STUDI KASUS PEMBANGUNAN DAN

PEMASANGAN PLTU
F.43.112.01.KUALIFIKASI.5.KITLTU
Analis Madya Pembangunan dan Pemasangan PLTU

1/14
 STUDI KASUS POMPA KONDENSAT
LATAR BELAKANG:
Pembangunan dan Pemasangan PLTU 1 x 250 MW di lokasi remote area
seperti Kawasan Industri Weda Bay yang terletak di Tanjung Ulie, Kabupaten
Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara adalah salah satu faktor
pendukung terpenting untuk bisa memenuhi kebutuhan energi listrik kepada
Industri Pengolahan bijih Nikel (Smelter).

Tanjung Ulie terletak sekitar 43 km dari kota Weda (Ibu kota Kabupaten
Halteng) dan sekitar 136 km dari kota Sofifi (Ibu kota provinsi Malut). Sampai
dengan tahun 2018, listrik PLN belum mencukupi untuk kebutuhan listrik
masyarakat disekitar KI Weda Bay.

Sedangkan kebutuhan listrik untuk satu Smelter RKEF (Rotary Kiln Electric
Furnace) dengan 4 line produksi dibutuhkan kurang lebih 180 MW. Satu unit
Electric Furnace yang dibangun di KI tersebut memerlukan pasokan listrik 42
MW pada saat beroperasi penuh.

2/14
 LOKASI KAWASAN INDUSTRI WEDA BAY

Propinsi Maluku Utara

Propinsi Maluku Utara Kec. Weda Tengah,

Kab Halmahera Tengah

Lokasi Kawasan Industri

Weda Bay di Kecamatan Weda
Tengah, Kabupaten • Jarak tempuh Sofifi - Kawasan Industri ± 136 km (3.5 jam)
Halmahera Tengah, Provinsi • Jarak tempuh Sofifi - Weda (Ibukota Kab) ±93 km (2 jam)
Maluku Utara • Jarak tempuh Weda - Kawasan Industri ±43 km (1.5 jam)
Condenser And Feed Water Heating Plant:
Merupakan salah satu peralatan utama dari PLTU yang berfungsi
untuk mengkonversi ulang uap bertekanan rendah kembali menjadi
air, menggunakan teknologi pertukaran suhu dengan media pendingin.
Pompa kondensat merupakan satu komponen penting dari Kondensor.

Pemasangan Peralatan mekanikal PLTU seperti pompa kondensat

memerlukan perencanaan yang matang dan keahlian & kemampuan
pelaksana yang baik & berpengalaman serta pengawasan yang ketat
& berpengalaman.

“Saat tes uji individu pada pompa kondensat muncul

adanya getaran dan bunyi berisik pada pompa tersebut.
Penyebab rinci munculnya getaran dan bunyi tersebut
belum diketahui”

4/14
MAKSUD DAN TUJUAN:

Maksud dan tujuan dari studi kasus ini adalah untuk menganalisa
penyebab terjadinya getaran pada pompa kondensat dan untuk
mendapatkan hasil analisa perbaikan/pencegahan agar kejadian
serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.

5/14
DATA DAN FAKTA:
Pengumpulan data-data untuk pemasangan pompa
kondensat sebagai berikut:

* Gambar Layout Kondensor dan Pompa Kondensat

* Laporan-laporan Harian
* Laporan Tes Uji Individu Pompa Kondensat

6/14
Dari analisa dan penyelidikan gambar lay out,
laporan-laporan harian pelaksanaan pekerjaan
dilapangan dan hasil-hasil tes uji individu pompa
kondensat, memberikan hasil-hasil sebagai
berikut:

7/14
Gambar Layout Kondensor dan Pompa Kondensat:
- Ada 2 pompa kondensat yang terpasang dalam lay out tersebut:

8/14
Laporan-laporan Harian :
- Dari laporan harian pada waktu pemasangan pompa kondensat tidak
ditemukan adanya kendala atau masalah.
- Pelaksanaan alignment dari 2 pompa kondensat juga sudah
dilaksanakan sebelumnya,
- Waktu pelaksanaan alignment pompa dilakukan setelah pekerjaan
grouting selesai.

Laporan Hasil Tes Uji Individu Pompa Kondensat:

- Setelah pemeriksaan fisik pompa kondensat no. 1 dan 2 dalam
kondisi terpasang selesai dan dinyatakan baik,
- Dilakukan power “ON” untuk pompa kondensat no. 1 hasilnya pompa
berfungsi dengan baik. Tapi tidak berlangsung lama terasa adanya
getaran pada body pompa dan suara berisik dari pompanya.
Kemudian dilakukan power “OFF” pada pompa kondensat no. 1 untuk
menghindari adanya kerusakan lainnya,
- Hal yang sama terjadi juga pada saat tes uji individu pompa
kondensat no. 2 yang dilakukan setelahnya.

9/14
Pemeriksaan terhadap pompa kondensat setelah tes uji
individu:

- Dilakukan pemeriksaan fisik kembali mulai dari dudukan pompa

sampai dengan ujung atas pompa kondensat, hasilnya
diketemukan retakan-retakan pada grouting dimana adanya baut-
baut pengencang.

- Pemanggilan pengawas lapangan yang mengawasi pekerjaan

grouting, pemasangan pompa kondensat dan pekerjaan alignment
pompa kondensat. Pengawas mengkonfirmasi bahwa pekerjaan
alignment pompa kondensat dilakukan setelah grouting selesai
dikerjakan.

10/14
Analisa Rekaman Masalah dan Penyelesaiannya:
Beberapa kemungkinan penyebab terjadinya getaran dan bunyi berisik pada
pompa kondensat:
- Dudukan pompa kurang kuat,
- Grouting yang pecah,
- Misalignment pompa kondensat,
- Pompa kondensat bermasalah.

Kemungkinan besar yang terjadi adalah pada waktu proses pelaksanaan

alignment pompa kondensat, sudah terjadi keretakan pada grouting yang tidak
diketahui/tidak dilaporkan oleh pelaksana alignment pompa.

Hal tersebut bisa dihindari dengan:

- Melaksanakan alignment pompa terlebih dahulu, setelah semuanya fix baru
dilakukan pekerjaan grouting.
- Pengawas melaksanakan pengawasan yang ketat dan dengan menerapkan
QA/QC secara tepat dan benar pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan.

Penyelesaian masalah tersebut dilapangan adalah dengan:

- Membongkar ulang pemasangan pompa kondensat,
- Menghilangkan grouting yang lama,
- Memasang kembali pompa kondensat,
- Melaksanakan alignment pompa kondensat,
- Dilanjutkan dengan pekerjaan grouting,
- Melaksanakan kembali tes uji individu pada 2 unit pompa kondensat tsb. 11/14
 MAN MANAJEMEN

Pelaksana kurang Manajemen Proyek

kompeten dijalankan dengan benar
Pengawas kurang
POMPA
pengalaman
KONDENSAT
BERGETAR DAN
BERISIK
Pelaksanaan pengukuran Pengawasan QA/QC
kurang akurat kurang berjalan baik

MEASUREMENT METHODE

12/14
Kesimpulan:

* Bergetarnya pompa kondensat dan menimbulkan suara berisik diakibatkan

oleh retaknya grouting dari pihak kontraktor disertai dengan kurang
pengawasan dari pengawas lapangan,
* Standar kualitas QA/QC tidak dijalankan dengan ketat dan benar,

Saran:

* Perlu ditingkatkan/dibenahi Sistem Manajemen Pengawasan Proyek dalam

Pelaksanaan Proyek.
* Pemilihan kontraktor yang tepat dan berpengalaman di segala bidang dalam
scope pekerjaan proyek harus mendapatkan perhatian yang khusus.

13/14
TERIMA KASIH

14/14