Anda di halaman 1dari 60

LANGKAH-LANGKAH

MENULIS ARTIKEL ILMIAH

dipadukan oleh :
LAMBANG SUBAGIYO

Bahan Ajar
PENYUSUNAN PUBLIKASI DAN KARYA
INOVASI ILMIAH BAGI MAHASISWA
Bentuk Kegiatan Pengembangan Profesi
• PENELITIAN  Pengkajian terhadap suatu
permasalahan pembelajaran/pendidikan dengan
menggunakan metode ilmiah.
• PENGEMBANGAN  Perancangan atau
penemuan/pembuatan model untuk meme- cahkan
masalah pembelajaran/ pendidikan dengan
menggunakan model berfikir ilmiah.
• PENILAIAN  Pengkajian terhadap suatu
hasil/kegiatan pembelajaran/pendidikan utk
perbaikan kebijakan/program dengan meng-gunakan
model berfikir ilmiah.
2
PENYUSUNAN
KARYA TULIS ILMIAH

• ARTIKEL/TULISAN ILMIAH POPULER

• TULISAN ILMIAH UNTUK JURNAL

• DIKTAT/MODUL/BUKU

• LAPORAN PENELITIAN
3
• Pengembangan keprofesian
berkelanjutan adalah kegiatan
pengembangan kompetensi Guru
yang dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan, bertahap, berkelanjutan
dan dapat meningkatkan
profesional Guru.
NO. ANGKA KREDIT JABATAN GURU
1 UNSUR UTAMA (minimal > 90%)
  A Pendidikan
    1. Mengikuti pendidikan dan memperoleh gelar / ijazah /
akta
    2. Mengikuti pelatihan prajabatan
  B Pembelajaran/bimbingan & tugas tertentu
    1. Melaksanakan proses pembelajaran
  2. Melaksanakan proses bimbingan
  3. Melaksanakan tugas laian yang relevan dengan fungsi
sekolah / madrasah
  C Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
  1. Melaksanakan pengembangan diri
    2. Melaksanakan publikasi ilmiah
    3. Melaksanakan karya inovatif
2 UNSUR PENUNJANG (maksimal < 10%)
    1. Memperoleh gelar / ijazah yang tidak sesuai dengan
bidang yang diampunya
    2. Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru
LANGKAH-LANGKAH
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
MANFAAT MENULIS ARTIKEL
 memperoleh pengakuan profesional dari
kalangan profesinya
 memperdalam penguasaan bidang ilmu
 memperlancar peningkatan karir
akademik atau jabatan fungsionalnya
 berpartisipasi dalam penyebaran dan
pengembangan ilmu.

Jenis artikel jurnal ilmiah


 artikel hasil penelitian
 artikel non-penelitian (ulasan/teori)
JENIS ARTIKEL
 Hasil Penelitian
(artikel penelitian)

 Hasil Pemikiran
(artikel no-penelitian)
ARTIKEL HASIL PENELITIAN
1. Judul
2. Identitas penulis
3. Abstrak dan kata kunci
4. Pendahuluan (umumnya tanpa bab)
5. Metode Penelitian
6. Hasil dan Pembahasan
7. Simpulan dan Saran
8. Daftar Rujukan
11/03/22
ARTIKEL KAJIAN PUSTAKA
1. Judul
2. Identitas Penulis
3. Abstrak & Kata Kunci
4. Pendahuluan
5. Pembahasan
6. Penutup/Simpulan
7. Daftar Rujukan
11/03/22
Format khusus
 Format khas artikel tertentu
(penelitian/konseptual)
 Format selingkung (berlaku utk
jurnal tertentu)
Judul
 informatif
 lengkap
 tidak terlalu panjang atau terlalu pendek (5-15 kata)
 memuat variabel-variabel yang diteliti

Nama Penulis
 Tanpa disertai gelar akademik
 Nama lembaga ditulis di catatan kaki di halaman
pertama
 Disertai alamat untuk korespondensi
 Jika lebih dari dua peneliti, nama peneliti utama;
yang lain ditulis di catatan kaki.
Abstrak dan Kata Kunci
 Ringkas dan padat tentang ide-ide yang
paling penting
 Memuat:
 masalah dan/atau tujuan penelitian
 metodologi/ prosedur penelitian
 ringkasan hasil penelitian
 Ditulis dalam bahasa Inggris
 Kata kunci memuat kata-kata pokok
 Jumlah kata kunci sekitar 3-5 (kurang lebih
200 kata)
 Abstrak tidak mencantumkan tabel, ilustrasi,
rujukan, dan singkatan yang tidak dijelaskan
 Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi
ABSTRAK
• Biasanya sekitar 200 kata dan hanya satu paragraf
• abstrak, informasi yang dimuat hendaknya cukup
informatif, mencerminkan apa yang dibahas secara
lengkap dalam tulisan
• Hal yang perlu dimuat: pendapat baru, pendekatan
atau metode yang diterapkan, hasil-hasil penting,
simpulan
• Abstrak tidak mencantumkan tabel, ilustrasi, rujukan,
dan singkatan yang tidak dijelaskan
STRATEGI PERCAKAPAN INSTRUKSIONAL DALAM
PEMBELAJARAN SMP DI SAMARINDA
 
Yusak Hudiyono*
 
Abstract: This research intends to describe the strategy of
instructional conversation. This research uses qualitative method by
applying conversation analysis and communication ethnography. This
research is conducted in the second grade of SMP Samarinda, while
the data for research takes the form of records of utterances and field
notes obtained from the communication events in learning activities.
The instructional conversation uses several strategies which can be
divide into three parts, that is opening strategy, which includes
emotional rapprochement strategy by greeting and asking the
students how they are doing, material exposition using direct
technique, apperception strategy using questioning technique and
illustration, and class conditioning technique by asking students to
prepare themselves to follow the instruction, …………..

Keyword: instructional strategy, directive strategy, cooperative


strategy
Pendahuluan
 Biasanya tidak diberi judul
 Memuat:
 Latar belakang atau rasional penelitian :
Memberikan argumen tentang substansi artikel
sesuai dengan topik dan masalahnya
 Landasan teori (kajian pustaka)
 Wawasan rencana pemecahan masalah
 rumusan tujuan penelitian
Hal-Hal Khusus
1. Anak bab “pendahuluan” biasanya tidak ditulis
2. Berisi penegasan permasalahan; disajikan secara
induktif
3. Kajian pustaka dalam artikel tidak disajikan dalam bab
khusus, tetapi menyatu dengan bagian pendahuluan
4. Penegasan permasalahan dan fokus penelitian
Metode
 Secara ringkas dalam bentuk
aliena/paragraf memuat

 Desain penelitian
 Populasi & Sampel/Sumber data
 Bagaimana data dikumpulkan
 Bagaimana data dianalisis
Hasil
 bagian utama artikel ilmiah
 hasil bersih tanpa proses analisis data
 hasil pengujian hipotesis
 Dapat disajikan dengan tabel atau
grafik untuk memperjelas penyajian
hasil secara verbal
METODE PENELITIAN
Penelitian percakapan instruksional ini dilakukan pada latar peristiwa
percakapan alami yang berlangsung di kelas pada saat pembelajaran.
Oleh karena itu, seluruh aktivitas yang terkait dengan kegiatan
pembelajaran menjadi sumber informasi dalam penelitian ini.
Subjek penelitian ini adalah ………… dan guru yang mengajar ………
Jumlah siswa dalam satu kelas sebanyak 38-40. Data penelitian ini
berupa ujaran ………………… Hasil rekaman percakapan tersebut
kemudian ditranskripsikan………... Data catatan lapangan dibagi
dalam dua jenis, yakni data catatan lapangan deskriptif dan reflektif.
Data catatan deskriptif di lapangan mencakup gambaran peristiwa
yang terjadi selama percakapan, termasuk situasi kelas, kejadian-
kejadian di kelas, proses mekanisme pengambilan giliran, dan perilaku
guru dan siswa ketika percakapan berlangsung (ekspresi guru dan
siswa pada saat berbicara, jeda, tertawa, dan bunyi lainnya yang
mendukung percakapan). Data catatan refleksi berupa tafsiran,
analogi, dan prediksi terhadap ujaran yang terjadi dalam
pembelajaran.
Pembahasan
 bagian terpenting dari keseluruhan isi
artikel ilmiah
 tujuan pembahasan adalah:
 menjawab masalah penelitian atau
menunjukkan bagaimana tujuan
penelitian itu dicapai
 menafsirkan hasil-hasil penelitian
 mengintegrasikan hasil-hasil
penelitian ke dalam kumpulan
pengetahuan yang telah mapan
 menyusun teori baru atau
memodifikasi teori yang ada.
PEMBAHASAN
• Dalam bagian discussion yang perlu dibahas adalah
apakah hasil yang didapat sesuai dengan hipotesis
atau tidak
• Pengutipan literatur dalam discussion jangan terlalu
panjang, Sarikan dan tulis hasil penelitian orang lain
dalam bahasa sendiri.
• Gunakan kerangka pemikiran yang sistematis
sehingga pembahasan akan berakhir ke suatu titik
yang akan mendukung simpulan anda
• Implikasi penelitian (teoretis dan aplikasi) perlu
ditekankan dalam pembahasan
ILUSTRASI
• Gambar (grafik garis, histogram, bar chart, diagram lingkar,
bagan, potret, peta, denah, sketsa, spektrum senyawa) dan
tabel
• Kalau perlu diperkecil, misalnya spektrum dan
kromatogram senyawa
• Fungsi:
– makna lebih luas daripada ungkapan dengan kalimat
– informasi lebih terperinci tetapi tidak memakan tempat
– dapat dilihat secara terpadu
– lebih menarik dan mudah difahami
– sarana untuk membangun argumen dalam bagian
Pembahasan
PENULISAN TABLE
• Tabel selalu disiapkan dalam halaman terpisah dari
teks
• Setiap tabel diberi nomor urut angka arab, dan
diketik pada halaman terpisah
• Ikuti format penulisan tabel
• Umumnya garis horisontal sepanjang halaman yang
diperbolehkan hanya tiga
• Umumnya garis vertikal tidak diperkenankan
PENULISAN TABEL
• Judul tabel biasanya ditempatkan di atas tabel
• Perhatikan format penulisan judul tabel
• Angka-angka dalam tabel diformat menurut
titik desimal
• Tabel harus bisa berdiri sendiri tanpa harus
membaca teks
Contoh : Tabel.1 Profil beban yang disuplai oleh PV-HPS

Waktu Uji Jenis Pemakaian Satuan Lama Daya Total Kebutuhan


Pemakaian Energi
(W)
(Jam/hari) (Wh/hari)
17.00 – 18.00 Lampu 11 Watt 1 1 11 11
18.00 – 21.00 o Lampu 11 4 3 44 132
Watt 1 3 60 180
o TV 14’’ 1 3 55 165
o Kipas Angin 1 2 50 100
o Radio
21.00 – 6.00 o Lampu 11 W 1 9 11 99
o Kipas Angin 1 1 55 5
Total 286 742

Tabel.3 Kapasitas baterai pada aplikasi PV-HPS

Energi beban Kapasitas baterai


(Wh) (Ah)

300 - 450 150 Ah


900 250 Ah
1200 300 Ah
FIGURE LEGENDS
• JUDUL GAMBAR DILAMPIRKAN SETELAH
TABEL
• TULISKAN JUDUL MASING-MASING GAMBAR
DALAM HALAMAN TERPISAH DARI
GAMBARNYA
FIGURE
• Figure digunakan untuk menyajikan data yang
banyak sehingga menjadi tidak cocok jika
ditabulasikan
• Setiap gambar dicetak pada halaman terpisah
• Berikan identifikasi nomor gambar dan penulis di
bagian belakang gambar
• Tunjukkan mana bagian atas dan bawah
• Keterangan simbol-simbol yang digunakan dalam
gambar sebaiknya dijelaskan dalam judul
FIGURE

Gambar 7. Variasi eksergi SPS, eksergi radiasi matahari dan


improvement potential SPS dalam tiap jam pengamatan
A. Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Berdasarkan analisis data aktivitas siswa selama mengikuti
kegiatan belajar mengajar (KBM) menunjukkan bahwa tingkat
reliabilitaas rata-rata yang diperoleh 94,2 %, aktivitas siswa
selama pembelajaran yang paling dominan adalah dipergunakan
untuk mendengarkan penjelasan guru (22.02 %) dan
mengerjakan sesuai petunjuk LKS (20.83 %). Persentase
aktivitas siswa bekerja dalam kelompok kecil karena pengamatan
mulai dilakukan pada awal pembelajaran. Sedangkan aktivitas
lain adalah bekerja menggunakan alat (15.12 %), melakukan
percobaan (11.25 %), menulis materi penting (9.15 %), membaca
petunujuk LKS (7.04) %, merangkum materi pelajaran (7.94) %,
bertanya jika kesulitan (5.65 %), perilaku yang tidak relevan
dengan RP (1 %) . Berdasarkan data tersebut dapat diungkapkan
bahwa proporsi aktivitas siswa telah nampak seimbang. Jenis
aktivitas yang semestinya mendapat proporsi tinggi telah
terpenuhi sebagai aktivitas pembelajaran yang bermutu dalam
pembelajaran fisika.
HASIL DAN PEMBAHASAN :
Pendekatan kuantitatif
1. Hubungan antar fenomena, kondisi, obyek, atau variabel bersifat
kausalitas (sebab-akibat atau korelasional). Hubungan
kausalitas ini harus dikemukakan secara jelas, obyektif, konkrit,
reliable, dan testable dengan menggunakan alat-alat
pengukuran numerik, matematis atau statistik.
2. Hasil-hasil pembahasan dan analisis dipaparkan dengan lebih
mementingkan penggunaan penghitungan dan pengukuran
matematis yang disajikan dalam bentuk tabel-tabel, diagram,
gambar/foto, serta bentuk-bentuk ilustrasi lainnya.
3. Analisis dan pembahasan harus dapat menghasilkan suatu
temuan (seharusnya temuan baru) yang dapat digunakan untuk
melakukan generalisasi yang obyektif dengan kadar
kepercayaan yang tinggi dan mampu melakukan prediksi yang
akurat.

29
Pendekatan kualitatif
1) Hubungan relasional antarfenomena dan antarkondisi harus
dikemukakan secara jelas. Tidak jarang fenomena dan kondisi yang
muncul di lapangan sangat beragam dan di luar dugaan.
2) Setiap fenemona (misal : sosial-budaya) harus dibahas dan dianalisis
dengan sangat rinci dan komprehensif.
3) Ungkapkan dengan jelas hubungan relasional antara kondisi yang
satu dengan yang lainnya sehingga fenomena-fenomena tersebut
dapat dipahami secara proporsional dan kontekstual.
4) Deskripsi pembahasan dan analisis dilakukan sangat rinci, mendalam
(thick description) dan bersifat naratif-interpretatif, agar makna-makna
simbolik yang terkandung dalam setiap fenomena dapat diungkap
dan dipahami sesuai dengan konteksnya.

30
Kesimpulan dan Implikasi/Saran
 memuat jawaban atas pertanyaan penelitian
dalam bentuk substantif
 dalam bentuk esai, atau dalam bentuk
numerikal
 Memuat implikasi temuan penelitian dan/atau
saran-saran yang mengacu kepada tindakan
praktis, atau pengembangan teoretis, dan
penelitian lanjutan.
Daftar Rujukan
 harus lengkap sesuai dengan rujukan dalam teks
 tatacara penulisan daftar rujukan mengikuti gaya
selingkung yang berlaku di jurnal yang
bersangkutan.
ARTIKEL
NON PENELITIAN
ARTIKEL NON-PENELITIAN

 Mencakup semua jenis artikel ilmiah yang


bukan merupakan laporan hasil penelitian:
 menelaah suatu teori
 mengembangkan suatu model
 mendeskripsikan fakta atau fenomena
tertentu
 menilai suatu produk/publikasi

*) cara penyajiannya di dalam jurnal


sangat bervariasi.
ARTIKEL NON-PENELITIAN dapat juga
dikategorikan menjadi dua jenis:

(1) ARTIKEL ULASAN


(2) ARTIKEL TEORITIS

(1) ARTIKEL ULASAN


Artikel yang mengevaluasi secara kritis suatu
tulisan yang telah diterbitkan dengan cara
mengkaji kemajuan penelitian mutakhir untuk
memberikan penjelasan tentang permasalahan
yang dikemukakan dalam tulisan tersebut
(2) ARTIKEL TEORITIS
 Mengajukan suatu teori berdasarkan hasil-hasil
penelitian sebelumnya
 Memperluas dan memperhalus definisi konstruk-
konstruk dalam teori berdasarkan telaah tentang
perkembangan teori tersebut
 Penulis dapat mengajukan suatu teori baru atau
menganalisis teori yang ada dengan menyebutkan
kelemahan dan keunggulan teori tersebut
dibandingkan dengan teori lainnya
 Penulis artikel teoritis juga dapat mengkaji
konsistensi teori tersebut secara internal dan
eksternal. Yakni, apakah teori tsb secara internal ada
kontradiksi atau apakah teori tersebut berkontradiksi
dengan hasil-hasil penelitian yang ada
Abstrak Artikel Non Penelitian
(Penelitian Kajian Pustaka)

1. Uraian pendek tujuan penulisan


2. Ringkasan isi pembahasan/penutup
3. Bahasa bersifat persuasif/provokatif

11/03/22
PENDAHULUAN
 Dipaparkan secara singkat, rinci, logis, sistematis,
padat, dan komprehensif (namun tidak bertele-tele),
dengan menggunakan bahasa Indonesia (asing) yang
sesuai dengan “aturan main” yang berlaku di dunia
akademik.
 Memberikan pengantar tentang substansi artikel sesuai
dengan topik dan masalahnya, baik secara teoretis
maupun empiris yang melatar-belakangi kegiatan
penulisan artikel.
 Memuat secara eksplisit dengan singkat dan jelas
tentang arah, maksud, tujuan serta kegunaan artikel
sehingga tidak menimbulkan kerancuan pengertian,
pemahaman dan penafsiran makna bagi pembacanya.
 Penyajiannya harus runut secara kronologis.
Kaitan logika antara alinea pertama dengan
berikutnya harus jelas
 Memaparkan secara singkat dan jelas
kerangka berpikir berdasarkan konsep-konsep
teoretis yang digunakan untuk membahas,
menganalisis informasi (teoritik).
 Semua uraian dalam pendahuluan harus
menjadi acuan utama untuk bab-bab
selanjutnya, agar konsistensi dan keutuhan
tulisan artikel ilmiah dapat terjaga dengan baik.
PEMBAHASAN DAN ANALISIS

 Analisis dan pembahasan memaparkan kajian


yang dapat digunakan untuk melakukan
generalisasi yang obyektif dengan kadar
kepercayaan yang tinggi dan memberi prediksi
yang akurat berdasarkan kajian teoritik.
 Meskipun pembahasan dan analisis telah
dilakukan dengan menghasilkan temuan dan
pemikiran (baru) dengan tingkat akurasi dan
kepercayaan yang tinggi, namun penting untuk
membaca dan merenung ulang pembahasan
dan analisis yang telah dibuat.
39
 hasil pembahasan dan analisis berdasarkan
ketajaman penafsiran penulis.

 Subyektivitas penulis sangat dihargai, karena


kualitas tulisan bergantung juga pada tingkat
kualitas pemahaman dan pengkajian teoritik
penulis.
Kesimpulan dan Implikasi/Saran
 memuat intisari hasil pemikiran penulis
 Ditulis dalam bentuk esai, atau dalam bentuk
numerikal
 Memuat implikasi dari hasil kajian dan/atau
saran-saran yang mengacu kepada tindakan
praktis, atau pengembangan teoretis, dan
penelitian lanjutan.
Daftar Rujukan
 harus lengkap sesuai dengan rujukan dalam teks
 tatacara penulisan daftar rujukan mengikuti gaya
selingkung yang berlaku di jurnal yang
bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Diutamakan 10 tahun terakhir
2. Diutamakan sumber dari jurnal, makalah
ilmiah.
3. Hanya yang dikutip dalam teks yang
dicantumkan
4. Pengetikan harus konsisten mengikuti
aturan penulisan rujukan

11/03/22
REFERENCE LIST
Daftar rujukan :
 Harus lengkap sesuai dengan rujukan dalam
teks
 Tatacara penulisan daftar rujukan mengikuti
gaya selingkung yang berlaku di jurnal yang
bersangkutan.
 Penyusunan daftar pustaka terdiri atas dua
jenis
– Penomoran
– Alfabetis
PENGEMBANGAN PARAGRAF
HAKIKAT
 Satuan bentuk pengungkap satu gagasan dasar
 Satuan bentuk pengungkap struktural
 Berisi satuan pikiran dalam sejumlah kalimat
 Berisi satuan gagasan dari gagasan yang lebih besar
 Berupa satuan teks terkecil yang berisi satu gagasan
dasar
PERSYARATAN
 Utuh  satu gagasan dasar
 Padu  keberkaitan antarkomponen,
antarkalimat
 Terkembang  ada gagasan dasar dan gagasan
pengembang
KOMPONEN
 Gagasan dasar  Kalimat topik
 Gagasan pengembang  Kalimat pengembang
UNSUR PARAGRAF
Umum
1. Pembuka: kalimat topik dan ide pengendali
2. Isi: kalimat pengembang
3. Penutup: kalimat penyimpul
Khusus
1. Kalimat topik dan ide pengendali: pernyataan
yang menjelaskan dan membatasi apa yang
akan diuraikan dalam seluruh isi paragraf
2. Kalimat penjelas: menguraikan secara
langsung isi kalimat topik dan ide pengendali
3. Kalimat penyimpul: penegasan kembali atau
ringkasan dari kalimat topik dan kalimat
penjelas
Khusus
4. Unity/kepaduan: seluruh isi paragraf
hanya membahas satu topik
5. Koherensi/runtut: antar kalimat saling
terkait, tidak ada ide yang loncat,
menggunakan kata transisi yang cocok,
misal, karena itu, seterusnya …. .
GAGASAN PENGEMBANG
 Fakta Rincian
 Contoh Data statistik
 Definisi Analog
 Ilustrasi Perbandingan
 Eksplanasi Urutan kausalitas
 Kualifikasi Urutan peristiwa

STRUKTUR
 Induktif: Gagasan dasar Gagasan pengembang
 Deduktif: Gagasan pengembang  Gagasan dasar
 Kombinasi: Gagasan dasar  Gagasan pengembang
 Gagasan dasar
Contoh-contoh
 Masa depan sepak bola Indonesia sangat memprihatinkan.
Kualitas bermain para pemain baik yang senior maupun yang yunior
rendah. Kedisiplinan bermain juga rendah. Sportivitas tidak lagi dapat
ditegakkan di lapangan. Pemain suka melanggar aturan permainan
dan tidak mau menerima sanksi pelanggaran. Wasit tidak lagi
berfungsi mengamankan dan mengatur permainan dan pemain, tetapi
malahan sering mengacau permainan dan pemain.

Semangat serta kesungguhan hati guru sekolah dasar dalam


mengajar dirasakan makin pudar karena kesejahteraan mereka
terabaikan. Imbalan yang mereka terima rendah. Gaji mereka sering
terlambat dan sering ada potongan-potongan untuk berbagai
keperluan yang tidak dapat mereka pahami.
 Siswa yang rajin belajar masih dapat ditemukan di mana-
mana: di kota, di pinggiran kota, dan di desa. Siswa yang
berprestasi cukup banyak dan dapat ditemukan di mana-
mana juga. Tidak sedikit di antara mereka yang peduli
dengan keadaan lingkungan. Tampaknya, masa depan
generasi penerus masih dapat diharapkan.
 Belajar pada hakikatnya berlangsung sepanjang hayat.
Sejak bayi anak sudah belajar. Sebelum bersekolah, anak-
anak sudah belajar di dalam keluarga dan lingkungan
sekitarnya. Pada usia 6—12 tahun anak bersekolah di
sekolah dasar. Demikian seterusnya. Setelah menyelesaikan
sekolah, dia masih terus belajar, setidak-tidaknya belajar
memecahkan masalah yang dihadapi setiap saat. Pendek
kata, belajar itu tidak mengenal batas umur.
Contoh-contoh
 Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia
buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan
pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari
tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.
Kegiatan manusia mengubah lingkungan dilakukan karena
adanya kebutuhan hidup. Kebutuhan ini akan menjadi semakin
meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk.
Upaya pemenuhan kebutuhan manusia dipengaruhi oleh
perkembangan budaya. Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
hasil perkembangan budaya digunakan untuk mengembangkan
berbagai industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Segi Pengembangan
Internal
Pengembangan gagasan dasar ke dalam (sejumlah)
gagasan pengembang
Produk teks: paragraf yang berisi kalimat topik
dan (sejumlah) kalimat pengembang
Tahapan : (1) penentuan gagasan dasar
(2) penentuan gagasan pengembang
(3) penentuan strategi
pengungkapan:
induktif, deduktif, kombinasi
(4) penulisan teks paragraf.
Eksternal
Pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan dengan
paragraf yang lain
Dua alternatif status hubungan
Setara: tidak ada paragraf atasan dan bawahan
Bertingkat: ada paragraf atasan dan bawahan
Aspek Bahasa
1. Grammar: subjek-predikat, susunan kata,
penggunaan kata ganti, istilah asing,
bentuk jamak
2. Kosa kata atau diksi: pilihan kata yang
disusun secara alamiah
3. Mekanik: penggunaan tanda baca, huruf
kapital, pengetikan, simbol matematis, tata
cara penulisan paragraf
ASPEK RETORIKA
Retorika/Mode: cara menyampaikan ide
1. Narasi (pembaca dpt membayangkan)
2. Deskripsi (pembaca dapat merasakan)
3. Eksposisi (paparan yang didukung data)
4. Argumentasi (pernyataan yang dapat
mempengaruhi orang/tidak)
Eksposisi
1. Menjelaskan, konfirmasi, atau
menyampaikan sesuatu
2. Diksi objektif menggunakan fakta dan data
empiris
3. Menunjukkan hubungan atau analisis
beberapa kejadian
4. Urutan penyajian disadarkan pada unsur
logis dan alasan
Argumentasi
1. Untuk keyakinkan atau mempertahankan sesuatu
2. Dikembangkan berdasarkan isu atau posisi
sesuatu…
3. Memerlukan data dan fakta untuk mendukung
logika dan alasan
4. Urutan penyajian disusun berdasarkan kekuatan
dan akurasi alasan
5. Diksi harus mampu mempengaruhi atau
memprovokasi
PENULISAN DRAF

TAHAPAN AKTIVITAS
 Penataan butir-butir gagasan secara
hirarkis dan sistematis
 Penyusunan draf paparan ekspositori
(1) Membaca semua kartu catatan
(2) Mempertimbangkan semua materi
yang sudah dipersiapkan
(3) Mempersiapkan kerangka tulisan
(4) Menuliskan draf kasar tulisan.
PENGUNGKAPAN VERBAL DAN VISUAL

 Pengungkapan verbal
Bentuk : kata, frasa, kalimat, untaian kalimat, dan alinea

 Pengungkapan visual
Bentuk : tabel, gambar, diagram
Fungsi : suplemen pengungkapan verbal (dirujuk dalam
teks)

5. FINALISASI : REVISI
Berdasarkan hasil pemeriksaan ulang
Berdasarkan masukan teman sejawat
PENYUNTINGAN
Oleh penulis
Oleh pihak lain
TERIMAKASIH – SELAMAT MENULIS

Anda mungkin juga menyukai