Anda di halaman 1dari 24

Transisi PAUD ke SD yang

Menyenangkan

SEKOLAH DASAR
Transisi prasekolah yang sukses
bergantung pada "kegiatan yang
dirancang untuk mengatasi diskontinuitas
yang dapat mengganggu pembelajaran
dan perkembangan anak-anak"
Mengapa Program Transisi PAUD-SD Penting ?

PAUD sebagai Rentang anak usia dini Berpengaruh terhadap keberhasilan,


pondasi jenjang adalah 0-8 tahun, kesejahteraan, keterlibatan, dan sikap
pendidikan dasar, sehingga kesiapan positif terhadap belajar yang dibangun
membutuhkan bersekolah adalah sejak PAUD
kesinambungan proses yang
stimulasi sosial berkesinambungan
emosional, bahasa sejak PAUD hingga SD
motorik dan kelas awal.
kognitif sampai
kegiatan
pembelajaran di
jenjang berikutnya.

Tanggung jawab agar anak siap


bersekolah ada pada satuan PAUD,
orang tua, dan Sekolah Dasar.
Saat ini, miskonsepsi tentang baca, tulis, hitung (calistung) pada pendidikan
anak usia dini dan SD* masih sangat kuat di masyarakat.

Miskonsepsi seperti:

Kemampuan yang dibangun Kemampuan calistung Tes calistung masih diterapkan


pada anak di PAUD sangat dianggap sebagai satu- sebagai syarat masuk SD.
berfokus pada calistung. satunya bukti keberhasilan
belajar dan dibangun secara
instan.

*SD = SD/MI dan Kejar Paket A


Membangun kemampuan pada anak perlu dilakukan secara
bertahap dan dengan cara yang menyenangkan

Anak merasa belajar tidak menyenangkan. Anak merasa senang dalam belajar.

Anak percaya bahwa dirinya tidak pintar saat Anak percaya bahwa dirinya pasti bisa asalkan
tidak bisa calistung. mau berusaha.

Anak belum mampu mengelola emosi serta Anak mampu mengelola emosi dan
menghargai orang lain. menghargai orang lain.

Anak belum dapat merawat diri dan barang- Anak dapat merawat diri dan barang-barang
barang yang menjadi tanggung jawabnya. yang menjadi tanggung jawab diri.

Anak mampu membaca tetapi tidak paham arti Anak paham kata dan keterkaitannya dengan
kata. huruf serta bunyinya.

Anak kurang terasah kemampuannya dalam Anak mampu menyimak dan dapat
berkomunikasi. mengutarakan gagasan sederhana.

Anak mampu melakukan penjumlahan hanya Anak paham bahwa 5 + 3 adalah 5 objek
apabila mengurutkan bilangan (karena hafal, ditambah dengan 3 objek.
bukan paham).
04
Kita perlu mengakhiri miskonsepsi tentang pembelajaran
mulai dari sekarang

Transisi PAUD ke SD* Fondasi dibangun Kemampuan literasi dan Siap sekolah adalah
perlu berjalan dengan secara holistik numerasi dibangun proses, bukan hasil
mulus bertahap

Proses belajar-mengajar di Setiap anak memiliki hak Kemampuan dasar literasi dan “Siap sekolah” bukanlah
PAUD dan SD kelas awal untuk dibina agar numerasi dibangun mulai dari upaya pelabelan antara anak
harus selaras dan mendapatkan kemampuan PAUD secara bertahap dan yang “sudah siap” atau “belum
berkesinambungan. fondasi yang holistik. Bukan dengan cara yang siap”, melainkan proses yang
hanya kognitif melainkan juga menyenangkan. perlu dihargai oleh satuan
kematangan emosi, pendidikan dan orang tua
kemandirian, kemampuan yang bijak.
berinteraksi, dan lainnya.

*SD = SD/MI dan Kejar Paket A


05
Apa saja kebijakan pemerintah dalam mendukung program
Transisi PAUD ke SD* yang menyenangkan ini?

Satuan pendidikan perlu

1 Menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik


baru di SD.

2 Menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua


minggu pertama (di PAUD dan SD).

3 Menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan


fondasi anak (di PAUD dan SD).

*SD = SD/MI dan Kejar Paket A

06
Apa Bentuk Kegiatan Transisi PAUD-SD
Untuk Lembaga?
. Kunjungan
1
KELAS II
KELAS I
antar lembaga
(PAUD–SD)
MADING SEKOLAH

secara
terjadwal
Pada masa
pandemi,
kunjungan
dilakukan
dengan
mematuhi
protokol
kesehatan 2 . bergabung
Program sehari
di SD
yang
ditetapkan kelas rendah
3. Program insidentil :Proyek mencari tahu atau informasi mengenai SD
(dilakukan secara berkelompok)
Proyek juga dapat dilakukan oleh anak bersama orang tua

Satuan dapat mengembangkan bentuk kegiatan transisi lainnya


sesuai dengan kondisi satuan
4. Kegiatan sosialisasi
dan diskusi untuk
orang tua yang
memiliki
anak usia PAUD dan
SD kelas rendah

5. Workshop terprogram
bagi guru PAUD dan SD

Workshop dapat
dilakukan secara daring
atau luring
3 Target Perubahan

Target Perubahan 1 : PPDB SD Target Perubahan 2 : Target Perubahan 3 :


Masa Perkenalan di dua minggu Menerapkan pembelajaran yang
Tidak melakukan tes calistung pertama di tahun ajaran baru membangun enam kemampuan fondasi
(2023) di PAUD dan SD anak (di PAUD dan SD).
1 Satuan pendidikan perlu menghilangkan tes calistung dari proses
penerimaan peserta didik baru di SD*.

Setiap anak memiliki hak untuk Masih terdapat anak-anak Tes baca tulis hitung telah
mendapatkan layanan yang belum pernah dilarang melalui:
pendidikan dasar. Sangat tidak mendapatkan kesempatan 1. Peraturan Pemerintah
tepat apabila anak diberikan belajar di satuan PAUD. Nomor 17 Tahun 2010
syarat tes untuk dapat tentang Pengelolaan dan
mendapatkan layanan Penyelenggaraan
tersebut. Pendidikan.
2. Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Nomor 1 Tahun 2021
tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru.

07
*SD = SD/MI dan Kejar Paket A
2.A Satuan pendidikan perlu menerapkan masa perkenalan bagi
peserta didik baru selama dua minggu pertama.

Pada dua minggu pertama tahun ajaran baru:

1 Satuan PAUD dan SD/MI memfasilitasi anak serta orang tua untuk berkenalan dengan lingkungan
belajarnya
Dengan masa perkenalan, diharapkan peserta didik baru dapat merasa nyaman dalam berkegiatan
belajar.

2 Satuan PAUD dan SD/MI mengenal peserta didik lebih jauh melalui kegiatan belajar

• Kenali peserta didik baru dengan menerapkan kegiatan pembelajaran yang memberi informasi
tentang kebutuhan belajar peserta didik.
• Hargai proses anak yang berbeda-beda, karena membangun kemampuan fondasi perlu dilakukan
secara bertahap.

08
2.B Contoh kegiatan pengenalan pada dua minggu awal
tahun ajaran baru.
Kegiatan Pengenalan Lingkungan Belajar Perkenalan Orang Tua dengan Pihak Sekolah

1. Mengajak peserta didik untuk berkeliling ke


1. Orang tua/wali peserta didik diundang ke sekolah dan
seluruh area sekolah:
diberikan informasi program/kegiatan yang akan
a.1 Menjelaskan fasilitas, sarana, dan prasarana
dilaksanakan dalam satu tahun ajaran.
yang terdapat di sekolah serta kegunaannya.
b. Mengenal semua warga sekolah, mulai dari 2. Pihak sekolah mengenalkan fungsi dari buku harian
teman sekelas, pendidik, tenaga yang dapat digunakan oleh orang tua/wali murid
kependidikan, dan peserta didik lainnya, berkomunikasi dengan guru mengenai kondisi atau
sampai petugas kebersihan, petugas kebutuhan peserta didik.
keamanan dan lain-lain.

2. Mengenalkan kegiatan yang dilakukan mulai


waktu anak datang ke sekolah hingga waktu
pulang sehingga anak terbiasa dengan budaya
sekolah.

09
3.A Satuan pendidikan perlu menerapkan pembelajaran yang membangun
enam kemampuan fondasi anak.

1 2 3

Mengenal nilai agama dan Keterampilan sosial dan Kematangan emosi untuk
budi pekerti. bahasa untuk berinteraksi. berkegiatan di lingkungan
belajar.

4 5 6

Kematangan kognitif untuk Pengembangan Pemaknaan terhadap


melakukan kegiatan keterampilan motorik dan belajar yang positif.
belajar, seperti kepemilikan perawatan diri untuk
dasar literasi, numerasi. berpartisipasi di lingkungan
belajar secara mandiri.

16
3.B Keenam kemampuan fondasi tersebut perlu dibangun secara kontinu
dari PAUD hingga kelas dua pada jenjang pendidikan dasar.
Contoh Isi Standar Kompetensi Lulusan untuk PAUD yang dapat dicapai sampai
Standar Kompetensi kelas dua
Lulusan untuk PAUD tidak
dirancang per usia, memiliki daya imajinasi dan memahami instruksi sederhana, memiliki rasa senang terhadap
kreativitas melalui eksplorasi mampu mengutarakan pertanyaan belajar, menghargai usahanya
melainkan sebagai dan ekspresi pikiran dan/atau dan gagasannya sendiri untuk menjadi lebih baik
capaian yang perlu dicapai perasaannya
di akhir fase.

Standar Kompetensi menunjukkan sikap memiliki kesadaran bilangan,


menyayangi dirinya, sesama mampu melakukan pengukuran
Lulusan untuk PAUD
manusia serta alam sebagai dengan satuan tidak baku
dapat dipenuhi sampai ciptaan Tuhan Yang Maha
kelas dua. Esa

Tidak ada evaluasi mengenali emosi, mampu mengenali identitas diri, mampu menyebutkan alasan,
kelulusan untuk peserta mengendalikan keinginannya mengetahui kebiasaan-kebiasaan pilihan atau keputusannya,
sebagai sikap menghargai di keluarga, sekolah mampu memecahkan masalah
didik PAUD. keinginan orang lain sederhana

17
3.C Pada Kurikulum Merdeka capaian pembelajaran untuk jenjang
pendidikan dasar kelas awal sudah disusun selaras dengan PAUD.

Kurikulum sebelumnya Kurikulum Merdeka


Bahasa Indonesia: Bahasa Indonesia:
Mengenal teks deskriptif tentang anggota Peserta didik memiliki kemampuan
Capaian pembelajaran untuk tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat berbahasa untuk berkomunikasi dan
kelas awal pendidikan dasar benda, serta peristiwa siang dan malam. bernalar, sesuai dengan tujuan, kepada
mencakup kelas 1 dan kelas 2, teman sebaya dan orang dewasa di
sekitar tentang diri dan lingkungannya.
sehingga tidak ada tuntutan
anak kelas 1 untuk bisa
membaca, menulis, dan
Matematika: Matematika:
berhitung. Mengurai sebuah bilangan asli sampai Pada akhir fase A, peserta didik dapat
dengan 99 sebagai hasil penjumlahan atau menunjukkan pemahaman dan memiliki
pengurangan dua buah bilangan asli intuisi bilangan (number sense).
lainnya dengan berbagai kemungkinan
jawaban.

18
3.D Buku teks Kurikulum Merdeka sudah disesuaikan sehingga anak tidak
perlu bisa calistung saat masuk kelas 1 pada jenjang pendidikan dasar.

Buku Kurikulum Merdeka Buku Kurikulum Merdeka


menyertakan membimbing peserta didik untuk
memiliki kemampuan
gambar visual,
sehingga tidak menyiratkan mengenal bentuk
bahwa peserta didik kelas 1 geometri menggunakan
sudah harus bisa membaca.
konten visual.

19
3.E
3.E Satuan pendidikan perlu merancang kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan dan efektif dalam membangun kemampuan fondasi
fondasi.

Pembelajaran
Pembelajaran aktif
aktif dan
dan eksploratif,
eksploratif, Hasil asesmen
Menghindari dipergunakan
asesmen di kelassebagai
berupadasar
tes Laporkan
Laporkan perkembangan
perkembangan peserta
peserta didik
didik
membangun
membangun rasa ingin tahu, dan
rasa ingin tahu, dan sarat
sarat pembinaan individu anak. Hindari
lisan dan tertulis untuk mengurangi potensi kepada
kepada orang tua/wali saat pelaporan hasil
orang tua/wali saat pelaporan hasil
dengan interaksi positif yang membangun
dengan interaksi positif yang membangun melakukan
stress padapembandingan
anak usia dini. dan
Hasilpelabelan
asesmen belajar.
belajar. Sampaikan
Sampaikan yang
yang sudah
sudah baik
baik dan
dan
percaya yang masih perlu penguatan. Dengan
percaya diri
diri anak.
anak. kepada anak.
digunakan sebagai dasar pembinaan, bukan yang masih perlu penguatan. Dengan
demikian anak terdampingi di satuan
pelabelan “anak pintar” dan “tidak pintar”. demikian anak terdampingi, baik di satuan
pendidikan maupun di rumah.
pendidikan maupun di rumah.

20
Bagaimana Upaya Meningkatkan Kompetensi
Pendidik/Guru PAUD?

Pelatihan Mandiri

1 Login PMM

2 Belajar secara Mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar

3 Menyusun Aksi Nyata

06
Kemendikbudristek telah menyediakan alat bantu bagi satuan pendidikan
untuk menjalankan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.

Sumber Belajar Mandiri di Kanal


Kemendikbudristek
Tersedia modul belajar, contoh instrumen asesmen awal, perangkat ajar
lain serta video inspirasi untuk guru-guru PAUD, SD/MI/Sederajat
mempersiapkan tahun ajaran baru.

Bahan dapat diakses di Platform Merdeka Mengajar Seri Pelatihan Mandiri


(topik transisi PAUD ke SD yang menyenangkan) atau melalui laman transisi
PAUD-SD:https://ditpsd.kemdikbud.go.id/transisipaudsd/

Video Inspirasi Diklat Teknis

Dapat diakses di Laman Transisi Ikuti juga diklat teknis yang akan
PAUD-SD. diluncurkan pada tengah tahun.

15
Terima kasih…
Semoga
menginspirasi
Siti Donatirin/BPMP DIY
081328788368

Anda mungkin juga menyukai