Anda di halaman 1dari 144

DIKLATPIM TK.

IV

KECERDASAN EMOSIONAL
Oleh Drs. E. Boang Manalu,
Apt, MPd
Kecerdasan
Emosional
Deskripsi Singkat
Mata Pendidikan dan Pelatihan ini
menjelaskan pengertian dan Fungsi -
Kecerdasan Emosional (KE), Perbedaan -
Kecerdasan Intelegensi (KI), Pengenalan -
Tingkat KE – Pribadi, tipe – tipe KE,
Peranan KE, Ciri – Ciri/Gaya KE Yg baik,
Konsensus & Konflik, dampak kepribadi-
an Terhadap tingkat KE, Strategi KE,
dan pengendalian dalam lingk. tugas
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta memiliki pemaham
an tentang strategi Kecerdasan Emosional (KE) dan
pengendalian Lingkungan tugas dgn sebaik - baiknya untuk
menghasilkan Kinerja yang produktif dan efektif

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti Pembelajaran ini peserta mampu memahami:
•Pengertian dan fungsi Kecerdasan Emosional (KE)
•Perbedaan KE dengan KI
•Tingkat KE Pribadi
•Tipe-tipe dan Peranan KE
•Ciri – Ciri / Gaya KE yang baik
•Strategi KE dalam aspek Konsensus dan Konflik
•Strategi KE dalam Lingkungan Kerja
•Dampak kepribadian terhadap KE
Kerangka sajian
I. Konsep Dasar Kecerdasan Emosional
A. Pengertian dan Fungsi
Kecerdasan Emosional.
1. Konsepsi Dasar
2. Manfaat mempelajari Emosi
B. Perbedaan Kecerdasan Emosi Dengan
Kecerdasan Intelegensi
1. IQ yang relatif permanen
2. Pengembangan EQ adalah seumur hidup.
II. Membangun Kembali Dinding Dalam Diri
A. Tipe-tipe Kecerdasan Emosional
B. Peranan Kecerdasan Emosional
Kepemimpinan
1. Integritas
2. Pribadi yang Unggul
C. Ciri-ciri/Gaya Emosional yang sesuai
1. Berpikir serba sistem.
2. Efektif dan Efisien dalam menggunakan energi
pribadi.
3. Mampu memecahkan berbagai masalah.
III. Strategi Kecerdasan Emosional Dalam
Aspek Konsensus dan Konflik
A. Lima langkah strategi pengelolaan diri
B. Alat Pengorganisasian diri
C. Lima langkah proses pengelolaan diri
D. ………
D. Dampak Kepribadian terhadap
Kecerdasan Emosional
1. Gaya belajar pribadi (lerning style)
2. Aplikasi gaya belajar dan kecerdasan emosi.
IV. Kepemimpinan dan Dinamika EQ di
Tempat Kerja
A. Strategi Kecerdasan Emosional
Dalam Lingkup Tugas
1. Rahasia PMHTM
2. Keterampilan EQ dan keberhasilan di tempat kerja
B. Pengendalian Emosional Dalam
Menjalankan Tugas
1. Dinamika EQ di tempat kerja
2. Beberapa hambatan dalam membangun KE/EQ
3. Enam kaidah keberhasilan KE/EQ
Konsepsi Dasar KE
Inte
Qu legens sio n al
etie i o
nt Em etient
Qu

* Keputusan yang baik


* Kehidupan yg sukses & Bahagia
* Orgns Yang Dinamis
Kecerdasan Emosional

Merasakan Memahami

Melahirkan

ENERGI, KREATIFITAS, INFORMASI, KONEKSI,


PENGARUH YANG MANUSIAWI
INSAN MANUSIA CERDAS & KOMPETITIF

OLAH HATI/KALBU OLAH PIKIR


CERDAS SPIRITUAL CERDAS INTELEKTUAL

CERDAS
OLAH RASA
CERDAS EMOSIONAL&
OLAH RAGA
SOSIAL CERDAS KINESTETIK

SUMBER DAYA MANUSIA YANG


BERKUALITAS
SOSIAL DAN
INTELEKTUAL
Olah Pikir EMOSIONAL
Olah Rasa
Kemandirian iptek, kritis,
Sensitivitas, apresiasivitas,
kreatif, imajinatif
seni dan budaya,
demokratis, simpatik,
empatik, toleran

CERDAS
SPIRITUAL KINESTETIS
Olah Hati Olah Raga

Iman, takwa, akhlak mulia, Sehat, bugar, berdaya


budi pekerti, pribadi tahan, sigap, terampil,
Unggul trengginas
DIMENSI & KECERDASAN MANUSIA

Body (Raga)
Logos
Dimensi Fisik IQ
Intelektual, untuk aplikasi

Mind (Jiwa)
Dimensi Emosional EQ
Pathos memiliki rasa sebagai
pengindai (radar)

Soul
(Sukma) Dimensi Spiritual, SQ
berisi suara hati
Ethos (dorongan).
IQ = Kemampuan intelektual, analisa, logika dan rasio
Contoh : 2x2=4

EQ = Kemampuan mendengar suara hati sebagai sumber informasi


Contoh : Komitmen, Loyalitas dan Kepekaan

SQ = Kemampuan memberi makna puncak spiritual ( ultimate meaning)


Contoh : Spiritualisasi pekerjaan
SELAMA INI TERJADI PEMISAHAN
ANTARA EQ DENGAN SQ

EQ (Kecerdasan Emosional)

Manusia Manusia
EQ

SQ (Kecerdasan Spiritual) Tuhan

SQ

Manusia
John Naisbitt • Kecerdasan Emosional
Menggunakan emosi serta perasaan anda secara efektif
untuk mencapai tujuan, membangun hubungan produktif
dan meraih keberhasilan di tempat kerja
Dalam lingkungan kerja yang berdasrkan pengetahuan,
ada kebutuhan untuk mengembangkan keterampilan yg
terfokus dan bertehnik tinggi (high tech )
JOHN NAISBITT

Kecerdasan emosionallah yang memotivasi kita


untuk mencari manfaat dan potensi unik kita, dan
mengaktifkan aspirasi dan nilai-nilai yang paling
dalam, mengubah apa yang dipikirkan menjadi
apa yang dijalani dalam hidup seperti sekarang
ini.
Kecerdasan emosional bukanlah muncul dari
pemikiran intelek yang murni, tetapi dari pekerjaan
hati nurani manusia

Kecerdasan emosional juga berperan membantu


IQ manakala kita memecahkan masalah-
masalah dalam pengambilan keputusan.

Kecerdasan emosional apabila diarahkan secara


konstruktif akan meningkatkan kinerja
intelektual.
Peter Solevey dan John Mayer (1990)

EQ/KE diartikan sebagai kemampuan untuk


mengidentifikasi, memahami, memperdalam
serta mengatur emosi di dalam kehidupan.
Anthony Dio Martin (2000)
Kecerdasan Emosi dalam organisasi:
Suatu kondisi dimana seseorang dapat
mengetahui apa yang dirasakan orang
lain, serta bagaimana caranya melakukan
sesuatu yang tepat berkaitan dengan
perasaan.
Kecerdasan Emosional adalah :

Kemampuan merasakan, memahami


& secara efektif menerapkan daya
dan kepekaan emosi sebagai
sumber energi, informasi,
koneksi dan pengaruh
Yang manusiawi

Konsep Pengembangan EQ
Daniel Goleman (1995) dalam bukunya “Emotional
Intelegence”
Lima Dimensi Pengembangan EQ:
1. Kemampuan Memotivasi Diri
Menata Emosi sebagai alat pendorong dalam mencapai
tujuan.
2. Kesadaran diri.
Kemampuan mengendalikan perasaannya sendiri sehingga
mampu mengambil keputusan yang rasional.
3. Kemampuan mengatur emosi dengan dorongan diri sendiri.
Mengelola emosi yang tidak menyenangkan (rasa cemas,
khawatir, cepat tersinggung)
4. Empati
Mampu berpikir seperti cara pandang orang lain.
5. Kemampuan sosial
Mampu mengatur emosi orang lain dan menjalin hubungan
yang sehat dengan orang lain.
Kesadaran Diri
Ketrampilan Sosial
(Self- Awareness)
(Social Skills)

KECERDASAN
EMOSI Pengaturan Diri
(EMOTIONAL
QUATION) (Self-Regulation)

Empati
(Empathy) Motivasi
(Motivation)
KECERDASAN EMOSI
(EMOTIONAL QUATION)
Kecerdasan emosi memiliki 5 (lima) unsur:
(1). Kesadaran Diri (Self- Awareness),
(2). Pengaturan Diri (Self-Regulation),
(3). Motivasi (motivation),
(4). Empati (Empathy), dan
(5). Ketrampilan Sosial (Social Skills)
Kesadaran Emosi
(Emotional Awareness)

KESADARAN DIRI Penilaian Diri Secara


(SELF AWARENESS) teliti (Accurate Self-
Assesment)

Percaya Diri
(Self-Confidence)
KESADARAN DIRI
(SELF-AWARENESS)
Kesadaran diri memusatkan perhatian pada
pengenalan ragam emosi dan membangun
konsep diri. Menurut Daniel Goleman, ada
tiga kemampuan kesadaran diri yang
umumnya dimiliki oleh mereka yang
berkinerja tinggi, yaitu: Kesadaran emosi
(Emotional Awareness), Penilaian diri
secara teliti (Accurate Self-Assesment), dan
Percaya diri (Self-Confidence).
Kesadaran Emosi
Kesadaran emosi, yaitu tahu tentang bagaimana
pengaruh emosi terhadap kinerja kita, dan kemampuan
menggunakan nilai-nilai kita untuk memandu pembuatan
keputusan. Seseorang dengan kemampuan ini
(a) tahu emosi mana yang sedang mereka rasakan dan
mengapa;
(b) menyadari keterkaitan antara perasaan dengan
yang mereka pikirkan, perbuat, dan katakan;
(c) mengetahui bagaimana perasaan mereka
mempengaruhi kinerja; dan (
d) mempunyai kesadaran yang menjadi pedoman untuk
nilai-nilai dan sasaran-sasaran mereka.
Penilaian Diri
Penilaian diri secara teliti, yaitu perasaan yang
tulus tentang kekuatan-kekuatan dan batas-
batas pribadi kita, visi yang jelas tentang mana
yang perlu diperbaiki, dan kemampuan untuk
belajar dari pengalaman. Seseorang dengan
kecakapan ini:
(a) sadar tentang kekuatan dan
kelemahanya;
(b) mau belajar dari pengalaman;
(c) terbuka terhadap umpan balik yang tulus,
bersedia menerima perspektif baru; dan
(d) mampu menunjukkan rasa humor dan
bersedia memandang diri sediri dengan
perspektif yang luas. S
Percaya Diri
Percaya diri, yaitu keberanian yang
datang dari kepastian tentang
kemampuan, nilai-nilai, dan tujuan kita.
Seseorang dengan kecakapan ini: (a)
berani tampil dengan keyakinan diri atau
berani menyatakan ‘keberadaannya’; (b)
berani menyuarakan pandangan yang
tidak populer dan bersedia berkorban
demi kebenaran; (c) mampu membuat
keputusan yang baik kendati dalam
keadaan tidak pasti dan tertekan.
Pengendalian diri
(Self-Control)

Dapat dipercaya
(Trustworthiness)

PENGATURAN DIRI Kehati-hatian


(SELF-REGULATION) (Conscientiousness)

Adaptabilitas
(Adabtability)

Inovasi
(Inovation)
PENGATURAN DIRI (SELF-
REGULATION)
Pengaturan diri, menekankan pada kemampuan
mengontrol diri dari hambatan-hambatan emosional
yang negative, mengelolanya secara akurat dan bijak
agar tetap dapat berfikir jernih dan terfokus. Menurut
Goleman, ada lima kemampuan pengaturan diri yang
dimiliki oleh orang berkinerja tinggi, yaitu:
kendali diri (Self-Control),
Dapat dipercaya (Trustworthiness),
Kehati-hatian (Conscientiousness)
, Adaptabilitas (Adabtability),
dan Inovasi (Inovation).
Pengendalian Diri
Pengendalian diri, yaitu menjaga agar emosi dan
impuls yang merusak tetap terkendali.
Seseorang dengan kecakapan ini akan
: (a) mengelola dengan baik perasaan-perasaan
impulsive dan emosi-emosi yang menekan;
(b) tetap teguh, berfikir positif, dan tidak goyah
walaupun dalam situasi yang paling berat; dan
(c) berfikir dengan jernih dan tetap terfokus
kendati dalam tekanan.
Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya, yaitu menunjukkan kejujuran
dan integritas. Seseorang dengan kecakapan ini
akan;
(a) bertindak menurut etika dan tidak pernah
mempermalukan orang;
(b) membangun kepercayaan lewat keandalan
diri dan otentisitas;
(c) mengakui kesalahan sendiri dan berani
menegur perbuatan tidak etis orang lain; dan
(d) berpegang kepada prinsip secara teguh
bahkan bila akibatnya adalah menjadi tidak
disukai.
Kehati-Hatian
Kehati-hatian, yaitu dapat diandalkan dan
bertanggungjawab dalam memenuhi
kewajiban. Seseorang dengan kecakapan
ini akan;
(a) memenuhi komitmen dan memenuhi
janji;
(b) bertanggungjawab sendiri untuk
memperjuangkan tujuan mereka; dan
(c) terorganisasi dan cermat dalam
bekerja.
Adaptabilitas
Adaptabilitas, yaitu keluwesan dalam
menangani perubahan dan tantangan.
Seseorang dengan kecakapan seperti ini
akan:
(a) terampil menangni beragamnya
kebutuhan, bergesernya prioritas, dan
pesatnya perubahan;
(b) siap mengubah tanggapan dan taktik
untuk menyesuaikan diri dengan
keadaan; dan
(c) luwes dalam memandang situasi.
Inovasi
Inovasi, yaitu bersikap terbuka terhadap
gagasan-gagasan dan pendekatan-
pendekatan baru, serta informasi terkini.
Seseorang dengan kecakapan ini akan:
(a) selalu mencari gagasan baru dari berbagai
sumber;
(b) mendahulukan solusi-solusi yang orisionil
dalam memecahkan masalah;
(c) menciptakan gagasan-gagasan baru, dan
(d) berani mengubah wawasan dan mengambil
resiko akibat pemikiran baru mereka.
Optimisme Inisiatif
(Optimism) (Initiative)

MOTIVASI

Dorongan Berprestasi Komitmen


(Achievement Drive) (Commitment)
MOTIVASI (MOTIVATION)
Motivasi merupakan suatu pengertian yang melingkupi
semua penggerak, alasan-alasan, atau dorongan-
dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan
berbuat sesuatu. Empat kemampuan motivasi yang
umumnya dimiliki orang berkinerja tinggi adalah:

Dorongan Berprestasi (Achievement Drive), Komitmen


(Commitment)
, Inisiatif (Initiative), dan
Optimisme (Optimism).
Dorongan Berprestasi
Dorongan Berprestasi, yaitu dorongan untuk
meningkatkan atau memenuhi standar keunggulan.
Seseorang dengan kecakapan ini:
(a) berorientasi pada hasil dengan semangat juang
tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar,
(b) menetapkan sasaran yang menantang dan berani
mengambil resiko yang telah diperhitungkan,
(c) mencari informasi sebanyak-banyaknya guna
mengurangi ketidakpastian dan mencari cara yang
lebih baik, dan
(d) terus belajar untuk meingkatkan kinerjanya.
Komitmen
Komitmen, yaitu menyelaraskan diri dengan
sasaran kelompok atau lembaga. Seseorang
dengan kecakapan ini akan:
(a) siap berkorban demi pemenuhan sasaran
lembaga yang lebih penting,
(b) merasakan dorongan semangat dalam misi
yang lebih besar,
(c) menggunakan nilai-nilai kelompok dalam
pengambilan keputusan dan penjabaran
pilihan-pilihan, dan
(d) aktif mencari peluang guna memenuhi misi
kelompok.
Inisiatif
Inisiatif, yaitu kesiapan untuk memanfaatkan
kesempatan. Seseorang dengan kecakapan ini,
akan:
(a) siap memanfaatkan peluang,
(b) mengejar sasaran lebih daripada yang di
persyaratkan atau diharapkan dari mereka,
(c) berani melanggar batas-batas dan aturan-
aturan yang tidak prinsip bila perlu agar
tugas dapat dilaksanakan, dan
(d) mengajak orang lain melakukan sesuatu
yang tidak lazim dan bernuansa
petualangan.
Optimisme
Optimisme, yaitu kegigihan dalam
memperjuangkan sasaran kendati ada
halangan. Seseorang dengan kecakapan ini
akan:
(a) tekun dalam mengejar sasaran kendati
banyak halangan dan kegagalan,
(b) bekerja dengan harapan untuk sukses
bukannya takut gagal,
(c) memandang kegagalan atau kemunduran
sebagai situasi yang dapat dikendalikan
ketimbang sebagai kekurangan pribadi.
EMPATI (EMPATHY)
Empati menekankan pentingnya mengindra
perasaan dari perspektif orang lain sebagai dasar
untuk membangun hubungan interpersonal yang
sehat. Jika dalam self awareness terfokus pada
pengenalan emosi sendiri, dalam empati
perhatiannya dialihkan kepada pengenalan emosi
orang lain
. Semakin seseorang mengetahui emosi sendiri,
semakin terampil ia membaca emosi orang lain.
Dengan demikian, empati dapat dipahami
sebagai kemampuan mengindra perasaan dan
perspektif orang lain.
Kesadaran Memahami Orang
Lain
Politis (Political (Understanding
Awareness) Others)

Mengembangkan
Orang Lain
EMPATI (Developing
(EMPATHY) Others)
Memanfaatkan
Keragaman
(Leveraging

Diversity) Orientasi Pelayanan


(Service Orientation)
5 (lima) Kemampuan Empati
Menurut Daniel Goleman, terdapat 5 (lima)
kemampuan empati yang umumnya dimiliki oleh
star performer, yaitu:
Memahami orang lain (Understanding Others),
Mengembangkan orang lain (Developing Others),
Orientasi pelayanan (Service Orientation),
Memanfaatkan keragaman (Leveraging
Diversity), dan
Kesadaran Politis (Political Awareness).
Memahami Orang Lain
Memahami orang lain, yaitu mengindra
perasaan dan perspektif orang lain, serta
menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan
mereka. Seseorang dengan kecakapan ini, akan:
(a) memperhatikan isyarat-isyarat emosi dan
mendengarkannya dengan baik,
(b) menunjukkan kepekaan dan pemahaman
terhadap perspektif orang lain,
(c) membantu berdasarkan pemahaman
terhadap kebutuhan orang lain.
Mengembangkan Orang Lain
Mengembangkan orang lain, yaitu mengindra
kebutuhan orang lain untuk berkembang dan
meningkatkan kemampuan mereka. Seseorang dengan
kecakapan ini akan:
(a) mengakui dan menghargai kekuatan, keberhasilan
dan perkembangan orang lain;
(b) menawarkan umpan balik yang bermanfaat dan
mengidentifikasi kebutuhan orang lain untuk
berkembang;
(c) menjadi mentor, memberi pelatihan pada waktu
yang tepat, dan penugasan-penugasan yang
menantang serta memaksakan dikerahkannya
ketrampilan seseorang.
Orientasi Pelayanan
Orientasi pelayanan, yaitu mengantisipasi,
mengakui dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan pelanggan. Seseorang dengan
kecakapan ini:
(a)memahami kebutuhan pelanggan dan
menyesuaikanya dengan pelayanan atau
produk;
(b)mencari berbagai cara untuk
meningkatkan kepuasan dan kesetiaan
pelanggan;
(c)dengan senang hati menawarkan bantuan
yang sesuai; dan
(d)menghayati perspektif pelanggan,
bertindak sebagai penasehat yang dapat
dipercaya.
Memanfaatkan Keragaman
Memanfaatkan keragaman, yaitu menumbuhkan
kesempatan-kesempatan melalui keragaman pada
banyak orang. Seseorang dengan kecakapan ini, akan;
(a) hormat dan mau bergaul dengan orang-orang dari
bermacam-macam latar belakang;
(b) memahami beragamnya pandangan dan peka
terhadap perbedaan antar kelompok;
(c) memandang keberagaman sebagai peluang,
menciptakan lingkungan yang memungkinkan semua
orang sama-sama maju kendati berbeda-beda; dan
(d) berani menentang sikap membeda-bedakan dan
intoleransi.
Kesadaran Politis
Kesadaran Politis, yaitu membaca kecenderungan social
politik yang sedang berkembang. Seseorang dengan
kecakapan ini, akan
(a) membaca dengan cermat hubungan kekuasaan
yang paling tinggi,
(b) mengenal dengan baik semua jaringan social yang
penting,
(c) memahami kekuatan-kekuatan yang membentuk
pandangan-pandangan serta tindakan-tindakan klien,
pelanggan atau pesaing, dan
(d) membaca dengan cermat realitas lembaga maupun
realitas di luar.
MENDENGAR DENGAN
EMPATI

MENGATAKAN KEMBALI
ISINYA, meringkas arti dengan
kata-kata sendiri

MEREFLEKSIKAN PERASAAN, lebih


mendalami dan mulai menangkap perasaan
orang lain dengan kata-kata sendiri,
memperhatikan dengan bahasa isyarat (raut
muka, non-verbal) serta nada suara
Pengaruh Komunikasi Manajemen
(Communicati Konflik
(Influence)
on) (Conflict
Management)

Kemampuan Membangkitkan
KETRAMPILAN SOSIAL
Tim (Team (SOCIAL SKILLS)
Inspirasi
Capabilities) (Inspiration
Movement)

Kolaborasi dan Kooperasi


(Collaboration and Membangun Katalisator
Cooperation) hubungan perubahan
(Building (Change
Bonds) Catalyst)
KETRAMPILAN SOSIAL (SOCIAL
SKILLS)
1.Pengaruh (Influence), yaitu trampil
menggunakan perangkat persuasi secara
efektif.
2.Komunikasi (Communication), yaitu
mendengarkan secara terbuka dan
mengirimkan pesan secara meyakinkan.
3.Manajemen Konflik (Conflick Management),
yaitu merundingkan dan menyelesaikan
ketidaksepakatan.
4.Membangkitkan Inspirasi (Inspiration
Movement), yaitu mengilhami dan
membimbing individu atau keompok.
5. Katalisator perubahan (Chan
Catalyst), yaitu mengawali atau
mengelola perubahan.
6. Membangun hubungan (Building
Bonds), yaitu menumbuhkan
hubungan yang bermanfaat.
7. Kolaborasi dan Kooperasi
(Collaboration and Cooperation),
yaitu kerjasama dengan orang
lain demi tujuan bersama.
8. Kemampuan Tim (Team
Capabilities), menciptakan
sinergi kelompok dalam
memperjuangkan tujuan
bersama.
Keterampilan Sosial

Keterampilan Sosial merupakan


kemampuan menciptakan dan
mempertahankan hubungan dengan orang
lain dengan menampilkan pribadi kita yang
utuh dengan apa adanya, bisa menyatakan
perhatian dan penghargaan, juga berbagi
kekuatan, kelemahan dan harapan kita.
Keterampilan Interpersonal
1. Membuka Diri
a. Memberi Stroke. Pernyataan jujur dan tulus
tentang sesuatu yang memang diinginkan
oleh orang tersebut. Bila perlu minta ijin
dulu.
b. Meminta Stroke. Minta pendapat yang jujur
dan tulus tentang diri kita. Cari orang yang
bisa dipercaya.
c. Menerima dan Menolak Stroke. Minimal
ucapkan terima kasih. Beri penjelasan kalau
ada yang kurang cocok. Balas Pujiannya.
d. Memberi Stroke Pada Diri Sendiri. Bentuknya
bisa bermacam-macam, sesuaikan dengan
budget (anggaran). Karena kadang orang lain
tidak perlu tahu atau lingkungan kita pelit.
2. Memaham Emosi Lingkungan
a. Memberi Complaint (Pernyataan

perasaan akibat suatu Tindakan).


Mengutarakan perasaan kita akibat
tindakan orang lain, dengan tegas dan
bijaksana (complaint yang jelas alasan
sebabnya).
b.Menerima Complaint (Menerima
Pernyataan Perasaan/ Tindakan).
Mendengarkan dengan baik. Jangan
membela diri atau menentang. Pahami
perasaannya (bayangkan kalau anda
jadi dia). Bila perlu meminta maaf dan
kalau memusingkan, jelaskan alasan
anda.
c.Menggali Intuisi. Intuisi adalah karunia yang
diberikan oleh Tuhan kepada manusia berupa
perasaan atau bimbingan yang berada di luar
kemampuan logika berfikirnya. Contohnya:
seorang yang sudah memesan hotel di depan
sebuah cafe di Bali, pukul 19.00. sudah mau
cek-in, tetapi karena saran temannya, dia
pindah ke hotel lain. Malamnya ketika mau
makan di restoran di samping cafe tersebut,
tetapi hilang selera, dan kembali makan di
hotelnya berjarak 100 meter dari tempat
tersebut. Baru saja menginjakkan kaki di hotel
tersebut, bom meledak di depan cafe tadi.
c. Menguji Intuisi. Cek dengan kemampuan
logika berfikir anda. Tanyakan informasi
kepada pihak yang bisa dipercaya (resmi).
Tanyakan kepada pihak ketiga (saksi mata).
Berdoa minta perlindungan kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Berdoa minta petunjuk dan
bimbinganNya, dan berjalan sesuai dengan
bimbinganNya.
3. Mengambil Sikap Bertanggungjawab
a. Minta Maaf.
b. Memberi Maaf.
c. Minta Pengampunan.
d. Memberi Pengampunan.
KECERDASAN
MANUSIA

KECERDASAN
(KESI)
Kreatifitas sebagai kemampuan mental:
1. Teori Gestalt
Keberhasilan seseorang didasarkan atas
kemampuan menggunakan IQ, dan
Emosi mempunyai fungsi nyata dalam
pemecahan masalah.
2. Teori Psikometrik (J.P. Guilford dan E.
Paul Torrance)
“Kemampuan mental dalam mengelola
informasi yang menjadi dasar terjadinya
proses kreatif”
3. Teori Belahan Otak (Mc. Callum and
Glynn, 1979)
Kajian tentang fungsi-fungsi belahan
otak (otak kiri dan otak kanan yang
berfungsi memproses informasi yang
diterima olah otak)
Kreatifitas Sebagai Aktualisasi Gifted
dan Keberbakatan
Clark (1983), digambarkan dalam model integratif

BERPIKIR
INTUISI
KESADARAN BERPIKIR
RASIONAL YANG DIKEMBANG- KEMAMPUAN MEMADUKAN
BERBAGAI KEMAMPUAN
KAN MELALUI BERPIKIR SECARA BERPIKIR YANG TELAH ADA DALAM
SADAR ALAM BAWAH SADAR DAN DIUNGKAP-
KAN SECARA TIDAK SADAR DALAM
PEMECAHAN MASALAH
KREATIFITAS
KEPEKAAN KECERDASAN EMOSIONAL

KEMAMPUAN DALAM MEMPUNGSIKAN KEULETAN, KESABARAN UNTUK


BAKAT DAN PIKIRAN TINGKAT TINGGI MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN,
DALAM MENCIPTAKAN PRODUK KETEGUHAN DALAM MEMPER-
YG BARU YANG BERMANFAAT TAHANKAN IDE DAN PRODUK
DAN DITERIMA ORANG YANG DIHASILKAN.
LAIN
ASPEK-ASPEK YANG
MEMPENGARUHI KREATIVITAS
1. Aspek kemampuan kognitif
Kemampuan berpikir dalam berbagai altenatif pemecahan
masalah
3. Aspek intuisi dan imajinasi
Kreatifitas berkaitan dengan aktivitas belahan otak kanan
3. Aspek kecerdasan emosi
Berkaitan dengan keuletan, kesabaran, dan ketabahan dalam
menghadapi ketiakpastian dan berbagai masalah
4. Aspek penginderaan
Kemampuan menggunakan penginderaan secara peka.
KARAKTERISTIK KREATIFITAS
1. KELANCARAN
Kemampuan memberikan jawaban, mengemukakan pendapat atau
ide-ide dengan lancar.
2. KELENTURAN
Kemampuan mengemukakan berbagai alternatif dalam pemecahan
masalah
3. KEASLIAN
Kemampuan menghasilkan berbagai ide atau karya yang asli hasil
pemikiran sendiri
4. ELABORASI
Kemampuan memperluas ide dan aspek-aspek yang mungkin tidak
terpikirkan atau terlihat oleh oang lain
5. KEULETAN DAN KESABARAN
Kemampuan menghadapi situasi yang tidak menentu dengan ulet
dan sabar
KERJASAMA
YANG NYATA
(doing together)

BUKTI
BERFIKIR
ADANYA
BERSAMA
INTERA (thinking together)
KSI

RASA SENASIB/
RASA MEMILIKI
(thinking together)
HANYA
BERFIKIR
TDK ADA APA YG TDK ADA
RASA AKAN KESEIM-
HORMAT DIDAPAT BANGAN
TDK ADA TDK
KASIH MENGENAL
SAYANG KOMPROMI
EGOISME
DAN
PERASAAN
KONFRON
TERTEKAN
TASI

?
Goleman
Berkeyakinan bahwa 80% kesuksesan
kerja seseorang ditentukan oleh tingkat
EQ-nya, sedangkan IQ hanya memberi
konstribusi 20% saja.
Dan juga diperkuat dari hasil penelitian ahli
psikolog.
IQ dan EQ seseorang akan bekerja efektif jika ia mampu
menjalankan sqnya.
IQ adalah jenis kecerdasan yang digunakan untuk
memecahkan masalah logika dan strategis.
EQ adalah jenis kecerdasan yang memberi kita rasa
empaty, cinta, motivasi dan kemampuan untuk
menanggapi kesedihan atau kegembiraan secara tepat.
SQ adalah jenis kecerdasan yang memungkinkan
manusia menjadi kreatif, mengubah aturan
dan situasi
SQ,menemukan otak manusia dan memberikan
kita potensi untuk tumbuh dan berkembang
SQ,landasan yang diperlukan untuk memfungsi
kan IQ dan EQ secar efektif dan merupakan
kecerdasan tertinggi manusia
FUNGSI
BELAHAN OTAK
OTAK KIRI - I Q OTAK KANAN – EQ
1. Memproses informasi yang 1. Memproses informasi yang
bersifat verbal bersifat non verbal
2. Berpikir secara 2. Berpikir secara kholostig,
cerdas,objektif,logis,sistemik, intuitif dan imajinatif.
,analisis, abstrak, 3. Memandang sesuatu dari
3. Memandang sesuatu dari aspek perasaan-mata hati
aspek akal/ratio (benar atau (emosi)
salah). 4. Mengontrol kegiatan tubuh
4. Mengontrol kegiatan tubuh bagian kiri.
bagian kanan. 5. Individu yg
5. Indifidu yang berfikir secara kreatif.spontan,inovatif,integ
logis dan ratif,kooperatif,komunikatif,s
rasional.matematik,sistemis, ilih asah,asih,asuh
eksak
Perbedaan Kecerdasan Emosional (EQ)
dengan Kecerdasan Intelegency (IQ)
Intelegensi Quetient Emosional Quetient
• Dapat dipelajari dan berubah menjadi baik
• Usaha pengembangannya seumur hidup.
• Relatif Permanen • Model organisasi berdasar pada berdasar pada
Kecerdasan akademik/ rasionalitas prinsip-prinsip dan sistem biologis, psikologis,
teknik dan sosiokultural.
•Sikap dan mental di bangun • Dapat dipelajari kapan saja.
berdasarkan logika dan analisis • Titik berat pada Emosi dan
•EQ berperan hanya 4 % terhadap • Biologis
keberhasilan dunia nyata • Berperan lebih dari 90 % terhadap keberhasilan
• Kaya dengan pikiran sehat dan kreatif bersama bentuk kecerdasan lain
• Model belajar generatip interaktif, inspirasi,
tetapi tidak berprestasi dalam uji kreatif, bersinergi.
akademik
PENGERTIAN DAN MANFAAT
MEMPELAJARI EMOSI
• Emosi berasal dari bahasa latin “Movere”
yang berarti menggerakkan, bergerak;
ditambah awalan ‘E’ berarti bergerak menjauh
menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak
merupakan hal mutlak dalam emosi.

• Kata “emosi” secara sederhana didefinisikan


sebagai menerapkan “gerakan” baik secara
metafora maupun harfiah untuk mengeluarkan
persoalan.

• “Emosi” sebagai motus anima yang arti


harfiahnya “Jiwa yang menggerakkan kita”
• Oxford English Dictionary. Emosi adalah setiap
kegiatan atau pengelolaan pikiran, perasaan, nafsu,
setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap.

• Emosi juga berfungsi untuk membangkitkan intuisi dan


rasa ingin tahu yang akan membantu mengantisipasi
masa depan yang tidak menentu dan merencanakan
tindakan-tindakan.

• Emosi bukanlah sesuatu construct/kontruksi pemikiran


yang bersifat positif atau negatif, tetapi emosi sebagai
sumber energi, autentisitas dan semangat manusia
yang kuat, apabila dikelola dengan tepat akan dapat
memberikan sumber kebijakan intuitif (gerak hati)
EMOSI : HARUS DIKELOLA DENGAN TEPAT
SEHINGGA DAPAT MEMBERIKAN SUMBER
YANG BAIK

EMOSI ADALAH “GERAKAN” UNTUK


MENGELUARKAN PERASAAN

AMARAH KESEDIHAN RASATAKUT KENIKMATAN

CINTA TERKEJUT JENGKEL MALU


Pengelompokan Emosi
•Amarah : Beringas, benci, marah, kesal hati, berang
tersinggung, tindak kekerasan, bernusuhan.
•Kesedihan : Pedih, sedih, muran, suram, melankolis,
mengasihi diri, kesepian, ditolak, putus asa & depresi
•Rasa Takut : Ngeri, getup, takut, cemas, khawatir,
Was – was, waspada, tidak tenang, kecut & panik.
•Kenikmatan : Senang, gembira , bahagia, riang,
Puas, terhibur, bangga dan kenikmatan indrawi
•Cinta : Kasmaran, mabuk kepayang, penerimaan,
Persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati & hormat
•Terkejut : Terkesiap takjub, terpana
•Jengkel : Hina, jijik, mual, benci, mau muntah dsb.
•Malu : Rasa malu, kesal hati, sesat, hina, aib dsb.
Perspektif Perubahan Makna Kata Emosi

Konvensional High Performance


•Lambang Kelemahan •Lambang Kekuatan
•Tdk boleh ada dalam bisnis •Penting dalam bisnis
•Harus dihindari •Emosi memicu semangat belajar
•Membingungkan •Memperjelas
•Harus dipisahkan •Harus dipadukan
•Menghidari org yg Emosi •Mendekati org yg emosional
•Hanya pikiran yg diperhatikan •Emosi harus didengar
•Menggunakan kata tampa emosi •Mnggunakan kata-kata emosional
•Mengganggu penilaian yg baik •Penting untuk penilaian yg baik
•Mengalihkan perhatian kita •Memotivasi kita
Perspektif Perubahan Makna Kata Emosi

Konvensional High Performance

•Tanda Kerentaan •Membuat kita nyata-nyata hidup


•Menghalangi/memperlambat penalaran •Mendorong/ mempercepat penalaran
•Menghalangi mekanisme kontrol •Membangun kepercayaan
•Memperlemah Sikap yg sudah baku •Mengaktifkan nilai-nilai etika
•Menghambat aliran data obyektif •Menyediakan info & U.balik yg vital
•Merumitkan perencanaan manajemen •Memacu Kre-mot-inov
•Mengurangi otoritas •Mengdatangkan pengaruh tanpa otoritas
•Memperlambat pelaksanaan pekerjaan •Memicu pelaksanaan pekerjaan
KECERDASAN
EMOSIONALLAH YANG
MEMOTIVASI SESEORANG
UNTUK MENCARI MANFAAT
DAN POTENSI DAN
MENGAKTIFKAN NILAI-NILAI,
KEMUDIAN
MENGUBAHNYA.
MEMBANGUN KEMBALI
DINDING DALAM DIRI
• TIPE-TIPE KECERDASAN EMOSIONAL
Stoltz dengan dasar teorinya tentang “Adversity
Qoutient” membedakan manusia dalam memecahkan
persoalan yang dihadapi kedalam tipe Quiter,
Camper, Climber

• PERANAN KECERDASAN EMOSIONAL


KE/EQ Berperan sebagai mesin giling/prime mover
kecerdasan manusia secara utuh dan terkait integritas
pribadi. Seorang pemimpin yag dikembangkan sejak
dini menyeluruh dan berkesinambungan.
PERANAN KECERDASAN EMOSIONAL
1. Integritas kepemimpinan
Dalam konteks membangun masyarakat madani “Civic
Society” untuk keluar dari krisis multidimensi.
2. Pribadi yang anggun/exellence
Daya saing sebagai bangsa atau aparatur ditentukan 3
unsur :
a. Kemampuan pemimpin dalam berbagai perobahan
lingkungan strategi, eksternal dan internal.
b. Kemampuan pemimpin untuk melakukan transpormasi
inovasi perilaku dari paradigma lama ke baru.
c. Memupuk sifat keunggulan / exellence perorangan
kelompok dan organisasi.
CIRI-CIRI/GAYA EMOSIONAL YANG
SESUAI
1. Berpikir serba sistem
2. Efektif dan efisien dalam menggunakan energi pribadi
3. Mampu memecahkan berbagai masalah

`
STRATEGI KECERDASAN
EMOSIONAL DALAM ASPEK
KONSENSUS DAN KONFLIK

1. Santai
2. Kenali Emosi Anda
3. Mengendalikan Diri
4. Berskaplah Sungguh-
Sungguh
5. Merasa Positif
LIMA LANGKAH STRATEGI
MENANGGAPI PENGELOLAAN SERTA
PENGENDALIAN DIRI

1. Santai / Rileks
Berpikir positif mengeplorasikan
kemampuan diri dengan tidak ter-
pengaruh terhadap kondisi eksternal
2. Kenali Emosi Anda
Pengendalian emosi dan merespon
faktor eksternal untuk melakukan
koreksi positif dalam upaya
membangun pengertian kolektif
3. Mengendalikan Diri
Menentukan standar nilai/prinsip
Yang dijadikan alat deteksi adanya
kelumpuhan belajar/ paradigma dan
hambatan mental untuk melakukan
bedah pikir individual dan kolektif.
4. Bersikaplah sungguh-sungguh
menemukan, alasan untuk
mempertahankan keputusan dan
bersikap konsisten
5. Merasa positif
Membebaskan diri dari tidak
keterbatas yang dibuat oleh pikiran
kita dengan menyatakannya dalam
keadaan positif
Bersikap positif menjadi pelengkap
untuk bersikap realistis
Kelima strategi tersebut pada prinsip
merupakan sebuah pengkonstruksian secara
sistematis dalam mengeksplorasi diri secara
positif dalam menyikapi persoalan yang
dihadapi.`
1. Karakter atau watak (diwakili oleh prinsip dan nilai)
2. Paradigma (cara kita memandang / melihat dunia)
3. Kesadaran diri yang memungkinkan memeriksa
pemikiran kita sendiri dan cara memandang diri
sendiri dan orang lain (emosi).
4. Kreatifitas dan imajinasi adalah kemampuan untuk
membayangkan berbagai cara melihat sesuatu
secara baru
5. Keinsyafan atau kesadaran yang membedakan
mana yang benar dan mana yang salah
berdasarkan kaidah etika yang berlaku.
Paradigma
Menurut Prof. Mustadidjaja, Ph D
adalah :
“Teori dasar atau cara pandang yang
fundamental dilandasi nilai-nilai tertentu, dan
berisikan teori pokok, konsep dan asumsi
meteodologi atau cara pendekatan yang dapat
digunakan pada teoritisi dan praktisi dalam
menanggapi sesuatu permasalahan baik dalam
pengembangan ilmu maupun dalam upaya
pemecahan permasalahan bagi kemajuan hidup
dan kehidupan kemanusiaan”.
Alat Pengorganisasian
Diri
1. Intuisi
2. Logika dan Analisa
3. Imajinasi dan -
4. Kreatifitas
5. Emosi
1. Intuisi
Intuisi adalah sifat bawaan yang dilandasi
kejujuran, tegas, berkata benar dalam
bergaul kepada siapa saja
2. Logika dan Analisis
Kemampuan untuk melihat gambaran masalah
secara keseluruhan, menguraikan bagian-
bagiannya dan dari sana masalah dipecahkan.
Logical Analysis meliputi 3 langkah :
a. Melihat seluruh rangkaian masalah
b. Mengelompokkan informasi yang
diperoleh
c. Memahami iklim lingkungannya

3. Imajinasi dan kreatifitas


- Imajinasi adalah cara, kemampuan
mengolah suatu kondisi menjadi suatu
yang memungkinkan membangun
kehidupan yang lebih baik.
- Imajinasi kemampuan untuk mengubah
situasi menjadi inovasi
- Kreatifitas suatu perluasan dari
imajinasi untuk mengembangkan
perspektif baru dalam memecahkan
masalah yang membebani.
4. Emosi adalah gerakan untuk
mengeluarkan perasaan/sumber energi
yang mencakup :
- Marah, sedih, takut, empati, benci,
senang, bangga, kenikmatan, kasihan,
cinta, kejutan, bersalah, sayang, tidak
suka, putus asa dan tertawa.
Emosi dapat menjadi positif atau negatif
tergantung pada pemahaman akan suasana
hati, tabiat, dan isyarat untuk bertindak
1. K e s a d a r a n
2. Analisa
3. Kesungguhan dalam diri
terhadap tantangan
dan peluang
4. Strategi
5. E v a l u a s i
Untuk mencapai tujuan yang dibutuhkan diperlukan strategi.

Strategi untuk membicarakan sesuatu apabila merasa segan


untuk mengungkapkan, menuliskan tujuan berupa:

1. Tujuan atau keinginan sehingga lebih siap untuk


mengungkapkan pandangan.
2. Menentukan bentuk pembicaran yang paling
mengintimidasi anda lalu menerapkan sambil mencari
alat yang paling membantu.
3. Menentukan gaya berkomunikasi efektif yang
memberdayakan diri saat membicarakan atau menuliskan
situasi lalu melakukannya di depan kaca, podium.
KEPEMIMPINAN DINAMIKA EQ DI
TEMPAT KERJA
Strategi KE Dalam Lingkup Tugas

1. Rahasia PMHTM ( Pemikiran, Mata,


Hidung, Telinga, Mulut )
2. Kerja sama Panca Indra
3. Keterampilan KE dan Keberhasilan -
ditempat Kerja :
a. Menunda Kemudahan
b. Disiplin Diri
c. Latihan Komunikasi
d. Mendengarkan: Jantung –
Komunikasi
DAMPAK KEPRIBADIAN TERHADAP
KECERDASAN EMOSIONAL

1. Gaya belajar pribadi (Learning Style).


2. Aplikasi gaya belajar dan Kecerdasan
Emosional.
a. Paradigma pribadi
b. Pengkondisian pribadi
c. Kepemimpinan diri
d. Pengelolaan diri.
Pengendalian Emosional Dalam
Menjalankan Tugas

1. Dinamika KE / EQ ditempat kerja


2. Hambatan Membangun KE /EQ :
a. Perasaan dan Tindakan tidak Sehat
b. Kerangka berpikir yang menghancurkan :
1) Persekongkolan
2) Rasa tdk aman dan terancam
3) Kecemburuan, Gunjingan
4) Pengkondisian Negatif Samar
5) Tidak membiarkan berlalu
Tanda-Tanda Suatu Organisasi tidak
Memiliki Kecerdasan Emosional (KE/EQ)
1. Mitra kerja tidak bekerja sama untuk saling
membantu.
2. Manajer mengumbar amarahnya.
3. Mitra kerja menolak memahami kerja keras
kelompoknya, hanya mengkritik kesalahan
mereka saja.
4. Mitra kerja saling mempercayakan informasi
hanya karena mereka merasa telah dikhianati
5. Rasa tertekan dan kebosanan membayang.
6. Pegawai saling merendahkan usaha masing-
masing.
Enam Kaidah Keberhasilan
KE / EQ
1. Ada lebih banyak cara menjadi cerdik
dari pada melalui Kecerdsan
2. KE / EQ Anda lebih penting dp IQ Anda
3. IQ tidak dapat diubah, namun EQ dapat
menjadi semakin baik
4. Pemahaman Diri & Hasrat bagi pertumbuh
pribadi adalah langkah pertama menuju 
Pengembangan EQ /KE
5. Emosi memiliki Kecerdasan
6. Membangun EQ / KE adalah 
Usaha Seumur Hidup
Tabel Penilaian EQ Map

EQ
MAP

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
T.Penilaian
33 27 39 42 30 39 30 39 36 24 33 30 39 27
Optimal
20 20 28 33 24 34 28 34 33 23 29 26 34 20
28 19 27 32 23 33 27 33 32 22 28 25 33 19
Istimewa
24 17 22 27 19 28 23 27 29 19 25 21 29 17
Rentan 23 16 21 26 18 27 22 26 28 18 24 20 28 16
19 13 15 21 15 21 18 20 21 13 18 16 24 13
Perlu Waspada 18 12 14 20 14 20 17 19 20 12 17 15 23 12
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Z. Kinerja Ketempilan Kecakapan Nilai dan Keyakinan

Kecerdasan Emosional
KUISIONER IQ MAP
Petunjuk :
1. Luangkan waktu kurang lebih 30 menit untuk mengisi daftar
pernyataan di bawah ini.
2. Mulailah dari awal dengan mengisi setiap pernyataan
dengan memberi tanda cross atau lingkaran pada angka
yang tersedia (3,2,1,0) dalam tiap kolom yang paling
menggambarkan tanggapan anda.
3. Anda 3 berarti menggambarkan pikiran atau perasaan anda
terhadap hal ini setuju sekali, angka 2 berarti setuju, angka
1 berarti kurang setuju, dan angka 0 berarti tidak setuju
sekali.
4. Kerjakan dengan secepat dan sejujur mungkin.
5. Setelah selesai jumlahkan skor tanggapan untuk tiap lajur
dan selanjutnya jumlahkan untuk masing-masing skala.
6. Langkah selanjutnya pindahkan skor untuk tiap-tiap skala
ke tabel penilaian sesuai kolom masing-masing skala.
7. Selamat bekerja.
Bimbingan Prinsip
Tarikan Energi
Positif

Ide
Gagasan
Peluang
Tantang- Kebebasan
an Memilih
Masalah
Tujuan
Dst.
Tarikan Energi
Negatif
Hubungan Antara IQ, EQ, SQ
dan Tuhan didalam Model ESQ
Tuhan
SQ

...
( God Spot )

Suara Hati
Paradigma Paradigma
>

>
Kepentingan ZMP Persepsi
al Emo
tu sio
e k
ntl na
l
I
IQ EQ
Q.S 22 Surat Al Hajj ayat 46
Quran Surah, 22 Surat Al-Hajj ayat
46

Tiada mereka melakukan perjalanan di


muka bumi, sehingga mereka mempunyai
hati yang dengan itu mereka merasa dan
mempunyai telinga yang dengan itu
mereka mendengar?. Sungguh bukan
matanya yang buta, tetapi yang buta ialah
hatinya, yang ada dalam (rongga)
dadanya.
Hadits Kudsi
Aku selaras dengan sangkaan
hamba-Ku terhadap aku, dan aku
bersama dengan hambaKu ketika
dia MengingatKu (Berdzikir)
HADITS RIWAYAT AT-TARMIDZI
Janganlah kamu menjadi ikut-ikutan (orang
tidak berprinsip hidup), kamu berkata : BIla
manusia baik,kami akan baik dan bila
mereka kedzaliman maka kami akan
melakukan juga. Tetapi tetaplah pada
pendirianmu, bila manusia berbuat kebaikan
maka kamu juga melakukan kebaikan dan
bila mereka berbuat kedzaliman, janganlah
kamu iku melakukannya.
“Semoga Allah merahmati seorang
yang mengenal potensi dirinya”

“Kenali potensi diri Anda yang hilang


dan menangislah seperti tangisan orang
yang mengenali potensi dirinya hilang”
Tabel Penilaian EQ Map

EQ
MAP

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
T.Penilaian
33 27 39 42 30 39 30 39 36 24 33 30 39 27
Optimal
20 20 28 33 24 34 28 34 33 23 29 26 34 20
28 19 27 32 23 33 27 33 32 22 28 25 33 19
Istimewa
24 17 22 27 19 28 23 27 29 19 25 21 29 17
Rentan 23 16 21 26 18 27 22 26 28 18 24 20 28 16
19 13 15 21 15 21 18 20 21 13 18 16 24 13
Perlu Waspada 18 12 14 20 14 20 17 19 20 12 17 15 23 12
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Z. Kinerja Ketempilan Kecakapan Nilai dan Keyakinan

Kecerdasan Emosional
KUISIONER IQ MAP
Petunjuk :
1. Luangkan waktu kurang lebih 30 menit untuk mengisi daftar
pernyataan di bawah ini.
2. Mulailah dari awal dengan mengisi setiap pernyataan
dengan memberi tanda cross atau lingkaran pada angka
yang tersedia (3,2,1,0) dalam tiap kolom yang paling
menggambarkan tanggapan anda.
3. Anda 3 berarti menggambarkan pikiran atau perasaan anda
terhadap hal ini setuju sekali, angka 2 berarti setuju, angka
1 berarti kurang setuju, dan angka 0 berarti tidak setuju
sekali.
4. Kerjakan dengan secepat dan sejujur mungkin.
5. Setelah selesai jumlahkan skor tanggapan untuk tiap lajur
dan selanjutnya jumlahkan untuk masing-masing skala.
6. Langkah selanjutnya pindahkan skor untuk tiap-tiap skala
ke tabel penilaian sesuai kolom masing-masing skala.
7. Selamat bekerja.
QS. Al Mulk 67 : 10
“Dan mereka berkata sekiranya
kami mendengar dan
memfungsikan akal (kalbu dan
otak) sungguh kami tidak akan
termasuk ahli neraka,
Al Hadits :
Kemampuan manusia itu terletak
pada kualitas akal (kalbu dan
rasionya)
Q.S. Al A’raf (7 : 179)
Sungguh telah kami sediakan neraka
jahannam bagi kebanyakan jin dan manusia,
karena memiliki hati tetapi tidak digunakan
untuk memahami, memiliki mata tapi tidak
digunakan untuk melihat, memiliki dua
telinga tetapi tidak digunakan untuk
mendengarkan, mereka seperti binatang
ternak, bahkan lebih sesat lagi.
QS. Al Syamzy 91.9-10
Sunggguh berbahagialah orang yang telah
mensucikan jiwa dan merugilah orang yang
membiarkannya dalam kejahatan
Kulkum Raa’in Wakullu Raa’in Mas’uulum ‘An
Ra’iyyatihi

Kamu sekalian adalah (ibarat) pengembala, dan


setiap pengembala akan ditanya setiap
gembalaannya. (Dimintai pertanggung
jawab).

Terima Kasih
KEKUATAN TEKAD
Tekad
adalah rahasia
keajaiban
Jembatan Wilayah
Pikiran Fisik

TEKAD TINDAKAN

Energi Kekuatan
Jiwa Tekad
KEKUATAN TEKAD

JEMBATAN PIKIRAN MENUJU TINDAKAN

WILAYAH PIKIRAN WILAYAH EMOSI WILAYAH TUBUH

Lintasan Pikiran Keyakinan Tindakan

Memori Kemauan Kebiasaan

Ide/Gagasan Tekad Karakter


KEKUATAN TEKAD
1. Energi Jiwa

Pendorong Pikiran

Perangsang dan pendorong


Tubuh untuk melaksanakan
TEKAD perintah
TINDAKAN

Indikator keberdayaan
Dan kekuatan kepribadian
KEKUATAN TEKAD

TEKAD
2. Daya Sembuh
Keyakinan kuat Fokuskan pikiran
bahwa penyakit pada semua manfaat
bisa sembuh setelah sembuh

Dorongan tekad
untuk sembuh

Pikirkan kesembuhan
secara terus menerus
jangan pernah menyerah
pada tekanan penyakit

Daya sembuh
internal
3.
Faktor
Kesuksesan

KESABARAN

DAYA TAHAN
PERJUANGAN
TEKAD KEULETAN MERAIH
SUKSES

KETEKUNAN
4. Sumber Pengaruh

Keyakinan

Keberanian Pribadi yang


bertekad baja
Tekad Kepastian
yang kuat
Keteguhan
Sumber
pengaruh
Kepercayaan

Ketegaran
SUMBER TEKAD

Obsesi
a. Seberapa benarkah obsesi itu Cinta
dari sudut pemahaman keagamaan a. Minat dan cinta
atau falsafah hidup yang dianut ? yang mendalam
Makin benar makin yakin terhadap sesuatu.
b. Seberapa jelaskah obsesi
tervisualisasikan dalam kesadaran b. Kesadaran akan
batin. Mudharat dan
Makin jelas makin kuat. bahaya
c. Seberapa tinggikah obsesi itu,
jika diukur dengan potensi yang
ada.
Makin kuat fokusnya makin
makin kuat dorongannya
FAKTOR PENDUKUNG
Ketenangan
Menjaga agar suasana jiwa dalam kondisi
yang enak dan nyaman.
Menjauhkan diri dari perilaku dan kebiasaan
yang mengeruhkan suasana jiwa.

Konsentrasi
Faktor Kemampuan memusatkan perhatian dan
pikiran kepada sesuatu.
Pendukung
Mempercepat penguasaan terhadap sesuatu.
Tekad Membantu propses pengumpulan energi dan
tenaga jiwa.

Keteraturan
Menciptakan irama hidup yang baik dan
harmonis.
Efektivitas tenaga yang digunakan dalam
mencapai sasaran yang kita tuju.
VIRUS-VIRUS TEKAD

MARAH

BANYAK BICARA

SIKAP USIL

SUKA DISANJUNG DAN TIDAK TAHAN KRITIK


VIRUS-VIRUS TEKAD

MARAH
Gangguan emosi yang paling
merusak ketenangan dan
kenyamanan suasana hati
VIRUS-VIRUS TEKAD
BANYAK BICARA
Kebiasaan buruk yang menunjukkan
ketidakseimbangan jiwa dan
ketidaksetabilan emosi

SIKAP USIL
Kebiasaan memanjakan rasa ingin
tahu terhadap urusan urusan orang
lain
VIRUS-VIRUS TEKAD

SUKA DISANJUNG DAN TIDAK TAHAN


KRITIK
Sanjungan bisa membuat orang merasa
puas dengan dirinya. Kritik bisa membuat
orang grogi dan tidak percaya diri.
THANKS A LOT
SEE YOU LATER
KEKUATAN DAN KELEMAHAN SAYA.,…..
-Pendendam -Setia. -Suka Gosip.
-Penyayang -Rendah hati. -Mudah jatuh
-Suka Menolong. -Sombong. cinta.
-Mudah sakit Hati. -Suka -Peramah.
-Berani. menghibur. -Mudah
-Percaya Diri. -Pendiam. Kecewa.
-Banyak Ide -Mudah Bergaul. -Mudah
-Sabar. Putusasa.
-Tenang.
-Kurang
-Pemaaf. -Keras Kepala.
tg.Jawab.
-Suka Bikin -sering stress.
-Bertg.Jawab.
Masalah. -Pekerja Keras.
-Kejam dan
-Mudah tergoda. -Menikmati
sadis.
-Egois. variasi.
-Otoriter.
-Senang -Suka tantangan.
Konsep Diri
• William D. Brooks :
• Konsep Diri sebagai :
• Persepsi diri sendiri tentang
aspek fisik, sosial, dan
psikologis yang individu
peroleh melalui pengalaman
dan interaksinya dengan orang
lain.
Prinsip Hidup Muslim Sejati

Ma’rifat adalah modalku, cinta itu alasku, zikrullah


adalah kesenanganku, ilmu adalah senjataku, sabar
adalah pakaianku, zuhud adalah pekerjaanku, ridha
adalah keuntunganku, yakin adalah kekuatanku, jujur
adalah penolongku, taat adalah kecintaanku, jihad
adalah akhlakku
Konsep Diri
PIKIRAN &NURANI Stimulan atau Masukan
99% Positip atau negatif.
-Pusat Sadar (12%)
kekuatan. Bawah sadar (88%) Berfikir dan mampu
-Tidak bisa menolak dan
memilih
(Robot). menerima Ide.
Mengerjakan
1 kegiatan 1
waktu.

BADAN Tindakan/ Prilaku


1% Kepemimpinan
ditentukan oleh
masukan yang diterima.
Pengisian kuesioner
SKALA PRIBADI
• SKORING
• Tanpa tanda bintang, Jawaban
SERING = 3,
• KADANG-KADANG = 2;
JARANG = 1,
• TIDAK PERNAH = 0

• Dengan tanda bintang, Jawaban :
• SERING = 0,
• KADANG-KADANG = 1,
• JARANG = 2,
• TIDAK PERNAH = 3
Jumlahkan SKOR ANDA
Jumlah :
56 – 90 = kategori TINGGI
36 – 55 = kategori SEDANG
0 – 35 = kategori RENDAH
Kategori RENDAH :
Anda secara keseluruhan memiliki
konsep diri yang kurang baik.
Banyak dari gambaran diri Anda
menunjukkan kesan-kesan yang
negatif. Konsep diri Anda yang
negatif ini mempengaruhi prestasi-
prestasi Anda saat ini maupun di
masa yang akan datang. Anda
kurang menghargai diri Anda dan
kurang mempercayai potensi yang
Anda miliki.
• Kategori SEDANG :
• Anda memiliki konsep diri yang cukup
baik, walaupun ada beberapa gambaran
diri Anda yang kurang memuaskan.
Anda cukup mampu menerima
kenyataan yang ada dalam diri Anda
secara keseluruhannya. Namun Anda
disarankan untuk mengembangkan diri
Anda lebih baik lagi di masa depan.
Kategori TINGGI :

Anda secara keseluruhan memiliki


konsep diri yang positif, yang
menjadi salah satu pedoman Anda
dalam melakukan sesuatu. Anda
menghargai diri Anda sendiri, dan
Anda memiliki kepercayaan diri
terhadap kemampuan Anda
sendiri.
Bagaimana kita
membentuk konsep diri
kita ?
Terbentuk dari pengalaman
dan interaksi kita dengan
orang-orang terdekat dalam
kehidupan kita
Karakteristik konsep diri Negatif

1. Ia peka terhadap kritikan orang lain


2. Ia sangat responsif terhadap pujian.
3. Ia sangat hiperkritis terhadap orang
lain.
4. Ia merasa tidak disenangi orang lain –
merasa tidak diperhatikan – bereaksi
dengan orang lain.
5. Ia lebih cenderung bersikap pesimis
terhadap masa depan.
Karakteristik konsep diri Positif

1. Ia yakin akan kemampuan dalam


mengatasi masalah.
2. Ia merasa setara dengan orang lain.
3. Ia menerima pujian tanpa rasa malu.
4. Ia menyadari bahwa setiap orang belum
tentu diterima oleh masyarakat.
5. Ia mampu memperbaiki dirinya.
Penegasan
1. Konsep diri sangat penting untuk melakukan
penilaian diri dalam berprilaku sehari – hari.
2. Konsep diri terbentuk dari pengalaman dan
interaksi dengan orang lain.
3. Sadarilah bahwa masukan positif kepada sadar
dan bawah sadar akan menentukan perilaku
positif dalam kepemimpinan.
4. Konsep diri sangat menentukan kesuksesan Anda
di masa depan, seperti dinyatakan dalam
peribahasa ini, Anda tidak selalu seperti apa yang
Anda perkirakan, tetapi Anda adalah apa yang
Anda pikirkan
Saya adalah …..

Jasmani (fisik) Rohani:


- Mental
Saya
- Dapat dilihat
-Dapat diraba - Naluri
- Spiritual

Waktu
- Lalu
- Sekarang
- Masa datang
Pengembangan EQ bisa diukur seperti tabel
dibawah ini
Tanpa Pelatihan EQ Dengan Pelatihan EQ

Moral yang rendah Karyawan meras lebih


bersemangat
Isu-isu tentang ingatan Manajer lebih peka
terhadap para stafnya
Obsesi tanpa akhir Karyawan termotivasi
terhadapa produktivitas sehingga lebih produktif
Para pelanggan mengeluh Kualitas layanan melebihi
harapan2 pelanggan
Semanagat tim menjadi isu Atmosfir kerja sifatnya
keberhasilan departemen kooperati, giat, dan dinamis
Otak Pikiran VS Otak Emosional
Ada dua orang pria sedang bersaing menarik perhatian
seorang wanita yang mereka cintai. Pria pertama sangat kaya,
suka ngebut, menyenangi olahraga golf dan pegelaran
orkestra. Dia tertarik kepada wanita ini karena parasnya,
berkelas, dan pandai. Dia memandangya sebagai teman dan
pasangan ideal untuk membantunya meraih status yang
didambakan. Pria kedua berpenghasilan biasa-biasa saja, tulus,
dan penuh gairah hidup. Dia mencintai kehidupan dan
mengetahui saat-saat untuk menyenagkan diri. Tujuannya
bukan menjadi pimpinan suatu dewan, tetapi untuk
menemukan kebahagiaan dan membentuk rumah tangga
harmonis. Sedangkan wanitanya, yang saya panggil garace,
sedang mencari pria yang ambisius, mencintai, dan menikmati
hidupnya.
Kuis
1) Menurut anda, pria mana yang dipilih
Grace, dan apa alasannya? Tuliskan
jawaban anda.
2) Bagaimana Grace menentukan pria
mana yang mempunyai keseimbangan
yang tepat anatara kemampuan
emosianal dan pikiran?
3) Tanda-tanda apa dari kedua pria itu yang
membuat Grace bahagia?

Anda mungkin juga menyukai