Transisi PAUD ke SD
yang Menyenangkan
Episode Merdeka Belajar Hingga Saat Ini
EPISODE KE-9 EPISODE KE-10 EPISODE KE-11 EPISODE KE-12 EPISODE KE-13 EPISODE KE-14 EPISODE KE-15 EPISODE KE-16
KURIKULUM MERDEKA
KIP KULIAH PERLUASAN KAMPUS SEKOLAH AMAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA AKSELERASI
DAN PLATFORM
BERBUDAYA DARI KEKERASAN MERDEKA MENGAJAR PENDANAAN PAUD
MERDEKA PROGRAM MERDEKA BERBELANJA
DENGAN KANAL SEKSUAL DAN PENDIDIKAN
BEASISWA LPDP VOKASI DENGAN SIPLAH INDONESIANA KESETARAAN
EPISODE KE-17 EPISODE KE-18 EPISODE KE-19 EPISODE KE-20 EPISODE KE-21 EPISODE KE-22 EPISODE KE-23 EPISODE KE-24
REVITALISASI MERDEKA RAPOR PRAKTISI DANA ABADI TRANSFORMASI BUKU BACAAN TRANSISI
BERBUDAYA MASUK PERGURUAN BERMUTU UNTUK PAUD KE SD YANG
BAHASA PENDIDIKAN MENGAJAR PERGURUAN
DENGAN DANA TINGGI NEGERI LITERASI INDONESIA MENYENANGKAN
DAERAH INDONESIANA INDONESIA TINGGI
02
Saat ini, miskonsepsi tentang baca, tulis, hitung (calistung) pada pendidikan
anak usia dini dan SD* masih sangat kuat di masyarakat.
Miskonsepsi seperti:
03
Membangun kemampuan pada anak perlu dilakukan secara bertahap dan
dengan cara yang menyenangkan agar manfaat baik dari pembelajaran dapat
tercapai.
Anak merasa belajar tidak menyenangkan. Anak merasa senang dalam belajar.
Anak percaya bahwa dirinya tidak pintar saat Anak percaya bahwa dirinya pasti bisa asalkan
tidak bisa calistung. mau berusaha.
Anak belum mampu mengelola emosi serta Anak mampu mengelola emosi dan
menghargai orang lain. menghargai orang lain.
Anak belum dapat merawat diri dan barang- Anak dapat merawat diri dan barang-barang
barang yang menjadi tanggung jawabnya. yang menjadi tanggung jawab diri.
Anak mampu membaca tetapi tidak paham arti Anak paham kata dan keterkaitannya dengan
kata. huruf serta bunyinya.
Anak kurang terasah kemampuannya dalam Anak mampu menyimak dan dapat
berkomunikasi. mengutarakan gagasan sederhana.
Anak mampu melakukan penjumlahan hanya Anak paham bahwa 5 + 3 adalah 5 objek
apabila mengurutkan bilangan (karena hafal, ditambah dengan 3 objek.
bukan paham).
04
Kita perlu mengakhiri miskonsepsi tentang pembelajaran mulai dari
sekarang.
Transisi PAUD ke SD* Fondasi dibangun Kemampuan literasi dan Siap sekolah adalah
perlu berjalan dengan secara holistik numerasi dibangun proses, bukan hasil
mulus bertahap
Proses belajar-mengajar di Setiap anak memiliki hak Kemampuan dasar literasi dan “Siap sekolah” bukanlah
PAUD dan SD kelas awal untuk dibina agar numerasi dibangun mulai dari upaya pelabelan antara anak
harus selaras dan mendapatkan kemampuan PAUD secara bertahap dan yang “sudah siap” atau “belum
berkesinambungan. fondasi yang holistik. Bukan dengan cara yang siap”, melainkan proses yang
hanya kognitif melainkan juga menyenangkan. perlu dihargai oleh satuan
kematangan emosi, pendidikan dan orang tua
kemandirian, kemampuan yang bijak.
berinteraksi, dan lainnya.
06
1 Satuan pendidikan perlu menghilangkan tes calistung dari proses
penerimaan peserta didik baru di SD*.
Setiap anak memiliki hak untuk Masih terdapat anak-anak Tes baca tulis hitung telah
mendapatkan layanan yang belum pernah dilarang melalui:
pendidikan dasar. Sangat tidak mendapatkan kesempatan 1. Peraturan Pemerintah
tepat apabila anak diberikan belajar di satuan PAUD. Nomor 17 Tahun 2010
syarat tes untuk dapat tentang Pengelolaan dan
mendapatkan layanan Penyelenggaraan
tersebut. Pendidikan.
2. Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Nomor 1 Tahun 2021
tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru.
07
*SD = SD/MI dan Kejar Paket A
2.A Satuan pendidikan perlu menerapkan masa perkenalan bagi
peserta didik baru selama dua minggu pertama.
1 Satuan PAUD dan SD/MI memfasilitasi anak serta orang tua untuk berkenalan dengan lingkungan
belajarnya
Dengan masa perkenalan, diharapkan peserta didik baru dapat merasa nyaman dalam berkegiatan
belajar.
2 Satuan PAUD dan SD/MI mengenal peserta didik lebih jauh melalui kegiatan belajar
• Kenali peserta didik baru dengan menerapkan kegiatan pembelajaran yang memberi informasi
tentang kebutuhan belajar peserta didik.
• Hargai proses anak yang berbeda-beda, karena membangun kemampuan fondasi perlu dilakukan
secara bertahap.
08
2.B Contoh kegiatan pengenalan pada dua minggu awal
tahun ajaran baru.
Kegiatan Pengenalan Lingkungan Belajar Perkenalan Orang Tua dengan Pihak Sekolah
09
3.A Satuan pendidikan perlu menerapkan pembelajaran yang membangun
enam kemampuan fondasi anak.
1 2 3
Mengenal nilai agama dan Keterampilan sosial dan Kematangan emosi untuk
budi pekerti. bahasa untuk berinteraksi. berkegiatan di lingkungan
belajar.
4 5 6
10
3.B Keenam kemampuan fondasi tersebut perlu dibangun secara kontinu
dari PAUD hingga kelas dua pada jenjang pendidikan dasar.
Contoh Isi Standar Kompetensi Lulusan untuk PAUD yang dapat dicapai sampai
Standar Kompetensi kelas dua
Lulusan untuk PAUD tidak
memiliki daya imajinasi dan memahami instruksi sederhana, memiliki rasa senang terhadap
dirancang per usia,
kreativitas melalui eksplorasi mampu mengutarakan pertanyaan belajar, menghargai usahanya
melainkan sebagai dan ekspresi pikiran dan/atau dan gagasannya sendiri untuk menjadi lebih baik
capaian yang perlu dicapai perasaannya
di akhir fase.
Tidak ada evaluasi mengenali emosi, mampu mengenali identitas diri, mampu menyebutkan alasan,
kelulusan untuk peserta mengendalikan keinginannya mengetahui kebiasaan-kebiasaan pilihan atau keputusannya,
sebagai sikap menghargai di keluarga, sekolah mampu memecahkan masalah
didik PAUD. keinginan orang lain sederhana
11
3.C Pada Kurikulum Merdeka capaian pembelajaran untuk jenjang
pendidikan dasar kelas awal sudah disusun selaras dengan PAUD.
12
3.D Buku teks Kurikulum Merdeka sudah dikurasi sehingga anak tidak perlu
bisa calistung saat masuk kelas 1 pada jenjang pendidikan dasar.
13
3.E
3.E Satuan pendidikan perlu merancang kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan dan efektif dalam membangun kemampuan fondasi.
fondasi
14
Kemendikbudristek telah menyediakan alat bantu bagi satuan pendidikan
untuk menjalankan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
Dapat diakses di Laman Transisi Ikuti juga diklat teknis yang akan
PAUD-SD. diluncurkan pada tengah tahun.
15
Pemerintah daerah perlu mendukung gerakan transisi PAUD ke SD yang
menyenangkan dengan cara:
Diseminasi surat edaran dan booklet advokasi mengenai kebijakan transisi PAUD ke
SD yang Menyenangkan: https://ditpsd.kemdikbud.go.id/transisipaudsd/
16
Orang tua, masyarakat, dan mitra
pendidikan perlu mendukung gerakan
transisi PAUD ke SD yang
menyenangkan dengan cara:
Membagikan booklet dan video inspirasi agar lebih Mendaftarkan organisasi Anda melalui laman:
banyak yang ikut mendukung perubahan pada awal https://ditpsd.kemdikbud.go.id/transisipaudsd/
tahun ajaran baru.
17
Dengan keterlibatan semua pihak, setiap anak bisa mendapatkan
kemudahan dalam bertransisi dari PAUD ke SD* agar:
Peserta didik PAUD dapat terus melanjutkan Peserta didik SD yang tidak pernah mengikuti
prosesnya untuk mendapatkan kemampuan fondasi PAUD tetap mendapatkan haknya untuk
saat jenjang SD. mendapatkan pembinaan kemampuan fondasi,
sehingga memiliki pijakan yang kuat untuk jenjang
pendidikan selanjutnya.
18
*SD = SD/MI dan Kejar Paket A
Pendidikan itu hanya suatu ‘tuntunan’ di dalam tumbuhnya
anak-anak kita. Anak-anak itu sebagai makhluk hidup,
manusia, dan benda hidup, sehingga mereka hidup dan
tumbuh menurut kodratnya sendiri.
Ki Hadjar Dewantara
19
Mari jaga hak anak dengan memberi
dukungan penuh pada gerakan
Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan
20
Terima Kasih