Pasal 1
Penjelasan Umum
1. Pembangunan yang adalah : Pembangunan Ruang Kelas Belajar (RKB) Beserta Perabotnya
3. Oleh Kontraktor pekerjaan harus diserahkan dengan sempurna dalam keadaan selesai dan sempurna
dimana termasuk kebersihannya.
4. Pekerjaan-pekerjaan persiapan dan perlengkapan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan,
Kontraktorharus :
a. Membongkar bangunan lama yang ada tepat diatas lokasi perencanaan sampai batas sloof dan
meratakan bidang tanah dengan membuang sloof yang ada di atas tanah yang ada diluar batas
gedung yang akan direncanakan.
b. Penjagaan termasuk juga perawatan dan perbaikan-perbaikan selama berlangsungnya pekerjaan sampai
penyerahan ke II (kedua).
c. Pengadaan air untuk pekerjaan.
d. Konsultan pengawas KEET dengan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
e. Membuat gudang atau los kerja dengn fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
f. Membuat pagar keliling proyek dan papan nama proyek.
Rencana Kerja dan syarat-syarat
Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
Pasal 2
Tempat Proyek
Pekerjaan ini dilakukan dilingkungan proyek seperti pada lingkup pekerjaan. Selanjutnya akan ditujukan pada
waktu aanweijzing.
Pasal 3
Ukuran
1. Ukuran ukuran, potakan-patokan, dan ukuran tinggi telah ditentukan dalam gambar dan disesuaikan
dengan kondisi exsinting lapangan.
2. Jika terdapat perbedaan ukuran antara gambar utama dan gambar perincian, maka yang mula-mula
mengikat adalah gambar utama. Namun demikian hal tersebut harus dilaporkan kekonsultan pengawas
untuk penentuan kebenarannya.
3. Pengambilan dan pemakaian ukuran yang keliru sebelum dan selama pekerjaan berlangsung akan
menjadi tanggung jawab Kontraktorsepenuhnya.
4. Penetapan ukuran dan sudut siku-siku tetap dijaga dan dipelihara ketelitiannya dengan menggunakan
alat-alat waterpass dan theodolith.
Pasal 4
Papan Nama Proyek
1. Papan nama proyek dibuat dari kayu Kalimantan dengan ukuran 3 x 20 cm dan sisi sebelah atasnya
diserut/diketam sampai rata dan halus.
2. Papan ini harus diserut, kemudian dihaluskan dan setelah rata dicat dengan cat kayu dengan warna dasar
putih. Tiang struktur untuk papan nama proyek menggunakan kayu kontruksi dengan ukuran 5/10 cm.
3. Keseluruhan tinggi papan nama proyek harus sama dengan ketinggian yang telah direncanakan.
4. Setelah selesai pemasangan papan bangunan Kontraktorharus lapor kepada konsultan pengawas untuk
pemeriksaan dan persetujuannya.
Kontraktor harus memperhitungkan penyediaan air untuk keperluan bangunan, air untuk pekerja dan untuk
keperluan lainnya, baik dengan sumur pompa atau car acara lain yang memenuhi syarat.
Pasal 6
Pekerjaan Persiapan
1. Pada umumya, lahan untuk bangunan dibersihkan. Sampah yang tertanam dan material lain yang tidak
diinginkan berada dlam daerah yang akan dikerjakan, hrus dihilangkan, atau d bunag dngan cara-cara
yang tlah dstujui oleh knsultan pengawas. Seluruh tanah yang mengandung humus pada daerah yang
akan dibangun atau dibuang atau dikupas. Tebal lapisan yang akan dikupas. Tebal lapisan yang akan dikupas
sedalam 50cm dari permukaan tanah asli, termasuk pembersihan kembali dari sisa-sisa akar tanaman yang
masih tertinggal.
2. Semua daerah urugan harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun terhadap urugan yang baru.
Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.
3. Pengupasan dilakukan perblok, untuk mempermudah pengecekan bagian yang akan dikupas. Pekerjaan
pengupasan dilapangan supaya memperhatikan patok-patok yang ada. Tidak diperbolehkan untuk melakukan
pkerjaan berikutnya diatas atau sebagian daerah yang strippingnya belum selesai. pekerjaan ini dianggap
sudah selesai setelah disetujui oleh konsultan pengawas.
4. Pembuatan dan pemasangan patok dasar pelaksanaan (bouwpank) termasuk pekerjaan Kontraktor dn harus
dibuat dari kayu jenis meranti atau setara dengan tebl 3cm dengan tiang dari kaso 5/7 atau dolken berdiameter
8-10 cm dengan jarak 2 meter satu sama lain. Pemasangan harus kuat dan permukaan atasnya rata dan
sifat datar (waterpass).
5. Bahan-bahan bekas galian jalan dan strippingnya tidak boleh didunakan sebagai material timbunan, tetapi
dipundahkan ke kaveling sebelah area proyek atau tempat yang akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas,
dimana tanah bekas galian tersebut harus dirapikan dan dipadatkan.
6. Segala pekerjaan pengukuran, persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.
7. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang
berpengalaman.
Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan melengkapi keterangan-keterangan mengenai peil tanah, letak batas-
batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya oleh konsultan pengawas.
Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar den keadaan lapangan yang sebenarnya harus segara
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan keputusan .
Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
Rencana Kerja dan syarat-syarat
Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
waterpass/thedolith.
Kontraktor harus menyediakan waterpass atau theodolith beserta petugas yang melayaninya untuk
kepentingan pemeriksaan Konsultan Pengawas.
Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenakan
untuk bagian-bagian kecil yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
8. Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda yang menyatakan as atau level dengan warna
yang jelas dan tidak mudah hilang jika terkena air dan hujan.
9. Material timbunan harus didatangkan dari lokasi yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Bahan urugan harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Tanah harus dibersihkan dan tidak mengandung akar, kotoran dan bahan organis lainnya.
b. Terlebih dahulu diadakan test dan hasilnya harus tertulis dan diketahui oleh konsultan pengawas.
c. Penimbunan baru dilakukan sampai peil yang ditentukan pada gambar rencana.
10. Penimbunan baru dilaksanakan setelah tanah yang dikupas dipadatkan sampai 98% kepadatan
maximum compaction standard proctor.
11. Tanah yang digunakan untuk penimbunan adalah tanah yang gradasinya bagus serta bebas dari
humus/akar-akarnya.
12. Pengukuran dan pemasangan bouwplank titik duga (peil +0) ditentukan bersama pengawas. Patok-
potak berukuran minimal 5/7cm dan papan bouwplank 3/20 dengan panjang ukuran lebih dari 4 m
dan berbuat dari kayu kelas III. Papan patok harus keras dan tidak berubah posisinya, tanda-tanda dan
sumbu harus teliti dan jelas, dicat menie.
13. Kontraktorharus memasang dan mengukur secara teliti patok monumen (BM) pada lokasi tertentu
sepanjang proyek untuk memungkinkan review desain, pengukuran sipat datar dari perkerasan atau
penentuan titik dari pekerjaan yang akan dilakukan. Patok monumen yang permanen harus dibangun
diatas tanah yang tidak akan terganggu/dipindahkan.
Pasal 7
Pekerjaan Tanah
1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk didalam kegiatan ini adalah penggalian galian pondasi, sloof, sesuai dengan gambar
rencana. Penggalian material bahan pengisi dan mengangkutnya ke dalam lapangan serta menimbunnya
di lapangan dengan pemadatan yang cukup. Termasuk minimal seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut
:
a. Pembongkaran dan memindahkan semua hal yang mungkin merintangi jalannya pekerjaan.
b. Melindungi benda-benda berharga dilapangan dan benda-benda berfaedah lainnya.
c. Pengeringan dan pengontrolan drainase.
d. Penggalian dan penimbunan, (untuk penimbunan dengan tanah sirtu).
e. Pemadatan, dengan dibuktikan tes Standard Proctor di laboratorium.
f. Pemindahan material-material yang tak berguna dan puiig-puing.
g. Menyediakan material-material pengisi yang baik.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pekerjaan Galian
1. Seluruh lapangan pekerjaan harus diratakan atau digali dan semua sisa-sisa tanaman seperti akar-
akar, rumput-rumput dan sebagainya, harus dihilangkan.
2. Pekerjaan penggalian tanah, perataan tanah, harus dikerjakan lebih dahulu sebelum
Kontraktormemulai pekerjaan. Pekerjaan galian tersebut disesuaikan dengan kebutuhannya
sesuai dengan peil-peil (level), pada lokasi yang telah ditentukan di dalam gambar, dan
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
3. Daerah yang akan digali harus dibersihkan dari semua benda penghambat seperti, sampah,
tonggak bekas lubang dan sumur, lumpur, pohon dan semak-semak. Bekas-bekas lubang dan
sumur, harus dikuras airnya dan diambil Lumpur atau tanahnya yang lembek, yang ada
didalamnya. Pohon yang ada, hanya boleh disingkirkan setelah mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas. Tunggak-tunggak pepohonan dan jalinan akar harus dibersihkan dan disingkirkan
sampai pada kedalaman + 1,5 m di bawah permukanan tanah. Segala sisa dan kotoran yang
disebabkan oleh pekerjaan tersebut, harus
Pasal 8
Pekerjaan Galian Pondasi
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan / peralatan-peralatan dan alat-alat bantu yang
diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi untuk pekerjaan sub struktur, seperti yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas .1 MK, termasuk
di dalamnya adalah pekerjaan galian untuk septictank, reservoir, pit, saluran-saluran dan pekerjaan-
pekerjaan lain sesuai gambar
2. Syarat-syarat Pelaksanaan
Pasal 9
Pekerjaan Urugan Pasir Padat
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan untuk mendapat hasil pekerjaan yang baik
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Lapisan pasir urug/sirtu dilakukan lapis demi lapis maksimum setiap lapis 5 cm hingga mencapai tebal
padat yang disyaratkan dalam gambar
b. Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan / atau dipadatkan dengan alat pemadat yang
disetujui Konsultan Pengawas / MK. Pemadatan dilakukan hingga mencapai tidak kurang dari 95 %
dari kepadatan optimum hasil laboratorium
c. Tebal pasir urug minimum 10 cm padat atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Ukuran tebal
dicantumkan dalam gambar adalah ukuran tebal padat.
d. Lapisan pekerjaan di atasnya, dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat persetujuan pihak Konsultan
Pengawas / M K
Pasal 10
Pekerjaan Urugan Tanah dan Pemadatan
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan sebagainya. Jika tidak ada
persetujuan sebelumnya dari Konsultan Pengawas / MK maka pemadatan tidak boleh dengan dibasahi air.
Pemadatan urugan dilakukan dengan memakai alat stamper / compactor yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas / MK.
Bahan galian dapat dipergunakan kembali untuk mengurug bila memenuhi syarat sebagai tanah urugan dan
bila perlu dapat dilakukan penyelidikan laboratorium mekanika tanah yang disetujui oleh M K. Segala biaya-
biaya penyelidikan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor. Penggalian yang melebihi batas yang
ditentukan, harus diurug kembali sehingga mencapai kerataan yang ditetapkan dengan bahan urugan yang
dipadatkan, kecuali untuk daerah galian pondasi harus mengikuti 3.A. mengenai " Pekerjaan Callan Pondasi
".
Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan adalah ± 50 mm terhadap
kerataan yang ditentukan. Semua drainase darurat harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/ M K Cara
kerja yang dilakukan Kontraktor harus disetujui oleh Konsultan Pengawas / M K.
Bagian permukaan yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan & dijaga jangan sampai rusak akibat
pengaruh luar misalnya basah oleh air hujan dan sebagainya. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup,
setelah mendapat persetujuan tertulis Konsultan Pengawas / M K. Bilamana bahan tersebut tidak mencapai
kepadatan yang dikehendaki, lapisan tersebut harus diulangi kembali pekerjaannya atau diganti, dengan cara-
cara pelaksanaan yang telah ditentukan, guna mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan. Jadwal pengujian
akan ditentukan / ditetapkan oleh Perencana / Konsultan Pengawas / M K.
Setelah pemadatan selesai, urugan tanah yang kelebihan harus dipindahkan ke tempat yang ditentukan
oleh M K. Ketinggian ( peil ) disesuaikan dengan gambar.
4. Sarana-sarana Darurat
Kontraktor harus mengadakan drainase yang sempurna setiap saat. Ia hams membangun saluran- saluran,
memasang parit-parit, memompa dan atau mengeringkan drainase.
Rencana Kerja dan syarat-syarat
Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
Pasal 11
Pekerjaan Konstruksi Beton
1. Umum
a. Beton adalah campuran antara semen, pasir, split dan air secukupnya dimana akan didapatkan
pemakaian semen yang sedikit mungkin pada penyelesaian pekerjaan. Beton yang dihasilkan haruslah
bermutu baik, padat, tahan lama serta mempunyai kekuatan sesuai dengan ketentuan dan mempunyai ciri
- ciri khusus lain seperti yang disyaratkan.
b. Perbandingan antara pasir dan split tergantung dari pada gradasi ( tingkatan ) bahan itu sendiri, tetapi
hasil akhir yang harus dicapai adalah bahwa pasir harus selalu dalam jumlah sesedikit mungkin
sehingga apabila dicampur atau diaduk dengan semen akan menghasilkan adukan yang cukup untuk
mengisi kekosongan yang terdapat dan ada diantara batuan kasar (split), serta masih ada sedikit
kelebihan untuk penyelesaian akhir daripada beton tersebut.
c. Untuk merijaga agar didapatkan kekuatan beton yang optimal dan ketahanan daripada beton tersebut,
jumlah pemakaian air yang dipakai didalam adukan beton tersebut haruslah dalam jumlah yang
sesedikit mungkin dimana akan memberikan hasil yang memuaskan didalam pelaksanaan dan mudah
untuk dikerjakan.
d. Semua bahan-bahan, pemeriksaan beton dan lain-lain yang termasuk didalam spesifikasi ini akan
selalu didasarkan pada P.B.I. tahun 1971.
e. Campuran beton yang dihasilkan oleh perusahaan pencampur beton (ready mixed) yang memenuhi
persyaratan dan sesuai dengan spesifikasi ini dapat pula diterima dengan adanya persetujuan terlebih
dahulu dari Konsultan Pengawas / MK.
3. Semen
a. Yang dimaksud dari semen adalah Portland, Cement seperti yang disebutkan pada SNI 03 -2847 -2002.
b. Semen yang akan dipergunakan harus diperoleh dari pabrik yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas / M K, serta harus dikirimkan ke lokasi proyek dengan cara pembungkusan yang bail:, atau
dalam kantong yang masih benar - benar tertutup rapat, atau dapat pula dikirimkan dengan menggunakan
container dari pabrik yang telah disetujui oleh Konsuitan Pengawas / M K.
c. Apabila dikehendaki oleh Konsultan Pengawas I M K, Kontraktor supaya mengirimkan kepada
Konsultan Pengawas / M K tembusan dari konsinyasi semen yang menyatakan nama pabrik dari semen
tersebut, sertifikat hasil test dari pabrik yang menyatakan bahwa konsinyasi tersebut telah diadakan
testing serta dianalisa dan sesuai dengan segala sesuatu yang telah disebutkan dalam standardisasi.
d. Semen harus disimpan didalam tempat yang tertutup bebas dari kemungkinan kebocoran air, dan
dilindungi dari kelembaban sampai waktu penggunaan. Segala sesuatu yang menyebabkan rusaknya semen
seperti menjadi padat atau menggumpal atau rusaknya kantong semen, maka semen tersebut tidak bisa
diterima dan tidak boleh dipergunakan lagi.
e. Semen akan dikenakan pula terhadap pemeriksaan tambahan yang sesuai dengan standardisasi
yang diperkirakan /dipandang perlu oleh Konsultan Pengawas / MK, dan Konsultan Pengawas / MK
mempunyai hak untuk menolak atau tidak menggunakan semen yang tidak memenuhi syarat dengan
mengabaikan sertifikat yang diberikan oleh pabrik pembuat.
f. Semua semen yang ditolak atau tidak boleh dipergunakan harus dikeluarkan dari lokasi proyek
dengan segera atas biaya Kontraktor tanpa adanya alasan apapun.
g. Kontraktor hams mengirim hasil test serta mengadakan yang dikehendaki oleh Konsultan Pengawas / MK
dalam hal yang berhubungan dengan hasil pemeriksaan.
h. Setiap waktu Kontraktor hams menjaga persediaan semen di lokasi kerja, atau dengan kata lain
persediaan semen harus selalu cukup sesuai dengan kebutuhan dan mengijinkan untuk diadakan
pemeriksaan pada saat diperlukan.
i. Kontraktor harus melengkapi serta mendirikan tempat yang sesuai untuk tempat penyimpanan
semen, yang benar benar harus kering, mempunyai ventilasi yang baik, terlindung dari pengaruh
cuaca serta cukup untuk menyimpan dan menimbun semen dalam jumlah yang besar. Lantai dari gudang
penyimpanan semen paling sedikit harus 30 cm diatas tanah, setidak-tidaknya diatas genangan air yang
mungkin akan terjadi diatas tanah tersebut. Pengangkutan semen ke lokasi proyek dengan lori atau
kendaraan lainnya harus benar-benar dilindungi dengan terpal atau bahan penutup yang tahan air
lainnya.
5. Air Kerja
Kontraktor harus merencanakan untuk pengiriman / pengadaan air kerja dalam jumlah yang cukup untuk
segala macam keperluan dari pada pekerjaan, dan air ini harus sesuai dengan SNI 03 —2847 — 2002.
6. Bahan-bahan Tambahan
Bahan - bahan tambahan apapun yang akan dicampurkan pada adukan beton tidak diperkenankan,
kecuali telah ada ketentuan atau keputusan tertulis dari Konsultan Pengawas / M K untuk setiap macam
bahan tambahan dan dalam hal yang tertentu pula.
7. Mutu Beton
Kecuali disebutkan lain, mutu beton adalah sebagai
berikut:
a. Pada umur 28 hari, kekuatan karakteristik (150 x 150) mm kubus beton adalah K-300, ini berlaku
untuk Pile cap, tiebeam dan K-250, ini berlaku untuk kolom, balok, plat lantai dan dak atap.
Untuk lantai kerja yang ketebalannya ditunjukkan dalam gambar maka perbandingan campurannya adalah
semen : pasir : split =1 : 3 : 5 / k 100
Pipa Tremie yang dipergunakan harus mempunyai diameter minimum 15 cm serta receiving hopper
harus mempunyai kapasitas setidak-tidaknya sama dengan kapasitas pipa yang disuplay dengan beton.Bagian
bawah dari pipa tremie harus ditutup dengan plat yang di "tape". Sebelum pengecoran dimulai, lemparkan
sebuah kerikil kecil kedalam lubang pipa, bila terdengar suara benturan dengan plat penutup, maka itu berarti
bahwa plat penutup tersebut masih berada ditempatnya dan tidak bocor. Posisi dari pipa Tremie harus diatur
sedemikian rupa sehingga dasar dari pipa tersebut paling tidak 1,5 m dibawah permukaan beton pada setiap tahap
pengecoran. Pengecoran beton harus terus menerus tanpa berhenti.
Kode ɸ : BJTP 24
Kode D : BJTD 40
dimana ɸ : plain bars ( tulangan polos )
D : deform bars ( tulangan ulir )
MINIMAL (mm)
30. Bekisting
a. Semua bagian dari bekisting atau acuan atau cetakan pembentuk beton harus direncanakan dan
dilaksanakan sebaik mungkin dan sesuai dengan ketentuan dari Konsultan Pengawas / MK. Kontraktor
harus memberikan contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas / M K
dalam waktu yang cukup longgar sebelum dilaksanakannya pekerjaan pengecoran.
b. Semua bagian dari bekisting, atau cetakan pembentuk beton harus benar-benar kuat dan kukuh, serta harus
dilengkapi pula dengan ikatan-ikatan silang dan penguat lainnya. Hal tersebut dimaksudkan agar supaya
tidak terjadi adanya perubahan bentuk sewaktu dilakukannya pekerjaan pengecoran, pemadatan dan
penggetaran beton. Bekisting yang dibuat dari kayu atau plywood harus benar-benar dibuat sebaik mungkin
serta dart kayu yang tahan cuaca. Semua sambungan harus benar-benar cukup terikat dan rapat untuk
menghindari adanya kebocoran beton.
c. Untuk menghindari melekatnya beton pada bekisting, maka lapisan minyak yang tipis sekali atau
bahan lainnya yang telah disetujui Konsultan Pengawas / M K bisa dipergunakan untuk disapukan pada
permukaan bagian dalam dari bekisting sebelum bekisting tersebut dipasang dan dilakukan pekerjaan
pengecoran.
Dalam hal ini harus dijaga pula, bahwa besi tulangan beton tidak boleh sama sekali terkena lapisan minyak
tadi, ataupun lapisan penutup lainnya yang dapat mempengaruhi daya lekat beton terhadap besi.
d. Diperbolehkan pula untuk mempergunakan pengikat besi atau besi pengisi sela pada bagian dalam dari
beton, tetapi hal tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas / M K.
Setiap bagian dari pengikat besi atau besi pengisi celah tersebut yang nantinya akan tertanam pada beton,
paling sedikit harus 50 mm dari muka luar beton. Setiap lobang pada permukaan beton yang disebabkan
karena hal tersebut harus diisi segera dengan baik dan bersih pada saat pembongkaran bekisting, dengan
spasi semen atau hasil adukan yang sama dengan adukan yang ada.
Pasal 12
Pekerjaan Pondasi Batu Belah
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan pondasi meliputi : Pekerjaan pondasi batu kali
untuk dinding, pondasi talud, pagar tembok.
b. Pekerjaan ini meliputipenyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja serta sesuai dengan RKS dan
Gambar-gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.
2. Pedoman Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi Kontraktorharus Mengadakan pengukuran-pengukuran
untuk as-as pondasi seperti pada gambar konstruksi dan harus dimintakan persetujuan Konsultan
Pengawas.
3. Penggalian
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar lapis pasir.
b. Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka perlu konsultasi dengan
Perencana untuk mendapatkan pengerahan lebih lanjut.
c. Lebar penggalian dibagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10 cm.
d. Lebar penggalian disebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan pengarahan "Hindarkan
Kelongsoran".
e. Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah yang baik sudah
dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu dalam tersebut harus ditimbun dengan pasir
pasang dan dipadatkan.
4. Pengurugan Kembali
a. Semua bekas-bekas sumur harus diurug dengan pasir pasang.
b. Lapisan pasir dibawah pondasi harus dipadatkan dengan Stemper hingga padat.
c. Pengurugan kembali dengan tanah:
Tanah yang akan digunakan untuk pengurugan harus mendapat persetujuan dari Konsultan p
engawas. Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting, puing, sampah-sampah
harus disingkirkan. Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecahkan menjadi komponen-komponen yang
kecil terlebih dahulu. Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (Max 20 cm lapis) dengan
vibro/stemper dengan memperhatikan kadar air tanah sehingga memperoleh kepadatan minimal 90%.
5. Pelaksanaan Pondasi
a. Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan lobang pondasi kering.
b. Ketentuan mengenai struktur dan kwalitas beton lihat pasal pekerjaan beton dalam buku spesifikasi ini dan
gambar pondasi.
c. Stek kolom, stek kolom penguat, sparing-sparing yang diperlukan harus terpasang bersamaan dengan
pekerjaan pondasi.
d. Ketentuan mengenai pondasi batu kali, lihat ketentuan pasangan batu kali, dengan catatan:
1. Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut.
2. Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga mortar.
e. Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar Arsitek dan M.E, jika ada kelainan / ketidak
cocokan harus dikonsultasikan dengan Konsultan pengawas.
PEKERJAAN ARSITEKTURAL
PASAL I
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Persiapan
a. Kontraktor harus menyediakan tempat kerja dan gudang dilapangan untuk keperluan sendiri
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Kontraktor harus membersihkan lapangan dari segala hal yang biasa mengganggu pelaksanaan
pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai dasar ukuran ketinggian
lantai dan bagian-bagian yang lain.
c. Sebagai ukuran dasar akan ditentukan di lapangan sesuai dengan petunjuk dari pengawas.
d. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur yang
berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran ulang.
4. Prosedur Umum
a. Contoh Bahan dan Data Teknis
Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data teknis kepada Pengawas Pekerjaan untuk disetujui
terlebih dahulu, sebelum pengadaan bahan dan pelaksanaan pekerjaan.
b. Penyimpanan
Bahan-bahan yang disimpan dalam gedung tertutup yang memiliki ventilasi, terlindung dari
perubahancuaca dan kelembaban.
c. Gambar Detail Pelaksanaan
PASAL 2
PEKERJAAN PASANGAN DAN PELAPIS DINDING
Jenis : Keramik
2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturanperaturan ASTM, Peraturan
Keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.
3. Bahan-bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu hams diserahkan contoh-contohnya
untuk mendapatkan persetujuan Pengawas.
4. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif dari pabrik
sebagai informasi bagi Pengawas.
5. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian /
penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus berkualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui
Pengawas.
c. Syartat-syarat Pelaksanaan
1. Pada permukaan lantai, keramik dapat langsung diletakkan dengan menggunakan perekat MU
Adhesive atau setara, dengan memperhatikan aturan sehingga mendapatkan ketebdalam lantai seperti
tertera pada garnbar.
2. Keramik yang telah dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik warna, motif tiap keramik harus
sama tidak boleh rusak, gompal atau cacat lainnya.
3. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu sesuai petunjuk pabrik.
4. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sarnpai jenuh.
5. Pola keramik harus memperhatikan ukuran atau letak sesuai yang tertera dalam gambar.
6. Awal pemasangan keramik pada lantai mengikuti gambar rencana dan apabila ada perbedaan
gambar dan lapangan dibicarakan terlebih dahulu dengan Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan
dimulai.
Rencana Kerja dan syarat-syarat
Pembangunan Rung Kelas Baru (RKB) Beserta Perabotnya
Tahun Anggaran 2021
7. Bidang lantai keramik harus benar-benar rata garis-garis, sisa harus benar-benar lurus. Siar arah
horizontal pada lantai yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis lurus.
8. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar maksimum 3 mm setiap perpotongan,
siar harus membentuk garis Turns. Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehingga
membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya akan
ditentukan kemudian.
9. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan gambar
dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
PASAL 4
PEKERJAAN PLAFOND
1. Pengecetan Dinding
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi Pekerjaan pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan yang disebutkan secara
khusus, dengan warna dan bahanyangsesuaidenganpetunjukPengawas.
b. Persyaratan Bahan
1. Kontraktor harus rnenyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang-bidang transparan
ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantuKonsultan Pengawasan dengan jelas
warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
2. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi/Pengawas. Jika contoh-contoh
tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Pengawas, barulah kontraktor melanjutkan dengan pembuatan
mock upsepertitersebutdiatas.
3. Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas untuk kemudian akan diteruskan kepada pemberi tugas
minimal 5 galon flap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup
rapat dan mencantuKonsultan Pengawasan dengan jelas indentitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan
dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh pemberi tugas.
4. Bahan/Produk yang dipakai untuk Pengecatan Interior :
Bahan/Produk : Kualitas Lokal
Lapis Dasar : Plamur
Warna : akanditentukankemudian
Jenis : Sesuai gambar rencana
Untuk Pengecatan Exterior :
Bahan/Produk : Kualitas Lokal
Lapis Dasar : Plamur
Warna : akanditentukan kemudian
Jenis : Sesuai gambar rencana
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan dan/atau bagian-
bagian lain yang ditentukan gambar.
Untuk dinding Interior sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada retak-
retak dan Kontraktor merninta persetujuan kepadaKonsultan Pengawas. Pekerjaan plamur dilaksanakan
dengan pisal plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk
bidang yang rata Sesudah 7 hari plamur terpasang, kemudian dibersihkan, selanjutnya bila dinding sudah
kering/tidak lembab dinding bisadi cat dengan menggunakan Roller.
2. Pengecetan Plafond/Langit-langit
a. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit gypsum, pelat beton atau bagian-bagian
lain yang ditentukan gambar.
b. Persyaratan Bahan cat yang digunakan
Produk Cat : Kualitas Lokal
Warna : akanditentukankemudian. c.
Syarat-syarat Pelaksanaan Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan dinding dalam,
kecuali tidak digunakan lapis alkali rasistance pada pengecetan kecuali tidak digunakannya lapis alkali
resistance pada pengecatan langit- langit.
PASAL 6
PEKERJAAN KAYU
PASAL 7
PEKERJAAN KACA
PASAL 8
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
PASAL 9
PEKERJAAN SANITAIR
1. Pekerjaan Atap
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan material atap, lengkap dengan peralatan dan alat bantunya, pengangkutan
material dilokasi sampai dengan terpasang dengan baik.
b. Syarat-syarat bahan
Bahan dasar Atap Aluminium dari perpaduan 43.5% Zinc, 55% Aluminium dan 1.5 silikon
sebagai pelapis pelindung yang tahan terhadap korosi.
1. Total bahan dasar : 0.40mm
2. Tebal Total : 0.45 mm
3. Berat : 4.55 kg/m
4. Berat per satuan panjang : 3.17%/m
5. Pewarnaan dengan system lapisan primer yang bermutu tinggi.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Pemasangan atap aluminium ini agar dilaksanakan tanpa sambungan, dengan kemiringan minimal
5°.
2. Setiap lembaran atap dibutuhkan 4 buah sekrup untukn setiap gording.
3. Letak sekrup pada gording pada puncak gelombang.
4. Pihak kontraktor agar menyerahkan contoh bahab yang akan digunakan, dan memasang sesuai
dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik.