POPULASI DAN
2 SAMPEL
Tujuan Pembelajaran
1. Mampu memahami dan mengetahui pengertian dasar tentang
populasi dan pembagiannya.
2. Mampu memahami dan mampu mengetahui pengertian dasar
tentang sampel.
3. Mampu memahami teknik pengambilan sampel (teknik
Sampling).
4. Mampu menentukan ukuran sampel.
A. Pengertian Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subyek yang menjadi kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi Populasi bukan hanya
orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lainnya.
Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek
yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat
yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
B. Pembagian Populasi
Berdasarkan jenisnya, Populasi dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Populasi Terbatas adalah mempunyai sumber data yang
jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung
jumlahnya. Contoh : Jumlah penduduk kota Denpasar
24
2.500.000 jiwa; jumlah 100 mahasiswa yang mendapat
beasiswa Unggulan di Bali.
2. Populasi Tak Terbatas (Tak Berhingga), yaitu sumber
datanya tidak dapat ditentukan batas-batasannya sehingga
relative tidak dapat dinyatakan jumlahnya secara
kuantitatif. Contoh: penelitian logam mulia disuatu daerah
yang tak terbatas jumlahnya; meneliti berapa liter pasang
surut air laut pada bulan purnama dan lain sebagainya.
C. Pengertian Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi (sebagian/wakil populasi yang
diteliti).
25
dikhawatirkan adanya bahaya bias dari orang yang
mengumpulkan data (misalnya: faktor kelelahan dalam
pencatatan data);
3. Penelitian lebih efektif, jika penelitian bersifat destruktif
(merusak) yang menggunakan spesemen akan hemat dan
bisa dijangkau tanpa merusak semua bahan yang ada serta
bisa digunakan untuk menjaring populasi yang jumlahnya
banyak.
26
3. Representatif: sebuah sampel harus bisa mewakili populasi
yang akan diteliti. Sampel tidak representatif jika yang akan
diteliti tingkat ekonomi masyarakat Badung, tetapi sampel
yang diambil adalah masyarakat Denpasar.
27
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
starta yang ada dalam populasi.
3) Untuk populasi yang sangat besar, simple random
sampling kurang tepat dilaksanakan
Contoh : Pengambilan undian berhadiah.
b. Proportionate Stratified Random Sampling = Teknik
Pengambilan sampel bila populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak homogen (Heterogen) dan
berstrata secara proporsional.
1) Teknik ini biasanya dilakukan bila anggota
populasinya heterogen
2) Makin heterogen suatu populasi, makin besar pula
perbedaan sifat-sifat antara lapisan tersebut.
3) Teknik ini digunakan jika proporsi ukuran sub
populasi setiap strata relative seimbang atau relative
sama besar
Misalnya jumlah kursi anggota DPR dari Partai Besar
pemenang Pemilu tahun 2022
1) Partai A = 153 kursi
2) Partai B = 120 kursi
3) Partai C = 58 Kursi
4) Partai D = 51 kursi
5) Partai E = 41 Kursi
Jumlah sampel yang diambil harus sama porsinya
dengan jumlah kursi di DPR dari partai besar pemenang
PEMILU.
28
c. Disproportionate Stratified Random Sampling = Teknik
ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila
populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
Misalnya: pegawai dari PT tertentu mempunyai: 3 orang
lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 900 orang lulusan S1, 800
orang lulusan D4, 700 orang lulusan D3 maka 3 orang
lulusan S3 dan 4 orang lulusan S2 itu diambil semuanya
sebagai sampel karena kedua kelompok ini terlalu kecil
dibandingkan dengan kelompok lainnya.
29
disebut Kabupaten sampel, secara acak diambil
Kecamatan. Banyaknya kecamatan yang diambil dari
tiap Kabupaten sampel mungkin sama banyak mungkin
pula berbeda. Setelah didapat kecamatan sampel.
Kemudian dari tiap kecamatan sampel secara acak
diambil Desa, untuk mendapatkan Kelurahan/Desa
sampel selanjutnya dari tiap desa sampel secara acak
pula diambil RW sampel.Akhirnya dari tiap RW sampel
secara acak diambil RT sampel. Keluarga-keluarga yang
ada di dalam RT sampel inilah, setelah semuanya
digabungkan yang menjadi anggota sampel Cluster,
yaitu kepada anak-anak yang akan menerima imunisasi
Vitamin A, dengan demikian hasilnya akan
mencerminkan pelaksanaan imunisasi Vitamin A seluruh
Indonesia
30
kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari
bilangan lima. Untuk itu maka yang diambil sebagai
sampel adalah nomor 1,5,10,15,20 dan seterusnya sampai
100.
31
e. Snowball Sampling = Teknik penentuan sampel yang
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat
bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi
besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih
satu atau dua orang, kemudian dua orang ini disuruh
memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel.
Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin
banyak.
32
Contoh : Diketahui Populasi berdistribusi normal berjumlah
82.050 responden dengan menggunakan rumus Slovin
tentukan jumlah sampel yang dapat diambil jika tingkat
presisi yang digunakan 5 % !
Jawab :
𝑵 𝟖𝟐𝟎𝟓𝟎
𝒏= 𝟐
= = 𝟑𝟗𝟖, 𝟎𝟓𝟗 ≈ 𝟑𝟗𝟖
𝟏 + 𝑵𝒆 𝟏 + 𝟖𝟐𝟎𝟓𝟎(𝟎, 𝟎𝟓)𝟐
Jadi jumlah sampel yang diambil adalah 398 responden.
𝝀𝟐 . 𝑵. 𝑷. 𝑸
𝑺=
𝒅𝟐 (𝑵 − 𝟏)𝟐 + 𝝀𝟐 . 𝑷. 𝑸
33
Tabel 2.1 Tabel Isaac dan Michael
34
sampelnya tak berhingga (∞), maka jumlah anggota
sampelnya untuk kesalahan 1%=664; 5%=349; dan 10%=272.
Untuk jumlah populasi 10 jumlah anggota sampel
sebenarnya hanya 9,56, tetapi dibulatkan,sehingga menjadi
10.
dimana :
ni : Jumlah sampel menurut stratum
n : Jumlah jampel seluruhnya
Ni : Jumlah Populasi menurut stratum
N : Jumlah Populasi seluruhnya
35
1500
d. Camat = 82.050 × 398 = 7,27 ≈ 7 orang
5000
e. Lurah =82.050 × 398 = 24,25 ≈ 24 orang
25.000
f. RW = 82.050 × 398 = 121,27 ≈ 121 orang
50000
g. RT= × 398 = 242,54 ≈ 242 orang
82.050
F. Soal Latihan
1. Diketahui Populasi berdistribusi normal berjumlah 1.500.000
responden dengan menggunakan rumus Slovin tentukan
jumlah sampel yang dapat diambil jika tingkat presisi yang
digunakan 5 % !
2. Diketahui Populasi berdistribusi normal berjumlah 1
MIlyard responden dengan menggunakan rumus Slovin
tentukan jumlah sampel yang dapat diambil jika tingkat
presisi yang digunakan 10 % !
36