Anda di halaman 1dari 15

7/28/18

Pengaruh Pajak terhadap Keseimbangan Pasar

Pengenaan pajak terhadap suatu barang bisa dikenakan secara • Beban pajak yang ditanggung konsumen
proporsional bisa juga dikenakan secara spesifik. Pajak Karena produsen mengalihkan sebagian beban pajak ke konsumen, melalui harga

proporsional ialah pajak yang besarnya ditetapkan berdasarkan jual yang lebih tinggi, pada akhirnya beban pajak tersebut ditanggung bersama oleh
baik produsen maupun konsumen. Besarnya bagian dari beban pajak yang
prosentase tertentu dari harga jual; bukan ditetapkan
ditanggung oleh konsumen ( tk ) adalah selisih anatara harga keseimbangan
secara spesifik ( misalnya 10 rupiah ).
sesudah pajak ( P’e ) dan harga keseimbangan sebelum pajak ( Pe ).
Bila persamaan penawaran semula P = a + bQ maka, dengan
dikenakannya pajak proporsional sebesar t % dari harga jual,
persamaan penawaran yang baru akan menjadi : tk = P’e - Pe

• Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah


• Jumlah pajak yang ditanggung oleh produsen
Besarnya jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah ( T ) dapat dihitung dengan
Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh produsen ( tp ) adalah
selisih antara besarnya pajak per unit barang ( t ) dan bagian pajak yang menjadi mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah pengenaan pajak ( Q’e ) dengan

tanggungan konsumen ( tk ). besarnya pajak per unit barang ( t ).

tp = t – tk T = Q’e x t

1
7/28/18

Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,


sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5Q. Kemudian pemerintah mengenakan pajak
sebesar 25% dari harga jual. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimabangan
yang tercipta di pasar ?

Penyelesaian :

Penawaran sesudah pajak dengan t = 25% dari harga jual :

P = 3 + 0,5Q + 0,25P
P – 0,25P = 3 + 0,5Q
0,75P = 3 + 0,5Q
P = 4 + 2/3Q à Q = -6 + 1,5P

Keseimbangan pasar :

Qd = Qs
15 – P = -6 + 1,5 P
1,5P + P = 15 + 6
2,5P = 21

P = 8,4
Q = 15 – P
Q = 15 – 8,4
Q = 6,6

Jadi sesudah pajak P’e = 8,4 dan Q’e = 6,6

Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar


Subsidi yang diberikan pemerintah terhadap suatu barang
biasanya bertujuan agar harga barang dapat dijual dengan harga
rendah oleh produsen.Ini dilakukan pemerintah karena pada
tingkat harga yang diinginkann produsen, masyarakat tidak
mampu membelinya, sedangkan barang tersebut sangat
dibutuhkan masyarakat. Pengaruhnya terhadap keseimbangan

Dalam hal ini besarnya pajak yang diterima oleh pemerintah dari satu unit barang pasar berkebalikan dengan pengaruh pajak, sehingga kita bisa
adalah t x P’e = 0,25 x 8,4 = 2,1 menganalisisnya seperti ketika menganalisis pengaruh pajak.
Jumlah pajak total yang diterima oleh pemerintah adalah T = Q’e x t = 6,6 x 2,1 = 13,86
Seperti pada pengenan pajak dalam pemberian subsidi ini juga
Besarnya beban pajak yang ditanggung oleh konsumen untuk setiap unit barang yang
ada dua macam perhitungan subsidi yaitu secara spesifik dan
dibeli adalah tk = P’e – Pe = 8,4 – 78 = 1,4
Sedangkan yang ditanggung oleh produsen adalah tp = t – tk = 2,1 – 1,4 = 0,7 secara proporsional.
Jika sebelum subsidi persamaan penawarannya P = aQ + b, maka
setelah disubsidi (spesifik) ia akan menjadi :

2
7/28/18

• Bagian subsidi yang dinikmati oleh konsumen


Subsidi produksi yang diberikan oleh pemerintah menyebabkan ongkos produksi
yang dikeluarkan oleh produsen menjadi lebih sedikit daripada ongkos
sesungguhnya untuk menghasilkan barang tersebut. Besarnya bagian dari subsidi
yang dinikmati oleh konsumen ( sk ) adalah selisih antara harga keseimbangan
tanpa subsidi ( Pe ) dan harga keseimbangan dengan subsisi ( P’e ).

sk = Pe – P’e

• Bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen • Jumlah subsidi yang diberikan oleh pemerintah
Besarnya bagian dari subsidi yang dinikmati oleh produsen ( sp ) adalah selisih Besarnya jumlah subsidi yang diberikan oleh pemerintah ( S ) dapat dihitung dengan
antara besarnya subsidi per unit barang ( s ) dan bagian subsidi yang dinikmati mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah disubsidi ( Q’e ) dengan besarnya
konsumen ( sk ). subsidi per unit barang ( s ).

sp = s – sk
S = Q’e x s

3
7/28/18

Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam Barang

Persamaan fungsi permintaan yang berbentuk Q = a - bP


mencerminkan hubungan fungsional antara jumlah permintaan
dan harga barang yang bersangkutan. Bentuk persamaan
seperti ini mengandung asumsi bahwa permintaan akan suatu
barang dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri. Faktor-faktor
lain, termasuk harga barang lain, dianggap tidak berpengaruh.

Tetapi dalam kenyataannya, ada barang-barang tertentu


yang sifat permintaannya tidak hanya dipengaruhi oleh harga
barang itu sendiri, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor atau
variabel-variabel lain.

Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam Barang Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam Barang

Terhadap dua macam barang yang mempunyai hubungan


penggunaan, maka permintaan akan barang yang satu
bukan saja dipengaruhi oleh fungsi dari harga barang itu
sendiri, tetapi juga fungsi dari harga barang lain. Barang- Oleh karena permintaan akan masing-masing barang
barang semacam ini adalah barang-barang yang merupakan fungsi dari dua macam barang, maka

mempunyai hubungan substitutif ( saling menggantikan ), keseimbangan pasar yang tercipta adalah
keseimbangan pasar untuk kedua macam barang
misalnya antara teh dan kopi dan barang-barang yang
tersebut. Harga keseimbangan dan jumlah
mempunyai hubungan komplementer ( saling melengkapi )
keseimbangan untuk tiap macam barang dapat
misalnya antara gula dan kopi. dianalisis sekaligus.

4
7/28/18

Permintaan akan barang X ditunjukkan oleh persamaan Qdx = 10 – 4 Px + 2 Py ,


sedangkan penawarannya Qsx = -6 + 6 Px . Sementara itu permintaan akan barang Y Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan
ditunjukkan oleh persamaan Qdy = 9 – 3 Py + 4 Px , s edangkan penawarannya Qsy = -3
+ 7Py . Berapa harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar untuk masing-
masing barang tersebut. • Fungsi Biaya
Penyelesaian :
Biaya dalam pengertian ekonomi adalah semua
Keseimbangan pasar barang X :
Qdx = Qsx
10 – 4 Px + 2 Py = -6 + 6 Px beban yang harus dibayar produsen untuk
10Px – 2Py = 16 ………………………………………. ( 1 )

Kesimbangan pasar barang Y :


Qdy = Qsy
menghasilkan barang atau jasa sampai barang dan
9 – 3 Py + 4 Px = -3 + 7 Py
4Px – 10Py = -12 ……………………………………….( 2 )
jasa tersebut siap dikonsumsi konsumen.
Dari persamaan ( 1 ) dan ( 2 )
10Px – 2Py = 16 | x 1 | 10Px – 2Py = 16
4Px – 10Py = -12 | x 2,5 | 10Px – 25Py = -30 ( - )
23Py = 46 Biaya total ( total cost ) yang dikeluarkan oleh
Py = 2

Py = 2 dimasukkan ke persamaan ( 1 ) atau ( 2 ) diperoleh Px = 2 sebuah perusahaan dalam operasi bisnisnya


Selanjutnya Qx dan Qy dapat dihitung dengan memasukkan nilai Px dan Py ke dalam
persamaan permintaannya sehingga didapat Qx = 6 dan Qy = 11.
terdiri atas biaya tetap ( fixed cost ) dan biaya
Jadi :
Pxe = 2 Pye = 2
Qxe = 6 Qye = 11 variabel ( variable cost ).

Sesuai dengan namanya, sifat biaya tetap adalah tidak


tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan.
Secara matematik, biaya tetap bukan merupakan
fungsi dari jumlah barang yang dihasilkan., ia
merupakan sebuah konstanta. Sebaliknya biaya
variabel tergantung pada jumlah barang yang
dihasilkan. Semakin banyak jumlah barang yang
dihasilkan semakin besar pula biaya variabelnya.
Secara matematik biaya variabel merupakan fungsi
dari jumlah barang yang dihasilkan. Gambar Fungsi Biaya

5
7/28/18

Penyelesaian :
Contoh :
FC = 20.000
VC = 100Q
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah TC = VC + FC
= 20.000 + 100Q
perusahaan sebesar Rp. 20.000,-.
Jika Q = 500 à TC = 20.000 + 100(500) = 70.000
Sedangkan biaya variabelnya ditunjukkan
oleh persamaan VC = 100Q. Tentukan
persamaan dan kurva baiya totalnya!
Berapa biaya total yang dikeluarkan jika
perusahaan tersebut memproduksi 500 unit
barang ?

• Fungsi penerimaan
Contoh :
Penerimaan adalah hasil penjualan barang yang merupakan
fungsi dari jumlah barang yang terjual atau dihasilkan. Semakin Harga jual produk yang dihasilkan PT. XX
banyak barang yang diproduksi dan terjual semakin besar pula
adalah sebesar Rp. 200,-. Tunjukkan
penerimaannya. Penerimaan total ( total revenue ) adalah hasil
persamaan dan kurva penerimaan total nya, bila
kali jumlah barang terjual dengan harga jual per unit barang
tersebut. Secara matematik , penerimaan merupakan fungsi barang yang terjual sebanyak 350 unit ?
jumlah barang, kurvanmya berupa garis lurus berlereng positif dan
TR = Q x P
bermula dari titik pangkal.
= Q x 200 = 200Q

bila Q = 350 à TR = 350 x 200 = 70.000,-

6
7/28/18

Break Event Point ( BEP )

Dengan diketahuinya penerimaan total dan biaya total


yang dikeluarkan, dapat dianalisis apakah perusahaan
mendapat keuntungan ataukah mengalami kerugian.

TR < TC à mengalami kerugian


TR = TC à tidak rugi dan tidak untung (BEP)
TR > TC à mendapatkan keuntungan ( π )

Contoh :

Biaya total yang dikeluarkan ssebuah


perusahaan adalah TC = 20.000 + 100Q
dan penerimaan totalnya TR = 200Q. Pada
tingkat produksi berapa unit perusahaan
ini berada pada posisi BEP. Bagaimana
bila berproduksi pada Q = 300 ?

7
7/28/18

Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran dari


Penyelesaian :
dua macam produk yang mempunyai hubungan subtitusi
Titik BEP terjadi pada posisi TR = TC sebagai berikut:
20.000 + 100Q = 200Q
20.000 = 200Q – 100Q Qdx = 5 – 2Px + Py
20.000 = 100Q Qdy = 6 + Px – Py
Q = 200
Dan
Bila Q = 300, maka Qsx = -5 + 4Px – Py
TR = 200(300) = 60.000
TC = 20.000 + 100(300) = 50.000 Qsy = -4 – Px + 3Py
π = TR – TC = 60.000 – 50.000 = 10.000 Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar?

BAB 3. FUNGSI NON LINIER


1. Suatu perusahaan menghasilkan produknya dengan biaya
variabel per unit Rp 4.000 dan harga jualnya per unit Rp Perlu dipahami bahwasannya fungsi non linier pada
12.000. Manajemen menetapkan bahwa biaya tetap dari hakikatnya adalah semua fungsi yang variabel-
operasinya Rp 2.000.000. Tentukan jumlah unit produk yang
harus perusahaan jual agar mencapai pulang pokok! variabelnya memiliki derajat lebih dari satu. Dengan
demikian fungsi non linier memiliki banyak sekali

2. Harga jual suatu barang ditentukan sebesar Rp. jenis, sehingga dalam kesempatan ini akan dibatasi
13.510. Biaya tetap yang dikeluarkan Rp. pada fungsi kuadrat saja.
70.250.000, sedang biaya produksinya per unit
barang sebesar Rp. 12.105. Berapa unit yang harus Fungsi kuadrat merupakan suatu fungsi non linier
diproduksi agar tercapai titik BEP? Berapa unit yang variabel bebasnya berpangkat dua. Bentuk
yang harus diproduski agar perusahaan dapat
untung? Gambar grafiknya. umum fungsi kuadrat :

8
7/28/18

1. Lingkaran
2. Ellips
3. Hperbola
4. Parabola

Dengan demikian, bentuk umum persamaan diatas X = aY 2 + bY + c à sumbu simetri sejajar sumbu X
dapat dipecah menjadi dua yaitu :

Dimana :
Y = aX 2 + bX + c à sumbu simetri sejajar sumbu Y
Apabila a > 0, kurva terbuka ke kanan
Apabila a < 0, kurva akan terbuka ke kiri
Dimana :
Apabila a > 0, kurva terbuka ke atas Titik ekstrimnya :
Apabila a < 0, kurva akan terbuka ke bawah
æ b 2 - 4ac - b ö
Titik ekstrimnya : çç , ÷
æ - b b 2 - 4ac ö è - 4a 2a ÷ø
çç , ÷
è 2a - 4a ÷ø

9
7/28/18

Penyelesaian :
Gambarkan kurva dari persamaan 1. Tentukan titik puncak dengan rumus
berikut ini
æ - b b 2 - 4ac ö
çç , ÷
è 2a - 4a ÷ø

Y = -X2 + 4X + 12 æ - 4 4 2 - 4(-1)(12) ö
çç , ÷÷
è 2(-1) - 4(-1) ø

(2,16) à Titik puncak kurva adalah ( 2 , 16 )

• Kurva memotong sumbu X apabila Y = 0, sehingga


2. Tentukan titik potong terhadap sumbu X dan Y nilai X dapat ditentukan dengan memasukkan nilai Y
• Kurva memotong sumbu Y apabila X = 0, ke dalam persamaan :
sehingga nilai Y dapat ditentukan dengan
Y = -X2 + 4X + 12
memasukkan nilai X ke dalam persamaan : 0 = -X2 + 4X + 12

Y = -X2 + 4X + 12 Untuk menetukan nilai X gunakan faktorial atau


Y = -(0)2 + 4(0) + 12 rumus ABC
Y = 12
Faktorial :
Jadi titik potong kurva terhadap sumbu Y
adalah ( 0, 12 ) ( -X – 2 ) ( X – 6 )
X1 = -2 dan X2 = 6

10
7/28/18

X1,2 =
- b ± b 2 - 4ac
2a

- 4 ± 4 2 - 4(-1)(12)
X1,2 =
2(-1)

- -4 ± 16 - 48 - 4 ± 64 - 4 ± 8
X1,2 = = =
-2 -2 -2

-4+8 - 4-8
X1 = = -2 X2 = =6
-2 -2
Jadi titik potong kurva terhadap sumbu X adalah ( -2 , 0 ) dan ( 6 , 0 )

Permintaan, Penawaran dan


Keseimbangan Pasar P
Qs

Keseimbangan Pasar :

Selain berbentuk fungsi linier, permintaan dan penawaran Qd = Qs


Qd = jumlah permintaan
dapat pula berbentuk fungsi non linier. Fungsi permintaan Qs = jumlah penawaran
dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat berupa E = titik keseimbangan
Pe E
potongan lingkaran, potongan elips, potongan hiperbola Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
maupun potongan parabola. Cara menganalisis Qd
Q
keseimbangan pasar untuk permintaan dan penawaran yang 0 Qe
non linier sama seperti halnya dalam kasus yang linier.
Keseimbangan pasar ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs,
pada perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran.

11
7/28/18

Permintaan dan penawaran suatu barang Penyelesaian :

ditunjukkan oleh persamaan dibawah ini : 1. Menentukan harga ( P ) dan jumlah ( Q ) keseimbangan

Keseimbangan terjadi jika Qd = Qs


Q d = 9 – P2
9 – P2 = 3P - 1
Qs = 3P - 1 P2 + 3P -1 – 9 = 0
P2 + 3P -10 = 0
(P+5)(P–2)=0
P1 = -5 ( tidak dipakai karena tdk ada harga yg minus )
Tentukan harga dan jumlah keseimbangan
P2 = 2
beserta grafiknya.

2. Gambar grafik keseimbangan pasar

Apabila P = 2 Untuk Kurva permintaan Qd = 9 – P2

Q = 3P – 1 Tentukan titik puncak dengan rumus

Q = 3(2) – 1 æ b 2 - 4ac - b ö
çç , ÷
Q=5 è - 4a 2a ÷ø

æ 0 2 - 4(-1)(9) - 0 ö
çç , ÷
Keseimbangan pasar terjadi pada P = 2 dan Q = 5
è - 4(-1) 2(-1) ÷ø

(9,0) à Titik puncak kurva adalah ( 9 , 0 )

12
7/28/18

• Tentukan titik potong terhadap sumbu P dan Q

• Kurva penawaran memotong sumbu Q apabila P = 0


- Kurva memotong sumbu P apabila Q = 0, sehingga nilai P dapat
ditentukan dengan memasukkan nilai Q ke dalam persamaan : Q = 3P – 1
Q = 9 – P2 Q = 3(0) – 1
0 = 9 - P2 Q = -1
P2 = 9 Jadi titik potong kurva terhadap sumbu Q adalah ( -1 , 0 )
P1 = 3 P2 = -3
• Kurva penawaran memotong sumbu P apabila Q = 0
Jadi titik potong kurva terhadap sumbu P adalah ( 0 , 3 ) dan ( 0 , -3 )

- Kurva memotong sumbu Q apabila P = 0, sehingga nilai Q dapat Q = 3P – 1


ditentukan dengan memasukkan nilai P ke dalam persamaan : 0 = 3P – 1
1 = 3P
Q = 9 – P2 P = 1/3
Q= 9–0 Jadi titik potong kurva terhadap sumbu Q adalah ( 0, 1/3 )
Q=9

Jadi titik potong kurva terhadap sumbu Q adalah ( 9 , 0 )

• Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan oleh


persamaan Qd = 9 – P2 , sedangkan fungsi penawarannya
adalah Qs = P2 + 2P - 3. Berapakah harga dan jumlah
keseimbangan yang tercipta di pasar ? Dan gambar
grafiknya.

Contoh Soal :

13
7/28/18

Penyelesaian :

1. Menentukan harga ( P ) dan jumlah ( Q ) keseimbangan Apabila P = 2


Q = 9 - P2
Keseimbangan terjadi jika Qd = Qs
Q = 9 - 22
9 – P2 = P2 + 2P - 3 Q=5
2P2 + 2P -3 – 9 = 0
2P2 + 2P -12 = 0
P2 + P - 6 = 0 Keseimbangan pasar terjadi pada P = 2 dan Q = 5
(P+3)(P–2)=0
P1 = -3 ( tidak dipakai karena tdk ada harga yg minus )
P2 = 2

• Tentukan titik potong terhadap sumbu P dan Q

2. Gambar grafik keseimbangan pasar


- Kurva memotong sumbu P apabila Q = 0, sehingga nilai P dapat
Untuk Kurva permintaan Qd = 9 – P2 ditentukan dengan memasukkan nilai Q ke dalam persamaan :
Q = 9 – P2
Tentukan titik puncak dengan rumus 0 = 9 - P2
P2 = 9
æ b 2 - 4ac - b ö P1 = 3 P2 = -3
çç , ÷
è - 4a 2a ÷ø Jadi titik potong kurva terhadap sumbu P adalah ( 0 , 3 ) dan ( 0 , -3 )

- Kurva memotong sumbu Q apabila P = 0, sehingga nilai Q dapat


æ 0 2 - 4(-1)(9) - 0 ö ditentukan dengan memasukkan nilai P ke dalam persamaan :
çç , ÷
è - 4(-1) 2(-1) ÷ø Q = 9 – P2
Q= 9–0

(9,0) à Titik puncak kurva adalah ( 9 , 0 )


Q=9

Jadi titik potong kurva terhadap sumbu Q adalah ( 9 , 0 )

14
7/28/18

• Tentukan titik potong terhadap sumbu P dan Q

3. Gambar grafik keseimbangan pasar


- Kurva memotong sumbu P apabila Q = 0, sehingga nilai P dapat
Untuk Kurva penawaran Qs = P2 + 2P -3 ditentukan dengan memasukkan nilai Q ke dalam persamaan :
Q = P2 + 2P -3
Tentukan titik puncak dengan rumus P2 + 2P -3 = 0
(P+3)(P–1)=0
æ b 2 - 4ac - b ö P1 = -3 P2 = 1
çç , ÷
è - 4a 2a ÷ø Jadi titik potong kurva terhadap sumbu P adalah ( 0 , -3 ) dan ( 0 , 1 )

- Kurva memotong sumbu Q apabila P = 0, sehingga nilai Q dapat


ditentukan dengan memasukkan nilai P ke dalam persamaan :
2" − (4.1. −3) −2
,
−4.1 2.1 Q = P2 + 2P -3
Q = -3

à Titik puncak kurva adalah ( -4 , -1 ) Jadi titik potong kurva terhadap sumbu Q adalah ( -3 , 0 )
(-4 , -1 )

15

Anda mungkin juga menyukai