Timbulan limbah medis dari Fasyankes (RS dan Puskesmas) adalah 0,68 Kg/orang/hari (WHO, 2017) atau 100,80
Kg/Fasyankes/hari (Sikelim, 2020) meningkat sebesar dua kali lipat peningkatan limbah dari tahun 2018 ke 2019.
Timbulan limbah Covid-19 pada tahun 2021 adalah 0,98 Kg/orang/hari atau 11,2 kg/Fasyankes/hari.
Timbulan limbah vaksinasi Covid-19 pada tahun 2021 adalah 0,013 Kg/orang/hari atau 2,6 Kg/pos vaksinasi/hari.
Limbah B3 medis harus dikelola karena merupakan timbulan dari aktivitas pelayanan kesehatan, supaya limbah B3
medis tidak berdampak terhadap kesehatan masyarakat dan berakibat pada HAIs (healthcare acquired infections).
Sumber:
Timbulan limbah medis: Profil Pengelolaan Limbah Medis Negara-negara di Asia Tenggara (WHO, 2017)
Timbulan limbah medis: Sikelim (sistem informasi kelola limbah medis) kesling.kesmas.kemkes.go.id/limbahfasyankes
Timbulan limbah Covid-19: link.kemkes.go.id/formulirlimbahcovid
Timbulan limbah vaksinasi Covid-19: link.kemkes.go.id/formulirlimbahvaksinasi
Karakteristik
link.kemkes.go.id/limbahdanmerkuri
Karakteristik dan Timbulan Limbah Medis di Indonesia
Logam Kontainer
Sitotoksik Radioaktif
Berat Bertekanan
Penyimpanan
Pengangkutan
Pengolahan
Pemilahan (pewadahan)
Pemilahan dilakukan mulai dari
sumber oleh penghasil limbah (misal: Wadah diberi label/lambang sesuai
dokter, perawat), di setiap kategori/kelompok limbah dan
sumber/ruangan ditempatkan wadah diberikan kantong plastik sesuai
yang sesuai dengan limbah yang warna.
dihasilkan.
Jumlah
Jenis Tanggal Sumber Tanggal Jumlah Bukti Sisa LB3
No Limbah B3 Masuk Limbah Limbah Maksimal Keluar Limbah Tujuan Nomor yang ada
Masuk Limbah B3 B3 B3 penyimpanan Limbah B3 Penyerahan Dokumen di TPS
Masuk
(A) (B) (C) (D) (E) (F) (G) (H) (I) (J) (K)
Pencatatan
link.kemkes.go.id/limbahdanmerkuri
Pengangkutan (1) PT PENGANGKUT LIMBAH B3
Fasyankes yang tidak dapat mengolah limbahnya secara mandiri dapat bekerja sama
dengan pengolah limbah B3 medis dan harus memiliki perjanjian kerja sama dengan
perusahaan pengolah dan pengangkut limbah.
Izin Pengangkutan
Disinfeksi
Insinerasi Non Insinerasi Solidifikasi/ Stabilisasi
Kimia
Enkapsulas
Insinerator Autoklaf Microwave Klorin Inertisasi
i
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS
Izin insinerasi dari Izin sterilisasi dari Izin disinfeksi dari Dinas Izin enkapsulasi dari Izin solidifikasi dari Dinas
Kementerian Lingkungan Kementerian Lingkungan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Hidup dan Kehutanan Hidup dan Kehutanan
2.591 Fasyankes
12.893 Fasyankes mengelola limbah
medis sesuai standar
990 RS mengelola
2.900 Rumah sakit limbah medis sesuai
standar
1.601 Puskesmas
9.993 Puskesmas mengelola limbah
medis sesuai standar
sumber: kesling.kesmas.kemkes.go.id/limbahfasyankes, Maret 2021
PENGELOLAAN
LIMBAH CAIR
Air Limbah Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Air Limbah
• Semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit
yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun
dan radioaktif serta darah yang berbahaya bagi kesehatan.
Gravitasi
Penyaluran
Pompa Kombinasi
Klorin
Desinfeksi
Ultraviolet Ozon
Pembuangan
Badan Air
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Dilengkapi dengan:
• Flow meter
• Pengukur suhu dan pH harian
• Pengukur sisa klorin (disarankan)
Pemantauan Air Limbah
Pemantauan air limbah oleh
laboratorium terakreditasi
dibuktikan dengan hasil
pemeriksaan.
Undang-Undang 11/2017 tentang Pengesahan Minamata Convention on Mercury (Konvensi Minamata Mengenai Merkuri).
Sebanyak 110 negara mengikuti konvensi bertujuan melindungi kesehatan manusia dan lingkungan hidup dari emisi dan lepasan merkuri dan
senyawa merkuri antropogenik (disengaja).
Mandat pembatasan, pengendalian, dan penghapusan penggunaan merkuri meliputi sumber pasokan dan perdagangan merkuri, produk-
produk mengandung merkuri, proses produksi yang menggunakan merkuri atau senyawa merkuri, pertambangan emas skala kecil, emisi dan
lepasan, limbah merkuri, lahan terkontaminasi, serta aspek Kesehatan.
Target dan Strategi
Peraturan Presiden nomor 21 tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional
Pengurangan dan Penghapusan Merkuri.
Target
100% tidak pakai alat kesehatan (Alkes) bermerkuri pada akhir 2020.
Strategi
Penguatan komitmen, Penerapan
Penguatan
koordinasi, dan kerja Pembentukan sistem penggunaan alat Penyimpanan alat
keterlibatan
sama pemerintah informasi. kesehatan non kesehatan bermerkuri.
masyarakat.
pusat dan daerah. merkuri.
Peraturan Menteri Kesehatan
7,41 ton merkuri dari amalgam gigi per tahun yang dibuang ke selokan, atmosfer
dan tanah (OSPHAR Commission UK, 2000).
11,5 ton merkuri yang didaur ulang atau dibuang bersama limbah medis
(OSPHAR Commission UK, 2000).
53% total emisi merkuri yang berasal dari amalgam gigi, peralatan medis, dan
laboratorium (OSPHAR Commission UK, 2000).
Alkes
Bermerkuri
link.kemkes.go.id/limbahdanmerkuri
PENGHAPUSAN DAN
PENARIKAN
Peran dan Tanggung Jawab
Kementerian Kesehatan/Dinkes/Fasyankes
Penghentian penggunaan alat Penyimpanan alat kesehatan Penarikan alat kesehatan
kesehatan bermerkuri bermerkuri di Fasyankes bermerkuri ke depo penyimpanan
Balitbangkes
Kajian risiko dan dampak
Fasyankes
Stop pembelian Alkes bermerkuri Substitusi Alkes bermerkuri Penyimpanan Alkes bermerkuri Penyimpanan limbah Alkes bermerkuri
KLHK
Pengumpulan di gudang penyimpanan Pengumpulan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
Rencana Pengelolaan Alkes dan Limbah Alkes Bermerkuri
Inventarisasi
• Jumlah, jenis dan volume alat kesehatan bermerkuri
• Jumlah, jenis dan volume limbah alat kesehatan bermerkuri (sudah pecah)
Langkah-langkah
• Penarikan alat kesehatan bermerkuri
• Penyediaan depo penyimpanan
• Ekspor merkuri ke negara lain sesuai ketentuan Konvensi Minamata
Pedoman pengelolaan limbah alat kesehatan bermerkuri Fasyankes dan depo penyimpanan
• Persyaratan fasilitas bangunan penyimpanan
• Mekanisme pengangkutan dari Fasyankes ke depo penyimpanan
• Mekanisme pemantauan dengan sistem informasi elektronik terintegrasi
• Masa simpan di Fasyankes dan depo penyimpanan
• Prosedur tanggap darurat
• Alternatif pengolahan akhir
Penyediaan depo penyimpanan sedang dalam koordinasi dan pengkajian alternatif penyelesaian terbaik
Perencanaan Penggantian
Komitmen Inventarisasi Penyimpanan
penggantian /substitusi alat
Pimpinan alat kesehatan sementara
alat kesehatan kesehatan
Alat Alat
Alat kesehatan Alat kesehatan
kesehatan kesehatan
utuh/tidak rusak pecah/rusak
non merkuri bermerkuri
Pengangkutan Pengolahan
Tensimeter/
Termometer
sfigmomanometer
Amalgam gigi
*Almagamator dan
termometer alkohol
tidak termasuk
Apa Saja yang Perlu Diingat?
Bedakan antara termometer merkuri dengan termometer alkohol karena termometer alkohol
tidak termasuk Alkes yang ditarik dan dihapus.
Pewadahan yang aman dengan wadah primer (pabrik) dan wadah sekunder (kemasan).
Alkes bermerkuri yang masih utuh disimpan BUKAN di TPS Limbah B3.
Alkes bermerkuri yang sudah rusak/tumpah merkurinya disimpan di TPS Limbah B3.
Mekanisme penarikan Alkes bermerkuri dikoordinasikan oleh pemangku kepentingan terkait (lingkungan hidup, kesehatan,
perhubungan, pengelola barang milik negara, dst) dan disesuaikan dengan kebijakan masing-masing Pemda yang dimasukkan
dalam dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD PPM).
Alkes bermerkuri yang sudah dihapuskan dan ditarik disimpan di depo penyimpanan, lalu dipindahkan ke penyimpanan antara
(storage interim), dan dilakukan pengelolaan akhir.
Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota harus segera menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) yang mengacu pada
Rencana Aksi Nasional (RAN).
Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup berkoordinasi dan bersinergi melaksanakan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan penghapusan dan penarikan alat kesehatan bermerkuri.
Fasilitas pelayanan kesehatan melaksanakan penghapusan dan penarikan alat kesehatan bermerkuri dengan melaksanakan
langkah-langkah:
Penyimpanan hingga
Penilaian dan Pemantauan dan
Substitusi ada pengumuman
inventarisasi evaluasi
penarikan
Apa yang Dapat Dilakukan Saat Menunggu Penarikan?
Mensosialisasikan pengisian borang daring (formulir online) dan kebijakan mengenai penghapusan Alkes
bermerkuri kepada Fasyankes.
Mendapatkan borang luring (formulir offline) untuk mempermudah Fasyankes dalam mengumpulkan data,
mempelajari pertanyaan, dan pelaporan ke Dinkes.
Mengisi borang luring dan berkoordinasi dengan bagian lain untuk mendapatkan data tersebut.
Melaporkan borang luring yang sudah diisi ke pimpinan Fasyankes dan Dinas Kesehatan.
Sebagai bahan evaluasi internal Fasyankes untuk program substitusi Alkes bermerkuri.
Sebagai data bagi Pemda untuk melakukan perencanaan penarikan Alkes bermerkuri.
276 Praktik
24 Laboratorium 66 apotek
Nakes Mandiri
23 Fasyankes
lainnya