Anda di halaman 1dari 28

GENETIKA MIKROBA

Informasi herediter diberikan oleh asam


nukleat deoxyribonucleic acid (DNA) &
ribonucleic acid (RNA)
• Seperti yg sudah dipelajari sebelumnya,
materi genetik virus hanya terdiri dari DNA
atau RNA.
• Aliran informasi genetik  Fase litik dan
lisogenik.
• Bab ini akan membahas lebih lanjut tentang
genetika bakteri.
Fenotipe dan Genotipe Bakteri
• Bakteri terdapat dalam sejumlah bentuk morfologi :
Basil, kokus, spiral, dll. Karena sel-sel individual
bakteri terlampau kecil, sel-sel itu jarang dipelajari
dalam genetika.

• Akan tetapi, koloni2 bakteri cukup besar untuk


diperiksa secara makroskopis dan seringkali
menunjukkan variasi dalam hal ukuran, bentuk atau
perilaku pertumbuhan, tekstur, warna, dan respon
terhadap nutrien, zat pewarna, antibodi dll.
Plasmid
Bakteri mengandung materi genetik
ekstrakromosomal yg disebut plasmid. Plasmid
adalah molekul DNA yg bulat/sirkuler.

• Mempunyai berat 1-3% dari kromosom bakteri


• Berada bebas dalam sitoplasma bakteri
• Adakalanya dapat bersatu dalam kromosom bakteri
• Dapat melakukan replikasi sendiri secara otonom
• Dapat pula berpindah atau dipindahkan dari satu
spesies ke spesies lain
Cabang Ilmu GENETIKA BAKTERI imulai tahun
1943, ketika S.E Luria dan M. Delbruck
menerbitkan sebuah paper berjudul “Mutasi
bakteri dari sensitivitas terhadap virus
menjadi resistensi terhadap virus.”

Sebelum saat itu, belum diketahui kalau


hereditas bakteri berubah secara adaptif
dalam cara2 yg spesifik.
Ada 5 tipe utama perubahan fenotipik yg
umumnya dihasilkan oleh mutasi bakteri :
1. Perubahan dari prototrofi menjadi auksotrofi atau
sebaliknya; dengan kata lain, hilangnya atau
diperolehnya kembali kemampuan untuk
menghasilkan produk-produk brbagai jalur
biosintetik. Contohnya, sebuah mutasi yang
menyebabkan cacat pada gen yg menyandikan
enzim untuk mengkonversi asam glutamat menjadi
glutamin akan menyebabkan sel tersebut menjadi
bergantung pada glutamin dari lingkungan.
2. Hilang atau diperolehnya kembali kemampuan
untuk menggunakan nutrien-nutrien
alternatif. Contohnya, sebuah mutasi pada gen
bagi enzim yang mengkonversi gula laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa menyebabkan
sel tidak mampu tumbuh dalam medium yang
sumber karbon satu-satunya hanyalah laktosa.
3. Perubahan dalam hal sensitivitas terhadap obat
menjadi resistensi terhadap obat atau sebaliknya.
Contohnya, kebanyakan bakteri sensitif terhadap
antibiotik streptomisin, tetapi bisa dihasilkan galur-
galur resisten melalui mutasi.
4. Perubahan dalam hal sensitivitas terhadap fag menjadi
resistensi terhadap fag atau sebaliknya. Contohnya,
sebuah mutasi pada reseptor bagi fag pada bakteri
akan meenyebabkan sel resisten terhadap infeksi.
5. Hilang atau diperolehnya kembali komponen-
komponen struktural permukaan sel. Contohnya,
sebuah galur peumococcus mungkin memiliki kapsul
polisakarida, sementara galur lainnya mungkin tidak
memiliki kapsul tersebut.
Ada 3 mekanisme dasar transfer DNA dari satu
sel bakteri dewasa yg indepnden ke sel lainnya :

1. TRANSFORMASI
Transfer DNA telanjang yg umumnya berasal
dari satu sel ke sel lain. Ketika sel bakteri lisis,
DNA nya lepas ke lingkungan. Fragmen DNA
bebas dapat melewati dinding sel dan
kemudian bersatu dalam genom sel lain
sehingga mengubah genotipnya.
2. TRANSDUKSI
Transfer materi genetik dari satu bakteri ke
bakteri lainnya, dengan menggunakan
bakteriofag sebagai vektor.
3. KONJUGASI
Transfer unilateral materi genetik antara
bakteri sejenis maupun dengan jenis lain
dapat terjadi melalui proses konyugasi
(“mating” = kawin). Hal ini dimungkinkan
karena adanya faktor F yang menentukan
adanya pili seks pada bakterial tertentu.
RESISTENSI MIKROBA TERHADAP OBAT
ANTIMIKROBA ATAU ANTIBIOTIKA
• Antibiotika adalah suatu substansi kimia yg
diperoleh dari, atau dibentuk oleh berbagai
spesies mikroorganisme, yg dapat konsentrasi
rendah mampu menghambat pertumbuhan
mikroorganisme lainnya.

• Antibiotka tersebar di alam, dan memegang


peranan penting dalam mengatur populasi
mikroba dalam tanah, air, limbah dan kompos.
• Antibiotika ini berbeda dalam susunan kimia
dan cara kerjanya.
• Dari sekian banyak antibiotika yg telah
berhasil ditemukan, hanya beberapa saja yg
cukup tidak toksik untuk dipakai dalam
pengobatan.
• Antibiotika yg kini banyak digunakan berasal
dari genus Bacillus, Penicillium, dan
Streptomyces.
MEKANISME KERJA ANTIBIOTIKA
Antibiotika mengganggu bagian2 yg peka di
dalam sel, yaitu :
1. sintesis dinding sel
2. fungsi membran
3. sintesis protein
4. metabolisme asam nukleat
5. metabolisme intermedier
Ada berbagai mekanisme yg menyebabkan
suatu populasi mikroba menjadi resisten
terhadap antibiotika. Mekanisme tersebut
antara lain adalah :
1. Mikroba memproduksi enzim yg merusak daya
kerja obat.
Contoh : Stafilokokus resisten terhadap
penisilin disebabkan karena stafilokokus
memproduksi enzim beta laktamase yg
memecahkan cincin beta laktam dari penisilin,
sehingga penisilin tidak lagi aktif bekerja.
2. Terjadinya perubahan permeabilitas mikroba
terhadap obat tertentu.
Contoh : Beberapa mikroba tertentu
mempunyai barier khusus terhadap
segolongan obat, misalnya Streptokokus
mempunyai barier alami terhadap obat
golongan aminoglikosida.
3. Terjadinya perubahan pada tempat atau lokus
tertentu di dalam sel sekelompok mikroba
tertentu yg menjadi target dari obat.
Contoh : Obat golongan aminoglikosida
memecah atau membunuh mikroba karena
obat ini merusak sistem ribosom subunit 30S.
Bila oleh suatu hal, lokus kerja obat pada
ribosom 30S berubah, maka mikroba tidak lagi
sensitif terhadap golongan obat ini.
4. Terjadinya perubahan pada metabolic
pathway yg menjadi target obat.
Contoh : Mikroba yg resisten terhadap obat
golongan Sulfonamida, tidak memerlukan
PABA (para-Aminobenzioic acid  digunakan
sebagai nutrisi oleh mikroba) dari luar sel,
tetapi dapat menggunakan asam folat,
sehingga sulfonamida yg berkompetisi dengan
PABA tidak berpengaruh apa-apa pada
metabolisme sel.

Anda mungkin juga menyukai