PLN (PERSERO)
UNIT INDUK PEMBANGUNAN JARINGAN
LOGO SUMATERA - I
JL. DR. CIPTO NO. 12 MEDAN
SUMATERA UTARA
Desember 2011
Bab I. Latar Belakang
PLTA Asahan-3 merupakan pembangkit dengan tipe run-off river dan tidak memerlukan
bendungan (dam).
± 150 m setelah tailrace Tangga , air akan dibelokkan ke saluran terbuka (headrace
channel), kemudian air masuk ke kolam utama (headpond) dan terus ke terowongan
(headrace tunnel).
Selanjutnya air dialirkan dengan kecepatan tinggi melalui pipa pesat (penstock) dan
memutar turbin di rumah pembangkit (power house). Lalu air keluar melalui tailrace
Asahan-3 dan masuk kembali ke aliran Sungai Asahan
Sekitar 95% air sungai Asahan dibelokkan sepanjang ± 13 km
Instalasi PLTA terdiri dari headworks, headrace channel, headpond, headrace tunnel
dan power house. Instalasi penunjang : access road, jembatan, base camp dan sarana
pendukung lain
Lokasi PLTA berada di desa Tangga kec. Aek Songsongan dan desa Meranti Utara
kec. Pintu Pohan Meranti Kab. Toba Samosir.
Lokasi Transmisi 150 kV berada di desa Tangga , Meranti Utara, Halado, Pintu Pohan
Pasar, Ambar Halim dan Simangkuk kec. Pintu Pohan Meranti Kab. Toba Samosir
Status studi AMDAL PLTA Asahan-3 dilakukan setelah pemrakarsa menyelesaikan
Detailed Design Project (D/D).
RTRW Propinsi Sumatera Utara, wilayah studi masuk Kawasan Andalan berkembang
dan pusat berada di Pematang Siantar dengan sektor unggulan : perkebunan,
pertanian, industri dan pariwisata
Aliran sungai Asahan telah ada 3 PLTA eksisting. Pembangunan PLTA Asahan-3 tidak
menyalahi RTRW yang ada
Headrace channel
Power house
Headwork area
Headpond Headrace tunnel
Improvement
existing road
Kolam
Pipa
Penampung
Pesat Rumah
Saluran
Pembangkit
Terowongan
Persawahan
Surge
Tank
Headrace
Intake Head
Channel
Pond Headrace
Tunnel
Kondisi
Power persawahan
Saluran
House
irigasi masyarakatdi
Jembatan
PLTA Pulo
Parhitean
di
Tangga Purisi/Parhitean
yang
Parhitean
memanfaatkan air
Powerhouse
sungai
Kondisi airAsahan
sungai Asahan setelah tailrace Tangga
Salah satu jembatan yang harus diperbaiki
General Plan and Profile
Komponen utama proyek
1. Keperluan debit air PLTA Asahan-3 adalah 97 m3/detik dengan tinggi jatuh air 198 m.
Kapasitas terpasang direncanakan 174 MW (2x87 MW) dengan produksi energi
mencapai 1.477 GWH pertahun
2. Headworks activities dimulai ± 150 m dari tailrace tangga. Aktivitas kerja berada di
dusun 1 desa Tangga, terdiri dari pembangunan intake weir, intake gate, connecting
tunnel, sand trap basin, headrace conduit
3. Headrace channel sepanjang ± 3.068 m dibangun setelah headrace conduit hingga ±
500 m setelah dusun Parhitean. Posisi saluran pada sisi kiri dan relatif sejajar sungai
berjarak (200-300) m dari tepi sungai Asahan
3. Headpond merupakan kolam penampungan utama sebelum air masuk ke
terowongan
4. Headrace Tunnel berada pada sisi kiri sungai Asahan di wilayah hutan lindung,
diameter terowongan ± 6,4 m
5. Power House berada di sisi kiri sungai Asahan dan akan ditempatkan 2 unit turbin,
switchyard, tailrace dan fasilitas pendukung lainnya. Luasan area yang dibutuhkan
untuk power house complex adalah 77,2 ha
Komponen utama proyek
1. Jaringan Transmisi sepanjang 31 km akan menyalurkan daya listrik dari Power House
ke GI Simangkuk (eksisting).
2. Jarak antar menara 350 m maka akan dibangun 31.000 m : 350 m 88 unit menara.
Untuk satu menara memerlukan lahan 15 x 15 m maka diperlukan 88 x 225 m2 =
19.800 m2 atau 1,98 ha lahan untuk keseluruhan tapak menara.
3. Ruang bebas di bawah transmisi yang harus dibersihkan dari pepohonan adalah 9 m
kiri dan 9 m kanan dari as transmisi hingga keseluruhan luas ruang bebas yang harus
dibersihkan adalah 18 x 31.000 = 558.000 m 55,8 ha
Komponen utama proyek
Luasan lahan yang diperlukan PLTA Asahan-3 adalah 209,8 ha meliputi areal yang akan
dipakai secara permanen 151,8 ha dan yang akan digunakan sementara (mendukung
kegiatan konstruksi) 58,0 ha
o Jalan eksisting mulai pos-8 desa Tangga hingga dusun Batumamak desa Meranti Utara
sepanjang 13.413 m akan dilakukan pelebaran dari 3-4 m menjadi 8 m
o 9 buah jembatan akan dilebarkan serta diperbaiki dengan rangka baja ( 5 buah) dan
jembatan beton (4 buah).
o Dibangun jalan baru sepanjang 5.749 m di 3 lokasi yakni WA No. 1 (dusun Parhitean), WA
No.2 (dusun Hulahuli) serta WA No. 3 (dusun Taratak). Juga 3 jembatan menghubungkan
jalan baru tersebut, rangka baja bentang 60 m di sungai Asahan.
Wilayah Studi
1. Persawahan
o Sekitar proyek cukup banyak persawahan yang dimiliki masyarakat dengan sumber air
berasal dari sungai Asahan dan bukan sungai Asahan
o D/D data menunjukkan persawahan terkena dampak pembangunan dan operasional PLTA
Asahan-3 mencapai 42,6 ha
2. Pemukiman Penduduk
o Pemukiman penduduk berada di sepanjang jalan eksisting dan akan terpapar debu dan
kebisingan di tahap konstruksi sserta menyusut drastis debit air sungai di tahap
operasional
o Masyarakat kedua desa tidak menggunakan air sungai Asahan untuk keperluan minum
dan mandi.
3. Arung Jeram
o Air sungai masih dimanfaatkan untuk kejuaraan tahunan arung jeram nasional dan
internasional
3. Memancing
o Cukup banyak yang kegiatan sambilan yaitu memancing dengan buruan utama Ihan Batak
(Tor Soro)
Bab III. Rona Lingkungan Hidup
De
bit
rat
a-
rat
a
(m
3
/d
et)
19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 20 20 20 20 20
84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04
Tahun
Pra Konstruksi
2. Keresahan Sosial
Emisi gas NO2 menjadi 457,32 gr/Nm3 + 6,25 gr/Nm3 = 463,57 gr/Nm3
Emisi gas SO2 menjadi 38,77 gr/Nm3 + 10,04 gr/Nm3 = 48,81 gr/Nm3
BML PP RI No. 41 Tahun 1999 adalah 900 gr/Nm3 untuk SO2 dan 400 gr/Nm3 untuk NO2.
Dampak negatif Penting (-P).
Konstruksi akan meningkatkan emisi dan debu di areal studi, penurunan kualitas
udara
Mengacu kriteria dampak penting : kegiatan konstruksi terhadap parameter
kualitas udara : Dampak Negatif Penting (-P).
Tahap Operasional
Jalur transmisi melintasi hutan sekunder, semak belukar dan lahan budidaya masyarakat,
tidak ada melintasi pemukiman penduduk
Mengacu kriteria dampak penting : kegiatan Operasional Transmisi terhadap peningkatan
ML dan MM : Dampak Tidak Penting (TP).
Tahap Operasional
Emisi gas NO2 menjadi 457,32 gr/Nm3 + 6,25 gr/Nm3 = 463,57 gr/Nm3
Emisi gas SO2 menjadi 38,77 gr/Nm3 + 10,04 gr/Nm3 = 48,81 gr/Nm3
BML PP RI No. 41 Tahun 1999 adalah 900 gr/Nm3 untuk SO2 dan 400 gr/Nm3 untuk NO2.
Dampak negatif Penting (-P).
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pra Konstruksi
Text
Keresahan Sosial
PT PLN (Persero)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Konstruksi
Text
Kualitas Udara (Emisi dan Debu)
PT PLN (Persero)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Konstruksi
Text
Kebisingan
PT PLN (Persero)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Konstruksi
Text
Erosi dan sedimentasi
PT PLN (Persero)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Operasional
Text
Peningkatan Limbah Padat dan cair
Melakukan pemisahan terhadap sampah organik dan anorganik.
Terhadap sampah organik tidak boleh dibakar namun dapat
dibuatkan kompos (pihak ketiga). Terhadap sampah anorganik
dikumpul dan dibuang ke TPA sampah terdekat.
Membuatkan tempat penampungan sementara oli bekas pada drum
yang memiliki tutup. Drum ditempatkan pada ruang beratap dan
lantai dasar tempat drum harus semen dan diurus izin tempat
penyimpanan sementara (TPS) B3.
Menyerahkan oli bekas yang telah terkumpul cukup banyak kepada
pihak ketiga yang memiliki izin pengumpulan oli bekas dari
Kementerian Lingkungan Hidup atau dari Pemerintah Daerah Provinsi
Sumatera Utara
PT PLN (Persero)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Operasional
Text
Penurunan Debit Air Sungai Asahan
Membangun serta memperbaiki saluran irigasi dan mengambil air
sungai Asahan sebelum intake hingga kegiatan petani di persawahan
tidak akan mengalami kekurangan air.
Memperbaiki saluran MCK masyarakat agar limbah rumah tangga
dapat terflushing oleh air sungai Asahan
Berkontribusi memelihara DAS Asahan agar konversi lahan dapat
diminimalkan
PT PLN (Persero)
IV. Program Pemantauan Lingkungan Hidup
Text