Buku
Serial
Revitalisasi
PANDUAN TOT
PENGUATAN BUDAYA KERJA
PESERTA DIDIK SMK
(GURU PENGGERAK DI SEKOLAH)
PANDUAN TOT
PENGUATAN BUDAYA KERJA
PESERTA DIDIK SMK
(GURU PENGGERAK DI SEKOLAH)
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang terbaik kita panjatkan kepada Allah SWT., Tuhan yang
Maha Esa, karena atas perkenan dan petunjuk-NYA kita masih diberi
kesempatan untuk berkonrtribusi dan berpartisipasi secara aktif bagi
peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia melalui bidang
pendidikan.
Melalui Pendidikan Karakter Berbasis Ketarunaan, inisiasi program ini
menjadi pilot project penting yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan. Melalui aktivitas awal berupa Training of Traniers
(TOT) Instruktur di Sekolah yang merupakan salah satu bentuk tahapan
program pembentukan karakter kerja siswa SMK. Tahapan berikutnya yang
menjadi muara program ini adalah pelaksanaan pendidikan karakter kerja di
tingkat sekolah. Dengan mengacu pada panduan ini diharapkan para peserta
dapat mengetahui gambaran menyeluruh tentang tujuan kegiatan TOT
Instruktur di Sekolah, memperjelas tentang arah yang akan dituju dan hasil
yang dapat dicapai melalui setiap bentuk kegiatan yang berlangsung dalam
kegiatan.
Semoga usaha ini dapat menjadi bagian penting dari proses
pembangunan manusia Indonesia yang lebih kompeten, kompetitif dan
berkarakter. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-
tingginya kepada para pihak yang terlbitat, terutama seluruh peserta yang
hadir, selamat mengikuti kegiatan TOT Instruktur di Sekolah dan semoga
sukses.
DAFTAR ISI
BAB IV Penutup 8
Lampiran 1. Jadwal TOT 9
Lampiran 2. Daftar Peserta 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki persaingan global di era revolusi industri 4.0 Indonesia
dihadapkan pada tantangan penyiapan tenaga kerja terampil, kompeten dan
siap memasuki dunia usaha dan dunia industri. Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) menjadi salah satu ujung tombak penyiapan tenaga kerja muda andalan
Indonesia. Untuk itu SMK harus menyiapkan lulusan yang kompeten, siap
memasuki dunia usaha, dunia industri, berkarakter unggul dan berorientasi
membangun karier masa depannya yang lebih baik. Karakter unggul menjadi
modal utama lulusan SMK dalam meraih kesuksesan personal, karier dan
sosial. Oleh karena itu pendidikan karakter mutlak diterapkan di SMK.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 3 dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung-jawab. Pada penjelasan pasal 15 Undang
Undang 20 tahun 2003 Pendidikan kejuruan merupakan pendidikam
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu Kemudian dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan
SMK/MAK, khususnya tentang Standar Kompetensi Lulusan terdapat 9
(sembilan) area kompetensi. Salah satu area kompetensi adalah Karakter
Pribadi dan Sosial lulusan SMK/MAK.
Pengembangan karakter kerja bagi siswa SMK merupakan aspek penting
dalam menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dan berhasil dalam
pekerjaannya. Siswa SMK harus dipersiapkan untuk menghadapi real-job yang
ada di dunia usaha dan industri. Bekerja di industri adalah berada dalam
lingkungan yang berbeda dengan lingkungan sekolah. Pengembangan
karakter kerja untuk jangka panjang meliputi pembinaan ketahanan mental,
disiplin kerja, ketahanan fisik, dan perilaku positif siswa.Oleh karena itu
Direktorat Pembinaan SMK melaksanakan kegiatan ToT pendidikan karakter
kerja lulusan SMK, yang diharapkan dapat mempersiapkan kemampuan
fasilitator (trainer) dalam membangun karakter kerja lulusan SMK melalui
pendidikan berbasis ketarunaan, terutama para peserta didiknya yang pada
akhirnya tercipta suatu budaya yang maju, modern dan kompetitif mengenai
pentingnya karakter kerja.
B. Landasan Hukum
Landasan hukum dan referensi dalam mengimplementasikan program
Pendidikan Karakter Kerja bagi Peningkatan Kualitas Lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) adalah sebagai berikut:
1. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 87 Tahun 2017 Tentang
Penguatan Pendidikan Karakter.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2015–2019.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008
tentang Pembinaan Kesiswaan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2015
tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
10. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan
Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
nomor 34 tahun 2018 tentang Standar Masional Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan.
12. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah nomor:
097/D/HK/2019 tentan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Penguatan
Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal
13. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.5 tahun 2019
Tentang Penumbuhan Wawasan Kebangsaan dalam Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (PLS).
C. Tujuan
Panduan ini disusun untuk memberikan informasi tentang teknis
pelaksanaan kegiatan Training of Trainers (ToT) Guru Penggerak Sekolah dan
bagi semua pihak yang terlibat. Sedangkan tujuan dari ToT adalah :
BAB II
STRUKTUR PROGRAM DAN DESKRIPSI MATERI
A. Struktur Program
No Materi Jam Narasumber
1 Umum 4
Kebijakan Program 4 Direktur PSMK
Pendidikan Karakter Kerja
melalui Model Pembinaan
Ketarunaan
2 Pokok
Membangun Tim Kerja 10 Fasilitator Nasional
Sekolah (Character
building)
JUMLAH 56
B. Deskripsi Materi
1. Kebijakan Program Pendidikan Karakter Kerja melalui Model
Pembinaan Ketarunaan
Materi ini berisi tentang uraian serta penjelasan yang berkaitan dengan
kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dalam filosofi, strategi dan
implementasi dari program pendidikan dan pengembangan karakter
kerja lulusan SMK berbasis ketarunaan.
2. Membangun Tim Kerja Sekolah (Character building)
Materi ini merupakan ragam jenis pembelajaran yang bersifat sijmulatif
dan praktikal yang berorientasi pada upaya pembentukan dan
penumbuhkembangan soliditas tim kerja. Pokok-pokok materi meliputi,
BAB III
PELAKSANAAN
B. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ToT Pendidikan karakter Kerja
Siswa SMK melalui Coaching Skill (berbasis Ketarunaan) diantaranya
adalah:
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Simulasi/ roleplay
4. Kerja Kelompok
5. Penugasan
D. Peserta
Peserta dalam kegiatan ToT Guru Penggerak Sekolah ini terdiri dari unsur-
unsur dibawah ini:
Guru SMK Perwakilan Pembina Kesiswaan
F. Pengelolaan
Penanggung jawab program adalah Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sedangkan pelaksana program
adalah Kepala Sub Direktorat Bidang Kurikulum dan atau Subdit Peserta
Didik.
G. Pembiayaan
Sumber biaya berasal dari DIPA Direktorat PSMK tahun 2019.
BAB IV
PENUTUP
Pembinaan
Ketarunaan 8 Fasilitator Nasional/TNI
Pembinaan
Kerohanian 8 Fasilitator Nasional
Pembinaan Minat
dan Bakat 6 Fasilitator Nasional
Pembentukan
Karakter Kerja dan 10 Fasilitator Nasional
Kontrak Belajar
Penunjang
Rencana Tindak 2 Fasilitator Nasional
Lanjut
JUMLAH 56