pert 14-15
Kekerasan agresif
Kekerasan yang
sering diterima
Kekerasan secara
Kekerasan seksual
mental
Dari guru Dari siswa
Pelaku
tindak
kekerasan di
sekolah
Dampak
kekerasan Psikologis
pada siswa
Sosial
Trauma psikologis akibat dari kekerasan
• Mengalami ketidak stabilan menta
• Menderita berbagai macam gangguan mental
• Menderita Post Traumatic Stress Disorder
• Mempengaruhi tumbuh kembang anak
• Kurangnya rasa aman
• Rentan terhadap agresi
• Selalu cemas
• Bermental sebagai korban
Lanjutan…
• Melakukan kekerasan
• Rendahnya kepercayaan diri
• Timbulnya kesan negatif terhadap diri sendiri
• Sulit bergaul
• Murung dan depresif
• Berperilaku merusak diri sendiri
• Tingkat IQ yang rendah
• Selalu Cemas
Trauma psikologis anak
• Anak yang mengalami krisis atau tekanan besar dalam hidupnya dapat
mengalami trauma
• Anak dengan trauma dapat mengalami problem, seperti: sulit tidur,
mimpi buruk, menjadi sangat bergantung pada orang lain, atau
menjadi menjauh/menarik diri dari orang lain, sulit makan,
berperilaku agresif, dan frustasi
• Di sekolah, juga bisa muncul masalah perilaku seperti: sulit
konsentrasi, dan kesulitan mengikuti instruksi di kelas dan
bekerja/belajar dalam kelompok
Solusi Mengatasi Kekerasan dalam Dunia
Pendidikan
• Tindakan Alternatif
• Keakraban Penuh Keterbukaan
• Komunikasi yang Jujur
• Hormati Kebebasan dan Persamaan
• Rasa Kasih yang Berani
• Saling Mempercayai Secara Penuh
Trauma
• Trauma adalah pengalaman krisis yang tiba-tiba/tidak diantisipasi
yang menyebabkan munculnya perasaan takut luar biasa dan dapat
berkaitan dengan ancaman hidup dan bahaya fisik pada seseorang
• Secara umum, respon siswa terhadap trauma adalah munculnya
perasaan cemas akan keselamatan diri dan orang di sekitarnya.
• Siswa juga biasanya tidak mampu mengelola perasaan cemasnya,
bahkan kewalahan dengan emosi sedih dan kecemasannya.
Efek trauma
• Trauma dapat menyebabkan kemunduran perkembangan psikologis
• Mudah mengalami ledakan emosi
• Secara koginitif, anak bisa tampak kurang konsentrasi, sering absen
dan turunnya prestasi akademis
• Mereka cenderung mengembangkan perasaan bersalah dan malu atas
kejadian trauma yang dialaminya
• Secara umum, trauma menghambat rutinitas belajar
Merespon trauma
• Dalam kelas, Guru perlu melakukan identifikasi siapa siswa yang
beresiko mengalami trauma atau sedang mengalami trauma
• Guru mengamati perubahan perilaku dan gejala emosional siswa
yang menjadi indikator terjadinya reaksi stress traumatic
• Guru yang terlatih dapat memberikan Bantuan Psikologis Pertama
(Psychological First Aid) bagi siswa dengan trauma
• Guru dapat merujuk siswa yang membutuhkan bantuan konseling
lanjutan pada professional, seperti: konselor sekolah, psikolog klinis,
atau terapis trauma anak dan remaja
Strategi Guru mendampingi siswa
dengan trauma