Dwita Anggraini 2205521143 2007531199 2206511195 upaya perusahaaan dengan menolak langsung 01 pemasok dengan menolak hubungan yang diperlukan oleh pesaingan
02 Boikot memotong akses ke pemasok
Karakteristik Perjanjian Perusahaan yang memboikot memilik posisi 03 Pemboikotan dominan
Praktek umumnya tidak dapat dibenarkan dengan
04 niat untuk 05 meningkatkan efesiensi keseluruhan Dasar Hukum Perjanjian pemboikotan diatur dalam Pasal 10 Pemboikotan Undang-Undang No.5 tahun 1999 1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang dapat menghalangi pelaku usaha lain untuk melakukan usaha yang sama, baik untuk tujuan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri 2) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menolak menjual setiap barang dan/atau jasa dari pelaku usaha lain, sehingga perbuatan tersebut: a) Merugikan atau dapat diduga merugikan pelaku usaha lain b) Membatasi pelaku usaha lain dalam menjual atau membeli setiap barang dan/atau jasa dari pasar bersangkutan. Kategori Boikot
Customer & Group Boikot
Primary & Secondary Boikot
Bentuk Bentuk dan Contoh Boikot
Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan
teori & praktek pembagian pemboikotan kategori ekonomi Boikot berdasarkan teori dan praktek penegakan
Boikot bermotif Politik
The Group Boikot Non Komersial Bermotif Politik oleh Organisasi Boikot Komersial BERDASAR KAN Consumer & Grup Boikot PEMBAGIA N KATEGORI Primary & Secondary Boikot Berdasarkan Ekonomi 1 Boikot Horizontal