Anda di halaman 1dari 46

KEGIATAN : DAK FISIK BIDANG PENDIDIKAN

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU (RKB) SMA(DAK)

WAKTU PELAKSANAAN : 90 (SEMBILAN PULUH) HARI KALENDER

LOKASI : SMAN 3 WANGI-WANGI, KABUPATEN WAKATOBI


BAB I
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Pasal 1
Penjelasan Umum

1. Pembangunan yang adalah : Pembangunan Ruang Kelas Belajar (RKB) Beserta Perabotnya

Dimana Tahap yang dikerjakan


adalah :
 Pekerjaan pengurukan lahan/lokasi
 Pekerjaan pemagaran keliling lahan
 Pekerjaan struktur
 Pekerjaan arsitektur
 Pekerjaan Instanlasi Mekanikal / Elektrikal
 Pekerjaan lain – lain.
2. Pemberian pekerjaan meliputi :
Mendatangkan, pengolahan, pengangkutan semua bahan, pengerahan tenaga kerja, pengedaan semua alat-
alat bantu dan sebagainya. Yang pada umumnya langsung atau tidak langsung termasuk didalam usaha
penyelesaian dengan baik dan menyerahnya pekerjaan dengan sempurna dan lengkap.

3. Oleh Kontraktor pekerjaan harus diserahkan dengan sempurna dalam keadaan selesai dan sempurna
dimana termasuk kebersihannya.
4. Pekerjaan-pekerjaan persiapan dan perlengkapan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan,
Kontraktorharus :

a. Membongkar bangunan lama yang ada tepat diatas lokasi perencanaan sampai batas sloof dan
meratakan bidang tanah dengan membuang sloof yang ada di atas tanah yang ada diluar batas
gedung yang akan direncanakan.
b. Penjagaan termasuk juga perawatan dan perbaikan-perbaikan selama berlangsungnya pekerjaan sampai
penyerahan ke II (kedua).
c. Pengadaan air untuk pekerjaan.
d. Konsultan pengawas KEET dengan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
e. Membuat gudang atau los kerja dengn fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
f. Membuat pagar keliling proyek dan papan nama proyek.
Rencana Kerja dan syarat-syarat
Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
Pasal 2
Tempat Proyek
Pekerjaan ini dilakukan dilingkungan proyek seperti pada lingkup pekerjaan. Selanjutnya akan ditujukan pada
waktu aanweijzing.

Pasal 3
Ukuran

1. Ukuran ukuran, potakan-patokan, dan ukuran tinggi telah ditentukan dalam gambar dan disesuaikan
dengan kondisi exsinting lapangan.
2. Jika terdapat perbedaan ukuran antara gambar utama dan gambar perincian, maka yang mula-mula
mengikat adalah gambar utama. Namun demikian hal tersebut harus dilaporkan kekonsultan pengawas
untuk penentuan kebenarannya.
3. Pengambilan dan pemakaian ukuran yang keliru sebelum dan selama pekerjaan berlangsung akan
menjadi tanggung jawab Kontraktorsepenuhnya.
4. Penetapan ukuran dan sudut siku-siku tetap dijaga dan dipelihara ketelitiannya dengan menggunakan
alat-alat waterpass dan theodolith.

Pasal 4
Papan Nama Proyek

1. Papan nama proyek dibuat dari kayu Kalimantan dengan ukuran 3 x 20 cm dan sisi sebelah atasnya
diserut/diketam sampai rata dan halus.
2. Papan ini harus diserut, kemudian dihaluskan dan setelah rata dicat dengan cat kayu dengan warna dasar
putih. Tiang struktur untuk papan nama proyek menggunakan kayu kontruksi dengan ukuran 5/10 cm.
3. Keseluruhan tinggi papan nama proyek harus sama dengan ketinggian yang telah direncanakan.
4. Setelah selesai pemasangan papan bangunan Kontraktorharus lapor kepada konsultan pengawas untuk
pemeriksaan dan persetujuannya.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
Pasal 5
Air Kerja

Kontraktor harus memperhitungkan penyediaan air untuk keperluan bangunan, air untuk pekerja dan untuk
keperluan lainnya, baik dengan sumur pompa atau car acara lain yang memenuhi syarat.
Pasal 6
Pekerjaan Persiapan

1. Pada umumya, lahan untuk bangunan dibersihkan. Sampah yang tertanam dan material lain yang tidak
diinginkan berada dlam daerah yang akan dikerjakan, hrus dihilangkan, atau d bunag dngan cara-cara
yang tlah dstujui oleh knsultan pengawas. Seluruh tanah yang mengandung humus pada daerah yang
akan dibangun atau dibuang atau dikupas. Tebal lapisan yang akan dikupas. Tebal lapisan yang akan dikupas
sedalam 50cm dari permukaan tanah asli, termasuk pembersihan kembali dari sisa-sisa akar tanaman yang
masih tertinggal.
2. Semua daerah urugan harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun terhadap urugan yang baru.
Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.
3. Pengupasan dilakukan perblok, untuk mempermudah pengecekan bagian yang akan dikupas. Pekerjaan
pengupasan dilapangan supaya memperhatikan patok-patok yang ada. Tidak diperbolehkan untuk melakukan
pkerjaan berikutnya diatas atau sebagian daerah yang strippingnya belum selesai. pekerjaan ini dianggap
sudah selesai setelah disetujui oleh konsultan pengawas.
4. Pembuatan dan pemasangan patok dasar pelaksanaan (bouwpank) termasuk pekerjaan Kontraktor dn harus
dibuat dari kayu jenis meranti atau setara dengan tebl 3cm dengan tiang dari kaso 5/7 atau dolken berdiameter
8-10 cm dengan jarak 2 meter satu sama lain. Pemasangan harus kuat dan permukaan atasnya rata dan
sifat datar (waterpass).
5. Bahan-bahan bekas galian jalan dan strippingnya tidak boleh didunakan sebagai material timbunan, tetapi
dipundahkan ke kaveling sebelah area proyek atau tempat yang akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas,
dimana tanah bekas galian tersebut harus dirapikan dan dipadatkan.
6. Segala pekerjaan pengukuran, persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.
7. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang
berpengalaman.
Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan melengkapi keterangan-keterangan mengenai peil tanah, letak batas-
batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya oleh konsultan pengawas.
Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar den keadaan lapangan yang sebenarnya harus segara
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan keputusan .
Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
Rencana Kerja dan syarat-syarat
Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
waterpass/thedolith.
Kontraktor harus menyediakan waterpass atau theodolith beserta petugas yang melayaninya untuk
kepentingan pemeriksaan Konsultan Pengawas.
Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenakan
untuk bagian-bagian kecil yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
8. Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda yang menyatakan as atau level dengan warna
yang jelas dan tidak mudah hilang jika terkena air dan hujan.
9. Material timbunan harus didatangkan dari lokasi yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Bahan urugan harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Tanah harus dibersihkan dan tidak mengandung akar, kotoran dan bahan organis lainnya.
b. Terlebih dahulu diadakan test dan hasilnya harus tertulis dan diketahui oleh konsultan pengawas.
c. Penimbunan baru dilakukan sampai peil yang ditentukan pada gambar rencana.
10. Penimbunan baru dilaksanakan setelah tanah yang dikupas dipadatkan sampai 98% kepadatan
maximum compaction standard proctor.
11. Tanah yang digunakan untuk penimbunan adalah tanah yang gradasinya bagus serta bebas dari
humus/akar-akarnya.
12. Pengukuran dan pemasangan bouwplank titik duga (peil +0) ditentukan bersama pengawas. Patok-
potak berukuran minimal 5/7cm dan papan bouwplank 3/20 dengan panjang ukuran lebih dari 4 m
dan berbuat dari kayu kelas III. Papan patok harus keras dan tidak berubah posisinya, tanda-tanda dan
sumbu harus teliti dan jelas, dicat menie.
13. Kontraktorharus memasang dan mengukur secara teliti patok monumen (BM) pada lokasi tertentu
sepanjang proyek untuk memungkinkan review desain, pengukuran sipat datar dari perkerasan atau
penentuan titik dari pekerjaan yang akan dilakukan. Patok monumen yang permanen harus dibangun
diatas tanah yang tidak akan terganggu/dipindahkan.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
BAB II PEKERJAAN STRUKTUR

Pasal 7
Pekerjaan Tanah
1. Lingkup Pekerjaan

Termasuk didalam kegiatan ini adalah penggalian galian pondasi, sloof, sesuai dengan gambar
rencana. Penggalian material bahan pengisi dan mengangkutnya ke dalam lapangan serta menimbunnya
di lapangan dengan pemadatan yang cukup. Termasuk minimal seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut
:

a. Pembongkaran dan memindahkan semua hal yang mungkin merintangi jalannya pekerjaan.
b. Melindungi benda-benda berharga dilapangan dan benda-benda berfaedah lainnya.
c. Pengeringan dan pengontrolan drainase.
d. Penggalian dan penimbunan, (untuk penimbunan dengan tanah sirtu).
e. Pemadatan, dengan dibuktikan tes Standard Proctor di laboratorium.
f. Pemindahan material-material yang tak berguna dan puiig-puing.
g. Menyediakan material-material pengisi yang baik.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Pekerjaan Galian

1. Seluruh lapangan pekerjaan harus diratakan atau digali dan semua sisa-sisa tanaman seperti akar-
akar, rumput-rumput dan sebagainya, harus dihilangkan.
2. Pekerjaan penggalian tanah, perataan tanah, harus dikerjakan lebih dahulu sebelum
Kontraktormemulai pekerjaan. Pekerjaan galian tersebut disesuaikan dengan kebutuhannya
sesuai dengan peil-peil (level), pada lokasi yang telah ditentukan di dalam gambar, dan
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
3. Daerah yang akan digali harus dibersihkan dari semua benda penghambat seperti, sampah,
tonggak bekas lubang dan sumur, lumpur, pohon dan semak-semak. Bekas-bekas lubang dan
sumur, harus dikuras airnya dan diambil Lumpur atau tanahnya yang lembek, yang ada
didalamnya. Pohon yang ada, hanya boleh disingkirkan setelah mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas. Tunggak-tunggak pepohonan dan jalinan akar harus dibersihkan dan disingkirkan
sampai pada kedalaman + 1,5 m di bawah permukanan tanah. Segala sisa dan kotoran yang
disebabkan oleh pekerjaan tersebut, harus

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
4. disingkirkan dari daerah pembangunan oleh Pemborong, sesuai dengan petunjuk Konsultan
Pengawas.
b. Pekerjaan Galian Pondasi
1. Galian untuk pondasi harus dilakukan menurut ukuran yang sesuai dengan peil-peil yang tercantum
dalam gambar Rencana Pondasi. Bekas-bekas pondasi bangunan lama, yang menghalangi galian
pondasi, dibongkar dan dibuang.
2. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain yang masih
digunakan, maka secepatnya memberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau kepada instansi yang
berwenang untuk mendapatkan petunjuk seperlunya. Kontraktorbertanggung jawab atas segala
kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
3. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka Kontraktorharus
mengisi atau mengurug daerah galian tersebut dengan bahan-bahan pengisian untuk pondasi yang
sesuai dengan spesifikasi.
4. Kontraktorharus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari longsoran-
longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu dilindungi oleh alat-alat penahan tanah dan bebas dari
genangan air) sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi.
Pemompaan, bila dianggap perlu, harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu struktur
bangunan yang sudah jadi.
5. Pengisian kembali dengan tanah (batuan) bekas galian, dilakukan selapis demi selapis dan
ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan
pemeriksaan dan mendapat persetujuan konsultan Pengawas dan bagian yang akan diurug kembali
harus diurug dengan tanah dan memenuhi sebagai tanah urug.
c. Pekerjaan urugan dan pemadatan
Yang dimaksud disini adalah pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah dengan syarat khusus
dimanatanah hasil urugan ini akan dipergunakan sebagai pemikul beban
1. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur, kotoran, sampah dan sebagainya.
2. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan 15 cm material lepas,
dipadatkan sampai mencapai kepadatan maksimum dengan alat pemadat dan mencapai peil
permukaan yang direncanakan.
3. Material-material bahan urugan yang terletak pada daerah yang tidak memungkinkan untuk
dipadatkan dengan alat-alat berat, urugan dilakukan dengan ketebalan maksimum 10 cm material
lepas dan dipadatkan dengan mesin stamper.
4. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian maupun pengurugan adalah 10 mm
terhadap kerataan yang ditentukan.
5. Untuk mencapai kepadatan yang optimal, bahan harus ditest di laboratorium, untuk mendapat nilai
standard proctor. Laboratorium yang memeriksa harus laboratorium resmi atau laboratorium yang
ditunjuk oleh Konsultan Pengawas. Dengan bahan yang sama, material yang akan dipadatkan
Rencana Kerja dan syarat-syarat
Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
harus ditest juga di lapangan dengan sistem "Field Density Test" dengan hasil kepadatannya sebagai
berikut:
a. Untuk lapisan yang dalamnya sampai 30 cm dari permukaan rencana, kepadatannya 95%
dari standard proctor.
b. Untuk lapisan yang dalamnya lebih dari 30 cm dari permukaan rencana, kepadatannya90%
dari standard proctor.
6. Hasil test di lapangan harus tertulis dan diketahui oleh Konsultan Pengawas. Semua hasilhasil
pekerjaan diperiksa kembali terhadap patok-patok referensi untuk mengetahui sampai dimana
kedudukan permukaan tanah tersebut,
7. Bagian permukaan tanah yang telah dinyatakan padat, harus dipertahankan dan dijaga jangan
sampai rusak, akibat pengaruh luar dan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktorsampai dengan
masa pemeliharaan
8. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
9. Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebar dalam lapisan-lapisan yang rata
dalam ketebalan yang tidak melebihi 200 mm pada kedalaman gembur
10. Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus dicampur dengan
cara menggaru atau cara sejenisnya sehingga diperoleh lapisan yang kepadatannya sama
11. Setiap lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa melalui pengujian
lapangan yang memadai, sebelum dimulai dengan lapisan berikutnya. Lapisan berikutnya tidak
boleh dihampar sebelum hasil pekerjaan lapisan sebelumnya mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas
12. Bilamana bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki, lapisan tersebut harus
diulang kembali pekerjannya atau diganti, dengan cara-cara pelaksanaan yang telah ditentukan,
guna mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan
13. Jadwal pengujian akan ditentukan atau ditetapkan oleh Perencana atau Konsultan
Pengawas.Pengujian diadakan minimum setiap 25 m2. Biaya pengujian ditanggung oleh
Pemborong Setelah pemadatan selesai, kelebihan tanah urugan harus dipindahkan ketempat yang
ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Ketinggian (peil) disesuaikan dengan gambar. (sama
rata dengan eksisting jalan raya)
14. Kontraktor harus mengadakan drainase yang sempurna setiap saat dengan membangun
saluran atau parit, memompa dan mengeringkan drainase

d. Pembuangan Material Hasil Galian


1. Pembuangan material hasil galian menjadi tanggung jawab Pemborong. Material hasil galian harus
dikeluarkan paling lambat dalam waktu 1 x 24 jam, sehingga tidak mengganggu penyimpanan
material lain

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
2. Material dari hasil galian tersebut atas persetujuan Konsultan Pengawas telah diseleksi
bagian.-bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai material timbunan dan urugan. Sisanya harus
dibuang ke luar site atau tempat lain atas persetujuan Konsultan Pengawas

e. Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Konsultan Pengawas harus diberitahu bila penelitian di lapangan sudah dapat dilaksanakan untuk
menentukan kepadatan relatif yang sebenarnya di lapangan
2. Jika kepadatan dilapangan kurang dari 95 % dari kepadatan maksimum, maka Kontraktorharus
mamadatkan kembali tanpa biaya tambahan sampai memenuhi syarat kepadatan, yaitu tidak
kurang dari 95 % dari kepadatan maksimum di laboratorium. Penelitian kepadatan di lapangan
harus mengikuti prosedur ASTM D156-700 atau prosedur lainnya yang disetujui Konsultan
Pengawas. Penunjukkan laboratorium harus dengan persetujuan Konsultan Pengawas dan semua
biaya yang timbul untuk keperluan ini menjadi beban Pemborong
3. Penelitian kepadatan di lapangan tersebut dilaksanakan setiap 500 meter persegi dari daerah yang
dipadatkan atau ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas
4. Penentuan kepadatan dilapangan dapat dipergunakan salah satu dari cara atau prosedur
dibawah ini

a. "Density of soil inplace by sand-cone method " AASHTO.T.191


b. "Density of soil inplace by driven cylinder method "
AASHTO.T.204.
c. "Density of soil inplace by the rubber ballon method "
AASHTO.T2005
Atau cara-cara lain atas persetujuan dari Konsultan
Pengawas.

Pasal 8
Pekerjaan Galian Pondasi
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan / peralatan-peralatan dan alat-alat bantu yang
diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi untuk pekerjaan sub struktur, seperti yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas .1 MK, termasuk
di dalamnya adalah pekerjaan galian untuk septictank, reservoir, pit, saluran-saluran dan pekerjaan-
pekerjaan lain sesuai gambar
2. Syarat-syarat Pelaksanaan

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
a. Galian tanah untuk Septictank, Reservoir, saluran air, pondasi dan galian-galian lainnya harus sesuai
dengan peil-peil yang tercantum di dalam gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu,
jaringan jalan / aspal, akar & pohon-pohon yang terdapat di bagian pondasi yang akan dilaksanakan
harus dibongkar dan dibuang. Bekasbekas pipa saluran yang tidak terpakai harus disumbat
b. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon, dan lain-lain yang masih
digunakan, maka Kontraktor harus secepatnya memberitahukan kepada Konsultan Pengawas / MK
atau kepada Pengusaha / instansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk seperlunya.
Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian
tersebut
c. Jika ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka Kontraktor wajib mengurug
kembali daerah tersebut dengan bahan yang sejenis untuk daerah ybs
d. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari longsoranlongsoran
tanah disekelilingnya ( bila perlu dilindungi oleh alat-alat penahan tanah dan bebas dari genangan air
sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi struktur.
Pemompaan, bila dianggap perlu harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu struktur
bangunan yang sudah ada
e. Pengurugan / pengisian kembali bekas galian, dilakukan selapis demi selapis, dan ditumbuk sarnpai
padat sesuai dengan yang disyaratkan mengenai : "Pekerjaan Urugan Kembali & Pemadatan".
Pekerjaan pengisian / pengurugan kembali ini hanya boleti dilakukan setelah diadakan pemeriksaan
dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas / MK

Pasal 9
Pekerjaan Urugan Pasir Padat
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan untuk mendapat hasil pekerjaan yang baik

2. Persyaratan Bahan Pasir


a. Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras, bebas dari lumpur,
tanah lempung dan lain sebagainya, serta konsisten terhadap NI-3 ( PUBI tahun 1982 ) pasal 14 ayat 3
b. Untuk air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan
bahan-bahan organis lainnya, serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam N1-3 pasal 10.
Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas / M K dapat minta kepada Kontraktor, supaya air yang
dipakai untuk keperluan ini diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah, atas biaya
Kontraktor

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan di atas dan harus
dengan persetujuan Konsultan Pengawas / M K

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Lapisan pasir urug/sirtu dilakukan lapis demi lapis maksimum setiap lapis 5 cm hingga mencapai tebal
padat yang disyaratkan dalam gambar
b. Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan / atau dipadatkan dengan alat pemadat yang
disetujui Konsultan Pengawas / MK. Pemadatan dilakukan hingga mencapai tidak kurang dari 95 %
dari kepadatan optimum hasil laboratorium
c. Tebal pasir urug minimum 10 cm padat atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Ukuran tebal
dicantumkan dalam gambar adalah ukuran tebal padat.
d. Lapisan pekerjaan di atasnya, dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat persetujuan pihak Konsultan
Pengawas / M K

Pasal 10
Pekerjaan Urugan Tanah dan Pemadatan

1. Lingkup pekerjaan peralatan


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan alat-alat bantu lainnya yang
diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik. Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan urugan
kembali untuk pekerjaan substruktur yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas / MK
2. Bahan-bahan
Bahan untuk urugan tersebut menggunakan material bekas galian atau dengan mendatangkan dari lokasi lain
dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Jenis tanah adalah Silty Clay
b. Tanah harus bersih dan tidak mengandung akar, kotoran dan bahan organis lainnya
c. Tidak mengandung batuan yang lebih besar dari 10 cm.
d. Terlebih dahulu diadakan test Kepadatan Optimum dan hasilnya harus tertulis serta diketahui
Konsultan Pengawas / M K
Puing-puing bekas bongkaran dinding bata, beton sama sekali tidak diperbolehkan digunakan untuk
urugan. Konsultan Pengawas/MK berhak menolak material yang tidak memenuhi persyaratan tersebut di
atas

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
Pengurugan harus diperiksa sebelum disetujui oleh Managemen Konstruksi. Pelaksanaan pengurugan harus
dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max tiap-tiap lapisan 20 cm dan dipadatkan sampai mencapai 95 %
dari Kepadatan Optimum, dan mencapai peil permukaan tanah yang direncanakan. Pada lokasi yang diurug
harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai dengan ketinggian rencana.
Untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu, dibuat patok dengan warna tertentu pula. Pada daerah yang
basah / ada genangan air, Kontraktor harus membuat saluran-saluran sementara untuk mengeringkan
lokasi-lokasi tersebut, misalnya dengan bantuan pompa air.

Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan sebagainya. Jika tidak ada
persetujuan sebelumnya dari Konsultan Pengawas / MK maka pemadatan tidak boleh dengan dibasahi air.
Pemadatan urugan dilakukan dengan memakai alat stamper / compactor yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas / MK.

Bahan galian dapat dipergunakan kembali untuk mengurug bila memenuhi syarat sebagai tanah urugan dan
bila perlu dapat dilakukan penyelidikan laboratorium mekanika tanah yang disetujui oleh M K. Segala biaya-
biaya penyelidikan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor. Penggalian yang melebihi batas yang
ditentukan, harus diurug kembali sehingga mencapai kerataan yang ditetapkan dengan bahan urugan yang
dipadatkan, kecuali untuk daerah galian pondasi harus mengikuti 3.A. mengenai " Pekerjaan Callan Pondasi
".

Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan adalah ± 50 mm terhadap
kerataan yang ditentukan. Semua drainase darurat harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/ M K Cara
kerja yang dilakukan Kontraktor harus disetujui oleh Konsultan Pengawas / M K.

Bagian permukaan yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan & dijaga jangan sampai rusak akibat
pengaruh luar misalnya basah oleh air hujan dan sebagainya. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup,
setelah mendapat persetujuan tertulis Konsultan Pengawas / M K. Bilamana bahan tersebut tidak mencapai
kepadatan yang dikehendaki, lapisan tersebut harus diulangi kembali pekerjaannya atau diganti, dengan cara-
cara pelaksanaan yang telah ditentukan, guna mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan. Jadwal pengujian
akan ditentukan / ditetapkan oleh Perencana / Konsultan Pengawas / M K.

Setelah pemadatan selesai, urugan tanah yang kelebihan harus dipindahkan ke tempat yang ditentukan
oleh M K. Ketinggian ( peil ) disesuaikan dengan gambar.

4. Sarana-sarana Darurat
Kontraktor harus mengadakan drainase yang sempurna setiap saat. Ia hams membangun saluran- saluran,
memasang parit-parit, memompa dan atau mengeringkan drainase.
Rencana Kerja dan syarat-syarat
Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
Pasal 11
Pekerjaan Konstruksi Beton
1. Umum
a. Beton adalah campuran antara semen, pasir, split dan air secukupnya dimana akan didapatkan
pemakaian semen yang sedikit mungkin pada penyelesaian pekerjaan. Beton yang dihasilkan haruslah
bermutu baik, padat, tahan lama serta mempunyai kekuatan sesuai dengan ketentuan dan mempunyai ciri
- ciri khusus lain seperti yang disyaratkan.
b. Perbandingan antara pasir dan split tergantung dari pada gradasi ( tingkatan ) bahan itu sendiri, tetapi
hasil akhir yang harus dicapai adalah bahwa pasir harus selalu dalam jumlah sesedikit mungkin
sehingga apabila dicampur atau diaduk dengan semen akan menghasilkan adukan yang cukup untuk
mengisi kekosongan yang terdapat dan ada diantara batuan kasar (split), serta masih ada sedikit
kelebihan untuk penyelesaian akhir daripada beton tersebut.
c. Untuk merijaga agar didapatkan kekuatan beton yang optimal dan ketahanan daripada beton tersebut,
jumlah pemakaian air yang dipakai didalam adukan beton tersebut haruslah dalam jumlah yang
sesedikit mungkin dimana akan memberikan hasil yang memuaskan didalam pelaksanaan dan mudah
untuk dikerjakan.
d. Semua bahan-bahan, pemeriksaan beton dan lain-lain yang termasuk didalam spesifikasi ini akan
selalu didasarkan pada P.B.I. tahun 1971.
e. Campuran beton yang dihasilkan oleh perusahaan pencampur beton (ready mixed) yang memenuhi
persyaratan dan sesuai dengan spesifikasi ini dapat pula diterima dengan adanya persetujuan terlebih
dahulu dari Konsultan Pengawas / MK.

2. Ketentuan Umum dari Bahan Bahan Beton


a. Semua bahan beton yang akan dipergunakan haruslah bahan - bahan yang benar - benar mempunyai
mutu terbaik diantara semua bahan beton yang tersedia, serta harus selalu memenuhi persyaratan
SNI 03 - 2847 – 2002.
b. Sebelurn memulai pekerjaan beton, terlebih dahulu Kontraktor harus memberikan contoh dari bahan -
bahan beton yang akan dipakai untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas
/ M K. Kontraktor dilarang dan tidak diperbolehkan memesan bahan-bahan beton atau mendatangkan
bahan - bahan beton didalam jumlah besar sebelum Konsultan Pengawas / M K memberikan
persetujuan terlebih dahulu untuk setiap macam atau jenis bahan yang akan dipakai.
c. Konsultan Pengawas / M K akan menyimpan contoh - contoh bahan beton yang telah disetujui
sebagai standar ( patokan ), dimana contoh tersebut akan digunakan sebagai bahan pemeriksa pada saat
adanya penerimaan bahan - bahan beton. Kontraktor dilarang untuk mengadakan penyimpangan dari
pengiriman bahan yang tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui tersebut, kecuali telah ada
persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Konsultan Pengawas / M K.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
d. Setiap macam bahan beton yang tidak disetujui dan tidak diterima oleh Konsultan Pengawas / M K,
dengan segera Kontraktor harus mengeluarkan atau memindahkan bahan beton tersebut dari lokasi
proyek atas beban atau biaya Kontraktor sendiri.

3. Semen
a. Yang dimaksud dari semen adalah Portland, Cement seperti yang disebutkan pada SNI 03 -2847 -2002.
b. Semen yang akan dipergunakan harus diperoleh dari pabrik yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas / M K, serta harus dikirimkan ke lokasi proyek dengan cara pembungkusan yang bail:, atau
dalam kantong yang masih benar - benar tertutup rapat, atau dapat pula dikirimkan dengan menggunakan
container dari pabrik yang telah disetujui oleh Konsuitan Pengawas / M K.
c. Apabila dikehendaki oleh Konsultan Pengawas I M K, Kontraktor supaya mengirimkan kepada
Konsultan Pengawas / M K tembusan dari konsinyasi semen yang menyatakan nama pabrik dari semen
tersebut, sertifikat hasil test dari pabrik yang menyatakan bahwa konsinyasi tersebut telah diadakan
testing serta dianalisa dan sesuai dengan segala sesuatu yang telah disebutkan dalam standardisasi.
d. Semen harus disimpan didalam tempat yang tertutup bebas dari kemungkinan kebocoran air, dan
dilindungi dari kelembaban sampai waktu penggunaan. Segala sesuatu yang menyebabkan rusaknya semen
seperti menjadi padat atau menggumpal atau rusaknya kantong semen, maka semen tersebut tidak bisa
diterima dan tidak boleh dipergunakan lagi.
e. Semen akan dikenakan pula terhadap pemeriksaan tambahan yang sesuai dengan standardisasi
yang diperkirakan /dipandang perlu oleh Konsultan Pengawas / MK, dan Konsultan Pengawas / MK
mempunyai hak untuk menolak atau tidak menggunakan semen yang tidak memenuhi syarat dengan
mengabaikan sertifikat yang diberikan oleh pabrik pembuat.
f. Semua semen yang ditolak atau tidak boleh dipergunakan harus dikeluarkan dari lokasi proyek
dengan segera atas biaya Kontraktor tanpa adanya alasan apapun.
g. Kontraktor hams mengirim hasil test serta mengadakan yang dikehendaki oleh Konsultan Pengawas / MK
dalam hal yang berhubungan dengan hasil pemeriksaan.
h. Setiap waktu Kontraktor hams menjaga persediaan semen di lokasi kerja, atau dengan kata lain
persediaan semen harus selalu cukup sesuai dengan kebutuhan dan mengijinkan untuk diadakan
pemeriksaan pada saat diperlukan.
i. Kontraktor harus melengkapi serta mendirikan tempat yang sesuai untuk tempat penyimpanan
semen, yang benar benar harus kering, mempunyai ventilasi yang baik, terlindung dari pengaruh
cuaca serta cukup untuk menyimpan dan menimbun semen dalam jumlah yang besar. Lantai dari gudang
penyimpanan semen paling sedikit harus 30 cm diatas tanah, setidak-tidaknya diatas genangan air yang
mungkin akan terjadi diatas tanah tersebut. Pengangkutan semen ke lokasi proyek dengan lori atau
kendaraan lainnya harus benar-benar dilindungi dengan terpal atau bahan penutup yang tahan air
lainnya.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
Semen harus dipergunakan secepat mungkin setelah pengiriman, dan apabila terdapat semen yang sudah
lembab atau menggumpal, yang menurut Konsultan Pengawas / M K sudah tidak bisa dipakai lagi
dikarenakan pengaruh kelembaban udara atau hal lain, akan ditolak dan harus dikeluarkan dari lokasi proyek
atas biaya Kontraktor.

4. Split / Batu Pecah


a. Split atau batu pecah yang dipakai harus sesuai dengan SNI 03 — 2847 — 2002. Koral tidak diperkenankan
untuk dipakai.
b. Untuk struktur atas atau pembetonan yang mempunyai volume besar, split yang dipakai harus ukuran
5 mm sampai dengan 30 mm. Penggunaan batuan lain yang sifatnya campuran tidak diperkenankan.

5. Air Kerja
Kontraktor harus merencanakan untuk pengiriman / pengadaan air kerja dalam jumlah yang cukup untuk
segala macam keperluan dari pada pekerjaan, dan air ini harus sesuai dengan SNI 03 —2847 — 2002.

6. Bahan-bahan Tambahan
Bahan - bahan tambahan apapun yang akan dicampurkan pada adukan beton tidak diperkenankan,
kecuali telah ada ketentuan atau keputusan tertulis dari Konsultan Pengawas / M K untuk setiap macam
bahan tambahan dan dalam hal yang tertentu pula.

7. Mutu Beton
Kecuali disebutkan lain, mutu beton adalah sebagai
berikut:
a. Pada umur 28 hari, kekuatan karakteristik (150 x 150) mm kubus beton adalah K-300, ini berlaku
untuk Pile cap, tiebeam dan K-250, ini berlaku untuk kolom, balok, plat lantai dan dak atap.
Untuk lantai kerja yang ketebalannya ditunjukkan dalam gambar maka perbandingan campurannya adalah
semen : pasir : split =1 : 3 : 5 / k 100

8. Penetapan / Keputusan daripada Perbandingan Campuran Beton


a. Perbandingan daripada campuran beton yang diberikan diatas adalah berdasarkan
perkiraan, dimana setelah 28 hari sesudah pengecoran, beton mempunyai kekuatan yang diinginkan,
kwalitas yang baik serta kontrol yang baik.
b. Beton akan dijelaskan dalam daftar volume serta daftar rencana anggaran biaya sesuai dengan mutu
beton masing - masing struktur, bilamana mutu betonnya berbeda beda.
c. Apabila kekuatan beton yang dibutuhkan ternyata tidak dipenuhi atau tidak memenuhi syarat,
Konsultan Pengawas / M K akan mengadakan atau memberikan syarat tertentu tentang proporsi (

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
perbandingan ) campuran beton atas biaya Kontraktor sendiri, yang mana perencanaan dan kekuatan
beton tersebut akan dicapai.

9. Perencanaan Dari pada Campuran Beton


a. Paling tidak atau kurang lebih dalam waktu lima minggu sebelum mengadakan pekerjaan pengecoran
beton yang pertama kali, atas biaya sendiri Kontraktor harus mengadakan beberapa perencanaan
daripada tatacara kerja dan pemeriksaan / test pendahuluan yang diperlukan untuk menetapkan dari
masing masing tingkatan beton dengan perbandingan yang sangat sesuai antara semen, pasir, split dan
air untuk setiap mutu beton, serta ukuran daripada batuan yang telah ditetapkan.
b. Akan diberikan waktu yang cukup untuk mendapatkan hasil daripada pemeriksaan beton dari
campuran campuran yang diusulkan, dan hasil - hasil pemeriksaan beton tersebut harus didapat
sebelum pekerjaan pembetonan dimulai. Batching Plant yang dipakai pada saat campuran percobaan
haruslah batching plant yang nantinya akan dipakai selama Kontrak, dan campuran beton tersebut harus
dikerjakan secara keseluruhan dari bathcing plant yang dipergunakan.
Tidak diperkenankan untuk mengadakan pengecoran sampai dengan hasil pemeriksaan kubus mencapai
umur 28 hari yang dibuat dari campuran percobaan telah didapatkan hasil y a n g
memuaskan, serta campuran tersebut dibuat dari susunan yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas/MK

10. Campuran - Campuran Percobaan


a. Campuran percobaan beton harus dibuat dari tiga campuran yang sama, dan dari setiap campuran akan
diambil 6 (enam) buah kubus beton. 3(tiga) buah diantaranya akan ditest pada umur 7 (tujuh) hari,
dan 3 (tiga) selebihnya pada umum 28 hari. Maksudnya adalah test 7 hari akan dipergunakan untuk
menentukan kekuatan beton diantara umur 7 hari sampai 28 hari untuk memastikan kemungkinan
daripada beton yang telah dikerjakan. Faktor pemadatan dan slump dari masing-masing ketiga campuran
tersebut akan dipakai pula sebagai perbanding.
b. Target kekuatan kubus untuk umur 28 hari yang dibuat dari campuran percobaan, yang dibuat untuk
mutu beton tertentu harus mencapai 1.15 x dari kekuatan beton karakteristik.Rata-rata dari hasil
ketiga kubus yang berumur 28 hari dari masing-masing campuran tidak boleh kecil dari 1.0 xdari
kekuatan beton karakteristik. Apabila campuran - campuran percobaan memberikan hasil yang sangat
minimum sekali, Kontraktor sehubungan dengan hal tersebut diatas harus memberikan
keteranganketerangan yang lengkap, termasuk dari hasil kekuatan beton, tingkatan dari masing-masing
jenis batuan, tingkatan yang dicampur, slump dan faktor pemadatan kepada Konsultan Pengawas /
M K untuk mendapatkan persetujuan.
c. Kontraktor disyaratkan membuat perencanaan mengenai pengawetan dan pemeriksaan kubus percobaan
biaya sendiri.
Rencana Kerja dan syarat-syarat
Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
d. jika ada perubahan mengenai jenis semen atau jenis batuan yang dipakai, atau apabila karena
sesuatu sebab, terpaksa diusulkan adanya perubahan daripada campuran atau komposisi beton,
pemeriksaan pendahuluan daripada kubus-kubus harus diulangi lagi, dan harus mendapatkan keputusan
serta persetujuan dari pada Managemen Konstruksi sebelum campuran / komposisi beton yang baru itu
dipergunakan.

11. Pemeriksaan Beton Dan Bahan Bahan Beton


a. Kontraktor harus menyediakan pula pekerja-pekerja dan pelayanan-pelayanan untuk semua test atau
pemeriksaan - pemeriksaan mengenai beton dan bahan-bahan beton yang diminta atau dikehendaki oleh
Konsultan Pengawas / M K.
b. Selama pelaksanaan daripada kontrak atau pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harusmenyediakan
pula alat - alat dan perlengkapan yang tersebut dibawah ini:
1. Slump test
2. Tempat pemerikasaan beton (laboratorium pemeriksaan beton)
3. cetakan pembuat kubus test yang cukup mengingat persyaratan SNI 03-2847- 2002 dimana
setiap 5 m3 beton dibuat 1 kubus test.
c. Kontraktor harus pula menyediakan alat untuk memeriksa kelembaban yang terkandung dalam bahan
batuan halus ( pasir ), skala penimbang, pengukur silinder serta perlengkapan dan peralatan lain yang
diperlukan dalam hal - hal pemeriksaan yang akan ditentukan.
d. Semua peralatan pemeriksaan dan pekerja- pekerja atau usaha - usaha untuk semua pemeriksaan menjadi
tanggungan Kontraktor dan harus seijin Konsultan Pengawas / M K.
e. Kontraktor harus menanggung biaya untuk perawatan dan transportasi daripada semua contoh -
contoh yang akan dilakukan pemeriksaan sampai ketempat pemeriksaan / laboratorium, yang telah disetujui
oleh Konsultan Pengawas / MK untuk mengadakan pemeriksaan kekuatan kubus pada umur 7 dan 28 hari.
f. Setiap kubus yang akan diperiksa di laboratorium harus diberi kode - kode tertentu yang jelas dan
permanen, seperti nomor-nomor kubus, tanggal pengecoran beserta tanda atau kode lokasi pekerjaan
tersebut. Sistim daripada ukuran pemberian tanda pada kubus dan sebagainya akan ditentukan kemudian
oleh Konsultan Pengawas / MK.
g. Kontraktor harus mengirimkan semua contoh - contoh daripada bahan - bahan dan memikul semua
ongkos / biaya yang berkenaan dengan pemeriksaan atau testing yang berhubungan dengan spesifikasi
ini, kecuali ada ketentuan lain.
h. Catatan yang lengkap daripada semua hasil hasil pemeriksaan / testing harus disimpan pula oleh
Kontraktor, apabila sewaktu - waktu diinginkan untuk memenuhi kepentingan Konsultan Pengawas / M
K.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
i. Pengecoran beton tidak akan diijinkan sebelum semua hal - hal yang dibutuhkan dalam Bab ini
dipenuhi. (Pengecoran beton tidak akan diijinkan/tidak akan berjalan maju sampai dengan pengaturan
pengaturan yang memuaskan dibuat untuk memenuhi kebutuhan Bab ini).

12. Pemeriksaan Beton Dan Bahan Bahan Beton


a. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh untuk bisa membuat mutu beton yang sama, yang
dimaksud adalah yang mempunyai kekuatan beton seperti yang telah ditentukan atau sifat - sifat yang
lain. Untuk ini kontraktor harus menanggung segala biaya untuk melengkapi dan mempergunakan
timbangan yang teliti/tepat dari instalasi campuran (batching plant), ukuran yang tepat untuk mengukur
volume air, penempatan yang sesuai dari alat - alat, dan semua pemeriksaan yang dibutuhkan atau
dianggap perlu dan fasilitas - fasilitas seperti yang diperintahkan / diminta oleh Konsultan
Pengawas / M K. Semen dan semua bahan batuan harus diukur dan ditimbang sesuai dengan
perbandingannya. Pengadukan dengan mempergunakan selain semen yang dibungkus dalam kantong
semen tidak diperkenankan.
b. Dalam segi umur, kekentalan daripada beton harus diperiksa dengan "slump test " (60-180mm) untuk
semua tingkatan daripada beton. Slump atau pemeriksaan penurunan beton tersebut harus dilakukan setiap
saat pengecoran, serta beberapa tambahan percobaan yang harus dilakukan apabila ini dianggap
perlu oleh Konsultan Pengawas /MK.
c. Sepanjang pelaksanaan dari kontrak ini, maka pemeriksaan kubus beton harus selalu dibuat seperti dan
kapan saja dikehendaki atau diperintahkan oleh Konsultan Pengawas / M K.
d. selama dua minggu pertama daripada pemeliharaan perendaman setiap saat berkisar antar 24 dan 29
derajat.
e. Enam buah kubus yang akan dipakai untuk bahan pemeriksaan bisa diambil dari pengecoran yang mana
saja, tiga buah harus diperiksa pada umur 7 (tujuh) hari dan selebihnya pada umur 28 (dua puluh
delapan) hari. Penerimaan daripada pekerjaan beton hanya akan didasarkan pada test pemeriksaan 28 (dua
puluh delapan) hari, yang mana dimaksudkan bahwa kekuatan rata-rata dari umur kubus 28 (dua puluh
delapan) hari tidak boleh lebih kecil dari ketentuan minimum dalam butir 7, dan tidak satupun dari
kesemuanya mempunyai kekuatan kurang dari 90% daripada kekuatan minimum yang disyaratkan. Kalau
rata-rata kekuatan kubus pada umur 7 (tujuh) hari dari waktu pengecoran ternyata dibawah ketentuan yang
disebutkan dalam campuran percobaan Konsultan Pengawas /MK mempunyai wewenang untuk
memberhentikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan hal diatas, sampai didapatkannya/ diketahui hasil
test kubus beton setelah 28 (dua puluh delapan) hari

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
13. Penolakan Beton
a. Apabila kuat tekan yang dihasilkan dari beberapa kelompok kubus ternyata tidak mencapai standard atau
ketentuan yang disyaratkan diatas maka Konsultan Pengawas / M K berhak untuk memerintahkan untuk
menolak atau membongkar semua pekerjaan beton dimana kubuskubus tersebut diambil.
b. Konsultan Pengawas / MK berwenang pula untuk menolak atau memerintahkan untuk membongkar
pekerjaan beton, apabila ternyata seperti sarang lebah, berlobang-lobang halus, ataupun kurang baik
permukaan yang dihasilkan, dan setiap sebab dari penolakan tersebut, Kontraktor atas biaya sendiri
membongkar serta membuang beton yang ditolak dan menggantikannya dengan apa yang baru
seperti yang disyaratkan oleh Perencana Struktur serta memenuhi keinginan Konsultan Pengawas / M K.

14. Penakaran Daripada Bahan-bahan Beton


a. Semua bahan - bahan daripada beton haruslah diukur dengan timbangan, kecuali air yang diukur dengan
volume. Setiap takaran daripada batuan halus atau kasar akan diukur tersendiri dengan mesin
penimbang yang telah disetujui, mempunyai ketepatan yang baik dengan koefisien kurang dari 1 %
(satu persen). Volume daripada penakaran diperbolehkan setelah ada persetujuan dari
KonsultanPengawas /MK.
b. Alat - alat yang dipergunakan untuk menimbang semua bahan-bahan dan mengukur tambahan air,
serta metoda daripada penetapan atau keputusan kelembaban yang dikandung harus disetujui
terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas / MK sebelum adukan beton tersebut dicor pada satu
tempat.
c. Ketetapan daripada penimbang yang dipergunakan harus diperiksa atau diteliti seminggu atau seperti
yang disyaratkan / diperintahkan oleh Konsultan Pengawas / MK untuk dikalibrasi. Pemeriksaan
tersebut harus diketahui oleh Konsultan Pengawas / M K. Alat tersebut harus selalu disediakan oleh
Kontraktor dan harus selalu tersedia di lokasi kerja selama proyek berjalan.
d. Suatu zak semen yang diketahui beratnya dapat dijadikan dasar pengukuran didalam keseimbangan
campuran. Ukuran harus diseimbangkan dengan dasar satu atau lebih zaak semen yang baik.
e. Jumlah air yang harus ditambahkan di dalam campuran harus disesuaikan dengan air yang
terkandung dalam masing-masing jenis batuan.

15. Mencampur Beton


a. Beton harus dicampur sedekat mungkin dengan tempat penimbunan didalam type dan kapasitas
mesin pencampur yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas / M K, serta dipakai menurut kecepatan
yang disarankan pabrik pembuatnya.
b. Penyelenggaraan daripada pengadaan transportasi penakaran dan pencampuran daripada bahan-
bahan beton harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas / M K terlebih., dahulu dan

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
apabila atau dimana mungkin pelaksanaan dari keseluruhannya hanya akan diperiksa dan diawasi
oleh seorang pengawas.
c. Pencampuran beton yang dilakukan dengan tangan sama sekali tidak diperbolehkan, kecuali sebelumnya
Konsultan Pengawas / M K memberikan persetujuan terlebih dahulu, dan hanya dalam gradasi beton untuk
lantai kerja 1:3:5
d. Pencampuran tersebut akan menentukan kesamaan distribusi dari bahan-bahan menjamin kepadatannya,
setiap butir akan dilapisi dengan spasi atau adukan, dan harus mampu rnenghasilkan beton yang
homogen dan padat tanpa kelebihan air.
e. Mesin pencampur atau pengaduk tersebut harus dilengkapi dengan alat pemindah dan penuang air, dan
sebuah bak penampungan air yang cukup serta sebuah alat untuk mengukur secara tepat dan secara otomatis
mengontrol jumlah air yang dipergunakan pada sebuah alat penakar. Alat ini harus mampu untuk
memberikan jumlah air yang dibutuhkan dengan koefisien kurang dari 1 % dengan pengiriman yang sama,
dan alat tersebut harus mampu menyesuaikan secara cepat disebabkan dengan adanya kandungan air yang
ada didalam setiap jenis batuan atau untuk membetulkan variasi daripada slump beton.
f. Pengisian pada mesin pencampur harus pula diatur, bahwa semua unsur termasuk air a k a n
memasuki mesin tersebut sesuai dengan perbandingannya dan tidak ada salah satupun yang
terpisah.
g. Campuran pertama dari bahan-bahan beton yang dimasukkan kedalam mesin pencampur akan terdiri dari
semen, pasir, split dan air dimana hal tersebut dimaksudkan untuk pelapis pertama daripada bagian dalam
mesin pengaduk, sehingga tidak akan mengurangi jumlah adukan atau spasi yang ada didalam campuran
beton nantinya.
h. Semua mesin pencampur harus dijaga benar-benar keadaannya selama periode pelaksanaan dari kontrak,
dan apabila ada diantaranya yang mengalami kerusakan atau tidak bisa digunakan sama sekali agar
secepatnya dikeluarkan dari lokasi.
i. Mesin pencampur tersebut harus benar-benar kosong semuanya sebelum menerima bahan-bahan
campuran beton agar campuran beton mendapatkan hasil yang baik. Dan jika mesin pencampur tersebut
tidak dipergunakan lagi lebih dari 30 menit, atau telah berpekerjaan, atau sehabisnya waktu kerja,
harus pula dibersihkan dan dicuci.
j. Pengangkut, penakar dan pencampur beton harus dibersihkan benar-benar sebelum pencampuran beton
kwalitas atau mutu lainnya dikerjakan.
k. Pencampuran harus dilakukan terus menerus dalam waktu kurang dari 2 menit setelah semua bahan-
bahan termasuk air dimasukkan kedalam mesin pengaduk sebelum adukan campuran tersebut
dikeluarkan.
l. Mencampur atau mengaduk kembali beton atau spasi/adukan yang telah mengeras sebagian atau
seluruhnya tidak diperkenankan sama sekali. Dimana disebabkan karena adanya penundaan diluar mesin

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
penduduk, maka adukan tersebut lebih baik masih tetap berada didalam mesin pencampur serta
pengadukan diteruskan sampai batas maksimum 10 menit.

16. Mencampur Beton


a. Pengecoran dari beton belum diperbolehkan untuk dimulai, sebelum adanya pemeriksaan dan persetujuan
dari Konsultan Pengawas / M K mengenai bekisting, penulangan, pegang keran dan sebagainya,
dimana beton tersebut akan dituangkan.
b. Adukan beton yang ada didalam mesin pengaduk harus dikeluarkan terus-menerus, dan diangkut ketempat
pengecoran tanpa memisah-misahkan unsur-unsurnya.
c. Beton tersebut harus diangkut dengan alat pengangkut yang bersih dan tidak bocor, atau dengan gerobak
dorong. Metoda atau cara pengangkutan lain dari beton tersebut hanya bisa dilakukan, apabila sudah
ada persetujuan dari Konsultan Pengawas / M K. Tempat untuk mengangkut dan menampung beton
harus dibersihkan dan dicuci pada akhir pekerjaan atau sehabis waktu kerja, dan bilamana pengecoran
tertunda/terputus untuk lebih 30 menit lamanya
d. Untuk campuran beton yang diaduk dilapangan, semua campuran/adukan beton harus sudah dicor
ditempatnya dalam waktu maximum 30 menit setelah adukan selesai.
e. Beton tidak boleh dituangkan dari ketinggian lebih dari 1,50 meter, tetapi dalam posisi tertentu yang
dibutuhkan didalam pekerjaannya, beton harus diratakan dari timbunan tertinggi, dan itu hams
dikerjakan untuk mencegah terpisahnya unsur-unsur beton serta untuk meyakinkan tidak adanya arus
dari beton yang terputus. Keseluruhan sistem pekerjaan tersebut harus mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas / M K terlebih dahulu.
f. Pengecoran beton pada suatu bagian atau unit pekerjaan harus dikerjakan secara terusmenerus atau
setelah tercapainya bagian struktural yang diperkenankan.
g. Beton, bekisting atau penulangan yang ada tidak boleh diganggu dengan cara apapun, kurang lebih selama
48 jam setelah pengecoran dilakukan, tanpa izin dari Konsultan Pengawas / MK.
h. Pengecoran beton harus dilakukan siang hari, dan pengecoran daripada sebagian pekerjaan tidak
boleh dimulai apabila tidak dapat diselesaikan pada waktu siang hari terkecuali izin untuk bekerja malam
(lembur) telah diizinkan oleh Konsultan Pengawas / M K. Dan izin seperti itu tidak akan
diberikan kalau Kontraktor tidak atau belum menyediakan sistem penerangan yang mencukupi yang
telah disetujui oleh Konsultan Pengawas /MK
i. Catatan lengkap yang terperinci mengenai tanggal. Jam dan keadaan dari pengecoran setiap bagian
pekerjaan harus dibuat dan ditanda tangani oleh Konsultan Pengawas / MK dan disimpan, dan ini harus
selalu tersedia sewaktu-waktu ada pemeriksaan dari Konsultan Pengawas.

17. Pengecoran dengan Tremie dan Pemadatan Beton

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
Untuk pengecoran beton dinding beton seperti : STP, ground tank dan sejenisnya. Untuk
mencegah hasil pengecoran yang tidak baik, maka dianjurkan memakai tremie.

Pipa Tremie yang dipergunakan harus mempunyai diameter minimum 15 cm serta receiving hopper
harus mempunyai kapasitas setidak-tidaknya sama dengan kapasitas pipa yang disuplay dengan beton.Bagian
bawah dari pipa tremie harus ditutup dengan plat yang di "tape". Sebelum pengecoran dimulai, lemparkan
sebuah kerikil kecil kedalam lubang pipa, bila terdengar suara benturan dengan plat penutup, maka itu berarti
bahwa plat penutup tersebut masih berada ditempatnya dan tidak bocor. Posisi dari pipa Tremie harus diatur
sedemikian rupa sehingga dasar dari pipa tersebut paling tidak 1,5 m dibawah permukaan beton pada setiap tahap
pengecoran. Pengecoran beton harus terus menerus tanpa berhenti.

18. Pemadatan Beton


a. Beton harus dipadatkan dengan sungguh-sungguh dengan mesin penggetar / pemadatan yang dijalankan
atau dilakukan oleh pekerja yang terlatih, berpengalaman dalam hal tersebut.
b. Hasil akhir pekerjaan yang harus didapatkan adalah kepadatan beton yang merata, bebas dari rongga-
rongga, pemisahan unsur-unsur beton dan tidak keropos. Setelah bekisting dibuka, maka permukaan beton
benar-benar harus rata / halus dan mempunyai kepadatan seperti yang telah diperoleh dari hasil
pemeriksaan kubus beton.
c. Mesin pemadatan / penggetar beton harus mempunyai kecepatan putar minimum 6.000 putaran per menit,
dan harus mampu memberikan percepatan 6 g pada beton, seketika setelah alat tersebut dimasukkan
dalam beton.
d. Harus dijaga dan diyakinkan pula, bahwa semua unsur atau bagian dari beton telah bergetar semuanya,
dengan tidak menimbulkan terpisahnya unsur-unsur dari batuan yang ditimbulkan karena penggetaran
yang terlalu berlebihan. Mesin penggetar tidak boleh digetarkan langsung mengenai besi tulangan beton
teristimewa atau terutama apabila besi tersebut adalah stek-stek yang mempunyai ukuran tertentu
e. Jumlah dari mesin penggetar yang dipergunakan pada setiap pengecoran beton akan ditentukan oleh rata-rata
dari pengecoran beton itu sendiri. Kontraktor harus mempersiapkan pula satu cadangan mesin
penggetar, yang dipergunakan untuk sewaktu-waktu terjadi adanya mesin penggetar yang rusak atau
mogok.

19. Penjagaan dan Pemiliharaan Beton


a. Semua permukaan beton yang terbuka harus dijaga dan dilindungi dari sinar matahari, dan semua
beton harus direndam dengan air selama kurang lebih 7 hari setelah pengecoran. Penjagaan dengan
jalan menutup dengan pasir basah kurang lebih setebal 5 cm, jerami basah, kain kasar basah atau
karung basah.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
b. Permukaan beton yang masih basah harus dijaga dan dilindungi benar-benar dari air hujan, atau hal-
hal lainnya yang menyebabkan terbukanya permukaan yang lunak tersebut sampai dengan permukaan
tersebut menjadi keras.
c. Kontraktor harus bisa menetapkan dan menentukan bahwa tidak ada beban yang berat untuk
ditempatkan pada daerah yang baru saja dicor, dimana hal tersebut dapat mengakibatkan kerusakan
beton. Kerusakan beton yang diakibatkan oleh hal tersebut harus dibongkar sesuai instruksi Konsultan
Pengawas M K dan atas biaya kontraktor.

20. Penjagaan dan Pemiliharaan Beton


Dimana dilakukan perataan daripermukaan beton yang dilakukan setelah dilakukan pengecoran setempat,
maka permukaan yang dihasilkan haruslah sama, tetapi masih merupakan permukaan yang kasar. Dan sebelum
peil / ketinggian yang sebenarnya dibuat, maka permukaan tersebut harus diratakan untuk retak / rengat yang
terjadi dan menjaga permukaan beton yang baru.

21. Star Pelaksanaan


a. Siar - siar pelaksanaan umumnya dibentuk dalam bidang horizontal atau vertikal. Bekisting untuk siar-siar
pelaksanaan haruslah cukup kokoh dan bilamana perlu hams dilubangi untuk besi beton. Siar pelaksanaan
diperlukan bilamana beton barn dicor sudah mulai mengeras, sedangkan beton baru terlambat atau tertunda
datangnya.
b. Bilamana karena mixer mogok atau hal-hal lainnya, siar pelaksanaan diperlukan pada tempattempat yang
tidak direncanakan semula, maka bekisting yang tegak lurus garis tegangan utama diperlukan, akan tetapi
bilamana lokasi ini dekat dengan dudukan pelat atau balok atau lokasi lain yang , tidak disetujui oleh
perencana struktur/Konsultan Pengawas, maka beton yang sudah dicor harus dibongkar sampai tempat yang
dianggap cocok untuk siar pelaksanaan.
c. Pengecoran beton harus dilakukan secara kontinu dari siar yang satu ke siar yang lain, tanpa berhenti pada
waktu makan. Siar-siar pelaksanaan pada beton yang diexposed harus betulbetul horizontal atau
vertical. Bilamana perlu cetakan supaya diintegrasikan dalam bekisting, untuk mendapatkan siar
pelaksanaan yang memuaskan bentuk dan tampaknya. Sebelum beton baru dicor permukaan siar dari beton
lama harus dibersihkan benar-benar dari kerikil atau beton yang lepas dan sebagainya.
d. Bila beton umurnya kurang dari 3 hari, permukaan siar beton telah berumur dari 3 hari atau sudah
terlalu keras, maka permukaan siar harus diketrik atau dibobok, supaya agregatnya dapat terlihat. Bila
permukaan siar telah dibersihkan dan disetujui oleh Perencana Struktur / Konsultan Pengawas, maka
bekisting perlu dichek dan distel.
e. Sebelum beton barn dicor, permukaan beton lama harus disiram dengan air. Setelah airnya kering, diberikan
dulu campuran semen pasir setebal 12 mm dalam proporsi yang sama dengan mutu betonnya,
sebelum beton baru dicor.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
22. Lantai Kerja /Rabat Beton
Besi tulangan beton tidak diperkenankan sama sekali untuk dipasang langsung diatas permukaan tanah galian.
Paling tidak hams diberi lapisan pengeras atau lantai kerja setebal paling tidak 5 cm. Lapisan tersebut terlebih
dahulu dipasang diatas permukaan tanah galian sebelum pemasangan besi tulangan beton

23. Permukaan Beton & Penampang Yang Telah Selesai


a. Permukaan beton yang langsung jadi (exposed surface) harus benar-benar lurus satu garis, bagus dan
halus. Apabila hal-hal lainnya pada permukaan yang dimaksud seperti: kasar, tidak sama, keropos
atau yang lain ketika bekisting dibuka, maka permukaan tersebut harus dikasarkan kembali dengan
ketebalan tertentu, serta dicor kembali dan harus benar-benar dibuat baik permukaannya untuk yang
kedua kalinya dengan bahan beton seperti yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas / MK, dimana
dalam hal ini Konsultan Pengawas / M K yang akan memberikan keputusan mengenai terjadinya kerusakan
dari beton tersebut.
b. Apabila terdapat lobang - lobang kecil pada permukaan beton hal tersebut dapat diperbaiki, tetapi
apabila hal tersebut terlalu banyak atau terdapat pada daerah yang luas, maka daerah yang dimaksud
harus diperbaiki kembali sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas / MK dengan biaya sepenuhnya
ditanggung oleh kontraktor. Tidak diperkenankan untuk memakai plesteran atau sejenisnya untuk
menutup daerah-daerah tersebut kecuali sudah mendapat izin tertulis dari Konsultan Pengawas M K.
c. Dimana dilakukan perbaikan permukaan beton seperti yang diminta oleh Konsultan Pengawas / MK maka
sambungan dari beton baru dan beton lama harus dikerjakan seperti yang telah disyaratkan, dan semua
merupakan beton yang terlibat harus sama dan benar-benar bagus.
d. Untuk penvelesaian permukaan lantai beton, diberikan toleransi paling banyak 5 mm untuk jarak 3 meter,
dengan menggunakan spasi yang dipadatkan dan diratakan dengan alat perata.

24. Adukan Semen Pengisi / Adukan Encer


a. Adukan semen pengisi atau adukan encer yang akan dipergunakan untuk mengisi lobang dan hal-hal lainnya
adalah terdiri dari semen, pasir dan air. Jumlah dari pasir didalam campuran tersebut akan ditentukan oleh
Konsultan Pengawas/pengawas. Perkiraan / perbandingan dari air dan semen haruslah berkisar antara 0,55
dan 0,60 kecuali jika dipergunakan bahan campuran beton untuk mempermudahkan cara pengerjaan.
b. Pada semen pengisi tersebut dapat pula ditambahkan semen putih untuk pencampuran warna, apabila
hal tersebut dikehendaki oleh Konsultan Pengawas /MK. Pada hal-hal yang umum, campuran beton dapat
pula dipergunakan untuk menghindari penyusutan beton. Semen pengisi tersebut harus mempunyai kuat
pecah tidak kurang dari 210 kg/cm pada umur 28 hari.

25. Tulangan Beton / Besi Beton

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
a. Semua besi beton harus bebas dan bersih dari karat harus sesuai dengan ukuran pabrik, harus bersih pula dart
olie, gemuk, cat dan lain sebagainya, atau hal lain yang dapat menyebabkan berkurangnya daya ikat besi
beton terhadap beton. Apabila diinginkan atau dipandang perlu, maka Konsultan Pengawas /MK akan
memerintahkan untuk menyikat dengan sikat kawat untuk membersihkan besi beton tersebut sebelum
dipergunakan.
b. Sama sekali tidak diperkenankan mengadakan pengecoran beton sebelum besi yang terpasang telah diperiksa
dan disetujui oleh Konsultan Pengawas /MK.
c. Semua besi beton yang dipergunakan harus mempunyai mutu sebagai berikut :

Kode ɸ : BJTP 24
Kode D : BJTD 40
dimana ɸ : plain bars ( tulangan polos )
D : deform bars ( tulangan ulir )

26. Penyimpanan Besi Beton


Besi beton yang ada di lapangan harus disimpan atau ditaruh dibawah penutup yang kedap air (waterproof),
dan hams terangkat dari permukaan tanah atau genangan air tanah yang ada serta harus dilindungi dari segala
terjadinya karat.

27. Penekukan Besi Beton


a. Semua besi beton yang akan dipakai harus ditekuk atau dibentuk sesuai seperti bentuk dan ukuran yang
tertera pada gambar, serta diletakkan dan diikat dengan tepat pada posisi yang ditunjukkan pada
gambar, sehingga selimut beton yang telah ditetapkan pada spesifikasi atau yang telah ditunjukkan dalam
gambar akan selalu tetap terpelihara dan terpenuhi. Besi beton tersebut dapat ditekuk dan dibentuk dengan
mesin penekuk yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas / MK Besi beton tidak boleh ditekuk
atau diluruskan kembali untuk kedua kalinya, dimana hal tersebut akan mengakibatkan rusaknya besi
beton tersebut. Adapun besi beton yang terbelit atau ditekuk dan tidak sesuai dengan gambar tidak
diperkenankan untuk dipakai.
b. Harus benar benar diperhatikan didalam pembentukan besi beton dengan beberapa tekukan, bahwa
jumlah panjang yang dibutuhkan setelah dilakukan penekukan harus benar-benar tepat sesuai seperti
yang tertera pada gambar, dan setelah besi beton tersebut terpasang pada posisinya tidak akan ada atau
terjadinya tekukan, bengkokkan ataupun terlilitnya besi beton yang dimaksud.
c. Dimana dibutuhkan adanya tekukan yang berbentuk lengkungan atau belokkan, maka hal tersebut dapat
dibentuk dengan cara memakai pen-pen keliling, dan pen-pen tersebut harus mempunyai diameter 4
(empat) kali diameter besi beton yang dibentuk atau ditekuk tersebut.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
28. Pemasangan Besi Beton
a. Besi beton yang telah dibentuk tersebut harus dipasang tepat pada posisinya seperti tertera sesuai dengan
yang ditunjukkan pada gambar, sama sekali lepas atau tidak menempel pada bekisting dengan cara
mengganjal dengan pengganjal beton yang dibuat sesuai dengan tebal selimut beton yang diinginkan, atau
dengan menggunakan penggantung besi apabila dibutuhkan dengan cara mengikatkan satu dengan yang
lainnya pada persilangan diameter tidak kurang dari 1,6 mm, serta dengan menekukan akhiran dari kawat
pengikat baja tersebut kearah dalam badan beton. Besi beget atau sengkang untuk balok atau kolom harus
diletakkan tepat pada posisinya dengan cara dilas atau dengan cara mengikat dengan kawat baja pada
tulangan utama, pengelasan tersebut harus disaksikan oleh wakil dari Konsultan Pengawas/MK. Besi beton
pengganjal yang dipakai tidak diperkenankan diganjal dengan pengganjal besi, yang akan keluar dari
permukaan beton nantinya, tidak diperkenankan diganjal dengan kayu, ataupun batu pecahan dari batu kali
atau koral
b. Blok beton pengganjal yang dipakai untuk mendapatkan selimut beton yang dikehendaki terhadap
besi beton, harus paling tidak mempunyai kekuatan yang sama dengan mutu beton yang akan dicor pada
daerah tersebut, serta dibuat sekecil mungkin sehingga praktis untuk dipergunakan pada semua tempat.
Blok beton pengganjal tersebut harus diikatkan dengan kuat pada besi tulangan beton sehingga apabila
dilakukan pengecoran dengan penggetaran beton blok tersebut tidak mudah untuk terlepas. Sebelum
digunakan, maka blok beton pengganjal tersebut harus direndam air untuk waktu yang cukup lama.
c. Sebelum dan selama dilakukannya pengecoran beton, maka pemasang atau tukang besi beton yang
berwenang harus hadir pada saat tersebut untuk memeriksa dan membetulkan bagianbagian besi beton yang
masih perlu diperbaiki.
d. Besi-besi tulangan beton yang sebagian ada dibagian luar atau keluar dari permukaan beton, yang
dimaksudkan sebagai besi stek atau sambungan konstruksi tidak diperkenankan untuk ditekuk atau dirubah
posisinya pada saat pengecoran beton sedang berlangsung, kecuali sudah ada ijin dari Konsultan
Pengawas / MK.
e. Sebelum diadakan atau dilakukan pengecoran, maka besi-besi tulangan beton yang akan dicor harus
dibersihkan terlebih dahulu dari semua atau sebagian beton yang terdahulu atau sebelumnya.
f. Sebelum dilakukan pengecoran, maka Kontraktor wajib memberitahukan kepada Konsultan Pengawas / MK
untuk mengadakan pemeriksaan pembesian. Kontraktor tidak diperkenankan untuk melakukan pengecoran
beton sebelum ada persetujuan dan ijin tertulis dari Konsultan Pengawas / MK, bahwa besi tulangan yang
terpasang sesuai dengan gambar serta memenuhi persyaratan spesifikasi.

29. Selimut Beton


Yang dimaksud dengan selimut beton adalah jarak minimum yang terdapat antara permukaan dari setiap besi
beton termasuk begel terhadap permukaan beton yang terkecil atau terdekat spesifikasi untuk setiap bagian dari
masing-masing pekerjaan beton. Pada situasi dan kondisi tertentu maka Konsultan Pengawas/pengawas

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
berhak untuk merubah ketebalan dari selimut beton yang ada. Adapun ketebalan selimut beton minimum yang
disyaratkan adalah.

MINIMAL (mm)

A. Seluruh beton yang berhubungan langsung dengan tanah 50


B. Balok pondasi, pelat, pondasi, poer pondasi, poer 50
C. Balok, kolom yang berhubungan atau terkena langsung dengan cuaca 50
D. Balok, kolom yang tidak berhubungan atau tidak terkena langsung dng cuaca 40
E. Pelat, dinding beton/wall yang berhubungan/ terkena langsung dengan cuaca 40
F. Pelat, dinding beton/wall yang tidak berhubungan atau tidak terkena langsung dengan
cuaca

30. Bekisting
a. Semua bagian dari bekisting atau acuan atau cetakan pembentuk beton harus direncanakan dan
dilaksanakan sebaik mungkin dan sesuai dengan ketentuan dari Konsultan Pengawas / MK. Kontraktor
harus memberikan contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas / M K
dalam waktu yang cukup longgar sebelum dilaksanakannya pekerjaan pengecoran.
b. Semua bagian dari bekisting, atau cetakan pembentuk beton harus benar-benar kuat dan kukuh, serta harus
dilengkapi pula dengan ikatan-ikatan silang dan penguat lainnya. Hal tersebut dimaksudkan agar supaya
tidak terjadi adanya perubahan bentuk sewaktu dilakukannya pekerjaan pengecoran, pemadatan dan
penggetaran beton. Bekisting yang dibuat dari kayu atau plywood harus benar-benar dibuat sebaik mungkin
serta dart kayu yang tahan cuaca. Semua sambungan harus benar-benar cukup terikat dan rapat untuk
menghindari adanya kebocoran beton.
c. Untuk menghindari melekatnya beton pada bekisting, maka lapisan minyak yang tipis sekali atau
bahan lainnya yang telah disetujui Konsultan Pengawas / M K bisa dipergunakan untuk disapukan pada
permukaan bagian dalam dari bekisting sebelum bekisting tersebut dipasang dan dilakukan pekerjaan
pengecoran.

Dalam hal ini harus dijaga pula, bahwa besi tulangan beton tidak boleh sama sekali terkena lapisan minyak
tadi, ataupun lapisan penutup lainnya yang dapat mempengaruhi daya lekat beton terhadap besi.
d. Diperbolehkan pula untuk mempergunakan pengikat besi atau besi pengisi sela pada bagian dalam dari
beton, tetapi hal tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas / M K.
Setiap bagian dari pengikat besi atau besi pengisi celah tersebut yang nantinya akan tertanam pada beton,
paling sedikit harus 50 mm dari muka luar beton. Setiap lobang pada permukaan beton yang disebabkan
karena hal tersebut harus diisi segera dengan baik dan bersih pada saat pembongkaran bekisting, dengan
spasi semen atau hasil adukan yang sama dengan adukan yang ada.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
31. Pembongkaran Bekisting
a. Pembongkaran bekisting bisa dilakukan bahwa sebegitu jauh hal tersebut tidak akan mengakibatkan dan
menimbulkan kerusakan pada beton yang ada.
b. Paling sedikit dibutuhkan waktu 3 (tiga) hari setelah pengecoran dapat dilakukan pembongkaran
bekisting, tetapi hal ini tidak diharuskan. Kontraktor dapat melakukan penundaan pembongkaran bekisting
sampai mencapai kekuatan beton mencukupi. Dalam hal ini Kontraktor harus bertanggung jawab penuh
apabila sampai terjadi adanya kerusakan atau cacat beton yang disebabkan oleh adanya
pembongkaran bekisting sewaktu beton masih belum cukup umur, ataupun pembongkaran bekisting
terlalu cepat sebelum waktunya.
c. Bekisting yang dipakai pada lantai beton tergantung harus dibiarkan pada tempatnya paling sedikit dalam
waktu 14 hari setelah waktu pengecoran. Lantai beton yang tergantung harus disangga penuh paling sedikit
dalam waktu 14 hari setelah pengecoran lantai beton diatas lantai yang sedang disangga tersebut.
d. Apabila terjadi ataupun terdapat adanya lobang seperti keropos ataupun hal-hal lain pada beton
setelah dibongkarnya bekisting, maka Konsultan Pengawas / M K harus segera diberitahukan lebih dahulu
akan hal tersebut. Tidak diperbolehkan untuk memperbaiki atau melakukan hal-hal lainnya kecuali telah
mendapat persetujuan dan ijin dari Konsultan Pengawas / MK terlebih dahulu.
e. Setelah terselesaikannya semua pekerjaan struktur, maka semua bekisting serta penyangga- penyangga
lainnya harus dibongkar semuanya dengan mengingat semua persyaratan yang telah ditentukan
sebelumnya. Akan tetapi hal tersebut harus mendapatkan pengarahan, serta persetujuan dari Konsultan
Pengawas / M K terlebih dahulu.

Pasal 12
Pekerjaan Pondasi Batu Belah

1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan pondasi meliputi : Pekerjaan pondasi batu kali
untuk dinding, pondasi talud, pagar tembok.
b. Pekerjaan ini meliputipenyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta sesuai dengan RKS dan
Gambar-gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.

2. Pedoman Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi Kontraktorharus Mengadakan pengukuran-pengukuran
untuk as-as pondasi seperti pada gambar konstruksi dan harus dimintakan persetujuan Konsultan
Pengawas.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
b. Kontraktorwajib melaporkan kepada Konsultan pengawas bila ada perbedaan Gambar-gambar dari
Konstruksi dengan Gambar-gambar Arsitektur atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.

3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar lapis pasir.
b. Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka perlu konsultasi dengan
Perencana untuk mendapatkan pengerahan lebih lanjut.
c. Lebar penggalian dibagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10 cm.
d. Lebar penggalian disebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan pengarahan "Hindarkan
Kelongsoran".
e. Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah yang baik sudah
dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu dalam tersebut harus ditimbun dengan pasir
pasang dan dipadatkan.

4. Pengurugan Kembali
a. Semua bekas-bekas sumur harus diurug dengan pasir pasang.
b. Lapisan pasir dibawah pondasi harus dipadatkan dengan Stemper hingga padat.
c. Pengurugan kembali dengan tanah:
Tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus mendapat persetujuan dari Konsultan p
engawas. Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting, puing, sampah-sampah
harus disingkirkan. Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecahkan menjadi komponen-komponen yang
kecil terlebih dahulu. Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (Max 20 cm lapis) dengan
vibro/stemper dengan memperhatikan kadar air tanah sehingga memperoleh kepadatan minimal 90%.

5. Pelaksanaan Pondasi
a. Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan lobang pondasi kering.
b. Ketentuan mengenai struktur dan kwalitas beton lihat pasal pekerjaan beton dalam buku spesifikasi ini dan
gambar pondasi.
c. Stek kolom, stek kolom penguat, sparing-sparing yang diperlukan harus terpasang bersamaan dengan
pekerjaan pondasi.
d. Ketentuan mengenai pondasi batu kali, lihat ketentuan pasangan batu kali, dengan catatan:
1. Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut.
2. Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga mortar.
e. Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar Arsitek dan M.E, jika ada kelainan / ketidak
cocokan harus dikonsultasikan dengan Konsultan pengawas.

6. Pondasi Pasangan Batu Gunung / Batu Belah


Rencana Kerja dan syarat-syarat
Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
a. Kegiatan pekerjaan pasangan pondasi batu kali dilaksanakan pada pekerjaan struktur dinding bata
dalam bangunan, bak-bak bunga dan lain-lain sesuai gambar rencana.
b. Bahan-bahan yang digunakan:
1. Batu kali/ Batu Belah dan pasir, harus keras dan kekar serta bermutu yang disetujui Konsultan
pengawas dan Konsultan Pengawas.
2. Semen, sesuai ketentuan Portland Cement Indonesia : NI 8 – 1972.
3. Air yang dipakai harus bersih yang dapat diminum/tawar. C.
4. Syarat Pelaksanaan:
a. Bentuk pasangan bath kali harus sesuai dengan gambar rencana.
b. Adukan mempunyai komposisi minimal 1Pc:5 Pasir dan diberaben dengan aduk yang sama.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
BAB III

PEKERJAAN ARSITEKTURAL
PASAL I
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pekerjaan Persiapan
a. Kontraktor harus menyediakan tempat kerja dan gudang dilapangan untuk keperluan sendiri
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Kontraktor harus membersihkan lapangan dari segala hal yang biasa mengganggu pelaksanaan
pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai dasar ukuran ketinggian
lantai dan bagian-bagian yang lain.
c. Sebagai ukuran dasar akan ditentukan di lapangan sesuai dengan petunjuk dari pengawas.
d. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang
berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang.

2. Ruang Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan akan meliputi pengadaan bahan, alat-alat, perlatan, tenaga kerja dan pemasangan untuk pekerjaan
arsitek sesuai dengan lokasi dan dimensi yang ditunjukan dalam Gambar Kerja sesuai dengan
ketentuan persyaratan teknis ini.

3. Syarat Syarat Pelaksanaan


Untuk pekerjaan pembongkaran harus memeperhatikan keadaan lingkungan yang berkaitan. Pembongkaran
tidak boleh merusak bagian lain yang tidak dibongkar. Apabila pendapat kerusakan pada bagian lain
yang seharusnya tidak dibongkar, maka kontraktor harus memperbaikinya dengan biaya dari pihak
kontraktor.

4. Prosedur Umum
a. Contoh Bahan dan Data Teknis
Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data teknis kepada Pengawas Pekerjaan untuk disetujui
terlebih dahulu, sebelum pengadaan bahan dan pelaksanaan pekerjaan.
b. Penyimpanan
Bahan-bahan yang disimpan dalam gedung tertutup yang memiliki ventilasi, terlindung dari
perubahancuaca dan kelembaban.
c. Gambar Detail Pelaksanaan

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan yang mencakup dimensi, tata
letak , jrnis dan bahan dan detail-detail pelaksanaan, untuk diperiksa dan disetujui Pengawas.
d. Ketidaksesuaian
1. Kontraktor wajib memerikasa gambar kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian , baik dari segi dimensi, jumlah maupun pemasangan dan lain-lain.
2. Bila bahan-bahan didatangkan ternyata menyimpang atau tidak sesuai dengan yang telah disetujui
oleh pengawas, Kontraktor wajib menggantinnya dengan yang sesuai dan disetujui Pengawas.
3. Biaya yang ditimbulkan karena hal daiatas menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

PASAL 2
PEKERJAAN PASANGAN DAN PELAPIS DINDING

1. 1. Pekerjaan Pasangan Bata


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Pekerjaan pasangan Bata & Plesteran ini sesuai dengan detail yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai petunjuk Pengawasan.
b. Persyaratan bahan
1. Batu Bata
a. Batu bata harus memenuhi NI – IO
b. Batu bata harus berukuran sama (110x230x50 mm) dan mempunyai kelas 1 (ex lokal),
harus terbakar matang dan tidak retak/pecah.
c. Semen Portland harus memenuhi NI – 8
d. Pasir harus memenuhi NI – 3
e. Air harus memenuhi PUBI – 1970 / NI – 3
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Pasangan batubata menggunakan plesteran menggunakan Pasanagn batu bata menggunakan
campuran 1 pc ; 2 ps dan 1 pc : 4 ps untuk campuran adukan pasangan. Semua pasangan mulai
dari sloof sampai dengan 20 cm diatas permukaan lantai o.00 dan dinding sekeliling toilet
dan daerah-daerah basah sampai +240 cm diatas permukaan lantai 0.00 menggunakan campuran
adukan 1:pc: 2 ps.
2. Steger tempat berpijak tidak boleh menembus tembok.
3. Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampai ketinggian
+30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding di daerah basah sampai ketinggian +200 cm3 dari
permukaan lantai serat semua dinding yang menggunakan simbol/ aduk trasraam/ kedap air
digunakan adukan mortar rapat air.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
4. Sebelum digunakan batubata harus direndam dalam bak air hingga jenuh hingga buihnya habis.
5. Setelah batubata terpasang dengan adukan, nad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram dengan air.
6. Pasangan dinding batubata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar
telah dikerok serta dibersihkan.
a. Pemasanagn dinding batubata dilakukan bertahap, setiap tahap teridiri maximum 24 lapis
setiap harinya, didikuti dengan cor kolom praktis.
b. Bidang dinding 0,5 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 tambahkan kolom dan balok
penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12x12 cm, dengan tulangan pokok 4-10 mm, begel 6 mm
jarak 20 cm.
c. Pembuatan lubang pada pemsangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
dibenarkan.
d. Pembuatan lubang pada pasangan batubata yang berhubungan dengan setiap bangunan
pekerjaan beton (kolom0 harus diberi penguat stek-stek besi beton 6 mm jarak 75 cm, yang
terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam
dalam pasangan batubata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain atas persetujuan
konsultan Pengawas.
e. Pekerjaan dapat dimulai hanya bila alignment horisontal atau pekerjaan vertikal dari pondasi
mempunyai kesalahan tidak melebihi dari 2,5 cm bila dijumlahkan, bila lebih cara
memperbaiki permukaan pondasi harus diajukan untuk mendapatkan persetujuan dari konsultan
pengawas.
f. Tiap unit harus dipotong dengan tepat dan rapih, bila dipergunakan lubang untuk saluran-
saluran plumbing, elektrikal dan lain-lain lubang ini nantinnya harus ditutup kembali dengan
rapih.
g. Pada daerah pengecoran adukanm pasangan batubata harus disusun berselang-selang dari bawah
keatas hingga tidak membentuk satu garis vertical.
h. Tebal dinding. Hasil akhir pasanagn dinding bata dengan ketebalan 15 cm, rata dan tidak
bergelombang, dengan sudut-sudut yang membentuk siku.
i. Khusus untuk ruang x-ray tebal dinding. Hasil akhir pasangan dinding bata dengan
ketebalan 25 cm dengan plesteran atau setara dengan 2mm Pb, rata dan tidak bergelombang,
dengan sudut-sudut yang membentuk siku.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
2. Pekerjaan Plesteran dan Acian Dinding
a. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peraltan, termasuk alat-alat bantu dan alat-alat angkut yang dieprlukan untuk melaksanakan
pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan luar serta seluruh
detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
Untuk bahan plesteran dan acian menggunakan 1 pc : 2 ps & 1 pc : 4 ps.
Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Plester :
a. Untuk persiapan pelaksanaan plester adalah : bersihkan permukaan dari kotoran, debu,
minyak, lemak, lilin, cat dan partikel lain yang merugikan yang menempel pada dinding yang
akan diplester
b. Pencampuran direkomendasikan menggunakan mesin mixing. Apabila tidak ada, pencampuran
bisa dilakuakan dengan cara manual. Tambahkan air secara bertahap dan aduk sampai rata selama
3 atau 4 menit.
c. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan
petunjuk dan persetujuan konsultan pengawas sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan
pengawas sesuai uraian dan syarat pekerjaan ini.
d. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan
dinding celcon blok dan bata telah disetujui oleh Konsultan Pengawas sesuai uraian dan syarat
pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
e. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar
Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan rnengenai ukuran tebal / peil dan
bentuk profilnya.
f. Yang harus d i perhatikan sebelum memulai pekerjaan
plesteran/acian:
1. Kualitas pasangan celcon blok dan bata harus dalam keadaan baik, spesi harus penuh
dan tidak ada celah.
2. Instalasi conduit telah terpasang, Chipping conduit telah ditambal.
3. Dilatasi telah disiapkan dan sambungan antara bata dan beton telah direkatkan.
4. Dinding Celcon blok dan bata hams dalam keadaan bersih dan siap di plester
Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam
keadaan baik dan belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu pencampuran aduk
tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
g. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan Instalasi pipa
listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.
h. Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dan
kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting
atau form tie harus tertutup adukan plester.
i. Untuk bidang pasangan dinding dan beton bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai
plesteran halus (acian) diatas permukaan plesterannya.
j. Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai spesi kedap air.
k. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi alur-alur garis
horisontal atau di ketrek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan
finishingnya, kecwili untuk yang menerima cat.
l. pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan menggunakan
keping-keping plywood setebal 9mm untuk patokan kerataan bidang.
m. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom yang dinyatakan
dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar. Tebal plesteran minimum 10 cm, jika
ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat
dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang diijinkan oleh Konsultan Pengawas.
n. Ketebalan setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu bidang datar,
hams diberi naat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada
petunjuk lain didalam gambar.
o. Untuk permukaan yang datar, hams mempunyai toleransi lengkung atau cembung bidang
tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, Kontraktor berkewajiban
memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
p. Kelembaban plesteran harus d ijaga se hingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-
tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik
panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.
q. Jika terjadi keretakan akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali dan
diperbaiki sampai dinyatakan diterima oleh Konsultan Pengawas dengan biaya atas
tanggungan Kontraktor. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu
menyiram dengan air sampai sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
r. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari
2 (dua) minggu.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
PASAL 3
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI

1. Pekerjaan Lantai Keramik


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjan ini untuk mendapatkan hasil yan baik.
b. Persyaratan Bahan
1. Keramik Lantai :

Jenis : Keramik

Bahan Pengisi Siar : MU Grout

Bahan Perekat : MU Adhesive / setara

Warna / texture : Sesuai Gambar rencana

Ukuran : sesuai gambar

2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturanperaturan ASTM, Peraturan
Keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.
3. Bahan-bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu hams diserahkan contoh-contohnya
untuk mendapatkan persetujuan Pengawas.
4. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif dari pabrik
sebagai informasi bagi Pengawas.
5. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian /
penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus berkualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui
Pengawas.
c. Syartat-syarat Pelaksanaan
1. Pada permukaan lantai, keramik dapat langsung diletakkan dengan menggunakan perekat MU
Adhesive atau setara, dengan memperhatikan aturan sehingga mendapatkan ketebdalam lantai seperti
tertera pada garnbar.
2. Keramik yang telah dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik warna, motif tiap keramik harus
sama tidak boleh rusak, gompal atau cacat lainnya.
3. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu sesuai petunjuk pabrik.
4. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sarnpai jenuh.
5. Pola keramik harus memperhatikan ukuran atau letak sesuai yang tertera dalam gambar.
6. Awal pemasangan keramik pada lantai mengikuti gambar rencana dan apabila ada perbedaan
gambar dan lapangan dibicarakan terlebih dahulu dengan Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan
dimulai.
Rencana Kerja dan syarat-syarat
Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
7. Bidang lantai keramik harus benar-benar rata garis-garis, sisa harus benar-benar lurus. Siar arah
horizontal pada lantai yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis lurus.
8. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar maksimum 3 mm setiap perpotongan,
siar harus membentuk garis Turns. Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehingga
membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya akan
ditentukan kemudian.
9. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan gambar
dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.

PASAL 4
PEKERJAAN PLAFOND

1. Pekerjaan Plafond Kalsiboard


a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan langit-langit Kalsiboard dan konstruksi penggantungnya, penyediaan tempat
serta pemasangan plafond dan penggantungnya pada tempat-tempat yang ditentukan gambar kerja.
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan yang dipakai : Kalsiboard
2. Tebal : 3 mm
3. Ukuran : 120 cm x 240 cm
4. Rangka penggantung : Kayu Kelas II
5. Modul rangka : Sesuai gambar kerja
6. Ukuran rangka : Sesuai gambar kerja c.
c. Syarat – syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik dan sudah disetujui oleh
Pengawas.
2. Sebelum pemasangan gypsum board rangka yang terpasang harus sudah di waterpass,
pemasangan Tripleks dilakukan dengan scrup gypsum. Lubang-lubang bekas paku dan sambungan
antar unit plafond harus ditutup dengan menggunakan plester dan compound kemudian setelah kering
diratakan menggunakan amplas.
3. Setelah terpasang permukaan langit-langit harus rata waterpass dan tidak bergelombang
(toleransi kecembungan maksimal 2 mm untuk jarak 2 mm.
4. Penyelesaian akhir Pekerjaann akan cat dengan cara sesuai rekomendasi pabrik untuk cat
tertentulaku hasil akhir berupa bidang rata tanpa naat.
5. Lembar yang retak dan rusak setelah dipasang harus diganti.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
PASAL 5
PEKERJAAN PENGECETAN

1. Pengecetan Dinding
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi Pekerjaan pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan yang disebutkan secara
khusus, dengan warna dan bahanyangsesuaidenganpetunjukPengawas.
b. Persyaratan Bahan
1. Kontraktor harus rnenyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang-bidang transparan
ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantuKonsultan Pengawasan dengan jelas
warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
2. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi/Pengawas. Jika contoh-contoh
tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Pengawas, barulah kontraktor melanjutkan dengan pembuatan
mock upsepertitersebutdiatas.
3. Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas untuk kemudian akan diteruskan kepada pemberi tugas
minimal 5 galon flap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup
rapat dan mencantuKonsultan Pengawasan dengan jelas indentitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan
dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh pemberi tugas.
4. Bahan/Produk yang dipakai untuk Pengecatan Interior :
Bahan/Produk : Kualitas Lokal
Lapis Dasar : Plamur
Warna : akanditentukankemudian
Jenis : Sesuai gambar rencana
Untuk Pengecatan Exterior :
Bahan/Produk : Kualitas Lokal
Lapis Dasar : Plamur
Warna : akanditentukan kemudian
Jenis : Sesuai gambar rencana
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan dan/atau bagian-
bagian lain yang ditentukan gambar.
Untuk dinding Interior sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada retak-
retak dan Kontraktor merninta persetujuan kepadaKonsultan Pengawas. Pekerjaan plamur dilaksanakan
dengan pisal plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk
bidang yang rata Sesudah 7 hari plamur terpasang, kemudian dibersihkan, selanjutnya bila dinding sudah
kering/tidak lembab dinding bisadi cat dengan menggunakan Roller.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
Untuk dinding Exterior sebeluni dinding diberi cat lapis dasar, plesteran sudali harus betul-betul kering tidak
ada retak-retak dan Kontraktor meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
Dinding exterior tidak menggunakan Plamur, tetapi menggunakan cat dasar Dulux Alkali Resisting
Primer,yaitucat dasar berbahan dasar air yang berkualitas tinggi serta menambah daya rekat cat.
Sesudah 7 hari cat dasar Alkali Resisting terpasang, kemudian dibersihkan, selanjutnya bila dinding sudah
kering/tidaklembab dinding bisa di cat dengan menggunakan Roller.
Lapisan pengecatan dinding Interior terdiri dari 1 (satu) lapis Plamur / Walllfiller yang dilanjutkan dengan 3
(tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :

Lapis I encer (tambah 20% air).


Lapis II kental.
Lapis III encer
Lapisan pengecatan dinding Exterior terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resisting sealer yang dilanjutkan
dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sama seperti pengecatan dinding Interior. Untuk
warna-warna yang sejenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor percampuran
(batchnumber) yang sama.
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang
belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran. Apabila terjadi pengotoran dinding,
sebelum serah terima, kontraktor wajib mengecat kembali.

2. Pengecetan Plafond/Langit-langit
a. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit gypsum, pelat beton atau bagian-bagian
lain yang ditentukan gambar.
b. Persyaratan Bahan cat yang digunakan
Produk Cat : Kualitas Lokal
Warna : akanditentukankemudian. c.
Syarat-syarat Pelaksanaan Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan dinding dalam,
kecuali tidak digunakan lapis alkali rasistance pada pengecetan kecuali tidak digunakannya lapis alkali
resistance pada pengecatan langit- langit.

3. Pengecetan Material Kayu


a. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang terlihat didalam bangunan
utama, termasuk kusen, panil-panil, lis-lis, railing kayu, pekerjaan interior dan mebel dan mebel, plant serta
bagian-bagian lain yangditentukandalam gambar.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
b. Persyaratan Bahan
Produk : Impra
Warna : akan ditentukan kemudian
c. Syarat-syarat pe1aksanaan
1. Semua permukaan kayu yang hendak dimelamik, dibersihkan dari debu minyak dan kotoran yang
mungkin melekat disitu.
2. Sesudahbetul-betulbersih,digosokdenganamplaskayu,agarsupaya seluruh permukaan kayu rata dan
licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan kayu tersebut.
3. Apabila seluruh permukaan kayu sudah licin, pori-pori kayu hams ditutup dengan melamic wood filler
secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai halus dan rata.
4. Permukaan kayu yang telah diplamur dengan wood filler tersebut, dihaluskan dengan amplas
Duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut dibersihkan.
5. Petunjuk lainnya mengikuti petunjuk dari pabrik atau brosur produk tersebut. Warna finishing melamin
akan ditentukan oleh Konsultan perencanaan.

PASAL 6
PEKERJAAN KAYU

1. Pekerjaan Kusen Dan Pintu Kayu


a. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga krja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untukmelaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi pembuatan kusen, daun pintu jenis kayu kamper seperti yang dinyatakan /
ditujukan pada gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Mutu kayu : sesuai persyaratan NI-5PKKI. Kayu harus cukup tua, kering dengan
permukaan rata, bebas dari cacat sepserti mata kayu, retak-retak masa
kerja dan cacat lainnya.
2. Jenis kayu : sesuai gambar
3. Kelembaban : diisyaratkan 12%-14%
4. Tebal daun pintu : Sesuai gambar rencana
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Daun pintu dipasang dengan menggunakan engsel 3 buah.
2. Daun pintu harus mempunyai jarak bebas 1,6 mm pada bagian sisi atas, untuk bagian bawah
disesuaikan dengan penutup lantai.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
3. Sambungan-sambungan kayu rangka pintu harus menggunakan pasak dari kayu yang sama, secar
teknis harus kuat dan rapi, sesuai dengan peraturan kontriksi yang lazim.
4. Kayu yang digunakan harus utuh dan tidak boleh ada cacat(ada mata kayu).
5. Pemotongan kayu harus rapid an sesuai dengan bentuk pintu.
6. Untuk daun pintu toilet : daun pintu denagn konstruksi plywood dengan bahan-bahan :
a. Plywood ketebalan 4mm produk dalam negeri merek singa laut atau setara, untuk pintu-
pintu toilet.
b. Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus rata,lurus dan siku.
c. Untuk perekat digunakan lem kayu yang brmutu baik merk aica aibon atau dengan merk lain
yang setara.

PASAL 7
PEKERJAAN KACA

1. Pekerjaan Pintu dan Jendela Kaca


a. Ruang lingkup pelaksanaan
1. Menyediakan tenaga krja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Meliputi seluruh pekerjaan kacadaun pintu, kaca jendela, kaca bouvenlight, kaca partisi dan
cermin serta bagian-bagian lain seperti yang ditunjukan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Kaca yang digunakan mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat
diproleh dari proses-proses tarik tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses tarik, gilas dan
pengambangan (float glass)
2. Toleransi lebar dan panjang :
Ukuran lebar dan panjang tidak boleh melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik.
3. Kesikuan :
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat, harus mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata dan
lurus, toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per-meter.
4. Cacat-cacat :
a. Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari pabrik.
b. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas yang terdapat
pada kaca).
c. Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat menggangu pandangan.
d. Kaca harus bebas dari keretakan ( garis-garis pecah pada kaca, baik sebagian atau seluruh
tebal kaca).

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
e. Kaca harus bebas dari gumpilan tepi( tonjolan pada sisi panjang dan lebar kea rah luat/masuk). c.
5. Syarat-syarat Pelaksaan
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat
pekerjaan dalam buku ini.
b. Semua bahan yang telah terpasang harus yang disetujui oleh konsultan pengawas.
c. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan serta diberi tanda untuk
mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari
potongan kertas yang direkatkan denga menggunakan lem aci.
d. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan pemotong kaca khusus.
e. Pemotongan kaca harus disesuaikan dengan ukuran rangka,minimal 10 mm masuk kedalam alur
kaca pada kusen.
f. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan menggunakan cairan
pembersih.
g. Hubungan kaca dengan kaca atau dengan material lain tanpa melalui kusen, harus diisi dengan lem
silicon transparent, cara pemasangan dan persiapan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan
oleh pabrik.
h. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata,tidak diperkenankan retak dan pecah pada
sealent/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
i. Dalam keadaam tertutupatau dibuka, kaca-kaca tidak boleh bergetar, yang menandakan
kurang sempurnanya pemasangan seal.
j. Pemasangan seal harus menjamin bahwa tidak akan terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh air
maupun udara.
k. Pemasangan kaca-kaca harus dari arah dalam bangunan.
l. Seluruh hasil pemasangan harus benar-benar rapi, bersih dan tidak ada cacat-cacat/noda.

PASAL 8
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Pekerjaan Kunci, Penggantung Dan Pengunci


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hail pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pemasangan alat penggantung atau pengunci meliputi seluruh pemasangan pada daun pintu kayo, daun pintu
aluminium, daun jendela, bouvenlight aluminium dan bagian-bagian lain seperti yang dinyatakan/dituniukan
dalamgambar.
b. Persyaratan Bahan

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
1. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantuni dalam buku Spesifikasi teknis.
Bila terjadi perubahan atau penggantian hardware akibat dari pemilihan merk, Kontraktor wajib melaporkan
hal tersebut kepada Konsultan Pengawasuntukmendapataknpersetujuan.
2. Semuaanakkunciharusdilengkapidengantandapengenaldariplataluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm.
Tandapengenalini dihubungakn dengan cincin nikel kesetiap anak kunci
3. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan .tacked Enamel Finish yang dilengkapi kait-kaitan untuk anak
kunci lengkap dengan nomor pengenalnya. Lemari berukuran lebar x tinggi adalah 40 x 50 cm, dengan tebal 15 cm
berdaun pintu tunggal memakai engsel piano dan handle aluminium.
4. Kunci-kunci pintu dan pegangan pintu serta accesoriesnya, untuk semuajenispintu.
c. Bahan dan produk :
1. Bahan Kunci dan Pegangan Pintu.
Semua pintu menggunakan peralatan kunci dan pengangan pintu.Untuk daun pintu jendela kaca dipakai handle
pengunci merk local.
Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang setinggi 90 cm dari lantai,atau
sesuai petunjuk gambar dan atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
2. Bahan Engsel Pintu dan jendela.
Untuk pintu-pintu panil pada umumnya menggunakan engsel pi ntu merk Dekson, dipasang sekurang-
kurangnya2buah untuk setiap daun dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna
engsel. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap
engselmemikulmaksimal20kg.
Untuk pintu-pintu aluminium serta pintu panel menggunakan engsel lantai (floor hinge) double action, merk
Dorma atau setara, dipasang dengan baik pada lantai sehingga terjamin kekuatan dan kerapihannya,
dipasang sesuaidengangambar. Untukjendeladigunakan engselmerklokal. Untuk pintu-pintu aluminium menggunakan
engsel merk lokal disertai pada posisi single action
d. Syarat-syaratPelaksanaan
1. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak
yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Didalam shop drawing harus jelas dicantuKonsultan Pengawasan
KonsultanManajemen Konstruksi dan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau
detail-detail khusus yang belum tercakup secara lengkap didalarn Gambar Dokumen. Kontrak, sesuai dengan Standar
Spesifikasi Pabrik. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh konsultan.
2. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan, warna dan elemen-elenien pendukungnya dari pekerjaan ini, untuk
mendapatkanpersetujuanKonsultan.
Pemasangan :
a. Seluruh daun pintu (kecuali ditentukan lain) dipasang Engsel 3 (tiga) Engsel atas dipasang
lebih kurang 28 cm (as) daripermukaanataspintu.
b. Engsel bawah dipasang lebih kurang 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
c. Penarik pintu (doorpull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
Rencana Kerja dan syarat-syarat
Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
d. Semua kunci-kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu, dan dipasang
setinggi90cm(as)dari lantai
e. Pemasangan lockcase, handel dari backplate serta door closer ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
Apabila hal tersebut tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa biaya tambah.
f. kuncitidakrnembenturtembokpadasaatpintu dibuka.
g. Door holder didasar daun pintu dipasang 6 cm dari tepi daun pintu. Pemasangan harus baik sehingga pada
saat ditekan kebawah, karet holder akan menekan lantai pada posisi yang dikehendaki. Door holder
dipasang hanya pada pintu yang tidak menggunakan door closer.
h. Seluruh perangakt kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus diadakan pengujian
secara kasar dan halus.

PASAL 9
PEKERJAAN SANITAIR

1. Pekerjaan Peralatan Sanitair


a. Lingkup pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan tsb. Untuk mendapatkan hasil yang baik, dan sempurna
dalam pemakaiannya.
2. Pekerjaan pemasangan, kloset, kran air, perlengkapan kloset, floor drain, clean out dll.
b. Persyaratan Bahan Untuk kloset dan kran menggunakan merk : Sesuai gambar Rencana.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi
dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
2. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar,gambar dengan spesifkasi dan
sebagainya, maka kontraktor harus segera melaporkan kepada perencana/kontraktor pengawas.
3. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/perbedaan, sebelum
kelaianan tersebut diselesaikan.
4. Selama pelaksanaan harus selalu di adakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan dan fungsinya.
5. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa
pelaksanaan dan masa garangi,atas biaya kontraktor, selam kerusakan bikan disebabkan oleh tindakan
pemilik.
d. Pekerjaan kloset

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
1. Kloset Jongkok berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah sesuai dengan merk yang
ditentukan, type yang dipakai sesuai dengan gambar atau ketentuan.
2. Kloset serta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada
bagian yang yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui konsultan pengawas.
3. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dab ketinggian sesuai gambar, waterpass. Semua noda-
noda harus dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran-kebocoran
e. Pekerjaan Kran Air
1. Semua kran yang dipakai, adalah sesuai dengan merk yang ditentukan, ukuran disesuaikan
dengan keperluan masing-masing harus sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair.
2. Kran-kran harus dipasang pada pipa air bersih denga kuat, siku ,penempatannya harus sesuai
dengan gambar.

f. Pekerjaan Floor Drain dan Clean Out


1. Floor drain dan clean out yang digunakan adalah yang dilengkapi dengan siphon dan penutup
berengsel untuk floor drain dan depverchron dengan draad untuk clean out merk sesuai dengan yang
ditentukan.
2. Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai dengan gambar untuk pekerjaan tersebut.
3. Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui konsultan pengawas.
4. Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus dilubangi dengan
rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain tsb.
5. Hubungan pipa metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton kedap air embeco ex. MTC dan
pada lapis teratas setebal 5 mm diisi dengan lem araldit ex.ciba
6. Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapih waterpass, dibersihkan dari noda-
noda semen dan tidak ada kebocoran.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
PASAL 10
PEKERJAAN ATAP

1. Pekerjaan Atap
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan material atap, lengkap dengan peralatan dan alat bantunya, pengangkutan
material dilokasi sampai dengan terpasang dengan baik.
b. Syarat-syarat bahan
Bahan dasar Atap Aluminium dari perpaduan 43.5% Zinc, 55% Aluminium dan 1.5 silikon
sebagai pelapis pelindung yang tahan terhadap korosi.
1. Total bahan dasar : 0.40mm
2. Tebal Total : 0.45 mm
3. Berat : 4.55 kg/m
4. Berat per satuan panjang : 3.17%/m
5. Pewarnaan dengan system lapisan primer yang bermutu tinggi.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Pemasangan atap aluminium ini agar dilaksanakan tanpa sambungan, dengan kemiringan minimal
5°.
2. Setiap lembaran atap dibutuhkan 4 buah sekrup untukn setiap gording.
3. Letak sekrup pada gording pada puncak gelombang.
4. Pihak kontraktor agar menyerahkan contoh bahab yang akan digunakan, dan memasang sesuai
dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik.

Rencana Kerja dan syarat-syarat


Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021

Anda mungkin juga menyukai