Anda di halaman 1dari 27

DIREKTORAT DIKDAS

KEMENDIBUDRISTEK

SOSIALISASI
TRANSISI PAUD-SD
GURU KELAS AWAL
KECAMATAN PAKUSARI

JEMBER, 17 Mei 2023


Bermain Tebak-Tebakan

• Kota apa yang tidak mau sendiri?


MATERI 1

Konsep TRANSISI PAUD – SD


(Dasar Hukum dan Makna) &
Pengenalan 6 Pondasi
Bermain Tebak-Tebakan

• Kota apa yang tidak mau sendiri?


GURU SD
SIAP SUKSESKAN
TRANSISI PAUD – SD
YANG MENYENANGKAN
https://youtu.be/YbNz2F155_k
Bermain Tebak-Tebakan

• Benda apa yang paling jujur ?


Bermain Tebak-Tebakan

• Kota apa yang tidak mau sendiri?

SAMA-RINDA
Tahukah Bapak dan Ibu,
apa itu transisi PAUD SD ?
Transisi PAUD SD :
Proses anak berpindah perannya
sebagai peserta didik PAUD menjadi
peserta didik SD.
Mari kita amati!
Ananda D,
Ananda C, saat masuk Mengapa ananda A dan ananda B
saat masuk Kelas 1 SD walaupun sama-sama tidak pernah melalui
Ananda B, Kelas 1 SD sudah PAUD, namun capaian ananda B lebih
Ananda A, saat masuk sudah melalui baik?
saat masuk Kelas 1 SD melalui PAUD
Kelas 1 SD tidak melalui PAUD Mengapa ananda D lebih tinggi capaiannya
tidak melalui PAUD dibandingkan ananda C, padahal sama-
PAUD sama sudah pernah ikut PAUD?

Jika Anda wali kelas ananda A, B, C dan D,


apa yang akan Anda lakukan untuk
memastikan agar jarak antara ananda A, B,
C dan D semakin dekat (atau bahkan di
posisi yang sama)?

Anggaplah anak tangga ini mampu memotret capaian anak dengan akurat
1 SD
11. Laju perkembangan anak berbeda-beda. Banyak faktor yang mempengaruhi laju
perkembangan anak. Gizinya saat bertumbuh, kesempatannya berinteraksi dan
berkegiatan di rumah, kualitas pendidikan sebelumnya, dan masih banyak lagi.

22. Tidak hanya laju perkembangan, namun kesempatan belajar anak pun berbeda-
beda. Tidak semua anak mendapatkan hak-nya untuk dibangun kemampuan
fondasinya di PAUD.

33. Di mana pun titik berangkat anak, mereka berhak mendapatkan hak yang
sama, yaitu memiliki kemampuan fondasi agar dapat siap bersekolah dan menjadi
pembelajar sepanjang hayat.

Catatan Refleksi: Cara pandang kita menentukan perilaku kita pada anak:

Apabila kita mencermati kemampuan anak berdasarkan siap atau belum siap =
tindak lanjutnya berpotensi berujung pada pelabelan

Namun apabila kita mencermati kemampuan anak berdasarkan identifikasi “TRANSISI PAUD-SD adalah suatu
kemampuan yang belum dan sudah dimiliki = tindak lanjutnya berpotensi gerakan yang ingin memastikan setiap
berujung ke pembinaan. anak, di mana pun titik berangkatnya,
memiliki hak untuk dibina kemampuan
fondasinya.”
Strategi yang diterapkan:

Penguatan PAUD sebagai fondasi


pendidikan dasar Penguatan keselarasan pembelajaran PAUD-SD

Terbangunnya keselarasan
Penguatan peran PAUD sebagai
pembelajaran di satuan PAUD dan
fondasi jenjang pendidikan dasar.
satuan SD. Dilakukan melalui kerangka
Dilakukan melalui penguatan
pembelajaran yang yang mendekatkan
desain pembelajaran di PAUD;
pembelajaran SD kelas awal dengan
penguatan kompetensi guru;
pembelajaran bagi anak usia dini,
serta evaluasi internal dan
dikuatkan dengan dukungan dari dinas;
eksternal yang berorientasi pada
kerangka pembinaan guru dan
kualitas layanan; serta
penguatan ekosistem lainnya.
Dasar hukum transisi PAUD SD ?
Dasar hukum transisi PAUD
SD ?
Apa saja aspek kemampuan
pondasi untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat?
Aspek Kemampuan fondasi Contoh butir perilaku dari aspek fondasi

● Mengenal konsep Tuhan YME dan mengetahui kegiatan ibadah sesuai dengan agama atau
Mengenal nilai agama dan budi pekerti kepercayaannya.
● Bersedia menjalin interaksi dengan teman sebayanya

● Mampu menunggu
Kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di
● Dapat mempertahankan perhatian untuk mengikuti kegiatan di kelas dalam rentang waktu yang
lingkungan belajar
sesuai dengan usianya.

Keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk


● Dapat meminta tolong
berinteraksi sehat dengan teman sebaya dan individu
● Dapat mengucap maaf dan terima kasih
lainnya

● Senang datang ke sekolah


● Mau mencoba kembali atau memperbaiki pekerjaan jika melakukan kesalahan.
Pemaknaan terhadap belajar yang positif
● Menunjukkan keingintahuan dengan mengajukan pertanyaan
● Motivasi, Refleksi dan Undangan (Anak – anak ibu guru tunggu kehadiran kalian besok ya….)

Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri ● Mampu mengelola barang-barang milik pribadi yang dibawa ke sekolah. (Tahu mana barang
yang memadai untuk dapat berpartisipasi di lingkungan miliknya, bisa membereskan tas sendiri)
sekolah secara mandiri. ● Mampu secara bertahap menjaga kebersihan diri sendiri

● Mampu menyimak dan menyampaikan gagasan sederhana 


Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan ● Menyadari keterhubungan antara simbol angka/huruf dengan kata dan bilangan
belajar, seperti kepemilikan dasar literasi, numerasi serta ● Mampu membilang jumlah benda atau objek dan menggunakan angka sebagai simbol jumlah
pemahaman dasar mengenai hal-hal mendasar yang terjadi objek atau benda 
dalam kehidupan
Kemampuan sehari-hari
fondasi ● Memahami
dibangun secara berkesinambungan melalui lingkupkosakata konsep waktu
pembelajaran (sekarang,
di PAUD nanti, kemarin,
hingga lingkup hari ini, besok,
pembelajaran di SDlama,
kelassebentar, pagi,
awal sampai
kelas 2 (dua), serta dapat dipayungi oleh Standar Kompetensi siang, malam)
Lulusan Anak Usia Dini (STPPA)
Perubahan yang ingin
dilihat pada tahun ajaran
2023/2024
Perubahan yang ingin dilihat pada tahun ajaran 2023/2024
Tahapan Praktik Pembelajaran
Transisi PAUD-SD pada Masa Dua Minggu
di Awal Tahun Ajaran

Masa Perkenalan
Pra-masa Perkenalan
Anak (Orang tua) Masa Perkenalan
Anak (Orang Tua)
dengan Lingkungan Satuan Pendidikan
dengan Lingkungan
Belajar (maks. 3 hari dengan Peserta Didik
Belajar
pertama)
Pra-masa Perkenalan Anak (Orang Tua) dengan Lingkungan Belajar

Sebelum atau pada saat hari pertama MPLS, Yang perlu disiapkan
guru kelas didorong untuk dapat membuat
wadah komunikasi dan memberikan 1 Sebelum hari pertama, infokan kepada orang tua/wali murid
informasi terkait visi-misi serta kegiatan untuk mengantar anak-nya ke sekolah pada hari pertama.
pembelajaran selama satu semester kepada Sampaikan bahwa: Mengantarkan anak ke sekolah adalah
2
para orang tua / wali dari peserta didik serta kesempatan untuk membangun hubungan positif antara
perannya dalam pembelajaran. lingkungan pendidikan di rumah dan di sekolah.

Guru kelas pun diharapkan agar dapat 3 Tawarkan bagi orang tua/wali murid apakah dapat menemani
menyampaikan kepada orang tua untuk Ananda di hari pertama berkegiatan (opsional saja, karena
menanyakan pertanyaan reflektif kepada tidak semua orang tua/wali murid memiliki keleluasaan waktu
karena ada pekerjaan)
anak sepulang sekolah seperti : “Kegiatan apa
yang Ananda lakukan di sekolah?; Ananda 4 Membangun wadah komunikasi dengan orang tua
berkenalan dengan siapa saja?; Bagaimana
Siapkan daftar untuk orang tua/wali murid nomer yang dapat
perasaanmu masuk ke sekolah?; Apa yang 5
dihubungi untuk komunikasi terkait kegiatan pembelajaran.
menyebabkanmu merasakan demikian?” dan
pertanyaan lainnya. (Jika dimungkinkan), aturlah kursi dan meja membentuk
6 lingkaran atau kelompok-kelompok, sehingga mendorong
peserta didik/orang tua untuk berinteraksi.
LAGU HARI PERTAMA ke SEKOLAH

https://www.youtube.com/watch?v=2txahGo1Wkk
BERNYANYI “KALAU KAU SUKA HATI”
BERNYANYI “KALAU KAU SUKA HATI”

Anda mungkin juga menyukai