Anda di halaman 1dari 31

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

The future starts today,


Penerapan Fungsi
not tomorrow.
LINIER
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Rita Kusumawati, S.E., M.Si.


MATA KULIAH: MATEMATIKA BISNIS
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PENERAPAN EKONOMI
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

 Kasus 6
 Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,
sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5Q
Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan
17 yang tercipta di pasar?
Permintaan: P = 15 – Q → Q = 15 - P5 Keseimbangan pasar: Qd = Qs
Penawaran: P = 3 + 0,5Q → Q = -6 + 2 P
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

P
15
15 – P = -6 +
Qx
17
2P
21 = 3P
7 Jadi,
P=7
Q = 15 –
P
3 = 15 –
Qd 7
0 8 Q
15
=8
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

 Pengaruh Pajak-Spesifik terhadap Keseimbangan Pasar


 Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual akan
mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan
 Pengaruh pajak, pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual
barang tersebut naik. Sebab setelah dikenakkan pajak, produsen akan berusaha mengalihkan
(sebagian) beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan jalan menawarkan harga jual
yang lebih tinggi. Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi
daripada harga keseimbangan sebelum pajak, di lain pihak jumlah keseimbangannya menjadi
lebih sedikit
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

 Kasus 7
 Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,
sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak
sebesar 3 per unit. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan
sebelum pajak, dan berapa pula harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan
sesudah pajak?
 Sebelum pajak, Pe = 7 dan Qe = 8 (lihat penyelesaian kasus 6 tadi). Sesudah pajak,
harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi, persamaan
penawarannya berubah dan kurvanya bergeser ke atas.
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Penawaran sebelum pajak:P = 3 + 0,5Q


Penawaran sesudah pajak:P = 3 + 0,5Q + 3
P = 6 + 0,5Q + → Q = -12 + 2P
Sedangkan persamaan permintaannya tetap:
P = 15 - Q → Q = 15 – P
Keseimbangan pasar: Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P → 27 = 3P, P = 9
Q = 15 – P = 15 – 9 = 6
Jadi, sesudah pajak: P’e = 9 dan Q’e = 6
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Jadi, sesudah pajak: P’e = 9 dan Q’e = 6


P
Q’s(sebelum pajak)
15

9 E’ Qs(sebelum pajak)

7 E

Qd Q
0 6 8 15
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

 Pengaruh Pajak-Proposional terhadap keseimbangan pasar


Pajak proporsional ialah pajak yang besarnya ditetapkan berdasarkan presentase
tertentu dari harga jual; bukan ditetapkan secara spesifik
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

 Kasus 8
Andaikan kita memiliki data yang sama seperti pada kasus 6, yakni permintaan P = 15 – Q dan
penawaran P = 3 + 0,5Q. Kemudian, pemerintah mengenakan pajak sebesar 25% dari harga
jual. Hitunglah harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan tanpa pajak serta dengan
pajak.
Sebelum pajak, P = 7 dan Qe = 8 (Lihat lagi penyelesaian kasus 6). Sesudah pajak, persamaan
penawarannya akan berubah, sementara persamaan permintaannya tetap P = 15 – Q atau
Q = 15 – P
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Penawaran sesudah pajak, dengan t = 25% = 0,25 :


P = 3 + 0,5Q + 0,25P
0,75P = 3 + 0,5Q
P = 4 + Q atau Q = -6 + 1,5P
Keseimbangan pasar:
Qd = Qs
15 – P = -6 + 1,5P → 21 = 2,5P, P = 8,4
Q = 15 – P = 15 – 8,4 = 6,6
Jadi, sesudah pajak: P’e = 8,4 dan Q’e = 6,6
Patut dicatat, dalam hal ini besarnya pajak yang diterima oleh pemerintah dari setiap unit barang
adalah t x P,e = 0,25 x 8,4 = 2,1.
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

P
Q’s

8,4 E’ Qs

7 E

Qd Q
0 6,6 8
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

 Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar


 Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, oleh karena itu ia juga sering
disebut pajak negative. Seiring dengan itu,
17 pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar

berbalikan dengan pengaruh pajak, sehingga kita bias menganalisisnya seperti kita
menganalisis pengaruh pajak
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

 Kasus 9
 Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,
sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5Q. Pemerintah akan memberikan subsidi sebesar
1,5 atas setiap unit barang yang diproduksi.
17 Berapa harga keseimbangan serta jumlah
keseimbangan tanpa dan dengan subsidi
Tanpa subsidi, P = 7 dan Qe = 8 (Lihat lagi penyelesaian kasus 6). Dengan subsidi, harga
jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih rendah, persamaan penawaran
berubah dan kurvanya bergeser turun.
Penawaran tanpa subsidi: P = 3 + 0,5Q
Penawaran dengan subsidi: P = 3 + 0,5Q – 1,5
P = 1,5 + 0,5Q → Q = -3 + 2P
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Karena persamaan permintaan tetap P = 15 – Q atau Q = 15 – P, maka keseimbangan pasar sesudah


subsidi:
Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P → 18 = 3P, P = 6
Q = 15 – P = 15 – 6 = 9
Jadi, dengan adanya subsidi: P’e = 6 dan Q’e = 9
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Jadi, dengan adanya subsidi: P’e = 6 dan Q’e = 9


P
Q’s(tanpa subsidi)
15

7 E’ Qs(dengan subsidi)

6 E

1,5

Qd Q
0 8 9 15
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

 Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan


 Fungsi Biaya
Fungsi biaya, biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam operasi bisnisnya terdiri atas
biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Sifat biaya tetap adalah tidak tergantung pada jumlah
barang yang dihasilkan.
RUMUS :
FC = k
VC = f(Q)= vQ
C = g(Q) = FC+VC = k+Vq

KETERANGAN:
FC : biaya tetap
VC : biaya variabel
C : biaya total
k : konstanta
v : lereng kurva VC dan kurva C
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

• Fungsi Penerimaan
Penerimaan sebuah perusahaan dari hasil penjualan barangnya merupakan fungsi dari jumlah barang
yang terjual/ dihasilkan. Semakin banyak barang yang diproduksi dan terjual semakin besar pula
penerimaannya.
• Penerimaan total (total revenue) adalah hasil kali jumlah barang yang terjual dengan harga jual per unit
barang tersebut.
RUMUS :
R = Q × P = f(Q)
KETERANGAN :
R = Revenue, Permintaan
Q = Quantity, Jumlah
P = Price, Harga
f(Q) = Jumlah barang yang dihasilkan atau Jumlah barang yang terjual
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

 Kasus 12
 Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp.200,00 per unit.
Tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan
17 total perusahaan ini. Berapa besar
penerimaannya bila terjual barang sebanyak 350 unit?
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

R=QxP Bila Q = 350


= Q x 200 = 200Q R = 200 (350) = 70.000
R = 200Q
R

70.000

40.000

0 Q
200 350
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

 Kasus 13
 Andaikan biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukkan oleh persamaan
C = 20.000 + 100 Q dan penerimaan totalnya R = 200 Q. Pada tingkat produksi
berapa unit perusahaan ini berada dalam posisi pulang-pokok? Apa yang
terjadi jika ia berproduksi sebanyak 300 unit?
17

₶=R–C Jika Q = 300, maka:


Pulang-pokok: ₶ = 0, R – C = 0 R = 200 (300) = 60.000
R=C C = 20.000 + 100 (300)
200Q = 20.000 + 100 Q = 50.000 100 Q = 20.000
Q = 200
Keuntungan: ₶ = R – C = 10.000
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

C,R, ₶

R
60.000 C

50.000

40.000 VC
TPP

20.000 FC

0 Q
100 300
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

 Kasus 14
 Bentuklah persamaan anggaran seorang konsumen untuk barang X dan barang Y apabila
pendapatan yang disediakannya sebesar Rp.100.000,00, sedangkan harga barang X dan Y masing-
masing Rp.500,00 dan Rp.1.000,00 per unit. Jika semua pendapatan yang dianggarkan
dibelanjakan untuk barang X, berapa unit X dapat dibelinya? Berapa unit Y dapat dibeli kalau ia
17
hanya membeli 100 unit X? M = x.Px + y.P
100.000 = x.500 + y.1000
100.000 = 500 x + 1000 y

Jika semua pendapatan dibelanjakan untuk barang X (y = 0), maka jumlah X yang dapat dibeli:
x = M/Px = 100.000/500 = 200 unit
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Kalau x = 100 maka: M = x.Px + y.Py


100.000 = (100)(500) + y(100)
100.000 = 50.000 + 1000 y → y = 50 unit
y

100 M = x.Px + y.Py


100.000 = 500x + 1000y
(100, 500)
50

0 x
100 200
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

 Kasus 15
 Konsumsi masyarakat suatu negara ditunjukkan oleh persamaan C = 30 + 0,8 Y.
Bagaimana fungsi tabungannya?
 Berapa besarnya konsumsi jika tabungan sebesar 20?

17

S=Y–C Jika S = 20
= Y – (30 + 0,8 Y) 20 = – 30 + 0,2 Y
= Y – 30 - 0,8 Y 50 = 0,2 Y → Y = 250
= – 30 - 0,2 Y Maka C = Y – S = 230
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

C,S

230 C = 30 + 0,8 Y

150

30
S = -30 + 0,2 Y
20
Y
150 250
0
-30
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Latihan..
Harga suatu barang sebesar Rp. 10.000,- dan jumlah barang yang diminta sebanyak 10 unit.
Ketika harga barang tersebut naik menjadi Rp.15.000 jumlah barang yang diminta menjadi
20 unit. Tentukan persamaan fungsi permintaan barang tersebut.

Fungsi permintaan suatu produk ditunjukkan dengan persamaan Qd=15-P dan fungsi
penawarannya dengan persamaan Qs= 2P – 6. diketahui pajak sebesar 2.
Hitunglah P dan Q keseimbangan sebelum pajak .
Hitunglah P dan Q keseimbangan setelah pajak
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Anda mungkin juga menyukai