Menyenangkan
SEKOLAH DASAR
Transisi prasekolah yang sukses
bergantung pada "kegiatan yang
dirancang untuk mengatasi diskontinuitas
yang dapat mengganggu pembelajaran
dan perkembangan anak-anak"
Mengapa Program Transisi PAUD-SD Penting ?
Miskonsepsi seperti:
Anak merasa belajar tidak menyenangkan. Anak merasa senang dalam belajar.
Anak percaya bahwa dirinya tidak pintar saat Anak percaya bahwa dirinya pasti bisa asalkan
tidak bisa calistung. mau berusaha.
Anak belum mampu mengelola emosi serta Anak mampu mengelola emosi dan
menghargai orang lain. menghargai orang lain.
Anak belum dapat merawat diri dan barang- Anak dapat merawat diri dan barang-barang
barang yang menjadi tanggung jawabnya. yang menjadi tanggung jawab diri.
Anak mampu membaca tetapi tidak paham arti Anak paham kata dan keterkaitannya dengan
kata. huruf serta bunyinya.
Anak kurang terasah kemampuannya dalam Anak mampu menyimak dan dapat
berkomunikasi. mengutarakan gagasan sederhana.
Anak mampu melakukan penjumlahan hanya Anak paham bahwa 5 + 3 adalah 5 objek
apabila mengurutkan bilangan (karena hafal, ditambah dengan 3 objek.
bukan paham).
04
Kita perlu mengakhiri miskonsepsi tentang pembelajaran
mulai dari sekarang
Transisi PAUD ke SD* Fondasi dibangun Kemampuan literasi dan Siap sekolah adalah
perlu berjalan dengan secara holistik numerasi dibangun proses, bukan hasil
mulus bertahap
Proses belajar-mengajar di Setiap anak memiliki hak Kemampuan dasar literasi dan “Siap sekolah” bukanlah
PAUD dan SD kelas awal untuk dibina agar numerasi dibangun mulai dari upaya pelabelan antara anak
harus selaras dan mendapatkan kemampuan PAUD secara bertahap dan yang “sudah siap” atau “belum
berkesinambungan. fondasi yang holistik. Bukan dengan cara yang siap”, melainkan proses yang
hanya kognitif melainkan juga menyenangkan. perlu dihargai oleh satuan
kematangan emosi, pendidikan dan orang tua
kemandirian, kemampuan yang bijak.
berinteraksi, dan lainnya.
06
Apa Bentuk Kegiatan Transisi PAUD-SD
Untuk Lembaga?
. Kunjungan
1
KELAS II
KELAS I
antar lembaga
(PAUD–SD)
MADING SEKOLAH
secara
terjadwal
Pada masa
pandemi,
kunjungan
dilakukan
dengan
mematuhi
protokol
kesehatan 2 . bergabung
Program sehari
di SD
yang
ditetapkan kelas rendah
3. Program insidentil :Proyek mencari tahu atau informasi mengenai SD
(dilakukan secara berkelompok)
Proyek juga dapat dilakukan oleh anak bersama orang tua
5. Workshop terprogram
bagi guru PAUD dan SD
Workshop dapat
dilakukan secara daring
atau luring
3 Target Perubahan
Setiap anak memiliki hak untuk Masih terdapat anak-anak Tes baca tulis hitung telah
mendapatkan layanan yang belum pernah dilarang melalui:
pendidikan dasar. Sangat tidak mendapatkan kesempatan 1. Peraturan Pemerintah
tepat apabila anak diberikan belajar di satuan PAUD. Nomor 17 Tahun 2010
syarat tes untuk dapat tentang Pengelolaan dan
mendapatkan layanan Penyelenggaraan
tersebut. Pendidikan.
2. Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Nomor 1 Tahun 2021
tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru.
07
*SD = SD/MI dan Kejar Paket A
2.A Satuan pendidikan perlu menerapkan masa perkenalan bagi
peserta didik baru selama dua minggu pertama.
1 Satuan PAUD dan SD/MI memfasilitasi anak serta orang tua untuk berkenalan dengan lingkungan
belajarnya
Dengan masa perkenalan, diharapkan peserta didik baru dapat merasa nyaman dalam berkegiatan
belajar.
2 Satuan PAUD dan SD/MI mengenal peserta didik lebih jauh melalui kegiatan belajar
• Kenali peserta didik baru dengan menerapkan kegiatan pembelajaran yang memberi informasi
tentang kebutuhan belajar peserta didik.
• Hargai proses anak yang berbeda-beda, karena membangun kemampuan fondasi perlu dilakukan
secara bertahap.
08
2.B Contoh kegiatan pengenalan pada dua minggu awal
tahun ajaran baru.
Kegiatan Pengenalan Lingkungan Belajar Perkenalan Orang Tua dengan Pihak Sekolah
09
3.A Satuan pendidikan perlu menerapkan pembelajaran yang membangun
enam kemampuan fondasi anak.
1 2 3
Mengenal nilai agama dan Keterampilan sosial dan Kematangan emosi untuk
budi pekerti. bahasa untuk berinteraksi. berkegiatan di lingkungan
belajar.
4 5 6
16
3.B Keenam kemampuan fondasi tersebut perlu dibangun secara kontinu
dari PAUD hingga kelas dua pada jenjang pendidikan dasar.
Contoh Isi Standar Kompetensi Lulusan untuk PAUD yang dapat dicapai sampai
Standar Kompetensi kelas dua
Lulusan untuk PAUD tidak
dirancang per usia, memiliki daya imajinasi dan memahami instruksi sederhana, memiliki rasa senang terhadap
kreativitas melalui eksplorasi mampu mengutarakan pertanyaan belajar, menghargai usahanya
melainkan sebagai dan ekspresi pikiran dan/atau dan gagasannya sendiri untuk menjadi lebih baik
capaian yang perlu dicapai perasaannya
di akhir fase.
Tidak ada evaluasi mengenali emosi, mampu mengenali identitas diri, mampu menyebutkan alasan,
kelulusan untuk peserta mengendalikan keinginannya mengetahui kebiasaan-kebiasaan pilihan atau keputusannya,
sebagai sikap menghargai di keluarga, sekolah mampu memecahkan masalah
didik PAUD. keinginan orang lain sederhana
17
3.C Pada Kurikulum Merdeka capaian pembelajaran untuk jenjang
pendidikan dasar kelas awal sudah disusun selaras dengan PAUD.
18
3.D Buku teks Kurikulum Merdeka sudah disesuaikan sehingga anak tidak
perlu bisa calistung saat masuk kelas 1 pada jenjang pendidikan dasar.
19
3.E
3.E Satuan pendidikan perlu merancang kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan dan efektif dalam membangun kemampuan fondasi
fondasi.
Pembelajaran
Pembelajaran aktif
aktif dan
dan eksploratif,
eksploratif, Hasil asesmen
Menghindari dipergunakan
asesmen di kelassebagai
berupadasar
tes Laporkan
Laporkan perkembangan
perkembangan peserta
peserta didik
didik
membangun
membangun rasa ingin tahu, dan
rasa ingin tahu, dan sarat
sarat pembinaan individu anak. Hindari
lisan dan tertulis untuk mengurangi potensi kepada
kepada orang tua/wali saat pelaporan hasil
orang tua/wali saat pelaporan hasil
dengan interaksi positif yang membangun
dengan interaksi positif yang membangun melakukan
stress padapembandingan
anak usia dini. dan
Hasilpelabelan
asesmen belajar.
belajar. Sampaikan
Sampaikan yang
yang sudah
sudah baik
baik dan
dan
percaya yang masih perlu penguatan. Dengan
percaya diri
diri anak.
anak. kepada anak.
digunakan sebagai dasar pembinaan, bukan yang masih perlu penguatan. Dengan
demikian anak terdampingi di satuan
pelabelan “anak pintar” dan “tidak pintar”. demikian anak terdampingi, baik di satuan
pendidikan maupun di rumah.
pendidikan maupun di rumah.
20
Bagaimana Upaya Meningkatkan Kompetensi
Pendidik/Guru PAUD?
Pelatihan Mandiri
1 Login PMM
06
Kemendikbudristek telah menyediakan alat bantu bagi satuan pendidikan
untuk menjalankan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
Dapat diakses di Laman Transisi Ikuti juga diklat teknis yang akan
PAUD-SD. diluncurkan pada tengah tahun.
15
Terima kasih…
Semoga
menginspirasi
Siti Donatirin/BPMP DIY
081328788368