SMALB-C
Oleh :
TEGUH DENADA DIAH AYU NINGTYAS
NIM. 16010044020
Wiwik Widajati
(Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya)
wiwikwidajati@unesa.ac.id
Abstrak
Kesulitan dalam bidang pembelajaran keterampilan vokasional anak tunagrahita
ringan yang mengakibatkan terbatas anak dalam menguasai kemampuan pembelajaran
keterampilan vokasional membuat tas dari kain batik. Tujuan penelitian ini untuk menguji
pengaruh penerapan metode proyek dalam pembelajaran keterampilan vokasional anak
tunagrahita ringan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian pre
eksperimen dengan rancangan One Grup Pre-test Post-test design. Perlakuan dilaksanakan
sebanyak 10 kali pertemuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode proyek dapat berpengaruh terhadap
pembelajaran keterampilan vokasional anak tunagrahita ringan. Penelitian menunjukkan
nilai rata-rata pre-test 39,8 dan nilai rata-rata post-test dengan menggunakan metode
proyek meningkat menjadi 75. Dengan hasil Z hitung = 2,52 lebih besar dari Z tabel = 1,64
dengan nilai kritis 5%, maka Ho ditolak Ha diterima, sehingga ada pengaruh penerapan
metode proyek dalam pembelajaran keterampilan vokasional anak tunagrahita ringan.
Kata kunci: metode proyek, pembelajaran keterampilan vokasional, anak tunagrahita
ringan.
Abstract
The difficulty in the domain of learning vocational skill to mild mentally retardation
children made them limited in mastering the learning ability of vocational skill i.e. making a
bag from batik fabric. The purpose of this research was to observe the influence of the
project method application in learning vocational skill to mild mentally retardation children.
This research used quantitative approach with pre experiment kind and one group
Pre-test Post-test design. The treatment was implemented in 10 times meeting.
The research result indicated that the project method could influence toward
learning vocational skill to mild mentally retardation children. The research indicated that
the average value of pre-test was 39,8 and the average value of post-test, by using the
project method, enhanced 75. The result of Z counted = 2,52 was greater than Z table =
1,64 with critic value 5% so Ho was refused and Ha was accepted. So, there was influence
of project method application in learning vocational skill to mild mentally retardation
children.
Keywords: project method, learning vocational skill, mild mentally retardation.
Rata-rata 40,9
Jumlah Jumlah
Nama
No. jawaban jawaban Nilai
Siswa
benar salah Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil
1. RI 5 5 50 pre-test yang tertera dalam tabel diatas
2. VIK 2 8 20 menunjukkan rata-rata hasil pre-test
3. AZH 3 7 30 pembelajaran keterampilan vokasional membuat
4. SA 5 5 50 tas dari kain batik adalah 40,9. Nilai rata-rata
5. SLA 7 3 70 hasil pre-test tersebut menunjukkan bahwa
6. MI 4 6 40 pembelajaran keterampilan vokasional membuat
7. VIR 3 7 30 tas dari kain batik anak tunagrahita ringan
8. SE 2 8 20 dengan menggunakan tes ujuk kerja.
Jumlah 310 Menurut Arikuntoro (2010:245) tentang
Rata-rata 38,7 skala penilaian adalah sebagai berikut nilai 80-
100 termasuk kedalam kategori nilai baik sekali,
Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil pre- 66-79 termasuk kedalam kategori nilai baik, 56-
test yang tertera dalam tabel diatas menunjukkan 65 termasuk kedalam kategori cukup, 40-55
rata-rata hasil pre-test pembelajaran termasuk kedalam kategori kurang, dan 30-39
keterampilan vokasional membuat tas dari kain termasuk kedalam kategori gagal. Nilai rata-rata
batik adalah 38,7. Nilai rata-rata hasil pre-test pre-test menunjukkan bahwa pembelajaran
tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan vokasional anak tunagrahita ringan
keterampilan vokasional membuat tas dari kain membuat tas dari kain batik adalah 40,9
batik anak tunagrahita ringan dengan termasuk dalam kategori kurang sehingga
menggunakan tes tulis. dikatakan bahwa anak tunagrahita ringan di
Menurut Arikuntoro (2010:245) tentang SMALB-C AKW KUMARA II Surabaya belum
skala penilaian adalah sebagai berikut nilai 80- memiliki keterampilan vokasional dalam
100 termasuk kedalam kategori nilai baik sekali, membuat tas dari kain batik.
atau treatment. Hasil penilaian data post-test
Tabel 3 diberikan pada tanggal 2-3 Maret 2020 pukul
Rekapitulasi hasil pre-test nilai tes tulis dan 08.00-09.30 dan dilanjutkan lagi pukul 10.00-
tes unjuk kerja pembelajaran
11.30.
keterampilan vokasional menjahit tas
Pada kegiatan post-test anak diberikan
dari kain batik anak tunagrahita
ringan. intruksi yang diberikan mengenai membuat tas
dari kain batik berupa beberapa aspek untuk
Nama menilai kemampuan anak tunagrahita ringan
No. Nama Tes Nilai Total
Siswa dalam membuat tas dari kain batik adalah
Tulis 50 menggunting, menjiplak, menjahit tali tas,
1. RI 49,4
Unjuk Kerja 48,9 menjahit body tas bagian kanan, kiri, atas,
Tulis 20 menyatukan tali tas dan body tas, menjahit
2. VIK 29,2
Unjuk Kerja 38,5 kretekan dan merapikan jahitan. Data hasil post-
Tulis 30
3. AZH 33,2 test telah direkapitulasi dalam tabel 4.4, 4.5, dan
Unjuk Kerja 36,4
4.6.
Tulis 50
4. SA 45,8 Tabel 4
Unjuk Kerja 41,7
Tulis 70 Hasil post-test nilai tes tulis sesudah
5. SLA 58,9 dilaksanakan pembelajaran.
Unjuk Kerja 47,9
Tulis 40
6. MI 37,1 Jumlah
Unjuk Kerja 34,3 Jumlah
Nama jawaba
Tulis 30 No. jawaba Nilai
7. VIR 35,3 Siswa n
Unjuk Kerja 40,6 n salah
benar
Tulis 20
8. SE 29,7 1. RI 9 1 90
Unjuk Kerja 39,5
2. VIK 7 3 70
Rata-rata 39,8
3. AZH 5 5 50
4. SA 7 3 70
Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil
5. SLA 9 1 90
pre-test yang tertera dalam tabel diatas
menunjukkan rata-rata hasil pre-test 6. MI 8 2 80
pembelajaran keterampilan vokasional membuat 7. VIR 8 3 80
tas dari kain batik adalah 39,8. Nilai rata-rata 8. SE 6 4 60
hasil pre-test tersebut menunjukkan bahwa Jumlah 590
pembelajaran keterampilan vokasional membuat Rata-rata 73,7
tas dari kain batik anak tunagrahita ringan
dengan menggunakan tes tulis dan tes ujuk kerja Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil
masih kurang. Ketegori penilaian tersebut post-test yang tertera dalam tabel diatas
digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya menunjukkan rata-rata hasil post-test
perkembangan kemampuan yang dimiliki oleh pembelajaran keterampilan vokasional membuat
anak tunagrahita ringan berdasarkan pada tas dari kain batik adalah 73,7. Nilai rata-rata
analisis menggunakan uji wilcoxon dan hasil post-test tersebut menunjukkan
menggunakan skala. pembelajaran keterampilan vokasional membuat
Menurut Arikuntoro (2010:245) tentang tas dari kain batik anak tunagrahita ringan
skala penilaian adalah sebagai berikut nilai 80- dengan menggunakan tes tulis mengalami
100 termasuk kedalam kategori nilai baik sekali, peningkatan.
66-79 termasuk kedalam kategori nilai baik, 56- Menurut Arikuntoro (2010:245) tentang
65 termasuk kedalam kategori cukup, 40-55 skala penilaian adalah sebagai berikut nilai 80-
termasuk kedalam kategori kurang, dan 30-39 100 termasuk kedalam kategori nilai baik sekali,
termasuk kedalam kategori gagal. Nilai rata-rata 66-79 termasuk kedalam kategori nilai baik, 56-
pre-test menunjukkan bahwa pembelajaran 65 termasuk kedalam kategori cukup, 40-55
keterampilan vokasional anak tunagrahita ringan termasuk kedalam kategori kurang, dan 30-39
membuat tas dari kain batik adalah 39,8 termasuk kedalam kategori gagal. Nilai rata-rata
termasuk dalam kategori kurang sehingga post-test menunjukkan bahwa pembelajaran
dikatakan bahwa anak tunagrahita ringan di keterampilan vokasional anak tunagrahita ringan
SMALB-C AKW KUMARA II Surabaya belum membuat tas dari kain batik adalah 73,7
memiliki keterampilan vokasional dalam termasuk dalam kategori baik sehingga
membuat tas dari kain batik. dikatakan bahwa anak tunagrahita ringan di
SMALB-C AKW KUMARA II Surabaya
1. Hasil data post-test (O2) mengalami peningkatan dalam keterampilan
Hasil penilaian data post-test vokasional membuat tas dari kain batik.
merupakan nilai pembelajaran keterampilan
vokasional membuat tas dari kain batik anak Tabel 5
Hasil post-test nilai tes unjuk kerja
tunagrahita ringan setelah diberikan perlakuan pembelajaran keterampilan vokasional
membuat tas dari kain batik anak Rata-rata 75
tunagrahita ringan
Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil
Aspek yang diamati post-test yang tertera dalam tabel diatas
No. Nama Jumlah Nilai menunjukkan rata-rata hasil post-test
I II III IV pembelajaran keterampilan vokasional membuat
1. RI 27 29 10 16 82 84,4 tas dari kain batik adalah 75. Nilai rata-rata hasil
2. VIK 26 22 8 16 72 75 post-test tersebut menunjukkan bahwa
3. AZH 21 26 8 13 68 70,8 pembelajaran keterampilan vokasional membuat
4. SA 29 29 10 18 86 89,5 tas dari kain batik anak tunagrahita ringan
5. SLA 27 30 12 19 88 91,6 dengan menggunakan tes tulis dan tes ujuk kerja
6. MI 17 24 9 16 66 68,7 mengalami peningkatan. Ketegori penilaian
7. VIR 20 18 8 13 59 61,4 tersebut digunakan untuk menentukan ada atau
tidaknya perkembangan kemampuan yang
8. SE 17 26 7 17 67 69,7
dimiliki oleh anak tunagrahita ringan
Rata-rata 76,3 berdasarkan pada analisis menggunakan uji
Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil post-test wilcoxon dan menggunakan skala.
yang tertera dalam tabel diatas menunjukkan rata-rata Menurut Arikuntoro (2010:245) tentang
hasil post-test pembelajaran keterampilan vokasional skala penilaian adalah sebagai berikut nilai 80-
membuat tas dari kain batik adalah 76,3. Nilai rata-rata 100 termasuk kedalam kategori nilai baik sekali,
hasil post-test tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran 66-79 termasuk kedalam kategori nilai baik, 56-
keterampilan vokasional membuat tas dari kain batik anak 65 termasuk kedalam kategori cukup, 40-55
tunagrahita ringan dengan menggunakan tes ujuk kerja termasuk kedalam kategori kurang, dan 30-39
mengalami peningkatan. termasuk kedalam kategori gagal. Nilai rata-rata
Menurut Arikuntoro (2010:245) tentang post-test menunjukkan bahwa pembelajaran
skala penilaian adalah sebagai berikut nilai 80- keterampilan vokasional anak tunagrahita ringan
100 termasuk kedalam kategori nilai baik sekali, membuat tas dari kain batik adalah 75 termasuk
66-79 termasuk kedalam kategori nilai baik, 56- dalam kategori baik sehingga dikatakan bahwa
65 termasuk kedalam kategori cukup, 40-55 anak tunagrahita ringan di SMALB-C AKW
termasuk kedalam kategori kurang, dan 30-39 KUMARA II Surabaya mengalami peningkatan
termasuk kedalam kategori gagal. Nilai rata-rata dalam pembelajaran keterampilan vokasional
post-test menunjukkan bahwa pembelajaran membuat tas dari kain batik.
keterampilan vokasional anak tunagrahita ringan
membuat tas dari kain batik adalah 76,3 2. Rekapitulasi hasil data pre-test dan post-test
termasuk dalam kategori baik sehingga
pembelajaran keterampilan vokasional anak
dikatakan bahwa anak tunagrahita ringan di
SMALB-C AKW KUMARA II Surabaya membuat tas dari kain batik anak tunagrahita
mengalami peningkatan dalam keterampilan ringan.
vokasional membuat tas dari kain batik. Rekapitulasi diperlukan untuk
mengetahui perbandingan pembelajaran
Tabel 6 keterampilan vokasional membuat tas dari kain
Rekapitulasi hasil post-test nilai tes tulis dan batik anak tunagrahita ringan sebelum diberikan
tes unjuk kerja pembelajaran perlakuan atau treatment dengan sesudah
keterampilan vokasional menjahit tas
diberikan perlakuan atau treatment. Berdasarkan
dari kain batik anak tunagrahita
ringan. hasil rekapitulasi pre-test dan post-test dapat
diketahui seberapa banyak pengaruh metode
Nama proyek terhadap pembelajaran keterampilan
No. Nama Tes Nilai Total
Siswa vokasional anak tunagrahita ringan dalam aspek
Tulis 90 membuat tas dari kain batik. Rekapitulasi hasil
1. RI 87,2
Unjuk Kerja 84,4 pre-test dan post-test pembelajaran keterampilan
Tulis 70 vokasional anak tunagrahita ringan dengan
2. VIK 72,5
Unjuk Kerja 75 metode proyek terdapat pada tabel 4.7
Tulis 50
3. AZH 60,4
Unjuk Kerja 70,8 Tabel 7
Tulis 70 Rekapitulasi Hasil Pre-test dan Post-test Pembelajaran
4. SA 79,7
Unjuk Kerja 89,5 Keterampilan Vokasional Membuat Tas dari Kain
Tulis 90 Batik pada Anak Tunagrahita Ringan
5. SLA 90,8
Unjuk Kerja 91,6
Tulis 80 N Pre- Post-
6. MI 74,3 Nama Beda
Unjuk Kerja 68,7 o Test Test
Tulis 80 1. RI 49,4 87,2 37,4
7. VIR 70,7
Unjuk Kerja 61,4 2. VIK 29,2 72,5 43,3
Tulis 60 3. AZH 33,2 60,4 27,2
8. SE 64,8
Unjuk Kerja 69,7 4. SA 45,8 79,7 33,9
5. SLA 58,9 90,8 31,9 a. Menyusun analisis hasil nilai tes yang
6. MI 37,1 74,3 37,2 diperoleh dimasukkan kedalam tabel pre-
7. VIR 35,3 70,7 35,4 test dan post-test. Yaitu hasil nilai
8. SE 29,7 64,8 35,1 pembelajaran keterampilan vokasional anak
Rata-rata 39,8 75 - tunagrahita sesudah dilakukan pembelajaran
dan sebelum dilakukan pembelajaran dam
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
bahwa pembelajaran keterampilan vokasional sebagai alat untuk menentukan nilai T
anak tunagrahita ringan mengalami peningkatan (jumlah jenjang/rangking terkecil).
dari rata-rata pre-test 39,8 meningkat dengan
hasil post-test 75. Peningkatan pembelajaran Tabel 8
keterampilan vokasional anak tunagrahita ringan Tabel Penolong Uji Wilcoxon
masing-masing dapat dilihat pada grafik 4.1.
Grafik tersebut menunjukkan perkembangan Tanda Jenjang
pembelajaran keterampilan vokasional pada Nam Pre- Post Bed
a Test -Test a Jenjan
masing-masing anak. + -
g
RI 49,4 87,2 37,4 7 7 0
Grafik 1
VIK 29,2 72,5 43,3 8 8 0
Rekapitulasi Hasil Pre-Test dan Post-Test
AZH 33,2 60,4 27,2 1 1 0
Pembelajaran Keterampilan Vokasional Anak
SA 45,8 79,7 33,9 3 3 0
Tunagrahita Ringan
SLA 58,9 90,8 31,9 2 2 0
MI 37,1 74,3 37,2 6 6 0
VIR 35,3 70,7 35,4 5 5 0
SE 29,7 64,8 35,1 4 4 0
W T
Jumlah =3 =
6 0
3.
90,8.
√ n ( n+1 ) ( 2 n+1 )
24
Grafik 2 Kurva Uji Hipotesis Dua Pihak
=
√ ( 72 ) ( 17 )
√ 51
24
2,52 lebih besar daripada nilai kriris Z tabel 5%
adalah 1,64 (Zh > Zt) maka Ho ditolak dan Ha
diterima, dengan demikian dapat diartikan
= 7,14 bahwa “ada pengaruh metode proyek terhadap
f. Mean (µT) = 18 dan simpangan baku (σ T) = pembelajaran keterampilan vokasional anak
7,14 jika dimasukkan ke dalam rumus maka tunagrahita ringan.
didapat hasil yang sebagai berikut :
n(n+1) B. PEMBAHASAN
T Hasil penelitian menunjukkan bahwa
T −µT 4
Z = = = metode proyek proyek dalam pembelajaran
σT
0−18
√
n ( n+1 ) ( 2n+ 1 )
24
keterampilan vokasional anak tunagrahita ringan
membuat tas dari kain batik yang terbagi dalam
beberapa aspek membuat tali tas, membuat body tas,
=¿ 2,52 menyatukan tali tas dan body tas, menyatukan body
7,14 tas dan kretekan, hal ini didasarkan pada hasil
Berdasarkan analisis data diatas penelitian bahwa nilai Ztabel dengan nilai krisis 5%
maka dapat disimpulkan pada hasil untuk pengujian dua pihak 1,64. Nilai Z yang
perhitungan nilai kritis 5% sehingga diperoleh dalam hitungan Zhitung yaitu 2,52 lebih besar
pengambilan keputusan menggunakan ada dari pada Ztabel yaitu 1,64 (Zhitung > Ztabel).
atau tidaknya pengaruh metode proyek Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan
terhadap pembelajaran keterampilan pada tanggal 24 Februari 2020 di SMALB-C AKW
vokasional anak tunagrahita ringan dengan Kumara II Surabaya. Anak tunagrahita ringan
5% = 1,64 dimana n = jumlah sampel mengalami hambatan dalam pembelajaran
yang yang berjumlah 8 anak adalah Ha keterampilan vokasional menjahit membuat tas dari
diterima Zhitung > Ztabel 1,64 dan Ho diterima kain batik pada aspek aspek membuat tali tas,
jika Zhitung < Ztabel 1,64. membuat body tas, menyatukan tali tas dan body tas,
Hipotesis pada hasil perhitungan menyatukan body tas dan kretekan. Dibuktikan
nilai kritis 5% dengan pengambilan dengan anak kurang lancar ketika diminta membuat
keputusan menggunakan pengajuan dua tas dengan cara menjahit menggunakan mesin jahit
pihak karena tujuan dalam penelitian ini sesuai dengan instruksi yang diberikan anak masih
untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh bingung dalam mengoperasikan mesin jahit, anak
metode proyek terhadap keterampilan belum bisa melakukan setiap tahap proses pembuatan
vokasional anak tunagrahita ringan maka tas dari kain batik dengan benar.
5% = 1,64 dimana n = jumlah sampel yang Metode proyek dalam pembelajaran
yang berjumlah 8 anak adalah Ha diterima keterampilan vokasional berpengaruh terhadap
apabila Zhitung > Ztabel 1,64 dan Ho diterima meningkatkan keterampilan vokasional anak
jika Zhitung < Ztabel 1,64. Berikut gambar tunagrahita ringan dapat diketahui berdasarkan hasil
perbandingan kurva pengujian dua pihak penelitian pre-test yang diberikan sebelum
dengan nilai tabel dan nilai hitung. pembelajaran dengan metode proyek dalam
pembelajaran keterampilan vokasional anak
tunagrahita ringan yang memiliki nilai rata-rata 39,8
kemudian dilakukan post-test yang diberikan setelah
pembelajaran dengan metode proyek dalam
pembelajaran keterampilan vokasional anak
tunagrahita ringan yang memiliki nilai rata-rata 75.
Pembelajaran keterampilan vokasional anak
tunagrahita ringan mengalami peningkatan sebanyak metode proyek terhadap pembelajaran keterampilan
35,2. vokasional anak tunagrahita ringan.
Hasil penelitian yang dilakukan berpengaruh
terhadap pembelajaran keterampilan vokasional B. Saran
membuat tas dari kain batik dalam aspek membuat Berdasarkan hasil penelitian yang telah
tali tas, membuat body tas, menyatukan tali tas dan dilaksanakan diketahui bahwasannya metode proyek
body tas, menyatukan body tas dan kretekan. Hal dapat meningkatkan keterampilan vokasional anak
tersebut dipengaruhi oleh motivasi anak yang sangat tunagrahita ringan di SMALB-C AKW Kumara II
antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan Surabaya. Berdasarkan pernyataan tersebut maka
belajar menggunakan mesin jahit. Hasil analisis data peneliti berupaya memberikan saran sebagai berikut :
terdapat perubahan positif pada semua subjek,
sehingga ketika pengujian nilai Zhitung lebih besar dari 1. Bagi guru
pada Ztabel. Metode proyek memberikan pengaruh
Pada penelitian yang telah dilaksanakan yang baik terhadap pembelajaran keterampilan
menggunakan metode proyek dalam pembelajaran vokasional membuat tas dari kain batik pada
keterampilan vokasional memberikan dampak positif
anak tunagrahita ringan oleh sebab itu guru
pada kemampuan keterampilan anak tunagrahita
ringan dalam membuat tas dari kain batik yang sebaiknya dapat menggunakan metode yang
memiliki beberapa aspek yaitu membuat tali tas, menarik, variatif, dan inovatif sesuai dengan
membuat body tas, menyatukan tali tas dan body tas, karakteristik anak sehingga keterampilan
menyatukan body tas dan kretekan. Metode proyek vokasional anak akan berkembang dengan baik.
tidak hanya bisa untuk pembelajaran keterampilan Guru juga bisa menambah wawasan dan
vokasional saja akan tetapi juga dapat digunakan pengetahuan baru guna meningkatkan
dalam pembelajaran bina diri dan pembelajaran
pembelajaran keterampilan vokasional anak
tematik lainnya yang materinya dapat disesuaikan
dengan kemampuan anak. tunagrahita ringan. Guru sebaiknya menerapkan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan metode proyek dalam kegiatan pembelajaran
sesuai dengan hasil penelitian pre-test dan post-test lainnya dengan menggunakan prosedur dan
tersebut dapat dinyatakan bahwa pembelajaran langkah-langkah yang tepat sehingga
keterampilan vokasional anak dalam membuat tas menghasilkan pemahaman anak tunagrahita yang
dari kain batik dapat dikembangkan melalui metode maksimal.
proyek. Metode proyek adalah metode yang tepat
untuk mengembangkan pembelajaran keterampilan 2. Bagi peneliti selanjutnya
vokasional anak tunagrahita ringan dikarenakan Hasil penelitian ini bisa dijadikan
sesuai dengan karakteristik serta gaya belajar anak
sebagai salah satu referensi untuk penelitian
tunagrahita yang sangat bergantung pada guru
sehingga guru membutuhkan pengulangan. Hal ini terkait dengan metode proyek serta dengan
sejalan dengan pendapat Triwijayanti, dkk (2019:37) mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi anak
yang menyatakan bahwa metode proyek merupakan tunagrahita ringan untuk dapat dikembangkan
metode pembelajaran yang dapat diapliasikan pada menjadi penelitian selanjutnya atau diteliti lagi
anak tunagrahita ringan, karena metode ini namun menggunakan aspek yang berbeda seperti
menekankan pada pembelajaran keterampilan yang berlokasi luas dan subjek yang diteliti lebih
vokasional serta anak tunagrahita ringan dalam
banyak serta variabel yang berbeda yang
mengerjakan suatu tugas sesuai dengan tahap
pelaksanaan yang sudah disederhanakan oleh guru. digunakan oleh peneliti.
Penggunaan metode proyek dapat membangkitkan
minat belajar anak tunagrahita ringan, sehingga anak DAFTAR PUSTAKA
akan lebih mudah memahami materi pembelajaran
yang disampaikan. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Yogjakarta:
PENUTUP Rineka Cipta.
A. Simpulan Efrina, Elasa. 2012. “Pengembangan Kecakapan
Hasil penelitian yang diperoleh Vokasional Melalui Budidaya Jamur Tiram
menunjukkan bahwa penggunaan metode proyek bagi Anak Tunarungu Di Payakumbuh”.
berpengaruh secara signifikan terhadap pembelajaran Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan. Volume XII
keterampilan vokasional anak tunagrahita ringan. Nomor 2.
Berdasarkan hasil post-test tes unjuk kerja dan tes Kusmaningsih, Nindya Seva. 2017. “Studi Deskriptif
tulis mengalami peningkatan selama diterapkan Peluang Kerja Anak Tunagrahita Pasca
menggunakan metode proyek dibandingkan dengan SMALB”.Jurnal Pendidikan Khusus.
hasil pre-test yang tidak diterapkan menggunakan Putri, Lupita Nadilarizky Subyantoro. 2019. “Metode
metode proyek. Selain itu, hasil analisis data Resitasi Terhadap Keterampilan Hidup
penelitian juga menunjukkan bahwa hasil Z hitung = Vokasional Anak Tunanetra. Jurnal
2,52 dan Ztabel = 1,64 dengan nilai krisis 5% dengan n Pendidikan Khusus. Volume 11 Nomor 3.
= 8, maka Zhitung 2,52 > Ztabel 1,64. Berdasarkan hasil Riyani, Indri, Maman Abdurahman dan
tersebut terbukti bahwa adanya pengaruh penerapan Iding Tarsidi. 2016. “Keterampilan
Vokasional Pembuatan Telur Asin
Bagi Anak Tunagrahita Ringan “Kontribusi Motivasi Berprestasi,
SMALB di SLB C YPLB Kota Iklim Keluarga, dan Disiplin Belajar
Bandung”. Jurnal Asesmen dan terhadap Hasil Belajar Pendidikan
Intervensi Anak Berkebutuhan Seni Budaya Pada Siswa Kelas XI
Khusus. Volume 17 Nomor 1. SMA Negeri 2 Tabanan. E-journal
Siregar, Gelora, Mega Iswari, dan Jon Efendi. 2019. Program Pascasarjana Universitas
“Pemberdayaan Tunagrahita Ringan Sebagai Pendidikan Ganesha. Volume 4.
Tenaga Kerja Penjaga Kantin”. Jurnal Triwijayanti, Vinna, Fatmawati dan Zulmiyetri. 2019.
Pendidikan Kebutuhan Khusus. Volume 3 “Efektivitas Metode Proyek dalam
Nomor 1. Meningkatkan Keterampilan Menanam
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Sawi Hidroponik Wick System bagi Anak
Bandung: Alfabeta. Tunagrahita Ringan di Kelas IX SLB Luki
Sukenada, I Wayan, I Nyoman Natajaya Padang. Jurnal Pendidikan Kebutuhan
dan I Gusti Ketut Arya Sunu. 2013. Khusus. Volume III Nomor 1.