Anda di halaman 1dari 20

REVIEW JOURNAL

Strategi Pemasaran Agribisnis Bawang


Merah Goreng Dalam Meningkatkan
Volume Penjualan Di Kabupaten Nganjuk

Atha Nadhila Rosa


2124021017
Judul Strategi Pemasaran Agribisnis Bawang Merah Goreng Dalam Meningkatkan Volume
Penjualan Di Kabupaten Nganjuk

Jurnal Jurnal Magister Agribisnis

Volume&Halaman Vol. 21, No. 2 Halaman 102--119

Tahun 2021

Penulis Dahlia Rosyidah Wijaya, Abu Talkah, Ahsin Daroini

Reviewer Atha Nadhila Rosa

Tanggal 05 September 2022


01
Pendahuluan
Latar Belakang
Salah satu jenis usaha agribisnis yang berada di Kabupaten Nganjuk adalah usaha industri UMKM
produksi bawang merah goreng. Industri bawang goreng di tingkat rumah UMKM diharapkan dapat
meningkatkan nilai ekonomi dan pendapatan petani untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh pihak pengusaha bawang goreng adalah harga bawang
merah yang selalu berfluktuasi, dimana pada panen besar harga bawang merah menjadi murah,
sebaliknya apabila produksi bawang merah kurang harga bawang merahpun menjadi tinggi, hal ini
dapat mempengaruhi proses pemasaran pada produk bawang merah goreng. Maka perlu dilakukan
penelitian tentang strategi pemasaran agribisnis bawang merah goreng dalam meningkatkan volume
penjualan di Kabupaten Nganjuk.
TUJUAN

01 02 03
Mengetahui faktor-faktor Mengetahui SWOT strategi Mengetahui stategi
eksternak dan internal yang pemasaran agribisnis bawang pemasaran agribisnis yang
berpengaruh terhadap merah goreng tepat pada produk bawang
strategi pemasaran agribisnis merah goreng dalam
bawang merah goreng meningkatkan volume
penjualan di Kabupaten
Nganjuk
02
Metode
Penelitian
METODE PENELITIAN

Step Step Step


01 02 03
Jenis Penelitian Sampel Penelitian Analisis SWOT
dan
Lokasi Penelitian
03
Hasil dan
Pembahasan
Produksi BMG Kabupaten Nganjuk
Produsen Ukuran Kemasan Harga (Rp)

Mbok Yati 150gr 30.000

Bawangkita 100gr 23.500

Wong Bayu 100gr 20.000

MakLin 100gr 40.000


Strategi Pemasaran Produk BMG Kabupaten Nganjuk

Product Place

Price Promotion
Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Produk BMK
Kabupaten Nganjuk

Internal Analisis faktor internal menitik beratkan pada identifikasi


faktor-faktor berupa kekuatan dan kelemahan pada produk
Kekuatan dan Kelemahan
usaha bawang merah goreng di Kabupaten Nganjuk.

Eksternal Analisis faktor eksternal menitik beratkan pada identifikasi


Peluang dan Ancaman pengaruh dari luar yang dapat memberikan peluang dan ancaman
pada produk usaha bawang merah goreng di Kabupaten Nganjuk.
Analisis Perumusan Strategi Alternatif Melwlai
SWOT

A. Perumusan Matriks IFAS

Analisis data menggunakan


IFAS menunjukkan bahwa
faktor kekuatan memiliki
skor 2,28, dengan bobot
secara keseluruhan mencapai
0,54%. Sedangkan faktor
kelemahan hanya memiliki
sector 1,37, dengan bobot
0,42%.
Analisis Perumusan Strategi Alternatif Melwlai
SWOT

B. Perumusan Matriks EFAS

Analisis data menggunakan


EFAS menunjukkan bahwa
faktor peluang memiliki skor
2,12 dengan bobot secara
keseluruhan mencapai
0,51%. Sedangkan faktor
ancaman hanya memiliki
skor 1,93, dengan bobot
0,45%
C. Perumusan
Matrik SWOT
D. Hasil Analisis Matrik
QSPM
Penetapan Strategi Pemasaran Untuk
Meningkatkan Vlume Penjualan

Strategi SO Strategi ST
Penerapan kekuatan Penerapan kekuatan
dan Peluang ancaman

Strategi WO Strategi WT
Penerapan kelemahan Penerapan kelemahan dan
dan peluang ancaman
04
Kesimpulan
Kesimpulan
 analisis SWOT dari IFAS menunjukkan faktor kekuatan memiliki skor 2,28, dengan bobot secara
keseluruhan mencapai 0,54%. Sedangkan faktor kelemahan hanya memiliki skor 1,37, dengan bobot
0,42%
 analisis EFAS menunjukkan bahwa faktor peluang memiliki sekor 2,12, dengan bobot secara
keseluruhan mencapai 0,51%. Sedangkan faktor ancaman hanya memiliki skor 1,93, dengan bobot
0,45%
 Strategi SO (Strength and Opportunity) untuk mempertahankan harga produkdan meningkatkan
kualitas produk BMG, serta mengembangkan varian dan desain produk yang tepat sesuai pasar.
strategi WO (Weakness and Opportunity) untuk memaksimalkan dan meningkatkan profesionalisme
SDM, sekaligus memaksimalkan fasilitas yang dimiliki. Sementara strategi ST (Strength and Threat)
diperlukan untuk menyusun strategi dalam mempertahankan dan meningkatkan loyalitaS pelanggan,
serta memperkuat modal usaha. Adapun strategi WT (Weakness and Threat) digunakan untuk
mengoptimalkan manajemen strategi produksi, distribusi dan pemasaran dalam menghadapi
kompetitor, serta usaha untuk memanfaatkan dukungan teknologi produksi dan pemasaran dalam
menghadapi competitor
 Hasil analisis matrik QSPM menjelaskan bahwa, alternatif strategi yang tepat dalam meningkatkan
volume penjualan BMG di Kabupaten Nganjuk berdasarkan pada nilai TAS (Total Attractiveness
Score).
KELEBIHAN JURNAL KRITIK SARAN

Penjelasan yang disampaikan oleh Penulis terlalu panjang dalam Sebaiknya peneliti lebih
peneliti menggunakan Bahasa penyampaian dari pendahuluan s/d mempersingkat hasil bahasan
yang mudah dipahami oleh kesimpulan pada jurnal ini dengan menggunakan Bahasa
pembaca sehingga pembaca sulit mencari yang lebih efisien agar tidak boros
garis besar dari inti bahasan setiap dalam penggunaan
bab dan sub babnya kata/penyampaian kata
Dalam penyampaian hasil Penulis kurang teliti dalam Sebaiknya peneliti harus efisien
penelitian sangat jelas karena penggunaan kalimat sehingga dalam penggunaan Bahasa dengan
disertakan table dan interpretasi masih terdapat beberapa kalimat memerhatikan tiap kata/kalimat
berdasarkan hasil yang diperoleh yang disampaikan berulang. yang telah disampaikan tidak
disampaikan dengan jelas disampaikan berulang kembali
Sumber bacaan untuk menunjang
penjelasa isi jurnal menggunakan
informasi dengan sumber bacaan
yang terbaharui
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai