Anda di halaman 1dari 27

POPULASI & SAMPEL

Ricky Riyanto Iksan


I. PENGERTIAN POPULASI DAN
SAMPEL
1. POPULASI
populasi adalah keseluruhan dari unit
analisis yang karakteristiknya akan diduga.
Anggota (unit) populasi disebut elemen
populasi
2. SAMPEL
sampel adalah sebagian dari populasi yang
mana ciri-cirinya diselidiki atau diukur
II. PENARIKAN SAMPEL
 Agar sampel dapat mewakili populasi maka
sampel tersebut harus diambil secara acak
(random). Ada beberapa cara penarikan
sampel acak.
 Sampel acak = random (probability
sampling). Didalam penarikan sampel secara
acak maka semua unsur yang ada dipopulasi
akan mempunyai peluang yang sama untuk
terambil sebagai sampel untuk mewakili
populasinya.
Termasuk sampel acak adalah :
1. Acak sederhana (sampel random sampling =
SRS )
2. Sistematis (systematic Random Sampling)
3. Sampel strata( Stratified Random Sampling)
4. Klaster (Cluster Sampling)
5. Bertingkat / bertahap (Multistage Sampling)
Acak sederhana
 Cara ini dapat dilaksanakan apabila
populasi tidak begitu banyak variasinya
dan secara geografis tidak terlalu
menyebar disamping itu harus ada
daftar populasi, caranya adalah dengan
menggunakan undian, memakai tabel
bilangan random, dan memakai paket
komputer (kalau sudah punya kerangka
sampel)
sistematis
 Yang diambil secara acak adalah hanya unsur
pertama, selanjutnya diambil secara sistematik sesuai
langkah yang sudah ditetapkan
 Syarat penarikan sampel secara sistematis adalah
tersedianya kerangka sampling, populasinya
mempunyai pola beraturan seperti blok-blok rumah,
nomer urut pasien dan populasi sedikit homogen.
Contohnya dari 500 org jumlah pasien yang dirawat
akan dilakukan penelitian maka akan diambil 25 org,
cara pengambilan sampel adl 25/500 =1/20.misalnya
sudah ditarik nomer 10, untuk selanjutnya diambil
setiap jarak 20 satu sampel, maka akan diambil no
30,50,70, ….dst smp didptkan 25 org pasien.
Sampel strata
 Pada umumnya populasi sering heterogen, maka agar
semua sifat dapat terwakili maka populasi itu dibagi
didalam beberapa starta,misalnya pendidikan
(tinggi,sedang,kurang), ekonomi (kaya, sedang ,miskin)
 Didalam stratifikasi dan pengambilan sampel perlu
diperhatikan:
 * dlm strata populasi sehomogen mungkin
 * antar strata seheterogen mungkin
 * sampel diambil proposional menurut besarnya unit yang
ada di dalam masing-masing strata dan antar strata
 * di dalam masing-masing strata unit sampel diambil
secara acak
KLASTER
(CLUSTER SAMPLING)
Populasi dibagi dlm gugus/kelas dimana
diasumsikan didlm setiap kelas/gugus
sudah terdapat semua sifat/variasi yang
akan diteliti. Selanjutnya kelas yg akan
diacak & unit sampel akan diambil dari
kelas yg sudah tertarik.
 * Didlm kelas sehomogen mungkin
 * Antar kelas seheterogen mungkin
 * Disebut juga….area sampling
SAMPEL BERTINGKAT/BERTAHAP
(MULTISTAGE SAMPLING)
 Pengambilan sampel bertingkat kalau secara
geografis populasi sangat menyebar dan juga
meliputi area yg sangat luas.
 Misal: Meneliti puskesmas di Indonesia.
Indonesia tdd 33 provinsi.
 Tahap 1: diacak dulu dari 33 provinsi itu 5
provinsi.
 Tahap 2: masing-masing provinsi diacak lagi
kebupaten mana yg akan ditarik sbg sampel
 Tahap 3: diacak lagi puskesmas mana yg akan
menjadi sampel dari penelitian itu.
Sampel Tidak Acak
(Non probability Sampling)

1) Purposive sampling
2) Incidental sampling
3) Quota sampling
PURPOSIVE SAMPLING
 Sampel ditentukan oleh orang yang
telah mengenal betul populasi yang
akan diteliti (seorang ahli dibidang yang
akan diteliti). Dengan demikian sampel
tersebut mungkin representatif untuk
populasi yang sedang diteliti.
INSIDENTAL SAMPLING
 Sampel tersebut tidak terencana dan
penggambaran hasil dari pengumpulan
data tersebut bukan didasarkan suatu
metode yang baku.
 Misal: terjadinya suatu keadaan luar
biasa, data yang sudah terkumpul
disajikan secara deskriptif dan hasil
tersebut tidak dapat digeneralisir
QOUTA SAMPLING
 Sampel yang akan diambil ditentukan
oleh pengumpul data dan sebelumnya
dia telah menentukan jumlah yang akan
diambil. Kalau jumlah tersebut sudah
dicapai maka sipengumpul data
berhenti, dan selanjutnya hasil itu
dipresentasikan.
Lanjutan Quota Sampling…

 Misal: seorang wartawan mengumpulkan


data dengan mewawancarai sebanyak
2000 orang yang sdg lewat didepan
pertokoan. Setiap orang lewat akan
ditanya apakah orang itu setuju atau tidak
dgn dwifungsi ABRI. Wartawan tsb akan
berhenti setelah dia menanya 2000 orang
dan akan menulis hasil temuannya.
III. Besar sampel
 Besar sampel yang akan diambil didalam suatu penelitian, agar
dapat mewakili populasi atau sampel tersebut presentatif
sangat tergantung kepada :
1.Biaya yang tersedia, waktu serta tenaga yang akan
melaksanakan
2. Variasi yang ada didalam variabel serta banyaknya variabel yang
akan diamati.
3. presisi,ketepatan yang dikehendaki,makin besar sampel
kemungkinan akan lebih tepat menggambarkan populasinya.
4. Rencana analisis,kalau analisis hanya manual tidak mungkin
menganalisis data yang banyak sekali, berbeda dengan kalau
analisis memakai perangkat lunak komputer
Terima kasih

Selamat belajar
Ukuran pemusatan

by. Ricky Riyanto Iksan


Macam ukuran pemusatan
 1. mean (rata-rata hitung)
 2. median
 3. modus (mode)
Mean (rata-rata hitung)
 Nilai yang mewakili himpunan atau
sekelompok data yang didapat dengan
menjumlahkan semua data lalu
membagi dengan jumlah pengamatan
 x
 X = ----
 n
Contoh…
 Data dari berat badan 5 orang dewasa:
50 kg, 52 kg, 51 kg, 52 kg, 53 kg
 X =50+52+51+52+53
 ------------------------
 5
 = 51,6 kg
Sifat-sifat dari mean
 Merupakan wakil dari keseluruhan nilai
 Mean sangat dipengaruhi nilai ekstrim
kecil maupun ekstrim besar
 Nilai mean berasal dari semua nilai
pengamatan
median
 Nilai yang terletak yang ditengah pada observasi setelah data
disusun/diurutkan (arry) disebut juga nilai tengah.
 Median = n+1
 2
 Contoh : 50 kg,52 kg, 51 kg, 52 kg, 53 kg (belum diurut)
 50,51,52,52,53
 Median = 5+1
 2
 = 3 (posisi)
 Jadi median pada data diatas adalah 52 kg
Sifat median
 Nilai ini disebut juga nilai posisi
 Tidak terpengaruh oleh nilai ekstrim
 Letaknya selalu ditengah
 Jika jumlah observasi ganjil maka
median adalah titik data yang ditengah
 Jika jumlah observasi genap maka
median merupakan rata-rata dua titik
terdekat
modus
 Nilai yang paling banyak ditemui dalam
suatu pengamatan
 Contoh: 50 kg,51 kg,52 kg,52 kg,53 kg
 Modus pada data diatas adalah 52 kg.
karena pada pengamatan diatas ditemui
52 kg sebanyak 2 kali
Dalam sekelompok data dapat
ditemui
 Tidak ada nilai yang lebih banyak
diobservasi (no modus)
 Ditemui satu modus
 Ada dua modus
 Lebih dari 3 modus
Hubungan antara mean, median
dan modus
 Apabila distribusi frekuensi mempunyai kurva yang
simetris dgn satu puncak saja maka letak
mean,median dan modus adalah sama/berhimpit
 Apabila kurva menceng ke kanan, maka nilai mean
adalah yang paling besar baru diikuti median
kemudian modus
 Apabila kurva menceng kekiri, maka nilai mean
paling kecil diikuti median kemudian modus
 Apabila distribusi tidak terlalu menceng/normal,
maka terdapat hubungan
 Modus = mean – 3(mean-median)
Terima kasih

Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai