Anda di halaman 1dari 42

1

PEDOMAN
DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI BAGI GURU PENDAMPING MUDA

DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR


TERINTEGRASI PROGRAM PENCEGAHAN
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI BAGI GURU PENDAMPING MUDA
TERINTEGRASI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING (P3S) DAN PENANGANAN STUNTING (P3S)

Diterbitkan oleh:
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenjeral Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
vi + 00 halaman
ISBN
Penyunting
Penulis
Ilustrator:
Sekretariat

DIREKTORAT GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
2020

2 1
DAFTAR ISI

6 BAB I
13BAB II
24
BAB III
35 BAB IV
37BAB V
PENDAHULUAN PROGRAM DIKLAT MEKANISME/STRATEGI PELAPORAN DAN PENUTUP
PELAKSANAAN TINDAK LANJUT
DIKLAT BERJENJANG
BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI

A. Latar Belakang 4 A. Tujuan Diklat 14 A. Ketentuan Umun 26 A. Pelaporan 36 PENUTUP 37


(Rambu-Rambu
B. Dasar Hukum 8 B. Struktur Diklat 14 Penyelenggaraan) B. Tindak Lanjut 36
C. Tujuan 10 C. Materi 15 B. Mekanisme/Strategi 27
Pelaksanaan
D. Pengertian 10 D. Peserta Diklat 17 28
E. Pengguna Pedoman E. Komponen yang C. Persiapan
12 18
Terlibat 29
F. Hasil yang D. Pelaksanaan
12
Diharapkan E. Evaluasi 32

F. Penyerahan Sertifikat 34
Kelulusan

LAMPIRAN- LAMPIRAN 39

2 3
KATA PENGANTAR Pendamping Muda) disempurnakan dengan mengintegrasikan dan
memperkaya materi yang lebih sensitif gizi dan kesehatan. Komitmen juga
dilakukan dengan berbagai cara yang konkrit. Pada 2019, Kemendikbud
Penyiapan sumber daya manusia (SDM) unggul Indonesia maju telah melakukan revisi dan menerbitkan modul kurikulum Diklat
harus diawali dari pendidikan anak usia dini. Penyelenggaraan Berjenjang Tingkat Dasar sesuai kebutuhan pencegahan stunting. Selain
layanan pendidikan anak usia dini yang berkualitas menjadi salah itu, sejak 2019 Kemendikbud juga menyiapkan lebih dari 2.000 tenaga
satu indikator dalam penyiapan SDM unggul dan berkualitas. Guru pelatih guru PAUD dan menambahkan materi sensitif gizi dan kesehatan,
dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini (GTK PAUD) yang selanjutnya melakukan pelatihan pada program/kegiatan Diklat
harus memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, Berjenjang di tingkat kabupaten/kota dan desa/kelurahan. Serangkaian
dan sosial untuk dapat menjalankan tugas fungsinya dalam upaya ini diharapkan mampu mendorong adanya praktik pengasuhan
mengembangkan potensi anak didik secara profesional. baik bagi anak serta orang tua dalam masa 1.000 HPK, khususnya di
wilayah kabupaten/kota prioritas pencegahan stunting.

Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Keterbatasan sumber daya untuk mengatasi masalah sosial
Anak Usia Dini (Direktorat GTK PAUD) menyelenggarakan berbagai tersebut memerlukan dukungan dan keterpaduan langkah dari semua
program peningkatan kompetensi bagi GTK PAUD. Pada tahun 2020- pihak. Dalam koridor konvergensi, dukungan multi-pihak ini membutuhkan
2021, Direktorat GTK PAUD memiliki Program Prioritas Peningkatan keterpaduan dalam penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar
Kompetensi GTK PAUD dalam bentuk Diklat Berjenjang Tingkat Dasar (Guru Pendamping Muda) mencakup penyelarasan perencanaan,
Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalian kegiatan
Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S). lintas sektor dan antar-tingkatan pemerintahan dan masyarakat melalui
pelaksanaan 8 aksi konvergensi Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di Untuk itu, Kemendikbud melalui Direktorat GTK PAUD menyampaikan
bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi terima kasih atas dukungan kementerian/lembaga terkait menyusun
berulang terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru
memiliki dampak buruk terhadap pertumbuhan, perkembangan, dan Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan
kesehatan anak di masa depan, akibat tidak optimalnya perkembangan Stunting (P3S) sebagai acuan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
otak, yang berakibat pada rendahnya prestasi, produktivitas dan pelaksanaan program/kegiatan Diklat Berjenjang bagi guru PAUD, baik
tingginya risiko terserang berbagai gangguan kesehatan. oleh pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa, masyarakat melalui
organisasi mitra GTK PAUD atau lembaga masyarakat lainnya, maupun
Saat ini prevalensi stunting di Indonesia sekitar 27%. Secara dunia usaha yang mempunyai perhatian dalam pengembangan kapasitas
sederhana, 3 dari 10 balita Indonesia, berpotensi menderita stunting. guru PAUD.
Angka ini masih sangat tinggi dibandingkan negara tetangga di
Asia Tenggara, bahkan masih lebih tinggi dari standar WHO, yang Saya berharap pedoman ini dapat menjadi acuan dan motivasi
menetapkan maksimal 20%. Hal ini berpotensi menurunnya daya saing bagi pemerintah kabupaten/kota untuk meningkatkan kualitas guru
bangsa, karena rendahnya kualitas sumber daya manusia. Pemerintah PAUD dan berkontribusi dalam percepatan dan pencegahan stunting
menargetkan penurunan angka prevalensi stunting menjadi sekitar 14% secara nasional.
pada akhir 2024. Langkah ini membutuhkan komitmen tinggi dan upaya
bersama dari semua pihak secara konvergen, bukan saja dukungan dari
pemerintah di tingkat pusat, daerah, maupun desa, tetapi juga peran Jakarta, Juni 2020
Plt. Direktur GTK PAUD,
aktif seluruh lapisan masyarakat, dunia usaha, dan industri.

Sekaitan dengan prioritas program Peningkatan Kompetensi


GTK PAUD, penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar (Guru Abdoellah
NIP 19600820198603100

4 5
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu upaya pemerintah


mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
seutuhnya. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 Ayat (14) menyebutkan bahwa
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Penanaman pondasi yang kuat pada anak usia dini merupakan


upaya yang strategis dalam membangun sumber daya manusia di masa
depan yang memiliki karakter yang kuat, multi kecakapan abad 21,
kompetensi yang bersertifikat, besikap elastis dan pembelajar sepanjang
hayat, berjiwa inovatif dan interpreneur, serta menjadi kewargaan global.

Pendidikan yang baik dapat mengakomodasi perubahan yang


dinamis, baik kultur, peradaban, maupun kondisi masyarakat. Revoluasi
industri 4.0, globalisasi, tumbuhnya generasi milennial, dan isu nasional
berupa peradaban bangsa, daya saing bangsa, akses pendidikan, mutu
BAB I pendidikan, pendidikan vokasional dan ketenagakerjaan Indonesia,
nasionalisme, radikalisme, industri budaya/ekonomi kreatif, kesehatan,
PENDAHULUAN gender, bonus demografi sebagai tantangan dunia pendidikan disikapi
dengan mengkaji ulang sistem pembelajaran yang telah dan selanjutnya
menjadi proses naturalisasi perubahan pendidikan disesuaikan dengan
perubahan dunia.

Sistem pembelajaran konvensional lambat laun harus berasimilasi


menjadi pembelajaran yang dapat memanfaatkan teknologi informasi
(TI) secara maksimal. Hal ini bukan saja menjadi tuntutan, namun sudah
menjadi kebutuhan yang harus segera ditangani secara sistematis.
Berbagai format penyampaian pembelajaran memanfaatkan TI
berkembang saat ini, di antaranya hybride/flipped classroom, blended
learning (gabungan antara tatap muka dan online), dan dalam jaringan
atau online learning (full online).

Di sisi lain, GTK termasuk di dalamnya guru PAUD adalah salah


satu komponen sistem pendidikan yang melaksanakan pembelajaran dan
menjadi bagian penting menjawab tantangan ini. Peningkatan kualitas,
baik kompetensi maupun kualifikasi guru PAUD, menjadi hal yang tidak
terelakkan. Guru PAUD sebagai pendidik bagi generasi muda yang akan

6 7
PENDAHULUAN

hidup di masanya dituntut mampu meneropong kebutuhan anak di tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
zamannya sehingga dapat memberi stimulasi yang tepat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Berdasarkan Dapodik PAUD Nonformal 2018, dari total 327.414
Kompetensi Guru;
guru PAUD, yang berkualifikasi S1 sebanyak 110.213 orang, Diploma
sebanyak 17.296 orang, SMA sebanyak 137.323 orang, dan SMP sebanyak 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
10.561 orang. Kondisi di lapangan menunjukkan banyak guru PAUD Nomor 99 Tahun 2013 tentang Tata Kelola TIK Kemdikbud;
yang menjalankan tugas melebihi kewenangan seharusnya, tidak jarang 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
ditemukan guru PAUD hanya tamatan SMP sudah berperan menjadi guru Indonesia Nomor 84 Tahun 2014 tentang Pendirian Satuan
inti di lembaga PAUD. Atas dasar kondisi tersebut diperlukan suatu upaya Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini;
agar semua guru pada jenjang PAUD dengan kewenangan yang diemban
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan
Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
kegiatan peningkatan kompetensi yang dapat memberikan kesempatan
Pendidikan Anak Usia Dini;
sebanyak-banyaknya bagi GTK PAUD dengan cara yang mudah dan dapat
diakses di mana saja dan kapan saja. Salah satu upaya yang dapat 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
dilakukan yaitu pemanfaatan teknologi informasi. Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Usia Dini
Direktorat GTK PAUD sebagai institusi yang memiliki tugas 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
pembinaan terhadap GTK PAUD melakukan inovasi dengan mengadaptasi Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakukan Kurikulum 2006
Diklat Berjenjang sistem konvensional menjadi Diklat Berjenjang Tingkat dan 2013;
Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S).
Indonesia Nomor 11 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

B. Dasar Hukum 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia Nomor 11 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
Pendidikan Nasional; 16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; Indonesia Nomor 9 Tahun 2019 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
tentang Standar Nasional Pendidikan; Kebudayaan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 17. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
yang telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar
2017 tentang Guru; Pendidikan Guru;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 18. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19; dan
66 Tahun 2010;
19. Surat Edaran Sesjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 RI Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar
tentang Standar Pelayanan Minimal; Dari Rumah Selama Darurat Covid-19.
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012

8 9
PENDAHULUAN

C. Tujuan bertanggung jawab atas pengelolaan aplikasi daring sehingga aplikasi


dapat diakses dan fitur-fitur pembelajaran daring dapat digunakan.
Admin juga bertugas: memeriksa dan mengumpulkan kehadiran/
a. Tujuan Umum partisipasi peserta, nilai-nilai, dan kegiatan adminitrasi lainnya
sesuai deskripsi kerja yang ditetapkan.
Menjadi acuan bagi penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar
Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi 4. Host adalah fasilitator, bertugas mengelola TI dalam PCP Diklat
Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) dalam rangka berbasis teknologi informasi. Host menjamin keberadaan,
meningkatkan kompetensi serta mempersiapkan pendidik PAUD agar ketersediaan, dan kelancaran fungsi jaringan yang digunakan pada
profesional dalam menjalankan tugas saat proses diklat secara daring berlangsung.

5. Narasumber adalah orang yang bertanggung jawab menyampaikan


b. Tujuan Khusus materi-materi diklat sekaligus memberikan jawaban-jawaban
1. Memberikan rambu-rambu penyelenggaraan Diklat Berjenjang terhadap pertanyaan peserta, memberikan penugasan serta
Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping melakukan penilaian atas mata latih yang diberikan. Narasumber
Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting berasal dari unsur birokrasi, akademisi, profesional, tenaga fungsional,
(P3S); atau praktisi.

2. Memberikan acuan silabus dan materi Diklat Berjenjang Tingkat 6. Moderator adalah pendamping yang memfasilitasi kelancaran
Dasar (Guru Pendamping Muda) Terintegrasi Program Pencegahan kegiatan interaksi dan komunikasi antarnarasusmber pada saat proses
dan Penanganan Stunting (P3S) Berbasis Teknologi Informasi; dan pembelajaran berbasis teknologi informasi berlangsung, baik pada saat
video conference (vicon) maupun pendalaman materi melalui WhatsApp
3. Memberikan rambu-rambu pelaksanaan Tugas Mandiri pada Diklat
group (WAG).
Berjenjang Tingkat Dasar (Guru Pendamping Muda) Terintegrasi
Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) Berbasis 7. Video Conference atau vicon adalah adalah seperangkat teknologi
Teknologi Informasi. telekomunikasi interaktif yang memungkinkankan narasumber dan
peserta diklat di lokasi berbeda dapat berinteraksi melalui pengiriman
dua arah audio dan video secara bersamaan.

D. Pengertian 8. WhatsApp Group (WAG) adalah sarana pembelajaran dalam Diklat


Berjenjang Tingkat Dasar (Guru Pendamping Muda) Terintegrasi Program
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) Berbasis Teknologi
1. Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi
Informasi saat pendalaman dan pembahasan topik secara khusus serta
Guru Pendamping MudaTerintegrasi Program Pencegahan dan
pemberian tugas pelatihan oleh narasumber kepada peserta diklat,
Penanganan Stunting (P3S) adalah proses mengingat, memahami, dan
dipandu oleh moderator.
menerapkan materi Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Guru Pendamping
Muda) melalui seperangkat alat elektronik berbasis internet yang 9. Tutorial dalam jaringan adalah bantuan atau bimbingan belajar
dilanjutkan dengan proses analisis, evaluasi, dan mencipta interaksi yang bersifat khusus terkait mata latih atau topik (materi) ajar
di lingkungan peserta dengan stakeholder dan dokumen lainnya; tertentu yang memerlukan penjelasan atau arahan secara khusus
oleh  narasumber  kepada peserta diklat dalam rangka membantu
2. Penyelenggara adalah penyelenggara diklat atau lembaga pelaksana kelancaran proses belajar madiri secara perorangan atau pun kelompok.
pelatihan (LPP) institusi/organisasi mitra/satuan pendidikan/
yayasan/LSM yang memiliki tugas dan fungsi meningkatkan
mutu GTK pada umumnya dan GTK PAUD pada khususnya;

3. Adminstrator, selanjutnya disingkat Admin, adalah panitia daring yang

10 11
E. Pengguna Pedoman
1. Direktorat GTK PAUD,

2. Unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan Republik Indonesia,

3. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota,

4. Lembaga pelaksana pelatihan (LPP) Diklat Berjenjang Tingkat


Dasar (Guru Pendamping Muda), antara lain: HIMPAUDI, IGTKI,
APPAUDI, dan lembaga lain yang memenuhi kriteria sebagaimana
telah ditetapkan,

5. Peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi


Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S); dan

6. Pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya.

F. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan adalah:
1. Adanya rambu-rambu penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat BAB II
Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda PROGRAM DIKLAT
Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S);
dan
2. Adanya rambu-rambu pelaksanaan Tugas Mandiri Diklat Berjenjang
Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping
Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting
(P3S).

12 13
A. Tujuan Diklat Hal yang didapat secara daring diaplikasikan dalam Tugas
Mandiri. Tugas Mandiri dihitung setara 210 JPL bertujuan mempersiapkan
pendidik memiliki kompetensi Guru Pendamping Muda. Tugas Mandiri
1. Tujuan Umum sebagai bagian dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, terbagi
menjadi:
Meningkatkan kemampuan GTK PAUD baik secara konseptual maupun
praktis dalam upaya meningkatkan mutu layanan di satuan atau lembaga 1. Penyusunan RPP
PAUD sebagai wujud kinerja profesional. 2. Membuat video/audio simulasi mengajar/stimulasi
3. Menilai perkembangan anak
2. Tujuan Khusus 4. Pemantauan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Setelah mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi 5. Berbagi cara mengdampingi anak oleh orang tua
Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program 6. Refleksi mandiri kegiatan
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S), peserta diharapkan
7. Penyusunan Laporan Tugas Mandiri
mampu:

a. Menerapkan konsep pendidikan anak usia dini;


Peserta yang telah dinyatakan lulus pendidikan dan pelatihan,
b. Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini; hendaknya segera mengikuti uji kompetensi di tempat uji kompetensi
(TUK) yang telah ditunjuk oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK)
c. Mengenal karakteristik anak yang berkebutuhan khusus;
Pendidik PAUD, agar capaian kompetensi terukur dan mendapatkan
d. Menerapkan cara belajar anak usia dini; Sertifikat Kompetensi. Dokumentasi berupa rekaman video, foto, hasil
kerja keempat kegiatan Tugas Mandiri diunggah sebagai bukti fisik atas
e. Menyusun perencanaan pembelajaran; kinerja yang dilakukan oleh peserta.
f. Melakukan penilaian perkembangan anak usia dini;

g. Melakukan pemeliharaan kesehatan dan gizi anak usia dini;


C. Materi
h. Memiliki etika dan karakter sebagai guru dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini; Tatap
Pendalaman Jumlah
Muka
i. Melakukan komunikasi dalam pengasuhan; dan
No Materi WAG
j. Melaksanakan praktek pembelajaran dengan rekan sejawat.
(Tutorial
Vicon Jml Ket
dan
Penugasan)

B. Struktur Diklat 1
Kebijakan dan Program GTK
PAUD
2 0 2

Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi Kegiatan Tatap Muka Daring dan Tutorial Daring
bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan
Penanganan Stunting (P3S) ditujukan bagi guru yang dapat mengakses 2 Konsep Dasar PAUD 2 3 5
jaringan internet. Proses pemerolehan pengetahuan, pemahaman, dan
Perkembangan Anak Usia
keterampilan dalam modul dan silabus dilakukan dalam jaringan (daring). 3 2 2 4
Dini
Peserta mengunduh materi yang tersedia di aplikasi dan mengunggah
hasil kerjanya (memindahkan data ke komputer sentra). Kegiatan ini Pengenalan Anak Berkebutuhan
4 2 2 4
dihitung setara dengan 48 jam pelajaran (JPL) selama 45 menit per JPL. Khusus (ABK)

14 15
Tatap Tatap
Pendalaman Jumlah Pendalaman Jumlah
Muka Muka

No Materi WAG No Materi WAG


(Tutorial (Tutorial
Vicon Jml Ket Vicon Jml Ket
dan dan
Penugasan) Penugasan)

5 Cara Belajar AUD 2 4 6 Penyusunan Laporan Tugas


7 30
Mandiri
6 Perencanaan Pembelajaran 2 4 6
Jumlah
7 Penilaian Perkembangan Anak 2 3 5 Tugas
Mandiri
Integrasi
8 Kesehatan dan Gizi AUD 2 6 8 Total JPL 20 28 210 258
(P3S)

9 Komunikasi dalam Pengasuhan 2 2 4


Keterangan:
10 Etika dan Karakter Guru AUD 2 2 4 1) Untuk penyajian materi secara Vicon dilakukan dengan serentak terhadap semua peserta.
2) Untuk WAG, karena tujuannya untuk pendalaman materi secara intensif melalui diskusi dalam forum group
Jumlah Proses Daring dan (kelompok), maka peserta akan dibagi ke dalam beberapa kelas yang lebih kecil agar proses pendalaman
20 28 48
Tutorial materi dan diskusi menjadi lebih efektif.
3) Untuk tugas mandiri dilakukan dan dituntaskan secara individual oleh masing-masing peserta, yang
Kegiatan Mandiri (Tugas Mandiri di era pandemic) sebelumnya telah mendapatkan penjelasan secara memadai terkait tatacara melaksanakannya.
4) Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S)
Penyusunan Rencana Kegiatan
Bermain/Pengasuhan minimal
1 30
2 RPPH atau untuk 2 kali KBM
secara daring

Pelaksanaan Kegiatan Bermain/ Materi disusun berdasarkan standar kompetensi yang harus
2 Stimulasi/ Pengasuhan Anak - 50
(Minimal 2 kali secara daring) dikuasai oleh guru PAUD yang ada dalam Permendikbud RI Nomor 137
Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD diperkaya dengan berbagai
Pelaksanaan Kegiatan Pembiasaan referensi ilmiah yang mendukung serta arahan kebijakan dan isu terkini
Hidup Bersih dan Sehat,
3 (Minimal memantau pelaksanaan 20 dan sedang berkembang di tengah masyarakat.
protokol kesehatan pada 2 anak
secara daring)
Pada setiap jenjang diklat terdapat praktek mengajar (micro
Melakukan Penilaian teaching), dan pada Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi
Perkambangan Anak
Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan
berdasarkan informasi
kegiatan anak dari orang dan Penanganan Stunting (P3S), praktek melatih tersebut dilaksanakan
4 30
tua secara daring (minimal secara simulatif daring tanpa melibatkan peserta didik. Pada saat peserta
menganalisis 2 informasi dari
2 anak yang berbeda atas melakukan praktek mengajar ‘simulatif’, tim atau narasumber yang telah
kegiatan di era pandemi) ditunjuk oleh penyelenggara pelatihan melakukan penilaian.

Berbagi cara pendampingan

D. Peserta Diklat
5. anak dengan orang tua 25
(minimum 2 orang tua)

Refleksi kegiatan tugas


mandiri (kelebihan, Peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi
6 25
kekurangan, serta solusi atas
Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan
kelemahan yang dirasakan)

16 17
dan Penanganan Stunting (P3S) adalah guru TK/ KB/TPA/SPS dengan 11) Lembaga lain yang mempunyai tugas pokok dan fungsi peningkatan
kriteria sebagai berikut: mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD

1. Sehat jasmani dan rohani;


Bagi lembaga non-pemerintah, kriteria penyelenggara pelatihan
2. Kualifikasi pendidikan minimal SMA; GTK PAUD berbasis teknologi informasi adalah:

3. Belum pernah mengikuti diklat PAUD jenjang dasar; 1) Memiliki akte notaris/badan hukum atau memiliki fungsi peningkatan
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD;
4. Telah mengajar di PAUD minimal 2 (dua) tahun;
2) Mempunyai kepanitiaan yang mampu menyelenggarakan Diklat
5. Memiliki kemampuan dasar teknologi informasi dan komunikasi
Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi
(TIK), yaitu mengoperasikan telepon pintar dan komputer;
Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan
6. Usia maksimal 55 (lima puluh lima) tahun; Penanganan Stunting (P3S);

7. Bersedia mengikuti diklat dari awal sampai tuntas; dan 3) Memiliki pengalaman dalam penyelenggaraan diklat;

4) Mampu menyediakan sarana dan prasarana diklat yang memadai;


8. Dapat mengakses internet.
5) Mampu membuat dan mengembangkan program pelatihan yang
mengacu pada Pedoman Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis

E. Komponen yang Terlibat


Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi
Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S);

6) Mampu melakukan pengendalian mutu pelaksanaan diklat dari awal


1. Penyelenggara hingga akhir melalui kerjasama dengan unit pelaksana teknis (UPT)
Penyelenggara Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis pusat/dinas pendidikan kabupaten/kota
Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program 7) Mendapatkan rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) adalah lembaga/institusi setempat
yang memiliki tugas dan fungsi peningkatan mutu GTK PAUD, yang
didukung oleh dana APBN, APBD maupun sumber dana lainnya. Adapun Adapun Tugas Penyelenggara Diklat Berjenjang Tingkat Dasar
penyelenggara pelatihan berbasis teknologi informasi ini, antara lain: Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi
1) Direktorat GTK PAUD Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) adalah:

2) Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan 1) Menyediakan narasumber yang kompeten di bidangnya dan mampu
Masyarakat (PP PAUD dan Dikmas) melakukan pembelajaran daring;

3) Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan 2) Melakukan koordinasi dengan ormit/dinas Pendidikan/UPT di tingkat
Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas) kabupaten/kota untuk menyiapkan moderator, admin, host dan
peserta;
4) Perguruan Tinggi
3) Mengorientasi narasumber, moderator, admin serta host dalam
5) Dinas pendidikan kabupaten/kota
penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi
6) Sanggar kegiatan belajar (SKB) Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program
7) Lembaga swadaya masyarakat (LSM) bidang PAUD Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S);

8) Lembaga PAUD terakreditasi A/B 4) Mengelola administrasi penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat
Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda
9) Organisasi mitra, antara lain: HIMPAUDI, IGTKI dan APPAUDI
Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S);
10) Organisasi sosial kemasyarakatan (Orsosmas) bidang PAUD
5) Menetapkan SK narasumber, moderator dan admin Diklat Berjenjang

18 19
Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping
Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting
(P3S);

6) Mengeluarkan surat keterangan ketuntasan diklat bagi peserta Diklat


Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru
Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan
Stunting (P3S);

7) Melaporkan data peserta yang tuntas mengikuti Diklat Berjenjang


Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping
Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting
(P3S) ke dinas pendidikan setempat; dan

8) Mengisi/menginput data peserta dalam aplikasi SIM Diklat.

2. Narasumber/Pelatih

Narasumber/Pelatih pada Diklat Berjenjang Tingkat Dasar


2) Persyaratan khusus
Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi
Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) dapat berasal dari a. Mampu membuat rancangan pelatihan dalam bentuk rencana
unsur birokrasi, akademisi, profesional, maupun praktisi. pelaksanaan pembelajaran dalam pelatihan (RP3) serta evaluasi
pembelajaran dan pelatihan;
a. Persyaratan
b. Menguasai metode dan strategi pembelajaran orang dewasa;
1) Persyaratan umum
c. Dapat berkomunikasi dan memotivasi peserta dengan baik;
a) Kualifikasi pendidikan minimal S1 atau yang sederajat;
d. Memiliki kemampuan dasar TIK (pengolah kata/word processor,
b) Diutamakan memiliki sertifikat pelatihan master trainer pengolah data/excel, presentasi/powerpoint, penggunaan
(MT) bidang PAUD, baik tingkat daerah, nasional ataupun internet-email, jelajah di dunia maya/browsing, unggah dan
internasional; unduh data);

c) Akademisi atau tenaga profesional (Misalnya: dosen di e. Mampu mengoperasikan media pembelajaran (misalnya laptop,
perguruan tinggi, konsultan, praktisi PAUD, psikolog, psikiater, infocus, dan sebagainya); dan
dokter spesialis anak, ahli kesehatan masyarakat, ahli gizi) yang f. Mampu mengelola waktu pembelajaran dengan baik secara
memiki kompetensi atau keahlian di bidang PAUD atau keahlian efektif pada saat menyajikan materi pendidikan dan pelatihan.
lain yang relevan dengan mata diklat yang diampu; dan
3) Pelatihan yang mendukung “Program Investasi Gizi dan 1000
d) Narasumber dikecualikan untuk memenuhi persyaratan di atas HPK” dengan menggunakan dana dari APBDes dan sumber dana
dan dapat berasal dari institusi atau instansi yang relevan dengan lainnya, adalah Pelatih atau Narasumber Kabupaten/ Kota yang
bidangnya untuk materi yang bersifat khusus atau memerlukan telah mengikuti pelatihan PCP/ Refresh yang di selenggarakan
keahlian tertentu. Contoh materi yang bersifat khusus antara oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak
lain kebijakan, ahli mendongeng, ahli pembuatan alat permainan Usia Dini, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
edukatif, sains dan keterampilan spesifik lainnya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

20 21
b. Tugas Narasumber/Pelatih 6) Bersedia dan sanggup melaksanakan tugas sebagai moderator
selama memandu pembelajaran daring.
Narasumber/Pelatih pada Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis
Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) bertugas: b. Tugas Moderator

1) Menyampaikan materi diklat secara daring sesuai jadwal yang Tugas Moderator Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis
telah ditetapkan; Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S), sebagai berikut:
2) Memberikan materi pendalaman, pendampingan dan tugas pelatihan sesuai
dengan mata latih atau materi yang diberikan; 1) Mendampingi narasumber dan memfasilitasi proses pembelajaran
daring yang sedang dilaksanakan.
3) Memberikan penilaian terhadap peserta pelatihan secara obyektif dan otentik,
terutama menilai tugas/karya, partisipasi dan keaktifan peserta; 2) Mengingatkan peserta untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
narasumber;
4) Memberikan umpan balik terhadap kemajuan belajar peserta
pelatihan, baik terhadap proses pembelajaran maupun hasil 3) Memberi umpan balik terhadap tugas yang diunggah peserta dan
belajar peserta; dan keaktifan peserta;
5) Menentukan ketuntasan peserta pada akhir kegiatan.
4) Menyampaikan laporan pelaksanaan pembelajaran online yang dipandunya
kepada panitia/penyelenggara.

4. Administratur (Admin)

a. Kriteria

Kriteria admin dalam Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis


Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S), sebagai berikut:

1) Berasal dari atau unsur Penyelenggara;

2) Memiliki kemampuan TIK dan menguasai aplikasi learning management


system (LMS); dan
3. Moderator
3) Ditunjuk dan ditetapkan oleh penyelenggara melalui surat keputusan
a. Kriteria Moderator
sebagai admin dalam kegiatan diklat daring.
Kriteria Moderator Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis
Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program
b. Tugas Admin
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S), sebagai berikut:
1) Kualifikasi pendidikan minimal SLTA; Secara umum tugas admin adalah bertanggung jawab dalam
pengelolaan aplikasi daring sehingga aplikasi bisa diakses dan fitur-fitur
2) Memiliki sertifikat diklat PAUD, diprioritaskan yang telah mengikuti Diklat pembelajaran daring dapat digunakan, sedangkan tugas spesifik admin
Dasar ; meliputi:
1) pengecekan dan pengumpulan kehadiran/partisipasi peserta;
3) Mengenal ruang lingkup materi yang disajikan oleh narasumber;
2) pengumpulan dan menghimpun nilai-nilai peserta; dan
4) Memiliki kemampuan memandu forum diskusi dan pengelolaan 3) menangani kegiatan adminitrasi lainnya sesuai dengan deskripsi kerja
waktu dengan baik; yang telah ditetapkan.
5) Telah mengikuti pembekalan sebagai moderator; dan

22 23
Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi
bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) diatur dengan
ketentuan, prosedur, dan mekanisme tersistem, sehingga
dapat dipahami tahap demi tahap.
Ketentuan penyelenggaraan dan mekanisme/strategi pelaksanaan
tersebut secara lengkap digambarkan pada bagan di bawah ini:

KETENTUAN / RAMBU-RAMBU
PENYELENGGARAAN

MEKANISME / STRATEGI
PELAKSANAAN

BAB III
MEKANISME/STRATEGI PERSIAPAN PELAKSANAAN EVALUASI

PELAKSANAAN DIKLAT
BERJENJANG TINGKAT
DASAR BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI

PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

Bagan 3.1
Ketentuan/Rambu-Rambu Penyelenggaraan Diklat Berjenjang Tingkat
Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda
Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S)

24 25
A. Ketentuan Umum pelatihan sampai peserta membuat laporan Tugas Mandiri;

7. Kelulusan peserta ditentukan oleh keberhasilan peserta dalam

(Rambu-Rambu memenuhi 2 (dua) tahapan kegiatan utama, yaitu mengikuti materi


dan pendalamannya, serta pelaksanaan Tugas Mandiri. Peserta yang

Penyelenggaraan) diolah data kelulusannya adalah peserta yang berpartisipasi hingga


akhir, dengan kehadiran minimal 90% dan melaksanakan/menuntaskan
Tugas Mandiri sesuai dengan ketentuan. Untuk keperluan penetapan,
Agar partisipasi semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan penyelenggara telah menetapkan kriteria yang tertuang dalam
Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Prosedur Operasional Standar (POS) Penilaian;
Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan
8. Sertifikat kelulusan diberikan oleh Direktorat GTK PAUD, ditandatangani
Stunting (P3S) dapat efektif dan optimal, maka semua pihak hendaklah
oleh Direktur GTK PAUD dan ketua panitia/penyelenggara.
mempelajari/memahami ketentuan atau rambu-rambu dimaksud secara
Pendelegasian penandatanganan sertifikat ke UPT Pusat (PP PAUD
seksama. Berbagai ketentuan (rambu-rambu), sebagai berikut:
dan Dikmas/BP PAUD dan Dikmas/PPPPTK TK dan PLB/LPMP) dan
1. Direktorat GTK PAUD menyelenggarakan Diklat Berjenjang Tingkat dinas pendidikan dapat dilakukan setelah SIMDIKLAT sepenuhnya
Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda siap dipergunakan; dan
Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) di
9. Apabila kegiatan dilakukan oleh penyelenggara pelatihan selain
tingkat nasional;
Direktorat GTK PAUD, maka penyelenggara pelatihan harus
2. Direktorat GTK PAUD/PP PAUD dan Dikmas/BP PAUD dan Dikmas menyampaikan minimal isi/outline dari desain/rencana pelaksanaan
atau penyelenggara pelatihan menyiapkan sarana dan prasarana kegiatan secara tertulis kepada Direktorat GTK PAUD, dengan alamat:
pendukung Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi
Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD, Gedung D
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S); Lantai 13, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Telp./Faks. 021-
3. Direktorat GTK PAUD/PP PAUD dan Dikmas/BP PAUD dan Dikmas 57974116, atau melalui email ke alamat :pkpkk.2015@gmail.
atau penyelenggara Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis com serta melakukan pengisian data penyelenggaraan secara
Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi lengkap pada SIMDIKLAT dengan laman https://infodiklat.
Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) melaksanakan pgtkpauddikmas.kemdikbud.go.id/login.php.
Diklat Berjenjang bagi GTK PAUD dan melakukan penilaian proses
pendidikan dan pelatihan;

4. Kegiatan yang dilakukan oleh panitia dilaporkan kepada penyelenggara B. Mekanisme/Strategi


Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi
Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Pelaksanaan
Penanganan Stunting (P3S);

5. Peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi
bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan
dan Penanganan Stunting (P3S) wajib melakukan tugas mandiri Penanganan Stunting (P3S) dilaksanakan setara dengan 258 JPL,
sebagaimana yang telah ditetapkan; dengan pembagian alokasi waktu, yaitu: 48 JPL tatap muka/interaktif
(vicon dan WAG), serta 210 JPL pelaksanaan Tugas Mandiri. Penyajian
6. Pada saat pelaksanaan, dapat ditunjuk tim penjamin mutu. Tim
materi melalui vicon dilakukan secara serentak terhadap semua peserta.
penjamin mutu yang ditunjuk oleh penyelenggara pelatihan terdiri
Selanjutnya, penyajian materi melalui WAG dilaksanakan dengan cara
dari unsur pelatih, panitia, penilik/pengawas, serta organisasi mitra
berdiskusi dalam forum grup (kelompok) untuk pendalaman materi
terkait sesuai kebutuhan, untuk mengawal pelaksanaan kegiatan

26 27
secara intensif sehingga peserta dibagi ke dalam beberapa kelas kecil Proses persiapan meliputi penetapan kuota serta orientasi teknis
agar proses pendalaman materi dan diskusi lebih efektif. Tugas Mandiri (ortek) peserta, admin, moderator, host, dan narasumber.
dilakukan dan dituntaskan secara individu, didahului penjelasan secara
1) Penetapan Kuota Peserta
memadai tentang tatacara pelaksanaannya.
Penyelenggara menetapkan kuota peserta berdasarkan data
Mekanisme/Strategi Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis
sasaran calon peserta diklat. Penetapan kuota peserta didasarkan
Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program
pada kemampuan penyelenggara untuk menyediakan sumberdaya
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) dilaksanakan melalui
pelaksanaan diklat.
tahapan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi secara komprehensif dan
sistematis. Secara teknis digambarkan melalui bagan berikut: 2) Penetapan Admin, Moderator, Host, Panitia dan Narasumber

Admin, moderator, host, panitia, dan narasumber dipilih dan


PERSIAPAN PELAKSANAAN EVALUASI
ditetapkan dengan SK yang diterbitkan oleh penyelenggara sesuai
kriteria.
TATAP MUKA WAG. TUGAS MANDIRI
DARING/LURING DARING DARING DARING/LURING
3) Orientasi Teknis Admin, Moderator, Host, Panitia dan Narasumber

Penetapan Kuota Forum Diskusi Konsultasi/


Penyelenggara melaksanakan ortek agar admin, moderator,
Peseta Admin/Panitia
Registrasi Vicon
Latihan Soal,
Asistensi
host, panitia, dan narasumber memiliki pemahaman terkait tugas
Quiz, Tugas
dalam melaksanakan diklat. Ortek melibatkan unsur Direktorat
Penetapan Admin, Upload Hasil Pelapor Tugas
Moderator, Penyusunan RP3 Mandiri
Pengolahan
Nilai
GTK PAUD, UPT PAUD dan panitia/personal yang terlibat dalam
Narasumber &
Panitia Pre Test Membuat video
audio simulasi
pelaksanaan.
mengajar
Post Penyerahan Pengumuman
Ortek thd Admin, Test Laporan Tugas Hasil
Menilai
Moderator, Mandiri
perkembangan
Narasumber &
Download anak

D. Pelaksanaan
Panitia
Materi
Pemantauan PHBS
Remedial Perolehan
Sharing cara Sertifikat
mendampingi anak
dan ortu
Pelajari Materi:
Baca Modul/
Refleksi kegiatan 1. Tahap Awal
Lihat Video
Penyusunan Lap.
Tugas Mandiri a. Peserta melakukan registrasi di aplikasi Diklat Berjenjang Tingkat
Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda
Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting
Konsultasi/Asistensi
(P3S);
Admin & Panitia Narasumber & Moderator Narasumber & Panitia Admin & Panitia
b. Peserta akan memperoleh ID peserta Diklat Berjenjang Tingkat
Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda
Bagan 3.2 Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting
Mekanisme/Strategi pelaksanaan Diklat Dasar Berbasis (P3S). ID digunakan untuk login setiap tahapan diklat, mulai dari
Teknologi Informasi
tes awal hingga perolehan sertifikat;

C. Persiapan c. Peserta wajib mengerjakan pretest secara daring;

d. Peserta wajib mengunduh silabus dan jadwal diklat; dan


Persiapan dilakukan oleh penyelenggara pelatihan untuk
e. Peserta mempelajari silabus secara luring maupun daring.
mempersiapkan pelaksanaan PCP Diklat Berjenjang Tingkat
Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda 2. Tahap Pembelajaran
Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S).

28 29
3. Tahap Tugas mandiri

Kegiatan tugas mandiri akan difasilitasi oleh narasumber terkait dan


panitia penyelenggara. Pelaksanaan tugas mandiri setara dengan 210
jam pembelajaran. Ruang lingkup tugas mandiri meliputi:

a. Penyusunan RPP

Penyusunan RPP yaitu Penyusunan Rencana Kegiatan


Tahap pembelajaran akan diikuti oleh peserta melalui daring. Kegiatan Bermain/Pengasuhan minimal 2 RPPH atau untuk 2 kali tatap
ini setara dengan 48 JPL terdiri dari mempelajari materi, mengikuti muka pembelajaran yang akan dilaksanakan secara daring.
vicon, mengikuti pendalaman, dan menyelesaikan tugas. b. Pelaksanaan Kegiatan Bermain/Stimulasi/Pengasuhan
a. Peserta melakukan pembelajaran dengan mengunduh materi Pelaksanaan Kegiatan Bermain/Stimulasi /Pengasuhan Anak
berupa teks, video, audio dan mempelajarinya secara mandiri; Minimal 2 kali secara daring dilakukan secara simulatif. Kegiatan
simulasi dilakukan tidak bersama anak. Kegiatan direkam
b. Penyampaian materi dilaksanakan secara berurutan;
menggunakan perangkat yang dimiliki oleh peserta, secara
c. Penyampaian materi oleh narasumber melalui vicon; visual dan atau secara auditif dengan durasi 5-10 menit.

d. Selama proses vicon dapat dilakukan penyampaian materi oleh c. Pelaksanaan Penerapan PHBS
narasumber dan tanya jawab dengan peserta; Pelaksanaan penerapan PHBS adalah PHBS yang dilakukan
oleh anak. Peserta minimal memantau penerapan PHBS yang
e. Setelah proses vicon peserta diberi tugas.
sesuai dengan protokol kesehatan di era pandemi pada 2 (dua)
f. Peserta wajib mengikuti tutorial melalui forum diskusi. anak berbeda secara daring.

d. Melakukan Penilaian Perkembanganan Anak


g. Peserta mengunggah hasil tugas ke aplikasi.
Penilaian Perkambnganan Anak yang dilakukan peserta adalah
h. Tugas harus diselesaikan sebelum mengikuti jadwal vicon mata
penilaian berdasarkan informasi kegiatan anak dari orang tua
diklat selanjutnya.
secara daring (minimal menganalisis 2 informasi dari 2 (dua)
i. Nilai tugas dan kuis menjadi bagian dari penilaian proses anak yang berbeda atas kegiatan yang dilakukan anak di rumah
pembelajaran. di era pandemik)

e. Berbagi Pendampingan Anak dengan Orang Tua


j. Peserta mengerjakan post test sebagai prasyarat mengikuti
tahap selanjutnya yaitu tugas mandiri Berbagi pendampingan anak dengan orang tua dilakukan
minimum dengan 2 orang tua dari anak yang berbeda.
k. Nilai posttest peserta minimal 70
f. Refleksi Pembelajaran Kegiatan
(1) Jika dalam posttest peserta tidak bisa mencapai nilai
Refleksi pembelajaran kegiatan dilakukan secara mandiri atas
minimum, peserta akan diberi kesempatan lagi untuk
kegiatan 1, 2, 3, 4, dan 5 yang telah dilakukan secara mandiri.
mengerjakan post test hingga 3 kali.
Pada kegiatan refleksi, disampaikan kelebihan dan kelemahan
(2) Jika peserta remedial memperoleh nilai lebih tinggi dari dari setiap kegiatan dimaksud. Pada bagian tersebut, disajikan
minimum maka untuk penghitungan nilai ketuntasan akan pula solusi atau alternatif pemecahan masalah dalam mengatasi
dipergunakan nilai minimum yaitu 70. berbagai kelemahan yang dirasakan.

30 31
g. Penyusunan Laporan Tugas Mandiri
2. Keaktifan
Setelah menyelesaikan semua tugas 1-6, peserta melakukan
penyusunan laporan pelaksanaan Tugas Mandiri. Laporan Indikator keaktifan adalah peserta melontarkan pertanyaan dan
dan dokumen kegiatan Tugas Mandiri diunggah oleh peserta atau jawaban dan atau tanggapan pada saat kegiatan vicon maupun
ke aplikasi (tautan pengumpulan laporan peserta). Panitia kegiatan WAG pendalaman materi. Penilaian keaktifan diberikan oleh
penyelenggara melakukan penilaian seluruh kegiatan peserta narasumber atau tim khusus yang menilai, dengan skor rentang 0-100.
dan hasil penilaian diunggah ke aplikasi. Keseluruhan nilai dari setiap peserta akan diakumulasi sesuai dengan
bobot pada setiap dimensi atau komponen penilaian. Bobot setiap
Pada tahap Tugas Mandiri, narasumber atau panitia penyelenggara
komponen terhadap ketuntasan peserta dalam mengikuti diklat daring
yang ditunjuk melakukan pembimbingan pada peserta.
bagi GTK PAUD, sebagai berikut:
Pembimbingan meliputi pemeriksaan dokumen hasil kerja peserta,
konsultasi terhadap hasil kerja, dan pembimbingan penyusunan
laporan. NO ASPEK BOBOT

1 Pretest 5%

E. Evaluasi
2 Kehadiran 20 %

Keaktifan (mengajukan atau menjawab


3 5%
pertanyaan)
Evaluasi dilakukan berdasarkan ketuntasan peserta dalam mengikuti 4 Nilai Tugas 20 %
setiap tahapan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi
5 Posttest 10 %
Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan
dan Penanganan Stunting (P3S), terdiri dari komponen: a) Kehadiran; b) 6 Nilai Kegiatan Mandiri 40 %
Keaktifan; c) Nilai Tugas; d) Posttest; dan e) Nilai Laporan Kegiatan Tugas JUMLAH 100%
Mandiri.

Nilai pretest tidak dimasukkan dalam bagian penilaian namun tetap diinput Evaluasi pada akhir kegiatan dilakukan berdasarkan ketuntasan
sebagai bahan analisis untuk menilai keberhasilan penyelenggaraan diklat. peserta dalam mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis
Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program
Ketentuan untuk kehadiran dan keaktifan peserta dalam mengikuti Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) dengan ketentuan
diklat ini sebagai berikut: sebagai berikut:
1. Kehadiran a. Kehadiran peserta dalam pembelajaran minimal 90% dari total
Indikator kehadiran adalah peserta hadir mengikuti kegiatan daring, kehadiran yang ditetapkan (mempertimbangkan kondisi lokasi
baik dalam forum vicon kelas pelatihan maupun forum WAG pada kegiatan peserta, ketersediaan jaringan, dan lain-lain)
pendalaman. Kehadiran peserta akan terdeteksi melalui sistem. Peserta
b. Nilai akhir minimal 70 (sesuai dengan hasil pengolahan seluruh
wajib hadir minimal 90% dari total waktu kehadiran yang ditentukan.
komponen penilaian)
Ketentuan kehadiran yang dimaksud meliputi:
Pengendalian mutu dilakukan dengan melibatkan BP PAUD dan
a. Hadir mengikuti tatap muka daring/vicon (minimal 90% kehadiran)
Dikmas Provinsi/Daerah, dinas pendidikan kota/kabupaten, atau
b. Hadir mengikuti pendalaman materi melalui forum diskusi WAG organisasi mitra terkait. Pengendalian ini ditujukan untuk memastikan
(minimal 90% kehadiran). mutu proses pembelajaran diklat yang berlangsung. Pengendalian
mutu diklat dilakukan dari tahap persiapan hingga evaluasi, sebagai
Jika peserta dalam kedua forum kelas tersebut total kehadiran kurang
berikut:
dari 90%, maka peserta dinyatakan tidak lulus. Semua nilai terkait
aktivitas lainnya, dinyatakan batal/tidak berlaku.

32 33
1) Narasumber/panitia yang ditunjuk memeriksa nilai peserta untuk
memastikan seluruh nilai telah diinput oleh admin. Hasil ini akan
memberi rekomendasi ketuntasan belajar setiap peserta. Hasil
akhir diumumkan kepada setiap peserta. Peserta yang telah tuntas
akan mendapatkan tautan untuk mencetak sertifikat ketuntasan di
ID masing-masing peserta.

2) Narasumber/panitia yang ditunjuk oleh penyelenggara melakukan


analisis terhadap hasil capaian pembelajaran peserta. Analisis
dituangkan dalam bentuk laporan tertulis oleh penyelenggara.
Laporan ini memuat informasi ketuntasan peserta dan prosentase
keberhasilan pembelajaran.

F. Penyerahan Sertifikat
Kelulusan
Sertifikat kelulusan “hanya” akan diberikan kepada peserta yang
telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sebagaimana yang
telah ditetapkan, dan telah mendapatkan 2 (dua) komponen, utama
penilaian, yaitu nilai tatap muka dan nilai tugas mandiri dengan
skor/standar minimum sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
pedoman ini. Sertifikat yang sah adalah yang ditandatangani atau
dilegalisasi oleh yang berwenang dan pada sertifikat tersebut terdapat
nomor seri/surat sesuai dengan nomenklatur yang sah pada lingkup
kementerian pendidikan dan kebudayaan. Untuk mendapatkan bukti
fisik dari sertifikat yang sah, peserta secara personal dapat memindai
barcode yang telah divalidasi penyelenggara. Setiap peserta yang
mendapat sertifikat, memiliki hak sebagai berikut: BAB IV
1) Pengakuan sebagai Guru PAUD yang telah memenuhi kriteria PELAPORAN DAN TINDAK
sebagai guru pendamping muda pada lingkup kerja masing-
masing;
LANJUT
2) Menggunakan sertifikat tersebut untuk diajukan sebagai angka
kredit dalam penghargaan kinerja pada lingkup tugas dan jabatan
bidang pendidik PAUD;

3) Menggunakan sertifikat tersebut menjadi bagian dari bukti


pengembangan karier dan peningkatan kompetensi sebagai
pendidik PAUD; dan

4) Arsip pribadi.

34 35
A. Pelaporan
Pelaporan kegiatan disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban panitia pelaksana atas pelaksanaan
kegiatan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi
Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S). Pelaporan
disusun oleh panitia selambat-lambatnya 30 hari setelah
kegiatan pelatihan dilaksanakan.
Isi pelaporan meliputi semua hal yang berkaitan dengan kegiatan,
mulai dari persiapan sampai dengan tindak lanjut/pasca Diklat Guru
Pendamping Muda Berbasis Teknologi Informasi diselenggarakan.

Laporan penyelenggara kegiatan pelatihan disusun dengan sistematika


minimal sebagaimana disajikan pada lampiran.

B. Tindak Lanjut BAB V


Tindak lanjut merupakan bagian dari pelaksanaan pelatihan. PENUTUP
Tindak lanjut dari Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi
Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan
dan Penanganan Stunting (P3S) ini, antara lain:

1. Penyelenggara membuat usulan kepada Tempat Uji Kompetensi


(TUK) terdekat untuk mengajukan peserta pasca diklat mengikuti uji
kompetensi Guru Pendamping Muda ;

2. Penyelenggara menyampaikan hasil penyelenggaraan Diklat Berjenjang


Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping
Muda Terintegrasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting
(P3S) kepada Direktorat GTK PAUD sebagai bahan rekomendasi
landasan pembinaan berkelanjutan pihak terkait dalam peningkatan
kompetensi dan profesionalitas GTK PAUD di seluruh Indonesia;

Dinas pendidikan kabupaten/kota hendaknya memiliki data GTK


PAUD yang telah mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis
Teknologi Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) dan melakukan pembaruan
secara dinamis, sebagai pijakan dalam pembinaan berkelanjutan dalam
peningkatan kompetensi dan profesionalitas GTK PAUD di daerah
masing-masing.

36 37
Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi
Informasi bagi Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program
Pencegahan dan Penanganan Stunting (P3S) merupakan
bagian pembinaan kompetensi dan profesionalitas yang
menggunakan cara dan prosedur yang sistematis dan
terorganisir, sehingga dapat dilaksanakan dengan baik.
Pedoman ini merupakan acuan bagi semua pihak terkait,
khususnya yang terlibat dalam penyelenggaraan peningkatan
mutu guru dan tenaga kependidikan (GTK) Pendidikan Anak
Usia Dini. Masyarakat yang akan menyelenggarakan Diklat
Berjenjang Tingkat Dasar Berbasis Teknologi Informasi bagi
Guru Pendamping Muda Terintegrasi Program Pencegahan
dan Penanganan Stunting (P3S) hendaknya menggunakan
pedoman ini sepenuhnya, sehingga kualitas pelatihan dapat
terjaga secara konsisten.

Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman ini dapat disesuaikan den-
gan kondisi penyelenggaraan pelatihan dan terlebih dahulu berkonsul-
tasi dengan Direktorat GTK PAUD, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indo-
nesia.

LAMPIRAN- LAMPIRAN

38 39
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus

Lampiran 2 : Pokok-Pokok Materi Diklat Berjenjan Tingkat Dasar

Lampiran 3 : SOP Penilaian Tugas Setiap Mata Latih

Lampiran 4 : Teknis Penulisan Laporan Tugas Mandiri

Lampiran 5 : Pedoman Rekap Penilaian Peserta

Lampiran 6 : Sistematika Laporan

Lampiran 7 : Contoh Sertifikat Kelulusan

40 41
LAMPIRAN 1

SILABUS
PELATIHAN CALON PELATIH DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI BAGI GURU PENDAMPING MUDA TERINTEGRASI PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING (P3S) 2020

No. Kompetensi Dasar Indikator Materi/Sub Materi Metode Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8

A. MATERI
A. MATERI KEBIJAKAN

1. Memahami 1. Menjelaskan tentang 1. Kebijakan GTK PAUD 2 JPL 1. Renstra GTK PAUD
Kebijakan GTK kebijakan GTK PAUD tahun 2020-2024
PAUD. 2. Strategi Pengembangan
2. Menjelaskan tentang Program GTK PAUD 2. Regulasi/ Peraturan
strategi pengembangan terkait
GTK PAUD 3. Bentuk-bentuk Program
Peningkatan Mutu GTK PAUD
3. Menjelaskan tentang
terkait program
peningkatan mutu GTK
PAUD

A. MATERI
A. MATERI SUBSTANSI

2. Memahami 1. Menjelaskan pengertian


1. Menjelaskan 1. Pengertian PAUD Daring: Vicon
Vicon,, WAG 1. Tes
1. Tes 4 JPL 1. Pedoman
Konsep Dasar PAUD dan Google Form apa, mengapa
PAUD 2. Tujuan dan ruang lingkup (Penugasan). 2. Tugas
Tugas (Teori dan kurikulum 2013
2. Menjelaskan
Menjelaskan tujuan PAUD PAUD Praktek) PAUD, Direktorat
3. Partisipasi
Partisipasi
Pembinaan PAUD,
3. Menjelaskan
Menjelaskan Landasan 3. Landasan yuridis (UU
2020
Yuridis dan filosofis sisdiknas, UU hak anak,
Pentingnya PAUD dan landasan filosofis dari 2. Modul “Konsep Dasar
pandangan para ahli PAUD”, Direktorat
GTK PAUD, 2020
4.1. Fungsi adaptasi
3. Buku-buku lain yang
4.2. Fungsi Sosialisasi
relevan
4.3. Fungsi pengembangan

4.4. Fungsi
4.4. Fungsi bermain
4. Menjelaskan manfaat
4. Menjelaskan
layanan PAUD 5.1. Prinsip-prinsip
pembelajaran PAUD

5.2. Ciri-ciri pembelajaran yang


5. Menjelaskan Layanan PAUD bermutu
bermutu

42 43
No. Kompetensi Dasar Indikator Materi/Sub Materi Metode Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8

3. Memahami 1. Menjelaskan hakekat 1. Hakekat perkembangan anak Daring : Vicon


Vicon,, WAG 1. Tes 4 JPL 1. Permendikbud No.
Perkembangan Pertumbuhan dan Google Form 137 tahun 2014
Anak Usia Dini 2. Hakekat
2. Hakekat pertumbuhan anak (Penugasan) 2. Tugas (Teori dan tentang Standar
2. Menjelaskan Praktek) Nasional PAUD
Perkembangan Anak 3. Perbedaan pertumbuhan dan
3. Perbedaan 3. Partisipasi
perkembangan AUD 2. Permendikbud No.
3. Mengidentifikasi perbedaan 146 tahun 2014
pertumbuhan dan 4. Fase-fase
Fase-fase perkembangan anak
tentang Kurikulum
perkembangan AUD usia 0-1 tahun, 1-2 tahun, 2-3
2013 PAUD
tahun, 3-4 tahun, 4-5 tahun,
4. Menguraikan fase dan dan 5-6 tahun) 3. Modul “Pertumbuhan
6 aspek perkembangan dan Perkembangan
AUD (tingkat pencapaian 5. Enam aspek perkembangan
5. Enam
Anak Usia Dini”,
perkembangan anak (nilai agama dan moral, fisik
Direktorat GTK
menurut usia) motorik, kognitif, bahasa,
PAUD, 2020
sosial emosional dan seni)
5. Menjelaskan dasar-dasar 4. Pedoman Struktur
stimulasi perkembangan 6. Pendampingan anak sesuai
6. Pendampingan
Kurikulum 2013
anak usia
PAUD, Direktorat
Pembinaan PAUD,
2020

5. Buku pustaka lain


yang relevan

4. Memahami 1. Menjelaskan faktor- faktor 1. Faktor-faktor yang Daring : Vicon


Vicon,, WAG 1. Tes 4 JPL (Teori dan - Permendikbud
pertumbuhan dan yang mempengaruhi mempengaruhi pertumbuhan dan Google Form praktek) 137/2014 tentang
perkembangan pertumbuhan dan dan perkembangan anak (Penugasan) 2. Tugas Standar PAUD
anak dengan perkembangan anak dengan kebutuhan khusus
3. Partisipasi - Permendikbud
kebutuhan khusus dengan kebutuhan khusus
2. Ciri anak dengan kebutuhan 146/2014 tentang
2. Mengenal ciri-ciri anak khusus Kurikulum 2013
dengan kebutuhan khusus PAUD

- Modul “Penganalan
Anak Dengan
Kebutuhan Khusus”,
Direktorat GTK
PAUD, 2020

44 45
No. Kompetensi Dasar Indikator Materi/Sub Materi Metode Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8

5. Memahami dan 1. Menjelaskan konsep belajar 1. Belajar melalui bermain Daring : Vicon
Vicon,, WAG 1. Tes
1. Tes 8 JPL (Teori dan - Permendikbud
menerapkan melalui bermain secara dan Google Form Praktek) 137/2014 tentang
pembelajaran tepat 2. Pentingnya bermain bagi (Penugasan). 2. Tugas
Tugas Standar PAUD
AUD melalui anak usia dini
2. Menjelaskan pentingnya 3. Partisipasi
Partisipasi - Permendikbud
bermain
bermain yang bermakna 3. Bernyanyi untuk anak usia 146/2014 tentang
dini Kurikulum 2013
3. Menunjukkan cara PAUD
bernyanyi dengan lirik nada 4. Gerak dan lagu
dan ekspresi yang tepat - Modul “Cara Belajar
5. Mendongeng
Anak Usia Dini”,
4. Menunjukkan cara Direktorat GTK
6. Penataan lingkungan main
melakukan gerakan kreatif PAUD, 2018
sesuai irama lagu
- Buku-buku lainnya
5. Menunjukkan cara yang relevan
mendongeng dengan
teknik bertutur dan
ekspresi yang tepat

6. Menunjukkan cara menata


lingkungan main untuk
mendukung pembelajaran
yang bermakna

6. Menyusun 1. Menjelaskan tujuan 1. Tujuan perencanaan kegiatan Daring : Vicon, WAG 1. Tes
1. Tes 3 JPL (Teori dan - Permendikbud
perencanaan perencanaan kegiatan bermain di PAUD dan Google Form Praktek 137/2014 tentang
kegiatan bermain bermain di PAUD (Penugasan) 2. Tugas
Tugas Standar PAUD
AUD 2. Pentingnya merencanakan
2. Menjelaskan pentingnya kegiatan bermain. 3. Partisipasi
Partisipasi - Permendikbud
perencanaan kegiatan 146/2014 tentang
bermain di PAUD 3. Penyusunan kegiatan Kurikulum 2013
bermain PAUD
3. Menunjukkan cara
menyusun kegiatan - Modul “Perencanaan
bermain Pembelajaran”,
Direktorat GTK
PAUD, 2020

- Buku-buku lainnya
yang relevan

46 47
No. Kompetensi Dasar Indikator Materi/Sub Materi Metode Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8

7. Melakukan 1. Menjelaskan batasan/ 1. Definisi Pembelajaran PAUD Daring : Vicon


Vicon,, WAG 1. Tes
1. Tes 3 JPL (Teori dan - Permendikbud
Penilaian pengertian penilaian dan Google Form Praktek) 137/2014 tentang
Pertumbuhan dan 2. Menjelaskan manfaat (Penugasan) 2. Tugas
Tugas Standar PAUD
Perkembangan 2. Menjelaskan manfaat penilaian
penilaian 3. Partisipasi
Partisipasi - Permendikbud
AUD
3. Prinsip-Prinsip Evaluasi 146/2014 tentang
3. Menjelaskan prinsip-prinsip Pembelajaran PAUD Kurikulum 2013
penilaian PAUD
4. Tahapan penerapan penilaian
4. Menguraikan tahapan di PAUD. - Modul “Penilaian
melaksanakan penilaian Perkembangan
pertumbuhan dan 5. Teknik-teknik pencatatan
Anak”, Direktorat
perkembangan AUD pertumbuhan dan
GTK PAUD, 2020
perkembangan anak
5. Menjelaskan teknik - Buku-buku lainnya
pencatatan pertumbuhan 6. Cara Mendokumentasikan
yang relevan
dan perkembangan anak Perkembangan Anak
secara sederhana
7. Cara menyampaikan
6. Menjelaskan cara informasi capaian
mendokumentasikan perkembangan anak
data pertumbuhan dan
perkembangan anak
dengan portofolio

7. Menjelaskan cara
menyampaikan informasi
tentang pertumbuhan
dan perkembangan anak
kepada orang tua

48 49
No. Kompetensi Dasar Indikator Materi/Sub Materi Metode Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8

8. Melakukan 1. Menjelaskan pentingnya 1. Status Kesehatan dan Gizi Daring : Vicon


Vicon,, WAG 1. Tes
1. Tes 8 JPL (Teori dan - Permendikbud
kegiatan untuk kesehatan dan gizi pada Anak Usia Dini dan Google Form Praktek) 137/2014 tentang
mendukung anak usia dini (Penugasan) 2. Tugas
Tugas Standar PAUD
kebutuhan 2. Penanggulangan malnutrisi/
2. Menjelaskan pengaruh salah gizi (gizi lebih dan gizi 3. Partisipasi
Partisipasi - Permendikbud
Kesehatan dan
gizi Anak Usia Dini kesehatan dan gizi buruk) 146/2014 tentang
terhadap pertumbuhan dan Kurikulum 2013
perkembangan anak. 3. Batasan stunting dan PAUD
faktor penyebab serta
3. Menjelaskan batasan stunting pencegahannya - Modul “Kesehatan
dan faktor penyebab serta dan Gizi”, Direktorat
pencegahannya. 4. Perilaku Hidup Bersih GTK PAUD, 2020
Sehat (cuci tangan, gosok
4. Melakukan pemeriksaan gigi, kebersihan diri dan - Buku-buku lainnya
dengan cara-cara sederhana lingkungan, makanan sehat, yang relevan
dalam memastikan status memandikan bayi/anak)
kesehatan anak sebagai
bagian dari rutinitas sehari- 5. Asupan Makanan Bergizi
hari. Seimbang

5. Mempromosikan praktek 6. Pemantauan Status


kesehatan dan gizi yang baik Kesehatan dan Gizi Anak
kepada anak / komunitas
7. Cara mengidentifikasi
kelas (seperti cuci tangan
sumber daya masyarakat
pakai sabun, makanan
yang tersedia dan
selingan yang bergizi pada
mendukung kesehatan dan
jam istirahat)
gizi bagi anak di PAUD
6. Mendukung keluarga untuk
menciptakan kesehatan,
gizi, lingkungan rumah yang
aman, selaras dengan budaya
dan sumber daya lokal.

7. Mengidentifikasi sumber
daya masyarakat yang
tersedia dan mendukung
kesehatan dan gizi bagi anak
di PAUD.

50 51
No. Kompetensi Dasar Indikator Materi/Sub Materi Metode Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8

10. Terampil 1. Menjelaskan cara 1. Komunikasi positif guru Daring : Vicon


Vicon,, WAG 1. Tes
1. Tes 4 JPL (Teori dan - Permendikbud
Berkomunikasi membangun interaksi dengan anak. dan Google Form Praktek) 137/2014 tentang
positif dengan dengan anak untuk (Penugasan) 2. Tugas
Tugas Standar PAUD
anak dan orang menstimulasi pembelajaran 2. Interaksi yang menstimulasi
3. Partisipasi
Partisipasi - Permendikbud
tua serta teman dan mencegah masalah-
3. Mengelola perilaku anak. 146/2014 tentang
sejawat. masalah perilaku selama
bermain. Kurikulum 2013
4. Komunikasi positif guru dan
PAUD
orang tua.
2. Menjelaskan cara
menggunakan berbagai - Modul “Komunikasi
5. Pelibatan orang tua untuk
strategi untuk menciptakan dalam Pengasuhan”,
membantu perkembangan
hubungan kerjasama positif Direktorat GTK
anak.
dengan orang tua anak PAUD, 2020
didik atau anggota keluarga 6. Dukungan guru terhadap
- Buku-buku lainnya
lainnya. keterlibatan orang tua dalam
yang relevan
pembelajaran di rumah.
3. Menunjukkan cara
menggunakan keterampilan 7. Komunikasi positif guru
komunikasi positif ketika dengan teman sejawat dan
berhubungan dengan masyarakat.
keluarga anak didik.

4. Menjelaskan cara membantu


keluarga dalam memahami
dan mendukung program
kegiatan belajar anak usia
dini yang berprinsip pada
pembelajaran melalui
bermain dan pembelajaran
aktif yang dapat mendukung
perkembangan anak serta
secara holistik mendukung
kesiapan sekolah anak.

5. Menjelaskan cara berdiskusi


untuk membahas hal-hal
terkait anak secara individual
dengan rasa empati dan
dukungan yang nyata.

52 53
No. Kompetensi Dasar Indikator Materi/Sub Materi Metode Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8

11. Menerapkan Etika 1. Menjelaskan pentingnya 1. Etika dan Karakter Guru Daring : Vicon
Vicon,, WAG 1. Tes
1. Tes 4 JPL (Teori dan - Permendikbud
dan Karakter kualitas integritas diri , PAUD yang sesuai dengan dan Google Form Praktek) 137/2014 tentang
sebagai Pendidik kepedulian dan rasa hormat nilai-nilai budaya Indonesia, (Penugasan) 2. Tugas
Tugas Standar PAUD
PAUD terhadap profesi. agama dan norma yang
3. Partisipasi
Partisipasi - Permendikbud
berlaku (pengertian, contoh
2. Menunjukkan perbuatan dan implementasi) 146/2014 tentang
sebagai perwujudan Kurikulum 2013
rasa cinta tanah air dan PAUD
berbudaya Indonesia.
- Modul “Etika dan
3. Menunjukkan tindakan Karakter Pendidik
sesuai ajaran agama PAUD”, Direktorat
yang dianut dan aturan GTK PAUD, 2020
yang berlaku pada norma
masyarakat. - Buku-buku lainnya
yang relevan
4. Menunjukkan perilaku yang
sesuai dengan berbagai
cara yang mendukung
karakter positif anak

5. Menunjukkan cara
mengimplementasikan
etika dan karakter pendidik
PAUD dalam situasi sehari
hari.

12. Mempraktekkan 1. Menunjukkan kemampuan 1. Mmenyusun rencana Praktek mengajar atau Unjuk mengajar 4 JPL - Permendikbud
Pembelajaran atau menyusun rencana mengajar atau rencana menstimulasi AUD atau menstimulasi 137/2014 tentang
simulasi. mengajar atau rencana stimulasi pada AUD (RPPH) secara online dengan AUD melalui Standar PAUD
stimulasi pada AUD (RPPH) video/audio Video/Audio
2. Simulasi mengajar atau - Permendikbud
2. Mensimulasikan mengajar menstimulasi AUD 146/2014 tentang
atau menstimulasi pada Kurikulum 2013
AUD sesuai dengan RPPH PAUD
yang telah dibuat atau
dipersiapkan - Modul Diklat Guru
Pendamping Muda
(Diklat Berjenjang
Tingkat Dasar)

54 55
LAMPIRAN 2

POKOK-POKOK MATERI DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS


TEKNOLOGI INFORMASI BAGI GURU PENDAMPING MUDA
TERINTEGRASI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING (P3S)

NO. MATA LATIH POKOK-POKOK MATERI ACUAN/REFERENSI NO. MATA LATIH POKOK-POKOK MATERI ACUAN/REFERENSI

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Kebijakan GTK 1. Kebijakan GTK PAUD 1. Renstra GTK PAUD tahun 2020- 4. Pengenalan Anak 1. Faktor-faktor yang 1. Permendikbud 137/2014 tentang
PAUD 2024 Dengan Kebutuhan mempengaruhi pertumbuhan Standar PAUD
2. Strategi Pengembangan Khusus dan perkembangan anak
Program GTK PAUD 2. Regulasi/ Peraturan terkait dengan kebutuhan khusus 2. Permendikbud 146/2014 tentang
Kurikulum 2013 PAUD
3. Bentuk-bentuk Program 2. Ciri anak dengan kebutuhan
Peningkatan Mutu GTK PAUD khusus 3. Modul “Penganalan Anak Dengan
Kebutuhan Khusus”, Direktorat
2. Konsep Dasar 1. Pengertian PAUD 1. Pedoman apa, mengapa GTK PAUD, 2020
PAUD kurikulum 2013 PAUD, Direktorat
2. Tujuan dan ruang lingkup Pembinaan PAUD, 2020 5. Cara Belajar Anak 1. Belajar melalui bermain 1. Permendikbud 137/2014 tentang
PAUD Usia Dini Standar PAUD
2. Modul “Konsep Dasar PAUD”, 2. Pentingnya bermain bagi anak
3. Landasan yuridis (UU sisdiknas, Direktorat GTK PAUD, 2020 usia dini 2. Permendikbud 146/2014 tentang
UU hak anak, dan landasan Kurikulum 2013 PAUD
filosofis dari pandangan para 3. Buku-buku lain yang relevan 3. Bernyanyi untuk anak usia dini
ahli 3. Modul “Cara Belajar Anak Usia
4. Gerak dan lagu Dini”, Direktorat GTK PAUD, 2020
4. Fungsi adaptasi
5. Mendongeng 4. Buku-buku lainnya yang relevan
5. Fungsi Sosialisasi
6. Penataan lingkungan main
6. Fungsi pengembangan

7. Fungsi bermain 6. Perencanaan 1. Tujuan perencanaan kegiatan - Permendikbud 137/2014 tentang


Pembelajaran bermain di PAUD Standar PAUD
8. Prinsip-prinsip pembelajaran PAUD
PAUD
2. Pentingnya merencanakan - Permendikbud 146/2014 tentang
kegiatan bermain. Kurikulum 2013 PAUD
9. Ciri-ciri pembelajaran yang
bermutu
3. Penyusunan kegiatan bermain - Modul “Perencanaan
Pembelajaran”, Direktorat GTK
PAUD, 2020
3. Pertumbuhan dan 1. Hakekat perkembangan anak 1. Permendikbud Nomor 137 Tahun
Perkembangan 2014 tentang Standar Nasional - Buku-buku lainnya yang relevan
Anak Usia Dini 2. Hakekat pertumbuhan anak PAUD

3. Perbedaan pertumbuhan dan 2. Permendikbud Nomor 146 Tahun 7. Penilaian 1. Definisi Pembelajaran PAUD - Permendikbud 137/2014 tentang
perkembangan AUD Perkembangan Standar PAUD
2014 tentang Kurikulum 2013 2. Menjelaskan manfaat penilaian
Anak
PAUD - Permendikbud 146/2014 tentang
4. Fase-fase perkembangan anak
usia 0-1 tahun, 1-2 tahun, 2-3
3. Prinsip-Prinsip Evaluasi Kurikulum 2013 PAUD
3. Modul “Pertumbuhan dan Pembelajaran PAUD
tahun, 3-4 tahun, 4-5 tahun, Perkembangan Anak Usia Dini”,
dan 5-6 tahun)
- Modul “Penilaian Perkembangan
Direktorat GTK PAUD, 2020 4. Tahapan penerapan penilaian Anak”, Direktorat GTK PAUD,
di PAUD. 2020
5. Enam aspek perkembangan 4. Pedoman
(nilai agama dan moral, fisik
motorik, kognitif, bahasa, sosial Struktur Kurikulum 2013 PAUD,
5. Teknik-teknik pencatatan - Buku-buku lainnya yang relevan
pertumbuhan dan
emosional dan seni) Direktorat Pembinaan PAUD, perkembangan anak
2020
6. Pendampingan anak sesuai 6. Cara Mendokumentasikan
usia Buku pustaka lain yang relevan Perkembangan Anak

7. Cara menyampaikan informasi


capaian perkembangan anak

56 57
NO. MATA LATIH POKOK-POKOK MATERI ACUAN/REFERENSI NO. MATA LATIH POKOK-POKOK MATERI ACUAN/REFERENSI

1 2 3 4 1 2 3 4

8. Kesehatan dan Gizi 1. Status Kesehatan dan Gizi - Permendikbud 137/2014 tentang 11. Etika dan Karakter 1. Etika dan Karakter Guru PAUD - Permendikbud 137/2014 tentang
Anak Anak Usia Dini Standar PAUD Pendidik PAUD yang sesuai dengan nilai-nilai Standar PAUD
budaya Indonesia, agama
2. Penanggulangan malnutrisi/ - Permendikbud 146/2014 tentang dan norma yang berlaku - Permendikbud 146/2014 tentang
salah gizi (gizi lebih dan gizi Kurikulum 2013 PAUD (pengertian, contoh dan Kurikulum 2013 PAUD
buruk) implementasi)
- Modul “Kesehatan dan Gizi”, - Modul “Etika dan Karakter
3. Batasan stunting dan Direktorat GTK PAUD, 2020 Pendidik PAUD”, Direktorat GTK
faktor penyebab serta PAUD, 2020
pencegahannya - Buku-buku lainnya yang relevan
- Buku-buku lainnya yang relevan
4. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (cuci tangan, gosok gigi, 12. Praktekkan 1. Mmenyusun rencana - Permendikbud 137/2014 tentang
kebersihan diri dan lingkungan, Pembelajaran atau mengajar atau rencana Standar PAUD
makanan sehat, memandikan simulasi. stimulasi pada AUD (RPPH)
bayi/anak) - Permendikbud 146/2014 tentang
2. Simulasi mengajar atau Kurikulum 2013 PAUD
5. Asupan Makanan Bergizi menstimulasi AUD
Seimbang - Modul Diklat Guru Pendamping
Muda (Diklat Berjenjang Tingkat
6. Pemantauan Status Kesehatan Dasar)
dan Gizi Anak

7. Cara mengidentifikasi sumber


daya masyarakat yang tersedia
dan mendukung kesehatan
dan gizi bagi anak di PAUD

10. Komunikasi dalam 1. Komunikasi positif guru - Permendikbud 137/2014 tentang


Pengasuhan dengan anak. Standar PAUD

2. Interaksi yang menstimulasi - Permendikbud 146/2014 tentang


Kurikulum 2013 PAUD
3. Mengelola perilaku anak.
- Modul “Komunikasi dalam
4. Komunikasi positif guru dan Pengasuhan”, Direktorat GTK
orang tua. PAUD, 2020

5. Pelibatan orang tua untuk - Buku-buku lainnya yang relevan


membantu perkembangan
anak.

6. Dukungan guru terhadap


keterlibatan orang tua dalam
pembelajaran di rumah.

7. Komunikasi positif guru


dengan teman sejawat dan
masyarakat.

58 59
LAMPIRAN 3

SOP PENILAIAN TUGAS SETIAP MATA LATIH tidak/belum mencapai nilai tugas minimal, maka hendaklah diberikan catatan
sebagai bahan refleksi dan tindaklanjut.
1. Batasan

b) Setiap mata latih wajib disertai dengan tugas, kecuali mata latih
kebijakan. 5. Rekapitulasi

c) Tugas bersifat individual, yang harus dibuat atau diselesaikan Nilai tugas akan direkapitulasi menjadi satu kesatuan nilai, dan akan
oleh peserta sesuai dengan arahan/petunjuk dan jadwal dari diolah menjadi bagian dari nilai kelulusan yang bersifat mutlak dan
narasumber/panitia. akan dihitung dalam pedoman rekaputali nilai akhir. Secara umum
proporsi dan distribusi nilai dalam pelatihan ini, tersaji pada tabel
d) Masing-masing mata latih menyiapkan 2 (dua) tugas yang berikut ini:
diserahkan kepada panitia oleh penulis/narasumber, dan
merupakan bagian terpadu dari materi paparan yang akan
disampaikan kepada peserta.
No Aspek Bobot
e) Setiap tugas, disertai dengan kriteria jawaban/penyelesaian yang
1 Pretest 5%
dianggap ideal dan kriteria tersebut akan menjadi standar acuan
dalam menilai tugas yang dituntaskan oleh peserta. 2 Kehadiran 20 %

3 Keaktifan (mengajukan atau menjawab pertanyaan) 5%


2. Bobot

Bobot penilaian tugas secara akumulatif dari keseluruhan mata 4 Nilai Tugas 20 %
latih akan berkontribusi pada kelulusan peserta sebesar 20% (dari 5 Posttest 10 %
keseluruhan aspek yang dinilai dalam pelatihan ini).
6 Nilai Kegiatan Mandiri 40 %
3. Jumlah Tugas JUMLAH 100%
Masing-masing mata latih menyiapkan 2 (dua) tugas yang
diserahkan kepada panitia oleh penulis/narasumber, dengan kriteria
sebagai berikut:

a) Tugas mencerminkan perwujudan kemampuan dari mata latih


yang disampaikan pada tingkat ideal/terbaik;

b) Tugas bersifat individual, artinya dikerjakan oleh setiap individu


peserta dengan tanpa melibatkan kelompok/pasangan (ukuran
kecil/besar);

c) Setiap tugas disertai dengan kriteria jawaban/penyelesaian


sebagai standar acuan dalam menilai tugas yang dituntaskan oleh
peserta; dan

d) Setiap tugas disertai dengan lama/batas waktu penyelesaiannya.

4. Skor

Rentang skor nilai yang dapat diberikan kepada peserta yang menyelesaikannya
menggunakan skala 0-100, dengan nilai minimal 70 satuan. Jika peserta

60 61
LAMPIRAN 4

TEKNIS PENULISAN LAPORAN TUGAS MANDIRI


(SISTEMATIKA DAN CARA PENULISAN)
dan sebagainya.

4 Melakukan Penilaian Perkembangan Anak berdasarkan informasi


TEKNIS TUGAS MANDIRI kegiatan anak dari orang tua secara daring.
DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR BERBASIS
TEKNOLOGI INFORMASI BAGI GURU PENDAMPING MUDA 1) Peserta menjadikan orang tua sebagai kolaboran dalam
TERINTEGRASI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN penilaian perkembangan anak (tidak mendelegasikan
STUNTING (P3S)
penilaian atas anak kepada orang tua)

2) Peserta minimal menganalisis 2 informasi dari 2 anak yang


Pelaksanaan tugas mandiri dilakukan setelah peserta berbeda atas kegiatan pada masa pandemi.
menyelesaikan tahap tatap muka interaktif (vicon dan WAG) sebanyak
48 JPL dan dinyatakan lulus, yang dibutikan dengan Surat Keterangan 5 Berbagi (sharing) cara pendampingan anak dengan orang tua
“Telah mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Tahap Tatap Muka”,
dan Lulus dengan nilai minimal 70 atau dengan kriteria Cukup Baik”. 1) Peserta meminta informasi kepada orang tua cara
mendampingi anaknya di rumah, misalnya: cara makan, cara
I. Laporan kegiatan tugas mandiri disampaikan paling lambat 10 mandi, cara menggosok gigi, dan sebagainya;
(sepuluh) hari setelah semua rangkaian Tugas Mandiri dilaksanakan
sesuai jadwal. 2) Peserta mencatat informasi dari orang tua secara seksama,
lalu menganalisis kekurangan atau kelemahannya;
II. Tugas Mandiri yang diselesiakan peserta terdiri 6 (enam) kegiatan,
yaitu: 3) Peserta mempelajari cara pendampingan yang tepat, dan
sesuai dengan standar yang baik (kelaikannya) melalui
1 Penyusunan Rencana Kegiatan Bermain/Pengasuhan. berbagai sumber bacaan/informasi;

1) RPPH dibuat untuk 2 kali kegiatan belajar mengajar (KBM)/ 4) Peserta mengkomunikasikan/membagikan cara mendampingi
stimulasi secara daring anak yang telah dipelajari dengan baik kepada orang tua agar
orang tua memiliki kemampuan memperbaiki apa yang telah
2) Komponen sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam dilakukan sebelumnya; dan
modul perencanaan
5) Sasaran berbagi cara pendampingan, minimum dilakukan
2 Pelaksanaan Kegiatan Bermain/Stimulasi /Pengasuhan Anak terhadap 2 orang tua anak.

1) Kegiatan Bermain/Stimulasi /Pengasuhan sesuai RPPH yang 6 Refleksi Kegiatan Tugas Mandiri
telah disusun
1) Peserta melakukan repleksi diri atas pelaksanaan kegiatan
2) Sasaran kegiatan minimal terhadap 1 orang anak setiap kali tugas mandiri yang telah dijalankannya (tugas 1 sampai
pembelajaran/stimulasi dengan 5 di atas)

3) Pelaksaan dilakukan sebanyak 2 kali secara daring. 2) Peserta menulisan kelebihan dan kelemahan dari masing-
masing kegiatan Tugas Mandiri yang telah dijalankannya
3 Pelaksanaan Penerapan PHBS pada Anak
(tugas 1 sampai dengan 5 di atas). Setiap Tugas Mandiri
1) Kegiatan minimal adalah memantau pelaksanaan protokol tersebut, minimal disebutkan 3 kelebihan dan 3 kelemahan.
kesehatan pada 2 anak secara daring; Setiap kelebihan atau kelemahan yang teridentifikasi,

2) Jenis PHBS yang dipantau, misalnya: cara cuci tangan, cara


menggunakan alat pelindung diri pada saat kondisi Covid-19,

62 63
hendaklah diikuti dengan penjelasan dan contoh yang sesuai. IV. Ketentuan Penulisan Laporan Tugas Mandiri

3) Peserta menujliskan solusi atau alternatif pemecahan a. Ketentuan Umum Penulisan Laporan
permasalahn yang ditemukan tersebut dengan cara yang
paling tepat. Laporan Tugas Mandiri dapat diketik atau cukup ditulis tangan
dengan tulisan yang jelas, rapi, dan mudah dibaca.

b. Ketentuan Khusus Penulisan Laporan


III. Laporan Tugas Mandiri disusun dalam format/sistematika, sebagai
berikut: 1. Penulisan Laporan Tugas Mandiri dengan mesin tulis (elektrik,
laptop, PC, dan sejenisnya)
1. Halaman Muka (cover)
1) Jenis dan Ukuran Kertas
2. Lembar Pengesahan/Pengantar
Laporan diketik pada kertas HVS putih berukuran A4
3. Daftar Isi
2) Ukuran Huruf, Jenis Huruf, dan Margin
4. Pendahuluan
Laporan diketik dengan ukuran huruf 11 menggunakan jenis
a. Latar Belakang huruf Arial atau ukuran huruf 12 apabila menggunakan Times
New Romans. Margin menggunakan jarak normal.
b. Tujuan
2. Penulisan laporan dengan tulisan tangan
c. Manfaat
1) Laporan ditulis dengan tulisan tangan yang jelas, rapi, dan
5. Pelaksanaan Tugas Mandiri
mudah dibaca.
a. Rencana dan Jadwal Kegiatan Tugas Mandiri (disusun sendiri
2) Kertas yang digunakan dapat berupa buku/kertas doble
oleh peserta)
folio bergaris.
b. Penyusunan Rencana Kegiatan Bermain/Pengasuhan
3) Jika menggunakan buku double folio bergaris, sampul
c. Pelaksanaan Kegiatan Bermain/Stimulasi/Pengasuhan Anak cukup ditempel di bagian depan sampul buku.

d. Pelaksanaan Penerapan PHBS pada Anak

e. Melakukan Penilaian Perkambangan Anak berdasarkan 3. Penulisan Halaman


informasi kegiatan anak dari orang tua secara daring
1) Halaman diurutkan sesuai daftar isi
f. Berbagi cara pendampingan anak dengan orang tua
2) Halaman dengan judul bab, di tengah bagian bawah
g. Refleksi kegiatan Tugas Mandiri
3) Halaman lain, di kanan bagian bawah
h. Penutup (Kesimpulan dan Saran)

i. Lampiran Tugas Mandiri (data pendukung, foto kegiatan)

64 65
LAMPIRAN 5 : PEDOMAN REKAP PENILAIAN PESERTA

mengambil data (softfile/hardfile) sebagai bukti untuk penilaian


kehadiran. Kehadiran penuh dihitung berdasarkan kelekatan
peserta dalam mengikuti kegiatan daring secara penuh sejak jam
PEDOMAN REKAP NILAI PESERTA KBM dibuka hingga ditutup.

1. Evaluasi pada akhir kegiatan dilakukan berdasarkan ketuntasan 3) Nilai Keaktifan/Partisipasi Peserta
peserta dalam mengikuti diklat dasar secara daring, dengan
Penilaian keaktifan peserta dilakukan oleh narasumber atas
ketentuan sebagai berikut:
partipasinya dalam mengikuti kegiatan vicon dan WAG. Keaktifan
b. Kehadiran peserta dalam pembelajaran minimal 90 % dari total yang dimaksud, terutama dalam hal: bertanya, memberi jawaban
kehadiran yang ditetapkan (mempertimbangkan kondisi lokasi dan atau merespon secara positif atas sajian materi sesuai mata latih
peserta, ketersediaan jaringan, dan lain-lain) yang diikuti. Kewenangan pemberian skor sepenuhnya diberikan
kepada narasumber sesuai dengan matalatih yang diampunya.
c. Nilai akhir minimal 70 (dengan rentang skala 0-100)
Rentang skor yang dibubuhkan menggunakan skala 0-100. Nilai
2. Bobot Penilaian keaktifan peserta yang diserahkan kepada pengolah rekapitulasi
nilai dari Narasumber adalah berupa nilai akhir atau rata-rata final
Bobot setiap komponen terhadap ketuntasan peserta dalam mengikuti
dari keseluruhan keaktifan setiap peserta. Format untuk merekam
diklat secara daring adalah sebagai berikut:
nilai keaktifan adalah sebagai berikut:

No Aspek Bobot

1 Pretest 5% Format Penilaian Keaktifan Peserta dari Narasumber

2 Kehadiran 20 %
Nama Narasumber : ……………………………………………………………..
3 Keaktifan (mengajukan atau menjawab pertanyaan) 5% Mata Latih : ……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
4 Nilai Tugas 20 %
Jumlah Jampel : ……………………………………………………………..
5 Posttest 10 % Tanggal Kegiatan
1) Vicon : ……………………………………………………………..
6 Nilai Kegiatan Mandiri 40 %
2) WAG : ……………………………………………………………..
JUMLAH 100% Nilai
Keaktifan
No Nama Peserta Asal Daerah Jumlah Rata-
Sumber input masing-masing nilai dari table di atas adalah sebagai
Vicon WAG rata
berikut:
1
1) Nilai Pretest 2
3
Nilai diperoleh dari tes awal. Penghimpun nilai adalah panitia yang 4
ditugaskan secara khusus, atau dapat dilakukan oleh admin dengan 5
mengambil data (softfile/hardfile) dari hasil jawaban pretest yang Dst
sudah terhimpun secara daring dengan aplikasi khusus (formulir
Penilai,
penilaian pretest).
Nama & Tanda Tangan
2) Nilai Kehadiran

Nilai diperoleh dari kesertaan/kehadiran peserta dalam mengikuti ……………………………………


kegiatan vicon dan WAG dengan status hadir penuh. Rekap diambil
secara otomatis dari rekaman yang dimiliki oleh admin dengan

66 67
4) Nilai Tugas setiap Mata Latih 6) Nilai Tugas Mandiri

Penilaian tugas setiap mata latih dilakukan oleh narasumber atas Penilaian Tugas Mandiri dilakukan tim khusus yang ditugaskan
penyelesaian atau penuntasan tugas oleh peserta. Tugas setiap berdasarkan SK dari penyelenggara. Unsur penilai berasal dari
mata latih sebanyak 2 tugas yang bersifat individual. Kewenangan narasumber dan penyelenggara/panitia. Tugas mandiri 6 (enam)
pemberian skor sepenuhnya diberikan kepada narasumber sesuai hal utama, yaitu: 1) Penyusunan Rencana Kegiatan Bermain/
dengan mata latih yang diampunya. Rentang skor yang dibubuhkan Pengasuhan, 2) Pelaksanaan Kegiatan Bermain/Stimulasi /
menggunakan skala 0-100. Nilai tugas peserta yang diserahkan Pengasuhan Anak, 3) Pelaksanaan Penerpan PHBS pada Anak, 4)
kepada pengolah rekapitulasi nilai dari narasumber adalah berupa Melakukan Penilaian Perkambangan Anak berdasarkan informasi
nilai akhir atau rata-rata final dari keseluruhan tugas setiap peserta. kegiatan anak dari orang tua secara daring, 5) Berbagi cara
Format untuk merekam nilai tugas adalah sebagai berikut: pendampingan anak dengan orang tua, dan 6) Refleksi Tugas
Mandiri.

Peserta juga akan mendapatkan nilai dari laporan yang disusun oleh
masing-masing. Jadi secara total terkait dengan tugas mandiri ada
Format Penilaian Tugas Peserta dari Narasumber 7 (tujuh) komponen yang dinilai. Rentang skor yang dibubuhkan
menggunakan skala 0-100. Nilai tugas mandiri peserta yang
Nama Narasumber : …………………………………………………………….. diserahkan kepada pengolah rekapitulasi nilai adalah berupa nilai
Mata Latih : ……………………………………………………………..
akhir atau rata-rata final dari keseluruhan nilai tugas mandiri dari
……………………………………………………………..
setiap peserta. Format untuk merekam nilai tugas mandiri adalah
Jumlah Jampel : ……………………………………………………………..
sebagai berikut:
Tanggal Kegiatan
1) Jenis Tugas 1 : ……………………………………………………………..
2) Jenis Tugas 2 : …………………………………………………………….. Nama Penilai 1/2/3 : ……………………………………………………………..
Komponen Penilaian
Nilai Tugas
Rata- 1) Komponen 1 : Penyusunan Rencana Kegiatan Bermain/Pengasuhan, (Kode: TM-1)
No Nama Peserta Asal Daerah Jumlah
Tugas Tugas rata
1 2 2) Komponen 2 : Pelaksanaan Kegiatan Bermain/Stimulasi /Pengasuhan Anak,
(Kode: TM-2)
1
2 3) Komponen 3 : Pelaksanaan Penerapan PHBS pada Anak (Kode: TM-3)
3
4) Komponen 4 : Melakukan Penilaian Perkambangan Anak berdasarkan informasi
4 kegiatan anak dari orang tua secara daring, (Kode: TM-4)
5
Dst 5) Komponen 5 : Berbagi cara pendampingan anak dengan orang tua (Kode: TM-5)

Penilai, 6) Komponen 6 : Refleksi kegiatan tugas mandiri (Kode: TM-6)

Nama & Tanda Tangan 7) Komponen 7 : Menulis Laporan Melaksanakan Tugas Mandiri (Kode: TM-7)

TM-1 TM-2 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3


…………………………………… Nama Asal Rata-
No T- T- T-1 T- T- T- T- T- T- T- T- T- TM- Jumlah
Peserta Daerah Rata
5) Nilai Posttest 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 7

1
Nilai diperoleh dari tes akhir. Penghimpun nilai adalah panitia yang ditugaskan secara
2
khusus, atau dapat dilakukan oleh admin dengan mengambil data (softfile/hardfile) dari
hasil jawaban postest yang sudah terhimpun secara online dengan aplikasi khusus (form 3

penilaian postest). Dst

68 69
Rata-
Rata
Jumlah
3. Formula Penghitungan Keseluruhan Penilaian, sebagai berikut:

(PrT x 5) + (Kh x 20) + (Ka x 5) + (NT x 20) + (PsT x 10) + (KM x 40)
=100
100

40(KM)
Keterangan: Penghargaan/Graduation:
Prt : Pre Test 90 - 100 : Amat Baik
Kh : Kehadiran 80 - 90 : Baik

10(Pst)
Ka : Keaktifan 70 - 79 : Cukup/Sedang

Pengolahan/Kali Bobot
NT : Nilai Tugas < 69 : Tidak Lulus (TL)
Pst : Post Test

20(NT)
KM : Kegiatan Mandiri

4. Teknis Rekapitulasi

5(Ka)
Teknis rekapitulasi keseluruhan nilai peserta dapat direkam dan diolah
datanya dengan menggunakan aplikasi excel dan atau menggunakan

20(Kh)
aplikasi untuk input dan pengolahannya secara online dan bersifat
otomatis. Panitia penyelenggara berkewajiban menyediakan dan

Nama dan Tanda Tangan


melaksanakan fungsi ini. Rancangan format dapat disusun sebagai

5(Prt)
……………………………………………………………..

……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
……………………………………………………………..

……………………………………
berikut:

Petugas Rekap,
KM
Nilai Dasar / Input
Pst
NT
Ka
Kh
Format Rekapitulasi Nilai Peserta

Daerah Prt
:

:
:
:
:

Asal

Nama dan Tanda Tangan


Petugas Rekap/Panitia

Pemeriksa/Verifikator,
Pemeriksa/Verifikator

……………………………………
Waktu Rekapitulasi

Peserta
Jumlah Peserta

Nama
Kegiatan

Jabatan

dst
No

3
2
1
70 71
LAMPIRAN 6 : PELAPORAN

Laporan penyelenggara kegiatan diklat disusun


dengan sistematika laporan terdiri dari:

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
BAB IV HASIL DIKLAT
A. Latar Belakang
A. Hasil Pembelajaran
B. Dasar
B. Faktor pendukung dan Penghambat
C. Tujuan
1. Pendukung
D. Hasil yang Diharapkan
2. Penghambat
BAB II PELAKSANAAN
3. Upaya penanggulangan
A. Waktu dan Tempat

B. Sarana dan Prasarana BAB VI PENUTUP LAMPIRAN

C. Struktur Program 1. Desain Pelatihan

D. Metode 2. SK Kepanitiaan

E. Peserta 3. Alur Pelatihan

F. Pelatih 4. Jadwal Pelatihan

G. Kepanitiaan 5. Materi Pelatihan/Bahan paparan/power poin

H. Sumber Anggaran/Dana 6. Daftar hadir peserta, pelatih dan panitia

BAB III PROSES DIKLAT 7. Hasil evaluasi peserta, pelatih, penyelenggara

A. Persiapan 8. Rekap biodata peserta, pelatih dan panitia

B. Pelaksanaan 9. Foto kegiatan/screenshot/video

C. Monitoring dan Evaluasi 10. Lampiran-lampiran lain yang sekiranya diperlukan


untuk melengkapi laporan kegiatan

72 73
74
Sertifikat diunduh dengan menerapkan barcode legal dan terkonfirmasi secara formal.
LAMPIRAN 7
: CONTOH SERTIFIKAT KELULUSAN

75
76
Bagian Belakang Sertifikat

Tatap Muka Pendalaman Jumlah


No Materi WAG (Tutorial
Vicon Jml Ket
dan Penugasan)
1 Kebijakan dan Program GTK PAUD 2 0 2
Kegiatan Tatap Muka Daring dan Tutorial Daring
2 Konsep Dasar PAUD 2 3 5

3 Perkembangan Anak Usia Dini 2 2 4

4 Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) 2 2 4

5 Cara Belajar AUD 2 4 6

6 Perencanaan Pembelajaran 2 4 6

7 Penilaian Perkembangan Anak 2 3 5

8 Kesehatan dan Gizi AUD 2 6 8

9 Komunikasi dalam Pengasuhan 2 2 4

10 Etika dan Karakter Guru AUD 2 2 4

Jumlah Proses Daring dan Tutorial 20 28 48


Kegiatan Mandiri (Tugas Mandiri di era pandemic)
Penyusunan Rencana Kegiatan Bermain/
1 Pengasuhan minimal 2 RPPH atau untuk 2 kali 30
KBM secara daring
Pelaksanaan Kegiatan Bermain/Stimulasi/
2 - 50
Pengasuhan Anak (Minimal 2 kali secara daring)
77
78
Tatap Muka Pendalaman Jumlah
No Materi WAG (Tutorial
Vicon Jml Ket
dan Penugasan)
Pelaksanaan Kegiatan Pembiasaan Hidup Bersih
3 dan Sehat, (Minimal memantau pelaksanaan 20
protokol kesehatan pada 2 anak secara daring)
Melakukan Penilaian Perkambangan Anak
berdasarkan informasi kegiatan anak
4 dari orang tua secara daring (minimal 30
menganalisis 2 informasi dari 2 anak yang
berbeda atas kegiatan di era pandemi)
Berbagi cara pendampingan anak dengan
5. 25
orang tua (minimum 2 orang tua)
Refleksi kegiatan tugas mandiri (kelebihan,
6 kekurangan, serta solusi atas kelemahan 25
yang dirasakan)

7 Penyusunan Laporan Tugas Mandiri 30

Jumlah Tugas Mandiri

Total JPL 20 28 210 258

………………., ………….. 2020

Penanggung Jawab Kegiatan

Nama: …………………………..
Ketua Lembaga Pelaksana Pelatihan

79
80

Anda mungkin juga menyukai