
sedimen void. Hal ini sesuai dengan Analisis terhadap kondisi void,
pernyataan Harahap(1991) bahwa keadaan warna air pada saat
sifat logam berat yang mudah penyamplingan keruh, dimana
mengikat dan mengendap di dasar keberadaan mangan dalam air dapat
perairan dan bersatu dengan menyebabkan air menjadi keruh dan
sedimen sehingga kadar logam berwarna coklat.
berat dalam sedimen lebih tinggi
dibandingkan dalam air. Kandungan 4.3 Analisis Hasil Uji Sebaran Fe
Fe di Void UE-East relatif tinggi dan Mn sedimen
karena kondisi alam yang ada di Hasil data pengukuran
sekitar void yaitu masih ada nya sebaran logam berat pada Void UE-
struktur batuan yang masih East dapat diperlihat pada Tabel 7.
mengandung logam berat Fe. Titik sampling apabila diambil dari
Logam adalah unsur alam yang foto udara dapat dilihat pada gambar
dapat diperoleh dari 4
laut,vulkanisme,erosi batuan
tambang dan sebagai nya
(Clark,1986) jadi tidak menutup
kemungkinan bahwa faktor erosi
bebatuan sekitar juga berpengaruh
terhadap sedimen void. Sifat-sifat
logam berat menurut (PPLH-
IPB,1997 ; Sutamihardja dkk, 1982)
yaitu : Mudah terakumulasi di
sedimen, sehingga konsentrasi nya
selalu lebih tinggi dari konsentrasi di
dalam air. Disamping itu sedimen
mudah tersuspensi karena
pergerakan massa air yang akan
melarutkan kembali logam yang
dikandungnya ke dalam air,
sehingga sedimen menjadi sumber Tabel 7 Kandungan Sebaran Fe &
pencemar potensial dalam skala Mn Void UE-EAST
waktu tertentu. Sedangkan nilai
kandungan Mn dilihat dari Gambar
3,nilai kandungan Mn di void UE-
East pada dasarnya sudah dalam
batasan baku mutu PerGub Kalsel
No036 yaitu 4 mg/l yang
membuktikan bahwa sangat sedikit
nilai Mn pada void tersebut,namun
Gambar 4 Titik sampling UE-East

Hasil analisis data diketahui


bahwa titik sampling yang memiliki
kandungan logam berat Fe tertinggi
dibandingkan dengan titik sampling
lain adalah titik Z2T5 yaitu 432,099 Gambar 6 titik sampling Z1T5
mg/g menurut analisa secara objektif
disekitar titik sampling tersebut Sedangkan untuk analisis
kondisi lingkungan memang sudah kandungan Mn, untuk lokasi titik
di tumbuhi tanaman, namun dapat sampling yang memiliki kandungan
kita liat pada gambar 4.28 salah satu Mn tertinggi dibandingkan titik
pohon yang tumbuh di lokasi sampling lain adalah titik Z3T5 yaitu
tersebut layu ini membuktikan pH 21,713 mg/g menurut analisa secara
tanah asam sehingga partikel logam objektif disekitar titik sampling
berat banyak terperangkap tersebut kondisi lingkungan
disedimen daerah tersebut. Untuk ditumbuhi pepohonan tapi banyak
kandungan logam berat Fe terendah juga terdapat rerumputan yang layu
dibandingkan dengan titik lainnya atau tumbuh tidak sempurna karena
berada pada titik Z1T5 yaitu 77,566 saat dilakukan pengecekan pH
mg/g menurut analisa secara objektif tanah relatif rendah. Warna air di titik
disekitar titik sampling tersebut sampling tersebut keruh dan
kondisi lingkungan ditanami berwarna coklat. Sedangkan untuk
tumbuhan reklamasi dengan titik sampling yang memiliki
menggunakan tanah top soil dapat kandungan Mn terendah
diketahui bahwa tanah top soil dibandingkan dengan titik sampling
berwarna merah sedikit jingga yang lain adalah titik Z2T1 yaitu
sehingga akumulasi logam berat 5,892 mg/g menurut analisa secara
disekitar lokasi sangat minim, yang objektif disekitar titik sampling
dapat dilihat pada gambar 4.29 tersebut kondisi lingkungan memiliki
disekitar lokasi tersebut ditumbuhi kontur bertebing sehingga sangat
beberapa tanaman yang masih minim pengaruh aliran air yang
hidup dengan warna tanah merah masuk dari luar void disekitar pinggir
agak jingga void juga terdapat tumbuhan
pepohonan dan rerumputan yang
masih hidup.

Gambar 5 titik sampling Z2T5

Gambar 7 titik sampling Z3T5


motivasi,bimbingan dan arahan
dalam setiap pelaksanaan
kegiatan penelitian maupun
pasca penelitian. Terima kasih
kepada kawan-kawan khususnya
angkatan 2011 yang tidak henti-
hentinya memberikan semangat
dan kerabat di laboratorium
Pertanian yang telah membantu
kelancaran proses penelitian di
Gambar 8 titik sampling Z2T1 laboratorium. Terima kasih
kepada semua pihak PT.Jorong
5.Kesimpulan Barutama Greston baik itu
pembimbinglapangan,Manager,dll
Berdasarkan hasil kegiatan atas semua bantuan tenaga
penelitian di void UE-East maka nya.Terima kasih kepada
dapat diambil kesimpulan sebagai driver,kepada bang Hulkin dkk,
berikut: kepada kak wawan dan kak Fendi
1. Kandungan logam berat Fe atas pencerahan dalam
sedimen pada void UE-East pembuatan peta.
berkisar antara 1,58 22,12
mg/g, sedangkan untuk
kandungan logam berat Mn
sedimen berkisar antara 0,02
0,16 mg/g. Sebaran logam berat
Fe dan Mn pada void UE-East 7. Daftar Rujukan
sangat berbeda di tiap titik
sampling, sebagian besar nilai
Connel, D. W., G. J. Miller.
kandungan Fe berkisar antara
1995. Kimia dan Ekotoksikologi
150 300 mg/l sedangkan nilai
Pencemaran. UI-Press. 520 hal.
kandungan Mn berkisar antara 10
15 mg/l walaupun ada
beberapa titik yang mempunyai Fitrianty,L.2014. Laporan KP
nilai kandungan yang lebih tinggi
dan lebih rendah. PT.Balangan Coal. Teknik
2. Dinamika konsentrasi Lingkungan.UNLAM.
Fe dan Mn selama periode waktu Banjarbaru.
2 bulan di setiap zona Void UE-
East menununjukan fluktuasi
terhadap waktu. Gozan,M . Pengolahan Air
untuk Utilitas Pabrik,
6. Ucapan Terima Kasih Departemen Teknik Kimia,
Terima kasih kepada semua Fakultas Teknik, Universitas
pihak terutama kepada kedua Indonesia, Depok, 2006.
orang tua yang selalu memberi
semangat bantuan moril maupun
materi. Terima kasih kepada Hutagalung, H.P. 1991.
dosen pembimbing Dr.Mahmud Pencemaran Laut Oleh Logam
MT. dan Indah Nirtha S.T M.Si Berat dalam Beberapa Perairan
yang telah memberikan Indonesia. Puslitbang.
Oseanografi LIPI. Jakarta, hlm Rahayu,L.M.2015,Kimia Bahan
6-10. Alam BAB II,
https://ml.scribd.com/doc/25189
7106/BAB-II-KBA
Horsfall, M, Spiff A.I. 2004.
Studies on the effect of pH on
the sorption of Pb2+ and Cd2+ Razak, H. 1980. Pengaruh
ions from aqueous solutions by Logam Berat Terhadap
Caladium bicolor (Wild Lingkungan . Pewarta Oseana :
Cocoyam) biomass. Electronic 2. Jakarta. LON-LIPI.
Journal of Biotechnology. ISSN
0717-3458 : 113 123.
Harahap. S. 1991. Tingkat Setiawan, 2001. Pengertian
Pencemaran Air Kali Cakung Pencemaran Air Dari Perspektif
Ditinjau dari Sifat Fisika-Kimia Hukum, http: //www. menlh
Khususnya Logam Berat dan .go.id/airnet/Artike l01 .html
Keanekaragaman Jenis Hewan
Benthos Makro. IPB.
Skousen, J et-al (1998).
Handbook of Technologies for
Nusa Said Idaman.2010. Avoidance and Remediation of
Teknologi Pengolah Air Gambut Acid Mine Drainage, The
Sederhana.Jurnal Buku. National Mine Land Reclamation
http://www.kajianpustaka.com/2 Centre, Morgantown, West
013/12/proses-pengolahan-air- Virginia.
gambut.html
Suciastuti, E., & Sutrisno, C. T.
(2002). Teknologi Penyediaan
Octiana, E.R.,2014.Laporan KP Air Bersih. Jakarta: PT. Rineka
PT.Jorong Barutama Cipta.
Greston.Teknik Lingkungan
UNLAM. Banjarbaru.
Sutamihardja, R.T.M., Adnan, K.
dan Sanusi. 1982. Perairan
Palar, H. 1994. Pencemaran Teluk Jakarta Ditinjau dar
dan Toksikologi Logam Berat. Tingkat Pencemarannya.
PT. Rineka Cipta. Jakarta, 152 Fakultas Pascasarjana, Jurusan
hlm. PSL. IPB

PPLH IPB. 1997. Studi Potensi


Kawasan Perairan Teluk Syam, L. (2004). Analisis kadar
Jakarta,Laporan Akhir besi (Fe) dalam kedelai dengan
pengompleks fenantrolin.
(skripsi). Untad Press, Palu.
Priyanto, A. 2010. Bahaya air
asam tambang.
http://blogofmine-
dt.blogspot.com/2009/03/bahay Widyati. E. 2004. Rehabilitasi
a-air-asam-tambang-aat.html. Lahan Bekas Tambang
Batubara melalui Perbaikan
Kualitas Tanah dengan Metode Kelompok Peneliti Konservasi
Bioremediasi. Palembang: Tanah dan Air

Anda mungkin juga menyukai