Anda di halaman 1dari 12

Nama : DIANTI YAHYA

NIM : 856231416
POKJAR : KUBUNG
TT1 : PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI SD

1. Sebagai seorang calon atau guru SD harus mempelajari mata kuliah Perspektif
Pendidikan SD. Jelaskan tujuan, manfaat dan materi mata kuliah tersebut dalam bentuk
peta konsep?
Penjelasan:

PERSPEKTIF
PENDIDIKAN SD

TUJUAN MANFAAT MATERI

Melalui mata kulian Mata kuliah Landasan


perspektif perspektif Pendidikan SD
Pendidikan SD, kita Pendidikan berisi Karakteristik
akan disadarkan tentang seluk beluk Pendidikan SD
bahwa saat ini kita SD mulai dari
adalah guru SD sarana, prasarana, Perkembangan
yang hidup di era kurikulum dan Pendidikan SD
industri dengan siswanya. Karakteristik
cepat berubah-ubah. Diharapkan dengan Perkembangan
Oleh karena itu, menguasai mata Siswa SD
sebagai guru SD kuliah ini, Anda
Karakteristik
kita juga harus dapat siap mengikuti Belajar Siswa
memahami dunia mata kuliah laiinya SD
saat ini dan yang berhubungan
mengikutinya. dengan ke-SD-an. Layanan
Pendidikan Bagi
Siswa SD
Kompetensi
Guru SD
Kurikulum SD
Bahan Belajar
SD
Potret
SD
Evaluasi
Program
Pembelajaran Di
SD
2. Proses pendewasaan yang sistematik dan sistemik diyakini lebih efektif dan bermakna
dari daripada proses pendewasaan yang dilepas secara alamiSumber
dan konstektual
Daya SD melalui
proses sosialisasi dalam keluarga dan masyarakat! Jelaskan maksud dari pernyataan
tersebut serta berikan contoh konkrit dari pengalaman nyata Bapak dan Ibu sebagai guru
SD selama ini!
Penjelasan:
Proses pendewasaan yang sistematik dan sistemik artinya yaitu lebih memberikan
hasil yang baik dan menguntungkan. Sehingga hal tersebut diyakini lebih efektif dan
bermakna dari pada proses pendewasaan yang dilepas secara alami dan kontekstual
melalui proses sosialisasi dalam keluarga dan masyarakat. Proses pendewasaan yang
dialami anak akan memberikan hasil yang baik apabila diatur dan direncakan dengan
baik melalui sebuah system. Misalnya dengan memasukkan anak ke sekolah, yang dapat
membuat proses pendewasaan anak menjadi lebih baik. Berbeda dengan anak hanya
belajar melalui proses sosialisasi dalam keluarga saja.

3. Kita mengenal karakteristik (ciri khas) pendidikan Sekolah Dasar. Uraikan dengan
penjelasan secukupnya karakter umum dan karakter khusus pendidikan di SD?
Penjelasan:
Secara garis besar karakteristik pendidikan sekolah dasar akan di bagi menjadi 2
bagian yaitu karakteristik umum dan karakteristik khusus pendidikan SD.

a. Karakteristik umum pendidikan SD

Pendidikan di SD memiliki ciri-ciri khas yang membedakan dari satuan pendidikan


lainnya. Yaitu:

1) Kemelekwacanaan

Fokus pendidikan di SD adalah bagaimana peserta didik dibentuk dalam


hal literasi atau kemelekwacanaan, bukan pada pembentukan akademik.
Misalnya bagaimana memberikan pemahaman kepada siswa tentang
pentingknya tata tertib dalam menggunakan jalan raya, dan mematuhi rambu-
rambu lalu lintas. Sedangkan pendidikan di SMP dan SMA tidak memiliki
karakteristik pendidikan seperti ini, karena penekanannya pada aspek
pembentukan kemampuan akademik.

2) Kemampuan berkomunikasi.

Semestinya pendidikan di SD sudah mulai membekali siswa untuk


mampu berkomunikasi sederhana secara lisan dengan menyampaikan pendapat,
menyampaikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, serta secara tertulis dengan
membuat karangan, puisi, surat

3) Kemampuan memecahkan masalah

Pendidikan di SD juga harus mampu memberikan keterampilan


melakukan analisa dan evaluasi situasi secara sederhana. Misalnya apabila pada
saat pulang sekolah, tiba-tiba ada orang yang tidak dikenal datang menjemput,
lalu apa yang harus dilakukan siswa. Kemampuan mengidentifikasi,
menganalisa, dan mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapinya, akan
membuat siswa siap memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4) Kemampuan bernalar

Pendidikan di SD juga harus dapat mengarahkan siswa untuk


menggunakan logika dan bukti-bukti nyata, bukan mengambil keputusan
didasarkan atas perkiraan, dugaan, dan perasaan semata

b. Karakteristik Khusus Pendidikan SD

Pembahasan tentang karakteristik khusus pendidikan SD akan meliputi


pembahasan komponen-komponen pendidikan SD secara khusus, yaitu:

1) Siswa

Siswa SD adalah anak – anak yang berusia antar 6-12 tahun. Anak –
anak SD mempunyai kemampuan yang berbeda dari satuan pendidikan lainnya.
Menurut Piaget, anak-anak  usia SD berada dalam taraf akhir  masa
praoperasional, masa operasi konkret, serta pada tahap operasi abstrak.

2) Guru

Berbeda dengan guru SLTP ataupun SLTA guru SD adalah guru kelas.
Setiap guru dituntut untuk mampu mengajarkan  semua mata pelajaran di SD,
kecuali Agama dan Penjaskes. Sejalan dengan itu, guru SD mengajar  dari jam
pertama sampai jam terakhir, selain itu guru kelas memegang penuh kelas yang
dipegangnya , mulai dari kehadiran siswa  sampaipemberian rapor dan
terkadang mengerjakan administrasi sekolah seperti laporan Laporan
Pertanggung Jawaban Bantuan Operasional Sekolah ( SPJ BOS ) .

3) Kurikulum

Kurikulum SD merupakan bagian dari Kurikulum Pendidikan


Dasar  yang mempunyai tujuan yang khas. Lama pendidikan di SD enam
tahun,yang dibagi menjadi tingkat kelas. Kurikulum KTSP di SD menggunakan
system Semester dengan lama satu jam pelajaran 30 menit  untuk kelas
I,II ,  serta 40 menit untuk kelas III s/d VI. Di SD terdapat 9 mata
pelajarantermasuk muatan local, yang dimulai dari kelas satu sampai kelas
enam.

4) Pembelajaran

Pembelajaran yang terjadi di SD tentu tidak dapat dipisahkan dari tujuan


pendidikan di SD serta karakjteristik siswa SD. Yang dapat kita kaji dua
karakteristik pembelajaran di SD, yaitu kegiatan kingrit dan kegiatan
manipulative.
5) Gedung dan PeralatanPembelajaran

Gedung dan peralatan SD sangat bervariasi. Ada yang sederhana dan


bahkan ada yang cukup mewah. Namun, dapat kita katakana bahwa gedung SD
terdiri dari 3-6 ruang kelas dan satu ruangan guru. Tidak ada ruangan khusus
admministrasi.

4. Kita mengenal perkembangan pendidikan SD di era Orde Baru dan perkembangan


pendidikan SD di era Reformasi! Jelaskan persamaan dan perbedaannya beserta contoh
konkrit di SD?
Penjelasan:
a. Pendidikan era Orde Baru
Usaha pembangunan terencana dalam Pelita I sampai Pelita II, III dan
seterusnya telah dilancarkan oleh pemerintahan Orde Baru dengan tokoh-tokoh
teknorat dalam pucuk pimpinan pemerintahan. Rencana pendidikan dalam Pelita I ini
dapat dikembangkan menurut satu rencana dan menyesuaikan keuangan Negara.
Harga minyak tanah yang melonjak naik pada masa orde baru ini berakibat pada
keuangan Negara yang membengkak. Hal ini menjadi penyebab di dirikannya SD
Inpres (Instruksi Presiden) mengangkat guru-guru dan mencetak buku pelajaran. Hasil
dari Pelita I dalam bidang pendidikan yaitu telah ditatar lebih dari 10.000 orang guru.
Enam puluh tiga koma lima juta buku SD kelas I telah dibagikan, 6000 gedung SD
dibangun, 57.740 orang guru terutama guru SD diangkat, serta 5 Proyek Pusat Latihan
Teknik yaitu di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Ujung Pandang telah
dibangun.

b. Pendidikan era Reformasi


Kurikulum 1994 digunakan pada masa pemerintahan Habibie telah mengalami
penyempurnaan pada masa pemerintahan Gus Dur. Pendidikan pada masa
pemerintahan Megawati mengalami perubahan tatanan, antara lain:

1) Diubahnya Kurikulum 1994 ke Kurikulum 2000 menjadi Kurikulum 2002 setelah


disempurnakan (Kurikulum Berbasis Kompetensi), yaitu kurikulum dalam
orientasinya dalam pendidikan fokus pada 3 aspek utama yang dikembangkan,
antara lain aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik.

2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disahkan pada 8 Juli
2003 yang memberikan dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional
dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi, keadilan dan
menjujung HAM.

Setelah jabatan Megawati turun dan digantikan oleh Susilo Bambang


Yudhoyono, UU No. 20/2003 masih berlaku ditambah dengan UU RI No. 14/2005
tentang Guru dan Dosen. Setelah penetapan UU tersebut disusul dengan pergantian
Kurikulum KBK menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) berdasarkan
pada PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (KTSP) merupakan
kurikulum operasional yang dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan serta silabus.

BIDANG ORDE BARU ERA REFORMASI


Ketentuan 1. Era pemerintahan di 1. Tumbangnya rezim
perundang- bawah Presiden Soeharto pemerintahan Orde Baru
undangan terkait (1967-1998) secara yang ditanai dengan
Pendidikan SD politik dimulai tahun mundurnya Presiden
1967,Ketika rezim Soeharto dan dilantiknya BJ
pemerintahan Prosiden Habibie, yang pada saat itu
Soekarno diganti oleh berkedudukan sebagai Wakil
rezim pemerintahan Presiden, menjadi Presiden
Presiden Soeharto RI ketiga, pada tanggal 21
sampai tahun 1998 Mei 1998, merupakan
2. Perkembangan tonggak sejarah dimulainya
Pendidikan nasional, suatu era dalam sejarah
termasuk SD dipolakan politik kontemporer
secara nasional dalam Indonesia
konteks Pembangunan 2. Berbagai upaya dalam
Jangka Panjang I (PJP I) Pendidikan nasional pada
tahun 1969/1970- era pemerintahan Presiden
1993/1994 dan bagian Soeharto, secara nasional
awal dan PJP II tahun dibingkai secara
1994/1995-2018/2019 komprehensif dalam PJP I
3. Ketentuan perundang- dan PJP II
undangan yang mengatur 3. Ketentuan perundang-
Sistem Pendidikan undangan yang mengatur
Nasional adalah pasal 31 Sistem Pendidikan Nasional
UUD 1945 adalah pasal 31 UUD 1945
sebelum dan sesduah di
amandemen yang dijabarkan
secara legal formal ke dalam
undang-undang No 2 Tahun
1989
Kebijakan Strategis 1. Kebijakan nasional 1. Kebijakan nasional dalam
Tentang Pendidikan dalam sektor pendidikan sektor pendidikan pada awal
SD pada era Orde Baru era Reformasi adalah
(ORBA) dituangkan lanjutan Pembangunan
dalam Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP
Jangka Panjang 25 II) awal, Repelita VI
tahun, Kesatu (PJP 1) (1994/1995. 1998/1999)
untuk kurun waktu tahun yang merupakan kelanjutan
1969/1970 1993/1994 dari Repelita 1 sampai
yang dijabarkan dalam dengan Repelita Vera Orde
Rencana Pembangunan baru. Selanjutnya
Lima Tahun (Repelita I- pembangunan pendidikan,
V), dan Pembangunan pada awal era Reformasi
Jangka Panjang Kedua secara nasional dilaksanakan
(PJP II) awal. Repelita berlandaskan pada Garis
VI (1994/1995- Besar Haluan Negara
1998/1999). Selama (GBHN) sebagaimana
pelaksanaan Repelita 1 tertuang dalam Ketetapan
sampai dengan Repelita Majelis Permusyawaratan
IV (1969/1970- Rakyat (Tap MPR) Nomor
1989/1990) 11/MPR/1998. GBHN
penyelenggaraan sistem tersebut memuat kerangka
pendidikan nasional nasional-sistemik tentang
masih mengacu pada UU Pembangunan Jangka
No. 4 Tahun 1950 jo UU Panjang Kedua (PJP II)
No 12 Tahun 1954, dan (1998-2023).
UU No. 22 Tahun 1961. 2. Pada tahun 2004,
Selama PJP I diundangkan UU RI No. 25
Pembangunan Sektor Tahun 2004 tentang Sistem
Pendidikan terutama Perencanaan Pembangunan
diarabkan pada Nasional (RPJMN),
perwujudan komitmen menggantikan GBHN yang
nasional bangsa sebelumnya selalu
Indonesia terhadap ditetapkan oleh MPR.
Pancasila dan UUD 1945 Dalam UU tersebut diatur
sebagai landasan dan tentang Rencana
tujuan akhir pendidikan. Pembangunan Jangka
Oleh karena itu, sejak Panjang (RPJP) untuk kurun
Repelita 1 pendidikan waktu 20 (dua puluh) tahun,
telah diupayakan untuk Rencana Pembangunan
selalu berkaitan erat Jangka Menengah Nasional
dengan kebutuhan, (RPJMN) untuk kurun
perkembangan ekonomi waktu 5 (lima) tahun,
dan sosial sehingga Rencana. Pembangunan
dapat memberi bekal Jangka Menengah (RPJM)
hidup kepada peserta Kementrian/Lembaga, yang
didik dan memenuhi selanjutnya disebut Rencana
kebutuhan masyarakat" strategis
(Djojonegoro, 1996: Kementrian/Lembaga untuk
166). Khusus untuk kurun waktu 5 (lima) tahun,
pendidikan SD, sebagai Rencana Pembangunan
pendidikan dasar setelah Jangka Menengah (RPJM)
pendidikan prasekolah satuan Kerja Perangkat
Taman Kanak kanak, SD Daerah, yang selanjutnya
dimaksudkan sebagai disebut renstra SKPD, untuk
pendidikan enam tahun kurun waktu 5 (lima) tahun.
untuk menampung yang Untuk masing masing RPJM
telah lulus maupun yang tersebut selanjutnya
tidak lulus pendidikan dijabarkan ke dalam
Taman Kanak-kanak, Rencana Kerja Pemerintah
yang sepenuhnya (RKP)/rencana kerja
merupakan pendidikan pemerintah daerah (RKPD)
umum. untuk periode 1 (satu) tahun.
2. Dengan diberlakukannya
Undang-Undang No. 2
Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas),
pengembangan
pendidikan nasional
pada Repelita V
(1990/1991-1993/1994)
secara keseluruhan,
didasarkan pada UU
tersebut. Dengan sistem
pendidikan nasional
tersebut, setiap warga
negara RI diharapkan "..
memperoleh sekurang-
kurangnya pengetahuan
dan kemampuan dasar,
yang meliputi
kemampuan membaca,
menulis, dan berhitung,
serta menggunakan
bahasa Indonesia yang
diperlukan oleh setiap
warga negara untuk
dapat berperan serta
dalam kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa, dan
bernegara."
(Djojonegoro,
1996:173).
Isi dan Proses 1. Sebagai isi Pendidikan 1. Sebagai isi Pendidikan dasar
Pendidikan SD dasar ditetapkan ditetapkan sekurang-
sekurang-kurangnya 13 kurangnya 10 (Pasal 37)
bidang kajian yang bidang kajian yang secara
secara konseptual konseptual dirancang untuk
dirancang untuk mengembangkan
mengembangkan kemampuan dan kepribadian
kemampuan dan anak didik
kepribadian anak didik

5. Dalam perwujudan pradigma pendidikan nasional memerlukan adanya standar nasional


pendidikan, sebagai sarana penjaminan mutu pendidikan nasional, yang pengembangan
dan pemantauannya dilakukan oleh BSNP. Jelaskan masing-masing standar tersebut
beserta contoh konkrit di SD?
Penjelasan:
a. Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan


sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan peserta
didik dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan. Standar kompetensi
lulusan digunakan sebagai pedoman dalam penentuan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan, kecuali bagi pendidikan anak usia dini. Standar kompetensi
lulusan pada pendidikan anak usia dini merupakan standar tingkat pencapaian
perkembangan anak usia dini.SKL dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi
yang terdiri dari 8 (delapan) kompetensi. 6 (Enam) kompetensi menjadi ciri-ciri profil
pelajar Pancasila, yang mencerminkan kualitas generasi yang sesuai dengan Tujuan
Pendidikan Nasional serta pandangan dan cita-cita para pendiri bangsa. Adapun 2
(dua) kompetensi lainnya yakni literasi dan numerasi.

b. Standar Isi

Standar Isi dikembangkan melalui perumusan ruang lingkup materi yang


sesuai dengan kompetensi lulusan. Ruang lingkup materi merupakan bahan kajian
dalam muatan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan: 1) muatan wajib sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2) konsep keilmuan; dan 3) jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan. Penyusunan Standar Isi dilakukan dengan merumuskan
ruang lingkup materi pembelajaran yang sesuai untuk mengembangkan kompetensi
Peserta Didik sesuai standar kompetensi lulusan, melakukan penyesuaian dengan
kemajuan pembelajaran (learning progression) Peserta Didik pada setiap jenjang,
merumuskan ruang lingkup materi pembelajaran yang memberikan fleksibilitas
kepada pendidik untuk memfasilitasi Peserta Didik mengembangkan kompetensinya,
serta mengadopsi prinsip diferensiasi dalam mengembangkan ruang lingkup materi
pembelajaran.

c. Standar Proses 

Standar Proses digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan proses


pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga mampu mengembangkan potensi,
prakarsa, kemampuan, dan kemandirian peserta didik secara optimal. Standar Proses
meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembelajaran. Perencanaan
pembelajaran merupakan aktivitas merumuskan tujuan belajar dari suatu unit
pembelajaran berdasarkan Capaian Pembelajaran, merumuskan cara atau langkah-
langkah untuk mencapai tujuan belajar, dan merumuskan cara menilai ketercapaian
tujuan belajar. Perencanaan pembelajaran disusun dalam bentuk dokumen
perencanaan pembelajaran yang fleksibel, jelas, dan sederhana tetapi tidak terikat
pada bentuk/format tertentu.

Pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan dalam suasana belajar yang


interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis
peserta didik.

Penilaian proses pembelajaran merupakan asesmen terhadap perencanaan dan


pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik yang bersangkutan dengan
merefleksikan hasil belajar peserta didik. Dalam rangka meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, selain dilaksanakan oleh pendidik yang bersangkutan dapat
dilaksanakan oleh sesama pendidik, kepala satuan pendidikan, dan/atau peserta didik.

d. Standar Penilaian Pendidikan 

Standar Penilaian Pendidikan digunakan sebagai pedoman bagi pendidik


dalam melakukan penilaian hasil belajar peserta didik secara berkeadilan, objektif,
dan edukatif. Penilaian hasil belajar peserta didik berbentuk penilaian formatif dan
penilaian sumatif. Penilaian formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki
proses pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.

Penilaian sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan


menengah bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai
dasar penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari satuan pendidikan dilakukan
melalui mekanisme yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada
standar kompetensi lulusan. Penilaian sumatif pada pendidikan anak usia dini
digunakan untuk mengetahui capaian perkembangan peserta didik.

Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan sebelum, selama proses,


dan/atau setelah pembelajaran yang diolah secara kualitatif dan/atau kuantitatif dan
dituangkan dalam laporan kemajuan belajar sebagai laporan hasil belajar dalam
bentuk rapor yang disusun berdasarkan dokumentasi hasil penilaian berupa
portofolio, pameran hasil karya, dan unjuk kerja. Rapor memuat komponen antara
lain: identitas satuan pendidikan; identitas peserta didik; kelas; tahun pelajaran dan
semester; mata pelajaran; hasil penilaian; catatan guru; kehadiran; dan kegiatan
ekstrakurikuler.

e. Standar pendidk dan tenaga kependidikan

standar pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik adalah tenaga


kependidikan yang bertugas untuk mendidik, membimbing, mengajar, menilai para
peserta didik. Sedangkan tenaga kependidikan adalah semua orang yang terlibat
dalam suatu instansi pendidikan, mulai dari kepala sekolah, tenaga laboratorium,
tenaga administrasi dan tata usaha, pustakawan, pengawas sekolah, dan sebagainya.

f. Standar sarana dan prasarana

Yang kelima adalah standar sarana dan prasarana. Demi berlangsungnya


proses pembelajaran, setiap instansi pendidikan perlu memiliki sarana dan prasarana
yang memadai untuk menunjang proses pembelajaran yang berkelanjutan, teratur, dan
juga nyaman. Dalam standar ini, diatur mengenai sarana dan prasarana yang wajib
dimiliki oleh setiap satuan pendidikan. Sarana pendidikan yang wajib dimiliki
meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku atau sumber belajar
lainnya, perlengkapan habis pakai, dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk
menunjang proses pembelajaran.

g. Standar pengelolaan

standar pendidikan nasional Indonesia adalah standar pengelolaan. Standar


pengelolaan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu standar pengelolaan oleh satuan
pendidikan, standar pengelolaan oleh pemerintah daerah, dan standar pengelolaan
oleh pemerintah. Hal-hal yang berkaitan dengan standar pengelolaan ini diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 19
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah.

h. Standar pembiayaan

Standar pendidikan yang ketujuh adalah standar pembiayaan. Proses


pendidikan bisa terselenggara karena adanya pembiayaan yang berkelanjutan.
Peraturan yang mengatur lebih lanjut mengenai standar pembiayaan adalah Peraturan
Menteri No. 69 Tahun 2009. Pembiayaan dalam dunia pendidikan terdiri dari tiga
komponen, yaitu :

 Biaya investasi

Yang termasuk biaya investasi adalah penyediaan sarana dan prasarana, biaya
untuk pengembangan sumber daya manusia, dan biaya untuk modal kerja tetap.

 Biaya personal

Yang dimaksud dengan biaya personal adalah biaya yang dibayarkan oleh peserta
didik agar bisa mengakses pendidikan secara berkelanjutan.

 Biaya operasi

Yang termasuk biaya operasi pendidikan adalah gaji serta tunjangan untuk
pendidik dan tenaga kependidikan, perlengkapan habis pakai, termasuk juga biaya
listrik, air, koneksi internet, dan sejenisnya.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak didik diantaranya adalah: a.


Lingkungan keluarga, b.Lingkungan Sekolah, c. Teman sebaya dan aktivitasnya, d.
Intelegensi dan jenis kelamin. Jelaskan pengaruh tersebut secara detail dengan contoh
konkrit di SD.
Penjelasan:

a. Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh


terhadap berbagai aspek perkembangan anak termasuk perkembangan sosialnya.
Kondisi atau tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang yang kondusif
bagi sosialisasi anak. Didalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga,
dan dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan anak.
Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak
ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan
diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diartikan oleh keluarga

b. Lingkungan Sekolah

Sekolah dasar adalah sekolah pertama yang harus dijalani anak sebelum
mengikuti pendidikan lebih tinggi. Pengertian sekolah dasar dapat dikatakan sebagai
kegiatan mendasari tiga aspek dasar yaitu pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Ketiga
aspek ini merupakan dasar atau landasan pendidikan yang paling utama dalam
kehidupan (Anneira, 2007). Sekolah memegang peranan penting dalam
perkembangan kepribadian anak karena siswa harus hadir di sekolah; sekolah
memberikan pengaruh kepada anak secara dini seiring dengan masa perkembangan
konsep dirinya; anak-anak banyak menghabiskan waktunya di sekolah daripada di
tempat lain di luar rumah; sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk
meraih sukses; sekolah memberikan kesempatan pertama kepada anak untuk menilai
dirinya dan kemampuan secara realistik (Yusuf, 2010). Sekolah melakukan upaya
untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah melalui kegiatan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi
belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih, sehat serta derajat
kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

c. Teman sebaya dan aktivitasnya

Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi anak mempunyai


peran bagi perkembangan kepribadiannya. Teman sebaya penting bagi perkembangan
kematangan secara keseluruhan (fisik, intelektual/mental, sosial, seksual, moral dan
emosional). Beberapa cara peningkatan sosialisasi anak sekolah melalui keanggotaan
kelompok menurut Hurlock (2005), antara lain : belajar bekerja sama, belajar perilaku
sosial yang baik, belajar bebas dari orang-orang dewasa, belajar kemampuan
kelompok, belajar menyesuaikan diri dengan standar kelompok, belajarbermain dan
olah raga, belajar turut berbagi rasa dengan orang yang dianiaya, belajar bersikap
sportif, belajar bersaing dengan orang lain, belajar menerima dan melaksanakan
tanggung jawab. Kesempatan bermain dengan teman sebaya membuat anak
mengenali perbedaan antara anak laki-laki dengan perempuan. Juga pergaulan dengan
teman sebaya, anak-anak belajar untuk mandiri dari orang tua : belajar bertanggung
jawab atas perbuatannya sendiri, belajar mengontrol emosinya, belajar membuat
aturan main dan mematuhinya, belajar membedakan salah dengan benar, dan belajar
berkomunikasi timbal balik yang sejajar.

d. Intelegensi dan jenis kelamin

Menurut Kohstan, intelegensi dapat dikembangkan, namun hanya sebatas segi


kualitasnya, yaitu pengembangan akan terjadi sampai pola pada batas kemampuan
saja, terbatas pada segi peningkatan mutu intelegensi, dan cara cara berpikir secara
metodis. Intelegensi orang satu dengan yang lain cenderng berbeda-beda. Hal ini
karena beberapa faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor yang mempengaruhi
intelegensi antara lain sebagai berikut:

e. Faktor Bawaan

Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas
kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain
ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu, di dalam satu kelas dapat dijumpai
anak yang bodoh, agak pintar. Dan pintar sekali, meskipun mereka menerima
pelajaran dan pelatihan yang sama.

f. Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas

Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan


dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang
mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar,sehingga apa yang diminati
oleh manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.

g. Faktor Pembentukan

Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang


mempengaruhi perkembangan intelegensi. Di sini dapat dibedakan antara
pembentukan yang direncanakan, seperti dilakukan di sekolah atau pembentukan yang
tidak direncanakan, misalnya pengaruh alam sekitarnya.

h. Faktor Kematangan

Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan


perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik mauapun psikis, dapat dikatakan
telah matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai