Anda di halaman 1dari 19

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)

Kompetensi Dasar Indikator

3.5 Mengidentifikasi 1.5.1 Mengidentifikasi pengertian teks eksposisi.


informasi teks 1.5.2 Mengidentifikasi ciri-ciri teks eksposisi
eksposisi berupa 1.5.3 Mengidentifikasi unsur-unsur utama teks
artikel ilmiah populer eksposisi
dari koran/ majalah 1.5.4 Mengidentifikasi pola-pola pengembangan
yang didengar dan teks ekposisi
dibaca

4.5 Menyimpulkan isi 1.5.1 Menganalisis informasi isi teks sesuai


teks eksposisi dengan gagasan umumnnya
(artikel ilmiah populer 1.5.2 Menyimpulkan isi teks eksposisi hasil
dari koran dan diskusi
majalah) yang 1.5.3 Menganalisis jenis-jenis paragraf
didengar dan dibaca. berdasarkan letak gagasannya
TEKS EKSPOSISI

Pertemuan I

1. Menggali Unsur-unsur Teks Eksposisi


a. Pengertian Eksposisi
Tentu kamu sering membaca koran atau majalah bukan? Apa yang kamu
temukan di sana selain informasi yang banyak? Ya, kamu akan
menemukan struktur tulisan yang hampir seragam. Tulisan yang dimuat di
koran atau majalah sering disebut dengan istilah artikel. Dalam KBBI,
artikel diartikan dengan “karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau
esai dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya”
Tulisan artikel yang ada di koran atau majalah berbentuk teks eksposisi.
Teks eksposisi merupakan teks yang bertujuan memberitahukan,
menerangkan, mengupas, dan menguraikan sesuatu tanpa maksud
memengaruhi pembaca. Jadi tujuan utamanya adalah tersampaikannya
informasi kepada pembaca. Informasi yang disajikan dalam koran atau
majalah didasarkan pada data faktual sehingga bersifat ilmiah, sedangkan
bahasa yang digunakan adalah bahasa populer (bahasa sehari-hari).
Maka dari itu, teks yang ada dalam koran maupun majalah disebut artikel
ilmiah populer.

Perhatikan contoh teks eksposisi berikut!

Nasib Hutan Kita Semakin Suram


Jika Pemerintah tidak cepat bertindak dalam sepuluh tahun
mendatang, hutan Sumatra akan musnah. Hilangnya hutan Sumatra
akan diikuti oleh musnahnya hutan Kalimantan.
Pengelolaan hutan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda
perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Sebaliknya,
kecenderungannya justru semakin memburuk. Kebakaran hutan masih
terus terjadi dan penebangan liar semakin meningkat. Diperburuk lagi
dengan rencana pembukaan lahan hutan lindung bagi pertambangan.
Keadaan tersebut jelas menambah suram nasib hutan.
Keterpurukan sektor kehutanan bersumber dari sistem
pengelolaan yang didominasi oleh pemerintah pusat dan
mengesampingkan keberadaan masyarakat lokal. Adanya konflik-konflik
seperti konflik antarmasyarakat lokal, masyarakat lokal dengan
perusahaan, atau antara masyarakat lokal dengan pemerintah , semakin
memperburuk kondisi kehutanan di Indonesia.
Selain itu, lemahnya penegakan hukum menyebabkan semakin
parahnya kerusakan hutan. Kerusakan hutan telah mencapai kurang lebih
dua juta hektare per tahun. Hal itu berarti setiap menitnya Indonesia
kehilangan hutan seluas tiga hektare atau sama dengan enam kali luas
lapangan bola.
Namun, kenyataan di lapangan justru sebaliknya. Beberapa hal
justru mempercepat laju kerusakan hutan di Indonesia hampir dua kali
lipat. Penyebabnya, antara lain, adanya tekanan masyarakat akibat krisis
ekonomi. Kondisi demikian mengakibatkan merajalelanya penebangan liar.
Bersamaan dengan itu, eksploitasi sumber daya alam oleh
Pemerintah untuk membayar juga semakin meningkat sebagai
konsekuensi dari kebutuhan Pemerintah untuk membayar utang
negara. Belum lagi adanya otonomi daerah, yang mendorong pemerintah
lokal meningkatkan pendapat asli daerah (PAD)-nya dengan menebang
hutan secara berlebihan.
Sebelum itu, kondisi hutan Indonesia benar-benar sudah
memprihatinkan. Dalam kurun waktu lima puluh tahun, hutan alam
Indonesia mengalami penurunan luas sebesar 64 juta hektare. Pembukaan
hutan alam di dataran rendah di Sulawesi telah memusnahkan
keanekaragaman hayati. Berjuta-juta spesies flora dan fauna musnah
dengan percuma.
Pembukaan lahan dengan cara membakar hutan menambah
masalah kerusakan hutan. Munculnya El Nino memperburuk kondisi
hutan.
Selama bulan Januari–Oktober, 45 persen dari keseluruhan titik
kebakaran terkonsentrasi di Provinsi Riau. Kemudian, pada bulan
Oktober terjadi kenaikan jumlah titik kebakaran yang cukup signifikan di
Provinsi Riau, Sumatra Barat, dan Jambi.
Di Pulau Sumatera berdasarkan titik kebakaran terjadi di hutan
rawa gambut sebanyak 49%, alang-alang 13%, hutan dataran rendah
10%, permukiman/pertanian masyarakat 10%, perkebunan 8%, dan
sisanya rawa (non gambut). Kebakaran hutan memberikan kerugian tidak
sedikit. Tahun 1997 diperkirakan kerugiannya sebesar $3-$4,4 miliar atau
sekira Rp 2-4 triliun.
Rupanya kedua masalah itu belum cukup. Pemerintah menambah
masalah lagi dengan rencana pembukaan kawasan hutan lindung
untuk areal pertambangan. Kebijakan tersebut jelas semakin
menyempurnakan derita hutan Indonesia.
(Sumber: Spektrum Online Dengan Beberapa Perubahan)

b. Ciri-ciri teks eksposisi


Sutarni dan Sukardi (2008) menyatakan ciri – ciri paragraf eksposisi, yaitu
sebagai berikut:
1. Isi dalam paragraf membahas tentang uraian pendapat, gagasan, atau
keyakinan penulis tentang suatu masalah pada bidang tertentu.
2. Menggali melalui analisis dan sintesis.
3. Paragraf diakhiri dengan penegasan, bukan ajakan maupun permintaan
dukungan.
4. Uraian yang disampaikan dalam paragraf bersifat objektif, semata – mata
hanya untuk menambah pengetahuan pembaca tanpa didasari oleh
tujuan tertentu.
5. Uraian yang disampaikan dalam paragraf diperjelas dengan fakta yang
dilengkapi dengan peta, grafik, angka, gambar, statistik, atau bagan
sebagai ilustrasi.
c. Unsur-unsur Utama Teks Eksposisi
Unsur utama teks eksposisi adalah gagasan dan fakta.
1. Gagasan disebut juga ide ataupun pendapat. Isinya berupa pernyataan
yang mungkin berupa komentar, penilaian, saran, dorongan, dan
bujukan.
Contoh:
a) Jika Pemerintah tidak cepat bertindak dalam sepuluh tahun
mendatang, hutan Sumatra akan musnah dan diikuti oleh
musnahnya hutan Kalimantan.
b) Pengelolaan hutan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda
perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya
2. Fakta adalah (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu
yang benar-benar ada atau terjadi.
Dalam teks eksposisi, fakta berfungsi untuk memperkuat gagasan
sehingga diharapkan lebih meyakinkan khalayak.
Contoh:
a) Selama bulan Januari–Oktober, 45% dari keseluruhan titik
kebakaran terkonsentrasi di Provinsi Riau.
b) Kemudian pada bulan Oktober terjadi kenaikan jumlah titik
kebakaran yang cukup signifikan di Provinsi Riau, Sumatra Barat,
dan Jambi.

Berdasarkan contoh cuplikan teks eksposisi di atas, berikut analisis


unsur gagasan dan fakta:

1. Analisis Gagasan/opini/pendapat
a. Rupanya kedua masalah itu belum cukup
b. Pemerintah menambah masalah lagi dengan rencana pembukaan
kawasan hutan lindung untuk areal pertambangan.
c. Kebijakan tersebut jelas semakin menyempurnakan derita hutan
Indonesia.
d. Sebelum itu, kondisi hutan Indonesia benar-benar sudah
memprihatinkan.
e. Pembukaan hutan alam di dataran rendah di Sulawesi telah
memusnahkan keanekaragaman hayati.
f. Berjuta-juta spesies flora dan fauna musnah dengan percuma.
g. Belum lagi adanya otonomi daerah, yang mendorong pemerintah
lokal meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)-nya dengan
menebang hutan secara berlebihan.
h. Sebaliknya, kecenderungannya justru semakin memburuk.
i. Jika Pemerintah tidak cepat bertindak dalam sepuluh tahun
mendatang, hutan Sumatra akan musnah.
j. Hilangnya hutan Sumatra akan diikuti oleh musnahnya hutan
Kalimantan.

2. Analisis Fakta
a. Pengelolaan hutan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda
perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya.
b. Kebakaran hutan masih terus terjadi dan penebangan liar semakin
meningkat.
c. Diperburuk lagi dengan rencana pembukaan lahan hutan lindung
bagi pertambangan.
d. Keadaan tersebut jelas menambah suram nasib hutan.
e. Keterpurukan sektor kehutanan bersumber dari sistem
pengelolaan yang didominasi oleh pemeritah pusat dan
mengesampingkan keberadaan masyarakat lokal.
f. Adanya konflik-konflik seperti konflik antarmasyarakat lokal,
masyarakat lokal dengan perusahaan, atau antara masyarakat
lokal dengan Pemerintah, semakin memperburuk kondisi
kehutanan di Indonesia.
g. Selain itu, lemahnya penegakan hukum menyebabkan semakin
parahnya kerusakan hutan.
h. Kerusakan hutan telah mencapai kurang lebih dua juta hektare per
tahun. Hal ini berarti setiap menitnya Indonesia kehilangan hutan
seluas tiga hektare atau sama dengan enam kali luas lapangan
bola.
i. Namun, kenyataan di lapangan justru sebaliknya. Beberapa hal
justru mempercepat laju kerusakan hutan di Indonesia hampir dua
kali lipat.
j. Penyebabnya, antara lain, adanya tekanan masyarakat akibat
krisis ekonomi.
k. Kondisi demikian mengakibatkan merajalelanya penebangan liar.
l. Bersamaan dengan itu, eksploitasi sumber daya alam oleh
Pemerintah juga semakin meningkat sebagai konsekuensi dari
kebutuhan Pemerintah untuk membayar utang negara.
m.Dalam kurun waktu lima puluh tahun, hutan alam Indonesia
mengalami penurunan luas sebesar 64 juta hektare.
n. Pembukaan lahan dengan cara membakar hutan menambah
masalah kerusakan hutan.
o. Munculnya El Nino memperburuk kondisi hutan.
p. Selama bulan Januari–Oktober, 45 persen dari keseluruhan titik
kebakaran terkonsentrasi di Provinsi Riau.
q. Kemudian, pada bulan Oktober terjadi kenaikan jumlah titik
kebakaran yang cukup signifikan di Provinsi Riau, Sumatra Barat,
dan Jambi.
r. Di Pulau Sumatra berdasarkan titik kebakaran terjadi di hutan
rawa gambut sebanyak 49%, alang-alang 13%, hutan dataran
rendah 10%, permukiman/ pertanian masyarakat 10%,
perkebunan 8%, dan sisanya rawa (nongambut).
s. Kebakaran hutan memberikan kerugian tidak sedikit.
t. Tahun 1997 diperkirakan kerugiannya sebesar $3–$4,4 miliar atau
sekira Rp2–4 triliun.
Bahan Ajar Pertemuan II
a. Pola-pola Pengembangan Teks Ekposisi
1. Pola Definisi
Merupakan pola yang berisi definisi suatu topik atau istilah yang hendak
dibahas di dalam teks eksposisi.
Contoh:
a. Tumbuhan jahe zingiber officinale, merupakan tumbuhan rimpang
yang telah terkenal dari dulu. Jahe sering di fungsikan sebagai
bumbu atau penyedap rasa alami. Selain dapat menjadi rempah-
rempah, tumbuhan ini dapat mengobati berbagai penyakit contohnya
batuk, panas dalam dan bahkan kanker menurut penelitian yang
ada. Tinggi tumbuhan ini sekitar 30 hingga 100 cm. Daun tumbuhan
jahe berbentuk menyirip dengan ukuran panjang sekitar 15-23 mm
dan lebar sekitar 8-15 mm. Tumbuhan jahe memiliki rimpang atau
akar yang berbentuk jemari yang menggembung pada bagian ruas
ruas tengah. Nama jahe sendiri dalam masyarakat adalah akar atau
rimpang tersebut. Jahe memiliki rasa yang cukup pedas dan hangat
yang disebabkan oleh adanya senyawa keton yaitu zingeron. Di
pasaran, terdapat tiga jenis jahe yang sering dijual yaitu jahe merah,
jahe gajah dan jahe kuning.

2. Pola Proses
Merupakan pola yang berisi penjelasan tentang proses membuat atau
menjalankan sesuatu. Pola ini juga bisa ditemui di juga terdapat pada
teks prosedur dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
a. Oksigen atau O2 yang sekarang ini kita hirup dapat dikatakan berasal
dari proses fotosintesis tumbuhan. Proses tersebut terjadi dalam
daun tumbuhan. Langkah pertama, tumbuhan haruslah menyediakan
tiga bahan yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis yaitu sinar
matahari, air, dan karbon dioksida sebagai sumber karbon. Karbon
dioksida yang berada dalam udara bebas akan masuk ke dalam
stomata (celah) tumbuhan yang terletak di daun. Di bagian kloropas,
energi matahari diserap oleh pigmen hijau atau klorofil untuk
menyuplai energi dalam proses fotosintesis ini. Di bagian lain, air
diangkut menuju daun dari akar melalui pembuluh xilem.
Selanjutnya, sinar matahari yang mengenai klorofil akan memberikan
energi untuk melangsungkan reaksi pemecahan air sehingga
tersedia elektron yang dapat digunakan dalam reaksi selanjutnya.
Yang pada akhirnya akan menghasilkan glukosa dan oksigen.
Glukosa yang dihasilkan oleh tumbuhan akan digunakan sebagai
sumber makanan dan cadangan makanan tumbuhan dan oksigen
yang ada dilepaskan ke udara.
b. Blog merupakan halaman di dunia maya yang menggunakan blogger
saat membuatnya sebagai penyedia. Cara membuat blog di blogger
sangat mudah. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah
membuat g-mail dengan masuk ke situsnya yaitu google.com
kemudian pilih buat email. Setelah pembuat email selesai, langkah
selanjutnya adalah masuk ke blogger untuk membuat blog
menggunakan g-mail yang telah Anda buat. Akan terdapat beberapa
kolom yang harus Anda isi, mulai dari nama blog, alamat blog dan
banyak lagi pengaturan di bagian setting. Apabila nama dan judul
blog serta template sudah Anda pilih, maka Anda telah dapat
menulis di blog Anda dengan menekan compose atau entri baru di
bagian kiri atas.

3. Pola Klasifikasi
Merupakan pola yang menggolongkan suatu hal menjadi beberapa
bagian. Atau, pola yang dibuat dengan membagi, mengelompokkan,
atau mengklasifikasikan suatu topik tertentu, sehingga pembaca dapat
mendapatkan ilmu dan informasi dengan detail.
Contoh:
Posisi pemain sepakbola dikelompokkan menjadi penjaga gawang,
pemain belakang, pemain tengah, dan pemain depan. Pemain
belakang dikelompokkan lagi menjadi bek tengah, bek sayap kanan,
dan bek sayap kiri. Sementara itu, pemain tengah dikelompokkan
lagi menjadi gelandang tengah, gelandang bertahan, gelandang
serang, serta gelandang sayap kiri dan kanan.
4. Pola Ilustrasi
Merupakan pola yang berisi ilustrasi atau contoh dari topik yang
dibahas.
Contoh:
Kekuatan persaudaraan sangat kuat. Kekuatan yang dimiliki
persaudaraan sama halnya dengan sebuah sapu lidi. Sapu lidi yang
terikat dengan baik dengan lidi-lidi yang dimilikinya akan memiliki
ketahanan yang sangat kuat. Sama halnya dengan kekuatan
persaudaraan yang tidak akan goyah bila mereka semua saling
terikat dan tidak tercerai berai. Sama halnya dengan sapu lidi yang
tercerai berai hingga tinggal lidi lidinya saja yang sangat lemah dan
mudah patah, kekuatan persaudaraan pun akan seperti itu, bila
mereka tercerai berai, mereka akan lemah dan bahkan menjadi
kelemahan buat mereka. Oleh karena itulah, jagalah persaudaraan
kalian dengan erat dan jangan biarkan dia melonggar.

5. Pola Perbandingan atau pertentangan


Merupakan pola yang berisi perbandingan atau pertentangan antara
suatu hal dengan yang lainnya
Contoh:
a. Tahun ini, ada sekitar 350 mahasiswa yang mengikuti pergelaran
wisuda. Jumlah itu jauh lebih besar dibanding tahun lalu, di mana
wisudawan yang terdaftar hanya sekitar 200 mahasiswa saja.
b. Tinju bukanlah jenis olahraga yang banyak peminatnya, yang banyak
adalah penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki atau
jogging, memiliki peminat yang banyak, penggemar yang sedikit.
Kenapa begitu? Karena, tidak ada orang yang menonton orang lain
berjalan kaki.

6. Pola Laporan
Merupakan pola yang berisi laporan peristiwa yang disampaikan secara
rinci dan runtut.
Contoh:
a. Pasca pencurian sejumlah perangkat komputer yang terjadi
beberapa hari yang lalu, pihak sekolah pun akhirnya melakukan
sejumlah pembenahan di sektor keamanan. Adapun upaya yang
mereka lakukan antara lain memasang CCTV di ruangan komputer
dan ruangan lainnya, serta memasang pagar amat tinggi dan
mempunyai kawat berduri di atasnya. Para petugas keamanan pun
juga diberi tugas ekstra untuk menjaga sekolah kami. Dengan
upaya-upaya tersebut, diharapkan kasus pencurian komputer yang
telah terjadi tidak akan terulang lagi di kemudian hari.
b. Penerbangan Boeing 701 milik Garuda Airlines hilang dalam
penerbangan dari Indonesia, Malaysia, menuju Beijing, China, Sabtu
(10/12/2015) pagi. Di antara 160 penumpang, termasuk lima bayi
dan 12 kru pesawat tersebut, terdapat 60 orang Indonesia.
Sebelumnya disebutkan, penumpang berasal dari 8 negara. Namun,
daftar berikut menyertakan data yang menyebutkan 9
kewarganegaraan. Berikut ini adalah rincian asal negara penumpang
dan jumlahnya:
1. China 50 orang dan 1 bayi
2. Malaysia 20 orang
3. Indonesia 57 orang dan 3 bayi
4. Australia 10 orang
5. Perancis 10 orang
6. Amerika serikat 2 orang dan 1 bayi
7. Selandia baru 2 orang
8. Ukraina 2 orang
9. Kanada 2 orang

7. Pola Identifikasi
Merupakan sebuah metode yang berusaha menyebutkan ciri-ciri atau
unsur-unsur pengenal suatu objek. Dengan menyebutkan ciri suatu
objek diharapkan pembaca atau pendengar lebih mengenal objek
tersebut.
Contoh:
Air menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia untuk
bertahan hidup. Namun, belakangan ini banyak air yang tercemar
zat kimia berbahaya. Badan kesehatan dunia (WHO) melaporkan
bahwa sekitar dua miliar lebih orang di muka bumi ini telah
mengonsumsi air yang tercemar zat berbahaya.
Air minum yang tercemar memiliki ciri-ciri tertentu. Air yang
tercemar umumnya akan berwarna keruh. Warna keruh ini muncul
karena sejumlah partikel mikroba yang tidak bisa terlihat jelas.
Meskipun air mineral tidak memiliki ras, kita bisa mengenali rasa
aneh saat mengonsumsi air tercemar.

8. Pola Analisis
Merupakan suatu cara membagi-bagi suatu subjek ke dalam komponen-
komponennya. Eksposisi analisis dibagi menjadi analisis kausal dan
analisis proses. Eksposisi analisis kausal merupakan paparan yang
mempersoalkan hubungan kausal atau sebab akibat. Eksposisi analisis
proses adalah sebuah metode analisis yang berusaha menjawab
pertanyaan “Bagaimana sesuatu terjadi?”
Contoh:
APBN 2001 menghadapi tekanan yang berat. Tekanan itu
pada dasarnya berkaitan dengan tiga faktor. Pertama, memburuknya
lingkungan ekonomi makro. Kedua, tidak dapat dilaksanakannya
secara optimal kebijakan fiskal di bidang perpajakan, bea cukai, dan
pengurangan subsidi BBM. Ketiga, adanya pembatalan sebagian
pencairan pinjaman untuk biaya pembangunan.
Bahan Ajar Pertemuan III

2. Menyimpulkan Isi Teks Eksposisi


a. Gagasan Utama sebagai Dasar Penyimpulan Isi Teks
Pengertian gagasan umum
1) Gagasan dalam teks eksposisi ada 2, yaitu: gagasan umum dan
gagasan khusus.
2) Gagasan umum, gagasan utama, atau ide pokok merupakan
gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu paragraf.
3) Gagasan khusus adalah pengembangan dari gagasan umum.
4) Gagasan umum = ide pokok = gagasan utama
5) Gagasan umum terdapat di kalimat utama dan setiap satu paragraf
hanya ada satu gagasan umum
6) Kalimat utama ≠ kalimat pertama
Kalimat utama bisa ada di kalimat pertama, bisa pada kalimat terakhir,
atau bahkan kalimat pertama dan terakhir.
7) Gagasan umum akan disertai gagasan-gagasan khusus atau dapat pula
disebut gagasan pendukung atau gagasan penjelas. Gagasan-gagasan
pendukung dikembangkan berdasarkan gagasan umum. Gagasan umum
dijabarkan oleh lebih dari satu gagasan khusus.

Langkah-langkah Menemukan Gagasan Umum


1. Baca seluruh paragraf dengan cermat
2. Cermati kalimat pertama hingga akhir
3. Baca kalimat demi kalimat sampai kamu menemukan kalimat utama atau
kalimat yang menjadi inti dalam paragraf tersebut. Ide pokok/gagasan
umum suatu paragraf berada di dalam kalimat utama. Dalam suatu
paragraf, gagasan umum biasanya terletak di awal, akhir, atau awal dan
akhir.
4. Tandai kalimat utama yang telah ditemukan.
Contoh:
1) Perhatikan cuplikan teks berikut!
Sebelum itu, kondisi hutan Indonesia benar-benar sudah
memprihatinkan. Dalam kurun waktu 50 tahun, hutan Indonesia
mengalami penurunan luas sebesar 64 juta hektare. Pembukaan hutan
alam di dataran rendah di Sulawesi telah memusnahkan.
Bagian yang bercetak tebal merupakan gagasan umum paragraf
tersebut. Sementara itu, kalimat-kalimat lain berfungsi sebagai pendukung
atau penjelas. Berdasarkan contoh tersebut, ternyata ada hubungan antara
gagasan umum dengan bagian penting suatu teks. Sesuatu yang dianggap
penting biasanya merupakan gagasan umum.

2) Pahamilah cuplikan teks berikut!


Kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah
sembarangan merupakan penyebab rusaknya jalan dan timbulnya
banjir. Secarik kertas dibuang oleh seorang pelajar, sebuah kantong
plastik dilemparkan oleh seorang ibu sepulang dari pasar, dan selembar
bungkus rokok dihempaskan seorang bapak, kemudian berkolaborasi
dengan sampah-sampah dari ribuan warga lainnya. Sampah-sampah itu
bergabung dari berbagai tempat; memacetkan saluran-saluran air;
meluap dan banjir. Warga masyarakat mengeluh setiap hari melalui
media cetak dan elektronik.

Gagasan umum dan gagasan khusus pada cuplikan teks tersebut dapat
dijelaskan seperti berikut:
Gagasan Umum Gagasan Khusus

Kebiasaan masyarakat dalam 1. Secarik kertas dibuang oleh


membuang sampah sembarangan seorang pelajar, sebuah kantong
merupakan penyebab rusaknya plastik dilemparkan oleh seorang
jalan dan banjir. ibu sepulang dari pasar, dan
selembar bungkus rokok
dihempaskan seorang bapak,
kemudian berkolaborasi dengan
sampah-sampah dari ribuan
warga lainnya.
2. Sampah-sampah itu bergabung
dari berbagai tempat;
memacetkan saluran-saluran air;
meluap dan banjir.
3. Warga masyarakat mengeluh
setiap hari melalui media cetak
dan elektronik

3) Pada tahun anggaran sekarang nilai ekspor produk pertanian


menurun dibandingkan dengan tahun anggaran sebelumnya.
Penurunan harga beberapa komoditas ekspor terutama seperti kopi dan
karet merupakan penyebabnya, meskipun volume ekspornya sendiri
meningkat.
Gagasan umum: nilai ekspor produk pertanian menurun.

4) Sebagian besar sinetron Indonesia bertema pertengkaran atau


percintaan. Tidak ada yang khusus bertema remaja. Sinetron yang
paling saya sukai adalah "Si Doel Anak Sekolahan". Jalan ceritanya
mengena dengan kehidupan kita sehari-hari. Saya berharap setelah
menonton sinetron bertema remaja, saya dapat memecahkan masalah
sehari-hari. Misalnya: menjauhkan diri dari narkoba, rendahnya akhlak,
dan juga masalah-masalah keremajaan lain di sekolah.
Gagasan umum: Sebagian besar sinetron Indonesia bertema
pertengkaran atau percintaan.

5) Meskipun bukan termasuk minuman kesehatan, kopi memiliki efek


yang baik untuk gigi. Penelitian terbaru dari negeri Capuccino, Italia,
menguatkan fakta itu. Carlo Pruzzo, dari Universitas Ancona
menjelaskan, senyawa yang terkandung di dalam kopi menghentikan
bakteri yang menempel ke gigi sintetis. Senyawa tersebut juga efektif
membasmi bakteri yang bisa langsung merusak gigi.
Gagasan umum: kopi memiliki efek yang baik untuk kesehatan gigi.
6) Monpera atau Monumen Perjuangan Rakyat merupakan salah satu
bangunan kebanggaan warga Palembang. Monumen yang memajang
patung burung garuda di dinding depannya itu dibangun untuk
mengenang perjuangan rakyat Sumatra Selatan melawan penjajah pada
masa revolusi fisik yang dikenal dengan Pertempuran Lima Hari Lima
Malam. Di sinilah basis para pejuang menggalang kekuatan dalam
pertempuran melawan penjajah Belanda.
Gagasan umum: Menpora merupakan salah satu bangunan
kebanggaan warga Palembang.

7) Apabila kita masuk ke ruangan perpustakaan itu, kesan pertama


yang terasa adalah bersih, teratur, dan menyenangkan. Baik itu
pengaturan buku-buku maupun dekorasi ruangannya, semua tertata
rapi. Semuanya itu tentu merupakan salah satu alasan perpustakaan
tersebut menjadi juara pertama dan ditetapkan sebagai perpustakaan
teladan se-Banda Aceh pada tahun ini.
Gagasan umum: ruangan perpustakaan terasa bersih, teratur, dan
menyenangkan.

b. Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya


Berdasarkan letak gagasan umumnya, paragraf terbagi ke dalam beberapa
jenis, sebagai berikut.
a. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak di awal
paragraf. Gagasan umum atau gagasan utamanya dinyatakan dalam
kalimat pertama.
Contoh:
Industrialisasi di negara kita mendorong didirikannya berbagai macam
pabrik yang memproduksi beraneka barang dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pabrik-pabrik itu memberikan lapangan kerja
kepada ribuan tenaga kerja baik yang berasal dari masyarakat di sekitar
pabrik maupun di daerah lain. Dengan demikian, adanya berbagai pabrik
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, aneka
barang yang diproduksi oleh pabrik-pabrik tersebut telah meningkatkan
ekspor nonmigas serta menghasilkan devisa bagi negara.

Paragraf di atas memperlihatkan bahwa kalimat pertama merupakan kalimat


yang mengandung gagasan umum. Kalimat tersebut merupakan dasar atau
induk dari perumusan gagasan-gagasan yang ada di bawahnya. Dinyatakan
dalam paragraf tersebut bahwa pembangunan pabrik disebabkan
industrialisasi. Industrialisasi dapat memberikan lapangan kerja,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan ekspor
nonmigas serta menghasilkan devisa negara.

b. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir
paragraf atau pada kalimat penutup paragraf.
Contoh:
Gerakan pencinta alam dengan dasar "sadar lingkungan sehat" telah mulai
menggejala di kalangan remaja. Tidak sedikit perkumpulan pencinta
lingkungan yang anggotanya terdiri atas pelajar, baik itu pelajar SMP, SMA,
maupun para remaja dari lingkungan pesantren. Keberanian untuk
melakukan penelitian ilmiah semakin meluas, khususnya di tingkat SMA.
Fenomena semacam itu merupakan bukti bahwa remaja pada tahun-tahun
ini tidak selalu bernilai negatif.

Paragraf di atas dengan jelas mengungkapkan gagasan bahwa remaja tidak


selalu bernilai negatif. Gagasan tersebut terdapat dalam kalimat terakhir.
Kalimat-kalimat sebelumnya merupakan bukti yang menujukkan fenomena
positif kiprah remaja.

c. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak pada
kalimat pertama dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini terdapat dua
kalimat utama. Kalimat terakhir paragraf ini merupakan penegasan dari
pernyataan yang dikemukakan dalam kalimat pertama.
Contoh:
Saya berkeyakinan kalau Indonesia memfokuskan diri pada sektor
agrobisnis, tidak ada negara lain yang mampu menandingi kita. Memang,
masalah himpitan ekonomi yang sedang berlangsung, telah mengoreksi nilai
tukar kita. Dalam hal ini, Pemerintah tidak perlu memaksa rupiah menguat.
Akan tetapi, biarkan mekanisme pasar menemukan keseimbangannya.
Pemerintah harus menyesuaikan diri terhadap nilai tukar yang ada dengan
mendorong industri-industri yang mampu bertahan pada nilai tukar yang
ada, yakni sektor agrobisnis. Bagi sektor agrobisnis, semakin melemah
rupiah–asal stabil–, akan semakin baik. Apabila sektor ini sudah berjalan
dengan baik, tidak mustahil negara kita akan menjadi salah satu negara
yang ekonominya tertangguh di dunia.

Gagasan utama paragraf tersebut adalah agrobisnis merupakan sektor


terpenting bagi bangkitnya perekonomian Indonesia. Gagasan tersebut
dinyatakan dalam kalimat pertama. Setelah diselingi dengan kalimat-kalimat
penjelas, gagasan tersebut ditegaskan kembali dalam kalimat terakhir
dengan rumusan yang berbeda.

c. Penyimpulan Isi Teks Eksposisi


Simpulan adalah ikhtisar atau pendapat akhir berdasarkan uraian
sebelumnya yang bersifat umum.

Berikut langkah menyimpulkan isi teks eksposisi:


1. Membaca teks.
2. Menentukan gagasan umum pada masing-masing paragraf
3. Setelah menentukan gagasan/inti dari paragraf, susunlah kalimat
berdasarkan gagasan-gagasan umum tersebut menjadi sebuah
kesimpulan yang benar.
4. Menyampaikan simpulan isi teks secara lisan atau tertulis

Contoh kesimpulan dari teks berita Nasib Hutan Kita Semakin Suram yaitu:
Gagasan Utama:
1) Paragraf 1 :
Jika pemerintah tidak cepat bertindak, hutan Sumatera akan musnah.
2) Paragraf 2 :
Pengelolaan hutan tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
3) Paragraf 3 :
Keterpurukan sektor kehutanan bersumber dari sistem pengelolaan
yang didominasi pemerintah pusat dan mengesampingkan
masyarakat lokal.
4) Paragraf 4 :
Kerusakan hutan diperparah dengan lemahnya penegakan hukum.
5) Paragraf 5 :
Laju kerusakan hutan di Indonesia dipercepat berbagai faktor seperti
krisis ekonomi.
6) Paragraf 6 :
Eksploitasi sumber daya alam mengalami peningkatan.
7) Paragraf 7 :
Kondisi hutan Indonesia benar-benar sudah memprihatinkan.
8) Paragraf 8 :
Membakar hutan menambah masalah kerusakan hutan.
9) Paragraf 9 :
Pada Januari - Oktober, 45 persen dari keseluruhan titik kebakaran
berpusat di Provinsi Riau.
10)Paragraf 10 :
Di Pulau Sumatera, titik kebakaran terjadi di hutan rawa gambut,
alang-alang, dataran rendah, pemukiman, perkebunan, dan rawa.
11)Paragraf 11:
Pemerintah menambah masalah dengan rencana pembukaan
kawasan hutan lindung untuk areal pertambangan.

Anda mungkin juga menyukai