Anda di halaman 1dari 1

Rakyat Sultra

Senin, 31 Oktober 2022 KERJA SAMA KANTOR BAHASA PROVINSI SULAWESI TENGGARA DAN HARIAN RAKYAT SULTRA
Bahasa, Sastra, dan Budaya 5
PUISI ARTIKEL
- Abdul Wachid B.S. - Nahwu: Kaidah Bahasa Arab
Angin Dhuha yang Indah
angin dhuha terbawa harum nafasmu Terakhir, ilmu al-Nahwu atau dalam jar, dan jazam. Keempat istilah tersebut sintaksis yang lebih besar, yaitu frasa.
angin dhuha mengalirkan air bening ke linguistik Arab dikenal dengan nama merupakan pondasi dari i’rab. Tidak Dalam bahasa Arab, kata didefinisikan
usapan tangan kekasih, bulu-bulu hidung sintaksis, yaitu ilmu yang membahas akan ada i’rab tanpa keempat elemen sebagai kata yang mufrod (berdiri
gunung jenis-jenis kata atau fungsinya dan tersebut. Masing-masing memiliki sendiri) dengan kata yang lainnya untuk
menghirup kesegaran, ciuman embun kepada hubungan satu kata dengan kata yang peran dalam putaran disiplin ilmu membentuk sebuah kalimat. Kalimat
daun lainnya yang membentuk kalimat. nahwu, khususnya terkait fungsi kata dalam bahasa Arab dibagi menjadi tiga
sehingga wajah matahari sumringah Oleh : Ada ungkapan terkenal di dunia dan perubahan harakat di akhir kata. jenis, yaitu isim (kata benda), fi’il (kata
dari siku-siku ke ujung jemari lentik Indah Nasir kaidah bahasa Arab yang berbunyi: Secara umum, kita dapat mengenali kerja), dan huruf.
membenarkan letak mahkota rambut kekasih “Sesungguhnya ilmu sharaf laksana keempat elemen tersebut dengan Tataran sintaksis berikutnya adalah
Staf Kantor Bahasa
yang Provinsi Sulawesi Tenggara ibunya ilmu dan ilmu nahwu laksana melihat tanda di akhir kata. Rafa’ dapat frasa. Istilah frasa dalam linguistik
jatuh ke telinga: hati pun tergetar bapaknya ilmu”. Hal ini kemudian dikenali dengan harakat dhammah ( ُ ),

B
Arab disebut tarkib atau murakkab.
tergambar pada realitas masyarakat, nashab dengan harakat fathah ( َ ), jar Kemudian komponen yang lebih besar
aku tidak akan manja tidur di pangkuanmu ahasa merupakan salah terutama masyarakat Indonesia, dengan harakat kasrah ( ِ ), dan jazam dari frasa adalah klausa. Struktur klausa
aku hanya akan merunduk satu produk kebudayaan yang menjadikan nahwu dan juga dengan harakat sukun ( ْ ). Namun, di dalam bahasa Arab disebut jumlah
dan selalu kutundukkan kepalaku masyarakat yang salah satu sharaf sebagai tujuan pertama ketika tanda-tanda tersebut bukanlah aturan yang terdiri atas dua bagian, jumlah
memberi tabik kepadamu, kekasihku, tatkala fungsinya adalah sebagai alat mempelajari bahasa Arab. Tidaklah yang paten. Keempat harakat tersebut ismiyah (klausa nomina) dan jumlah
angin dhuha lewat tak kuasa menolak komunikasi antar sesama manusia. mengherankan sebenarnya, sebab hanya berperan sebagai penanda awal fi”liyah (klausa verba). Setelah klausa,
keharumanmu Tidak hanya sebatas menjadi sarana salah satu faktor dalam mempelajari untuk pemula dalam ilmu nahwu, satuan sintaksis yang tersusun dari
kehadiranmu senantiasa tidak terduga bertukar informasi secara lisan, bahasa suatu bahasa adalah proses mengetahui khususnya pengenalan pada i’rab. Ada konstituen dasar adalah kalimat. Kalam
tahu-tahu kau ada di hatiku juga berperan penting ketika dituangkan pembentukan kaidah bahasa tersebut. banyak faktor yang bisa mengganti (kalimat) dalam bahasa Arab disebut
tahu-tahu memenuhi seluruh aliran darahku menjadi sebuah tulisan. Bahasa yang Hal itu didukung juga oleh faktor penanda-penanda tersebut menjadi jumlah mufidah atau kalimat sempurna
aku takjub: cinta yang begitu dahsyat ini merajai dituliskan, menjadi medium jangka budaya, di mana watak bahasa Arab bentuk yang lain. Hal ini sesuai dengan dalam bahasa Indonesia. Kalimat
hati mataku panjang untuk melestarikan ilmu memiliki kekhasan atau karakteristik definisi i’rab yang berfokus pada
pengetahuan agar sampai kepada sempurna merupakan gabungan dari
mata hatiku tersendiri. Jika dibandingkan dengan pengubahan akhir masing-masing kata beberapa kata yang mengandung arti
kau aku generasi-generasi berikutnya. Untuk bahasa lain, bahasa Arab memiliki karena perbedaan faktor-faktor yang
menjalankan fungsinya sebagai sempurna, terdiri atas subjek dan
tinggallah sejumlah keistimewaan, baik dari aspek memasuki konstruksi kata tersebut. predikat (S dan P).
perantara, sumber informasi dalam huruf, kosakata, redaksi, gaya bahasa, Lantas, apa sajakah faktor-faktor yang
kau! bentuk tulisan tersebut haruslah Sebagaimana penjelasan mengenai
dan yang paling ikonis dengan ilmu dimaksud itu? Kaidah bahasa Arab, i’rab yang telah lebih dulu disinggung
memiliki tatanan yang benar. Tata nahwu adalah keberadaan sistem i’rab. khususnya ilmu nahwu, mengenalnya
angin dhuha, kekasihku, kucemasi datang- bahasa yang benar adalah kunci untuk di atas, pengklasifikasian jenis i’rab
pergimu Nahwu dengan istilah ‘awamil. ‘Awamil merupakan ciri khas fungsi kata dalam
menerima, memahami, mengolah, Di dalam tata bahasa Arab, nahwu menempati posisi sebagai pondasi lain
setelah yang di langit ke hadapan dan bahkan menyampaikan sebuah linguistik Arab. Pada sintaksis secara
yang di dalam bumi dimunculkan dikenal sebagai ilmu yang membahas di dalam sistem i’rab. ‘Awamil dapat umum, fungsi-fungsi itu biasanya terdiri
informasi, baik secara lisan maupun kata dari perspektif i’rab (perubahan) berupa harakat dan huruf. Keberadaan
yang rumit tidak disulitkan tulisan. atas unsur-unsur S,P,O,K yakni subjek,
yang gelap menjadi cahaya dan dan bina (tetap) dalam struktur kalimat. ‘awamil akan sangat berpengaruh predikat, objek, keterangan. Maka
Saat ini terdapat enam bahasa resmi Nahwu mengajak kita untuk mengetahui terhadap perubahan struktur kata di
yang selama ini hanya menjadi panorama PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa), dalam linguistik Arab, fungsi-fungsi
di kejauhan kini didekatkan kata yang harus beri’rab rafa’, nashab, dalam kalimat. ‘Awamil akan menuntut yang menjadi konstruksi jenis i’rab itu
yaitu Inggris, Spanyol, Prancis, Rusia, jar, dan jazam. Namun, kata tidak setiap kata yang dimasukinya untuk
angin dhuha, janganlah hanya menyisakan jejakmu Mandarin, dan Arab. Dibanding lima dikenal dengan istilah-istilah al-Fa’il,
sebab selamanya bisa dii’rab. Adakalanya mengikuti “aturan” yang telah dia Naib al-Fail, Mubtada’, Khabar, Isim
bahasa pertama yang telah lebih dulu kata tidak berubah dalam keadaan apa tetapkan.
aku mau bercinta terus-terusan! diresmikan oleh Majelis Umum PBB Kana, Khabar Inna, Maf’ul bih, Maf’ul
pun ketika tersusun dalam kalimat atau Dunia ilmu nahwu sangat luas Muthlaq, Maf’ul Liajlihi, Maf’ul
pada tahun 1945, bahasa Arab baru biasa disebut bina. dan kompleks. Namun, hal itu tidak Ma’ah, Maf’ul Fih, dan lain-lain.
Sudah Kubaca diresmikan setelah Majelis Umum PBB
mengadopsi Resolusi 3190 pada 18
Pada paragraf sebelumnya, ada
beberapa istilah yang mungkin asing
bisa menjadi tolok ukur untuk menilai
bahwa kaidah bahasa Arab yang satu
Akhirul kalam, bahasa Arab sebagai
sebuah bahasa pasti memiliki tata
Sajak-Sajakmu Desember 1973. Maka sejak itu pulalah
18 Desember diperingati sebagai hari
Bahasa Arab Sedunia. Berdasarkan
bagi pembaca yang baru mengenal
bahasa Arab. Istilah-istilah yang
ini sulit untuk dipahami. Justru dengan
kekayaaan konsep itulah, ilmu nahwu
kaidah untuk memudahkan orang-
orang dalam mengaksesnya. Nahwu
dimaksud ialah i’rab, bina, rafa’, dapat dikatakan sebagai kaidah yang merupakan salah satu ilmu yang
sudah kubaca sajak-sajakmu, adinda informasi pada laman PBB, bahasa Arab nashab, jar, dan jazam. I’rab dan indah. Masih banyak sekali konsep
pohon-pohon sepanjang jalanan membasah adalah salah satu bahasa yang paling menjadi peranti dalam menjaga kaidah
bina secara sederhana dapat dimaknai lainnya yang akan ditemui ketika tata bahasa Arab agar bahasa Arab
oleh air mata bahagia lantaran banyak digunakan di dunia. Lebih dari sebagai konsep kajian di dalam ilmu membuka pintu ilmu nahwu. I’rab
di ujung sana kedua gemulai tanganmu 400 juta penutur yang menggunakan nahwu yang berperan pada proses merupakan ikonis, tetapi bukan satu- tersebut mampu menjaga eksistensi dan
merentang, menari, menyambut musim bahasa Arab setiap harinya. sebuah kata di dalam kalimat agar satunya lambang pengikat ilmu nahwu. senantiasa menjadi sumber informasi
yang belum mau gugur Bahasa Arab, sebagaimana bahasa- memiliki makna yang utuh. Hanya Masih banyak sekali faktor yang bisa terhadap pengetahuan-pengetahuan
bahasa lainnya di dunia, memiliki saja, i’rab dan bina merupakan dua mempengaruhi fungsi kata di dalam yang menggunakan bahasa Arab
sudah kubaca sajak-sajakmu, adinda kaidah yang mengatur tata bahasanya. hal yang bersifat kontradiksi. I’rab kalimat dan masih sangat mungkin sebagai perantaranya, baik secara lisan
aku yang penat menunggu hadirmu Di dalam bahasa Arab, kaidah-kaidah merupakan proses berubahnya tanda di terjadi perubahan harakat di akhir kata. maupun tulisan. Keberadaan kaidah
mengapa yang lalu-lalang cumalah lelaki melulu tersebut dikenal dengan istilah ‘ulum akhir kata yang disebabkan oleh faktor- Dan i’rab bukan satu-satunya faktor membantu agar informasi-informasi
sedang ibuku perempuan mulia itu al-Lughah al-Arabiyah. Istilah tersebut faktor yang masuk pada kata tersebut yang memengaruhi proses-proses yang berbahasa Arab dapat dengan
sedang saudaraku perempuan megah itu hadir melalui pandangan Ali Abdul karena tuntutan setiap faktor yang tersebut. mudah dipahami, diolah, dan bahkan
sedang bumi perempuan yang tak sampai-sampai Walid al-Wafi di dalam bukunya yang mempengaruhinya. Proses tersebut Nahwu dalam Perspektif Linguistik digunakan oleh orang yang mengakses
digali, digali, dan digali oleh berjudul Fiqh al-Lughah (1962). Abdul membentuk sistem i’rab dengan pola Arab informasi tersebut.
yang mengatasnamakan lelaki Walid membagi kaidah-kaidah tersebut tersendiri. Sedangkan bina kukuh pada Telah lebih dulu disebutkan bahwa Tulisan ini menutup semarak
atau si pejantan ke dalam empat bidang. Pertama, ‘ilmu polanya untuk menolak segala bentuk di dalam linguistik Arab, ilmu nahwu bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa
al-Mufradat (leksikologi), yaitu ilmu i’rab. Namun, sistem i’rab dan bina dikenal dengan istilah sintaksis, yaitu di Indonesia. Sejalan dengan Trigatra
sudah kubaca sajak-sajakmu, adinda yang membahas arti kata dan asal inilah yang membentuk keistimewaan ilmu yang membahas jenis-jenis kata Bangun Bahasa, yaitu utamakan
bahkan sebelum kautuliskan atau sumber kata. Kedua, ‘ilmu al- nahwu sebagai salah satu sumber ilmu atau fungsinya dan hubungan satu bahasa Indonesia, lestarikan bahasa
sebab aku sudah membacanya sebelum hadirmu Sharaf (morfologi), yaitu ilmu yang pengetahuan yang bermain dengan kata dengan kata yang lainnya yang daerah, dan kuasai bahasa asing. Maka
di situ membahas perubahan-perubahan kata. struktur dan fungsi kata di dalam membentuk kalimat. tulisan ini menjadi sikap implementasi
kau aku telah dejavu di hari alastu Ketiga, ‘ilmu Al-Asalib (Stilistika), kalimat dan perubahan harakat di akhir Dalam tataran sintaksis, kata terhadap poin ketiga dari Trigatra
yaitu ilmu yang membahas cara-cara kata. merupakan satuan terkecil yang Bangun Bahasa. Selamat merayakan
hanya kini kusyukuri perjumpaan ini lebih dari
pengungkapan kalimat dan sastranya. Selanjutnya yaitu rafa’, nashab, menjadi komponen pembentuk satuan dan memaknai Bulan Bahasa!
sekadar ruhku
yang selalu melafalkan namamu

maka izinkan aku turut mengairi bumi


dengan air mata duka ganti-berganti bahagia
lewat ayat-ayat
sajak yang menghadirkanmu
C E R P EN Dihantui Utang
Oleh : Bagus Sulistio

Di Sanata Dharma
S
ebulan yang lalu, rumahmu begitu Hal tersebut terus berlanjut hingga mengetuk pintuku keras-keras. Setelah dan menonton televisi. Pandangan
-Irsasri ... ramai dikunjungi keluargamu 32 hari yang lalu. Di pagi hari, kau tidak dibukakan pintu, mereka langsung mungkin ke televisi, tapi tidak dengan
dan tetangga kita. Orang tuamu mengirimiku sebuah plastik keresek bertanya, “Di mana Suyuti?” pikiranku. Ia melayang ke sana kemari
yang tinggal di pulau seberang seperti biasanya. Kau hanya datang ke “Sudah mati, gantung diri.” seraya mengumpat dalam hati. Persetan
ini koridor pertemuan kau dan aku nekat pergi mengunjungi anak semata rumahku dengan tangan kosong. Duduk “Bohong! Kau pasti kawannya jadi Suyuti, kurang lebih seperti itu dalam
ruang yang tak tersekat jarak waktu wayangnya. Lagi pula, siapa yang bersila di pelataran rumah sambil bersekongkol, ya?” hatiku. Aku tidak menyangka niat
saling salam seperti Almasih hendak bersedih selain keluarga, mengisap rokok yang kaubawa dari “Jika kalian tidak percaya, datangi baiknya terselubung dengan niat jahat.
aku lalu kau salibkan dengan paku kasih ketika diri telah meninggal. Lagi pula, rumahmu. saja rumahnya. Itu rumahnya,” seraya Hampir seharian aku memikirkan
kau berkata bahwa membujang ada “Apakah uangmu sudah habis dan aku menunjuk rumahmu yang berada hal buruk. Seharian juga aku hanya
sunyi pun menetes-netes di daunan pagi untungnya. Bisa bermain di taman tidak bisa mentraktirku lagi?” persis di depan rumahku. berada di ruang tamu. Pikiran ini
ruang yang tak tersekat di dalam hati mana pun tanpa merusak isi istana. “Iya. Aku sudah benar-benar Mereka pergi ke rumahmu. Aku sungguh berkecamuk. Otak yang lelah
ini koridor hidup hingga ke ujung hari Sekarang coba kaulihat, seharusnya miskin. Aku juga suntuk di rumah buru-buru masuk ke dalam rumah dan membuatku merebahkan diri di atas
istri dan anakmu menangis, tapi hal ini sendirian. Izinkan aku menginap di menutupnya. Sayang, beberapa menit lantai ruang tamu. Aku tidak tahu apa
tidak terjadi karena kau belum menikah. rumahmu barang 1 hari.” kemudian mereka datang lagi. yang harus dilakukan. Tidak mungkin
Sayangnya, kau juga sudah tidak ada, Sebagai sahabat karib yang baik, “Di mana Suyuti? Tidak perlu aku mendapatkan uang yang mungkin
tidak ada yang perlu dibuktikan dari aku pasti memperbolehkannya. Lagi berbohong. Kami tahu siapa kau. Kau jutaan dalam waktu sehari. Tabunganku
pendapatmu yang salah. pula, kebaikanmu beberapa hari lalu pasti Badrun kan?” di bank tidak sampai 100 ribu.
Iya, itu kejadian kira-kira sebulan juga tidak akan bisa terbayar jika “Aku tidak berbohong dan benar “Ah, sial!” Umpatku sambil
lalu. Kejadian saat kau masih terlihat ditukar dengan menginap 1 hari. Mulai kalau namaku Badrun. Lalu, kenapa?” rebahan. Tiba-tiba mataku mengarah
manis di pikiranku. Kemarin, aku bisa saat itu, kau diperkenankan melakukan “Wajahmu membuat kami ingin sendiri ke balok kayu atap ruang tamu.
mengenang seluruh kebajikan itu. beberapa aktivitas di rumahku. Karena segera menghajarmu, tapi nafsu itu Aku teringat kematianmu. Barangkali
Kebaikan yang terkesan aneh setelah ada tamu sekaligus sahabat, mau tidak harus kita tahan dulu. Intinya, besok secara tersirat kau sedang mengajariku
mendengar alasannya. mau aku juga harus membeli lauk dan kau harus memberi tahu di mana Suyuti. cara menghilangkan utang. Walaupun
“Sebelum aku bunuh diri, aku ingin menanak porsi dobel. Jika tidak, siap-siap saja.” itu hutangmu, bukan hutangku, tapi aku
menghabiskan sisa tabunganku untuk “Rumahku hanya memiliki satu Setelah beberapa menit yang tersiksa. Mungkin aku perlu mencoba
mentraktirmu,” ucapmu 37 hari yang kamar. Jadi, kau tidur di ruang tamu menegangkan, akhirnya mereka pergi apa yang kau lakukan agar tidak
lalu ketika kita duduk di pelataran saja, ya. Tidak apa-apa kan tidurmu juga. Namun, kepergian mereka tidak tersiksa lagi.
rumahku. Kopi di dalam jamban dan beralasan tikar?” membuatku lega. Aku masih khawatir
puntung rokok di pelataran rumah “Iya, tidak apa-apa.” dan kesusahan tidur. Tak terasa ayam
adalah saksinya. Ketika menginap di rumahku, kau jago tetangga berkokok. Aku pasrah
“Kau sudah gila! Kenapa harus tidak banyak melakukan aktivitas. dan tidak ingin tidur lagi. Pikirku,
bunuh diri? Bukankah pekerjaanmu Hanya termenung dan diam. Beberapa menonton televisi mungkin dapat
baik-baik saja?” Sial, ditanya seperti itu aku mencoba memancing pembicaraan, menghibur. Namun, baru beberapa
bukannya menjawab malah tersenyum. lagi-lagi seperti tak bersemangat kau menit menonton televisi, pintu rumah
Saat itu juga aku mengecapmu sebagai mengulasnya. Kala itu, kami bagai kembali berbunyi. Dalam hatiku, pasti
Abdul Wachid B.S. lahir 7 Oktober 1966 di orang yang stres. Aku masih menunggu orang asing hingga malam hingga kami mereka yang semalam datang dan
Bluluk, Lamongan, Jawa Timur. Wachid lulus jawabanmu sambil mengisap rokok. tertidur sampai pagi menjelang. benar, mereka datang kembali dengan
Magister Humaniora Sastra Indonesia UGM, Namun, tak kunjung ada respons dari Aku tidak mendapatimu di ruang pertanyaan sama.
menjadi dosen-negeri di IAIN Purwokerto, dan mulutmu. tamu pagi itu. Rasa penasaranku “Di mana Suyuti?”
menyelesaikan pendidikan Doktor Pendidikan “Lalu, apa hubungan antara bunuh memancing tubuh ini untuk berjalan “Sudah mati, gantung diri.”
Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Sebelas diri dan mentraktirku?” ke rumahmu. Hanya beberapa meter “Jika benar dia mati, berarti
Maret Solo. Buku terbaru karyanya : Kumpulan “Setidaknya, di akhir hayatku ada jarak pintuku dengan pintumu. Tidak tanggung jawab utangnya dilimpahkan
Sajak Nun (2018), Bunga Rampai Esai Sastra kebaikan yang bisa kutunjukkan ke dikunci, satu hal yang aku temui padamu.”
Pencerahan (2019; mendapatkan penghargaa Tuhan di akhirat nanti.” ketika mengunjungi pagi itu. Berjalan “Kenapa bisa begitu? Aku bukan
“Benar-benar sudah gila kau ini,” pelan-pelan sambil mengamati dalam orang tuanya. Aku hanya tetangganya.”
tertinggi Asia Tenggara Mastera pada 7 Oktober aku menganggap ucapanmu kala itu rumahmu seperti maling. Barangkali “Jangan pura-pura bodoh. Kartu
2021), dan Dimensi Profetik dalam Puisi Gus hanya igauan orang mabuk. Barangkali kau ada di kamar, pikirku. identitasmu ada di Suyuti dan kau Bagus Sulistio lahir di Banjarnegara,
Mus, Keindahan Islam dan Keindonesiaan sebelum kau datang, kau sudah Pagi itu kau memang ada di kamar, menjadi salah satu jaminan untuk 16 Agustus 2000. Ia berdomisili di Desa
(2020). meminum dua botol anggur. tetapi dengan keadaan berbeda. Kau utang-utang Suyuti.” Karangsalam, Susukan Banjarnegara.
Belum genap 12 jam setelah ucapan sudah menjadi mayat yang tergantung “Aku tidak rela menjadi jaminan Saat ini ia menjadi guru Wiyata
Redaksi menerima naskah esai, cerpen dan puisi itu keluar, kau datang ke rumah sambil di balok atap kamar. Sontak aku utangnya. Kartu identitasku dicuri saat Bhakti PAI di SDN 1 Karangsalam
yang belum pernah dipublikasikan. membawa plastik keresek hitam. “Apa mengabari orang tuamu dan para dia menginap di sini.” dan mentor kepenulisan cerpen di
Naskah dikirimkan ke isinya?” Tanyaku. Lagi-lagi dengan tetangga. Mulai pagi itu, rumahmu “Masa bodoh. Mau dicuri atau kau Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban
bastra.kbsultra@gmail.com wajah gila itu, kau hanya tersenyum menjadi ramai. berikan sukarela, utang tetaplah utang. (SKSP) IAIN Purwokerto. Ia juga
dan menyodorkan plastik keresek Mungkin itu kenangan baikmu Pokoknya kalau dia benar-benar mati, menjadi Wakil Ketua Forum Lingkar
Tim Redaksi tersebut. Setelah itu, kau pulang lagi yang sebentar lagi akan aku lupakan. kau harus membayarnya.” Pena (FLP) ranting Banjarnegara dan
Penanggung Jawab : Kepala Kantor Bahasa tanpa sepatah kata. Di dalam rumah, Sebab, karenamu, aku menjadi hidup “Karena ini musibah, tolong beri anggota di KPBJ. Karyanya pernah
Provinsi Sulawesi aku buka dan ternyata berisikan nasi taktenang. Hidupku kini penuh teror waktu hingga besok. Aku akan mencoba menjadi nominator sayembara esai
Tenggara, beserta lauknya. dari dini hari ke dini hari. Tiga hari mencari uang bagaimana pun caranya.” Balai Bahasa Jawa Tengah, juara 2
Uniawati, S.Pd., M.Hum. Satu kali, dua kali, hingga tiga sebelumnya aku sempat berpikir keras “Baiklah, besok aku akan datang esai bahasa Arab FAC FEBI IAIN
Pemimpin Redaksi : Cahyo W.P. Antomo kali sehari makanan itu datang dari perihal diriku. Apakah ada kesalahan lagi. Jika kau berbohong seperti Suyuti, Purwokerto, juara 2 Lomba Cerpen
Redaktur : Untung Kustoro (cerpen) tanganmu. Aku sempat menolak, tapi yang telah kuperbuat? Setelah diingat- kau akan babak balur. Tidak hanya itu, Nasional FAH UIN Jakarta, dan
Syaifuddin Gani (puisi) juga butuh. Kuurungkan niat untuk ingat ternyata kesalahanku ada padamu. barang-barangmu akan kami sikat.” karyanya terdokumentasikan dalam
Cahyo W.P. Antomo (esai) menolak. Menerima dan memakannya Malam ini, aku didatangi oleh dua Mereka pergi meninggalkan beberapa antologi cerpen, serta tersiar
Sekretaris Redaksi : Hilda Yuliana
jauh lebih baik untukku dan untukmu. orang lelaki berbadan kekar. Mereka ancaman. Aku kembali ke ruang tamu di beberapa media.

Anda mungkin juga menyukai