id/17mUh
Scan me
KEBIJAKAN
KURIKULUM MERDEKA
“
Tuhan Yang Global
Maha Esa, dan
berakhlak mulia
mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan Bergotong
Mandiri
berkepribadian melalui terciptanya PELAJAR
Royong
9
Kurikulum prototipe adalah bagian dari upaya sistemik untuk mengatasi
krisis belajar: rendahnya kompetensi dasar dan ketimpangan yang tinggi.
Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 10
Riset menunjukkan bahwa pandemi menimbulkan kehilangan pembelajaran
(learning loss) literasi dan numerasi yang signifikan
Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
pelajaran ditentukan per minggu pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam
satu tahun
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu
untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan Fokus pada materi yang esensial, Capaian
yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
didik
Memberikan keleluasaan bagi guru
Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai
sehingga guru kurang leluasa dalam kebutuhan dan karakteristik peserta didik
mengembangkan pembelajaran kontekstual
Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi
Teknologi digital belum digunakan secara sistematis
bagi guru untuk dapat terus mengembangkan
untuk mendukung proses belajar guru melalui
berbagi praktik baik
praktik mengajar secara mandiri dan berbagi
praktik baik.
Untuk satuan pendidikan yang memilih Kurikulum Merdeka,
implementasinya dapat disesuaikan dengan kesiapan masing-masing
Memfasilitasi
4 pengembangan
3 Menyediakan Komunitas Belajar
(High Touch)
Pelatihan
Mandiri dan Sumber
5
Belajar Guru
(High Tech)
TINDAK LANJUT REKOMENDASI
PENDAFTARAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM
Selamat! Anda akan MERDEKA
mendapatkan Rekomendasi
Umum dan Khusus
Pelajari dan terapkan
rekomendasi umum dan
khusus ini untuk
melangkah ke tahap
Implementasi Kurikulum
Merdeka
…………….
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan bermain Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
sebagai proses belajar mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
yang utama holistik: digital, mata pelajaran diberlakukan hanya untuk yang
Informatika menjadi mata Struktur lebih sederhana dengan memiliki hambatan
Penguatan literasi dini • Untuk memahami
pelajaran wajib Di kelas 10 pelajar dua kelompok mata pelajaran, intelektual
dan penanaman karakter lingkungan sekitar, mata
menyiapkan diri untuk yaitu Umum dan Kejuruan.
melalui kegiatan bermain- pelajaran IPA dan IPS Panduan untuk guru
menentukan pilihan mata Persentase kelompok kejuruan Untuk pelajar di SLB yang
belajar berbasis buku digabungkan sebagai Informatika disiapkan untuk
pelajaran di kelas 11. Mata meningkat dari 60% ke 70% tidak memiliki hambatan
bacaan anak mata pelajaran Ilmu membantu guru-guru
pelajaran yang dipelajari intelektual, capaian
Pengetahuan Alam dan pemula, sehingga guru mata
Fase Fondasi untuk serupa dengan di SMP Penerapan pembelajaran pembelajarannya sama
Sosial (IPAS) pelajaran tidak harus
meningkatkan kesiapan berbasis projek dengan dengan sekolah reguler
berlatar belakang pendidikan Di kelas 11 dan 12 pelajar
bersekolah • Integrasi computational mengintegrasikan mata pelajaran yang sederajat, dengan
informatika mengikuti mata pelajaran dari
thinking dalam mata terkait. menerapkan prinsip
Pembelajaran berbasis Kelompok Mapel Wajib, dan
pelajaran Bahasa Pembelajaran berbasis modifikasi kurikulum
projek untuk penguatan memilih mata pelajaran dari
Indonesia, Matematika, projek untuk penguatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
profil Pelajar Pancasila kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
dan IPAS profil Pelajar Pancasila menjadi mata pelajaran wajib Sama dengan pelajar di
dilakukan melalui dan Keterampilan Vokasi
dilakukan minimal 3 kali minimal 6 bulan (1 semester). sekolah reguler, pelajar di
kegiatan perayaan hari • Bahasa Inggris sebagai sesuai minat, bakat, dan
dalam satu tahun ajaran SLB juga menerapkan
besar dan perayaan mata pelajaran pilihan aspirasinya
Pelajar dapat memilih mata pembelajaran berbasis
tradisi lokal
Pembelajaran berbasis Pembelajaran berbasis pelajaran di luar program projek untuk menguatkan
projek untuk penguatan projek untuk penguatan profil keahliannya Pelajar Pancasila dengan
profil Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila dilakukan mengusung tema yang
dilakukan minimal 2 kali minimal 3 kali dalam satu Alokasi waktu khusus projek sama dengan sekolah
dalam satu tahun ajaran tahun ajaran, dan pelajar penguatan profil pelajar reguler, dengan
menulis esai ilmiah sebagai Pancasila dan Budaya Kerja kedalaman materi dan
syarat kelulusan untuk peningkatan soft skill aktivitas sesuai dengan
(karakter dari dunia kerja) karakteristik dan
kebutuhan pelajar di SLB
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi 23
Teknologi
Dukungan untuk kesiapan implementasi
Penyediaan ● Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum operasional
Perangkat ajar: sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila disediakan melalui
01 buku teks dan platform digital bagi guru. Satuan pendidikan dapat melakukan pengadaan buku teks secara
mandiri dengan BOS reguler atas dukungan Pemda dan yayasan
bahan ajar
● Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak mandiri
pendukung
● Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di aplikasi
Pelatihan dan digital.
penyediaan ● Menyediakan berbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum Merdeka. Misalnya,
sumber belajar melalui pengimbasan dari Sekolah Penggerak.
02 guru, kepala ● Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video, podcast dll., yang
dapat diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk).
sekolah, dan ● Guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam adopsi
pemda Kurikulum Merdeka, baik di satuan pendidikan maupun di komunitasnya
Jaminan jam
mengajar ● Perubahan struktur mata pelajaran tidak merugikan guru
03 dan tunjangan ● Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan
profesi Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut
guru
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar (tidak hanya buku teks) yang
digunakan untuk mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran
Buku teks mata pelajaran Pendidikan Modul ajar Bahasa Indonesia untuk Modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Fase D (SMP) Pancasila dengan tema Bhineka
kelas X Tunggal Ika untuk Fase A
Contoh dukungan yang dapat disediakan oleh Dinas Pendidikan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 Prakarya menjadi salah satu
pilihan, tidak hanya Seni.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 Pertimbangan: 1) untuk siswa
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 yang tidak meneruskan ke SMA,
2) meminimalisir perubahan dari
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108 K13
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 108
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha 108 3 36
72 (2) 108
Esa dan Budi Pekerti*
PPKn 108 3 72 (2) 36 108 ***opsional. Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan muatan
Bahasa Indonesia 216 6 180 (5) 36 216
lokal dalam mapel lain atau
Matematika 180 5 144 (4) 36 180 diajarkan melalui kegiatan projek.
IPA 180 5 144 (4) 36 180
IPS 144 4 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 144 4 108 (3) 36 144
PJOK 108 3 72 (2) 36 108
Informatika 72 2 72 (2) 36 108
Pilihan minimal 1: 108 3 36
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
72 (2) 108
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa,
Budidaya, Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 2 72 (2) ** - 72**
1368 1044 (29) 360 1404
Alokasi waktu mata pelajaran SMP K13 Program Sekolah Penggerak
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu (kls IX) Per Tahun Per Minggu
Alokasi per Alokasi Projek Total JP
tahun (minggu) per tahun Per Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 Prakarya menjadi salah satu
pilihan, tidak hanya Seni.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 Pertimbangan: 1) untuk siswa
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 yang tidak meneruskan ke SMA,
2) meminimalisir perubahan dari
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96 K13
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha 108 3 32
64 (2) 96
Esa dan Budi Pekerti*
PPKn 108 3 64 (2) 32 96 ***opsional. Satuan Pendidikan
dapat mengintegrasikan muatan
Bahasa Indonesia 216 6 160 (5) 32 192
lokal dalam mapel lain atau
Matematika 180 5 128 (4) 32 160 diajarkan melalui kegiatan projek.
IPA 180 5 128 (4) 32 160
IPS 144 4 96 (3) 32 128
Bahasa Inggris 144 4 96 (3) 32 128
PJOK 108 3 64 (2) 32 96
Informatika 72 2 64 (2) 32 96
Pilihan minimal 1: 108 3 32
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
64 (2) 96
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa,
Budidaya, Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 2 64 (2) ** - 64**
1368 928 (29) 320 1248
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas X Program Sekolah Penggerak
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun Alokasi Projek per Total JP Per
(minggu) tahun Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Seperti halnya di SMP, di kelas 10
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 SMA:
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Biologi;
● IPS terdiri dari Sosiologi, Ekonomi,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Sejarah, dan Geografi
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan digabung menjadi “Sejarah”
72 (2) 36 108
Budi Pekerti*
PPKn 54 (2) *** 18 72 Minimal 25% jam pelajaran dari setiap
mata pelajaran wajib dialokasikan
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 untuk projek kokurikuler
Matematika 108 (3) 36 144
IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 108 324
***opsional. Satuan Pendidikan dapat
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing 2 JP) 288 (8) 144 432 mengintegrasikan muatan lokal dalam
mapel lain atau diajarkan melalui
Bahasa Inggris 54 (2) *** 18 72 kegiatan projek.
PJOK 72 (2) 36 108
Informatika (KTSP: TIK) 72 (2) 36 108
Pilihan minimal 1:
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
54 (2) *** 18 72
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 (2) ** - 72**
Total 1098 (32) 486 1584
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas XI Program Sekolah Penggerak
Asumsi 36 minggu/tahun K13 Alokasi per tahun Alokasi Projek per
Total JP Per Tahun
(minggu) tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 Total jp/minggu = 44
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 22 jp dialokasikan untuk
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 mapel pilihan dari kelompok
IPA, IPS, Bahasa dan Budaya,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 dan Vokasi
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108
Hanya mapel kelompok
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 umum (highlighted hijau
dalam tabel) yang
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 108 diintegrasikan dengan projek
PPKn 2 54 (2) *** 18 72 kokurikuler
Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 144 *Pilih salah satu
Matematika 4 108 (3) 36 144
**Pembelajaran reguler tidak
Bahasa Inggris 2 54 (2) *** 18 72 penuh 36 minggu untuk
memenuhi alokasi projek
Pilihan minimal 1:
2 72 (2) 36 108 (hanya 27 minggu)
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari
PJOK 3 54 (2) *** 18 72 ***Diselenggarakan bila
Satuan Pendidikan memiliki
Sejarah 2 54 (2) *** 18 72 sumberdaya yang
Jumlah jp mapel umum 22 mencukupi. Jika sekolah
576 (18) 216 792
membuka kelompok ini,
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan siswa wajib mengambil
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi minimal 1 mapel dari tiap
720 (20) - kelompok
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan
Sastra Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Muatan Lokal, 22 792
dsb.***
Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
72 (2) -
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas XII Program Sekolah Penggerak
Asumsi 32 minggu/tahun K13 Alokasi per tahun Alokasi Projek per
Total JP Per Tahun
(minggu) tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 Total jp/minggu = 44
64 (2) 32 96
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 22 jp dialokasikan untuk
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 mapel pilihan dari kelompok
64 (2) 32 96
IPA, IPS, Bahasa dan Budaya,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 dan Vokasi
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96
Hanya mapel kelompok
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti* 3 64 (2) 32 96 umum (highlighted hijau
PPKn 2 dalam tabel) yang
48 (2) *** 16 64
diintegrasikan dengan projek
Bahasa Indonesia 4 96 (3) 32 128 kokurikuler
Matematika 4 96 (3) 32 128
*Pilih salah satu
Bahasa Inggris 2 48 (2) *** 16 64
Pilihan minimal 1: **Pembelajaran reguler tidak
2 16
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari
48 (2) *** 64 penuh 36 minggu untuk
memenuhi alokasi projek
PJOK 3 64 (2) 32 96 (hanya 27 minggu)
Sejarah 2 48 (2) *** 16 64
***Diselenggarakan bila
Jumlah jp mapel umum 22 512 (18) 192 704 Satuan Pendidikan memiliki
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan sumberdaya yang
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi mencukupi. Jika sekolah
640 (20) - membuka kelompok ini,
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris,
22 704 siswa wajib mengambil
Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Muatan Lokal, dsb.***
minimal 1 mapel dari tiap
Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan)/Vokasi kelompok
64 (2) -
(membatik, servis elektronik, dsb.)***
Kelebihan ● memberikan waktu yang cukup bagi peserta ● Peserta didik belajar suatu konsep secara memudahkan dalam pembuatan jadwal
didik untuk mempelajari materi secara komprehensif dan kontekstual karena pembelajaran di satuan pendidikan
mendalam keterampilan, pengetahuan dan sikap
● waktu pembelajaran menjadi lebih banyak diintegrasikan untuk mencapai suatu
dan hal tersebut memungkinkan peserta penguasaan kompetensi tertentu
didik belajar hingga tuntas ● Guru-guru terkondisikan untuk
● dengan blok waktu yang lebih panjang, guru berkolaborasi secara intensif karena perlu
memiliki lebih banyak waktu untuk memilih kompetensi/konten yang selaras
menyelesaikan rencana pelajaran dan untuk dengan pemahaman yang dituju
memeriksa dan mengevaluasi pembelajaran ● Lebih efisien karena guru bisa memilah
● dengan blok waktu yang lebih lama konsep yang perlu dieksplorasi secara lebih
memungkinkan untuk studi yang mendalam, mendalam dan konten yang memerlukan
seperti mengerjakan proyek / penelitian waktu lebih sedikit
individu / kelompok, kolaborasi antar
peserta didik dan guru.
Hal yang perlu ● Pengaturan jam mengajar guru -- harus ● Memberikan waktu yang cukup untuk ● Beban yang harus dihadapi peserta didik
dipertimbangkan diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga merencanakan dan menyelaraskan antar setiap minggu harus diperhitungkan
dalam guru tidak ada waktu di hari-hari tertentu guru mata pelajaran yang mengajarkan sedemikian rupa, sehingga peserta didik
memutuskan ● Ketersediaan sarana prasarana - mengingat tujuan pembelajaran yang berkaitan atau tidak terbebani dengan banyaknya beban
model ini sistem blok membutuhkan pengaturan sama dengan unit atau konsep yang mata pelajaran
sarana dan prasarana yang ketat dipelajari ● Daya serap peserta didik terhadap mata
● Perlu dirancang strategi tertentu agar materi ● Satuan pendidikan harus memberikan pelajaran akan sangat berpengaruh jika
yang diajarkan pada satu blok tertentu bisa fleksibilitas bagi guru untuk mengelola macam mata pelajaran yang diberikan
tetap diingat. penjadwalan mengikuti kebutuhan / fokus dalam satu waktu tertentu terlampau
pemahaman yang bisa berbeda setiap banyak. Ada kecenderungan konten suatu
term/semester/ tahun mapel belum terserap, sudah harus ganti
mata pelajaran yang lainnya.
● Perlunya koordinasi antar guru mata
pelajaran -- pengaturan harus dilakukan
sedemikian rupa, sehingga tidak
memberikan tugas dalam waktu yang
bersamaan.
## Pembelajaran dengan paradigma baru
Pembelajaran dengan paradigma baru dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang terdiferensiasi sehingga setiap siswa belajar
sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya
Mata pelajaran
Mandiri PELAJAR
Bergotong Dipelajari
Royong
PANCASILA melalui
Pembelajaran berbasis projek
Bernalar
Kritis ● Berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi
Kreatif
umum
● Pembelajaran interdisipliner di luar kegiatan kelas
● Melibatkan masyarakat
● Muatan lokal dikembangkan sesuai dengan isu nasional dan
global
Mata pelajaran
Mandiri PELAJAR
Bergotong Dipelajari
Royong
PANCASILA melalui
Pembelajaran berbasis projek
Bernalar
Kritis ● Berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi
Kreatif
umum
● Pembelajaran interdisipliner di luar kegiatan kelas
● Melibatkan masyarakat
● Muatan lokal dikembangkan sesuai dengan isu nasional dan
global
Tema pilihan Sekolah menentukan 2 tema Sekolah menentukan 2 tema Sekolah menentukan 2 tema
untuk SD, atau 3 tema untuk untuk SD, atau 3 tema untuk untuk setiap kelas SD, atau 3
SMP-SMA di awal tahun ajaran. SMP-SMA di awal tahun ajaran. tema untuk setiap kelas SMP-
SMA di awal tahun ajaran (setiap
kelas dapat memilih tema yang
berbeda).
Pemberian opsi tema Sekolah menelaah isu yang sama Sekolah menelaah isu yang sama Setiap kelas menelaah isu yang
untuk semua kelas. untuk setiap 1-2 kelas. berbeda sesuai pilihan peserta
didik.
Penentuan topik Sekolah yang menentukan tema Sekolah mempersiapkan beberapa Peserta didik mendiskusikan tema
dan topik projek. tema dan topik projek untuk dan topik projek dengan
dipilih oleh peserta didik. bimbingan guru.
72
SKALA PENGUKURAN
Terdapat beberapa model skala pengukuran yang dapat digunakan
untuk mengukur karakter (Arikunto 2009: 180 - 181), yaitu:
(1) Skala Likert
(2) Skala Thurstone
(3) Skala Guttman, dan
(4) Skala Beda Semantik
(5) Skala pilihan ganda
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas peserta 7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, semester, tinggi didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
badan dan berat badan, deskripsi perkembangan capaian
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
pembelajaran, dan refleksi orang tua.
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK atau untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
sederajat meliputi komponen identitas peserta didik, nama satuan mempertimbangkan:
pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, deskripsi, catatan a. laporan kemajuan belajar;
guru, presensi, dan kegiatan ekstrakurikuler. b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar
Pancasila;
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan c. portofolio peserta didik;
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi
pembelajaran lampau peserta didik untuk SMK
tua/wali.
e. prestasi akademik dan non-akademik;
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat, f. ekstrakurikuler;
g. penghargaan peserta didik; dan
satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
h. tingkat kehadiran.
menentukan deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang
diperoleh peserta didik.
5. Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan
(KOSP)
Ppt.add
6. Perangkat Ajar
Ppt.add
9/23/2020 design by_sh 86
Terima
kasih