Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat Rahmat
dan karunia-NYA Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Terpadu telah selesai
disusun, karena pelaksanaan PKL Terpadu mahasiswa merupakan mata kuliah yang yang
wajib ditempuh dalam proses belajar mengajar dan dalam Buku Panduan disajikan untuk
memberikan gambaran nyata mengenai berbagai kegiatan yang akan dilakukan, dapat diukur
baik secara kualitatif maupun kuantitatif ataupun bisa diukur dari sisi efektivitas, dan efisiensi
serta ekonomisnya. Dari kegiatan PKL Terpadu ini mahasiswa akan belajar banyak hal
tentang realita dan aplikasi ilmu yang secara teoritis telah didapat pada masing-masing
jurusan. Kegiatan PKLT tahun ini mendorong penyelesaian masalah Kesehatan secara
IPC/IPE. Untuk itu perlu disusun Buku Pedoman Praktik Kerja Lapangan agar mahasiswa,
dosen pembimbing lapangan Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado, dan pembimbing
lapangan serta pihak terkait dapat melakukan pelaksanaan PKL Terpadu dengan sebaik-
baiknya dan terarah.
Tentunya Buku Panduan ini masih jauh dari ketidaksempurnaannya, sehingga kritik
membangun dari penjuru pihak untuk kesempurnaan pedoman ini sangat kami harapkan.
Mudahan-mudahan Buku Panduan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi mahasiswa dan
pembimbing PKL Terpadu.
Manado, Februari 2022
Direktur,
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat karunia-Nya pedoman
Praktik Kerja Lapangan (PKL) Terpadu tahun 2022 dapat diterbitkan. Penerbitan pedoman ini
dimaksudkan untuk memberikan informasi dan arahan bagi mahasiswa, dosen pembimbing
lapangan Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado dan pembimbing lapangan institusi mitra
serta pihak terkait tentang isi PKL Terpadu.
Panduan ini disusun sesuai dengan tuntutan global, terutama menggabungkan penilaian
kinerja dengan penilaian akademik. Bab I Menyajikan Kebijakan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Manado dan Ruang Lingkup PKL Terpadu. Bab II Menampilkan Pokok-Pokok
Program, Mekanisme Kegiatan PKL Terpadu, Bimbingan dan Supervisi. Bab III Metode, Tata
Cara Penulisan Laporan, Bab IV Penutup.
Pedoman ini masih jauh dari sempurna, dan oleh sebab itu kritik dan saran dari penjuru pihak
dapat menyempurnakan demi perbaikan penerbitan pada tahun mendatang. Semoga
pedoman ini bermanfaat.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
PRAKATA TIM PENYUSUN ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. PENGERTIAN 1
B. DASAR PEMIKIRAN 1
C. STRATEGI 2
D. TUJUAN PKLT 2
E. MANFAAT PKLT 2
BAB IV PENUTUP 13
LAMPIRAN 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Praktek Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) adalah pengamalan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
melalui metode ilmiah langsung kepada masyarakat yang membutuhkan dalam upaya mensukseskan
program kesehatan dan mengembangkan kompetensi yang dikuasai di bangku kuliah di luar kurikulum
yang telah dikuasainya.
B. DASAR PEMIKIRAN
1. Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan secara nasional adalah Masyarakat yang Mandiri Untuk
Hidup Sehat. Nilai-nilai yang mendasarinya adalah keberpihakan kepada rakyat, bertindak cepat dan
tepat, kerjasama tim, integritas yang tinggi dan transparansi serta akuntabilitas yang kesemuanya ini
mengarah pada Misi Membuat Rakyat Sehat.
Upaya yang ditempuh untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut di atas adalah dengan :
a. Menggerakkan dan Memberdayakan Masyarakat Untuk Hidup Sehat;
b. Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas;
c. Meningkatkan Sistem Surveilans, Monitoring dan Informasi Kesehatan dan
d. Meningkatkan Pembiayaan Kesehatan.
2. Masalah kesehatan yang ada dihadapi masyarakat cukup kompleks dan memprihatinkan, sehingga
membutuhkan dukungan dan sumbangan pemikiran dari Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan.
3. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) di lokasi yang telah ditentukan sehingga dapat
menghasilkan tenaga Ahli Madya Kesehatan dan Sarjana Terapan yang berkualitas serta mempu
memotivasi masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan secara optimal dan mandiri.
4. PKLT merupakan bagian dari kurikulum yang tidak dapat diselenggarakan di ruang kelas dan wajib
ditempuh oleh mahasiswa dalam rangka mengaplikasikan secara nyata pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh di ruang kuliah sebelum menyelesikan studinya. Untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan tersebut diperlukan pengalaman teknik, metode, prosedur dan tata
laksana PKLT di Desa/Kelurahan sehingga diperoleh lulusan siap pakai, yang terampil, cakap dan
profesional dibidangnya masing-masing.
5. PKLT merupakan perwujudan dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada
masyarakat.
C. STRATEGI
1. Mahasiswa peserta PKLT ditempatkan di Desa/Kelurahan yang ditetapkan oleh panitia di Kabupaten
Minahasa Utara.
2. Pengelompokkan mahasiswa di lokasi PKLT dibagi secara terpadu jurusan dengan jumlah
mahasiswa disesuaikan dengan jumlah penduduk desa tersebut. Penyelesaian masalah kesehatan
di desa menggunakan metode Interprofesional Education/Interprofesional Colaboration (IPE/IPC),
dengan tetap mencapai kompetensi masing-masing jurusan.
3. PKLT dibina dan dibimbing langsung oleh dosen pembimbing, Puskesmas yang mempunyai dokter
dan tenaga kesehatan lainnya yang berdedikasi dibidangnya, dan aparat Desa/Kelurahan setempat.
4. Demi kelancaran PKLT di Desa/Kelurahan, rencana kerja dan pelaksanaan maupun pengembangan
selanjutnya disusun oleh mahasiswa bersama tokoh masyarakat melalui musyawarah dan
mufakat/MMD berdasarkan permasalahan yang diperoleh dari hasil sensus di Desa/Kelurahan
masing–masing.
D. TUJUAN PKLT
1. Mengenal perilaku dan kehidupan masyarakat Desa/Kelurahan dari segi sosial, budaya, ekonomi dan
geografi.
2. Membangkitkan partisipasi masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan secara
mandiri dan berkesinambungan.
3. Bersama-sama masyarakat mengenal, merumuskan dan mengatasi masalah-masalah kesehatan
secara sederhana, praktis, murah, berdaya guna dan berhasil guna sesuai situasi dan kondisi
setempat serta perkembangan pola pikir masyarakat.
E MANFAAT PKLT
1. Mahasiswa
Menambah pengalaman bekerja secara mandiri dan tim dalam penemuan masalah, pengkajian
masalah dan pemecahan masalah secara langsung, sehingga tumbuh sikap profesional dalam diri
dan peningkatan keahlian, tanggung jawab dan rasa kesejawatan dalam suatu tim kerja yang solid.
2. Masyarakat
Memperoleh manfaat dari bantuan tenaga dan sumbangan pemikiran mahasiswa untuk hidup sehat
serta dalam mewujudkan program kesehatan.
3. Institusi
Memperoleh berbagai masalah langsung di masyarakat untuk pengembangan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
BAB II
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TERPADU
B. PERSIAPAN
1. Penjajakan di Tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan
Penjajakan di Kabupaten dilaksanakan oleh Panitia PKLT Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado
di Pemerintahan Daerah, Dinas Kesehatan, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan. Kegiatan ini dalam
rangka mendapatkan gambaran untuk mengetahui program yang sedang dan akan dilaksanakan,
permasalahan di bidang kesehatan yang menonjol dan perlu ditanggulangi dengan cepat di
daerah/tempat PKLT serta untuk mendapatkan ijin dan rekomendasi PKLT.
2. Pembekalan
Pembekalan PKLT dilaksanakan di Direktorat (gabungan) dan
di jurusan masing-masing sesuai kebutuhan, dan di lokasi PKLT.
C. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan PKLT Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado Tahun Akademik
2021/2022 akan dilaksanakan mulai tanggal 7 s/d 28 Maret 2022 di Kabupaten Minahasa Utara, yang
tersebar di 5 Kecamatan, 5 Puskesmas dan 50 Desa/Kelurahan. Waktu dan tempat pelaksanaan PKLT
akan ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado setelah
penjajakan ke lokasi dilaksanakan.
D. PESERTA PKLT
1. Jumlah peserta
Peserta PKLT adalah Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado semester akhir Tahun
Akademik 2021/2022 berjumlah 564 orang (72 orang mahasiswa Prodi Sarjana Terapan dan 492
orang mahasiswa Prodi Diploma III), yang terdiri dari Prodi Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan 36
orang, Prodi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika 36 orang, Prodi DIII Keperawatan 78 orang, Prodi
DIII Kebidanan 89 orang, Prodi DIII Gizi 41 orang, Prodi DIII Sanitasi 37 orang, Prodi DIII Farmasi 97
orang, Prodi DIII Kesehatan Gigi 55 orang dan Prodi DIII Teknik Laboratorium Medik 95 orang.
2. Penempatan di Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
Penempatan peserta PKLT di Kecamatan dan Desa/Kelurahan secara terpadu jurusan dengan
jumlah mahasiswa disesuaikan dengan jumlah penduduk desa tersebut. Lokasi dan jumlah anggota
kelompok di Desa/Kelurahan diatur oleh panitia dengan mempertimbangkan jumlah Kepala Keluarga
setiap Desa/Kelurahan.
G. PERLENGKAPAN
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan penyusunan laporan PKLT, masing-masing mahasiswa
dibekali dengan perlengkapan sebagai berikut :
a. ATK
b. Buku Panduan PKLT
c. Bendera PKLT/Posko
d. P3K, dll.
Dengan peralatan dan perlengkapan tersebut di atas, diharapkan para mahasiswa peserta PKLT
tidak mengalami kesulitan dan dapat melaksanakan tugasnya secara optimal.
H. PEMBIAYAAN
Dana yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan diperoleh dari
Dana BLU Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado Tahun Anggaran 2022 MAK PKL Terpadu. Biaya
konsumsi mahasiswa di desa selama kegiatan PKLT berlangsung ditanggung oleh masing-mahasiswa.
I. EVALUASI
Untuk menilai keberhasilan pelaksanaan PKLT di Desa/Kelurahan, dilakukan penilaian terhadap
aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan mahasiswa. Evaluasi ini dilakukan oleh Dosen Pembimbing.
BAB III
PEDOMAN UNTUK MAHASISWA DALAM PELAKSANAAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN TERPADU
A. PERSIAPAN
1. Mengetahui apa dan bagaimana Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan (lihat tujuan PKLT).
2. Mengetahui daerah Praktek Kerja Lapangan Terpadu (lihat SK Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Manado)
3. Mempersiapkan kelengkapan bahan, formulir dan alat-alat bahan yang diperlukan selama PKLT.
4. Mempersiapkan jasmani dan rohani mahasiswa seoptimal mungkin agar pada waktu pelaksanaan
PKLT dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya.
5. Mengurus surat tugas dan keperluan administrasi lainnya pada panitia PKLT.
5. Membuat laporan PKLT sesuai petunjuk dan bimbingan serta persetujuan dari pembimbing dan
Kepala Desa/Kelurahan. Laporan tersebut hendaknya dilengkapi dengan saran perbaikan terhadap
Desa/Kelurahan, Puskesmas maupun institusi, guna meningkatkan mutu Praktek Kerja Lapangan di
masa mendatang.
6. Membuat rekapitulasi hasil kegiatan selama PKLT.
BAB II : METODE
A. Cara Mengumpulkan Data
B. Pengolahan Data
C. Analisa Data
BAB III : KEADAAN DAN MASALAH
A. Gambaran Umum Lokasi PKLerpadu
1. Geografi
2. Demografi
3. Sosial Budaya
4. Sarana Kesehatan
B. Hasil Sensus/Survey
C. Identifikasi dan Prioritas Masalah
1. Identifikasi Masalah
2. Prioritas Masalah
BAB IV : RENCANA KEGIATAN PEMECAHAN MASALAH
A. Rencana Kegiatan
B. Pelaksanaan Kegiatan
C. Faktor Penghambat
D. Faktor Penunjang
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
1. Untuk Puskesmas
2. Untuk masyarakat (Desa/Kelurahan)
3. Untuk Institusi Pendidikan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Daftar Rencana Kegiatan PKL Terpadu
B. Tabel Hasil Kegiatan PKL Terpadu
C. Jadwal Kegiatan Mahasiswa PKL Terpadu
D. Struktur Organisasi Puskesmas
E. Struktur Organisasi Kelurahan
F. Peta Kecamatan
G. Peta Kelurahan (jika belum ada, wajib dibuat oleh mahasiswa)
H. Apabila dilakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat perlu dilampirkan Naskah
ceramah, minimal 3 naskah ditandatangani oleh Kepala Kelurahan dan daftar hadir peserta.
I. Surat Tugas dari Direktur
J. Surat tugas dan undangan ceramah dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan PKL
Terpadu
K. Foto-foto (dokumentasi) selama kegiatan PKL Terpadu, maksimal 10 lembar.
3. Isi Laporan
Pada garis besarnya isi laporan harus berisi beberapa hal pokok antara lian :
a. Persiapan dan pelaksanaan PKL Terpadu
b. Penjelasan suata proses yang terjadi dan hasil yang telah dicapai dan dapat diukur secara fisik
c. Hambatan-hambatan yang ditemui dan cara mengatasinya.
d. Kesimpulan dan saran-saran perbaikan
e. Data dan Lampiran antara lain :
1). Data penduduk diusahakan selengkap mungkin. Jumlah penduduk laki–laki atau
perempuan sesuai kelompok umur (skala interval 5 tahun sampai 65 tahun keatas atau
interval lain yang ada).
2). Daftar kader kesehatan yang dilatih oleh mahasiswa PKL Terpadu, kolom datanya harus
lengkap, disertai tanda tangan Kepala Desa/Kelurahan atau Sekretaris Desa/Kelurahan.
3). Data lainya untuk bahan lampiran yang juga harus ditanda tangani oleh Kepala
Desa/Kelurahan + Cap.
4). Kegiatan ceramah ditanda tangani oleh wakil masyarakat tempat cermah mahasiswa
misalnya kepala dusun/ kepala sekolah atau guru/ pengurus Gereja/Mesjid ataupun
pengurus organisasi.
5). Hasil kegiatan ditandatangani oleh Kepala Desa/Kelurahan / Sekretaris Desa/Kelurahan
(dalam buku harian mahasiswa)
6). Daftar Personalia mahasiswa yang melaksanakan PKL Terpadu di Desa/Kelurahan.
7). Peta Kecamatan dan peta Desa/Kelurahan perlu dilengkapi dengan arah mata angin
(utara), skala (bila perlu dihitung sendiri), batas Kecamatan dan batas Desa/Kelurahan
yang jelas; jalan, sungai, jembatan, dll; harus tergambar dengan rapi.
8). Gambar piramida penduduk diupayakan agar diperoleh gambar yang baik, lengkap utuh
dan wajar, disertakan keterangan/penjelasan yang diperlukan.
9). Foto–foto dalam bentuk copy yang erat hubungannya dengan PKL Terpadu dapat
dicantumkan sebagai lampiran.
10). Data hasil sensus kesehatan
a). Hasil sensus kesehatan (fomulirnya yang sudah diisi data) harus ada dan tidak boleh
hilang.
b). Tabel-tabel dalam sensus perlu diperbaiki. Bisa disiapkan tabel induk (Master Tabel)
yang lengkap.
f. Pembuatan skala prioritas pemecahan masalah dan pembuatan program, harus diberikan
alasan-alasan atau pertimbangan yang jelas, yaitu yang didapat dari hasil sensus, orientasi
atau observasi lapangan.
4. Jumlah laporan PKL Terpadu
Laporan PKL Terpadu dibuat 5 rangkap dengan perincian masing-masing sebagai berikut :
a. Untuk Kecamatan : 1 buah
b. Untuk Puskesmas : 1 buah
c. Untuk Desa/Kelurahan : 1 buah
d. Untuk Jurusan : 1 buah
e. Untuk Panitia Poltekkes : 1 buah
5. Bimbingan pembuatan laporan dilaksanakan pada waktu supervisi oleh dosen pembimbing laporan.
6. Draf laporan harus ditandatangani dan dicap oleh Kepala Desa/Kelurahan, dan Dosen Pembimbing
dan diserahkan kepada dosen pembimbing sebelum penyajian laporan di tempat PKL Terpadu.
7. Penyajian hasil PKL Terpadu dilakukan oleh mahasiswa secara kelompok di tingkat Desa/Kelurahan,
Kecamatan, dan tingkat Kabupaten/Kota.
8. Laporan kelompok yang telah diperbaiki dan dijilid, diserahkan sesuai perincian pada poin 4.
BAB IV
PENUTUP
Panduan Praktek Kerja Lapangan Terpadu ini dibuat untuk digunakan sebagai pedoman bagi
mahasiswa, pembimbing Puskesmas, Dosen Pembimbing dan pihak-pihak yang terkait. Disadari bahwa
panduan ini masih perlu penyempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai
pihak yang terkait kami terima dengan lapang dada demi penyempurnaan penyelenggaraan kegiatan Praktek
Kerja Lapangan Terpadu di masa yang akan datang.
Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Selamat melaksanakan PKL Terpadu,
semoga sukses.
Direktur,
L A M P I R A N
I. MAHASISWA WAJIB :
1. Mengikuti seluruh kegiatan PKLT mulai dari pembekalan dan pelaksanaan PKLT (Kehadiran 100%).
2. Menjaga nama baik almamater.
3. Mematuhi peraturan yang berlaku di Kecamatan, Puskesmas, dan Desa/Kelurahan lokasi PKLT.
4. Masing-masing kelompok PKLT menunjuk satu orang koordinator Desa/Kelurahan.
5. Berada di tempat praktek 15 menit sebelum kegiatan dimulai, berlaku sopan serta jujur, bertanggung
jawab, berinisiatif dan kreatif terhadap tugas-tugas yang diberikan dalam praktek.
6. Mengenakan pakaian seragam PKLT selama menjalankan PKLT (bawahan warna gelap + jaket
almamater).
7. Memberitahukan kepada pimpinan kelompok/pembimbing praktek apabila berhalangan hadir atau
bermaksud meninggalkan tempat praktek selama jam kerja maupun di luar jam kerja (urusan penting).
8. Memberitahukan kepada keluarga tempat tinggal tiap kali akan pergi/pulang.
9. Melapor kepada ketua kelompok/pembimbing apabila menemui kesulitan-kesulitan (telp. yang dapat
dihubungi).
10. Peserta PKLT wajib membuat laporan harian yang ditanda tangani oleh Kepala Desa/Kelurahan dan
menyelesaikan laporan PKLT setelah berakhirnya PKLT.
III. SANKSI-SANKSI.
Pelanggaran terhadap tata tertib akan dikenakan sanksi (situasional) :
1. Peringatan lisan
2. Peringatan tertulis.
3. Penarikan mahasiswa dari lokasi PKLT (Pelanggaran berat).
Catatan :
1. Pelanggaran yang anda lakukan hanya akan merugikan teman-teman yang akan praktek pada waktu
kemudian. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam bertindak dan jagalah tata tertib.
2. Tata tertib ini akan ditinjau kembali sesuai dengan kondisi yang ada.
1. JURUSAN KEPERAWATAN
A. TARGET KOMPETENSI KEPERAWATAN KELUARGA
Target Kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa dalam pelaksanaan PKL Keperawatan
Keluarga adalah sebagai berikut.
Selama melaksanakan PKL diharapkan mahasiswa mampu mengambil satu keluarga binaan dengan
melakukan asuhan keperawatan keluarga melalui :
1. Mengkaji kebutuhan dan masalah keperawatan pada keluarga yang meliputi :
a. Mengidentifikasikan data yang diperlukan.
b. Mengumpulkan data dengan menggunakan metode/strategi yang sesuai.
c. Menganalisis data yang diperlukan.
d. Menentukan diagnosa keperawatan keluarga.
e. Menentukan prioritas kebutuhan pelayanan kesehatan dan keperawatan berdasarkan kriteria
tertentu
2. Merencanakan asuhan keperawatan keluarga dan program kesehatan dalam rangka
mengembangkan kemampuan keluarga untuk menanggulangi masalah kesehatan dan
keperawatan.
3. Melaksanakan tindakan keperawatan keluarga sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat
sesuai dengan potensi dan sumber daya yang ada pada keluarga.
4. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan dan membuat tindak lanjut
pelaksanaan rencana keperawatan sebagai upaya untuk mencapai keberhasilan proses asuhan
keperawatan keluarga.
5. Melakukan pendokumentasian proses asuhan keperawatan yang telah dilakukan dengan
menggunakan konsep keperawatan keluarga.
6. Mendemonstrasikan karakteristik peran seorang profesional seperti akuntabilitas, berpikir kritis,
belajar mandiri, keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif, dan kepemimpinan.
7. Melaksanakan seminar hasil asuhan keperawatan keluarga.
2. JURUSAN GIZI
KOMPETENSI :
Mampu Melaksanakan Manejemen Intervensi Gizi Masyarakat
SUBSTANSI KAJIAN :
1. Mampu Melaksanakan Etika, Komunikasi, HAM, advokasi dan Presentasi
2. Mampu melaksanakan pendekatan masyarakat
3. Mampu Mengidentifikasi Struktur Organisasi, Ketenagaan, Tugas dan Tanggung Jawab masing-
masing tenaga di tingkat Desa/Kelurahan.
4. Mampu Menjelaskan Peran dan Fungsi Berbagai Organisasi Non Formal di Desa/Kelurahan yang
berperan dalam pelaksanaan/kegiatan intervensi gizi di Kelurahan.
5. Mampu Melakukan Penilaian Status Gizi Masyarakat.
6. Mampu Mengidentifikasi Masalah Gizi Masyarakat, Penyebab Masalah, POA, Evaluasi Program.
7. Mampu Melakukan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMD) dalam rangka persiapan pelaksanaan
kegiatan intervensi gizi.
8. Mampu Melatih / Menatar Kader Gizi sebagai Pelaksana Intervensi Gizi di Desa/Kelurahan.
9. Mampu Melaksanakan Penyuluhan dan Konsultasi Gizi Secara Individu, Kelompok maupun Massa
dengan Berbagai Metode.
10. Melaksanakan dan Mengembangkan Kegiatan Lintas Program dan Lintas Sektoral Intervensi Gizi
Masyarakat Kelurahan.
11. Melakukan Evaluasi Kegiatan Usaha Perbaikan Gizi.
12. Menyusun dan Menyajikan Laporan Pengelolaan dan Penilaian Program Intervensi Gizi Masyarakat.
4. JURUSAN FARMASI
1. Menyiapkan dan meracik sediaan farmasi (FAR.FK01.007.01)
2. Menulis etiket dan menempelkannya pada kemasan sediaan farmasi (FAR.FK01.008.01)
3. Memberikan pelayanan obat bebas, bebas terbatas dan perbekalan kesehatan (FAR.FK01.011.01)
4. Berkomunikasi dengan orang lain (FAR.FK01.013.01)
5. Melakukan pelayanan narkotika dan psikotropika (FAR.FK02.006.01)
6. Melakukan pelayanan tentang keluarga berencana kepada masyarakat (FAR.FK02.008.01)
7. Melakukan konseling kepada pasien (FAR.FK02.011.01)
8. Melakukan pelayanan informasi obat (FAR.FK02.014.01)
6. JURUSAN KEBIDANAN
KEBIDANAN KOMUNITAS
Kompetensi ke-8 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan komperhensif pada keluarga,
kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
Pengetahuan Dasar
1. Konsep dan sasaran kebidanan komunitas.
2. Masalah kebidanan komunitas.
3. Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dari masyarakat.
4. Strategi pelayanan kebidanan komunitas.
5. Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas.
6. Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dan masyarakat.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak.
8. Sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Pengetahuan Tambahan
1. Kepemimpinan untuk semua (kesuma).
2. Pemasaran sosial.
3. Peran serta masyarakat (PSM).
4. Audit maternal perinatal.
5. Perilaku kesehatan masyarakat.
6. Program-program pemerintah yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak.
Keterampilan Dasar
1. Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil, nifas, laktasi, bayi balita dan KB di masyarakat.
2. Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak.
3. Melakukan pertolongan persalinan di rumah dan polindes.
4. Mengelola pondok bersalin Kelurahan (polindes).
5. Melaksanakan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas dan laktasi bayidan balita.
6. Melakukan penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untukmendukung upaya-upaya
kesehatan ibu dan anak.
7. Melaksanakan penyuluhan dan konseling kesehatan.
8. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
Keterampilan Tambahan
1. Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA.
2. Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi.
3. Mengelola dan memberikan obat-obatan sesuai dengan kewenangannya.
4. Menggunakan teknologi kebidanan tepat guna.
RENTANG
NO MATERI PENILAIAN
NILAI
Kemampuan keterampilan lain-lain :
1) Disiplin dan sikap selama PKL
a. Baik (kehadiran semua kegiatan)
b. Cukup (kehadiran 80-95%)
D c. Kurang (kehadiran <80%) a) 8-10
1. Pada waktu kegiatan praktek b) 6-7
2. Di luar kegiatan praktek c) 0-5
NILAI DIISI BERDASARKAN NOMOR URUT MAHASISWA
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
JMLH
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
_________________________ _________________________