Pembangunan Gedung
PUSAT KEGIATAN MAHASISWA
BAB IV
PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
Pasal I
Persyaratan Teknis Pekerjaan Plumbing
1 . Umum
Sistem Plumbing dalam proyek ini diperuntukan bagi fungsi Perkantoran Dalam
pelaksanaan pekerjaannya ,kontraktor harus memperhatikan efektifitas penempa tan
beban-beban plumbing dan instalasi pemipaannya, sehingga perlu berkoordinasi dengan
pihak pelaksana pekerjaan sipil.
2. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Plumbing dalam proyek ini meliputi : Sistem Air — Bersih ;Sistem Air –
Bekas, Sistem Air — kotor ;Sistem Drainase pada gedung
b. Sumber air bersih untuk proyek ini adalah dari air sumur/tanah yang ditampung pada
suatu tandon bawah (Ground Reservoir). Selanjutnya dengan menggunakan pompa
distribusi, air bersih salurkan ke Tandon Atas (Roof-Tank) , yang kemudian
disalurkan secara gravitasi ke jaringan beban plumbing.
1) Air Kotor dan Bekas saling clipisahkan . Air Kotor dari klosed / WC dan
urinoir memiliki jaringan yang terpisah dari air bekas dari Wastafel atau floor
drain. Pengumpulan digunakan sistem bercabang yang berupa pipa-pipa
horizontal kemudian disalurkan ke Tanki Septik dan drainase.
2) Pipa Ventilasi ,dipasang bersatu dengan dinding. Pada ujung pipa ventilasi
dipasang vent cup. instalasi harus rapih dan tidak bocor.
3) Pengadaan dan pemasangan Tandon Air Bersih. (Ground Tank dan Roof Tank)
4) Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pemipaan air bersih, air kotor, air
bekas; Vent dan air hujan.
6) Pengetesan dan pengujian dari seluruh peralatan dan instalasi plambing yang
terpasang.
8) Pembuatan shop drawing bagi instalasi yang akan dipasang dan pembuatan As
Built Drawing bagi instalasi yang telah terpasang.
b) Pengadaan dan pemasangan kabel sistem pengindera muka air yang (water
level control) dihubungkan dengan starter pompa.
c) Pengadaan dan pemasangan kabel daya dari starter motor ke box terminal
motor.
Dari pusat kontrol detector permukaan air ke panel starter motor. Dari
remote starter ke panel starter motor.
10) Pekerjaan IPAL dalam proyek ini meliputi : Pengadaan dan Pemasangan
peralatan pengolahan limbah cair ,lengkap terrnasuk peralatan pendukungnya
11) Pengadaan dan pemasangan keseluruhan system Perpipaan dari sumber limbah
hingga peralatan IPAL.
13) Agar pekerjaan dapat tercapai sesuai maksudnya ,maka kontraktor perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
3. Standardisasi Standard dan peraturan yang berlaku dalam pekerjaan ini antara
lain :
4. Persyaratan Material
1) Pompa
Sumur Taman Transfer Booster
Jumlah Unit (Set) 1 1 2 2
Lokasi/Penempatan Luar Ruang Pompa Atap
Type Pompa Submersible Centrifugal End-Suction
Debit (Liter/Menit) 60 20 2 x 50 2 x 20
Total Head (M) 80 15 30 15
Putaran Penggerak 1450 1450 1450 1450
Mula (rpm)
Daya Listrik (kW) 2,5 2 x 0,12 2 x 0,53 2 x 0,12
Karakteristik Listrik 380 V /3 d/ 50 Hz 220 V /1 to/ 50 Hz
Isolasi Vibrasi Latex/Karet Pejal
Tangki ini harus dapat menahan beban minimal 2 (dua) kali berat kapasitas isi
air. Konstruksinya harus berupa modul dan rigid. Bagian dalam dinding tandon
harus diberi lapisan water proofing non toxic.
Man Hole, Pipa Ventilasi, Lubang pipa peluap dan drain, dudukan Reservoir dari
bahan aluminium dan accessoris lainnya.
Tandon atas dibagi dalam 2 wing berdasarkan posisi utama toilet yang ada.
Dimana masing-masing tandon menganut spesifikasi sebagai berikut :
a. Pemipaan
1) Untuk pipa-pipa jaringan/Instalasi sistem air bersih digunakan pipa-pipa besi
tergalvanisir (GIP /Galvanised Iron Pipe) yang ekivalen kelas B dengan seri 150
menurut BS 1387 — 1967 .
2) Khusus pipa cabang air Kotor, dan air Bekas pada digunakan uPVC class VP
type plain End / TS End.
3) Untuk Pipa cabang jaringan air kotor / air bekas, pipa ventilasi, pencabangan
digunakan pipa uPVC type AZ .
4) Pipa air hujan termasuk elbow, dari instalasi vertikal sampai belokan di lantai
dasar menggunakan pipa PVC-VP.
b. Peralatan Perlengkapan
1) Gate Valve
2) Check Valve :
Digunakan material bronze body swing type Y Pattern screwed cup metal
disk
Digunakan material swing silent type dengan stainless steel disk dengan
body material Besi-Cor untuk tekanan 150 psi ,dan Baja-Karbon untuk
tekanan 300 psi.
3) Strainer :
Digunakan tipe bronze body screwed cap stainless steel mesh-end untuk
strainer sampai dengan diameter 50 mm.
Tekanan kerja katup untuk peralatan pompa distribusi adalah minimal 80 psi.
5. Persyaratan Kerja
a. Umum
1) Penempatan sanitair (kloset ;urinal ;keran ;floor drain ; roof drain ;termasuk
pipa-pipa cabang ) dan ketentuan dimensinya harus dimusyawarahkan dengan
pihak arsitektur sebelum melakukan langkah lanjut
3) Pada setiap cabang utama pipa air bersih yang disambungkan ke pipa tegak pada
shaft untuk setiap lantai, harus dilengkapi dengan katup-katup untuk mengisolir
setiap cabang dari keseluruhan sistem agar dapat dilakukan perbaikan-perbaikan
setempat tanpa mengganggu pelayanan air pada lantai /wilayah yang lain.
5) Insert (tempat penyekrupan) harus ditanam dengan baik dalam dinding atau
lantai dan rata dengan permukaan akhir (finish) dari dinding atau lantai tersebut
,dan setelah alat-alat tersebut terpasang ,insert harus tersembunyi /tidak tampak.
6) Apabila digunakan baut tembus (through bolt) ,harus dipasang plat penahan pada
sisi yang lain dari dinding atau lantai tersebut.
7) Galian pipa-pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan
yang tepat.
8) Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa
terletak / tertumpu dengan baik.
9) Untuk pipa-pipa air bersih dan air baku yang terlihat (expose) harus diberi
lapisan (cat) finish dengan warna yang ditentukan kemudian oleh Konsultan
Pengawas.
10) pipa yang ditanam dalam tanah harus diberi lapisan pasir kurang lebih 10 cm
disekelilinnya, jenis pasir adalahpasir urug yang bebas dari batu.
11) selama pemasangan berkala, pemborong harus menutup setiap ujung pipa yang
terbuka untuk mencegah maasuknya tanah, bedu, kotoran dan lain-lain.
12) semua sambungan/ cabang pembuangan air kotor harus dbuat dengan cabang Y,
pipa mendatar untuk air kotor dan air hujan kemiringan minimal 1 %
13) pipa-pipa pembuangan air hujan dari bangunan disambungakan disaluran utama
diluar bangunan dengan bak kontrol (junction box) dari beton.
14) ―Rougghing in‖ untuk pipa dan fixurex harus dibuat bersama-sama dengan
pelaksanaan kontruksi bangunannya. Pemborong harus memberikan imformasi
kepada pemborong struktur tentang posisi lubang pada dinding dan lantai, dan
apabila diperlukan semua pipa dan fitting yang harus ditanam dalam beton harus
dibersihkan benar-benar dan bebas dari karat dan cat.
radius dan pemborong harus memberitaukan hal ini pada pengawas. Fitting dan
alat-alat lainnya yang akan menimbulkan tahanan aliran yang tidak wajar tidak
boleh digunakan.
16) pipa-pipa tidak boleh menembus kolom, kaki kolom, kepala kolom ataupun
balok, tanpa mendapatkan izin tertulis dari pemberi tugas/ pengawas.
17) sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setip pipa menembus
kontruksi beton.
18) sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan minimal 0,2 cm
dan memberikan kelonggaran kira-kira 1 cm pada masing-masing sisi luar pipa
ataupun isolasinya.
20) untuk pipa-pipa yang nenembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan
kedap air (water profing) harus dari jenis ―flashing sleeves’ . flens dari sleeves
harus menjadi atau diberi klen yang akan mengikat ―flesing sleeves’.
21) rongga antara pipa dan sleeves harus kedap air, karena akan diisi dengan gaasket
atau media lain secara umum dipakai.
22) semua pipa harus diikat / ditetapkan dengan kuat pada penggantung atau angker
yang cukup kokog ( rigit). Pipa-pipa tersebut harus ditumpuh untuk menjaga
agar tidak berubah tempatnya,dan harus sedemikian rupa sehingga masih
memungkinkan konstruksi dan expansi pipa oleh perubahan temperature.
24) pemborong harus mengajukan kontruksi dari penggantung untuk di setujui oleh
pengawas. Penggantung terbuat dari kawat, rantai, strap ataupun perforated strip
tidak boleh digunakan.
25) penggantung atau penumpu pipa harus diskrupkan (terikat) pada konstruksi
bangunan dengan inser yang di pasang pada waktu pengecoran beton /
pembobokan atau baut tembok (ramset bolt)
26) pipa vertical harus ditumpuh dengan klen (clamp atau collar) paling jauh antara
2 lantai.
27) penggantung / penumpu pipa dan peralatan logam lainnya yang akan ditutup
tembok atau bagian bangunan lainnya harus dilapisi terlebih dahulu dengan cat
manie atau cat penahan karat ,jenis zink chromate dilaksanakan pada 2 bagian ( 2
lapis ).
1) sebelum unit-unit pompa dipasang pada lokasi yang telah di tentukan, pemborong
diwajibkn untuk membuat gambar shop drawing yang menunjukan dalam
penempatan, rincian pemasangan, potngan-potongan gambar, shop drawing
tersebut harus di minta persetujuannya kepada pengawas atau perencana.
2) seluaruh unit pompa harus dipasang pada dudukan / pondari dan diberi peredam
getaran pada bagian baseplate pompa.
3) penempatan antara motor dan pompa harus dijaga agar betul-betul segaris
sehingga dapat memperkecil proses keausan dan getaran yang ditimbulkan akibat
dari getaran motor pompa.
4) pada masing-masing pondasi pompa harus dibuatkan tali air untuk menampung
drainase dari tetesan yang mungkin timbul dari pompa.
8) pondasi IPAL dibuat demikian rupa supaya dapat menumpu 1,5 kali beban terisi
unit IPAL .
10) pipa-pipa keluaran dari IPAL, harus berada lebih tinggi daripada permukaan
saluran lingkungan.
C. Instalasi pemipaan
o Pembuatan ulir harus dengan peralatan tap dan dilas berpresisi tinggi (
barmesin) pada sambungan ulir yang sering kali di buka harus dibuka
water mour. Sambungan flanged dilakukan setiap belokan dan pada
setiap batangan pipa pada pipa lurus.
o Untuk sambungan flanged harus dilengkapi rubber set / ring, seal dari
karet secara homogen.
Semua pipa harus diikat / ditetapkan dan dibaut dengan kuat lengkap dengan
penggantung / angker yang kokoh ( rigid), agar inklinasinya tetap, untuk
mencegah timbulnya getaran ,standard yang dipersyaratkan harus buatan
pabrik.
Pemasangan pipa harus rata dan rapih serta rigid baik untuk pipa horizontal
maupun untuk system pemipaan vertical.
Pipa –pipa vertical harus ditumpuh dengan kayu jati serta klem dan dibuat
dengan jarak tidak lebih dari 250 cm untuk setiap klem.
Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan didalamnya bebas dari kotoran
yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan
kokoh( rigid) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi / pipa induk dipasang balok-balok
dari beton dengan campuran yang kuat (K.225) dan dipasang setiap ada
sambungan pipa,tee, eibow, valve dan sebagainya.
D. pengecetan
1) Semua pipa dilapisi tahan isolasi anti karat bahan sintetik (densi tape).
2) Untuk pipa-pipa dalam plafon agar mudah dikenali diberikan tanda/ warna cat pada
setiap jarak ± 4 m dengan arah aliran pada pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa pada
shaft dimana terletak pintu pemeriksaan.
Untuk pipa-pipa exposed, petunjuk arah aliran fluida berupa tanda panah,
dipakai warna arah panah putih.
E. Disifeksi
3) Setelah 16 jam, seluruh system pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih, serhingga
kadar chlorine menjadi tidak lebih dari 0,2 ppm.
Semua katup dalam system pipa yang mengalami proses desifeksi tersebut harus di
buka dan di tutup beberapa selama jangka waktu 16 jam.
1) Seluruh system pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup
(plunnget) agar seluruh system tersebut dapat diisi air sampai lubang ―vent‖ tertinggi.
2) System tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti yang tersebut diatas ,
minmal selama 1 jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 cm.
peralatan utama (pompa-pompa, panel listrik dan panel control , pressure tank dll),
pengujian yang harus dilakukan antara lain :
o Debit aliran air
o Putaran pompa
o Tekanan pompa
o Arus kerja motor
o Cut in / cut off pressure tank
Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada pengawas / MK untuk diminta
persetujuannya.
Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada pengawas/MK untuk diminta
persetujuannya.
3) Setelah bidang rungan telah menjadi tidak rata ( roughing in ) selesai dipasang dan
sebelum memeasang fixture-fixture ,seluruh system distribusi air bersih dan air kotor
harus di uji dengan tekanan hidrostatik sebesar satu setengah kali tekanan kerjanya (
working pressure ) dengan tekanan 12 kg /cm2 atau 12 atm untuk seluruh system
distribusi air bersi sedangkan untuk seluruh system air kotor dengan tekanan 8 kg /
cm2 atau 8 atm dan dibiarkan dalam kondisi ini dalam kurang 12 jam tanpa
mengalami kebocoran pada distribusi pipa dan tekanan tersebut tidak berubah.
4) Sebelum dilakukan pengujian maka dilakukan penglontaran air seluruh system air
bersih dan air kotor atau yang disebut system flushing.
Apabilah sudah waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atua
kegagalan dari suatu bagian instalasi atau bahan instalasi, maka pemborong harus
mengganti pada bagian yang rusak atau gagal tersebut dalam pengujian dilakukan
sampai memuaskan pengawas.
7. Lain-Lain
b) Pemborong harus menggunakan tenaga- tenaga yang ahli dalam bidannya ( killer
labour) agar dapat memberikan hasil kerja terbaik dan rapi .sebelum suatu pipa
tertutup ( oleh dinding , langit-langit dan lain-lain) harus diuji dan disetujui oleh
pengawas.
c) Pemborong pekerjaan ini harus memberikan garansi tertulis kepada pengawas, bahwa
seluruh instalasi penyediaan dan distribusi air, bersih instalasi pemadam kebakaran,
instalasi pembuangan air kotor akan bekerja memuaskan dan pemborong akan
menanggung semua biaya atas kerusakan-kerusakan/ penggantian yang perlu selama
jangka waktu 1 tahun.
g) Pemborong plambing wajib mengganti atas biaya sendiri setiap bagian pekerjaan yang
ternyata cacat atau rusat elama jangka waktu jaminan / yang tersebut diatas setelah
proyaek ini diserah terimakan untuk pertama kalinya, kecuali di kecuali dinyatakan
lain secara tersendiri.
h) Pemborong plambing wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok barang-
barang atau sistem yang tidak sesuai persyaratan spesifikasi atas akibat dari kesalahan
pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangka waktu jaminan setelah proyek ini
diserah terimakan untuk pertama kali.
i) Pemborong harus menyiapkan dan menyelenggarakan latihan bagi calon operator yang
akan mengoprasikan dan memelihara system air bersih,air kotor dan air hujan atas
petunjuk dan persetujuan pengawas.
j) Pemborong wajib dan menyerahkan kepada pengawas buku petunjuk ( manual), yang
meliputi cara pengoprasian maupun cara pemeliharaan. System manual tersebut dibuat
sebanyak 4 buku.
BAB V
KESIMPULAN
Pasal 26
Spesifikasi merk
Uraian yang dapat disimpulkan dari dokumen rencana kerja dan syarat-syaratnya untuk
pekerjaan pembangunan dan pengadaan utilitas gedung di politeknik kesehatan (poltekkes)
kendari, adalah mengenai spesifikasi material yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut.
Spesifikasi material tersebut dimaksudkan sebagai acuan untuk melakukan penyataan antara
spesifikasi teknis dan biaya.
14 Kansting Local
Pipa PVC