Anda di halaman 1dari 51

SOSIALISASI DAN

ADVOKASI PANDUAN
LITERASI DAN NUMERASI
DISAMPAIKAN OLEH:
TATIK DWI SUSWATI
WIDYAPRADA BBPMP JATIM
1 PENDAHULUAN

KEBIJAKAN PENDIDIKAN UNTUK MENGUATKAN LITERASI DAN


Agend 2
NUMERASI

a 3 STRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI

PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI MELALUI


4
PEMBENTUKAN TIM PENDAMPING LITERASI DAERAH

2
PENDAHULU
AN
Episode Merdeka Belajar Hingga Saat
Ini
EPISODE 3 EPISODE 6 EPISODE 7
EPISODE 4 EPISODE 5
EPISODE 1 EPISODE 2 PERUBAHAN TRANSFORMASI
PROGRAM PROGRAM
MERDEKA AN, KAMPUS MEKANISMEPENYA DANA PEMERINTAH PROGRAM
ORGANISASI GURU
US, RPP, PPDB MERDEKA LURANDAN UNTUK PENDIDIKAN
PENGGERAK PENGGERAK
PENGGUNAAN
DANA BOS

EPISODE 12 EPISODE 13 EPISODE 14


EPISODE 8 EPISODE 10 EPISODE 11
EPISODE 9 SEKOLAH MERDEKA KAMPUS
SMK PUSAT KAMPUS
KIP KULIAH MERDEKA AMAN BERBUDAYA MERDEKA DARI
KEUNGGULA PERLUASAN
BERBELANJA DENGAN KEKERASAN
PROGRAM
SI INDONE
P
Rapor
Pendidikan
untuk membantu
satuan pendidikan dan
dinas pendidikan
EPISODE 16 EPISODE 18
mempelajari kondisi
EPISODE 15
KURIKULUM AKSELERASI DAN EPISODE 17
MERDEKA
EPISODE 19 masing-masing dan
PENINGKATAN DANA REVITALISASI RAPOR
MERDEKA DAN PAUD DAN PENDIDIKAN BAHASA
BERBUDAYA
PENDIDIKAN melakukan perbaikan
PLATFORM SETARA DENGAN DANA
DAERAH INDONESIA
MERDEKA INDONESIANA
MENGAJAR
Apa saja yang ada di dalam Rapor
Pendidikan?
Rapor Pendidikan terdiri dari indikator-indikator yang merefleksikan 8 Standar Nasional
Pendidikan dan mencakup area yang berkaitan dengan input, proses, dan output
pembelajaran
8 Standar Nasional Input
Output Prose
Pendidikan
s
2 Standar Isi 6 Standar GTK

Standar 3
Standar Proses 7 Standar
1
Kompetensi 4 8 Pembiayaan
Standar Penilaian
Lulusan 5 Standar Sarpras
A.Mutu dan relevansi Standar Pengelolaan C. Kompetensi dan kinerja
hasil belajar peserta GTK 5
didik
D. Mutu dan relevansi E. Pengelolaan satuan
B. Pemerataan pendidikan yang partisipatif,
pembelajaran
pendidikan transparan dan akuntabel
yang bermutu
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi
Pencapaian PISA Indonesia 2000-
TAHU
2018
PERINGKA
T KE
JUMLAH LITERASI
NEGARA MEMBACA SAINS MATEMATIK
N
DISURVER A
2000 39 41 371 393 367
2003 38 40 382 395 360
2006 50 57 393 393 391
2009 57 57 393 393 391
2012 64 65 396 382 375
2015 64 72 397 386 403
2018 74 79 371 379 396
KEBIJAKAN PENDIDIKAN UNTUK MENGUATKAN LITERASI
DAN NUMERASI
VISI PENDIDIKAN INDONESIA
Beriman,


bertakwa Berkebinekaan
Tuhan
kepadaYang Maha Global
Esa, dan

mewujudkan Indonesia maju berakhlak


mulia

yang berdaulat, mandiri, dan Bergotong


berkepribadian melalui Mandiri
PELAJAR
Royong

terciptanya Pelajar Pancasila PANCASILA

yang bernalar kritis, kreatif,


mandiri, beriman, bertakwa Bernalar Kreatif

kepada Tuhan Yang Maha Esa,


Kritis

dan berakhlak mulia, bergotong


royong, dan berkebinekaan global

Pembelajaran
Abad XXI
Pada tahun 2021, Asesmen Nasional mulai dilaksanakan

Pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) sangat masif dan melibatkan


Peserta Didik, Pendidik, dan Kepala Satuan Pendidikan.

> 259 > 3,1


ribu juta
SMA/SMK/MA/
Satuan Pendidikan Pendidik
sederajat

SMP/MTs/sederajat
> 6,5
SD/MI/sederajat
juta
Peserta Didik

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 3


1. ASESMEN KOMPETENSI
MINIMUM
Mengukur literasi baca dan
numerasi sebagai hasil belajar
ASESMEN kognitif

NASIONAL(AN) 2. SURVEI KARAKTER


Mengukur sikap, kebiasaan, nilai-

2021 nilai (values) sebagai hasil belajar


non kognitif

Pemetaan mutu 3. SURVEI


LINGKUNGAN
pendidikan pada BELAJAR
seluruh sekolah, madrasah dan Mengukur kualitas
program kesetaraan jenjang
pembelajaran dan iklim
dasar dan menengah
sekolah yang menunjang
pembelajaran
Apa yang diukur Asesmen Kompetensi Minimum?
Literasi Membaca Numerasi
Kemampuan untuk memahami, Kemampuan berpikir menggunakan
menggunakan, mengevaluasi, konsep, prosedur, fakta, dan alat
merefleksikan berbagai jenis matematika untuk menyelesaikan
teks masalah sehari-hari pada berbagai
untuk menyelesaikan masalah dan jenis konteks yang relevan untuk
mengembangkan kapasitas individu individu sebagai warga
sebagai warga Indonesia dan warga negara Indonesia dan dunia.
dunia agar dapat berkontribusi secara
produktif di masyarakat.
Asesmen untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

Asesmen Kualitas Hasil belajar


Informasi
pembelajaran siswa

Asesmen nasional dilakukan untuk mengevaluasi kinerja satuan


pendidikan dan sekaligus menghasilkan informasi untuk perbaikan
kualitas belajar-mengajar, yang kemudian diharapkan berdampak
pada karakter dan kompetensi siswa.
16
HASIL AKM Empat Tingkat Kompetensi

Tingkat Literasi Membaca Tingkat Kompetensi Numerasi


Perlu Intervensi Khusus Perlu Intervensi Khusus
Peserta didik belum mampu menemukan dan mengambil Peserta didik hanya memiliki pengetahuan matematika
informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun membuat yang terbatas. Peserta didik menunjukkan penguasaan
interpretasi sederhana. konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang
terbatas.
Dasar/Minimal Dasar/Minimal
Peserta didik mampu menemukan dan mengambil Peserta didik memiliki keterampilan dasar matematika;
informasi eksplisit yang ada dalam teks serta membuat komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung,
interpretasi sederhana. konsep dasar terkait geometrid an statistika, serta
menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin.
Cakap/Baik Cakap/Baik
Peserta didik mampu membuat interpretasi dan informasi Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan
implisit yang ada dalam teks, mampu membuat simpulan matematikayang dimiliki dalam konteks yang lebih
dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks beragam.
Mahir Mahir
Peserta didik mampu mengintegrasikan beberapa Peserta didik mampu bernalar untuk menyelesaikan
informasi lintas teks, mengevaluasi isi, kualitas, cara masalah kompleks serta non-rutin berdasarkan konsep
penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi matematika yang dimilikinya.
teks
Kompetensi literasi dan numerasi yang rendah berpotensi berakibatburuk
pada keberlangsungan masyarakat, antara lain:

Kesulitan untuk peserta


didik melanjutkan belajar di Daya saing rendah di era
Kesadaran rendah
tingkat pendidikan berbasis teknologi dan
terhadap hoax yang
selanjutnya, karena literasi dan digital terutama di kancah
disebarkan di masyarakat
numerasi adalah fondasi internasional
kemampuan belajar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 9


STRATEGI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI
Pengembangan Lingkungan Kaya Teks
di Sekolah

Pengembangan Lingkungan Kaya Teks


STRATEGI
PENGUATA Pengembangan Lingkungan Sosial
N LITERASI Emosional

Penguatan Lingkungan Akademik


Lingkungan
Literat
Strategi Implementasi pada Lingkungan Fisik dan
Membangun Lingkungan Berkarya (Makerspace)

Strategi Implementasi pada Lingkungan Sosial-


Afektif (pesan positif, figur, peran matematika untuk
STRATEGI pekerjaan
PENGUATA
Strategi Implementasi pada Lingkungan Akademis
NNUMERASI (Buku dan permainan yang berkaitan dengan
numerasi)

Strategi Implementasi pada Lingkungan


Akademis: Numerasi dalam Pembelajaran
Prinsip penguatan
numerasi dalam
mata pelajaran
matematika 1. Memberikan 2. Penerapan
perhatian pada konteks
kehidupan pengetahuan
nyata matematika

3. Penggunaan alat 4. Peningkatan sikap positif terhadap 5. Orientasi kritis untuk


fisik, representasi penggunaan matematika untuk menginterpretasi hasil
dan digital memecahkan masalah yang ditemui matematika dan membuat
dalam kehidupan sehari-hari; keputusan berbasiskan bukti.
contoh numerasi lintas kurikulum untuk mata
pelajaran
non
Mengestimasi pertumbuhan matematika:
makhluk hidup menyatakan prediksidengan membuat
IP
A bagan
IPS Membuat grafik penggunaan air pribadi dan membandingkannya dengan
ketersediaan ari di berbagai daerah di Indonesia

Bahasa Membandingkan istilah-istilah matematika yang memiliki pengertian yang berbeda


dari penggunaan sehari-hari

Sejarah Menggunakan diagram batang untuk membandingkan persediaan makan pada


Seni Memperkirakan
Perang ruangankonsumsi
Dunia II dengan yang dibutuhkan
makananuntuk menggambar
peserta didik dengan proporsi yang
tepat

PJO Memperkirakan berapa kalori yang dibakar untuk kegiatan fisik tertentu
K
PKn Membandingkan tingkat pertumbuhan ekonomi di berbagai era Presiden
Indonesia
Contoh
Sarana Penunjang
Pembelajara
n
Numerasi
KEBIJAKAN PENDIDIKAN UNTUK MENGUATKAN
LITERASI DAN NUMERASI
LITERASI lebih dari sekadar membaca dan
menulis. Ia juga mencakup bagaimana
seseorang berkomunikasi dalam masyarakat.
Literasi juga bermakna praktik dan hubungan
sosial yang terkait dengan pengetahuan,
bahasa, dan budaya. (UNESCO, 2003)

Baca dan
Tulis
Budaya dan
Kewargaan Numerasi

LITERASI
Finansial Sains

Digital
 Mampu menentukan seberapa banyak informasi yang
dibutuhkan.
Sosok  Mampu mengakses informasi yang dibutuhkan secara
Literat efektif dan efisien.
 Mampu mengevaluasi informasi dan sumbernya secara
kritis.
 Mampu memadukan informasi yang dipilih ke dalam
pengetahuan diri.
 Mampu menggunakan informasi secara efektif untuk
mencapai tujuan tertentu.

(Unesco 2008)
STRATEGI
MEMBANGUN BUDAYA
LITERASI

Mengkondisikan Mengupayakan
lingkungan fisik ramah lingkungan sosial dan
literasi afektif

Mengupayakan sekolah
sebagai lingkungan akademik
yang literat
 literasi dapat menjiwai
pembelajaran
PARAMETER SEKOLAH YANG TELAH
MEMBANGUN BUDAYA LITERASI

Mengkondisikan lingkungan fisik


Lingkungan fisik ramah literasi

Mengupayakan lingkungan sosial


Lingkungan sosial dan afektif dan afektif

Mengupayakan sekolah sebagai


Lingkungan akademik lingkungan akademik yang literat
 literasi dapat menjiwai
pembelajaran

(cf. Beers dkk., 2009)


KEGIATAN
PENGEMBANGAN
Kegiatan Ekstrakurikuler dan Wajib ◦iterasi peserta didik.
Kunjung Perpustakaan (jam khusus ◦Klub olahraga
literasi) ◦Klub kriya
◦Klub buku favorit
◦Klub seni
◦Klub penulis cilik
◦Projek lintas kurikulum
◦Klub film
◦Klub fotografi Kegiatan literasi bulanan, semesteran,
◦Klub peneliti cilik dan tahunan.
◦Klub jurnalis cilik Apresiasi pencapaian l
◦Klub koki cilik
◦Perancang robotik
PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI
MELALUI PEMBENTUKAN TIM PENDAMPING
LITERASI DAERAH
Penguatan Literasi dan Numerasi melalui
Pembentukan TPLD dan TLS
Peran TPLD terutama adalah memberikan masukan dan
rekomendasi berdasarkan fakta berbasis data yang ditemukan di
lapangan terkait dengan kondisi dan situasi pendidikan di daerah
dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan guna meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui penguatan literasi dan
numerasi di sekolah.
Pembentukan
TPLD
Keanggotaan TPLD antara lain:

 Dinas Pendidikan,
 Dinas Perpustakaan dan Arsip,
 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda),
 Pegiat/tokoh pendidikan, pegiat literasi, tokoh masyarakat, penerbit, penulis,
media,
 Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),
 Pemangku lainnya sesuai kebutuhan setiap daerah.
Tugas dan Tanggung Jawab
TPLD
Pembentukan Tim Literasi Sekolah
(TLS)
TLS yang terdiri atas;
 minimal satu guru bahasa,
 satu guru mata pelajaran lain,
 serta satu petugas perpustakaan/tenaga kependidikan.
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Literasi Sekolah
(TLS)
CONTOH LINGKUNGAN YANG
LITERAT
Membacakan buku
MENDONGENG
KARYA SISWA DI
DINDING KELAS
CONTOH AREA
BACA
CONTOH-
CONTOH
POJOK BACA
KELAS
PEMBELAJARAN BERBASIS
LITERASI

http://ringkas.kemdikbud.go.id/literasidasar

Anda mungkin juga menyukai