Anda di halaman 1dari 18

Bahasa Indonesia VII

(Unsur-Unsur Teks Eksposisi)

Senin, 5 September 2022


BAB III Unsur-Unsur Teks Eksposisi
C. Menyimpulkan
Isi Teks
D. Menelaah
Struktur dan
B. Unsur-Unsur Kaidah Teks
Teks Eksposisi Eksposisi

A. Pengertian dan Teks E. Menyajikan


Ciri-Ciri Teks Eksposisi Teks Eksposisi

Eksposisi
Tujuan Pembelajaran:

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa mampu :


Mengenali informasi teks eksposisi (gagasan dan fakta) dan

pola-pola pengembangannya dalam artikel ilmiah populer


A. Pengertian dan Ciri-Ciri Teks Eksposisi

Pengertian

Teks Eksposisi berasal dari bahasa Latin yang berarti karangan dalam
bentuk paragraf yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan ataupun
informasi untuk memberitahukan, memaparkan, menguraikan, atau
menjelaskan tentang sesuatu. Teks eksposisi biasanya disajikan dengan
bahasa yang padat, singkat dan jelas, agar lebih mudah dan cepat
dimengerti oleh si pembaca.
Teks eksposisi bertujuan:
Memaparkan, menjelaskan,
menyampaikan informasi, mengajarkan
dan menerangkan suatu masalah yang
perlu mendapatkan perhatian karena
berkaitan dengan hal yang penting.
Ciri-Ciri Teks Eksposisi

1. Bersifat menjelaskan
Teks eksposisi bersifat menjelaskan atau menerangkan tentang sesuatu hal yang berkaitan
dengan informasi atau pengetahuan yang real atau ilmiah.

2. Berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan


Karena bersifat menjelaskan itulah, teks eksposisi menjadi teks yang sangat erat kaitannya
dengan ilmu pengetahuan, termasuk teks yang hadir dalam bentuk berita dan jenis teks
eksposisi lainnya.

3. Cara penyampaian lugas dengan bahasa yang baku


Informasi atau pengetahuan di dalam teks eksposisi ditulis dengan cara penyampaian yang
lugas dan menggunakan bahasa formal atau baku. Artinya bahasa yang digunakan merupakan
bahasa yang resmi.
4. Mengandung fakta
Teks eksposisi dibuat untuk menyampaikan sebuah berita atau pengetahuan yang
bersifat fakta. Fakta yang tercantum di dalam teks eksposisi merupakan alat kontribusi
dan konkritasi sebagai sebuah bukti bahwa berita, informasi ataupun pengetahuan yang
mencoba untuk disampaikan benar adanya.

5. Isi teks eksposisi bersifat netral


Teks eksposisi mengandung isi yang bersifat netral. Artinya apa yang disampaikan atau
ditulis di teks eksposisi tersebut bersifat umum, tidak memaksa dan tidak memihak
kepada apapun dan siapa pun.
Unsur-unsur teks eksposisi

Unsur-Unsur Teks
Eksposisi

Tesis Argumen Simpulan


Judul
(Pembukaan) (Isi) (Penutup)
Jenis Teks Eksposisi

1. Teks eksposisi laporan

2. Teks eksposisi definisi

3. Teks eksposisi ilustrasi

4. Teks eksposisi proses


5. Teks eksposisi klasifikasi

6. Teks eksposisi perbandingan


LANGKAH MENYUSUN
TEKS EKSPOSISI

Memilih dan Menentukan Mengumpulkan data


menentukan tujuan untuk mendukung
topik penulisan argumen

Menyusun
Mengembangkan Membuat
kerangka
kerangka karangan simpulan
tulisan
Tujuan Teks Eksposisi

Teks eksposisi memiliki tujuan yaitu untuk memberitahukan suatu


informasi atau pengetahuan secara terang dan jelas kepada
pembaca, agar pengetahuan pembaca bertambah.
Selain itu, tujuan lain dari teks eksposisi ini adalah untuk
menginformasikan tentang sesuatu, agar antara pembaca satu
dengan yang lainnya tidak terjadi perselisihan karena perbedaan.
Secara ringkas, tujuan dibuatnya teks eksposisi adalah untuk
meminimalisir perbedaan penerimaan informasi.
1. Gagasan dan Fakta dalam Teks Eksposisi

Nasib Hutan Kita Semakin Suram

Jika Pemerintah tidak cepat bertindak dalam sepuluh tahun mendatang, hutan Sumatra
akan musnah. Hilangnya hutan Sumatra akan diikuti oleh musnahnya hutan Kalimantan.

Pengelolaan hutan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan dibandingkan


tahun sebelumnya. Sebaliknya, kecenderungannya justru semakin memburuk.
Kebakaran hutan masih terus terjadi dan penebangan liar semakin meningkat.
Diperburuk lagi dengan rencana pembukaan lahan hutan lindung bagi pertambangan.
Keadaan tersebut jelas menambah suram nasib hutan.

Keterpurukan sektor kehutanan bersumber dari sistem pengelolaan yang didominasi


oleh pemeritah pusat dan mengesampingkan keberadaan masyarakat lokal. Adanya
konlik-konlik seperti konlik antarmasyarakat lokal, masyarakat lokal dengan
perusahaan, atau antara masyarakat lokal dengan Pemerintah, semakin memperburuk
kondisi kehutanan di Indonesia.
Selain itu, lemahnya penegakan hukum menyebabkan semakin parahnya kerusakan hutan.
Kerusakan hutan telah mencapai kurang lebih dua juta hektare per tahun. Hal ini berarti setiap
menitnya Indonesia kehilangan hutan seluas tiga hektare atau sama dengan enam kali luas
lapangan bola.

Namun, kenyataan di lapangan justru sebaliknya. Beberapa hal justru mempercepat laju
kerusakan hutan di Indonesia hampir dua kali lipat. Penyebabnya, antara lain, adanya tekanan
masyarakat akibat krisis ekonomi. Kondisi demikian mengakibatkan merajalelanya
penebangan liar.

Bersamaan dengan itu, eksploitasi sumber daya alam oleh Pemerintah juga semakin
meningkat sebagai konsekuensi dari kebutuhan Pemerintah untuk membayar utang negara.
Belum lagi adanya otonomi daerah, yang mendorong pemerintah lokal meningkatkan
pendapatan asli daerah (PAD)-nya dengan menebang hutan secara berlebihan.
Sebelum itu, kondisi hutan Indonesia benar-benar sudah memprihatinkan. Dalam kurun
waktu lima puluh tahun, hutan alam Indonesia mengalami penurunan luas sebesar 64 juta
hektare. Pembukaan hutan alam di dataran rendah di Sulawesi telah memusnahkan
keanekaragaman hayati. Berjuta-juta spesies lora dan fauna musnah dengan percuma.

Pembukaan lahan dengan cara membakar hutan menambah masalah kerusakan hutan.
Munculnya El Nino memperburuk kondisi hutan.
Selama bulan Januari–Oktober, 45 persen dari keseluruhan titik kebakaran
terkonsentrasi di Provinsi Riau. Kemudian, pada bulan Oktober terjadi kenaikan jumlah
titik kebakaran yang cukup signiikan di Provinsi Riau, Sumatra Barat, dan Jambi.

Di Pulau Sumatra berdasarkan titik kebakaran terjadi di hutan rawa gambut sebanyak 49%,
alang-alang 13%, hutan dataran rendah 10%, permukiman/ pertanian masyarakat 10%,
perkebunan 8%, dan sisanya rawa (nongambut). Kebakaran hutan memberikan kerugian
tidak sedikit. Tahun 1997 diperkirakan kerugiannya sebesar $3–$4,4 miliar atau sekira
Rp2–4 triliun.
Rupanya kedua masalah itu belum cukup. Pemerintah menambah masalah lagi
dengan rencana pembukaan kawasan hutan lindung untuk areal pertambangan.
Kebijakan tersebut jelas semakin menyempurnakan derita hutan Indonesia.
(Sumber: Spektrum Online dengan beberapa perubahan)
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan
berdiskusi!
1. Apa yang dimaksud dengan teks eksposisi?
2. Bagaimana ciri-ciri teks eksposisi?
3. Mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi?
4. Apa saja unsur-unsur utama teks eksposisi?
5. Apa fungsi fakta dalam teks eksposisi?
1. Teks eksposisi adalah sebuah bentuk teks atau tulisan yang memuat tentang informasi
maupun pengetahuan.
2. Memberikan Informasi atau Pengetahuan
 Menggunakan Bahasa yang Baku
 Berisi tentang Sebuah Fakta
 Format Penulisannya Singkat, Jelas, dan Padat
 Bersifat Objektif dan Tidak Memihak

3.Debat digolongkan sebagai teks eksposisi karena debat membutuhkan fakta untuk mendukung


pendapat yang disampaikan. Ciri inilah yang juga melekat pada setiap teks eksposisi.

4. Suatu teks dapat dikatakan sebagai teks eksposisi, jika ada dua unsur utama, yaitu memiliki gagasan
dan mengandung fakta.

5. Teks eksposisi berisi tentang sebuah fakta yang biasanya didukung dengan data-data yang akurat,
sehingga keasliannya bisa dipertanggungjawabkan.
Fakta dalam teks eksposisi berfungsi untuk mendukung pendapat.
Fakta dapat ditemukan pada bagian argumentasi.
  Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1.    Jelaskan pengertian gagasan utama!


2.    Sebutkan jenis-jenis teks eksposisi!
3.    Jelaskan yang dimaksud teks eksposisi proses?
4.    Bagaimana ciri-ciri teks eksposisi perbandingan?
5.    Apa yang dimaksud teks eksposisi ilustrasi?

Anda mungkin juga menyukai