Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 4

Karakteristik perjanjian
pemboikotan, dasar
hukum

Prof. R.A. Retno Murni, S.H., M.H., Ph.D.


Siapa Kami??

Thania Imanuella R Oka Setiawan Zai


2205521138 2206511197

Farizky Ramadhan Aditya Yudha P


Dwita Anggraini
2205521143 2007531199
2206511195
upaya perusahaaan dengan menolak langsung
01 pemasok dengan menolak hubungan yang diperlukan
oleh pesaingan

02 Boikot memotong akses ke pemasok


Karakteristik
Perjanjian Perusahaan yang memboikot memilik posisi
03
Pemboikotan dominan

Praktek umumnya tidak dapat dibenarkan dengan


04 niat untuk
05 meningkatkan efesiensi keseluruhan
Dasar Hukum Perjanjian pemboikotan diatur dalam Pasal 10
Pemboikotan Undang-Undang No.5 tahun 1999
1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan
pelaku usaha pesaingnya yang dapat menghalangi
pelaku usaha lain untuk melakukan usaha yang sama,
baik untuk tujuan pasar dalam negeri maupun pasar luar
negeri
2) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan
pelaku usaha pesaingnya untuk menolak menjual setiap
barang dan/atau jasa dari pelaku usaha lain, sehingga
perbuatan tersebut:
a) Merugikan atau dapat diduga merugikan pelaku
usaha lain
b) Membatasi pelaku usaha lain dalam menjual atau
membeli setiap barang dan/atau jasa dari pasar
bersangkutan.
Kategori Boikot

Customer & Group Boikot

Primary & Secondary Boikot


Bentuk Bentuk dan Contoh
Boikot

Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan


teori & praktek pembagian pemboikotan
kategori ekonomi
Boikot berdasarkan teori dan praktek
penegakan

Boikot bermotif Politik


The Group Boikot Non Komersial
Bermotif Politik oleh Organisasi
Boikot
Komersial
BERDASAR
KAN
Consumer & Grup Boikot
PEMBAGIA
N
KATEGORI Primary & Secondary Boikot
Berdasarkan
Ekonomi 1 Boikot Horizontal

2 Boikot Vertikal
TERIMAKASI
H Sesi diskusi...

Anda mungkin juga menyukai